Anda di halaman 1dari 103

Standar Pelayanan Minimal

Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ... sebagai bagian dari Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam memberikan pelayanannya dituntut
untuk mewujudkan Good Governance sesuai tuntutan yang harus dipenuhi
oleh lembaga pemerintah dewasa ini. Di bidang kesehatan anggaran berbasis
kinerja lebih menekankan pada proses apa yang dihasilkan (output), bukan
hanya sekedar membiayai masukan (input). Perubahan ini penting dalam
rangka proses pembelajaran yang lebih rasional untuk mempergunakan sumber
daya yang dimiliki, mengingat tingkat kebutuhan dana yang makin tinggi
sementara sumber dana yang tersedia tetap terbatas. Penganggaran berbasis
kinerja dapat diterapkan pada instansi pemerintah yang tugas dan fungsinya
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan demikian, instansi
tersebut dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan
menonjolkan produktifitas, efesiensi dan efektifitas sebagai bagian dalam
pembaharuan manajemen keuangan baik di sektor publik maupun dalam
peningkatan standar pelayanan pemerintah kepada masyarakat yang disebut
dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK
BLUD).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU), Standar
Pelayanan Minimal (SPM) adalah spesifikasi teknis tentang tolok ukur layanan
minimum yang diberikan BLU kepada masyarakat. Dengan demikian SPM
adalah tolok ukur keberhasilan suatu institusi PPK-BLU, hal ini merupakan
kewajiban utama bagi seluruh institusi PPK-BLU dalam memberikan
pelayanannya kepada publik atau masyarakat.
Standar Pelayanan Minimal dalam Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun
2005 adalah ketentuan minimal tentang jenis dan mutu pelayanan dasar, yang
merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga negara
secara minimal. SPM adalah pertanggungjawaban mutu pelayanan yang ingin
diberikan kepada masyarakat pengguna, hakekatnya mutu pelayanan harus
memiliki standar mutu yang jelas, artinya setiap jenis pelayanan yang diberikan
1
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

harus jelas indikatornya dan jelas pula standarnya. Dengan demikian maka
pengguna jasa akan bisa membedakan mana pelayanan yang baik dan mana
yang tidak. SPM harus dapat memberikan gambaran kemampuan Puskesmas
Rawat Inap ... Kabupaten... dalam pengelolaan dan pengendalian kualitas
pelayanan administratif yang harus dipenuhi oleh UPTD Puskesmas, yaitu
adanya Standar Pelayanan Minimal (SPM).

B. Maksud dan Tujuan :


1. Maksud :
Standar Pelayanan Minimal ini dimaksudkan guna memberikan pelayanan
atau kegiatan minimal yang harus dilakukan Puskesmas sebagai tolok ukur
kinerja dalam menentukan capaian jenis dan mutu pelayanan kesehatan.

2. Tujuan :

Terlaksananya peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan


kesehatan yang bermutu dan terjangkau dengan tetap mengedepankan
masalah aksesibilitas masyarakat sesuai dengan tuntutan masyarakat
diwilayah cakupan.

C. Pengertian :

1. Umum :
a. Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab terhadap pembangunan
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ....
b. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang
meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
c. Standar Pelayanan Minimal adalah tolok ukur kinerja dalam menentukan
capaian jenis dan mutu pelayanan dasar dan lanjutan yang merupakan
urusan wajib daerah.

d. Indikator kinerja adalah variabel yang dapat digunakan untuk


mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan
pengukuran terhadap perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu.

2
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

2. Khusus
a. Dimensi kinerja adalah dimensi-dimensi yang digunakan sebagai dasar
penyusunan standar pelayanan minimal yang meliputi: akses, efektifitas,
efisiensi, keselamatan/keamanan, kenyamanan, kesinambungan
pelayanan, kompetensi teknis dan hubungan antar manusia.
b. Indikator adalah latar belakang / alasan mengapa suatu kinerja tersebut
perlu diukur
c. Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari
indikator
d. Frekuensi pengumpulan data adalah frekuensi pengambilan data dari
sumber data untuk tiap indikator tersedia.
e. Periode analisis adalah rentang waktu pelaksanaan kajian terhadap
indikator kinerja yang dikumpulkan
f. Pembilang (numerator) adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam
rumus indikator kinerja
g. Penyebut (denominator) adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam
rumus indikator kinerja
h. Sumber data adalah sumber bahan nyata/keterangan yang dapat dijadikan
dasar kajian yang berhubungan langsung dengan personal
i. Standar adalah ukuran pencapaian mutu/kinerja yang diharapkan bisa
dicapai.

D. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
2. Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 tentang SJSN (lembaran negara RI
tahun 2004 Nomor 150, tambahan lembaran negara RI Nomor 4456);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (lembaran
negara RI tahun 2009 Nomor 114, tambahan lembaran negara RI Nomor
5063);
4. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS (lembaran negara RI
tahun 2011 Nomor116, tambahan lembaran negara RI Nomor 5256);

3
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 1258, Tahun 2005
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 108,Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kinerja
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4570);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negera Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia No. 4585);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Laporan Keuangan Dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/ Menkes / 52 / 2015 tentang
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 -2019;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Minimal di bidang Kesehatan
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
14. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 Tahun 2004
tentang Akuntabilitas Pelayanan Publik.
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006; dan perubahannya
no 59 tahun 2007 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah;
Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006.
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 Tentang Badan
Layanan Umum Daerah.

4
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

17. Permenkes Nomor 71 Tahun 2013 tentang JKN (Jaminan Kesehatan


Nasional)
18. Peraturan Daerah Kabupaten ……. N0 … tahun ….. tentang Retribusi dan
jasa pelayanan
19. Peratutaran Bupati……..Nomor…….Tahun…….tentang Unit Pelaksana teknis
Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan Masayarakat (Puskesmas) Kabupaten ……..
20. Peraturan Bupati…………Nomor……..Tahun……Tentang Penetapan Fungsi
dan Status Puskesmas di Kabupaten ……. Tahun ……

E. Sistematika dokumen SPM disusun dalam bentuk :


1. Bab I Pendahuluan yang terdiri dari:
a. Latar Belakang
b. Maksud dan tujuan
c. Pengertian umum dan khusus
d. Landasan Hukum
2. Bab II Realisasi Standar Pelayanan Minimal Puskesmas di Puskesmas
Rawat Inap ... Kabupaten ... Tahun 2016 dan 2017
3. Bab III Rencana Standar Pelayanan Minimal Puskesmas di Puskesmas
Rawat Inap ... Kabupaten ... Tahun 2018-2021
4. Bab IV Sistem Akuntabilitas Kinerja
A. Rencana Kegiatan Dan Penganggaran SPM
B. Pengukuran Capaian Kinerja dan Monitoring SPM
5. Bab V Penutup
6. Lampiran

5
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

BAB II
REALISASI STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS RAWAT INAP
KENALI KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN 2016 dan 2017

Hasil pencapaian program berdasarkan sumber daya di Puskesmas Rawat


Inap ... Kabupaten ... Tahun 2016 dan 2017 dalam tabel sebagaimana tercantum di
bawah ini:

Renstra Renstra
SPM
Pencapaian Pencapaian Dinkes Dinkes
Kegiatan Kemenkes
No 2018 (%) 2017 (%) Tahun Tahun
Tahun 2017
2018 2017

A PELAYANAN KESEHATAN
1 Cakupan Kunjungan
Ibu hamil 100% 100% 95% 95%
95%
K1 100% 100% 90% 90%
K4
2 Cakupan Komplikasi
kebidanan yang 74% 94% 80 % 80% 80%
ditangani
3 Cakupan pertolongan
persalinan oleh Nakes
100% 99% 90 % 90% 90%
yang memiliki potensi
kebidanan
4 Cakupan pelayanan
100% 99% 90 % 90% 90%
Nifas
5 Cakupan kunjungan
100% 100% 95% 95 %
neonates
6 Cakupan Neonatus
dengan komplikasi 72% 78% 80 % 80% 80%
yang ditangani
7 Cakupan Kunjungan
100% 100% 90% 80%
bayi 90%
8 Cakupan Bayi Berat
Lahir Rendah (BBLR) 19% 22% 100 % 100 %
yang ditangani
9 Cakupan pelayanan
85% 83% 90 % 80% 90%
anak balita
10 Cakupan peserta KB
75% 76% 84 % 85 % 70%
aktif
11 Cakupan Pelayanan
80 % 80 %
Kesehatan Remaja
12 Cakupan pelayanan
kesehatan pra usila 35% 36% 80% 75 %
dan usila
13 Cakupan pelayanan
kesehatan dasar 82% 79% 100 % 100% 100%
masyarakat miskin
14 Penemuan Penderita 61% 78% 85% 85%
6
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

BTA (+)
15 Suspek penderita
malaria ditemukan 0% 0% 100% 100 %
secara dini
16 Waktu tunggu hasil
pemeriksaan 100% 100% 0 90 %
laboratorium < 2 jam
17 Akurasi pemeriksaan
100% 100% 0 0
laboratorium
18 Waktu tunggu layanan >80%
farmasi untuk obat 0% 0% 15 persatu >80%
paten < 20 menit resep
19 Ketersediaan obat
0% 0% 0 0
sesuai kebutuhan
20 Penulisan resep obat
100% 100% 100% 100 %
generic
21 Obat kadaluarsa
0% 0% 0% 0%
22 Sarana kesehatan
dengan kemampuan
pelayanan siaga 24 0% 0% 100% 100 %
jam yang dapat
diakses masyarakat
B PENINGKATAN GIZI KOMUNITAS
1 Cakupan balita
mendapat kapsul
83% 85% 80 % 80%
vitamin A 2 kali per
tahun
2 Cakupan ASI
64% 63% 90 % 90%
Eksklusif
3 Cakupan Pemberian
Makanan pendamping
ASI pada anak Usia 6- 100% 100% 90 % 90% 100%
24 bulan keluarga
miskin
4 Cakupan Balita Gizi
buruk mendapat 0,0016% 0,0016% 95% 95 % 100%
perawatan
5 Balita ditimbang berat 70,56%
70,56% 68% 80 % 80%
badannya
6 Balita yang naik berat
87,7% 93,0% 90% 80%
badannya
7 Kelurahan bebas
rawan gizi 0% 0% 100 % 100 %

C PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR


1 Cakupan penjaringan
kesehatan siswa SD 100% 100% 100% 100% 100%
dan setingkat
2 Cakupan Deteksi
Tumbuh Kembang
91% 87% 90% 90 %
(DDTK) anak balita
dan pra sekolah
4 Murid SD/MI yang 99% 100% 84% 84 %
7
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

mendapat
pemeriksaan gigi dan
mulut
D PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
1 Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan
100% 97% 95 % 100% 100%
pasien masyarakat
miskin
2 Cakupan ibu hamil
resiko tinggi yang 74% 94% 100% 100 %
dirujuk
E PENEMUAN DAN PENANGANAN PENDERITA PENYAKIT
1 Penemuan dan
penanganan penderita 7% 5% 100 % 100% 100%
pneumonia balita
2 Penemuan pasien
63% 62% 100 % 100% 100%
baru TB BTA +
3 Penderita DBD yang
22% 13% 100 % 100% 100%
ditangani
4 Penemuan penderita
100% 100% 100 % 100% 100%
diare
F PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KLB
1 Cakupan desa
/kelurahan mengalami
KLB yang dilakukan 0% 0% 100 % 100% 100%
penyelidikan
epidemiologi< 24 Jam
G PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1 Cakupan Kelurahan
18% 18% 80 % 100%
siaga Aktif
2 Jumlah posyandu aktif 76 76 100% 100%
3 Tercapainya posyandu
27 27 100% 100 %
purnama dan mandiri
4 Rumah tangga ber-
77% 75% 81% 81%
PHBS
5 Meningkatnya sekolah
22% 13% 100% 100%
dengan PSN DBD
H PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
1 Cakupan desa/ 100%
100% 100% 100 % 100%
Kelurahan UCI ( 2010)
2 Case detection rate
63% 62% 100 % 100 %
TBC (BTA +)
3 Cakupan BIAS 97% 98,9% 100% 100 %
4 Penderita DBD yang
22% 13% 100% 100 %
ditangani
5 Infeksi menular
- - 100% 0
seksual yang diobati
6 Penderita Kusta yang
selesai berobat (RFT 0 0 > 90% > 90%
Rate)
I KESEHATAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN KERJA
1 Sarana air bersih dan 4224 4220 80% 80 %
8
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

sanitasi dasar yang


memenuhi syarat
kesehatan
dilingkungan
pemukiman
2 Rumah Sehat 6464 6424 80% 80 %
3 Tempat-tempat umum
(TTU) yang memenuhi 15% 12% 80% 80 %
syarat
4 Rumah/bangunan
bebas jentik nyamuk 6464 6464 > 95% > 95%
Aedes
J ADMINISTRASI MANAJEMEN
1 Waktu tunggu loket <
100% 95% 90% 90%
10 menit
2 Rekam medis terisi
100% 100% 100% 100%
lengkap
3 Kehilangan rekam
0 0 0% 0%
medis
4 Angka kemangkiran
0 0 < 2% < 2%
pegawai
5 Pembelian sesuai
100% 100% 100% 100%
spesifikasi
6 Penerimaan barang
100% 100% 90% 90%
tepat waktu
7 Kalibrasi alat 100% 100% 100% 100%
8 Respon time
pemeliharaan < 10 95% 90% 90% 90%
hari kerja
9 Dokumen mutu
100% 100% 100% 100%
terkendali
10 Tahapan perencanaan
100% 100% 100% 100%
dilaksanakan
11 Pelaksanaan program
sesuai
100% 100% 100% 100%
perencanaan/petunjuk
pelaksanaan kegiatan
12 Kepatuhan terhadap
100% 100% 100% 100%
kebijakan
13 Penerapan Sistem
100% 100% 100% 100%
Manajemen Mutu
14 Kebijakan menjadi
100% 100% 80% 80%
acuan
15 Kepuasaan pelanggan
100% 95% 90% 90%
eksternal
16 Kepuasan karyawan > 85% > 85%
17 Keluhan ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100%
18 Pengiriman laporan
100% 100% 100%
tepat waktu
K PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
1 Upaya penyuluhan P3
NAPZA oleh petugas 60 % 15 % 100% 100%
kesehatan
2 Puskesmas melayani 0% 0% 100% 100%
9
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

kasus narkoba
3 Meningkatnya
screening penyakit 100 % 80 % 100% 100%
tidak menular utama

10
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

11
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

BAB III
RENCANA STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS RAWAT INAP ...
KABUPATEN ...
TAHUN 2018SAMPAI DENGAN TAHUN 2022

Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan


mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak
diperoleh setiap warga negara secara minimal.SPM menyangkut tentang
pelayanan apa saja yang harus dilakukan sesuai dengan target dan indikator
setiap standar pelayanan. SPM dan indikator penilaian UPTD Puskesmas
meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial (dasar), Upaya Kesehatan
Masyarakat Pengembangan, dan Upaya Kesehatan Perorangan serta
Penunjang

3.1 Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial (dasar)

Upaya Kesehatan Wajib UPTD Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan


berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang
mempunyai daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan.
Upaya kesehatan ini harus diselenggarakan oleh setiap UPTD Puskesmas
untuk mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota.
Adapun Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial (dasar) meliputi :
a. Pelayanan Promosi Kesehatan
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan Pencegahan dan pengendalian penyakit
3.2 Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan

Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan adalah upaya kesehatan


yang di tetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang di temukan di
masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang bersifat inovatif dan
/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan
dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan di wilayah kerja

12
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Puskesmas yang bersangkutan serta potensi sumber daya yang tersedia di


Puskesmas tersebut.
Adapun Upaya Kesehatan Pengembangan tersebut meliputi :
a. Pelayanan kesehatan jiwa
b. Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
c. Pelayanan kesehatan tradisional komplementer
d. Pelayanan kesehatan lansia
e. Pelayanan Keselamatan Kerja (K3)
f. Pelayanan Kesehatan Olah Raga
3.3 Upaya Kesehatan Perorangan

Upaya Kesehatan Perorangan, dilaksanakan sesuai dengan Standar


Operasional Prosedur (SOP) dan standar pelayanan meliputi :

a. Rawat jalan
b. Pelayanan Rawat Inap/UGD/Poned
c. Pelayanan satu hari (one day care)
d. Home care

3.4 Upaya Kesehatan Penunjang


Upaya kesehatan penunjang merupakan pelayanan penunjang dari setiap
upaya Kesehatan Esensial dan Upaya Kesehatan Pengembangan yang
meliputi
a) Managemen Puskesmas
b) Pelayanan Farmasi
c) Pelayanan keperawatan dan kesehatan masyarakat
d) Pelayanan Laboratorium

3.5 Indikator Dan Target SPM

Untuk indikator dan target SPM mengikuti kebijakan Pemerintah


dimana indikator dan pemerintah sama secara nasional. Sedangkan untuk
indikator dan target tambahan mengacu kepada Kebijakan Pemerintah
Daerah Kabupaten ... yang hal ini Dinas Kesehatan ... dalam menyusun
indikator dan target capaian program yang meningkatkan Mutu Unit Kerja.
Sasaran mutu unit kerja yang selanjutnya ditetapkan sebagai Standar
Pelayanan Minimal merupakan sesuatu yang harus dicapai oleh unit kerja
13
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

serta harus dijadikan dasar penetapan rencana manajemen mutu sebagai


suatu parameter yang dilengkapi dengan dokumen mutu pendukung.
Indikator dan target Upaya Kesehatan Wajib di Puskesmas Rawat
Inap ... Kabupaten ... Tahun 2018-2021 sebagaimana tersebut dalam
lampiran 1.

14
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

BAB IV
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA

A. RENCANA KEGIATAN DAN PENGANGGARAN SPM


Rencana kegiatan dan penganggaran yang mendukung tercapaian target SPM
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
NO RENCANA KEGIATAN SUMBER ANGGARAN
1. Kunjungan Ibu hamil BOK
2. Kunjungan ibu hamil mendapat 90 tablet BOK
FE
3. Penjaringan Bumil Risti BOK
4. Pemberian makanan tambahan pada JKN
bumil KEK
5. Ibu hamil risiko tinggi yang dirujuk JKN, Umum
6. Ibu hamil resiko tinggi /komplikasi yang JKN, Umum
ditangani
7 Pertolongan persalinan JKN, Umum
8. Kunjungan nifas BOK,JKN, Umum
9. Kunjungan Neonatus (KN 1) BOK,JKN, Umum
10 Kunjungan Neonatus (KN) lengkap BOK
11 Neonatal risiko tinggi / komplikasi yang JKN, Umum
ditangani
12 Pelayanan Kesehatan bayi baru lahir (0- JKN, Umum
28 hari)
13. Penjaringan BBLR JKN, Umum
14. Pelayanan Kesehatan Balita BOK
(0-59 bulan)sesuai standar
15 Penimbangan balita (0-59bulan)
16. Perawatan balita gizi buruk BOK
17 Pemantauan balita Underwight BOK
18 Pamantauan balita stuting (pendek dan BOK
sangat pendek)
19. Pelayanan bayi dan balita mendapat BOK
kapsul vitamin A 2kali/tahun
20. Sweeping Bayi yang mendapat ASI BOK
eksklusif
21. Screening anak usia pendidikan dasar BOK
(kelas 1-7)
22. Penjaringan kesehatan dan BOK
UKGS pada usia pendidikan
Dasar
23. Menggalakkan POSBINDU BOK
24. Penjaringan masyarakat BOK
yang obesitas usia usia15–
59 tahun
25. Deteksi dini kanker JKN,Umum
15
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

NO RENCANA KEGIATAN SUMBER ANGGARAN


(pemeriksaan payudara klinis dan IVA)
26. Pelayanan Kesehatan usia lanjut sesuai BOK,JKN,Umum
standar
27. Posyandu Usila BOK,BOK
28. Deteksi kadar kolesterol JKN, Umum
dalam darah usia 60 thn ke
atas
29. Pelayanan kesehatan sesuai BOK JKN, Umum
standar pada usila dengan
faktor risiko
30. Penjaringan dan Pelayanan JKN,Umum
kesehatan penderita
Hipertensi sesuai standar
31. Penjaringan dan Pelayanan kesehatan JKN,Umum
penderita Diabetes Melitus
32. Penjaringan dan Pelayanan JKN,Umum
gangguan jiwa
33. Penemuan pasien baru TB BTA + JKN,Umum
34. Pelayanan kesehatan penderita TB BTA JKN,Umum
positif
35. Penyuluhan pencegahan HIV BOK
pada kelompok/orang risti
36. Pemeriksaan HIV JKN
37. Pelayanan kesehatan prang JKN,Umum
berisiko terinveksi HIV/AIDS
38. Pendataan rumah tangga ber BOK
PHBS
39. Penyuluhan dan pembinaan BOK
Rumah tanggah ber PHBS
40. Penjaringan masyarakat BOK
yang merokok usia ≤18 thn
41. Pejaringan dan penanganan BOK,JKN, Umum
PD3I
42. Imunisasi bayi BOK
43. Kelurahan UCI BOK
44. Melakukan pemicuan (STBM) BOK
45. Deklarasi desa ODF BOK
46. Pemeriksaan dan pembinaan BOK
TTU, TPM memenuhi syarat
47. Pemeriksaan ketersediaan BOK
air bersih dan air minum di
desa
48. Pemeriksaan dan Pembinaan BOK
Jamban Sehat
49. Pembinaan dan pengawasan BOK
rumah sehat
50. Penyadaan alat kesehatan JKN
sesuai standar jenis, jumlah
dan mutu
16
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

NO RENCANA KEGIATAN SUMBER ANGGARAN


51. Pelaporan data kesehatan BOK
prioritas puskesmas secara
lengkap dan tepat waktu
52. Menggalakkan/Promosi BOK
jaminan kesehatan nasional
(JKN)
53. Penjaringan perserta JKN BOK
54. Advokasi ke desa alokasi BOK
dana 10 % untuk kesehatan
55. Ketersediaan obat dan JKN
vaksin sesuai kebutuhan
56. Pemanfaatan toga /obat BOK
tradsional dan ankupresure
57. Penanaman toga/obat BOK
keluarga di pustu dan
poskesdes

B. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA DAN MONITORING SPM


Standar pelayanan minimal pada masing masing unit pelayanan akan
digunakan sebagai dasar pengukuran kinerja pelayanan untuk memudahkan
pengukuran kinerja SPM, maka setiap aspek dalam SPM ditentukan profilnya
sebagaimana tersebut dalam Lampiran 2.

17
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

BAB V
PENUTUP

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...
merupakan standar pelayanan minimum Puskesmas dalam memberikan batasan
layanan minimum yang harus dipenuhi untuk menjamin ketersediaan,
keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan dasar yang diberikan oleh
Puskesmas.
Prinsip SPM diantaranya adalah konsensus, sederhana, nyata, terukur, terbuka,
terjangkau, akuntabel dan bertahap. Di dalam SPM ada ketentuan tentang jenis dan
mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh
oleh setiap warga secara minimal dan secara lebih spesifik SPM merupakan tolak
ukur pelayanan minimum yang diberikan oleh BLU kepada masyarakat.
Hasil monitoring dan evaluasi penerapan dan pencapaian standar pelayanan
minimum digunakan untuk pencapaian target tahun berikutnya sebagai dasar
peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...,
melalui definisi operasional jenis pelayanan yang jelas, mutu pelayanan yang terukur,
juga mengacu pada dimensi mutu dari setiap pelayanan, menuntut kinerja pelayanan
yang lebih baik sehingga dibuat indikator kerja sebagai sumber evaluasi untuk
mengadakan perubahan-perubahan ke arah perbaikan. Dasar evaluasi standar
pelayanan minimim ini juga dapat dijadikan tolak ukur dalam pengembangan
kapasitas dan upaya kemampuan sistem atau sarana dan prasarana, kelembagaan,
personil dan keuangan untuk melaksanakan fungsi-fungsi puskesmas secara efektif
dan efisien dengan menggunakan prinsip-prinsip yang baik. Pencapaian standar
pelayanan minimum juga menjadi tolak ukur bagaimana akses pelayanan yang
sudah dilaksanakan, bagaimana efektifitas / efisiensi juga keselamatan/ keamanan/
kenyamanan dari pelayanan yang sudah dilaksanakan, sehingga akan menghasilkan
kesinambungan pelayanan, meningkatkan kompetensi teknis serta hubungan antar
manusia.

18
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Lampiran 1 : Indikator dan target SPM serta Penilaian Tambahan


tahun 2018-2022

Target Keterangan
Jenis SPM RENSTRA
No Indikator
Pelayanan 2018 2019 2020 2021 2022 (PMK dan
43) PROGRAM
A. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) ESENSIAL
1 Pelayanan Cakupan
Kesehatan pelayanan ibu 100.0 100.0 100.0 100.0
1 100.0% 
Ibu Hamil hamil (K4) sesuai % % % %
standar
Persentase Bumil 19.7 18.7 18.0
2 20.7% 17.5% 
KEK % % %
Persentase Bumil
KEK yang
50.0 50.0 50.0
3 mendapat 50.0% 50.0% 
% % %
makanan
tambahan
Persentase Bumil 29.9 28.0 27.0
4 31.7% 26.0% 
Anemia % % %
Persentase Bumil
Anemia yang 93.3 95.0 96.0
5 90.0% 97.0% 
mendapat tablet % % %
tambah darah
Cakupan ibu hamil 100.0 100.0 100.0 100.0
6 100.0% 
risti dirujuk % % % %
Cakupan ibu hamil
100.0 100.0 100.0 100.0
7 risti/komplikasi 100.0% 
% % % %
yang ditangani
2 Pelayanan Cakupan
Kesehatan pelayanan
100.0 100.0 100.0 100.0
Ibu 8 kesehatan ibu 100.0% 
% % % %
Melahirkan bersalin sesuai
standar
Angka Kematian
Ibu Melahirkan per
9 310 308 306 300 280 
100.000 kelahiran
hidup
Persentase
Persalinan di
75.0 85.0 95.0
10 Fasilitas 70.0% 100.0% 
% % %
Pelayanan
Kesehatan
3 Pelayanan Cakupan bayi
Kesehatan baru lahir usia 0-
Bayi Baru 28 hari yang
Lahir mendapatkan 100.0 100.0 100.0 100.0
11 100.0% 
pelayanan % % % %
kesehatan bayi
baru lahir sesuai
standar
Angka Kematian
12 Bayi per 1.000 30 26 24 20 18 
kelahiran hidup
10.0
13 Persentase BBLR 13.0% 8.0% 7.0% 5.0% 
%
Cakupan
Neonatus 100.0 100.0 100.0 100.0
14 100.0% 
risti/komplikasi % % % %
yang ditangani

19
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

4 Pelayanan Cakupan balita


Kesehatan yang mendapat
Balita pelayanan 100.0 100.0 100.0 100.0
15 100.0% 
kesehatan balita % % % %
sehat sesuai
standar
Prevalensi
Kekurangan Gizi 17.2 17.0 16.8
16 17.6% 16.5% 
(under weight) % % %
pada anak balita
Prevalensi
Stunting (Pendek
38.7 37.7 37.0
17 dan sangat 39.7% 36.7% 
% % %
pendek) pada
anak baduta
Cakupan Balita 79.12 82.06 85.0 90.0
18 100.0% 
yang ditimbang % % % %
Cakupan
100.0 100.0 100.0 100.0
19 Perawatan balita 100.0% 
% % % %
gizi buruk
5 Pelayanan Cakupan
Kesehatan pelayanan
Pada Usia kesehatan pada 100.0 100.0 100.0 100.0
20 100.0% 
Pendidikan usia pendidikan % % % %
Dasar dasar sesuai
standar
6 Pelayanan Cakupan
Kesehatan pengunjung usia
Pada Usia 15–59 tahun yang
Produktif mendapat 100.0 100.0 100.0 100.0
21 100.0% 
pelayanan % % % %
skrining
kesehatan sesuai
standar
7 Pelayanan Cakupan
Kesehatan pengunjung
Pada Usia berusia 60 tahun
Lanjut keatas yang 100.0 100.0 100.0 100.0
22 100.0% 
mendapatkan % % % %
skrining
kesehatan sesuai
standar
13 13 13 13 13
Jumlah Posyandu
23 posyan posya posya posya posyan 
usila
du ndu ndu ndu du
8 Pelayanan Cakupan
Kesehatan penderita
Penderita hipertensi yang
100.0 100.0 100.0 100.0
Hipertensi 24 mendapatkan 100.0% 
% % % %
pelayanan
kesehatan sesuai
standar
Prevalensi 23.8 23.4 23.0
25 24.3% 22.6% 
Hypertensi % % %
9 Pelayanan Cakupan
Kesehatan penyandang DM
Pada yang 100.0 100.0 100.0
26 100.0% 100.0% 
Penderita mendapatkan % % %
Diabetes pelayanan
Militus sesuai standar
10 Pelayanan 27 Cakupan ODGJ 100.0% 100.0 100.0 100.0 100.0% 
Kesehatan berat (psikotik) % % %
Orang di wilayah kerja
Dengan nya yang
Gangguan mendapat
Jiwa pelayanan
(ODGJ) kesehatan jiwa
Berat promotif
20
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

preventif sesuai
standar

11 Pelayanan Cakupan orang


Kesehatan dengan TB yang
100.0 100.0 100.0
Orang 28 mendapatkan 100.0% 100.0% 
% % %
Dengan pelayanan TB
Tuberkolosi sesuai standar
s (TB) Prevalensi
Tuberkulosis (TB)
29 304 275 245 220 198 
per 100.000
penduduk
12 Pelayanan Cakupan orang
Kesehatan berisiko
orang terinfeksi HIV
dengan yang datang ke 100.0 100.0 100.0
Resiko 30 fasyankes dan 100.0% 100.0% 
% % %
Terinfeksi mendapatkan
HIV pemeriksaan HIV
sesuai standar
Prevalensi HIV < < <
< 0.30
31 <1% 0.75 0.50 0.40 
%
% % %
13 Upaya Persentase Desa
75.0 80.0 90.0
promosi 32 yang memiliki 66.2% 100.0% 
% % %
kesehatan kebijakan PHBS
Persentase
35.0 50.0 70.0
33 Kepesertaan JKN 15.0% 70.0% 
% % %
Mandiri
Persentase desa
yang
mengalokasikan
70.0 80.0 90.0
34 minimal 10% 60.0% 100.0% 
% % %
anggarannya
untuk bidang
kesehatan
Cakupan
Penyuluhan dan
35 50% 55% 60% 65% 75% 
pembiaan rumah
tangga ber PHBS
Cakupan rumah
36 tanggah ber 50% 55% 60% 65% 75% 
PHBS
14 Upaya 1. Presentase
kesehatan desa yang
lingkungan memenuhi 25.0 40.0 60.0
37 15.0% 85.0% 
kualitas % % %
kesehatan
lingkungan
a. Cakupan
38 75% 80% 85% 90% 100% 
Rumah sehat
b. Cakupan
39 Pengawasan TTU 70% 75% 85% 90% 100% 
memenuhi syarat
c. Cakupan
40 Pengawasan TPM 85% 90% 90% 95% 100% 
memenuhi syarat
d. Cakupan
41 Pengawasan air 75% 80% 85% 90% 100% 
bersih
e. Cakupan
42 pengawasan Air 75% 80% 85% 90% 100% 
limbah
43 f. Cakupan 70% 80% 85% 90% 100% 
pengawasan
Jamban

