Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TOKSIKOLOGI

“TOKSISITAS PADA OBAT”

Dosen Pengampu :
Muhammad Zain, S.Farm., M.Sc. Apt.
Disusun Oleh:
KELOMPOK I
NAMA:
Aulia Sari (EAK10180074)
Meydina(EAK10180085)
Nova Eliza (EAK10180089)
Novita Nadia (EAK10180090)
Septi Sari (EAK10180092)

PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN


POLITEKNIK UNGGULAN KALIMANTAN
BANJARMASIN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat allah SWT, dengan limpahan rahmat serta karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “TOKSISITAS PADA OBAT”
ini dengan tepat waktu dan tanpa halangan apapun. Salah satu tujuan kami dari menuntut ilmu
adalah untuk mengembangkan potensi diri kami agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Allah SWT, berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
sosok yang dapat memimpin dalam setiap langkah menuju kebaikan.

Makalah ini disusun selain untuk memenuhi tugas kami mestinya, juga agara para
mahasiswa yang membaca makalah ini khususnya, mampu berpikir kritis dalam menganalisa
interaksi (hubungan) timbal balik anatara manusia dengan lingkungan alamnya dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan mahluk hidup tanpa (sedikit) menggangu kelestarian
lingkungan hidup.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan. Untuk itu kami
sangat mengharapkan segala saran dan kritik yang konstruktif dan inspiratif dari semua pihak
sehingga dapat menambah wawasan dan sebagai evaluasi diri dalam penyusunan makalah kami
selanjutnya.

Banjrmasin, 9 September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I .......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Pembahasan ............................................................................................... 1
BAB II......................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
2.1 Toksisitas Obat ................................................................................................................ 2
2.2 Metode kontak dengan racun ......................................................................................... 6
BAB III ....................................................................................................................................... 5
PENUTUP .................................................................................................................................. 5
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang


merugikan bagi organisme hidup. Dari definisi di ata, jelas terlihat bahwa dalam
toksikologi terdapat unsur-unsur yang saling berinteraksi dengan suatu cara-cara tertentu
untuk menimbulkan respon pada system biologi yang dapat menimbulkan kerusakan pada
system biologi tersebut. Salah satu unsur toksikologi adalah agen-agen kimia atau fisika
yang mampu menimbulkan respon pada system biologi. Selanjutnya cara-cara pemaparan
merupakan unsur lain yang turut menentukan timbulnya efek-efek yang tidak diinginkan.
Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk merawat penyakit,
meredakan atau menghilangkan gejala, atau mengubah proses kimia dalam tubuh. Obat
merupakan bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit
atau gejala penyakit, luka atau kelainan fisik dan psikis pada manusia atau hewan.
Toksisitas adalah tingkat merusaknya suatu zat jika dipaparkan terhadap
organisme. Toksisitas dapat mengacu pada dampak terhadap seluruh organisme, seperti
hewan, bakteri, atau tumbuhan, dan efek terhadap substruktur organisme, seperti sel
(sitotoksisitas) atau organ tubuh seperti hati (hepatotoksisitas). Konsep utama toksikologi
bahwa dampaknya bersifat tergantung pada dosis. Air saja bias mengakibatkan keracunan
air jika dikonsumsi terlalu banyak, sementara zat yang sangat beracun seperti bias ular
memiliki titik rendah tertentu yang bersifat tidak beracun.

1.2 Rumusan Pembahasan

1. Apa pengertian Toksisitas obat ?


2. Gejala apa saja yang terjadi jika keracunan obat?
3. Bagaimana cara pertolongan pertama pada orang yang keracunan?
4. Obat apa saja yang bias menjadi racun bila melebihi dosis?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Toksisitas Obat


Toksisitas atau keracunan obat adalah reaksi yang terjadi karena dosis berlebih atau
penumpukkan zat dalam darah akibat dari gangguan metabolisme atau ekskresi. Perhatian
harus diberikan pada dosis dan tingkat toksik obat, dengan mengevaluasi fungsi ginjal dan
hepar. Beberapa obat dapat langsung berefek toksik setelah diberikan, namun obat lainnya
tidak menimbulkan efek toksik apapun selama berhari-hari lamanya.
Keracunan obat dapat mengakibatkan kerusakan pada fungsi organ. Hal yang
umum terjadi adalah ginjal, otak, hepar, system imun, dan jantung. Keracunan obat
biasanya terjadi pada orang yang mengkonsumsi lebih dari satu jenis obat sehingga
mengalami interaksi obat, dan bias juga pada seseorang minum obat disertai minuman atau
makanan yang dapat membuat obat tersebut menjadi senyawa beracun, misalnya alcohol.
Overdosis atau kelebihan dosis adalah gejala terjadinya keracunan akibat obat yang
melebihi dosis yang bisa diterima oleh tubuh.

A. Beberapa gejala yang dapat muncul pada seseorang yang mengalami keracunan obat
adalah sebagai berikut:
1. Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, atau muntah darah, sakit perut,
diare, dan perdarahan pada saluran cerna.
2. Nyeri dada
3. Detak jantung lebih cepat (dada berdebar)
4. Sulit bernafas atau sesak nafas
5. Pusing atau sakit kepala
6. Kejang
7. Penurunan kesadaran bahkan hingga terjadi koma
8. Kulit atau bibi kebiruan
9. Hilang keseimbangan
10. Halusinasi
B. Pertolongan cepat yang dapat anda lakukan saat menunggu bantuan medis datang, yaitu :
1. Cek denyut nadi, pola nafas, dan saluran pernafasan. Lakukan resusitasi jantung
paru pada RJP, yaitu pemberian nafas buatan atau penekanan pada dada, bila
penderita tidak merespon ketika di panggil , tidak bernafas, tidak terdengar detak
jantung , serta tidak teraba denyut nadi.
2. Jangan membiarkan atau menyuruh penderita muntah , kecuali petugas medis
menyarankan demikian.
3. Jika penderita muntah dengan sendirinya , segera bungkus tangan anda dengan
kain, lalu bersihkan jalan nafas (tenggorokan dan mulut) orang tersebut dari
muntahan
4. Sebelum paramedis datang, baringkan tubuh penderita menghadap kekiri, dan
buatlah para penderita berada pada posisi yang cukup nyaman
5. Jangan memberikan penderita banyak makanan atau minuman apapun yang di
anggap mampu menetralisir racun, seperti cuka ,susu, atau jus lemon

2
C. Faktor intrinsik racun
Faktor intrinsik racun merupakan faktor yang berasal dari racun itu sendiri faktor
faktor ini yaitu:
Faktor kimia
Faktor kimia merupakan interaksi bahan kimia di dalam tubuh dan menimbulkan
efek. efek yang terjadi dapat dibedakan dalam :
 Efek aditif, yaitu pengaruh yang saling memperkuat akibat kombinasi dari
dua zat kimia atau lebih
 Efek sinergi, yaitu suatu keadaan dimana pengaruh gabungan dari dua zat
kimia jauh lebih besar dari jumlah masing masing efek bahan kimia
 Efek potensiasi, yaitu apabila suatu zat yang seharusnya tidak memiliki
efek toksik akan tetapi apabila zat ini ditambahkan pada zat kimia lain
maka akan mengakibatkan zat kimia lain tersebut menjadi lebih toksik
 Efek antagonis, yaitu apabila dua zat kimia yang diberikan bersamaan,
maka zat kimia yang satu akan melawan efek zat kimia yang lain

D. Obat – Obatan yang menyebabkan keracunan


1) Paracetamol
Parasetamol atau asetaminen adalah obatanalgesik dan antipiretik yang populer
dan digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal dan sakit ringan, serta demam.
Digunakan dalam sebagian besar resep obat analgesikselesma dan flu.
Kegunaan Pemakaian Paracetamol itu adalah
a) Demam
Parasetamol telah disetujui sebagai penurun demam untuk segala usia. WHO hanya
merekomendasikan penggunaan parasetamol sebagai penurun panas untuk anak-anak jika
suhunya melebihi 38.5 C.
b) Nyeri
Parasetamol digunakan untuk meredakan nyeri. Obat ini mempunyai aktivitas
sebagai analgesik, tetapi aktivitas antiinflamasinya sangat lemah.
c) Efek Samping pemakaian Paracetamol
Pada dosis yang direkomendasikan, parasetamol tidak mengiritasi lambung,
memengaruhi koagulasi darah, atau memengaruhi fungsi ginjal. Namun, pada dosis besar
(lebih dari 2000 mg per hari) dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan bagian atas.
Dosis Pemakaian Paracetamol :
Umur Dosis Paracetamol
3 bulan – 1 tahun 60 – 120 mg
1 – 5 tahun 120 – 250 mg
6 – 12 tahun 250 – 500 mg
Dewasa 500 – 1 g

d) Kelebihan dosis Paracetamol itu mengakibatkan :


Penggunaan parasetamol di atas rentang dosis terapi dapat menyebabkan gangguan
hati. Pengobatan toksisitas parasetamol dapat dilakukan dengan cara pemberian

3
asetilsistein (N-asetil sistein) yang merupakan prekusor glutation, membantu tubuh untuk
mencegah kerusakan hati lebih lanjut.

2) Asam Salisilat
Asam salisilat (asam ortohidroksibenzoat) merupakan asam yang bersifat iritan
lokal, yang dapat digunakan secara topikal. Terdapat berbagai turunan yang digunakan
sebagai obat luar, yang terbagi atas 2 kelas, ester dari asam salisilat dan ester salisilat
dari asam organik. Di samping itu digunakan pula garamsalisilat.
Keguanaan Asam Salisilat :
Asam salisilat adalah obat topikal murah yang digunakan untuk
a) mengobati sejumlah masalah kulit, seperti :
 jerawat
 kutil
 ketombe
 sporiasis, dan
 masalah kulit lainnya.
b) mengawetkan makanan,
c) antiseptik, dan
d) campuran dalam pasta gigi. Asam salisilat digunakan pula sebagai bahan utama untuk
aspirin.
Dosis pemakaian nya itu adalah :
a. Pengobatan tunggal rata-rata : 10 mg/KBB.
b. Dosis lazim harian : 40 - 60 mg/KBB/hari.
c. Tablet aspirin mengandung 325 - 650 mg asam salisilat.
d. Pada dosis 150 - 200mg /KBB dapat terjadi Intoksikasi akut sedang, dan dosis 300-
500 mg / KBB akan menyebabkan intoksikasi berat.
e. Intoksikasi kronik dapat terjadi pada pemberian dosis lebih dari 100 mg/KBB
selama 2 hari atau lebih.
Efek negatif dari Asam Salisilat itu adalah Asam salisilat sebenarnya hanya baik
digunakan sebagai obat lotion (tubuh bagian luar). Konsumsi pada asam salisilat dapat
menimbulkan gangguan lambung, pusing, berkeringat, mual, dan muntah. Efek dalam
jangka waktu lama dapat menimbulkan kekurangan zat besi, kemerahan dan gatal-gatal
pada kulit. Konsumsi dalam jumlah besar mengakibatkan pendarahan pada lambung.

3) Antalgin
Antalgin adalah salah satu obat penghilang rasa sakit (analgetik) turunan
NSAID, atau Non-Steroidal Anti Inflammatory Drugs. Umumnya, obat-obatan
analgetik adalah golongan obat antiinflamasi (antipembengkakan), dan beberapa
jenis obat golongan ini memiliki pula sifat antipiretik (penurun panas), sehingga
dikategorikan sebagai analgetik-antipiretik.
Komposisi : Tiap tablet mengandung antalgin 500mg
Dosis pemakaian Antalgin :
a. Oral
- dewasa: 500-1000 mg 3-4 x sehari (maks 3 gr)
- anak: 250-500 mg 3-4 x sehari (maks 1 gr)
b. Parenteral: 500-1000 mg sekali suntik (jgn lebih 1 gr)
4
c. PO : Sesudah makan
Efek Samping nya :
a. Agranolositosis,
b. Gejala kepekaan yang manifestasinya kelainan pada kulit. Pada
penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan agranulositosis.
c. reaksi kulit seperti kemerahan,
d. iritasi lambung.
InteraksiObat
Bila digunakan bersama dengan klorpromazine, dapat menimbulkan
hipotermia yang berat.
Penggunaan pada ibu hamil dan menyusui:
Jangan diberikan pada wanita hamil karena potensi karsigonik dari
metabolit nitrosamin.

