Pemeriksaan fisik merupakan tahap awal pemeriksaan dengan mengumpulkan data
melalui pemeriksaan kondisi fisik pasien. 2. Inspeksi merupakan pemeriksaan dengan melihat dan mengidentifikasi tanda-tanda dari keluhan pasien. Inspeksi dilakukan dengan 2 cara yaitu secara dinamis dan statis 3. Untuk inspeksi dinamis dapat dilakukan dengan melihat cara berjalan pasien, sedangkan inspeksi statis dilakukan saat pasien duduk dan melihat apabila ada kelainan pada postur tubuh atau tidak simetrisnya bagian tubuh 4. Palpasi merupakan pemeriksaan dengan memegang atau meraba tubuh pasien untuk mengetahui adanya kontraksi otot, edema,dan nyeri 5. Pemeriksaan tanda-tanda vital dapat dilakukan dengan Pemeriksaan tekanan darah menggunakan sfigmomanometer. Tekanan darah normal pada orang dewasa adalah sekitar 90/60nmmHg hingga 120/80 mmHg 6. Pemeriksaan denyut nadi dapat dilakukan di pergelangan tangan dengan menghitung berapa banyak denyutan per menitnya. Pada orang dewasa denyut nadi normal 60- 100/menit 7. Pemeriksaan pernapasan dilakukan dengan meletakan tangan pasien diatas dada lalu tangan fisioterapi berada diatas tangan pasien dan mengitung berapa kali pasien bernapas dalam semenit. Pastikan pasien duduk dengan rileks 8. Pemeriksaan gerak dasar merupakan pemeriksaan pada alat gerak tubuh dengan cara melakukan Gerak fungsional secara aktif, pasif dan isometric. 9. Pemeriksaan gerak dasar secara aktif dilakukan oleh pasien dengan menggerakan anggota tubuhnya secara mandiri. Pemeriksaan gerak dasar secara pasif dilakukan dengan menggerakan anggota tubuh pasien yang dibantu oleh fisioterapis. Pemeriksaan gerak dasar secara isometric dengan memberikan tahanan dan tidak menimbulkan gerakan atau perubahan ROM. 10. Pemeriksaan fungsional dan lingkungan aktifitas merupakan pemeriksaan dengan melihat kemampuan pasien dalam melakukan kegiatan sehari-hari di lingkungan yang mendukung atau tidaknya terhadap aktifitas tersebut seperti meminum air 11. Pemeriksaan spesifik merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakan diagnosis dan dasar penyusun problematic. 12. Pemeriksaan ROM dilakukan untuk mengetahui jumlah maksimum gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari 3 potongan tubuh yaitu sagittal, transversal dan frontal 13. Pemeriksaan MMT merupakan teknik pengukuran kekuatan otot yang bertujuan untuk mengefektifitaskan program latihan pada pasien