Anda di halaman 1dari 19

LETziN

Electrical Engineering Magazine May 2015


Penggerak Motor Listrik 2015 / Electrical Engineering UIB/ Stepper Motor

Penggerak Motor Listrik, Stepper Motor, Stepper Motor Types, Driven Modes.

STEPPER MOTOR
VOL 2

Redaksi : Thursy Satriani (122100), Jan Putra (1221018), Dian Pancawati (1221020), Fadli Al-Hafiz(1221018)
TEKNIK ELEKTRO UIB|2015 2nd Group

2015

STEPPER MOTOR
Awal mulanya motor stepper digunakan
sebagai penggerak head read/write pada disk drive
sebagai penetap posisi head read/write di atas
permukaan piringan disket, dan penggerak head pada
printer dan line feed control, namun dewasa ini
penggunaannya meluas pada bidang robotika sebagai
actuator yang pengaturannya dilakukan dengan
menggunakan mikrokontroler atau mikroprosesor

SUMBER : WIKIMEDIA.ORG

Halaman| 1
TEKNIK ELEKTRO UIB|2015 2nd Group

2015

BRIEF Cara termudah untuk membedakan Motor Stepper sendiri memiliki


motor stepper dari motor AC dan DC lainnya metode motorisasi yang berbeda yaitu
adalah melalui putarannya. Tidak seperti memiliki sejumlah “gigi elektromagnet” yang
motor lainnya yang berputar secara kontinyu, disusun di sekitar gear central agar dapat
motor stepper bergerak dari posisi awal ke mencapai posisi tertentu. Motor stepper
sudut tertentu. Kata “Stepper” sendiri membutuhkan rangkaian kontroler external
menandakan putaran motor dilakukan atau microcontroller seperti Rasberry Pi atau
berdasarkan step-step dengan besar sudut Arduino.
tertentu.
Berdasarkan cara putarannya motor
stepper memang mirip dengan motor servo,
hanya saja keduanya memiliki sistem kerja
yang berbeda. Motor servo menggunakan
motor DC yang berputar secara kontinyu,
dilengkapi dengan satu set gear, sensor posisi
dan sistem control. Jika motor DC biasanya
memiliki 2 wire (Power, GND), motor servo
memiliki 3 wire (Power, Control, GND).

Introduction
Motor stepper merupakan motor DC
yang memiliki konstruksi unik. Selain tidak
Dengan adanya variasi sudut step
tersebut pengontrolan lebih mudah untuk
memiliki komutator, motor stepper hanya dilakukan. Pengontrolan langsung dapat
memiliki kumparan pada bagian stator, dilakukan dengan menggunakan sinyal
sedangkan pada bagian rotor digunakan digital tanpa perlu menggunakan
magnet permanen berbahan ferromagnetik. feedback untuk memonitor posis.
Hal tersebut yang menyebabkan pengaturan Karenanya motor stepper sering
posisi dan arah putar (CW atau CCW) pada digunakan sebagai aktuator dengan
motor stepper dapat dilakukan. penggunaan rangkaian digital sebagai
Terdapat 3 jenis motor stepper : driver, ataupun untuk interfacing ke
motor stepper Magnet Permanent, Varible piranti yang berbasis mikroprosesor atau
Reluctance dan Hybrid. Ketiganya memiliki mikrokontroler.
fungsi dasar yang sama dengan beberapa Ada beberapa cara untuk
perbedaan pada pengaplikasiaanya. mendesain motor stepper agar stepping
Motor stepper dapat bervariasi dapat dikendalikan secara digital. Salah
dengan sudut yang bervariasi tergantung satunya adalah motor stepper 4
motor yang digunakan. Besar step berada kumparan.
pada range 0,90 hingga 900. Misalkan sudut
step 50, 100, 200 dan seterusnya tergantung
kebutuhan. Posisi putaranpun cenderung
eksak dan stabil.
Halaman| 2
TEKNIK ELEKTRO UIB|2015 2nd Group

SUMBER : CDN.INSTRUCTABLES.COM
2015

MOTOR STEPPER
4 KUMPARAN
Gambar 1. Motor stepper 4 kumparan
SUMBER : JURNAL.UNIKOM.AC.ID

Sesuai dengan namanya Pada gambar 1 dapat dilihat kondisi


motor ini menggunakan 4 ketika kumparan 1 diberi energi. Ketika
kumparan pada stator yang dilakukan pemutusan energi
masing-masingnya memiliki (deenergizing) pada kumparan 1 dan
sepasang kutub. Setiap kutub pemberian energi (energizing) kumparan
strator memiliki sudut offset 2, kumparan 2 pada stator akan menarik
sebesar 450 antar kutub. lengan terdekat dari rotor sehingga
Arah lilitan pada kumparan disusun sepasang lengan rotor tersebut akan
sedemikian rupa. Sehingga ketika sejajar dengan kumparan 2 dan terjadi
kumparan diberi energi (energizing) akan stepping sebesar 150 searah jarum jam.
dihasilkan medan utara dan selatan Untuk kembali melakukan stepping 150
tergantung arah lilitan, seperti pada energizing kumparan 3 dan deenergizing
kumparan satu gambar 1. Pada bagian kumparan 2,dan seterusnya.
rotor terdapat tiga pasang lengan yang Jadi, untuk melakukan putaran CW
terbuat dari bahan feromagnetik. Besar (searah jarum jam) energizing kumparan
sudut diantara masing-masing lengan 1-2-3-4-1-2. Untuk melakukan putaran
adalah 600. Sehingga terdapat selisih sudut CCW(berlawanan arah jarum jam)
sebesar 150 antara stator dan rotor. energizing kumparan 4-3-2-1-4-3 dst.

PENGARUH LOAD PADA MOTOR STEPPER


Gambar 2.Torsi bernilai 0 saat rotor sejajar dengan kutub medan
Jika beban (load) terlalu tung pada sudut poros (shaft angle) 2(d)), maka komponen torsi adalah nol. Secara
besar, motor tidak dapat bergerak pada setiap stepnya. Motor hanya praktis, hal ini berarti bahwa rotor dapat
dengan normal atau tidak dapat dapat memberikan torsi apabila berhenti sebelum apat berhenti sebelum sejajar
bergerak sama sekali, hal ini rotor tidak sejajar dengan kumparan secara sempurna dengan kutub medan (yang
disebabkan karena torsi (torque) yang sedang mendapatkan energi mendapat energi). Pada contoh yang kita bahas
tidak cukup uuntuk melakukan (energized), karena saat dalam ini, torsi maksimum terjadi bila rotor berada
stepping. Dalam kondisi demikian , keadaan sejajar torsi bernilai 0, sekitar 450 jauh dari kutub medan (gambar 2(b)).
rotor akan bergerak sedikit saat seperti yang diilustrasikan pada Jika beban melebihi torsi maksimum tersebut,
mendapat step pulsa (pulse) maka rotor akan slip dengan cepat ke arah 900
SUMBER : JURNAL.UNIKOM.AC.ID

gambar2. Gambar 2(a) menunjukkan


namun jatuh kembali ke kondisi kutub rotor menuju ke suatu kutub ke belakang, dan hal ini dapat menyebabkan
semula. Keadaan ini disebut medan yang sedang mendapatkan motor justru memberikan step terbalik/mundur.
stalling. Jika operasi dilakukan energi. Gaya tarik terjadi antara
dalam keadaan open-loop tidak ujung selatan (S) rotor dengan ujung
dapat diketahui terjadi atau utara (N) dari kutub medan (stator).
tidaknya kegagalan stepping. Maka Ketika kutub rotor mendekati kutub
dari itu disarankan penggunaan medan, gaya tarik (F) yang diterima
feedback terutama jika terdapat lebih kuat tetapi komponen torsi (T)
penambahan beban berat. nya lemah. Bila rotor mengarah
Pertambahan torsi bergan- langsung ke kutub medan (gambar (a) (b) (c) (d)
Halaman| 3
TEKNIK ELEKTRO UIB|2015 2nd Group

2015

MODE
Motor stepper memiliki dua mode
operasi yaitu single step dan slew mode.
OPERASI step sebelum berhenti sehingga step-
count keseluruhan akan menghilang.
Single step mode (bidirectional mode) Untuk menjaga step-count penurunan
memiliki frekuensi step yang cukup kecepatan dilakukan Kontroler harus
lambat sehingga memungkinkan rotor mengetahui seberapa lama motor
berhenti diantara step. Gambar 3 harus berjalan. Biasanya slew mode
menunjukkan grafik posisi vs waktu digunakan untuk memperoleh posisi
untuk operasi single step. Pada setiap “ballpark”motor, dan kemudian fine
step, motor meneruskan sudut tertentu adjusment dapat dilakukan dengan
dan kemudian berhenti. Jika beban single step. Slewing menggerakkan
motor kecil, overshoot (lonjakan) dan Gambar 3. Posisi vs waktu single-step mode motor lebih cepat tetapi memperbesar
osilasi dapat terjadi pada akhir setiap kemungkinan kehilangan step-count
step seperti yang ditunjukkan pada
gambar 3.
Operasi single step memiliki Gambar 5 menunjukkan kurva
keuntungan besaryaitu, setiap step tidak torsi vs kecepatan. Pada sumbu x

SUMBER : JURNAL.UNIKOM.AC.ID
tergantung pada step lainnya, sehingga terdapat 3 macam torque (torsi),
motor dapat berhenti secara pasti (dead detent torque, dynamic torque dan
stop) dan bahkan dapat berbalik arah holding torque. Detent torque
kapan saja. Oleh karena itu kontroler Gambar 4. Posisi vs waktu slew mode merupakan torsi yang diperlukan untuk
dapat mengendalikan operasi motor mengatasi gaya magnet permanen
dengan instan dan sempurna, kontroler ketika motor dalam keadaan mati. Gaya
pun tidak akan kehilangan hasil cacahan ini merupakan sentakan kecil yang anda
(count, dan posisi motor) sebab setiap rasakan saat memutar motor secara
step ditetapkan sedemikian baik. manual tanpa power.
Kekurangan single-step mode adalah Dynamic torque merupakan
gerakannya lambat dan “choppy” maximum running torque yang
(berombak). Kecepatan tipikal single step diperoleh ketika rotor tertinggal
mode adalah 5 step/detik yang setengah step di belakang kutub
mentransikan 12,5 rpm untuk motor medan.
150/step Gambar 5.Kurva torque vs speed single Holding torque merupakan stall
step & slew mode torque (torsi lambat) tertinggi dan
Pada slew mode (unidirectional) dihasilkan ketika motor telah berhenti
Memiliki frekuensi step yang cukup tinggi halus jika dibandingkandengan sempurna tetapi dengan kutub (pole)
sehingga tidak mempunyai waktu untuk single-step mode. terakhir yang masih di-energized.
berhenti di antara step. Mode ini mirip Motor stepper dengan slew Sebenarnya holding torque merupakan
dengan motor listrik biasa. Motor selalu mode tidak dapat berhenti atau jenis detent torque sebab memberikan
mengalami torsi dan berotasi lebih halus berbalik arah secara mendadak sejumlah torsi eksternal yang
dengan kontinyu. Gambar 4 menunjukkan (instantaneously). Jika hal tersebut dibutuhkan untuk memutar motor
grafik posisi versus waktu untuk slew coba dilakukan kemungkinan besar melawan kecenderungan (“against its
mode. Walaupun setiap step masih dapat rotational inertia motor akan wishes”).
dilihat namun gerakannya jauh lebih membawa rotor ke depan beberapa

Halaman| 4
TEKNIK ELEKTRO UIB|2015 2nd Group

2015

STUDY CASE : (torque) Pada gambar 6 menunjukkan sebuh printer yang motor steppernya
memiliki : holding torque 50 in.-oz, dynamic torque 30 in-oz dan detent
torque 5 in.-oz. Motor stepper akan digunakan untuk memutar diameter
platen printer 1. Gaya yang dibutuhkan untuk menarik kertas melalui
printer diperkirakan tidak melebihi 40 oz. Berat statik kertas pada platen
(bila printer mati/off) adalah 12 oz. Pertanyaannya adalah dapatkah
motor stepper pada printer tersebut bekerja?
Untuk menjawab pertanyaan di
atas, maka iperlukan torsi untuk
SUMBER : JURNAL.UNIKOM.AC.ID

memutar platen selama proses


pencetakan, dan hal ini torsi dapat
dihitung sebagai berikut:
Torsi = gaya x radius = 40 oz x (½ x 1 in)
= 20 in.-oz

Karena itu, motor dengan dynamic


torque sebesar 30 in.-oz , akan cukup
kuat untuk mengangkat kertas. Torsi
pada platen dengan hanya berat kertas
dapat dihitung sebagai berikut:
Gambar 6. Motor stepper Torsi = gaya x radius = 12 oz x (½ x 1 in)
menggerakkan platen printer
= 6 in.-oz
Ketika printer on, kekuatan holding torque 50 in-oz lebih dari cukup untuk
menahan kertas. Namun, bila printer dalam keadaan off, berat kertas
melebihi detent torque 5 in-oz, dan platen motor) akan berputar terbalik.
Karena itu kita simpulkan bahwa motor tidak dapat
menerima beban tersebut.

Halaman| 5
TEKNIK ELEKTRO UIB|2015

Halaman| 6
2015
2nd Group

Gambar 7.Konstruksi motor stepper, stator bagian yang diam dan rotor bagian motor yang berputar
SUMBER : LEARN.SPARKFUN.COM
TEKNIK ELEKTRO UIB|2015 2nd Group

2015

SUMBER : SPARKFUN.COM
MOTOR STEPPER
4-Phase (Unipolar)

Halaman| 7
TEKNIK ELEKTRO UIB|2015 2nd Group

2015

Gambar 9 Motor Stepper 4-Phase (unipolar)


Gambar 8. Motor Stepper 4-Phase (unipolar)

