Anda di halaman 1dari 35

KARDIO

PULMUNAL
Asthia Nila - Jihan Syifa - Indri
Agustin - Larasati Dewi - Nabila
Nur - Sophie Aulia - Naufal Rafi -
Ghazy Albahy
VO2 Max
VO2 Max

VO2 max, atau konsumsi oksigen maksimal, mengacu pada jumlah


maksimum oksigen yang dapat digunakan seseorang selama latihan
intensif atau maksimal. Pengukuran ini umumnya dianggap sebagai
indikator terbaik kebugaran kardiovaskular dan daya tahan aerobik.
Semakin banyak oksigen yang dapat digunakan seseorang selama
olahraga tingkat tinggi, semakin banyak energi yang dapat dihasilkan
seseorang.
Tes ini adalah standar untuk menentukan kebugaran kardiorespirasi karena otot
membutuhkan oksigen untuk latihan aerobik yang berkepanjangan, dan jantung
harus memompa jumlah darah yang cukup melalui sirkulasi untuk memenuhi
tuntutan latihan aerobik
Pengukuran VO2 Max
1. Hitung denyut nadi saat beristirahat selama 60 detik (HR rest)!
2. Hitung denyut nadi maksimal (HR max)!
3. Vo2 max = 15 x (HR max / HR rest)!

Contoh: Vo2 max = 15 x (192.785/82).

1. HR rest: 82 bpm. = 15 x 2.35.


2. HR max: 220 - 19 (age) = 201
= 35.26 mL/kg/min.
atau HR max = 205.8 - (0.685 -
19 (age)) = 192.785.
PEMERIKSAAN
METS
PEMERIKSAAN METS

Pengertian METS
Tujuan METS
Pengertian mets
Ekuivalen metabolik Tugas (MET), atau hanya metabolik setara, adalah fisiologis ukuran
mengungkapkan biaya energi aktivitas fisik dan didefinisikan sebagai rasio tingkat
metabolisme (dan karena itu tingkat konsumsi energi) selama aktivitas fisik khusus untuk
referensi tingkat metabolisme, yang ditetapkan oleh konvensi untuk 3,5 ml O 2 · kg -1 · min -1
atau ekuivalen:
Tujuan mets
MET digunakan sebagai sarana mengekspresikan intensitas dan energi pengeluaran kegiatan
dengan cara yang sebanding antara orang-orang dari berat badan yang berbeda. pengeluaran
sebenarnya energi (misalnya, kalori atau joule) selama kegiatan tergantung pada massa tubuh
seseorang; Oleh karena itu, biaya energi dari kegiatan yang sama akan berbeda untuk
orangorang yang berat yang berbeda. Namun, karena RMR juga tergantung pada massa tubuh
dengan cara yang sama, diasumsikan bahwa rasio ini biaya energi ke RMR setiap orang akan
tetap lebih atau kurang stabil untuk aktivitas tertentu dan dengan demikian
PEMERIKSAAN METS

Interpretasi METS (Tabel)


MENGKALUKALSI NILAI METS
Sel-sel dalam otot menggunakan oksigen untuk membantu menciptakan energi yang
dibutuhkan untuk menggerakkan otot. Satu MET adalah sekitar 3,5 mililiter oksigen
yang dikonsumsi per kilogram (kg) berat badan per menit.

Jadi, misalnya, jika meimbang 160 pound (72,5 kg), Anda mengonsumsi sekitar 254
mililiter oksigen per menit saat Anda sedang istirahat (72,5 kg x 3,5 mL).

Pengeluaran energi mungkin berbeda dari orang ke orang berdasarkan beberapa


faktor, termasuk usia dan tingkat kebugaran. Misalnya, seorang atlet muda yang
berolahraga setiap hari tidak perlu mengeluarkan jumlah energi yang sama selama
jalan cepat seperti orang yang lebih tua dan tidak banyak gerak.
Bagi kebanyakan orang dewasa yang sehat, nilai-nilai MET dapat membantu dalam
merencanakan rejimen olahraga, atau setidaknya mengukur seberapa banyak keluar
dari rutinitas latihan.
BORG SCALE
BORG SCALE

Skala BORG merupakan suatu skala ordinal dengan nilai-nilai dari 0 sampai
dengan 10. Skala BORG digunakan untuk mengukur sesak napas selama
melaksanakan kegiatan/pekerjaan. Pemantauan sesak napas dapat membantu
dalam menyesuaikan aktivitas dengan mempercepat atau memperlambat
gerakan.
BORG SCALE

Semakin besar perasaan sakit yang dirasakan pada otot maka semakin besar nilai BORG
yang digunakan. Skala ini dapat dilakukan pada pengukuran-pengukuran fisiologis seperti
intensitas latihan meningkat (laju deyut jantung), juga ada korelasi yang tinggi untuk
pengukuran lainnya seperti respirasi yang meningkat, CO2 produksi, akumulasi laktat dan
suhu tubuh, keringat sampai dengan kelelahan otot
IDENTITAS
PASIEN
Identitas Pasien
Nama : Tn. T.

Tempat, tanggal lahir : Depok, 27 Februari 2001.

Alamat : Kukusan kelurahan, Depok.

Pendidikan : SMA.

Umur : 18 Tahun.

Jenis kelamin : Laki-laki.

Hobi : Bermain bola.

Diagnosis medis : PPOK disertai eksaserbasi.


DATA RIWAYAT
PENYAKIT
Keluhan Utama & RPS
Keluhan Utama Riwayat Penyakit Sekarang

● Sesak napas. ● Pasien mengeluh batuk sejak 3 hari lalu,


● Batuk berdahak. dan sesak napas sejak kurang-lebih 1
minggu.
● Sesak napas dirasakan hampir di seluruh
bagian dada, dan bertambah parah saat
pasien melakukan aktivitas.
● Keluhan tetap ada walaupun posisi pasien
berubah-ubah.
● Pasien mengalami batuk berdahak, dan
sudah meminum obat untuk menghilangkan
dahaknya, tetapi hanya berdampak sedikit
terhadap dahaknya.
RPD & RPK
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga

● Pasien di diagnosis PPOK sejak 5 tahun lalu, ● Asma.


dan rutin menggunakan ventolin inhaler ● Diabetes melitus.
setiap merasakan sesak. ● Jantung.
● Pasien pergi ke rumah sakit X, dan di ● Hipertensi.
diagnosis mengalami PPOK.
PEMERIKSAAN
UMUM
● Cara datang : Jalan membungkuk, trunk fleksi.
● Kesadaran : E4 (eye opening), V5 (respon verbal), M6 (respon motorik).
● Kooperatif : Kooperatif.
● Tensi : 120/70 mmHg.
● Nadi : 98x/menit.
● RR : 80%.
● BB/TB : 60 kg/160 cm (BMI : 23,44 kg/m2).
● Status gizi : Baik.
PEMERIKSAAN
KHUSUS
Inspeksi
1. Statis ( anterior, posterior, lateral )

Wajah pasien sedikit pucat, pasien tampak tenang, postur sedikit kifosis.

2. Dinamis ( cara jalan )

Trunk fleksi, neck fleksi, pola nafas abdominal, saat berjalan pasien
terlihat sedikit kifosis, base tungkai lebar.
Palpasi
● Suhu dada dan punggung sama dengan daerah lainnya
● Spasme pada otot pembantu pernafasan :
1. Uppertrapezius
2. SCM
3. Pectoralis mayor
Move
1. Gerak aktif : pasien mampu melakukan gerakan respirasi inspirasi dan ekspirasi
rongga dada pasien mampumenggembang kempiskan saat bernafas, namun
kurang maksimal karena sesak nafasdan ada spasme otot bantu pernafasan.
2. Gerak pasif : tidak dilakukan
3. Gerak isometrik melawam tahanan : tidak dilakukan.
DIAGNOSIS
FISIOTERAPI
Penatalaksanaan fisioterapi
1. Impairment : Adanya sesak nafas, batuk disertai dahak sulit keluar, ada spasme otot
pernafasan, dan penurunan inspeksi thorac.

2. Functional limitation : toleransi aktivitas fungsional menurun, karena pasien mengalami


sesak.

3. Participation restriction : Pasien sulit mengikuti pelajaran karena sering sesak nafas dan
terhambat dalam melakukan hobinya.
Home Program

➔ Terapis memberiksan edukasi yang bersifat persuasif agar pasien dapat menghindari
faktor resiko penyebab PPOK, seperti rokok dan polusi udara.
TUJUAN
PELAKSANAAN
● Tujuan jangka pendek : Mengurangi sesak nafas, membantu pengeluaran sputum,
mengurangi spasme otot pernafasan, dan mengoreksi postur ke arah simetris.

● Tujuan jangka panjang : Pasien mampu melakukan ADL tanpa ada keluhan sesak

nafas.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai