Anda di halaman 1dari 4

NAMA : JINAN RANA SANINAH

KELAS : S1.C

NIM : 16 01 01 162

MASALAH TENTANG PENGGUNAAN FLUOXENTINE OBAT DAN SOLUSINYA

Depresi adalah gangguan mental umum yang muncul dengan suasana hati yang tertekan,
kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah atau rendah diri, tidur yang terganggu atau
appretite, energi rendah, dan konsetrasi yang buruk.

Gejala dan tanda depresi satu atau lebih major depressive episode. Satu major depressive
episode ditandai oleh 5atau lebih gejala, antara lain : perasaan tertekan/depresi sepanjang hari ,
kehilangan interes atau kesenangan terhadap hamper semua aktivitas, berkurangnya berat badan
secara signifikan, atau bertambah berat badan, dengan penurunan atau kenaikkan nafsu makan
hamper setiap hari.

Diagnosis depresi ditegakkan jika terdapat sedikitnya 5 gejala yang terjadi dalam waktu 2
minggu, Gejala tersebut menunjukkan rasa tertekan yang signifikan atau menyebabkan gangguan
fungsi social, okupasional dan fungsi lainnya, gejala bukan disebabkan karena adanya kondisi
medis tertentu atau prnggunaanya obat tertentu.

Sasaran terapi yaitu perubahan biologis / efek berupa mood pasien, karena mood pasien
dipengaruhi kadar serotonin dan nor-epinefrin di otak dan sasaranya adalah modulasi serotonin
dan norepinefrin otak dengan agen-agen yang sesuai.

Fluoxetine merupakan salah satu jenis obat antidepresan, yaitu selective serotonin
reuptake inhibitor (SSRI). Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan jumlah kadar serotonin
pada otak agar dapat membantu menjaga keseimbangan mental.Obat ini dapat digunakan untuk
mengatasi depresi, serangan panik, gangguan obsesif kompulsif (obsessive-compulsive disorder),
gangguan makan tertentu (bulimia), dan kondisi parah pada sindrom pramenstruasi
(premenstrual dysphoric disord.

KASUS 1 :

Seorang pasien dengan gangguan emosional dan gangguan mental akibat dari perceraian
yang terjadi di rumah tangga mereka mengakibatkan depresi kemudia keluargamembawa pasien
ke rumah sakit untuk diperiksa dan dokter meresepkan obat fluoxentine dan karbamazepin untuk
pasien depresi ?
SOLUSI :

Apabalia kedua obat ini digunakan secara bersamaan maka akan menimbulkan interaksi
obat. Penggunaan fluoxentine dan risperidone dapat menyebabkan meningkatkan konsentrasi
dari obat risperidone, dan mekanisme kerja dari fluoxentine dapat menghambat enzim CYP2D6
yang bertanggung jawab dalam metabolism riperidone melalui penghambatan jalur hidroksilasi
sehingga mengurangi nilai dari klirens risperidone dan menyebabkanmeningkatnya QC Interval.
Sehingga penggunaannya perlu dilakukan pengawasan (monitoring) dan dapat berkonsultasi
(konseling) dengan dokter untuk dilakukan penggantian obat karena ada interkasi yang
disebabkan oleh kedua obat atau dengan menyesuaikan dosis sesuai dengan kebutuhannya
dengan melakukan monitoring ketat penggunaan keduanya.

KASUS II :

Pasien yang mengalami gangguan fungsi ginjal yang diberikan resep dari dokter
fluoxentine ?

SOLUSI :

Penggunaan fluoexentine kontra indikasi pada pasien yang mengalami gangguan fungsi
ginjal apabila fluoexentin tetap diberikan pada pasien tersebut akan menimbulkan efek samping
yang dapat menyebabkan memperburuk kondisi fungsi ginjal pasien bahkan kematian ,
sehingga penggunaanya . Perlu dilakukan konsultasi pada dokter untuk konsumsi obat
fluoxenthin tidak tepat maka perlu dilakukan penggantian obat antidepresan yang lain yang lebih
efektif untuk kasus pasien tersebut.

KASUS III :

Pasien dating ke rumah sakit yang memiliki riwayat antidepresan dan mendapatkan resep
obat fluoxethin dan dengan keluhan lain dokter meresepkan obat tramadol pada pasien?

SOLUSI :

Pada kasus ini fluoexethin tidak boleh diberikan pada golongan obat serotonin. Karena
jika diberikan bersamaan fluoexetin dengan tramadol akan menyebabkan sindrom serotonin yang
berakibat fatal. Lakukan konsultasi dengan dokter karena fluoexetin kontra indikasi dengan
tramadol mengingat efek samping yang terjadi sebaiknya obat diganti dengan obat yang tidak
memiliki reaksi dengan fluoexetine.

KASUS IV :

Pasien dan keluarga pasien dating ke rumah sakit dengan penyakit depresan kemduian
dokter meresepkan obat clozapine dan fluoexethin ?
SOLUSI :

Pemakian bersamaan antara fluoexetin dan clozapine dapat meningkatkan efek dari obat
clozapine seperti mengantuk, kebingungan, meneteskan air liur, nafas lemah dan pendek,
pingsan dan kejang dan detak jantung yang cepat. Maka harus dilakukan penggantian obat karna
efek samping clozapine.

KASUS V :

Seorang pasien wanita hamil besar yang sedang depresi akibat permasalahan ekonomi
yang dihadapai sehingga sering kali wanita ini ingin mencoba menggugurkan
kandungannya,melamun dan menanggis sendiri keluarga pasien membawa ke rumah sakit
karena khawatir terhadap janin yang dikandungannya . Dokter meresepkan fluoexetin untuk
antidepresan?

SOLUSI :

Fluoexetin merupakan kategori kehamilan C sehingga berbahaya bagi janin. Apabila


pasien mendapat obat ini maka harus dilakukan konsultasi kepada dokter menggantikan obat
dengan golongan yang sama atau menggantikan dengan golongan lain yang tidak
membahayakan bagi janin.
DAFTAR PUSTAKA

Ajeng Ratna Ningtyas, Irma Melyani Puspitasari, Rano Kurnia Sinuraya. 2012.Review Artikel :
Farmakoterapi Depresi Dan Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Efikasi Antidepresan.
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran.

Yuniastuti. 2013. Evaluasi Terapi Obat Golongan Antidepresan pada Pasien Depresi di Rumah
Sakit Jiwa Daerah Surakarta Tahun 2011-2012. Surakarta.

Puspitasari Atika Wahyu, Loranda Angeline. 2019. Analisis Potensi Interkasi Obat Golongan
Antidepresan pada Pasien Depresi di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun
2006. Jakarta. Pharmaceutical Sciences and Research.

Anda mungkin juga menyukai