Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Penyakit Sistem Pencernaan


Sub Pokok Bahasan : Diare
Sasaran : Keluarga / Orang tua An.M
Hari/Tanggal : Kamis / 8 Maret 2018
Tempat : Rumah An.M
Pemateri : Norlailan Hayati

A. Deskripsi
Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di
n e g a r a berkembang. Di Indonesia diare merupakan penyebab utama morbiditas dan
mortalitas pada anak balita. Menurut WHO, diare membunuh 2 juta anak di dunia setiap
tahun sedangkan di Indonesia menurut Surkesnas (2010) diare merupakan salah satu penyebab
kematian kedua terbesar pada balita. Berdasarkan data-data di atas, tidak bisa dipungkiri
bahwa diare masih m e nj adi p erm a sa l ah a n d al am m as y a ra k at kh us us n ya
kel u ar ga di In do ne s i a hingga terkadang diare dianggap sebagai hal yang sepele.
Padahal kalau tidak d i t a n g a n i dengan cepat dan tepat diare akan
m e n g a n c a m n y a w a b a g i p e nd e ri t an ya.

Ku r an gn ya i n fo rm as i t ent an g k eb er si h a n l i n gkun ga n m a up un makanan yang


dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang bersih menjadi salah satu faktor penyebab
diare. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai peranan penting d a l a m
menanggulangi penyakit diare ini. Apabila ada salah satu anggota
kel u ar ga ya n g t er k e na di a r e m a ka d a ri k el u a r gal a h ya n g ha ru s m em b er i k an
pertolongan pertama terhadap penderita. Namun tidak semua keluarga paham dan
mau melakukan perannya untuk menanggulangi penyakit diare ini dengan berbagai
alasan, salah satunya adalah kurangnya info rmasi mengenai diare dan juga cara
penanganan pada penyakit ini.

Sehubungan dengan hal tersebut, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin turut


memberikan kontribusi dalam rangka Pendidikan Kesehatan mengenai Diare di rumah An.M
Gang Beruntung Kelayan A Banjarmasin

B. Tujuan
1. TUJUAN UMUM
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan keluarga pasien memahami tentang
penyakit diare pada anak.
2. TUJUAN KHUSUS
Setelah Mengikuti penyuluhan selama 10-15 menit diharapkan keluarga pasien dapat :

1. Menyebutkan pengertian diare.


2. Menyebutkan penyebab diare
3. Menyebutkan tanda dan gejala diare.
4. Menyebutkan tindakan bila anak diare.
5. Menyebutkan cara mencegah terjadinya diare.

3. Materi (terlampir)

1. Pengertian Diare
2. Penyebab Diare
3. Tanda gejala Diare
4. Cara pencegahan Diare
5. Pengobatan Diare
4. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
5. Media
1. Materi SAP
2. Leaflat

6. Kegiatan Pembelajaran
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 3 menit Pembukaan: 1. Menjawab salam
1. Memberikan salam 2. mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan dan
pembelajaran memperhatikan
3. Menyebutkan materi atau pokok
bahasan yang di sampaikan
2 10 menit Pelaksanaan materi: Menyimak dan
Menjelaskan materi penyuluhan secara memperhatikan
berurutan dan teratur.
Materi:
1. Pengertian diare
2. Penyebab diare
3. Pencegahan diare
4. Pengobatan
3 5 menit Evaluasi : Bertanya dan
1. Menyimpulkan isi penyuluhan menjawab
2. Memberi kesempatan kepada audience pertanyaan
untuk bertanya
3. Memberikan kesempatan kepada
udience untuk menjawab pertanyaan
yang dilontarkan

4 2 menit Penutup: Menjawab salam


Mengucapkan terima kasih dan
mengucapkan salam
Pengesahan

Banjarmasin 8 maret 2018

Sasaran Pemberi Penyuluhan

( Keluarga An.M ) (Norlailan Hayati )

Mengetahui
Dosen Pembimbing

(Esme Anggeriyane, S.Kep.,Ns)