4) Vitamin B6
Vitamin B6 atau disebut juga dengan pyridoxine, adalah vitamin yang larut
air, yang digunakan dalan penanganan defisiensi vitamin B6 dan beberapa kasus
anemia.Piridoksin dapat menurunkan efek obat dari fenitoin dan levodopa
a. Manfaat dari vitamin B6 :
1). Mencegah penyakit jantung
2). Menstruasi dan kehamila
3). Meningkatkan energi dan melawan penyakit
4). Perkembangan otak
5). Sistem kekebalan tubuh
6). Komunikasi saraf
7). Menjaga kadar gula darah
8). Membantu proses protein tubuh dan lemak dari makanan sebagai
bagian dari koenzim;
9). Membantu untuk membuat sel darah merah dan mengkonversi asam
amino menjadi niacin.

5) Vitamin C
Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu
asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu
menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa karakteristiknya antara
lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam.
a. Dosis Pemakaian nya :
Amerika Serikat vitamin c rekomendasi :
1) 60 mg/hari: Kesehatan Kanada 2007
2) 60–95 miligram per hari: Amerika Serikat National Academy of Sciences.
3) 500 miligram per jam 12: Profesor Roc Ordman, dari penelitian biologi
radikal bebas.
4) 3.000 miligram per hari '' (atau hingga 30.000 mg selama penyakit)'':
Yayasan Vitamin C.
5) 6, 000–12, 000 miligram per hari: Thomas E. Levy, Colorado Integratif
Medical Centre.

5
E. Metode kontak dengan racun

Jenis kontak Efek Kemungkinan Contoh


Tertelan Efek local dalam saluran Overdosis obat, beberapa
cerna tumbuhan, minyak tanah,
Efek sitemik pestisida, logam berat

Topikal-kulit Iritasi local berakibat Soda kaustik


keracunan sistemik Pestisida
Organofosfat

Topikal-mata Iritasi local Asam dan Basa


Efek spesifik pada mata

Inhalasi Iritasi pada saluran napas Atropin, Gas klorin


bagian atas dan bawah CO
Absorpsi dan keracunan
sitemik
Injeksi Sistemik Overdosis
Iritasi local Macam-macam obat
Nekrosis sitotoksis

6
5

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Toksisitas atau keracunan obat adalah reaksi yang terjadi karena dosis berlebih atau
penumpukkan zat dalam darah akibat dari gangguan metabolisme atau ekskresi. Perhatian
harus diberikan pada dosis dan tingkat toksik obat, dengan mengevaluasi fungsi ginjal dan
hepar. Beberapa obat dapat langsung berefek toksik setelah diberikan, namun obat lainnya
tidak menimbulkan efek toksik apapun selama berhari-hari lamanya.
Dan gejalanya :
1. Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, atau muntah darah, sakit perut,
diare, dan perdarahan pada saluran cerna.
2. Nyeri dada
3. Detak jantung lebih cepat (dada berdebar)
4. Sulit bernafas atau sesak nafas
5. Pusing atau sakit kepala
6. Kejang
7. Penurunan kesadaran bahkan hingga terjadi koma
8. Kulit atau bibi kebiruan
9. Hilang keseimbangan
10. Halusinasi
Faktor Intrinsik ada 4 : Efek Aditif, Efek Sinergi, Efek Potensiasi, Efek Antagonis
Dan beberapa contoh obat yang dapat meracuni jika lebih dari dosis seperti paracetamol,
vitamin C, vitamin B6, Antalgin, asam salisilat, dan banyak lagi. Dan jenis kontak racun
ada 5, yaitu :
1. Tertelan
2. Topikal kulit
3. Topikal mata
4. Inhalasi
5. Injeksi
6

DAFTAR PUSTAKA

Http://www.alodokter.com/keracunan -obat-ini-gejala-dan-cara-mengatasinya
Http://repository.umy.ac,id/bitstream/handle/123456789/3003/toksisitas
Http://id.m.wikipedia.org/wiki/Toksisitas
Http://makassar, terkini.id/tanda-tanda-keracunan-obat-dan-cara-mengatasinya/

Anda mungkin juga menyukai