Anda di halaman 1dari 33

Komunikasi

Terapeutik pada
Kelompok Khusus
Aderais Saputra
Haura Tsabitah

5
Larasati Dewi
Nabila Nur Afifah F
Naomi Kharista
Apakah Kebutuhan Khusus Itu?
● Kebutuhan khusus adalah suatu kondisi yang membutuhkan
pemahaman dan perlakuan secara khusus pada pasien/anak
yang mempunyai keterbatasan atau kelainan tertentu.

● Orang berkebutuhan khusus memiliki perbedaan dalam keadaan


dimensi penting dari fungsi kemanusiaannya. Secara fisik,
psikologis, kognitif, atau sosial terhambat dalam mencapai
tujuan/kebutuhan dan potensinya secara maksimal, sehingga
memerlukan penanganan yang terlatih dari tenaga professional. 2
Pengertian Komunikasi Terapeutik pada
Kelompok Khusus

Pasien yang termasuk dalam kelompok khusus yaitu pasien yang memiliki
keterbatasan yang melingkupi mental maupun fisik yang juga
berhubungan dengan panca inderanya yang membutuhkan perlakuan
khusus dalam proses perawatan, seperti halnya pada tuna netra
(gangguan penglihatan), tuna rungu (gangguan pendengaran) atau dalam
keadaan gangguan kesadaran dll.
3
1.
Komunikasi pada pasien
berkebutuhan khusus
Secara umum, ada 4 macam bentuk gangguan
komunikasi pada pasien dengan kebutuhan khusus,
yaitu gangguan bahasa, gangguan bicara, gangguan
suara, dan gangguan irama.

5
Gangguan Bahasa
Gangguan bahasa merupakan salah satu jenis
kelainan atau gangguan dalam komunikasi dengan
indikasi klien mengalami kesulitan atau kehilangan
dalam proses simbolisasi

6
Bentuk Gangguan Bahasa

● Keterlambatan dalam ● Afasia


perkembangan bahasa
Afasia adalah salah satu jenis
disebabkan keterlambatan mental kelainan bahasa yang disebabkan
intelektual, tunarungu, afasia adanya kerusakan pada pusat-pusat
congenital, autisme, disfungsi bahasa di cortex cerebri.
minimal otak, dan kesulitan belajar.

7
Gangguan Bicara
● Gangguan bicara dipengaruhi oleh perkembangan bahasa
dimana situasi dan kondisi lingkungan anak dibesarkan
sangat berperan penting. Jenis gangguan bicara yaitu
Disaudia, Dislogia, Disartria dan Disglosia

8
Jenis Gangguan Bicara
● DISAUDIA ● DISLOGIA
Disaudia gangguan pendengaran Dislogia adalah bentuk kelainan
yang menyebabkan terjadinya bicara yang disebabkan oleh
kesulitan dalam menerima dan kemampuan kapasitas berpikir atau
mengolah nada baik secara intensitas taraf kecerdasan di bawah normal.
maupun kualitas bunyi bicara.

9
Jenis Gangguan Bicara
● DISARTIA ● DISGLOSIA
Disartria diartikan jenis Disglosia mengandung arti kelainan
kelainan/ketidakmampuan bicara bicara yang terjadi karena adanya
yang terjadi akibat adanya kelainan bentuk struktur dari organ
kelumpuhan, kelemahan, kekakuan bicara.
atau gangguan koordinasi otot ● DISLALIA
alatalat ucap atau organ bicara
karena adanya kerusakan susunan Dislalia adalah gejala gangguan
syaraf pusat. bicara karena ketidakmampuan
dalam memperhatikan bunyi-bunyi
bicara yang diterima sehingga tidak
mampu membentuk konsep bahasa.
10
Gangguan Irama

Gangguan irama adalah gangguan bicara dengan ditandai adanya


ketidaklancaran pada saat berbicara, antara lain gagap, dan
gangguan kelancaran bicara yang ditandai bicara yang sangat
cepat sehingga terjadi kesalahan artikulasi yang sulit dipahami dan
dimengerti.

11
Gangguan Suara
Gangguan suara, yaitu salah satu jenis gangguan komunikasi yang disebabkan
adanya gangguan pada proses produksi suara. Macam gangguan suara tersebut
sebagai berikut:
● Kelainan nada: gangguan pada frekuensi getaran pita suara pada waktu ponasi
yang berakibat pada gangguan nada yang diucapkan.
● Kelainan kualitas suara: gangguan suara yang terjadi karena adanya
ketidaksempurnaan kontak antara pita suara pada saat aduksi sehingga suara
yang dihasilkan tidak sama dengan suara yang biasanya
● Afonia, yaitu kelainan suara yang diakibatkan ketidakmampuan dalam
memproduksi suara atau tidak dapat bersuara sama sekali karena kelumpuhan
pita suara.

12
Teknik komunikasi yang dilakukan
● Dengarkan dengan penuh perhatian & sabar.
● Ajukan pertanyaan sederhana yang hanya membutuhkan jawaban “Ya” dan “Tidak”.
● Memberikan beberapa menit kepada klien untuk merespon apa yang kita ajukan.
● Jangan berbicara atau berteriak dengan keras.
● Memberitahu klien jika anda tidak mengerti.
● Gunakan petunjuk visual jika mungkin.
Hal-hal yang harus diperhatikan
● Terapis harus dapat memahami mimik atau gerakan bibir klien.
● Berusaha menjeaskan kembali hal yang disampaikan oleh klien sebelumnya.
● Mengendalikan pembicaraan agar tidak membahas terlalu banyak topik.
● Mengendalikan pembicaraan menjadi lebih rileks.
● Memperhatikan secara detail komunikasi, sehingga pesan tersampaikan
dengan baik.
Komunikasi pada pasien
2.
dengan gangguan
kesadaran
Teknik komunikasi yang dilakukan
● Menurut Pastakyu (2010), pada klien tidak sadar, perawat juga
perlu menggunakan komunikasi terapeutik walaupun pada
pasien tidak sadar ini kita tidak menggunakan keseluruhan
teknik.
● Komunikasi tetap dilakukan karena pasien tidak sadar terganggu pada fungsi utama
mempertahankan kesadaran, tetapi masih dapat merasakan rangsangan pada
pendengarannya.
● Selain itu, karena fungsi sensorik dan motorik mengalami penurunan sehingga stimulus dari
luar tidak dapat diterima dan tidak dapat merespons kembali stimulus tersebut.
● teknik yang dilakukan :
○ Menjelaskan
○ Memfokuskan
○ Memberikan Informasi
○ Mempertahankan ketenangan 16
Hal-hal yang perlu diperhatikan
■ Berhati-hati ketika melakukan pembicaraan verbal dekat klien, organ
pendengaran merupakan organ terakhir yang mengalami penurunan
penerimaan rangsang. Individu yang tidak sadar sering kali dapat
mendengar suara dari lingkungannya walaupun ia tidak mampu
meresponnya sama sekali
■ Ambil asumsi bahwa klien dapat mendengar pembicaraan kita. Usahakan
mengucapakan kata-kata dengan menggunakan nada normal dan
memperhatikan materi ucapan yang kita sampaikan didekat klien
■ Ucapkan kata-kata sebelum menyentuh klien
■ Upayakan mempertahankan lingkungan setenang mungkin untuk membantu
klien fokus pada komunikasi
17
Komunikasi pada pasien
3.
dengan gangguan
penglihatan
● Menurut Sheldon (2009), hilang penglihatan atau kebutaan menyebabkan defisit
komunikasi karena penglihatan memungkinkan orang melihat pembicara dan
ekspresi wajah serta gesturnya. Hilang penglihatan memberikan kerugian bagi
pasien karena tidak keseluruhan pesan diterima. Klien dengan gangguan
penglihatan, komunikasinya sangat tergantung pada pendengaran dan sentuhan.

19
Syarat-syarat komunikasi pada
pasien dengan gangguan penglihatan
1. Adanya kesiapan dalam menyampaikan informasi.
2. Adanya kesungguhan, dalam arti disampaikan dengan sebaik-baiknya.
3. Adanya keseriusan, dalam arti seorang terapis harus dapat meyakinkan klien
terhadap informasi yang diberikan mengenai sesuatu yang berkaitan dengan
kebaikan pasien.
4. Percaya diri.
5. Ketenangan, dalam arti seorang terapis harus tetap tenang, walaupun informasi
yang akan disampaikan mengenani hal buruk.
6. Bersikap ramah.
20
Teknik komunikasi yang dilakukan
● Sedapat mungkin ambil posisi yang dapat dilihat klien bila ia mengalami kebutaan
persial atau sampaikan secara verbal keberadaan/kehadiran perawat ketika anda
berada didekatnya.
● Identifikasi diri dengan menyebutkan nama dan peran perawat
● Bicara dengan nada suara normal
● Terangkan alasan perawat menyentuh atau mengucapkan kata-kata sebelum
melakukan sentuhan pada klien
● Ketika meninggalkan ruangan atau hendak memutuskan komunikasi, informasikan pada
klien
● Orientasikan klien pada suara-suara yang terdengar sekitarnya
● Orientasikan klien pada lingkungannya bila klien dipindah ke lingkungan yang asing
baginya
21
Hal-hal yang perlu diperhatikan
● Dalam berkomunikasi perlu pertimbangan isi dan nada suara.
● Periksa lingkungan fisik.
● Perlu adanya ide yang jelas sebelum berkomunikasi.
● Komunikasikan pesan secara singkat.
● Komunikasikan hal-hal yang berharga saja.
● Dalam merencanakan Komunikasi, berkonsultasilah dengan pihak lain agar
memperoleh dukungan.

22
Komunikasi pada pasien
4.
dengan gangguan
pendengaran
Teknik komunikasi yang dilakukan
● Media komunikasi yang paling sering digunakan adalah media visual, bukan dari suara yang
dikeluarkan tetapi dari gerak bibir lawan bicaranya.
● Upayakan sikap dan gerakan perawat dapat ditangkap oleh indra visualnya. Teknik komunikasi
yang dilakukan:
1. Orientasikan kehadiran perawat dengan cara menyentuh klien atau posisi diri didepan klien
2. Usahakan menggunakan bahasa yang sederhana, bicara perlahan untuk memudahkan klien
membaca gerakan bibir perawat
3. Usahakan bicara dengan posisi tepat didepan klien, pertahankan sikap tubuh dan mimik
wajah yg lazim
4. Perawat jangan melakukan pembicaraan ketika sedang mengunyah sesuatu
5. Gunakan gerakan pantomim bila memungkinkan dengan gerakan sederhana dan perlahan
6. Gunakan bahasa isyarat atau bahasa jari bila diperlukan
7. Apabila ada sesuatu yg sulit untuk dikomunikasikan, coba dalam bentuk tulisan atau
simbol/gambar
Hal-hal yang harus diperhatikan
● Periksa adanya bantuan alat dengar pada klien.
● Mengurangi kebisingan.
● Mendapatkan perhatian klien sebelum memulai pembicaraan.
● Berbicara dengan volume yang tidak terlalu keras.
● Susun ulang kalimat jika pasien salah mengerti atau gagal paham.
● Menyediakan jasa penerjemah bahasa isyarat.

Hal-hal yang harus dihindari


● Jangan mengulangi suara dengan volume keras.
● Membiarkan pasien merasa tidak diperhatikan.
● Menyuruh orang lain untuk berbicara dengan pasien.
● Tidak sabar.
Komunikasi pada pasien
5.
dengan gangguan
kematangan kognitif
Berbagai kondisi dapat mengakibatkan gangguan kematangan
kognitif, antara lain akibat penyakit : retardasi mental, syndrome down,
ataupun situasi sosial, misal, pendidikan yang rendah, kebudayaan
primitif, dan sebagainya.

Dalam berkomunikasi dengan klien yang mengalami


gangguan kematangan, sebaikanya Anda memperhatikan prinsip
komunikasi bahwa komunikasi dilakukan dengan pendekatan
komunikasi efektif, yaitu mengikuti kaidah sesuai kemampuan audience
(capability of audience) sehingga komunikasi dapat berlangsung lebih
efektif.
27
Teknik komunikasi yang dilakukan
● Berbicara dalam tema yang jelas dan terbatas.
● Hindari menggunakan istilah yang membingungkan klien, usahakan
menggunakan kata pengganti yang lebih mudah dimengerti, contoh, atau
gambar dan simbol
● Berbicaralah dengan menggunakan nada yang relatif datar dan pelan.
● Apabila perlu, lakukan pengulangan dan tanyakan kembali pesan untuk
memastikan kembali maksud pesan sudah diterima.
● Berhati - hatilah dalam menggunakan teknik komunikasi non verbal karena
dapat menimbulkan interprestasi yang berbeda pada klien.
28
Komunikasi pada pasien
6.
dengan gangguan
halusinasi
Hal-hal yang harus diperhatikan
● Harus mempunyai kesadran yang tinggi agar dapat mengenal,
menerima, dan mengevaluasi perasaan sendiri sehingga dapat
menggunakan dirinya secara teraupetik.
● Harus bersikap jujur, empati, terbuka dan selalu memberi
penghargaan namun tidak boleh tenggelam juga menyangkal
halusinasi yang klien alami.

30
Teknik komunikasi yang dilakukan
● Salam, Sapa klien dengan ramah, panggil nama klien, jujur / tepat janji, empati dan
menghargai.
● Diskusikan hasil observasi klien, tanpa menyangkal, menyokong hallusinasinya
(Validasi persepsi sensoris klien)
● Hadirkan realita, kontak yang singkat dan sering, topik yang singkat (Menghadirkan
realitas)
● Terima hallusinasi kien dengan „ Saya percaya anda mendengar suara itu, saya
sendiri tidak mendengar“, Dorong untuk mengungkapkan perasaan dengan tenang,
perawat hangat, empati dan kalem.(Menurunkan anxietas klien).
● Hati – hati, Space ( melindungi klien dan orang lasin dari bahaya).
31
Pasien dengan gangguan Pasien dengan gangguan
penglihatan pendengaran dan bicara
https://www.youtube.com/watch?v=1i8 https://www.youtube.com/watch?v=uICwD
RZ_xhg5M&t=62s GZKqAQ&t=4s

Pasien dengan gangguan Pasien dengan gangguan


halusinasi kematangan kognitif
(ansietas)
https://www.youtube.com/watch?v=uqQ https://www.youtube.com/watch?v=0RbY
J_Kqvzb0 nbxRX-k
Thanks!
Any questions?
33

Anda mungkin juga menyukai