7. Evaluasi
1. Metode evaluasi : Diskusi tanya jawab

2. Jenis pertanyaan : lisan

3. Jumlah soal : 2 soal

8. Lampiran Materi
1. Pengertian Diare
a. Diare adalah buang air besar encer atau cair yang lebih dari tiga kali sehari
(WHO, 1992).
b. Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang
air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki
kandungan air berlebihan.
c. Diare adalah buang air besar dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari
biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan atau
setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi BAB yang
meningkat.
2. Penyebab Diare
a. Infeksi
1). Infeksi enteral
Adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab diare.
a).Infeksi bakteri: vibrio, E. coli, Salmonella, Sigela, Campylobakteri,
Yersenia, Aerromonas.
b). Infeksi virus : Entro virus, adenovirus, Rotavirus, Astovirus dll.
c). Infeksi parasit : Cacing protozoa dan jamur.
2). Infeksi Parentral
Adalah infeksi diluar alat pencernaan makan seperti otitis media akut (OMA)
tonsillitis/ Tonsiloparingitis, bronkhopnemonia , encepalitis dsb. Keadaan ini
terutama tedapat pada anak kurang dari 2 tahun.
Keterangan :
Organisme-organisme ini mengganggu proses penyerapan makanan di usus
halus. Dampaknya makanan tidak dicerna kemudian segera masuk ke usus besar.
Makanan yang tidak dicerna dan tidak diserap usus akan menarik air dari dinding
usus. Di lain pihak, pada keadaan ini proses transit di usus menjadi sangat singkat
sehingga air tidak sempat diserap oleh usus besar. Hal inilah yang menyebabkan
tinja berair pada diare.

b. Faktor Malabsorsi
1). Malabsorbsi karbohidrat
2). Malabsorbsi lemak
3). Malabsorbsi Protein
c. Faktor makanan: Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.
d. Psikologis : rasa takut dan cemas
Faktor yang meningkatkan penyebaran kuman penyebab diare:
a. Tidak memadainya penyediaan air bersih
b. Air tercemar oleh tinja
c. Pembuangan tinja yang tidak hygienis
d. Kebersihan perorangan dan lingkungan jelek
e. Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya
f. Penghentian ASI yang terlalu dini

3. Klasifikasi Diare
a. Menurut perjalanan penyakit :
1) Akut : jika kurang dari 1 minggu
Penyebab diare akut ( diare mendadak) tersering adalah karena VIRUS , khas
berak-berak air (watery), berbusa, TIDAK ada darah atau lendir, dan berbau
asam.
2) Berkepanjangan : jika antara 1 minggu sampai 14 hari
3) Kronis : jika > 14 hari dan disebabkan oleh non infeksi
4) Persisten : Jika >14 hari dan disebabkan oleh infeksi
b. Menurut patofisiologi :
1). Gangguan absorbsi
2). Gangguan sekresi
3). Gangguan osmotik
c. Menurut penyebab
1). Infeksi : Virus, bakteri, parasit,jamur
2). Konstitusi
3). Malabsorbsi
d. klasifikasi berdasasarkan gangguan faal:
1). Dorongan didalam usus normal yang terlalu cepat , yang dapat disebabkan oleh:
a). Rangsangan syaraf yang abnormal terdapat pada : psycogenic diarrhea atau
keracunan mecholyl.
b). Pengaruh zat kimia terhadap motilitas yang abnormal, misalnya pada: sindroma
karsinoid, penyakit addison’s, thirotoksikosis.
c). Iritasi pada intestine misalnya pada: pemakaian oleum recine, colitis ulserative,
perikolil abses.
d).Hilangnya simpanan di kolon misalnya pada: destruksi sphincter ani, ileostomi dll.
2). Gangguan pencernaan makanan karena :
a). Hilangnya fungsi reservoit dari lambung, misalnya pada postgastrektom timbul
sindroma dumping.
b). Penyakit pancreas.
c). Insufisiensi sepanjang intestine.
d). Kemungkinan adanya sekresi abnormal dari HCL, misalnya pada sindroma
zollinger Ellison.
3). Absorbsi abnormal pada pencernaan makanan, misalnya penyakit hati, penyakit
pada intestine, obstruksi mesenteric ( karsinomatosis atau pada TBC).
4. Pathogenesis
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah:
a. Gangguan osmotic
Akibat terdapat makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan
akan merangsang usus untuk mengeluarkanya sehingga timbul diare.
b. Gangguan sekresi
Akibat rangsang tertentu ( Misalnya toksin pada dinding usus akan terjadi
peningkatan sekresi, air dan elektrolit kedalam rongga usus selanjutnya timbul
diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus
c. Gangguan motilitas usus
Hiperpristaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus
menyerap makan seingga timbul diare. Sebaliknya bila pristaltik menurun akan
mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang menyebabkan diare.
5. Tanda dan Gejala Diare
a. Gejala diare adalah tinja encer
b. Muntah
c. Badan lesu atau lemah
d. Panas
e. Tidak nafsu makan
f. Darah dan lendir dalam kotoran
g. Nyeri pinggang
Sebelum diare terjadi biasanya penderita merasa mulal dan muntah. Rasa
mual dan muntah ini disebabkan oleh infeksi virus. Selain menyebabkan mual,
muntah dan diare, virus unu dapat menyebabkan demam, tinja berdarah, penurunan
nafsu makan sehinnga dapat menyebabkan penderita lesu.
6. Komplikasi
Akibat diare, kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dapat
terjadi berbagai komplikasi sebagai berikut:
a. Dehidrasi
Cara menilai dehidrasi menurut WHO ( 1992)
Tanda dan Gejala Tidak dehidrasi Dehidrasi ringan Dehidrasi berat
Keadaan umum Baik Rewel. Gelisah, Apatis, tidak
lemah sadar
Mata Tidak cekung Cekung dan Sangat cekung
kering
Air mata Jika menangis Jika menangis Jika menangis
masih ada tidak terdapat air tidak ada air mata
mata
Bibir Tidak kering kering Sangat kering
Rasa haus Tidak merasa Haus sekali, jika Tidak bisa minum
haus diberi minum
rakus
Cubitan kulit Jika dicubit cepat Jika dicubit, Jika dicubit,
kembali kembali lambat kembali sangat
lambat.

b. Renjatan hipovolemik
c. Hipoglikemi
d. Intoleransi sekunder akibat kerusakan filimukosa usus dan defisiensi enzim laktase
e. Hipokalemia
f. Kejang terjadi akibat dehidrasi hipertonik
g. Malnutrisi energi protein

7. Pencegahan Diare
Diare dapat dicegah dengan cara:
a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting:
1). Sebelum makan,
2) setelah buang air besar,
3) sebelum memegang bayi,
4) setelah menceboki anak dan
5) sebelum menyiapkan makanan;
b. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, an
ntara lain dengan cara merebus, pemanasan dengan sinar matahari atau proses
klorinasi;
c. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga (lalat,
kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain).
d. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan
jamban dengan tangki septik.
8. Pengobatan Diare
Prinsip penatalaksanaan diare
a. Mencegah terjadinya dehidrasi
b. Mengobati dehidrasi
c. Memberi makan
d. Mencegah masalah lain

Tips atau cara menanggulangi diare


a. Minum Air Putih yang Banyak
Penderita diare harus minum air putih yang banyak karena dengan sering
buang air besar maka tubuh akan kehilangan banyak cairan yang harus selalu
digantikan dengan cairan yang baru. Setiap setelah BAB minumlah satu atau dua
gelas air putih atau air mineral yang bersih dan sudah dimasak.
Minumlah oralit yang merupakan larutan gula garam untuk membantu
pembentukan energi dan menahan diare / berak setelah habis BAB. Hindari minum
kopi, teh dan lain sebagainya yang mampu merangsang asam lambung.
b. Makan Makanan Khusus
Menghindari makan makanan yang berserat seperti agar-agar, sayur dan
buah karena makanan berserat hanya akan memperpanjang masa diare. Makanan
berserat hanya baik untuk penderita susah buang air besar.
Bagi penderita diare sebaiknya makan makanan rendah serat dah halus
seperti bubur nasi atau nasi lemes dengan lauk telur asin. Di sini nasi akan menjadi
gula untuk memberikan energi, sedangkan telur asin akan memberikan protein dan
garam untuk menahan mencret dan sebagai zat pembangun tubuh. Hindari makan
makanan di luar sembarangan serta makanan yang pedas mengandung cabai dan
lada.
c. Istirahat yang Cukup
Seseorang yang mengalami diare akan merasa lemah, lemas, lesu, kurang
bergairah, dan sebagainya. Istirahat sangata dibutuhkan oleh orang yang menderita
diare. Tidur sebanyak-banyaknya namun tidak melupakan waktu makan makanan
dan obat harus teratur, banyak minum, beribadah dan berdoa dan lain-lain.
d. Minum Obat Dengan Dosis yang Tepat
Setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda dalam pengobatan diare.
Penderita diare harus memeriksakan sakinya ke pelayanan kesehatan agar
mendapat obat yang sesuai. Apabila sudah mendapatkan obat, maka obat harus
diminum sesuai ketentuan. Biasanya dokter akan memberikan obat mules, obat
diare, vitamin dan antibiotik. Untuk obat mules dan diare sebaiknya diminum jika
perut mulas dan diare saja dan hentikan jika sudah berhenti mules dan diare.
Sedangkan untuk antibiotik wajib dihabiskan agar kuman dan bibit penyakit
lainnya mati total dan tidak membentuk resistensi. Apabila diare sudah sembuh
dan vitamin masih, maka vitamin boleh diminim ataupun dihentikan. Vitamin
diminum dalam jumlah yang cukup jangan sampai berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner and Suddarth (2012), Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta: Buku kedokteran EGC.
Setyohadi, bambang. 2010. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: IPD FK UI

Suryono. 1998. Diare akut. Jakarta: EGC


SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

DIARE

Oleh :

Norlailan Hayati

1614401120186

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN REGULER

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

TAHUN AKADEMIK 2017/2018


LAPORAN PENDAHULUAN DIARE

DI PUSKESMAS PEKAUMAN

BANJARMASIN

Oleh :

Norlailan Hayati

1614401120186

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN REGULER

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

TAHUN AKADEMIK 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai