PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu dan Bayi merupakan salah satu indikator penting
dalam menentukan tingkat kesehatan masyarakat. Menurut data Survey
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2010, AKI di Indonesia
masih tinggi jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, yaitu sebesar
228 per 100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian Ibu maternal paling
banyak adalah sewaktu bersalin sebesar 49,5%, kematian waktu hamil 26%,
pada waktu nifas 24% (Dinkes, 2011).
Penyebab angka kematian ibu sebagian besar disebabkan oleh
perdarahan (40% - 60%), toksemia gravidarum (30% - 40%) dan infeksi (20%
- 30%). Selain itu adanya 4 T yaitu terlalu sering melahirkan, terlalu banyak
melahirkan, terlalu muda melahirkan dan terlalu tua melahirkan (Maryunani,
2009). Insiden Hiperemesis Gravidarum di Indonesia ini sekitar 3,5 per 1000
kelahiran hidup (Bobak, 2010).
Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
haid pertama haid terakhir (dimulai dari konsepsi) sampai 6 bulan, triwulan ke-
3 dari bulan ke-7 sampai 9 bulan (Saifuddin, 2011).
Sebanyak 90% ibu mengalami mual selama kehamilan dan sekitar
setengahnya disertai muntah, hal tersebut terjadi pada tiga bulan pertama
kehamilan, menurut ahli merupakan penolakan tubuh terhadap makanan yang
mengandung toksin. Meski istilahnya morning sickness tapi kenyataan yang
sebenarnya tidak hanya terjadi pada pagi hari saja, bahkan rasa mual tersebut
terjadi sepanjang hari (Maulana, 2010).
Masalah-masalah kehamilan itu sendiri terdiri dari hipertensi, pre
eklampsi, anemia dan hiperemesis gravidarum, maka dari harus dilakukan
pemeriksaan yang teliti karena akan mempengaruhi secara dramatis
penatalaksanaan klinisnya. Hiperemesis Gravidarum merupakan mual muntah
yang mengakibatkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit (Wijono,
2013).
Dampak hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan dehidrasi yang
menimbulkan konsumsi O2 menurun, gangguan fungsi sel liver dan terjadi
ikterus, terjadi perdarahan pada parenkim liver sehingga menyebabkan
gangguan fungsi umum dan mual muntah yang berkelanjutan dapat
menimbulkan gangguan fungsi umum alat-alat vital dan menimbulkan
kematian (Manuaba, 2017).
Pada keadaan hiperemesis gravidarum perlu dilakukan penanganan
dengan pengobatan rawat inap dan diet ibu hamil dengan memberikan
makanan yang mudah dicerna, tidak merangsang dan diberikan dalam porsi
sedikit tapi sering. Pemberian makanan dan cairan disesuaikan keadaan ibu
hamil (Rumdasih dkk, 2015).
Sehubungan dengan latar belakang masih banyak ibu hamil yang
mengalami hiperemesis gravidarum grade II tersebut maka penulis tertarik
untuk melaksanakan studi kasus yang berjudul “Asuhan Kebidanan pada ibu
hamil Trimester I pada Ny. S G4P2A1 umur kehamilan 13 minggu dengan
Hiperemesis Gravidarum Grade II di RSU Raden Mattaher Tahun 2019”.
B. Perumusan Masalah
1. Tujuan Umum
a. Rumah Sakit
1. Kehamilan
a. Pengertian kehamilan
d. Klasifikasi kehamilan
e. Proses kehamilan
f. Komplikasi kehamilan
a. Pengertian
a. Pengertian
2) Dehidrasi bertambah.
5) Mata cekung.
