Anda di halaman 1dari 2

b.

Weakness (Kelemahan)
1) 69% perawat di ruang perawatan B lulusan D3
2) Tempat penyimpanan obat di ruang perawatan B kurang tepat karena loker untuk obat
pasien diisi obat oral sedangkan obat injeksi di keranjang obat. Loker obat seharusnya
diisi obat oral dan injeksi, agar hal tersebut tidak dapat menyebabkan risiko salah obat
walaupun di keranjang obat sudah diberi label nama pasien.
3) Ruang Perawatan B tidak memiliki ruang tindakan, sehingga kursi roda, brankar, dan
oksigen berada di luar atau di depan ruangan pasien.
4) Ruang perawatan B juga tidak memiliki ruang spoelhoek.
5) Beberapa alat di ruang perawatan B tidak terpenuhi seperti tromol tabung, masker O2
trakeostomi, dan bak instrument keci.
6) Beberapa alat di ruang perawatan B bahkan tidak ada atau tidak tersedia seperti tromol
untuk sterilisasi arteri, vanasektio set, nose speculum, tampoling local, head lamp,
sterilisator, dan gelas objek.
7) Fasilitas untuk pasien berupa perlak juga tidak disediakan.
8) Fasilitas untuk petugas kesehatan juga sangat minimal hanya terdapat ruangan nurse
station, kamar mandi dan WC, serta ruang alat itupun kurang rapi.
9) Belum adanya visi, misi, tujuan, dan falsafah khusus di ruangan perawatan B.
10) Supervisi Bidang Pelayanan Keperawatan di RSU Kaliwates belum dilakukan oleh
kepala ruangan dan ketua tim akan tetapi hanya melakukan manager on duty.
11) Diskusi refleksi kasus belum dilakukan oleh tenaga keperawatan di Ruang Perawatan B.
12) Belum ada format khusus Discharge Planning/Perencanaan pulang untuk pasien, hanya
ada format resume keperawatan yang juga ada item yang menyebutkan adanya rencana
pasien dirumah namun tidak semua resume keperawatan pasien diisi lengkap.
13) Ruang Perawatan B RSU Kaliwates tidak memiliki stok obat cadangan di ruangan.
14) Implementasi keperawatan pada rekam medik tidak mencerminkan keseluruhan tindakan
perawat yang dilakukan pada pasien, dan tidak disertai oleh waktu pelaksanaan.
15) Program pengendalian indikator mutu di Ruang Perawatan B RSU Kaliwates tidak
pernah dilakukan secara formal dikarenakan petugas perawat yang sangat terbatas
sehingga membutuhkan tenaga yang lebih untuk melaksanakan program pengendalian
indikator mutu.
16) Kurangnya perhatian dalam pemasangan gelang identitas, hal ini dibuktikan dengan
masih ada sebagian pasien yang tidak menggunakan gelang identitas, saat ditanya pasien
tidak menggunakan gelang identitas sejak dari awal masuk rumah sakit.

17) Ruang perawatan B hanya memiliki lembar verifikasi praoperatif, untuk penandaan
lokasi operasi masih belum dilakukan.
18) Pengurangan resiko infeksi terkait sosialisasi hand hygiene belum terjadwal secara rutin
kepada pasien dan keluarga.
19) Ruangan perawatan B belum mempunyai assesment resiko jatuh.
20) Pada tahun 2016 jumlah tempat tidur ruangan Ijen, Raung, dan Iso tidak memenuhi
standart ideal BOR.
21) Mulai tahun 2014 hingga 2016 semua ruangan di perawatan B belum mencapai standart
ideal ALOS
22) Pada tahun 2014 dan 2015 ruangan Argopuro belum mencapai standart ideal TOI, namun
justru tahun 2016 ruangan Argopuro saja yang sudah mencapai standart ideal TOI,
sedangkan ruangan yang lain belum.
23) Pada tahun 2016 ruangan Kelud, Ijen, Raung, dan Iso belum mencapai standart ideal
BTO.
d. Threats (Ancaman)
1) Pengkajian yang kami lakukan di ruang perawatan B terkait kepuasan pasien adalah
menggunakan kuesioner dengan 5 item indikator pertanyaan. Menurut indikator
Responsiveness (Tanggap) terdapat 57,5% pasien yang merasa kurang puas.

2) Peraturan jam kunjung keluarga pasien belum diterapkan di RSU Kaliwates sehingga
jumlah orang yang masuk ke Ruang Perawatan B sering penuh dan bising.
3) Pada tahun 2016 lebih dari setengah jumlah perawat di ruang perawatan B merasa tidak
puas dengan beban kerjanya.

Anda mungkin juga menyukai