MATERI 7
KELOMPOK 6
Nama Kelompok :
EMI 208 A2
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat beliau
kami dapat menyelesaikan paper mengenai “Penghimpunan dan Penyaluran Dana Bank” dengan
baik.
Kami sangat berharap paper ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai topik yang kami bahas pada paper ini. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam paper ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun demi perbaikan paper yang
kami buat di masa mendatang.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Keberadaan bank yang merupakan salah satu lembaga yang menyediakan fasilitas jasa baik
dalam hal penyimpanan, penukaran, penyaluran, hingga jasa perantara terlihat terus
mengembangkan penyediaan jasa-jasa tersebut guna mengikuti tuntunan kemajuan
perekonomian yang begitu pesat baik dalam cara bertransaksi, cara penukaran, hingga
pengambilan dana yang semakin modern. Dari beberapa jasa di atas, peran serta bank di dalam
penghimpunan dana(funding) yang ada di masyarakat menjadikannya sebagai salah satu
indikator inflasi penting dan bersama pemerintah dapat bekerja sama untuk menjaga tingkat
inflasi serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia. Kemampuan bank
untuk menghimpun dana dalam lingkup besar serta luas menjadikannya sangat efektif untuk
menjalankan tugas keduanya yaitu penyaluran dana dari masyarakat tersebut kembali kepada
masyarakat yang tujuannya tiada lain untuk terus meningkatkan kesejahteraan rakyat
Indonesia.
Dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga penyalur dana kepada masyarakat, bank
memiliki salah satu kegiatan penyaluran dana tersebut melalui kegiatan pemberian kredit. Jika
dilihat dari skema penghimpunan dana hingga penyaluran dana tersebut, untuk bank
konvensional dalam penghimpunan dana, penabung diberikan jasa dalam bentuk bunga
simpanan. Sementara dalam pemberian kredit, penerima kredit (debitur) dikenakan jasa
pinjaman dalam bentuk bunga dan biaya administrasi. Dari beberapa penjelasan dan
perkembangan di bidang perbankan tersebut timbullah suatu masalah yang cukup rumit
dikarenakan begitu pesatnya pertumbuhan dan perkembangan perbankan di negara Indonesia
ini. Masalah tersebut berkutat pada beberapa masalah dasar yang tidak diketahui masyarakat
awam pada umumnya. Jika masalah ini dibiarkan maka tujuan awal bank didirikan sebagai
salah satu lembaga keuangan yang bertujuan untuk mensejahterakan rakyat dapat meleset
karena tidak seluruh masyarakatnya mengetahui mekanisme yang berlaku dan keuntungan
serta hal-hal apa saja yang harus diperhatikan apabila mereka menggunakan jasa perbankan
ini. Masalah tersebut di antaranya: cara-cara yang dilakukan oleh bank di dalam menghimpun
dana dari masyarakat luas, produk-produk dari perbankan, serta bagaimana tujuan serta
mekanisme dari kredit yang diberikan oleh bank. Melihat permasalahan tersebut, penulis ingin
membahasnya di dalam makalah ini untuk memberikan penjelasan lebih rinci bagi para
pembaca akan pentingnya perihal-perihal di atas di dalam kehidupan perekonomian di
Indonesia.
1.2.Rumusan Masalah
- Apa pengertian dan sumber penghimpunan dana ?
- Apa pengertian dan pertimbangan penggunaan atau penyaluran dana bank ?
- Apa saja kebijakan penghimpunan dan penggunaan dana ?
- Apa yang dimaksud dengan pinjaman tunai dan pinjaman non tunai ?
- Apa saja risiko penyaluran dana kredit ?
1.3.Tujuan
- Untuk mengetahui pengertian dan sumber penghimpunan dana ?
- Untuk mengetahui pengertian dan pertimbangan penggunaan atau penyaluran dana bank ?
- Untuk mengetahui kebijakan penghimpunan dan penggunaan dana ?
- Untuk mengetahui pinjaman tunai dan pinjaman non tunai ?
- Untuk mengetahui risiko penyaluran dana kredit ?
BAB II
PEMBAHASAN
Investasi / aset
Rate of return /
produktivitas
Menyadari situasi tersebut, suatu bank biasanya terlebih dahulu
menentukan tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggung. Setelah menentukan
tingkat risiko, kemudian menentukan alternatif bentuk asset yang diinginkan.
Tingkat risiko yang diharapkan tidaklah mungkin sama dengan nol karena pada
dasarnya tidak ada bentuk asset yang sama sekali tidak berisiko. Disisi lain, bank
tidak mungkin untuk mengabaikan faktor risiko ini. Apabila risiko yang ditanggung
dari suatu investasi terlalu tinggi dan tentu saja disertai dengan kemungkinan rate
of return yang sangat tinggi pula, maka kegiatan tersebut lebih merupakan suatu
spekulasi dan bukan lagi investasi. Kegiatan spekulasi ini sangat tidak sesuai
dengan prinsip “ kehati – hatian “ ( prudential banking ) yang dianut oleh perbankan
di Indonesia dan di negara – negara lain di dunia.
b. Jangka waktu dan likuiditas
Dana yang telah berhasil dihimpun oleh bank menyangkut berbagai macam
jangka waktu pengembaliannya. Disamping itu, bank juga memerlukan berbagai
bentuk asset sesuaikan dengan keperluan kegiatan usahanya. Berdasarkan pada
pertimbangan tersebut bank memilih berbagai macam bentuk asset dengan
mempertimbangkan jangka waktu asset tersebut dapat dijadikan alat likuid. Adanya
sumber – sumber dana jangka pendek menuntut agar bank mengalokasikan
sejumlah tertentu dananya dalam bentuk asset yang tingkat likuiditasnya cukup
tinggi sehingga sewaktu kewajibannya jatuh tempo bank mempunyai cukup alat
likuid untuk mememuhi kewajibannya. Bank juga harus menyediakan sejumlah alat
likuid dengan tujuan memenuhi kewajiban giral minimum yang ditetapkan oleh BI.
Bank perlu juga mengalokasikan sebagian dananya dalam bentuk asset tetap,
seperti bangunan, mobil, tanah, dan komputer untuk keperluan kegiatan usahanya.
C. Kebijakan penghimpunan dan penggunaan dana
1. Tingkat Bunga.
Dana - dana yang telah berhasil dihimpun disalurkan dalam berbagai macam bentuk
pengunaan dana dengan tujuan dasar untuk memperoleh penerimaan. Agar penyaluran
dana tersebut dapat menghasilkan keuntungan bagi bank, maka biaya yang dikeluarkan
dalam penghimpunan dana harus lebih kecil dari penerimaan yang diperoleh dari
penyaluran. Selisih antara tingkat bunga pinjaman dan tingkat bunga simpanan disebut
dengan “spread”. Semakin efisien kinerja suatu bank, akan semakin kecil komponen-
komponen yang ditambahkan pada tingkat bunga simpanan untuk membentuk tingkat
bunga pinjaman. Dengan kata lain, besar kecilnya spread pada suatu bank dapat
dijadikan indikator tingkat efisiensi atas kinerja suatu bank.
Meskipun tingkat bunga pinjaman mengalami kenaikan, kenaikan atersebut tidak
lebih besar daripada kenaikan tingkat bunga simpanan, sehingga bisa saja terjadi
tingkat bunga pinjaman lebih rendah dari pada tingkat bungan simpanan atau disebut
dengan kondisi “negative-spread”. Karna itu resiko yang ditanggung oleh bank
tersebut meliputi:
a. Risiko Likuiditas (liquidity risk).
Risiko likuiditas adalah resiko yang dihadapi oleh bank dalam rangka memenuhi
kebutuhan likuiditasnya.
b. Risiko Kredit (credit risk).
Credit risk adalah resiko yang dihadapi bank karna menyalurkan dananya dalam
bentuk pinjaman pada masyarakat.
c. Risiko Investasi (investment risk).
Investment risk adalah risiko yang dihadapi oleh bank berupa kerugian karena
penurunan nilai surat berharga yang dimiliki oleh bank, misalnya saham dan aobligasi.
d. Risiko Operasi (operating risk).
Operating risk adalah risiko yang dihadapi yang berkaitan dengan kebijakan
penghimpunan dana dan pengunaan dananya dalam rangka memperoleh penerimaan
yang saling terkait.
e. Risiko Kecurangan (fraud risk).
Fraud risk adalah risiko yang dihadapi bank karena kerugian akibat adanya
ketidakjujuran, penipuan, atau perilaku tidak baik yang dilakukan oleh nasabah,
karyawan bank, pejabat bank, atau pihak lainnya.
f. Risiko Fidusiari (fiduciary risk).
Fiduciary risk adalah resiko yang dihadapi bank karena memberikan jasa
perwaliamanatan kepada nasabah perorangan atau badan.
2. Pengelolaan Aset ( Aktiva ) dan Liabilitas ( Pasiva ).
a. Pengertian Pengelolaan aktiva dan pasiva (kewajiban)
Suatu bank merupakan sesuatu yang tidak dapat berjalan sendri-sendiri.
Pengelolaan aktiva suatu bank selalu memerhatikan karakteristik dari
penghimpunan dana pada sisi pasiva, dan berlaku juga sebaliknya.
dalam bank asset-liability committee (Alco) merupan suatu bentuk komite atau
badan yang melaksanakan tugas tersebut. Secara umum komite ini berhadapan
dengan permasalahan:
1. Penghimpunan dana yang mempertimbangkan aspek :
biaya administrative
biaya bunga
strategi / cara / metode
diversifikasi
jangka waktu dan likuiditas
portofolio dan kaitannya dengan pengunaan dana
2. Penggunaan dana yang mempertimbangkan aspek :
likuditas dan jangka waktu
risiko
rate of return
biaya bunga
diversifikasi
portofolio dan kaitannya dengan pengunaan dana
3. Pendekatann dasar pengelolaan asset ( aktiva ) – liabilitas ( pasiva )
Pendekatan dalam pengelolaan aktifa dan pasiva suatu bank dapat menggunakan
beberapa pendekatan dasar. Pendekatan yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
a. Pool of funds.
Dana yang telah berhasil dihimpun bank mempunyai karakteristik yang
beragam menurut jangaka waktunya, biayanya, sumber dana tersebut berasal,
dan lain-lain.
b. Asset allocation atau conversion offunds.
Konsep dari pendekatan ini merupakan kebalikan dari pendekatan Pool of
funds. Perlakuan terhadap dana yang mempunyai karakteristik sebagai dana
tunggal dianggap oleh pendekatan ini sebagi asumsi yang tidak sesuai dengan
kenyataan.
4. Likuiditas bank.
Likuiditas suatu bank mempunyai peranan penting dalam keberhasilan pengelolaan
bank. Likuiditas diperlukan antara lain untuk keperluan:
Pemenuhan aturan reserve requirement atau cadangan wajib minimum yang
ditetapkan bank sentral.
Penarikan dana oleh deposan.
Penarikan dana oleh debitor.
Pembayaran kewajiban yang jatuh tempo.
Adapun indikator atau ukuran yang dapat di gunakan untuk mengetahui tingkat
likuiditas bank antara lain:
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kegiatan usaha yang utama dari suatu bank adalah penghimpunan dan penyaluran
dana.
2. Pemberian kredit, dalam pengertian sebagai cash loan, merupakan salah satu bentuk
usaha yang dapat dilakukan oleh sebuah bank
3. Risiko penyaluran dana kredit didefinisikan sebagai risiko kerugian yang terkait
dengan kemungkinan kegagalan debitur memenuhi kewajibannya atau risiko
bahwa debitur tidak membayar kembali utangnya.
DAFTAR PUSTAKA
Budisantoso, Totok, 2013, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Jakarta : Salemba Empat