Dampak yang ditimbulkan dapat terjadi pada ibu dan janin, seperti
ibu akan kekurangan nutrisi dan cairan sehingga keadaan fisik ibu
menjadi lemah dan dapat pula mengakibatkan gangguan asam basa,
pneumini aspirasi, robekan mukosa pada hubungan gastroesofagi yang
menyebabkan peredaran ruptur esofagus, kerusakan hepar dan kerusakan
ginjal, ini akan memberikan pengaruh pada pertumbuhan dan
perkembangan janin karena nutrisi yang tidak terpenuhi atau tidak sesuai
dengan kehamilan, yang mengakibatkan peredaran darah janin berkurang
(Setiawan, 2011).
Pada bayi, jika hiperemesis ini terjadi hanya di awal kehamilan
tidak berdampak terlalu serius, tapi jika sepanjang kehamilan si ibu
menderita hiperemesis gravidarum, maka kemungkinan bayinya
mengalami BBLR, IUGR, prematur hingga terjadi abortus
(Wiknjosastro, 2010).
1. Pengertian
a. Data Subyektif
Data subyektif adalah data yang di dapat dari klien sebagai suatu
pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian, informasi tersebut tidak
dapat ditentukan oleh tenaga kesehatan secara independen tetapi melalui
suatu interaksi atau komunikasi (Nursalam, 2008).
Data subyektif di sini meliputi :
a) Nama
Dikaji untuk mengetahui umur pasien. Umur ibu hamil yang terlalu
muda kurang dari 20 tahun lebih potensial terhadap hiperemesis
gravidarum grade II.
c) Agama
d) Suku / Bangsa
e) Pendidikan
Dikaji untuk mengetahui alat kontrasepsi apa yang pernah dipakai dan
berapa lama memakai alat kontrasepsi, dan adakah keluhan selama
menggunakan kontrasepsi (Ambarwati&Wulandari, 2008).
8) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
a) Keadaan umum
Untuk mengetahui status gizi ibu, berat badan ibu hamil bertambah
0,5 kg per minggu, bila kurang perhatikan apakah ada malnutrisi,
malabsorbsi, atau pemakaian alkohol, obat-obatan, atau rokok.
Sebaliknya, bila lebih dari 0,5 kg, perhatikan adanya diabetes
mellitus, kehamilan ganda, hidramnion, atau oedema. Pada kasus
hiperemesis gravidarum sedang berat badan menurun sekitar 4-5%
dari berat badan sebelumnya (Markum, 2007).
h) Tinggi badan
i) LILA
a) Inspeksi
(a) Rambut
Data Subyektif :
Data Obyektif :
a. Isolasi penderita dalam kamar yang tenang dan cerah dengan pertukaran
udara yang baik, kalori diberikan secara parental dengan glukosa 5%
dalam cairan fisiologis sebanyak 2 – 3 liter sehari
b. Jaga keseimbangan cairan.
c. Bila selama 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum menjadi
baik, diberikan minuman makanan yang sedikit demi sedikit ditambah.
d. Berikan sedative yaitu fenobarbital.
c. Bila selama 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum menjadi
baik, memberikan minuman makanan yang sedikit demi sedikit
ditambah.
d. Memberikan sedative yaitu fenobarbital.
C. Data Perkembangan
METODOLOGI
Laporan studi kasus ini dengan metode deskriptif yaitu suatu metode yang
dilakukan dengan tujuan utama untuk memaparkan atau membuat gambaran
tentang studi keadaan secara obyektif. Studi kasus adalah studi yang dilakukan
dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu proses yang terdiri dari
unit tunggal, yaitu satu orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu
masalah (Notoatmodjo, 2010).
B. Lokasi Studi Kasus
Dalam penulisan studi kasus ini subyek merupakan orang yang dijadikan
sebagai responden untuk mengambil kasus (Notoatmodjo, 2010). Subyek
laporan kasus ini Ibu hamil Ny. S G4P2A1dengan hiperemesis gravidarum grade
II.
D. Waktu Studi Kasus
Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data (Arikunto, 2011). Pada kasus ini instrumen yang
digunakan untuk mendapatkan data adalah format asuhan kebidanan pada ibu
hamil.
Teknik pengumpulan data pada klien adalah dengan cara mengambil data
primer dan data sekunder :
1. Data primer
Data primer adalah data yang diambil secara langsung diambil dari
objek/objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi
(Riwidikdo, 2011)
Data primer diperoleh dengan cara :
a. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dapat dilakukan melalui empat teknik, yaitu :
1) Inspeksi
3) Perkusi
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam teknik pengumpulan data antara lain :
b. Buku tulis
c. Ballpoint
a. Spygmomanometer
b. Stetoskop
c. Termometer
g. Metlin
i. Hammer
b. Rekam medik
c. Alat tulis
BAB IV
A. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
7) Alamat : RT.04 W
Ibu mengatakan hamil 3 bulan, mengeluh sejak 3 hari yang lalu mual
dan muntah + 10 x/hari, berupa cairan setelah makan dan minum,
serta badan terasa lemas dan pusing.
2) Riwayat menstruasi
pembalut 2 – 3 kali.
bulan.
berwarna merah.
4) Riwayat penyakit
a) Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan mual dan muntah sejak 3 hari yang lalu, mual
dan muntah berupa cairan + 10 x/hari setiap setelah makan dan
minum, badan terasa lemas dan pusing.
b) Riwayat penyakit sistemik
Ibu mengatakan bahwa baik dari pihak ayah maupun ibu tidak ada
yang mempunyai riwayat keturunan kembar.
e) Riwayat operasi
a) Nutrisi
c. Data Objektif
1) Pemeriksaan Fisik
b) Kesadaran : Composmentis
e) BB sebelum hamil : 55 kg
f) BB sekarang : 52 kg
g) LLA : 24 cm
2) Pemeriksaan Sistematis
a) Kepala
berketombe.
polip.
parotitis.
(1) Mammae
(2) Axilla
d) Abdomen
a) Abdomen
(1) Inspeksi
(2) Palpasi
(3) Auskultasi
b) Pemeriksaan panggul
c) Anogenital
pervaginan di vulva.
(2) Perineum
(3) Anus
a) Pemeriksaan laboratorium
a. Diagnosa Kebidanan
Data Objektif :
R : 20 x/menit S : 360C
b. Masalah
Antisipasi
5) B6 10 mg 3 x 1 tablet/hari.
5. Implementasi
b. Keluarga sudah paham bahwa ibu harus bedrest total dan bersedia
untuk memberikan dukungan pada ibu.
c. Keluarga bersedia membantu ibu BAK dan BAB dengan menggunakan
pispot, ibu mengatakan sudah BAK 2x tapi sedikit.
d. Ibu masih mual dan muntah sebanyak 3x berupa cairan setelah makan
dan minum dalam 2 jam terakhir.
e. Keadaan umum lemah, kesadaran composmentis.
f. Dilakukan kolaborasi dengan dokter dan terapi obat oral sudah
diberikan kepada ibu yaitu :
1) Antasida 1 tablet 200 mg.
Data Subjektif
4. Ibu mengatakan pagi ini habis makan 4 sendok bubur halus, dan minum 1
gelas teh manis.
5. Ibu mengatakan aktivitas hanya berbaring di tempat tidur.
6. Ibu mengatakan tidur malam dari jam 20.00 sampai jam 05.00 WIB, kadang
malam terbangun karena adanya rasa mual.
Data Objektif
Planning
Tanggal 31 Oktober 2019 Pukul 08.30 WIB
5. Pukul 11.15 WIB, Mengobservasi mual dan muntah setiap 2 jam sekali.
Evaluasi
Tanggal 31 Oktober 2019 Pukul 13.30 WIB
1. Ibu sudah dijelaskan tentang hasil pemeriksaan dan ibu sudah tidak
khawatir lagi.
2. Ibu makan siang menghabiskan 8 sendok makan bubur halus dan bersedia
mengkonsumsi buah dan sayuran.
3. Telah memberikan dukungan moril kepada ibu dan keluarga.
4. Telah melanjutkan terapi dokter obat oral sudah diberikan kepada ibu dan
ibu bersedia meminumnya.
