Anda di halaman 1dari 9

Karakteristik Aliran Udara Pada Plat Datar Dengan Pengganggu Berbentuk Silinder

Muhammad Muqtadiru
S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
e-mail: mmuqtadiru@yahoo.co.id

A. Grummy Wailanduw
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
e-mail: grummywailanduw@yahoo.co.id

ABSTRAK
Aerodinamika merupakan cabang ilmu mekanika fluida yang mempelajari tentang aliran udara yang bergerak
di dalam dan di sekitar objek. Pada penerapan di lapangan ilmu aerodinamika banyak digunakan untuk menganalisa
suatu aliran udara yang melewati bodi kendaraan, sehingga akan didapatkan desain bodi yang aerodinamis dari sebuah
produk kendaraan. Didalam pengujian bodi suatu kendaraan diperlukan adanya plat datar untuk peletakan model. Pada
penelitian ini akan diteliti karakteristik aliran udara pada plat datar dengan diberi pengganggu silinder dengan tujuan
untuk mempercepat aliran menjadi turbulen, dengan mengukur profil kecepatan dan distribusi koefisien tekanan pada
permukaan plat datar.
Penelitian ini akan dilakukan di dalam open circuit subsonic wind tunnel dengan ketinggian 365 mm, lebar 365
mm, dan panjang 1220 mm pada Reynolds number 4,4 x 104, 8,8 x 104, 1,3 x 105. Karakteristik aliran diamati secara
eksperimental baik tanpa maupun yang diberi silinder pengganggu dengan diameter 4 mm. Plat datar tersebut terbuat
dari acrylic dengan tebal 10 mm dan panjang 1220 mm yang terletak pada bagian tengah test section subsonic wind
tunnel, serta pada bagian leading edge diberi sudut 300. Pada penelitian ini pengukuran profil kecepatan (velocity
profile) dilakukan pada permukaan plat datar dengan rasio X/L 0,224 ; 0,286 ; 0,347 ; 0,409 ; 0,470 ; 0,531 ; 0,593, dan
distribusi koefisien tekanan sepanjang plat datar dengan penempatan pengganggu berbentuk silinder bervariasi antara
150 mm, 175 mm, 200 mm, 225 mm, dan 250 mm dari leading edge. Karakteristik aliran yang diamati adalah profil
kecepatan, yang selanjutnya dapat diketahui shape factor dan distribusi koefisien tekanan pada plat datar dengan
menggunakan pitot static tube dan pressure tap, yang dihubungkan dengan pressure tranducer dan data logger.
Dari hasil penelitian didapatkan pada rasio X/L 0,224 ; 0,286 ; 0,347 ; 0,409 ; 0,470 ; 0,531 ; 0,593 dengan
Reynolds number 4,4 x 104, 8,8 x 104, 1,3 x 105 baik tanpa maupun dengan pemasangan silinder pengganggu. Untuk
nilai defisit aliran dengan semakin besar rasio X/L dan semakin tinggi Reynolds number nilai defisit aliran relatif
menurun. Sedangkan untuk nilai shape factor paling rendah terjadi pada rasio X/L dan pada variasi penempatan silinder
tertentu, secara keseluruhan terjadi penurunan dengan diberikannya silinder pengganggu. Kemudian untuk nilai
distribusi koefisien tekanan cenderung menurun dengan semakin besar rasio X/L dan semakin tinggi Reynolds number,
dan beberapa memiliki nilai terendah pada rasio X/L tertentu. Fenomena separasi bubble berinteraksi kuat pada dinding
sehingga mempengaruhi karakteristik aliran yang terjadi pada plat datar.
Kata Kunci: karakteristik aliran, plat datar, profil kecepatan, koefisien tekanan

ABSTRACT
Aerodynamics is a branch of science that studies the fluid mechanics of the flow of air moving in and around
the object. In the application of science in the field of aerodynamics is widely used to analyze an air flow through the
vehicle body, so it will get an aerodynamic body design of a vehicle product. In testing the body of a vehicle is needed
for laying flat plate models. This research investigated the characteristics of air flow on a flat plate with a bully
cylinder given with the aim of accelerating the flow becomes turbulent, by measuring the velocity profile and the
pressure coefficient on the surface of a flat plate.
This study will be conducted in the open circuit subsonic wind tunnel with a height of 365 mm, width 365 mm,
and length 1220 mm in Reynolds number 4,4 x 10 4, 8,8 x 104, 1,3 x 105. Flow characteristics observed experimentally
fed either without or bully cylinder with a diameter of 4 mm. The flat plate made of acrylic with a thickness of 10 mm
and a length of 1220 mm which is located in the center of the subsonic wind tunnel test section, and on the leading edge
of the given angle of 30 0. In this study the measurement of the velocity profile (velocity profile) was performed on the
surface of a flat plate with ratio X/L 0,224; 0,286; 0,347; 0,409; 0,470; 0,531; 0,593, and the coefficient of pressure
along a flat plate with a cylindrical bully placement varies between 150 mm, 175 mm, 200 mm, 225 mm, and 250 mm

167
JTM.
Aliran Udara Volume
Pada 03 Nomor
Plat Datar 01 Pengganggu
Dengan Tahun 2014, Berbentuk
167 - 175 Silinder

from the leading edge. Flow characteristics were observed velocity profile, which can further be known shape factor
and the pressure coefficient on a flat plate using a pitot static tube and pressure tap, which is connected to a pressure
transducer and data logger.
From the results, the X/L ratio 0,224; 0,286; 0,347; 0,409; 0,470; 0,531; 0,593 with Reynolds number 4,4 x
10 , 8,8 x 104, 1,3 x 105 both without and with the installation of the cylinder bullies. To value the greater the deficit
4

flow ratio X/L and the higher the number Reynould deficit relative flow value decreases. As for the low value of shape
factor occurs in the ratio X/L and the variation in the placement of a particular cylinder, the overall decline in the
cylinder exerts a bully. Then for the value of the pressure coefficient tends to decrease with the greater ratio X/L and
higher Reynolds number, and some have the lowest value of the ratio X/L specific. The phenomenon of the separation
bubble on the wall that interact strongly affects the flow characteristics that take on a flat plate.
Keywords: Flow characteristics, flat plate, velocity profile, pressure coefficient.

PENDAHULUAN
Sebagai negara kepulauan yang sangat besar, karakteristik aliran udara melintasi plat datar dengan
Indonesia masih harus menggunakan sistem transportasi diberi pengganggu berbentuk silinder yang dimaksudkan
darat untuk menghubungkan pulau-pulau yang tersebar untuk mempercepat bentuk aliran menjadi turbulen.
diarea yang sangat luas. Untuk menghemat energi dan Selain itu belum adanya plat datar untuk peletakan benda
untuk melindungi lingkungan global, pengurangan uji diatas permukaan datar pada wind tunnel di Jurusan
konsumsi bahan bakar merupakan perhatian utama dari Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya, maka
produsen mobil modern. Pengurangan gaya hambat penelitian ini menjadi penting untuk dilakukan.
mobil sangat penting untuk mengurangi konsumsi bahan Pada analisa suatu profil aliran yang bergerak
bakar. Maka dari itu pengembangan sistem transportasi melewati objek, lapis batas (boundary layer) merupakan
darat semakin membutuhkan penjabaran analisis parameter penting untuk mengetahui karakteristik aliran
aerodinamika sebagai ilmu terapan yang dapat tersebut. Lapis batas (boundary layer) adalah suatu
dimanfaatkan secara nyata. lapisan yang terjadi karena adanya tegangan geser pada
Aerodinamika berasal dari kata aero yang berati permukaan tersebut. Selain itu hambatan juga disebabkan
udara dan dinamika yang berati gerakan. Aerodinamika oleh beberapa faktor, seperti faktor kekasaran
adalah istilah teknik yang berarti gerakan udara relatif permukaan, gradien tekanan, jenis aliran, arah aliran
terhadap objek. Aerodinamika cabang ilmu mekanika terhadap benda, bentuk benda serta gangguan yang
fluida yang mempelajari masalah aliran udara yang diberikan pada aliran freestream sehingga partikel–
bergerak di dalam dan di sekitar objek. Fenomena aliran partikel fluida terpaksa berhenti (no slip condition) tepat
uadara melalui objek banyak memberikan informasi pada permukaan benda karena adanya efek viskositas
mengenai karakteristik aliran fluida beserta gaya-gaya pada fluida.
yang ditimbulkan dan tekanan serta kecepatan sebagai Ketika aliran melintasi pelat datar, pada bagian
besaran yang di amati. depan partikel-partikel fluida yang cukup dekat terhadap
Fenomena gaya yang terjadi dapat dikelompokkan pelat dihambat oleh adanya tegangan geser yang besar.
menjadi tiga, diantaranya adalah drag force merupakan Lapis batas menebal dalam arah yang sama dengan arah
gaya yang bersifat menghambat, lift force merupakan aliran. Pada lapis batas ini terjadi perubahan kecepatan
gaya yang sifatnya mengangkat, dan side force dari nol di permukaan pelat hingga kecepatan tertentu
merupakan gaya yang bersifat mendorong kesamping. (us) pada jarak δ yang semakin jauh semakin besar.
Besarnya gaya-gaya tersebut dipengaruhi oleh bentuk Begitu lapis batas mulai menebal, ketidak stabilan terjadi
kontur permukaan benda, dimensi benda, dan kecepatan dan mengakibatkan gerak acak partikel fluida yang
aliran udara (velocity profile). menyebabkan perubahan momentum dalam fluida hingga
Dalam aplikasinya, pengujian bentuk aliran menyebabkan terbentuknya lapis batas turbulen. Pada
melewati sebuah bodi (exsternal flow) mobil banyak lapis batas turbulen, profil kecepatan yang terbentuk
dilakukan terutama sebagai pemilihan desain bodi yang lebih tebal dengan gradien kecepatan di permukaan pelat
aerodinamis dari sebuah produk kendaraan. Dalam dan tegangan gesernya lebih tinggi dari pada kondisi
pengujian tersebut diperlukan adanya plat datar yang laminar maupun transisi. Aliran fluida pada dinding datar
dapat diartikan sebagai permukaan jalan. Seperti tidak mempunyai pressure gradient (zero pressure
dikatakan oleh Barnard (1996), bahwa untuk pengujian gradient flow).
kendaraan penumpang (commercial vehicles) diperlukan Dalam pengujian terowongan angin kecepatan aliran
fixed board ground sehingga penelitian mengenai di atas permukaan plat datar dapat diketahui sehingga
membentuk sebuah velocity profile pada permukaan plat mm, 175 mm, 200 mm, 225 mm, dan 250 mm dari
datar. Dimana dalam penempatan benda uji dapat leading edge plat datar. Mengetahui hasil pengukuran
diketahui letak yang sesuai dengan tujuan pengujian pada distribusi koefisien tekanan (Cp) pada permukaan plat
test section tersebut, sehingga bagaimana karakteristik datar baik tanpa maupun dengan silinder pengganggu
aliran udara pada permukaan plat datar dibelakang dengan penempatan bervariasi antara 150 mm, 175 mm,
silinder pengganggu apabila peletakan pengganggu 200 mm, 225 mm, dan 250 mm dari leading edge plat
dibuat bervariasi yaitu pada 150 mm, 175 mm, 200 mm, datar.
225 mm, dan 250 mm dari (leading edge) plat datar. Manfaat dari hasil penelitian agar mahasiswa dapat
Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, maka mengetahui penempatan benda uji yang sesuai dengan
peneliti disini akan mengembangkan penelitian dengan tujuan pengujian pada test section. Pengetahuan akan
judul karakteristik aliran udara pada plat datar dengan karakteristik aliran pada suatu kontur yang dapat
pengganggu berbentuk silinder. diaplikasikan pada kemajuan teknologi aerodinamika.
Penelitian tentang karakteristik aliran fluida Dengan adanya plat datar sebagai test section pada wind
melintasi plat datar dilakukan oleh Lin (1999), adalah tunnel di laboratorium aerodinamika Teknik Mesin
penelitian tentang micro-vortex generator untuk Unesa, pengujian berikutnya dapat melakukan yang
menunda separasi aliran. Penambahan vortex generator berkaitan dengan karakteristik aliran melewati benda
dilakukan dengan konfigurasi counter-rotating dan co- padat, terutama bodi kendaraan.
ratating. Lin menggunakan tinggi vortex generator yang METODE
berkisar antara 10 % sampai 50 % dari boundary layer Rancangan Penelitian
disturbance thickness. Dengan menggunakan micro-
vortex generator dapat menurunkan koefisien tekanan
(Cp) dibanding dengan tanpa menggunakan vortex
generator. Hasil yang didapat dengan vortex generator
menggunakan h/δ = 0,2 dan h/δ = 0,8 menghasilkan nilai
Cp yang lebih rendah dari pada tanpa menggunakan
vortex generator (kondisi ideal). Untuk memvisualisasi
efek vortex generator terhadap aliran digunakan oil flow
Visualization, dan tampak perilaku aliran yang lebih
turbulen setelah aliran melewati vortex generator.
Penelitian berikutnya dari Ardana dan Wawan
Aries Widodo (2012), menunjukkan dengan konfigurasi
disturbance body yang memiliki rasio tinggi disturbance
dengan boundary layer thickness (h/δ = 0,3) nilai
koefisien tekanan (Cp) yang dihasilkan lebih kecil dari
pada konfigurasi tanpa disturbance body. Hal ini berarti
kecepatan aliran lebih tinggi dari pada kecepatan aliran
tanpa menggunakan disturbance body.
Selanjutnya penelitian mengkaji tentang plat datar
dengan obstacle berbentuk setengah lingkaran dengan
kecepatan freestream 9.75 m/s dan 15.5 m/s yang
dilakukan oleh Wawan Aries Widodo dan Sutardi Gambar 1. Rancangan penelitian
(2008), bahwa separasi massive pada obstacle terjadi
akibat momentum aliran tidak mampu mengatasi advarse Waktu dan Tempat Penelitian
pressure gradient dan tegangan geser antara permukaan Kegiatan pengujian dan pengambilan data
obstacle dengan aliran fluida, sehingga untuk harga karakteristik aliran udara pada plat datar dengan
Reynould number yang lebih besar akan mengakibatkan pengganggu berbentuk silinderdilakukan dilaboratorium
letak titik dan akibatnya letak titik re-attachment juga aerodinamika otomotif Jurusan Teknik Mesin Universitas
semakin dekat dengan bertambahnya Reynould number. Negeri Surabaya. Proses pengujian dan pengambilan data
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui profil dilakukan setelah pelaksanaan seminar proposal skripsai.
kecepatan aliran (velocity profile) pada permukaan plat
datar pada rasio X/L 0,224 ; 0,286 ; 0,347 ; 0,409 ; Jenis penelitian
0,470 ; 0,531 ; 0,593 baik tanpa maupun dengan silinder Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen.
pengganggu dengan penempatan bervariasi antara 150 Kemudian dari hasil pengolahan data secara kualitatif

169
Aliran Udara Pada Plat Datar Dengan Pengganggu Berbentuk Silinder

dan kuantitatif pada studi eksperimen karakteristik aliran pressure tranducer, data logger. Memposisikan pitot
udara pada plat datar sehingga diperoleh beberapa static tube agar terletak tepat di titik tengah test
kesimpulan. section wind tunnel dengan arah tegak lurus arah
aliran menghadap inlet wind tunnel dan pada titik
Variabel Penelitian yang ditentukan.
 Variabel bebas  Sambungkan selang penghubung tekanan stagnasi
pada pressure tranducer nomer 1 (lubang high) dan
Variasi Reynolds number yang digunakan adalah 4,4 x
selang penghubung tekanan statis pada pressure
104 ; 8,8 x 104 ; 1,3 x 105, kemudian peletakan silinder
tranducer nomer 2 (lubang high).
dari (leading edge) plat datar adalah 150 mm, 175
mm, 200 mm, 225 mm, 250 mm.  Mencatat temperatur ruangan.
 Variabel kontrol  Membaca tinggi cairan pada manometer dan
mencatatnya sebagai kondisi awal sebelum
Alat ukur yang digunakan dalam pengukuran profil
melakukan proses kalibrasi.
kecepatan (velocity profile) adalah pitot static tube
 Menghidupkan fan wind tunnel melalui inverter pada
yang dilengkapi dengan holder. Posisi plat datar
putaran 500 rpm, tunggu sampai keadaan aliran tunak
sejajar dengan arah aliran.
dengan waktu tunggu 120 detik.
 Variabel terikat
 Membaca ∆h yang terukur pada manometer dan
Variabel terikat pada penelitian ini adalah distribusi
mencatatnya dalam tabel perhitungan
koefisien tekanan dan profil kecepatan aliran (velocity
profile) pada X/L 0,224 ; 0,286 ; 0,347 ; 0,409 ; 0,470  Membaca output pressure transducer yang sudah
; 0,531 ; 0,593. diambil nilai rata-rata dari 50 kali pengambilan data
pada satu titiknya melalui data logger. Data yang
Instrumen Penelitian terbaca berupa nilai arus dalam satuan mili-ampere
yang kemudian dicatat dalam tabel perhitungan
 Mengubah putaran fan wind tunnel melalui inverter
dengan kenaikan 50 rpm tanpa mematikan fan wind
tunnel, kemudian catat kembali hasil pembacaan pada
manometer dan data logger.
 Mengulangi langkah pada poin 5 sampai 8, sampi
dengan putaran 1200 rpm
 Data ∆h dari manometer diproses dalam perhitungan
sampai menghasilkan data tekanan dan kecepatan
kemudian diplot dengan data arus listrik dari data
Gambar 2. Plat datar dan silinder pengganggu logger ke dalam bentuk grafik untuk mengetahui
persamaannya.
Instrumen yang digunakan dalam kegiatan penelitian
ini sebagai berikut, dan akan diukur adalah profil Teknik Pengumpulan Data
kecepatan dan distribusi koefisien tekanan pada Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
permukaan plat datar dengan bahan akrilik yang memiliki sebagai berikut:
 Metode eksperimen
panjang 1220 mm dan tebal 10 mm dan pada bagian
Metode eksperimen digunakan dalam penelitian ini
leading edge diberi sudut 300 dengan penempatan karena dapat memberikan data yang valid dan dapat
silinder pengganggu secara bervariasi. Alat yang dipertanggung jawabkan. Di dalam penenlitian ini
digunakan adalah Subsonic open circuit wind tunnel dilakukan eksperimen variasi penempatan silinder
dengan dimensi utama 1220 mm x 365 mm x 365 mm, pengganggu dan variasi Reynolds number
manometer, pressure tap, pitot static tube, dan pressure  Metode literatur
tranducer. Sedangkan untuk pembacaan dan Metode literatur merupakan suatu acuan atau
pedoman dalam melaksanakan kegiatan penelitian
pengambilan hasil data digunakan data logger.
agar penelitian dapat sesuai dengan dasar ilmu yang
melatarbelakangi dan tidak menyimpang dari azas-
Prosedur Penelitian azas yang telah ada. Dalam metode literatur ini
Untuk mendapatkan hasil data lebih akurat, maka dilakukan pengumpulan data berupa teori dan tabel
dilakukan terlebih dahulu kalibrasi antara manometer yang diperoleh dari buku-buku yang berkaitan dengan
dengan pressure tranducer, yang meliputi data tekanan penelitian ini.
statik dan data tekanan dinamik. Dari hasil pengukuran
∆h manometer dan pressure tranducer akan diperoleh Teknik Analisis Data
data yang kemudian diketahui persamaannya dalam Teknik analisis data yang digunakan untuk
bentuk grafik. Tahap pengambilan data dilakukan dengan menganalisa data adalah secara kualitatif dan kuantitatif
langkah sebagai berikut : dari eksperimen karakteristik aliran udara pada plat datar
 Mempersiapkan peralatan yang digunakan, meliputi sehingga diperoleh data berupa bentuk grafik, kemudian
subsonic wind tunnel, pitot static tube, manometer, langkah selanjutnya adalah mendeskripsikan atau
menggambarkan data tersebut sebagaimana adanya shape factor paling rendah terdapat pada rasio X/L
dalam bentuk kalimat yang mudah dibaca, dipahami dan tertentu dan cenderung meningkat pada jarak semakin
dipresentasikan sehingga pada intinya adalah sebagai jauh dari leading edge. Hal ini menunjukkan bahwa
upaya mencari jawaban atas permasalahan yang diteliti.
aliran lebih turbulen hanya terjadi sampai pada rasio X/L
HASIL DAN PEMBAHASAN tertentu, sehingga pada daerah-daerah tersebut memiliki
momentum aliran lebih besar.
 Profil kecepatan tanpa silinder pada berbagai
variasi X/L separasi
bubble

Gambar 6. Visualisasi aliran


Dari gambar visualisasi terlihat separasi bubble yang
Gambar 3. Grafik profil kecepatan tanpa silinder pada Re terjadi karena terdapat jarak untuk penempatan plat datar
= 4,4 x 104 dari ujung keluar nozzle atau disebut efek lorong, hal ini
yang menyebabkan perkembangan boundary layer
turbulen yang terjadi bukan murni disebabkan oleh
tegangan geser yang semakin kuat karena adanya gaya
gesek antara fluida dengan dinding, melainkan sudah
dipengaruhi separasi bubble yang terjadi pada daerah
leading edge.

 Profil kecepatan tanpa dan dengan variasi penempatan


silinder pengganggu Reynolds number 4,4 x 104

Gambar 4. Grafik profil kecepatan tanpa silinder pada Re


= 8,8 x 104

Gambar 7. Profil kecepatan tanpa dan dengan silinder


pada X/L = 0,224

Gambar 5. Grafik profil kecepatan tanpa silinder pada Re


= 1,3 x 105
Dapat di amati dari ketiga gambar grafik terdapat
perbedaan-perbedaan nilai shape factor pada setiap
Reynolds number, perbedaan tersebut dipengaruhi
berubahnya Reynolds number. Dimana pada aliran yang
masuk adalah uniform maka semakin besar Reynolds
number maka aliran semakin cepat menjadi turbulen.
Kemudian dapat diamati pula dari penjelasan nilai shape
factor di atas pada beberapa Reynolds number, nilai

171

171
Aliran Udara Pada Plat Datar Dengan Pengganggu Berbentuk Silinder

Gambar 8. Profil kecepatan tanpa dan dengan silinder


pada X/L = 0,409

Gambar 11. Profil kecepatan tanpa dan dengan silinder


pada X/L = 0,409
Gambar 9. Profil kecepatan tanpa dan dengan silinder
pada X/L = 0,593
Dari penjelasan nilai shape factor pada grafik dapat
di amati pada X/L = 0,224, memiliki nilai shape factor
paling rendah untuk penempatan silinder pada jarak l =
150 mm. Kemudian pada X/L = 0,409 memiliki nilai
shape factor paling rendah pada beberapa posisi yaitu l =
150 mm, 175 mm, dan 250 mm. Sedangkan pada X/L
X/L = 0,593, memiliki nilai shape factor paling rendah
pada posisi l = 250 mm. Kondisi ini disebabkan setelah
terjadi separasi bubble pada leading edge aliran segera
Gambar 12. Profil kecepatan tanpa dan dengan
melewati silinder pengganggu yang paling dekat dengan
silinder pada X/L = 0,593
leading edge sehingga terjadi percepatan ketika Dari penjelasan nilai shape factor pada grafik dapat
melewatinya. Maka pada rasio X/L diatas memiliki di amati pada X/L = 0,224 dan X/L = 0,409, memiliki
turbulensi aliran lebih kuat. nilai shape factor paling rendah pada posisi l = 150 mm.
Hal ini menunjukkan bahwa turbulensi aliran lebih
Sedangkan pada X/L = 0,593 memiliki nilai shape factor
kuat hanya terjadi pada rasio X/L tertentu dan juga pada
paling rendah pada posisi l = 225 mm. Pada Reynolds
variasi penempatan silinder tertentu, sehingga pada
number semakin besar aliran lebih tahan terhadap
daerah-daerah tersebut memiliki momentum aliran lebih
adverse pressure gradient, namun separasi bubble yang
besar dan secara keseluruhan dengan diberikan silinder
terjadi pada leading edge memiliki ketinggian yang lebih
pengganggu yang ditempatkan di atas plat datar
besar pula dan setelah aliran re-attachment aliran segera
menunjukkan penurunan nilai shape factor bila
melewati silinder pengganggu yang paling dekat dengan
dibandingkan dengan tanpa silinder pengganggu.
leading edge sehingga terjadi percepatan ketika
 Profil kecepatan tanpa dan dengan variasi penempatan melewatinya.
Hal ini menunjukkan bahwa turbulensi aliran lebih
silinder pengganggu Reynolds number 8,8 x 104
kuat hanya terjadi pada rasio X/L tertentu dan juga pada
variasi penempatan silinder tertentu, sehingga pada
daerah-daerah tersebut memiliki momentum aliran lebih
besar dan secara keseluruhan dengan diberikan silinder
pengganggu yang ditempatkan di atas plat datar
menunjukkan penurunan nilai shape factor bila
dibandingkan dengan tanpa silinder pengganggu.

Gambar 10. Profil kecepatan tanpa dan dengan


silinder pada X/L = 0,224
 Profil kecepatan tanpa dan dengan variasi
penempatan silinder pengganggu Reynolds number 1,3  Distribusi koefisien tekanan tanpa silinder pengganggu
x 105 dengan variasi Reynolds number 4,4 x 104, 8,8 x 104,
1,3 x 105

Gambar 13. Profil kecepatan tanpa dan dengan Gambar 16. Distribusi koefisien tekanan tanpa
silinder pada X/L = 0,224 silinder
Ketika aliran fluida melewati tepat di atas
permukaan dinding datar, maka akan timbul suatu
distribusi tekanan sepanjang dinding. Distribusi tekanan
pada dinding datar cenderung konstan sepanjang dinding
yang dikarenakan tidak mempunyai pressure gradient
(zero pressure gradient). Pada gambar 15, dapat dilihat
bahwa nilai distribusi koefisien tekanan cenderung
menurun seiring semakin jauh titik pengukuran dari
leading edge, hal ini karena adanya pengaruh tegangan
geser yang semakin besar antara fluida dengan dinding
Gambar 14. Profil kecepatan tanpa dan dengan ketika semakin jauh dari leading edge. Sehingga fluida
silinder pada X/L = 0,409 bergerak semakin acak dan memiliki momentum aliran
yang lebih besar, seperti yang ditunjukkan dari nilai
koefisien tekanan

 Distribusi koefisien tekanan tanpa dan silinder


pengganggu

Gambar 15. Profil kecepatan tanpa dan dengan


silinder pada X/L = 0,593
Dari penjelasan nilai shape factor pada grafik dapat
di amati pada X/L = 0,224 memiliki nilai shape factor
paling rendah pada posisi l = 150 mm. Kemudian pada Gambar 17. Distribusi koefisien tekanan tanpa dan
X/L = 0,409 dan X/L = 0,593, memiliki nilai shape dengan silinder Reynolds number 4,4 x 104
factor paling rendah pada posisi l = 250 mm. Nilai distribusi koefisien tekanan pada variasi
Hal ini menunjukkan bahwa intensitas turbulensi penempatan silinder cenderung lebih rendah bila
aliran lebih kuat hanya terjadi pada rasio X/L tertentu dan dibanding dengan tanpa silinder, sedangkan nilai
juga pada variasi penempatan silinder tertentu, sehingga distribusi koefisien tekanan terendah pada variasi
pada daerah-daerah tersebut memiliki momentum aliran penempatan silinder hanya terjadi pada rasio X/L
lebih besar dan secara keseluruhan dengan diberikan tertentu. Untuk l = 150 mm terjadi pada X/L = 0,618
silinder pengganggu yang ditempatkan di atas plat datar dengan nilai distribusi koefisien tekanan -0,156 sampai
menunjukkan penurunan nilai shape factor bila dengan X/L =0,839 dengan nilai -0,214. Untuk l = 175
dibandingkan dengan tanpa silinder pengganggu. mm terjadi pada X/L = 0,274 dengan nilai distribusi

173
173
Aliran Udara Pada Plat Datar Dengan Pengganggu Berbentuk Silinder

koefisien tekanan -0,066. Untuk l = 200 mm tidak rasio X/L tertentu. Untuk tanpa silinder pengganggu
menunjukkan penurunan nilai terendah, melainkan lebih terjadi pada X/L = 0,323 dengan nilai distribusi koefisien
berhimpit dengan grafik variasi silinder yang lainnya. tekanan -0,088 sampai dengan X/L =0,458 dengan nilai
Untuk l = 225 mm menunjukkan lebih berhimpit dengan -0,125. Untuk l = 150 mm terjadi pada X/L = 0,618
grafik tanpa silinder pengganggu, baru pada X/L = 0,606 dengan nilai distribusi koefisien tekanan -0,162 sampai
terjadi penurunan dengan nilai distribusi koefisien dengan X/L =0,827 dengan nilai -0,199. Untuk l = 175
tekanan -0,132 sampai dengan X/L = 0,876 dengan nilai mm tidak menunjukkan penurunan nilai terendah,
-0197. Untuk l = 250 mm terjadi pada X/L = 0,384 melainkan lebih berhimpit dengan grafik variasi silinder
dengan nilai distribusi koefisien tekanan -0,099 sampai yang lainnya. Untuk l = 200 mm tidak menunjukkan
dengan X/L = 0,520 dengan nilai -0,140. penurunan nilai terendah, melainkan lebih berhimpit
dengan grafik variasi silinder yang lainnya. Untuk l =
225 mm tidak menunjukkan penurunan nilai terendah,
melainkan lebih berhimpit dengan grafik variasi silinder
yang lainnya. Untuk l = 250 mm tidak menunjukkan
penurunan nilai terendah, melainkan lebih berhimpit
dengan grafik variasi silinder yang lainnya.
Secara keseluruhan nilai distribusi koefisien tekanan
baik tanpa dan dengan silinder pengganggu menunjukkan
bentuk grafik cenderung menurun dan bernilai negatif
dengan semakin besar rasio X/L, hal ini diduga
Gambar 18. Distribusi koefisien tekanan tanpa dan
disebabkan oleh separasi bubble yang terjadi pada
dengan silinder Reynolds number 8,8 x 104
leading edge dan adanya akumulasi gaya gesek akibat
Nilai distribusi koefisien tekanan untuk variasi
dari kekasaran pressure tap yang menyebabkan aliran
penempatan silinder cenderung lebih tinggi bila
seakan-akan mendapat energi secara terus-menerus
dibanding dengan tanpa silinder, sedangkan nilai
sehingga distribusi koefisien tekanan mengalami
distribusi koefisien tekanan terendah pada variasi
penurunan dengan semakin besar rasio X/L.
penempatan silinder hanya terjadi pada rasio X/L
tertentu. Untuk l = 150 mm terjadi pada X/L = 0,495
PENUTUP
dengan nilai distribusi koefisien tekanan -0,153 sampai
Simpulan
dengan X/L =0,889 dengan nilai -0,234. Untuk l = 175
Dari hasil pengolahan data secara kualitatif dan
mm terjadi pada X/L = 0,274 dengan nilai distribusi
kuantitatif pada studi eksperimen karakteristik aliran
koefisien tekanan -0,071. Untuk l = 200 mm tidak
udara pada plat datar diperoleh beberapa kesimpulan
menunjukkan penurunan nilai terendah, melainkan lebih
antara lain :
berhimpit dengan grafik variasi silinder yang lainnya.
 Dari hasil pengukuran shape factor maupun
Untuk l = 225 mm tidak menunjukkan penurunan nilai
profil kecepatan aliran (velocity profile) pada
terendah, melainkan lebih berhimpit dengan grafik
permukaan plat datar pada rasio X/L 0,224 ; 0,286 ;
variasi silinder yang lainnya. Untuk l = 250 mm terjadi
0,347 ; 0,409 ; 0,470 ; 0,531 ; 0,593 baik tanpa
pada X/L = 0,753 dengan nilai distribusi koefisien
maupun dengan silinder pengganggu dengan
tekanan -0,193 sampai dengan X/L =0,815 dengan nilai
penempatan bervariasi antara 150 mm, 175 mm, 200
tetap yaitu -0,193.
mm, 225 mm, dan 250 mm dari leading edge plat
datar.
- Untuk variasi tanpa silinder pengganggu pada Re
= 4,4 x 104, 8,8 x 104, 1,3 x 105, menunjukkan nilai
shape factor paling rendah hanya terjadi pada
rasio X/L tertentu.
- Untuk variasi tanpa dan dengan silinder pada Re =
4,4 x 104, 8,8 x 104, 1,3 x 105 menunjukkan nilai
shape factor paling rendah hanya terjadi pada
rasio X/L tertentu dan pada variasi penempatan
Gambar 19. Distribusi koefisien tekanan tanpa dan silinder tertentu, dan lebih rendah nilai shape
dengan silinder Reynolds number 1,3 x 105 factor tersebut bila dibandingkan dengan tanpa
Nilai distribusi koefisien tekanan terendah pada silinder pengganggu.
beberapa variasi penempatan silinder hanya terjadi pada  Dari hasil pengukuran distribusi koefisien
tekanan (Cp) pada permukaan plat datar baik tanpa Bao, F., & Dallmann, Uwe Ch., Some physical aspects of
maupun dengan silinder pengganggu dengan separation bubble on a rounded backward-facing
penempatan bervariasi antara 150 mm, 175 mm, 200 step, Aerospace Science and Technology, vol. 8,
mm, 225 mm, dan 250 mm dari leading edge plat pp. 83–91, 2004.
datar.
- Untuk variasi tanpa silinder pengganggu pada Re Fox and Mc. Donald, 1998. Introduction to Fluid
= 4,4 x 104, Re = 8,8 x 104, Re = 1,3 x 105 nilai Mechanics, 8th edition, John Wiley and Son, Inc.
distribusi koefisien tekanan cenderung menurun
seiring semakin jauh titik pengukuran dari leading Lin, John .C., Control of turbulent boundary-layer
edge. separation using micro-vortex generator, AIAA
- Untuk variasi tanpa dan dengan silinder Paper 99-3404,30th AIAA Fluid Dynamics
pengganggu pada Re = 4,4 x 104, Re = 8,8 x 104, Conference, Norfolk, VA,June 28–July 1, 1999.
Re = 1,3 x 105. Nilai distribusi koefisien tekanan
pada Re = 4,4 x 104 untuk variasi penempatan Munson, B.R, Young, D.F., dan Okisshi, T.H., “Dasar-
silinder cenderung lebih rendah bila dibanding dasar Mekanika Fluida”. Ed.empat, Erlangga.
dengan tanpa silinder, dan terjadi pada rasio X/L (2002).
tertentu. Sedangkan pada Re = 8,8 x 104 untuk
Nevers, Noel de. 1991. Fluid Mechanics for Chemical
variasi penempatan silinder cenderung lebih tinggi
Engineers 2nd Edition. Utah: McGraw-Hill, Inc.
bila dibanding dengan tanpa silinder dan
cenderung berhimpit bentuk grafiknya. Kemudian Wawan Aries dan Sutardi, 2008. “Studi Eksperimental
pada Re = 1,3 x 105 untuk variasi penempatan Dan Numerik Karakteristik Boundary Layer Pada
silinder cenderung lebih tinggi bila dibanding Permukaan Pelat Datar Dengan Gangguan
dengan tanpa silinder, nilai koefisien lebih rendah Sebuah Obstacle Berbentuk Circular”. Surabaya:
hanya terjadi pada beberapa variasi penempatan Seminar Nasional Teknik Mesin 3.
silinder dan terjadi pada rasio X/L tertentu.

Saran
Saran yang peneliti sampaikan adalah sebagai berikut :
 Perlu ditambahkan screen untuk mengurangi
intensitas turbulensi aliran yang masuk pada test
section sehingga aliran lebih seragam.
 Untuk pressure tranducer sebaiknya menggunakan
range yang sesuai sehingga mendapatkan hasil
pengukuran lebih akurat.
 Untuk pitot static tube sebaiknya menggunakan
diameter lebih kecil untuk mendapatkan hasil
pengukuran lebih dekat dengan dinding plat datar.
 Peralatan seperti holder perlu adanya perbaikan pada
sliding geser sehingga lebih lurus pergerakannya.
 Pengambilan data sebaiknya dilakukan pada keadaan
ruang tertutup untuk menghindari fluktuasi aliran
dan temperatur akibat adanya aliran dari eksternal.

DAFTAR PUSTAKA
Aulia dan Wawan Aries Widodo, 2012. ”Studi
Eksperimen Pengaruh Penambahan Inlet
Disturbance Body Terhadap Karakteristik Aliran
Yang Melintasi Silinder Sirkular Di Dekat
Dinding”. Surabaya: Jurnal Teknik Pomits.

Barnard R.H., Road vehicle Aerodynamic Design: An


Introduction, England: Longman, 1996.

175
175

Anda mungkin juga menyukai