SUMBER : JURNAL.UNIKOM.AC.ID
SUMBER : JURNAL.UNIKOM.AC.ID

Motor stepper empat-phase Jika dibandingkan dengan Konstruksi tersebut


(unipolar) adalah jenis motor stepper motor stepper dua-phase, motor memungkinkan motor untuk
yang paling sering digunakan(gambar stepper 4-phase memiliki keuntungan digunakan dalam mode dua-phase
9). Istilah empat-phase digunakan (simplicity) berupa kesederhanaan. atau empat-phase. Hal ini dilakukan
karena motor mempunyai empat Rangkaian pengontrolnya dengan dengan membiarkan dua kumparan
kumparan medan yang dapat diberikan mudah melakukan switching urutan tambahan (dari motor dua-phase) yang
energi secara terpisah/tersendiri, dan kutub on-off, tanpa harus membalik secara internal dihubungkan ke titik di
istilah unipolar digunakan karena arus polaritas kumparan. Tetapi motor 2- antara kumparan medan yang
selalu menjalar dalam arah yang sama phase menghasilkan torsi yang lebih berlawanan (gambar 9(a))
melalui kumparan. Cara sederhana besar karena pushing dan pulling menunjukkan simbol untuk motor jenis
untuk mengoperasikan motor stepper dilakukan bersamaan. Torsi motor ini dan gambar 9(b) menunjukkan
empat-phase adalah dengan stepper empat-phase dapat dinaikkan interior kumparannya.
memberikan energi satu phase pada jika dua kumparan yang berdekatan Jika motor digunakan dalam
suatu waktu yang berurutan (dikenal diberikan energi secara bersamaan, mode 2-phase maka center tap
dengan wave drive). Untuk memutar ke menyebabkan rotor menjajarkan (terminal 2 dan 5) tidak digunakan. Jika
arah CW, digunakan urutan berikut : sendiri antara kutub-kutub medan dioperasikan dalam mode empat-
A B (gambar 9). Walaupun diperlukan phase, center tap menjadi common
C D masukan energi dua kali lipat, torsi return, dan power diberikan pada
E F motor meningkat sekitar 40%, dan terminal 1, 4, 3 dan 6 seperti yang
G H kecepatan respon meningkat. dibutuhkan.

Halaman| 8
TEKNIK ELEKTRO UIB|2015 2nd Group

2015

Motor stepper dua-phase


(bipolar) mempunyai konstruksi yang
mirip dengan jenis unipolar, hanya
tidak terdapat tap pada kumparannya
(gambar 10). Penggunaan motor
stepper jenis bipolar memerlukan
rangkain yang sedikit lebih rumit untuk
mengatur agar motor ini dapat
berputar dalam dua arah. Untuk
menggerakkan motor stepper jenis ini
biasanya diperlukan sebuah driver
motor yang dikenal dengan nama H
bridge. Rangkaian ini akan mengontrol
setiap kumparan secara terpisah
(independent) termasuk polaritas untuk
setiap kumparan.
Motor stepper dua-phase
(bipolar) hanya mempunyai dua

MOTOR STEPPER rangkaian tetapi sebenarnya terdiri dari


empat kutub medan. Gambar 10(a)
menunjukkan simbol motor dan
gambar 10(b) menunjukkan bagaimana

2-Phase (Bipolar) perkawatan/lilitan internal motor


tersebut. Pada gambar 10(b), rangkaian
AB terdiri dari dua kutub berlawanan
sedemikian bila tegangan yang
dikenakan (+A-B), kutub bagian atas
akan memberikan ujung utara terhadap
rotor dan kutub bawah akan
memberikan ujung selatan. Rotor akan
cenderung sejajar secara vertikal (posisi
1) dengan kutub selatannya mengarah
ke atas (sebab kutub magnet yang
berlawanan akan saling tarik menarik).

Gambar 10. Motor Stepper 2-Phase (bipolar)


