Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN TERHADAP

KEKERASAN TERHADAP
PEREMPUAN DAN ANAK (KTPA)

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :1/2

dr. Umi Widi Hastuti, M.Kes.Epid


UPT PUSKESMAS
Pembina IV/a
BANGSRI I
NIP. 19640828200003 2 004

Pengertian Tindak lanjut Kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah langkah-langkah
standar yang harus dilakukan dalam memberikan pelayanan bagi perempuan dan
anak korban kekerasan yang meliputi 5 jenis pelayanan yaitu : Penanganan
pengaduan, Pelayanan kesehatan, Rehabilitasi sosial, Penegakan dan bantuan
hukum, dan reintegrasi Sosial

Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan tindak lanjut kekerasan terhadap
perempuan dan anak

Kebijakan SK Kepala Puskesmas Bangsri I tentang Penunjang Layanan Klinis No.

Tahun 2018

Referensi Buku Pedoman Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan


Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan.

Prosedur 1. Di Puskesmas,korban diterima oleh petugas yang ditugaskan khusus untuk


melakukan identifikasi cepat tentang apakah pengadu adalah korban
kekerasan.
2. Bila saat itu korban dalam keadaan tertekan,luka parah,pingsan dsb, maka
identifikasi cepat dapat juga dilakukan berdasarkan keterangan
keluarga/pendamping lainnya.
3. Bila saat itu korban dalam kondisi gawat maka segera lakukan intervensi
krisis yaitu :
- Petugas menenangkan klien terlebih dahulu, apabila klien terlihat sangat
tegang, terapkan teknik relaksasi sederhana
- Petugas merujukkan korban ke penanganan yang tepat sesuai dengan
kondisi korban (medis,psikologis atau keamanan) sesuai tingkat
emergency yang terjadi hingga klien menjadi sepenuhnya siap untuk
berbicara
- Petugas membawa korban ke tempat yang lebih aman bila korban berada
dalam keadaan bahaya dan meminta bantuan polisi bilamana perlu.
4. Jika identifikasi cepat menunjukkan bahwa pengadu adalah korban
kekerasan dan dalam kondisi yang memungkinkan untuk diwawancara, maka
petugas menawarkan kepada korban untuk menjalani proses wawancara.
5. Diskusikan dengan korban atau pendamping tentang pilihan layanan yang
dibutuhkan korban yaitu pelayanan kesehatan,rehabilitasi sosial, bantuan
hukum atau pemulangan dan reintegrasi.
6. Pilihan yang diambil oleh korban akan menjadi dasar pemberian pelayanan
selanjutnya.
7. Dalam kasus anak yang tidak mempunyai pendamping atau wali, petugas
bersama satu atau dua petugas yang profesional mempunyai wewenang
khusus untuk kepentingan terbaik anak.
8. Setelah petugas melakukan assesement terhadap masalah korban, maka
dengan persetujuan korban, petugas kemudian merujukkan korban ke
pelayanan yang sesuai.
9. Petgas menyampaikan kepada korban, lembaga yang akan menjadi tempat
rujukan dan pelayanan yang akan disediakan
10. Petugas menghubungi lembaga yang akan menerima rujukan.
11. Jika korban adalah anak atau yang mempunyai kebutuhan/perlindungan
khusus maka petugas wajib mendampingi proses rujukan
12. Petugas melengkapi surat rujukan yang diperlukan dan dilengkapi dengan
identitas korban serta kronologi kejadian (narasi kasus).
13. Petugas memastikan korban mendapat pelayanan selanjutnya oleh lembaga
yang tepat.
14. Petugas melakukan koordinasi secara berkala dengan lembaga rujukan.
15. Pencatatan dan Pelaporan kasus.

Pengaduan Datang sendiri Penerima Pengaduan


UGD/KIA

Kasus KtP/ A

Wawancara & Screening Kordinasi


dengan POLRI

Assestment kebutuhan Informed consent


korban

Rekomendasi
Rujukan
layanan lanjutan

Pencatatan dan
pelaporan

1. Unit terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum


2. Ruang Pelayanan KIA
3. Ruang Pemeriksaan Laboratorium
4. Unit Ambulance
Rekaman historis
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai