BAB V
PEMBAHASAN
paparan data dan temuan penelitian yang diperoleh dari lapangan melalui
sebagai berikut :
dengan memakai kerangka analisa dan kerangka teoritik seperti yang telah
berkarakter religius.
kualitas peserta didik dalam bidang agama Islam. Guru agama Islam
berpribadi muslim.
hidup sehari-hari.141
140
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama
Islam di Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hal.75
141
Muhaimin, Pemikiran dan Aktualisasi Pengembangan Pendidikan Islam, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2012), hal 165
95
mendidik siswa agar kelak nanti menjadi siswa yang cerdas, beriman,
bertaqwa serta memiliki kepribadian religius yang kuat pada diri siswa
sesuai dengan ajaran Islam. Dengan aktulisasi nilai-nilai religius pada diri
karimah.
nilai-nilai religius yang dilakukan oleh guru PAI itu berjalan sesuai dengan
nilai religius dengan baik sehingga nilai religius akan tertananam pada diri
siswa.
dengan konsep yang telah dibahas diatas, tentang strategi guru Pendidikan
diantaranya yaitu:
1. Internalisasi Nilai
mentalnya (kepribadiannya).142
2. Keteladanan
142
Muhaimin, dkk, Strategi Belajar Mengajar Penerapannya dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama, (Surabaya: Citra Media, 1996), hal 153-154
143
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama
Islam di Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hal. 301
97
3. Pembiasaan
beliau sendiri.144
4. Pembudayaan
keagamaan siswa dan hal ini hampir dapat ditemui pada setiap
dilakukan oleh guru PAI di SMAN 1 Rejotangan, ada banyak upaya guru
ditinjau dari teori keberagaman yang dikemukakan oleh C.Y Glock &
beragama. Hal ini sudah diwujudkan oleh guru PAI dengan cara
99
dialami seseorang
tata karma, sopan santun, terhadap seluruh warga sekolah baik guru
religius.
146
Ibid..,hal. 293
101
dalam masjid sekolah. Hal ini secara tidak langsung menerapkan nilai
Pembiasaan religius yang lainya yang diterapkan oleh guru PAI di SMAN
dan doa setelah shalat dhuha. Sedangkan siswi yang sedang berhalangan
(SKU) guna untuk menilai dari hasil aktualisasi selama satu semester.
untuk selalu berbuat baik kepada seluruh warga sekolah, berbuat sopan
saling tolong menolong kepada siapapun yang dijumpai. Selain itu guru
untuk mengetahui berbagai masalah yang dihadapi siswa. Hal ini sejalan
dengan apa yang telah dikatakan oleh guru Bimbingan Konseling (BK)
berat lagi untuk beribadah, bahkan ibadahnya akan menjadi bingkai amal
147
Hasil wawancara dengan bapak Imam Suhada selaku guru BK di SMAN 1
Rejotangan, pada hari senin, 2 mei 2016 pukul 12.10 WIB
148
Abdul Majid, Pendidikan Karakter Prespektif Islam, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011), hal. 130
103
tersebut lama kelamaan akan tertanam pada diri siswa. Sehingga dengan
akan tumbuh dan berkembang pada diri siswa, dan menjadi pedomannya
mewujudkan aktualisasi nilai religius terlaksana dengan baik dan tidak sia-
makhluk sosial, sehingga kelak nanti pada akhirnya lulusan dari SMAN 1
149
Muhaimin et.al, Paradidma Pendidikan ...., hal. 301
104
Tulungagung
a. Faktor Pendukung
1) Komitmen sekolah
menyatakan bahwa:
150
Hasil wawancara dengan Bapak Supriadi selaku plt Kepsek dan Waka Kurikulum di
SMAN 1 Rejotangan, pada hari sabtu, 7 Mei 2016 pukul 11.10 WIB
105
2) Sarana prasarana
dengan baik.
bahwa:
151
Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, (Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 1993), hal. 81-82
106
baik.
3) Wali murid
selain itu wali murid juga mendesak pihak sekolah untuk selalu
mengatakan bahwa:
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah\
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan.153
Hal ini berkaitan dengan kewajiban orang tua dalam ikut serta
mendidik anak untuk diarahkan kearah lebih baik. Bukan hanya guru saja
yang mendidik tapi tugas orang tua sangat berperan penting dalam
religius yang sudah mulai pudar dikalangan para remaja khususnya siswa
hadapan masyarakat.
154
Hasil wawancara dengan bapak Karmen selaku guru PAI di SMAN 1 Rejotangan,
pada hari senin, 2 mei 2016 pukul 11.15 WIB
109
b. Faktor Penghambat
masih banyak anak yang belum bisa membaca Al-Qur’an, hal ini
PAI.
pembiasaan religius tidak hanya pada sekolah yang berbasis Madrasah saja
tapi sekolah yang berbasis sekolah umum juga harus mampu menunjukan
jati dirinya sebagai tempat menciptakan para generasi yang cakap ilmu
generasi yang Insan Kamil. Inilah dasar yang menjadi motivasi dari guru
sekolah.