SUMBER : JURNAL.UNIKOM.AC.ID
SUMBER : LEARN.ADAFRUIT.COM

Halaman| 9
TEKNIK ELEKTRO UIB|2015 2nd Group

2015

Cara lain pengoperasian


Cara yang paling sederhana motor stepper 2-phase memberikan berasal dari mode eksitasi tunggal,
dalam memberikan step pada motor ini energi kedua rangkaian pada waktu dan posisi 1’, 2’, 3’ dan 4’ dari mode
adalah dengan memberikan energi yang sama. Pada mode ini, rotor eksitasi ganda. Bila pengendalian
secara bergantian pada AB atau CD akan ditarik kepada dua kutub yang jenis ini yang digunakan, maka
untuk menarik rotor dari kutub ke berdekatan dan menganggap motor memperoleh delapan step
kutub. Jika rotor bergerak CCW posisinya ada di antaranya. Gambar per revolusi (satu putran lengkap
(counterclockwise, berlawanan arah 11(a) menunjukkan empat posisi 3600) dan disebut eight-step drive.
jarum jam) dari posisi 1, maka rotor yang mungkin. Urutan eksitasi Hal ini dibutuhkan pada beberapa
rangkaian CD harus diberi energi untuk stepping pada dual mode ini aplikasi karena membolehkan motor
dengan polaritas C+D-. Hal ini akan adalah sebagaimana terlihat pada mempunyai revolusi posisi dua kali.
menarik rotor ke posisi 2. Selanjutnya, Gambar8. Bahkan memungkinkan untuk
rangkaian AB diberi energi lagi, tetapi Ada dua rangkaian pada memperoleh step yang lebih kecil
kali ini polaritasnya terbalik (-A+B), waktu yang samamenghasilkan torsi dengan sebuah proses yang disebut
yang menyebabkan kutub bawah lebih (yang diinginkan) daripada microstepping.
memberikan ujung utara pada rotor, mode eksitasi tunggal; namun, arus
dengan demikian tertarik ke posisi 3. yang digunakan juga lebih besar dan
Istilah bipolar digunakan pada motor ini kontrolernya lebih kompleks. Karena
karena arus kadang-kadang terbalik. menghasilkan power-to-
Urutan tegangan diperlukan untuk weight ratio yang besar maka pada
memutar motor satu putaran penuh biploar ini mode ekesitasi ganda
dan ditunjukkan di bawah ini. (dual-excitation mode) merupakan
Pembacaan dari atas ke bawah hal yang sangat lazim .
memberikan urutan untuk Kedua metoda tersebut
peralihan/perputaran CCW, pembacaan menghasilkan four-step drive, yakni
dari bawah ke atas adalah urutan CW empat step per siklus. Dengan
(clockwise, searah jarum jam): mempergilirkan atau mengubah-
ubah (alternating) mode eksitasi
Rangkaian Posisi tunggal (single-excitation mode) dan
A+ B- 1 mode eksitasi ganda (dual-excitation
C+ D- 2 mode), maka motor dapat diarahkan
A- B+ 3 untuk mendapatkan half-step,
C- D+ 4 seperti yang ditunjukkan pada
gambar 11(b). Posisi 1, 2, 3 dan 4
Gambar 11. Mode operasi tambahan pada motor stepper
SUMBER : JURNAL.UNIKOM.AC.ID

Halaman| 10
TEKNIK ELEKTRO UIB|2015 2nd Group

2015

MOTOR STEPPER

(hanya empat kutub medan yang ditampilkan)


Gambar 12. Motor stepper VR tiga-phase 15 .
0

SUMBER : JURNAL.UNIKOM.AC.ID
Motor stepper variable-
reluctance (VR) tidak menggunakan
magnet pada rotornya; sebagai
gantinya, digunakan roda besi
bergerigi (toothted iron wheel, [lihat
Gambar 13. Motor stepper tiga-phase (15 step)

gambar 12(b)]). Keuntungan dari


tidak diperlukannya rotor yang
termagetisasi adalah rotordapat
dibuat dengan berbagai ketelitian.
SUMBER : JURNAL.UNIKOM.AC.ID

Setiap gigi rotor ditarik mendekati


kutub medan dalam stator yang
mendapat energi, tetapi tidak
dengan besar gaya yang sama
seperti pada motor magnet
permanen. Hal ini memberikan
motor-VR torsi yang lebih kecil
dibandingkan dengan motor magnet
permanen.
Motor stepper VR umumnya
mempunyai tiga atau empat phase.
Gambar 12(a) menunjukkan sebuah
motor stepper 3-phase pada Gambar 13 mengilustrasikan Sudut step motor stepper
umumnya. Stator mempunyai tiga operasi motor stepper VR. Bila VR adalah selisih antara sudut rotor
rangkaian kutub medan: Ø1, Ø2 dan rangkaian Ø1 mendapat energi, rotor dan sudut stator. Untuk motor pada
Ø3. Gambar 12(b) menunjukkan bergerak ke posisi seperti yang gambar 13, sudut antara kutub
bahwa motor aktual mempunyai 12 ditunjukkan pada gambar 13 (a)—yakni medan adalah 300, dan sudut antara
kutub medan, dimana setiap gigi rotor (A) segaris dengan kutub kutub rotor adalah 450. Karena itu
rangkaian memberikan energi pada medan Ø1. Selanjutnya rangkaian Ø2 step nya adalah 150 (450 – 300 = 150).
empat kumparan; amati lebih dekat mendapat energi. Gigi rotor B Dengan menggunakan desain ini,
kumparan Ø1 dalam gambar 12(b). mendekat dan ditarik ke arah Ø2 motor stepper VR dapat mencapai
Perhatikan bahwa rotor hanya [gambar 13(b)]. Perhatikan bahwa step yang sangat kecil (kurang dari
mempunyai 8 gigi walaupun rotor harus bergerak hanya 150 untuk 10). Ukuran step yang kecil sering
terdapat 12 gigi pada stator. Karena persejajaran ini. Jika rangkaian Ø3 yang menjadi pertimbangan karena untuk
itu gigi rotor tidak dapat naik “one berikutnya mendapat energi, rotor memberikan posisi yang lebih
for one” dengan gigi stator. akan terus berlanjut ke arah CCW 150 presisi.
dengan menarik gigi C menjadi sejajar.

Halaman| 11
TEKNIK ELEKTRO UIB|2015 2nd Group

2015

Motor stepper VR Rotor bergerigi, yang


mempunyai banyak perbedaan Teori operasi motor hybrid
memungkinkan sudut step
fungsional bila dibandingkan dengan mirip dengan motor VR di mana
menjadi sangat kecil (1,80
motor stepper jenis magnet rotor dan stator mempunyai
umumnya), dan mempunyai
permanen. Karena rotor tidak jumlah gigi yang berbeda dan
suatu magnet permanen yang
termagnetisasi, motor VR lebih untuk setiap step, gigi yang
memberikan detent torque yang
lemah (torsi kecil) dari motor mendapat energi terdekat yang
kecil bahkan ketika catu daya
stepper magnet permanen dengan akan ditarik untuk disejajarkan.
dimatikan.
ukuran yang sama. Dan juga, tidak Namun, prinsip-prinsip magnetik
mempunyai detent torque bila catu diperlukan, pada satu waktu kapan
daya mati, yang dapat merupakan saja, setengah kutub-kutub
keuntungan atau kerugian menjadi utara dan setengah
tergantung pada aplikasinya. lainnya menjadi selatan. Untuk
Akhirnya, karena ukuran step nya mempertahankan keseimbangan
kecil dan detent torque yang
direduksi, motor stepper VR
mempunyai kecenderungan yang Gambar 14. Konstruksi internal motor
lebih untuk mengalami overshoot stepper hybrid (hanya ditampilkan dua
dan melewati suatu step. Hal ini kutub per stator)
menjadi serius jika motor SUMBER : JURNAL.UNIKOM.AC.ID
dioperasikan secara open loop,
dimana posisi dipertahankan
dengan menjaga sejumlah step yang internal dari motor magnetik (magnetic balance), setiap
diberikan. Untuk mengatasi masalah hybrid yang dapat dianggap kutub harus dapat mengubah
ini, beberapa urutan damping dapat lebih rumit dari motor magnet polaritas supaya dapat memberikan
digunakan. Hal ini dapat dilakukan permanen biasa/sederhana. kutub yang tepat pada waktu yang
secara mekanik dengan Rotor terdiri dari dua roda tepat. Hal ini diselesaikan dengan
menanmbahkan gesekan (friction) bergigi dengan suatu magnet di satu cara dari dua cara: Untuk
atau secara elektrik dengan antaranya—satu roda motor bipolar, tegangan yang
memberikan suatu torsi termagnetisasi secara sempurna digunakan harus dibalik oleh
pengereman kecil (slight braking menjadi utara dan yang lainnya rangkaian driver (seperti pada
torque) dengan kutub-kutub medan sempurna menjadi selatan. motor stepper magnet permanen
yang berdekatan. Untuk setiap step, dua gigi dua-phase). Pada sisi lain, motor
berlawanan pada roda utara unipolar mempunyai dua kumparan
ditarik menuju dua kutub medan terpisah arah berlwanan pada
selatan, dan dua gigi berlawanan setiap kutub medan (disebut bifilar
pada roda selatan ditarik menuju winding), dan juga setiap kutub
dua kutub medan utara. dapat menjadi utara atau selatan.
Motor stepper hybrid Kumparan atau perkawatan Karena itu motor stepper hybrid
menggabungkan kelebihan/fitur internal lebih rumit dari motor unipolar tidak memerlukan
motor stepper magnet permanen magnet permanen atau motor rangkaian pembalik polaritas.
dan motor stepper variable VR, tetapi untuk pengguna
reluctance (VR) dan motor jenis ini motor ini sederhana dan mudah
yang paling banyak digunakan saat untuk dikontrol.
ini.

Halaman| 12
TEKNIK ELEKTRO UIB|2015 2nd Group

2015

SUMBER : LEARN.ADAFRUIT.COM
STEPPER MOTOR CONTROLLER & DRIVER
Gambar 15. Diagram blok rangkaian kontrol motor stepper
Rangkaian Kontrol Motor Stepper Rangkaian penggerak (driver) motor
stepper
Untuk menghubungkan Kontroler yang menentukan
motor stepper dengan piranti digital jumlah dan arah step yang akan
atau I/O port dibutuhkan rangkaian diberikan (tergantung aplikasi). Driver
interface. Hal ini sangat penting amplifier memperbesar daya dari sinyal
karena jumlah arus yang diperlukan kemudi kumparan. Di sini tidak
untuk memberikan energi diperlukan rangkaian pengubah digital
SUMBER : JURNAL.UNIKOM.AC.ID

(energizing) pada pasangan- ke analog karena kutub-kutub medan


pasangan kumparan lebih besar dari adalah on atau off, driver amplifier
kemampuan I/O port, sehingga efisien kelas C dapat digunakan.
dibutuhkan sejumlah rangkaian
penyangga (buffer) yang akan
menguatkan arus untuk dapat
menggerakkan motor stepper.

Halaman| 13
TEKNIK ELEKTRO UIB|2015 2nd Group

2015
Gambar 16. Rangkaian kontrol motor stepper
SUMBER : JURNAL.UNIKOM.AC.ID

Gambar 17. Rangkain driver motor stepper empat kumparan


SUMBER : JURNAL.UNIKOM.AC.ID

Pengontrolan Motor Stepper Empat- Penyelesaian yaitu pertama, dengan agar tidak membebani port
Phase memparalelkan dioda dengan mikrokontroler yang digunakan.
Rangkaian kontrol motor stepper kumparan motor dan alternatif kedua Contoh rangkain buffer dapat dilihat
seperti ini dapat dilihat pada gambar adalah memparalelkan kapasitor pada gambar 17. Ada dua alternatif
16. Keluaran rangkaian inverting buffer dengan kumparan motor. Dioda yang yaitu dengan menggunakan buffer
7406 bagian atas adalah LOW, mem- terpasang paralel tersebut harus terlebih dahulu atau menggunakan
foward bias transistor PNP MJ2955. Hal mampu melewatkan arus balik yang rangkaian FET yang mempunyai
tersebut menyebabkan kolektor-emitor terjadi ketika saklar terbuka misalnya impedansi masukan yang sangat tinggi,
dalam keadaan short. Yang dioda 1N4001 atau 1N4002. Jika dioda sebagai komponen
menimbulkan arus yang relatif besar yang digunakan mempunyai saklarnya. Tegangan Vmotor
mengalir ke groundmelalui kumparan karakteristik “fast switch” maka perlu tidaklah harus selalu sama dengan
dari aliran balik yang besar ketika arus diberikan penam-bahan kapasitor yang tegangan VCC mikrokontroler karena
berhenti. dipasang paralel dengan dioda digunakannya buffer yang mempunyai
Kumparan pada motor stepper tersebut. Dengan pemasa-kan keluaran open collector sehingga
mempunyai karakteristik yang sama kapasitor paralel dengan kumparan keluarannya dapat di-pull-up ke
dengan karakteristik beban induktif motor maka spike yang ditimbulkan tegangan yang dikehendaki. Pemilihan
lainnya. Oleh karena itu ketika terdapat akan menyebabkan kapasitor tersebut transistor adalah yang mempunyai
arus yang melalui kumparan motor charge sehingga tegangan spike yang karak-teristik IC (arus kolektor) yang
tiddak dapat dimatikan dengan terjadi tidak akan keluar tetapi diredam relatif besar sehingga dipilih transistor
seketika tanpa menghasilkan tegangan oleh kapasitor ini. Tetapi yang paling power yang mampu melewatkan arus
transien yang sangat tinggi. Keadaan ini penting adalah ka-pasitor ini harus sesuai dengan arus yang diperlukan
biasanya nampak dengan keadaan mampu menahan surge charge pada oleh kumparan mo-tor stepper yang
timbulnya percikan bunga api (ketika saat terjadi spike. Surge charge adalah digunakan. Jika arus yang ditarik oleh
menggunakan motor DC dengan daya arus tiba-tiba yang sangat besar yang kumparan motor stepper tern-yata
besar). Hal tersebut sangat muncul bersamaan dengan tegangan lebih besar dari kemampuan transis-
dihindakarena dapat merusak saklar spike. Nilai kapasitor harus dipilih pada tor, maka transistor akan cepat panas
sehingga perlu diberikan rangkaian kondisi di mana nilai induk-tansi dari dan dapat menyebabkan kerusakan
tambahan untuk membatasi tegangan kumparan motor stepper paling besar. pada tran-sistor tersebut.
transien yang muncul. Sebaliknya Jika rangkaian kontrol yang Dari gambar 17, resistor pull-up
ketika saklar tertutup maka terdapat mengen-dalikan rangkaian motor sebesar 470 akan memberikan arus
arus yang mengalir ke kumparan motor driver ini berupa mikrokontroler atau sebesar 10mA ke basis transistor Q1.
dan akan menghasilkan kenaikan komponen digital lain-nya maka Jika Q1 mempunyai gain sebesar
tegangan secara perlahan. Untuk sebaiknya setiap port yang men- b=1000 maka arus kolektor yang dapat
membatasi tegangan spike yang gontrol rangkaian driver motor stepper dilewatkan adalah IC = bIB,= 1000 x
muncul maka ada alternatif ini diberikan buffer terlebih dahulu 10mA = 10A. Berarti arus maksimum
penyelesaian atau
Halaman| 14
TEKNIK ELEKTRO UIB|2015 2nd Group

2015

Gambar 18. Operasi motor stepper dua-phase (bipolar)


SUMBER : JURNAL.UNIKOM.AC.ID
yang dapat dilewat-kan ke
kumparan motor stepper akan sama
dengan arus kolektor. Tetapi arus yang
melalui kumparan harus lebih kecil dari
arus maksimum IC yang diperbolehkan.
Untuk komponen FET dapat digunakan
misalnya IRL540 yang dapat
mengalirkan arus sampai 20A dan
mampu menahan tegangan balik
sampai 100V. Hal ini disebabkan karena
FET ini mampu menyerap tegangan
spike tanpa ada pro-teksi dioda. Tetapi
komponen ini memerlu-kan heat sink Rangkaian kontroler berbasis motor dalam arah yang ditun-
yang besar yang mampu mneyerap mikroprose-sor/mikrokontroler atau jukkan (kiri ke kanan). Pada sisi
panas dengan baik. Sebaiknya berupa rangkaian digital seperti yang lain, bila Q3 dan Q2 on, maka
digunakan kapasitor untuk menekan ditunjukkan pada gambar 19(a) dapat polaritas dibalik, dan arus
level tegangan spike yang ditimbulkan digunakan untuk mem-bangkitkan mengalir berlawanan arah melalu
dari tran-sisi saklar dari on ke off. bentuk-gelombang pewaktuan ( timing motor (kanan ke kiri). Akhirnya
wave form) Pencacah maju/mundur jika Q1 dan Q3 off, maka tidak ada
(up/down counter) 2-bit yang arus yang mengalir pada
Pengontrolan Motor Stepper Dua- mencacah setiap pulsa yang diterima kumparan motor.
Phase pada masukan naik (up input) dan Empat keluaran dari
Pengontrolan motor stepper mencacah turun untuk setiap pulsa decoder (yang harus dibalik dalam
dua-phase (bipolar) memerlukan yang diterima pada masukan turun kasus ini) mengontrol empat
polaritas terbalik, sehingga membuat (down input). Qa dan Qb dari pencacah rangkaian transistor
lebih rumit daripada pengontrol motor maju/mundur dideko-dekan pada complementary-symmetry.
stepper empat-phase. Gambar 18 decoder 2-ke-4. Sebagai pen-cacah Resistor dan dioda zener pada
menunjukkan sebuah motor stepper adalah selalu berada pada salah satu setiap rangkaian menyebabkan
dua-phase. Ada dua rangkaian yang dari empat keadaan (00, 01, 10, 11), transistor atas menjadi on bila
disimbolkan dengan AB dan CD. Dia- satu (dan hanya satu) dari keluaran de- transistor bawah off, dan
gram pewaktuan (timing diagram) coder yang “high” pada satu waktu. sebaliknya. Jajaki melalui
menun-jukkan bentuk-gelombang Gam-bar 19(b) menunjukkan keluaran rangkaian untuk setiap step dari
(waveform) yang diperlukan untuk A, B, dekoder bila counter mencacah naik decoder dan anda akan melihat
C dan D (rotasi CCW). Dengan melihat (hasil pulsa CCW dari kontroler). bahwa timing diagram dari
posisi kolom 1 ke bawah dalam gambar Pekerjaan/tugas selanjutnya gambar 18(a) dihasilkan kembali.
18(b), kita melihat A adalah positip dan adalah mengkoneksikan sinyal Susu-nan ini akan memberikan
B negatip, sehingga arus akan mengalir pewaktuan (timing signal) dari decoder step CCW pada motro bila counter
dari A ke B dalam rangkaian AB. dengan cara yang sama seperti men- mencacah naik. Bila counter
Sementara itu C dan D keduanya drive kumparan-kumparan motor. Hal mencacah turun, maka urutannya
negatip, yang secara efektif me- ini dapat diselesai-kan dengan akan terbalik dan motor akan step
matikan rangkaian CD. Untuk posisi 2 rangkaian penguat daya seperti yang CW.
pada timing diagram, C adalah positip, tampak pada sebelah kanan dari
dan D negatip; yang menyebabkan arus gambar 19(a). Perhatikan ada empat
mengalir dari C ke D dalam rangkaian complementry-symmetry driver, satu
CD sedangkan kumparan AB off/mati untuk setiap ujung dari setiap
sem-purna dan seterusnya untuk posisi kumparan motor. Bila Q1 dan Q4 on,
3 dan 4. maka arus dapat mengalir melalui

Halaman| 15
TEKNIK ELEKTRO UIB|2015 2nd Group
Gambar 19. Rangkaian interface lengkap untuk motor stepper dua-phase (bipolar)

2015
SUMBER : JURNAL.UNIKOM.AC.ID

References:
1. Kilian, (2003), Modern Control
Tech-nology: Components and
Systems, Del-mar.
2. Kleitz, William, (1997), Digital
Micro-processor Fundamentals:
Theory and Ap-plications, Prentice-
Hall International.
3. Maas, James, (1995), Industrial
Electron-ics,Prentice-Hall
International.
4. Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6,
No. 2

Halaman| 16
TEKNIK ELEKTRO UIB|2015 2nd Group

2015

FULL STEPPING

SINGLE
COIL
EXCITATION

DOUBLE
COIL
EXCITATION

HALF STEPPING

SINGLE
COIL
EXCITATION

DRIVING Halaman| 17
TEKNIK ELEKTRO UIB|2015 2nd Group

2015

DOUBLE
COIL
EXCITATION

SUMBER : PCBHEAVEN.COM
MICROSTEPPING

MODES Halaman| 18

Anda mungkin juga menyukai