5. Ibu masih mual dan muntah sebanyak 3x berupa cairan dari pukul 08.00
sampai pukul 13.30 WIB.
6. Ibu sudah BAK 4x dari jam 08.00 sampai pukul 13.30 WIB menggunakan
pispot dan belum BAB.
7. Ibu telah diberikan obat injeksi Ranitidin 25 mg secara IV, dan pada tangan
kiri terpasang infus dextrose 5% drip narfoz 1 ampul 4 mg 20 tpm.
8. Ibu bersedia istirahat cukup dan minum obat sesuai anjuran.
DATA PERKEMBANGAN II
Data Subjektif
1. Ibu mengatakan mual dan muntah sebanyak 3x dari pukul 13.30 sampai pukul
08.15 WIB berupa cairan.
2. Ibu mengatakan nafsu makan bertambah menjadi ½ porsi bubur halus hangat.
3. Ibu mengatakan keadaannya agak membaik, tetapi masih lemas, sedikit
pusing dan ibu masih cemas.
4. Ibu mengatakan BAK sebanyak 4x dari pukul 15.00 sampai 08.15 WIB
dengan dibantu keluarga dan BAB sebanyak 1x dengan menggunakan pispot.
5. Ibu mengatakan aktivitasnya berbaring di tempat tidur sambil latihan miring
kanan dan miring kiri.
Data Objektif
S : 360C R : 20 x/menit
Assesment
Planning
01 November 2019 08.45 WIB,
Evaluasi
1. Ibu sudah dijelaskan tentang hasil pemeriksaan dan ibu merasa senang
dengan kondisinya yang semakin baik..
4. Ibu bersedia makan siang dengan menggunakan bubur nasi hangat dan habis
6 sendok makan.
5. Ibu sudah dilakukan pemeriksaan keadaan umum dan vital signVital sign :
TD : 110/70 mmHg, N : 82 x/menit, S : 360C, R : 20 x/menit dan hasilnya
sudah disampaikan kepada ibu dan keluarga.
6. Ibu sudah minum obat sesuai anjuran.
DATA PERKEMBANGAN III
S : Data Subyektif
3. Ibu mengatakan pagi ini makan ½ piring bubur nasi hangat dan minum teh
hangat 1 gelas.
4. Ibu mengatakan sudah tidak pusing dan badannya juga sudah tidak lemas.
5. Ibu mengatakan BAK 5x sehari dari pukul 16.30 sampai 08.00 WIB dikamar
mandi dibantu keluarga dan BAB 1x pukul 06.00 WIB dikamar mandi, lancar
dan tidak ada keluhan.
6. Ibu mengatakan aktifitasnya sudah bisa berdiri dan berjalan perlahan.
O : Data Obyektif
A : Assesment
P : Planning
4. Pukul 11.30 WIB, melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian
diit nasi lembek.
5. Pukul 11.40 WIB, memberikan penkes tentang gizi ibu hamil
Evaluasi
Tanggal 01 November 2019 Pukul : 13.30 WIB
1. Ibu sudah dijelaskan tentang kondisinya bahwa ibu sudah sembuh dan ibu
senang sudah diijinkan untuk pulang ke rumah.
2. Sudah diberitahukan pada ibu dan keluarga bila keadaan ibu sekarang sudah
baik.
3. Ibu bersedia untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin.
5. Ibu sudah makan siang dengan nasi lembek dengan porsi sedang.
6. Ibu sudah minum obat sesuai anjuran, dan infus sudah lepas pukul 11.50
WIB.
7. Terapi obat jalan sudah diberikan.
8. Diperoleh Hb 12 gr%
9. Ibu pulang tanggal 15 Februari 2013 pukul 13.30 WIB dan ibu bersedia
untuk kunjungan ulang satu minggu lagi.
B. PEMBAHASAN
Pada kasus ini pengkajian diperoleh data subjektif ibu hamil Ny. S ibu
mengatakan ini kehamilan yang ke-4, pernah keguguran 1 kali, ibu
mengatakan usianya 27 tahun, ibu mengatakan HPHT 10 November 2012,
mengeluh sejak 3 hari yang lalu mual dan muntah + 10 x/hari setelah
makan yang berupa cairan serta badan terasa lemas dan kepala pusing,
sedangkan pada data objektif didapatkan hasil pemeriksaan fisik keadaan
umum lemah, kesadaran composmentis, TD : 120/80 mmHg, N : 80 x/menit,
R : 20 x/menit, S : 360C, BB turun dari 55 kg menjadi 52 kg, mata
konjungtiva pucat, mata cekung dan sklera berwarna putih kekuningan,
mulut lidah kotor berwarna putih, tercium bau asetor dari mulut.Turgor kulit
berkurang dan kering, pemeriksaan penunjang Hb 10,3 gr% dan golongan
darah A+.
Pengkajian adalah tahap awal dari proses kebidanan dan merupakan
suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber
data untuk mengevaluasi dan mengindentifikasi status kesehatan klien
(Nursalam, 2008). Sedangkan pada teori keluhan utama hiperemesis
gravidarum grade II menurut Wiknjosastro (2008) adalah mual muntah 8
– 10 x/hari, dehidrasi bertambah, turgor kulit makin berkurang, lidah kering
dan kotor, mata cekung berat badan turun > 5% dari berat sebelum hamil,
tekanan darah turunpenurunan 80/50 mmHg, suhu mengalami kenaikan
38,70C dari batas normal, nadi sekitar 100 x/menit, gejala hemokonsentrasi
makin tampak, urine berkurang, terdapat aseton dalam urine, terjadi
gangguan buang air besar, nafas berbau aseton. menurut Alimul (2006)
kesadaran ibu apatis.
Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara
teori dan kasus yaitu pada teori kesadaran
2. Interpretasi Data
4. Rencana Asuhan
5. Pelaksanaan
6. Evaluasi
A. Kesimpulan
Pada bab ini penulis mengambil suatu kesimpulan dari studi kasus yang
berjudul Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny. S G4P2A1 Umur Kehamilan
13 minggu dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II di RSU Raden Mattaher
Tahun 2019, yaitu :
1. Pengkajian data terhadap ibu hamil Ny. S G4P2A1 Umur Kehamilan 13
minggu dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II diperoleh data subjektif
ibu hamil Ny. S ibu mengatakan ini kehamilan yang ke-4, pernah keguguran
1 kali, ibu mengatakan usianya 27 tahun, ibu mengatakan HPHT 08 mei
2018 mengeluh sejak 3 hari yang lalu mual dan muntah + 10 x/hari setelah
makan yang berupa cairan serta badan terasa
lemas dan kepala pusing, sedangkan pada data objektif didapatkan hasil
pemeriksaan fisik keadaan umum lemah, kesadaran composmentis, TD :
120/80 mmHg, N : 80 x/menit, R : 20 x/menit, S : 360C, BB turun dari 55
kg menjadi 52 kg, mata konjungtiva pucat, mata cekung dan sklera berwarna
putih kekuningan, mulut lidah kotor berwarna putih, tercium bau asetor dari
mulut. Turgor kulit berkurang dan kering, pemeriksaan penunjang Hb 10,3
gr% dan golongan darah A+.
2. Interpretasi data dilakukan dengan mengumpulkan data secara teliti dan
akurat sehingga didapatkan diagnosa Ny. S G4P2A1 umur 27 tahun hamil 13
minggu dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II.
3. Diagnosa potensial pada kasus Ny. S tidak muncul karena dapat ditangani
secara cepat dan tepat sesuai dengan prosedur.
4. Antisipasi pada Ny. S adalah dilakukan informasi dan edukasi tentang
kehamilannya, kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi : pasang
infus Dextrosa 5% drip narfoz 1 ampul 4 mg 32 tpm, injeksi Ranitidin 25
mg IV, Biosanbe 250 mg 3x1 tablet/hari, Antasida 200 mg 3x1 tablet/hari,
B6 10 mg 3x1 tablet/hari dan kolaborasi dengan ahli gizi untuk diit
Hiperemesis Gravidarum Grade II untuk memberikan diit bubur halus.
5. Rencana tindakan yang diberikan pada Ny. S yaitu beritahu ibu hasil
pemeriksaan dan jelaskan kepada ibu tentang keadaan yang dialaminya
sekarang, anjurkan pada anggota keluarga agar ibu bedrest total, dan agar
memberikan dukungan kepada ibu supaya ibu tidak cemas dan khawatir
dengan keadaannya, anjurkan keluarga untuk membantu ibu untuk BAK dan
BAB menggunakan pispot, observasi mual muntah setiap 2 jam, observasi
keadaan umum dan vital sign setiap 4 jam, lakukan kolaborasi dengan
dokter, anjurkan pada ibu untuk makan bubur dan minum sedikit tetapi
sering dengan frekuensi + 3 – 4 x sehari dengan porsi sedang dan
menghindari makanan berminyak dan berbau menyengat, observasi BAK
dan BAB setiap hari, ibu ditempatkan diruang yang tenang dan cerah dengan
pertukaran udara yang baik.
6. Pelaksanaan tindakan pada Ny. S dilakukan sesuai dengan rencana tindakan
yang telah dibuat.
7. Evaluasi yang didapat setelah diberikan asuhan kebidanan selama 4 hari
pada Ny. S adalah keadaan umum baik, kesadaran composmentis, dilakukan
PP Test dan hasilnya positif, vital sign : TD : 110/80 mmHg, N : 84 x/menit, S :
360C, R : 22 x/menit, mata : conjungtiva merah muda, sklera putih dan tidak
cekung, mulut : lidah tampak tidak kotor, tidak tercium bau aseton, kulit : turgor
kulit lebih baik, ibu sudah tidak mual dan muntah lagi, nafsu makan meningkat.
8. Pada kasus Ny. S G4P2A1 umur 27 tahun hamil 13 minggu dengan
Hiperemesis Gravidarum Grade II penulis tidak menemukan adanya
kesenjangan antara teori dan kasus yang ada dilahan praktek.
B. Saran
1. Bagi Institusi
a. Rumah Sakit
Untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik lagi seperti
jam kunjungan dan membatasi jumlah pengunjung sehingga pasien
hiperemesis merasa aman dan nyaman.
b. Pendidikan
Di harapkan agar institusi pendidikan lebih meningkatkan atau
menambah reverensi, sehingga dapat membantu penulisan atau
mahasiswa yang akan mengambil kasus yang sama.
2. Bagi Bidan
Dalam setiap menangani klien hendaknya selalu menerapkan konsep asuhan
kebidanan sehingga tenaga kesehatan atau bidan mampu memberikan
penanganan dengan kasus atau kondisi pasien.
3. Bagi Klien
Diharapkan kepada klien untuk memeriksakan kehamilannya secara teratur
agar dapat segera mendeteksi komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi
pada hiperemesis gravidarum grade II dan menganjurkan klien untuk
mencari informasi ke tenaga kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, H.A.A. 2008. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Arif, ZR, dkk. 2011. Neonatus dan Asuhan Keperawatan Anak. Yogyakarta : Nuha
Offset.
Beti, D. N. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester 1 Pada Ny. S G2P1A0
Dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II Di Puskesmas Sibela
Mojosongo Surakarta. STIKes Kusuma Husada Surakarta. KTI. Tidak
Dipublikasikan.
Dwi, E. P. 2012. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester I pada Ny. B G1P0A0
Umur 25 Tahun, Hamil 12 Minggu dengan Hiperemesis Gravidarum Grade
II di RSUD Karanganyar. STIKes Kusuma Husada Surakarta. KTI. Tidak
Dipublikasikan.