MODUL 4
Pemeriksaan Titik Nyala Dan Titik Bakar
(AASHTO T-48-74)
(ASTM D-92-52)
1. Dasar teori
Pengujian titik nyala dan titik bakar bertujuan untuk menentukan titik bakar dan
titik nyala dari aspal beton. Titik nyala adalah suhu pada saat terlihat nyala
sekurang-kurangnya 5 detik pada suatu titik di atas permukaan aspal. Titik nyala
dan titik bakar perlu diketahui untuk menentukan temperatur maksimum
pemanasan aspal sehingga tidak terbakar. Jika terbakar tentunya akan menyebabkan
menurunnya kualitas aspal. Pengujian titik nyala dan titik bakar sebaiknya
dilakukan di ruang gelap sehingga nyala api pertama dapat terlihat jelas. Syarat
minimum temperature titik nyala oleh Bina Marga untuk aspal PEN 40 – 60 (200
ºC). Titik nyala dan titik bakar aspal perlu diketahui karena :
a. Sebagai indikasi temperatur, pemanasan maximum dimana masih dalam
batas-batas aman pengerjaan.
b. Agar karakteristik aspal tidak berubah (rusak) akibat dipanaskan melebihi
temperature titik bakar.
Untuk mendapatkan temperature titik nyala dan titik bakar yang akurat, perlu
diperhatikan dalam pengujiannya sebagai berikut :
a. Tersedianya pelindung angin yang menjaga nyala api dari hembusan
angin.
b. Kecepatan pemanasan dengan menggunakan Bunsen (pengatur besar
kecilnya api).
c. Pemberian api pemancing (pilot) dilakukan menjelang temperature
mendekati titik nyala.
d. Cahaya ruangan diatur sedemikian rupa sehingga nyala api pilot dan nyala
api pertama (pijaran api pertama terputus-putus dalam kurun waktu 5
detik) dapat dilihat jelas (dapat juga dilakukan di ruangan gelap).
2. Maksud
Tujuan diadakannya pemeriksaan titik nyala dan titik bakar adalah untuk mecari
titik nyala aspal, yaitu berupa keluarnya percikan – percikan minyak pada kondisi
panas aspal yang maksimal. Dan mencari titik bakar dari aspal, yaitu berupa
keluarnya api pada aspal yang sudah dipanaskan mencapai suhu tertentu setelah
mencapai titik nyala. Hal ini diharapkan aspal tersebut sesuai dengan kondisi serta
iklim suatu daerah.
3. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut:
a. Cawan
Untuk menyimpan benda uji.
b. Thermometer dial
Untuk mengukur suhu benda uji pada saat dipanaskan.
c. Pematik
Untuk mengetahui titik nyala dan titik bakar di permukaan aspal.
d. Kompor gas
Untuk memanaskan benda uji.
e. Penjepit
Untuk menjepit thermometer dial saat cawan dipanaskan.
f. Stopwatch
Untuk mengukur waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu yang
ditentukan.
Gambar 3. 6 Stopwatch
g. Ram kawat
Berfungsi sebagai dudukan cawan saat aspal dipanaskan.
h. Tabung gas
Berfungsi untuk bahan bakar kompor.
i. Sendok Stainless
Berfungsi untuk mengambil benda uji untuk dimasukkan kedalam cawan.
4. Benda uji
Benda uji yang digunakan dalam praktikum sebagai berikut:
a. Aspal ¾ isi cawan
Gambar 3. 10 Aspal
5. Prosedur Praktikum
Tahapan praktikum dalam pemeriksaan titik nyala dan titik bakar adalah sebagai
berikut :
a. Pertama siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum;
b. Panaskan aspal pada drumsampai mencair sambil di aduk;
c. Tuangkan aspal ke dalam cawan hingga terisi ¾ bagian cawan tersebut;
d. Tempatkan cawan yang berisi aspal di atas ram kawat yang ditempatkan
diatas kompor lalu nyalakan ;
e. Pasangkan thermometer dial dengan penjepit dan atur pemanasan
sehingga kenaikan suhu mencapai suhu 200˚C di bawah titik nyala. Untuk
selanjutnya kenaikan suhu 5˚C;
f. Bacalah suhu thermometer dial untuk kenaikan suhu 5˚C dan catat;
g. Ketika suhu telah mencapai 200˚C, nyalakan pematik dan tembakkan api
tepat di atas permukaan benda uji. Ketika terdapat percikan api, maka
benda uji telah sampai pada titik nyala;
h. Lakukan langkah (g) kembali hingga terdapat nyala yang cukup lama dan
timbul nyala api maka benda uji telah sampai pada titik bakar;
i. Bacalah suhu thermometer dial ketika telah mencapai titik nyala dan titik
bakar dan catat waktu terjadinya titik nyala dan titik bakar;
j. catat dan isi hasil pada form laporan;
k. setelah praktikum selesai rapihkan alat dan bahan yang telah digunakan.
6. Pelaporan
LABORATORIUM BAHAN PERKERASAN JALAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
PENGUJIAN TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR
Tanggal : 21 nov 2019
kelompok : 5
Asisten : Marchelly Zahra
7. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum pemeriksaan titik nyala dan titik bakar, aspal yang kami uji
mencapai titik nyala pada suhu 225oC dengan waktu 16,96 detik, dan mencapai titik
bakar pada suhu 260oC dengan waktu 18,62 detik. Maka dapat disimpulkan bahwa
aspal ini mencapai suhu maksimum pada 260oC
Gambar 3.11 Proses mematik api ke Gambar 3.12 Proses mengukur suhu
aspal aspal
Proses untuk mencari titik nyala dan Proses untuk mengecek suhu aspal
titik bakar aspal dengan bantuan sampai 200ºc
pematik.