Anda di halaman 1dari 2

Kitab Daniel adalah esorang tawanan perang yang di tangkap oleh nebukadnezar raja babel pada

waktu yerusalem jatuh Bersama-sama dengan orang yahudi dari golongan atas lainnya. Daniel di angkut ke
babel di didik & di pekerjakan pada pemerintah.

Namanya berarti Allah adalah hakimku, tetapi di babel ia diberi nama baru seperti nama aslinya yang
mengandung nama Allah Israel yaitu El maka nama barunya pun mengandung nama dewa babel, Bel.
Beltsazar mungkin berarti semoga dewa Bel melindungi raja. Perhatikan 3 hal mengenai Daniel yaitu dia
adalah seorang yang sangat bijaksana, sangat mudah bergaul & rajin berdoa.

Dalam Daniel 3 kita membaca tentang 3 orang laki-laki bernama sadrak, mesakh, & Abednego
Bersama dengan Daniel mereka di serahi posisi puncak dalam pemerintahan di wilayah babel mereka adalah
orang-orang yahudi yang saleh yang kepadanya Allah telah mengaruniakan pengetahuan & kepandaian
tentang berbagai tulisan & hikmat, serta posisi puncak dalam pemerintahan. Oleh karena kedudukan mereka
yang tinggi mereka mungkin dapat menikmati banyak hal yang bukan hanya tidak didapat oleh orang-orang
yahudi lainnya tetapi juga oleh kebanyakan orang pribumi, Namun pada suatu hari keadaan itu berubah.
Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas & meminta semua orang untuk menyembahnya.

Semua orang dalam kerajaan itu harus menyembah patung & bila ada yang tidak mematuhi perintah
itu ia akan di bakar dalam dapur perapian. Jadi disini sadrak,mesakh dan abednega menghadapi sebuah
tantangan. Apakah mereka akan mematuhi perintah Raja & mempertahankan hidup mereka, berkat-berkat
mereka, keluarga mereka, kedudukan mereka kemudian mungkin meminta maaf kepada Tuhan atau apakah
mereka mau menaati Firmannya untuk tidak pernah menyembah patung? Dalam pembacaan kita saat ini
Daniel 3: 8-12 mengatakan bahwa mereka akhirnya memilih yang kedua yaitu menaati Firman Tuhan. Oleh
karenanya merekapun kemudian dibawa menghadap raja & sekalipun raja sangat marah kepada mereka, ia
memutuskan untuk memberi mereka kesempatan satu kali lagi.

Raja berkata kepada mereka Daniel 3 : 15b . . . . . . .

Lalu sadrak mesak & Abednego menjawab

Daniel 3 : 16 – 18 baca . . . . . .

Jemaat yang diberkati Tuhan

Sadrak mesak & Abednego telah memutuskan bahwa mereka tidak akan menyembah patug itu.
Meskipun mereka tahu bahwa Allah sangup melepaskan mereka. Mereka tidak menjadikan itu sebagai
bahan pertimbangan. Mereka mematuhi Allah tanpa syarat bahkan seandainyapun Tuhan tidak melepaskan
mereka, mereka tetap tidak mau memuja patung yang didirikan raja. Dikatakan dalam Daniel 3 : 28 Mereka
menyerahkan tubuh mereka, karena mereka tidak mau memuja & menyembah Allah manapun kecuali Allah
mereka. Jawaban mereka membuat raja semakin marah & dapur perapian dibuat menjadi semakin panas.
Sadrak, mesak & Abednego segera dilemparkan ke dalamnya. Namun apa yang terjadi sangatlah
mengherankan raja & penasihatnya. Bukannya hangus terbakar orang-orang itu justru berjalan dengan
bebas didalam dapur perapian & bukan hanya mereka bertiga tetapi ada seorang Bersama mereka yang
rupanya seperti Anak dewa. ( Daniel 3 : 25). Dengan segera raja memerintahkan untuk mengeluarkan mereka

Baca Daniel 3 : 28-30

Terkadang untuk bagian Alkitab seperti ini Fokus kita tertuju pada berkat & Kelepasan dari Allah. Tentu saja
hal itu memang seharusnya menarik perhatian kita. Namun apa yang ingin ditekankan dalam firman Tuhan
dalam Daniel 3 : 1-30 adalah ketaatan mereka itu adalah ketaatan yang tanpa syarat. Sesungguhnya orang-
orang ini menaati Allah tidak peduli apakah diam au melepaskan mereka atau tidak penerapannya dalam
kehidupan kita. Kitapun harus menaati Allah tanpa syarat, karena kita telah memutuskan untuk
menundukkan diri kita sepenuhnya kepada Dia. Penyerahan diri tanpa syaratlah yang harus menjadi sumber
kekuatan kita. Tentu saja Allah sanggup melepaskan, namun ketaatan kita tidak boleh berdasarkan pada hal
ini atau pada syarat apapun. Ketaatan kita haruslah ketaatan tanpa syarat. Dari bagian Firman Tuhan ini
kiranya kita makin tergerak secara pribadi untuk benar-benar memiliki pendirian atau prinsip ketaatan
kepada Allah, dalam situasi & keadaan apapun. Bangunlah prinsip iman dengan bersungguh-sungguh
memelihara hidup rohani yang sehat & segar setiap hari tekun berdoa & beribadah, membaca &
mendengarkan Firman Tuhan, serta selalu giat berbuat baik sesuai kehendak Tuhan dimanapun berada.
AMIN.

Anda mungkin juga menyukai