Anda di halaman 1dari 11

BERWIRAUSAHAAN YANG BERORIENTASI PADA TINDAKAN

Makalah

Disusun guna memenuhi tugas

Mata Kuliah : Kewirausahaan

Dosen pengampu : Choirul Huda, M.Ag

Disusun Oleh :

1. Nur Fadhilatul Rohmania (1705036054)


2. Laelatussifak (1705036122)
3. Siti Ria Veni Y.S (1705036125)
4. Adibatur Rahmawati (1705046051)

PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Berwirausahaan yang Berorientasi pada Tindakan” ini dengan baik, walaupun
masih terdapat banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini, dan
tentunya penulis berterima kasih kepada Bapak Choirul Huda selaku dosen
mata kuliah Kewirausahaan yang telah membimbing penulis selama proses
penyusunan makalah ini.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah


pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai sikap berwirausahaan yang
berorientasi pada tindakandan hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut.
Penulis menyadari jika makalah ini jauh dari kata sempurna dan tentunya
banyak kekurangan yang perlu untuk diperbaiki. Oleh karena itu, penulis
sangat berharap kritik dan saran dari pembaca, guna tercapainya perbaikan
makalah ini dan akan ada makalah yang jauh lebih baik lagi kedepannya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Semarang, 20 September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................1
C. Tujuan ..........................................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN

A. Definisi berorientasi pada tindakan ...............................................................2


B. Karakteristik yang berorientasi pada tindakan ..............................................2
C. Sikap dan tindakan yang berorientasi pada tindakan ....................................3
BAB III : KESIMPULAN.........................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut covey, manusia yang efektif adalah manusia yang dilandasi oleh
sikap-sikap adil, mengedepankan persamaan, memiliki integrity, jujur, martabat dan
keseimbangan, mau melayani, sabar, tekun, peduli, keteguhan hati, dan senantiasa
berfikir positif. Selain itu,covey juga mengemukakan bahwa karakter seseorang itu
dibentuk oleh kebiasaan. Oleh karena itu, kebiasaan yang harus dikembangkan oleh
seorang wirausaha adalah kebiasaan yang bersifat produktif.
Berorientasi pada tindakan berarti berpikir cepat dan bertindak terhadap suatu
keadaan untuk menghasilkan solusi permasalahan yang baik dan efektif. Sikap ini
terkadang dikaitkan dengan seberapa seseorang responsif terhadap keadaan, seberapa
cepat untuk mengambil tindakan sebagai solusi terhadap masalah yang ada, dan
seberapa jauh komitmen orang tersebut atas perkataannya.Karakter seseorang yang
berorientasi pada tindakan adalah memiliki pemikiran yang lebih berorientasi pada
tindakan daripada sekadar berwacana. Hal ini berarti, tidak hanya sekedar
merencanakan berbagai strategi dan taktik, tetapi juga melaksanakannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Orientasi pada tindakan?
2. Apa saja karakteristik yang termasuk berorientasi pada tindakan?
3. Bagaimana sikap dan tindakan yang menunjukan berorientasi pada tindakan?

C. Tujuan
1. Dapat menjelaskan definisi dari berorientasi pada tindakan
2. Mengetahui karakteristik apa saja yang termasuk berorientasi pada tindakan
3. Mengetahui sikap dan tindakan yang menunjukan berorientasi pada tindakan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Berorientasi pada Tindakan


Berorientasi pada tindakan berarti berfikir cepat dan bertindak terhadap
suatu keadaan untuk menghasilkan solusi permasalahan yang baik dan efektif.
Sikap ini terkadang dikaitkan dengan seberapa seorang responsive dengan
keadaan, seberapa cepat untuk mengambil tindakan sebagai solusi terhadap
masalah yang ada, dan seberapa jauh komitmen orang tersebut atas
perkataannya.
Seorang pengusaha selalu menghadapi risiko, ketidakpastian dan
keterbatasan dalam setiap masalah yang dihadapi. Kalau dia hanya berkata-
kata dan tak bertindak, segala kesempatan yang ada berubah menadi bencana
(kerugian). Selain itu seorang pengusaha juga harus memiliki orientasi PDAC
(plan,do, check and action). Hal ini berarti dia tidak hanya sekedar
merencanakan berbagai strategi dan taktik, tetapi juga melaksanakannya.
Secara spesifik, seorang pengusaha harus menghindari NATO (no action talk
only), NADO (no action dream only) dan NACO (no action concept only).
NATO hanya akan menghasilkan gosip, NADO hanya menghasilkan
visi tanpa tindakan, dan NACO hanya menghasilkan teori falsafah. Umumnya,
yang berpikiran NACO adalah akademisi yang menggunakan logika formal.
Seorang konseptor atau teoritikus bekerja dengan data dan jarang
sekali berada di lapangan. Sebaliknya, seorang wirausaha menghabiskan 90%
dari waktunya dilapangan bersama-sama dengan karyawan, pemasok, dan
pelanggan-pelanggan. Karena bekerja dengan data, makasupaya valid dan
ilmiah, seorang konseptor harus terbiasa menguji data-datanya, membangun
model, dan melakukan validasi. Masalahnya, kalau seorang konseptor tidak
menguasai keadaan dan informasi dilapangan, dia bisa menjadi ragu akan
keputusannya, sehingga cenderung mengulangi lagi siklus diatas, yaitu
mengumpulkan data lagi. Akibatnya dia bisa berputar-putar dan lebih
berorientasi pada pikiran daripada tindakan.

2
Menurut covey, manusia yang efektif adalah manusia yang dilandasi
oleh sikap-sikap adil (fairness), mengedepankan persamaan (equity), memiliki
(integrity), jujur (honesty), martabat dan keseimbangan, senantiasa berfikir
positif. Nilai-nilai seperti diatas sanagt penting karena akan membuat lebih
percaya diri lebih ringan dalam bertindak. Orang-orang yang tidak memiliki
integritas, kurang aadil, dan tidak jujur cenderung tidak stabil emosinya dan
hidupnya tidak damai. Dia bisa memiliki ussaha tetapi sulit menjadi besar.
Selain itu, covey juga mengemukakan bahwa karakter seorang itu dibentuk
oleh kebiasaan (habit). Oleh karena itu, kebiasaan yang harus dikembangkan
oleh seseorang wirausaha adalah kebiasaan-kebiasaan yang bersifat produktif
secara spesifik.

B. Karakteristik Berorientasi pada Tindakan


Orientasi pada tindakan merupakan berpikir dan bertindak cepat
terhadap suatu keadaan maupun permasalahan dengan hasil solusi yang
dianggap terbaik dan efektif bagi permasalahan tersebut. Karakter yang
berorientasi pada tindakan adalah karakter-karakter yang dimiliki oleh pribadi
yang cenderung memilih tindakan nyata dari pada hanya berkata-kata dan
berpikir.
Salah satu ciri seorang wirausaha adalah pikirannya yang lebih
berorientasi pada tindakan (action) daripada sekedar bermimpi, berkata-kata,
berpikir-pikir, atau berwacana(Aditi, 2018). Seorang wirausaha selalu
menghadapi resiko, ketidak pastian, dan keterbatasan dalam setiap masalah
yang dihadapi. Jika hanya berkata-kata dan tak pernah bertindak, segala
kesempatan yang ada berubah menjadi kerugian.
Selain itu seorang wirausaha harus memiliki orientasi PDCA (Plan,
Do, Check and Action). Ini berarti dia tidak hanya sekedar merencanakan
berbagai strategi dan taktik, tetapi juga melaksanakanya. Secara spesifik,
seorang wirasaha harus menghindari NATO (no action talk only), NADO ( no
action dream only) dan NACO (No action concept only). NATO hanya akan
menghasilkan gosip, NADO hanya menghasilkan visi tanpa tindakan, dan
NACO hanya akan menghasilkan teori dan falsafah semata.
Sehebat apapun cita-cita dan mimpi untuk menciptakan perubahan,
belum tentu akan dijalankan jika tidak berorientasi pada tindakan dan tidak

3
berani mengambil resiko. Begitupun sebaliknya tindakan yang hebat jika tidak
dilandasi dengan strategi yang baik juga akan sia-sia. Jadi sebuah strategi dan
tindakan merupakan dua komponen penting dalam menciptakan sebuah
perubahan. Strategi yang berorientasi pada tindakan adalah strategi yang kaya
akan inovasi dan dilandasi oleh suatu pemikiran atau mindset.

C. Sikap dan Tindakan Berorientasi pada Tindakan


Seorang yang berorientasi pada tindakan adalah orang yang memiliki
tingkat efektivitas yang tinggi. 8 (delapan) habbits of highly effective
people(Aditi, 2018):
1. Proaktif
Salah satu karalteristik seorang wirausaha yaitu proaktif. Yang
dimaksud proaktif disini adalah suka mencari informasi yang berkaitan
dengan dunia yang dia jalani(Abdullah, 2013). Tujuan karakteristik
proaktif yaitu agar seorang wirausaha tidak ketinggalan informasi terbaru
seperti munculnya produk baru yang dirilis oleh pesaing usaha yang dapat
mengancam produk yang dia hasilkan, sehingga seorang wirausaha dapat
melakukan strategi bisnis lain agar tidak kalah dengan produk pesaing.
Bertindak proaktif adalah mengambil tindakan sebelum sebuah
kejadian yang tidak dikehendaki muncul. Dengan kata lain, orang-orang
yang proaktif selalu mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi dan cepat
mengambil tindakan penyelamatan(Aditi, 2018). Sebagai contoh ketika
menjelang puasa atau lebaran, para pedagang tekstil sudah melakukan stok
barang lebih banyak dari biasanya untuk mengantisipasi lonjakan
permintaan.

2. Bermula Dari Ujung Pemikiran (Goal Oriented)


Manusia yang berorientasi pada tindakan tidak hanya mengejar
pencapaian tujuan, akan tetapi juga berburu tujuan yang benar. Supaya
mampu berorientasi pada tindakan, manusia harus mengenal dan paham
betul situasi yang dihadapi. Anda harus mengenal lingkungan (pasar)
dimana Anda berada, produk yang Anda tangani pasar dan konsumennya
harga, lokasi, siklus ekonomi, latar belakang suatu keadaan, dan
seterusnya.

4
3. Mendahulukan hal yang utama
Kebiasaan ini berkaitan dengan sikap mengedepankan prioritas.
Seseorang harus fokus pada hal-hal yang urgent dengan membuat prioritas,
dan menyadari bahwa tidak semua hal dikategorikan urgent. Demikian
pula kita tidak bisa mengatasi semua masalah. Selesaikan masalah-
masalah tertentu saja yang bisa diselesaikan, dan lainnya akan mengikuti.
Sebagai contoh tiap individu pasti mempunyai masing-masing dalam
hidupnya.

4. Berpikir dan Bertindak Win/win


Bisnis atau berwirausaha pada dasarnya adalah upaya memenangkan
kehidupan dan selalu bersikap win-win. Mereka berusaha agar semua
pihak mencapai kondisi akhir yang baik. Pola berpikir win-win akan
membantu kita menciptakan kerjasama.

5. Cari Tahu Dulu untuk memahami, baru dipahami.


Agar dapat mengembangkan hubungan yang win-win,seseorang harus
dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh pihak lain dan apa makna
menang bagi mereka. Dalam hal ini, kita harus dapat memahami apa yang
menjadi kebutuhan dan keinginan orang lain sebelum mengutamakan
tujuan pribadi kita.

6. Sinergi
Dalam berwirausaha, Anda harus mencari sinergi, yaitu suatu total
yang lebih besar dari penjumlahan elemen-elemen tunggalnya. Misalnya,
ada 2 phak A dan B, dan bila masing-masing bekerja sendiri-sendiri,
masing-masing hanya akan menghasilkan 2 buah, dan kalau dijumlahkan
A + B = 4. Dengan sinergi antara A dan B, maka 2 + 2 > 4 inilah yang
disebut sinergi. Sinergi yang efektif sangat bergantung pada komunikasi.

7. Menajamkan Ketahanan, Fleksibilitas dan kekuatan

5
Habit ini berkaitan dengan upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk
melatih ketahanan, fleksibilitas dan kekuatannya. Upaya yang dapat
dilakukan adalah melalui kegiatan-kegiatan spiritual, hidup yang
seimbang, melakukan meditasi atau bisa juga dengan membaca buku-buku
self help yang membangkitkan semangat atau mendengarkan musik.
Keseimbangan mental dapat mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk, seperti
kebiasaan menonton televisi berlebihan-atau bermalas-malasan. Dengan
kata lain, hal ini berkaitan dengan latihan mengembangkan hati, koneksi
emosi, dan keterikatan kita pada orang lain.Selain itu , jangan pernah takut
salah selama kesalahan-kesalahan tersebut masih kesalahan kecil.

8. Menemukan Keunikan Pribadi Dan Membantu Orang


Lain MenemuMenemukan keunikan berarti mengenal potensi yang
dimilikinya, yang tersebar pada empat elemen utama, yaitu pkiran, tubuh,
hati dan jiwa. Jika pikiran terus dikembangkan. Menemukan keunikan
berarti mengenal potensi yang dimilikinya, yang tersebar pada empat
elemen utama, yaitu pkiran, tubuh, hati dan jiwa. Jika pikiran terus
dikembangkan

6
BAB III

KESIMPULAN

Berorientasi pada tindakan merupakan berpikir dan bertindak cepat terhadap suatu
keadaan dengan solusi yang dianggap terbaik dan efektif bagi penyelesaian permasalahan
tersebut. Seorang wirausaha harus berorientasi pada tindakan daripada sekedar berwacana.
Seorang wirausaha akan selalu menghadapi resiko dalam menjalankan bisnisnya namun
ketika hanya berkata-kata dan tak pernah bertindak, maka semua akan sia-sia atau mengalami
kerugian. Seorang wirausaha harus menerapkan orientasi berdasarkan PDCA yaitu Plan, Do,
Check and Action.

Dalam mewujudkan PDCA maka diperlukan suatu tindakan yang mendukung


tercapainya PDCA yaitu melalui 8 tingkat efektifitas tinggi yang meliputi proaktif, bermula
dari ujung, mendahulukan yang utama, bertindak win-win, mencari tahu dahulu baru
memahami, sinergi, menajamkan ketahanan fleksibilitas dan kekuatan serta yang terakhir
menemukan keunikan diri sendiri. Ketika 8 tindakan yang mencerminkan orientasi pada
tindakan telah dilaksanakan dengan baik maka apabila seorang wirausaha menemukan
masalah dalam menjalankan bisnisnya, ia tidak akan dapat dengan mudah memecahkan
masalah yang ada, atau bahkan bisa jadi memunculkan ide-ide lain yang lebih mendorong
bisnisnya jauh lebih maju.

7
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. (2013). Wirausaha Berbasis Syari'ah. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Aditi, B. (2018). Buku Ajar Entrepreneurship & Startup Entrepreneur Yang Unggul. Deli
Serdang: Perdana Medika.

Jamil Latief, H.M.(2017). Buku ajar Kewirausahaan. Jakarta : Jamil

Anda mungkin juga menyukai