21
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

2. Jumlah Desa
44 1 1 2 2 3 
ODF
15 Upaya Cakupan
perbaikan pemberian vit A 2 100.0 100.0 100.0 1000.0
45 100.0% 
gizi kali setahun pada % % % %
masyarakat balita (6-59 bln)
16 Upaya Cakupan
95.0 100.0 100.0
Pencegaha 46 imunisasi dasar 95.0% 100.0% 
% % %
n dan lengkap
pengendalia Cakupan desa 100.0 100.0 100.0
47 100.0% 100.0% 
n penyakit UCI % % %
menular 25.0 40.0 41.0
48 Presentase PD3I 20.0% 42.0% 
% % %
17 Upaya Presentase
pencegahan 49 perokok usia ≤18 5.9% 5.6% 5.4% 5.3% 5.2% 
dan thn
pengendalia Prevalensi
n penyakit Obesitas pada 15.4 15.4 15.4
50 15.4% 15.4% 
tidak penduduk usia % % %
menular 18+ tahun
B. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) PENGEMBANGAN
1 Upaya a
Kesehatan Pembentukan
1 3 SD 4 SD 5 SD 5 SD 6 SD 
Sekolah Dokter kecil
tingkat SD
b. Cakupan
4 5 5
pelayanan 3 6
2 SMP/ SMP/ SMP/ 
kesehatan SMP/A SMP/A
A A A
Remaja
c. Cakupan
pelayanan 14 15 16
3 13 SD 17 SD 
kesehatan dasar SD SD SD
anak sekolah
2 Upaya a. Cakupan
Kesehatan Pembinaan
66,67 66.67 83,33
Gigi 4 Kesehatan Gigi Di 50 %. 100%. 
%. %. %.
Masyarakat Masyarakat
(UKGM)
b. Cakupan
Pembinaan
5 33% 50% 67% 67% 67% 
Kesehatan Gigi di
TK
c. Cakupan
Pembinaan
6 Kesehatan Gigi 50% 50% 50% 50% 50% 
dan Mulut di
SD/MI
d. Cakupan
Pemeriksaan
7 Kesehatan Gigi 33% 50% 67% 67% 67% 
dan Mulut siswa
TK
e. Cakupan
Pemeriksaan
8 Kesehatan Gigi 50% 50% 50% 50% 50% 
dan Mulut siswa
SD
9 f. Cakupan 50% 50% 60% 70% 80% 
Penanganan
Siswa TK yang
membutuhkan
perawatan
kesehatan gigi

22
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

g. Cakupan
Penanganan
Siswa SD yang
10 50% 50% 60% 70% 80% 
membutuhkan
perawatan
kesehatan gigi
h. Cakupan
penduduk
mendapatkan
11 35% 35% 25% 30% 35% 
pelayanan
kesehatan gigi
dan mulut
i. Cakupan
bumil
66,67 66.67 83,33
12 mendapatkan 50 %. 100%. 
%. %. %.
pelayanan
kesehatan gilut
3 Upaya 1) Cakupan
Kesehatan Deteksi Dini
13 2.0% 2.0% 2.0% 2.0% 2.0% 
Jiwa Gangguan
Kesehat an Jiwa
2) Cakupan
Penangan an
14 Pasien Terdeteksi 100% 100% 100% 100% 100% 
Gangguan
Kesehatan Jiwa
4 Upaya 1) Cakupan
Kesehatan Pembinaan Upaya
Tradisional 15 Kesehatan 1 1 3 5 6 
Tradisional
(Kestrad)
2) Cakupan
Pengobat
16 1 2 3 5 6 
Tradisional
Terdaftar/Berijin
3) Cakupan
Pembinaan
17 Kelompok Taman 1 2 3 5 6 
Obat Keluarga
(TOGA)
5 Upaya 1) Cakupan
kesehatan 18 Pembinaan Pos 1 1 1 1 1 
kerja dan UKK
olah raga 2) Cakupan
Penanganan
Penyakit Akibat 0.50 0.50 0.50
19 0.50% 0.50% 
Kerja (PAK) Dan % % %
Penyakit Akibat
Hubungan Kerja
1) Cakupan
Pembinaan
20 1 2 3 4 5 
Kelompok
Olahraga
C. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP)
1 Upaya 1) Cakupan
pengobatan 1 Rawat Inap 30% 40% 45% 48% 50% 
Umum
2) Cakupan
2 Rawat Jalan 30% 40% 45% 48% 50% 
Umum
3 3) Cakupan 4% 4% 4% 4% 4% 
Rawat Jalan Gigi

23
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

4) Cakupan
pelayanan
kesehatan dasar
4 100% 100% 100% 100% 100% 
pasien
masyarakat
miskin
5) Pemberi
pelayanan medis
5 poliklinik rawat 
jalan Tingkat
Puskesmas :
6 a) Dokter umum 100% 100% 100% 100% 100% 
7 b) Dokter gigi 100% 100% 100% 100% 100% 
6) Pemberi
pelayanan medis
8 100% 100% 100% 100% 100% 
poliklinik rawat
jalan tingkat Pustu
7) Jam Buka
9 8 jam 8 jam 8 jam 8 jam 8 jam 
pelayanan
10 8) Tindakan 500 550 550 600 600 
11 9) KIR 500 550 550 600 600 
10) Kunjungan
12 144 150 150 155 155 
lab
D. UPAYA KESEHATAN PENUNJANG
1 Upaya a. Persentase
Farmasi Ketersediaan
1 100% 100% 100% 100% 100% 
Obat dan Vaksin
sesuai kebutuhan
b. Ketersediaan
2 100% 100% 100% 100% 100% 
Obat esensial
c. Ketersediaan
3 100% 100% 100% 100% 100% 
Obat Generik
d. Tata kelola
4 Obat sesuai 100% 100% 100% 100% 100% 
standar
e. Waktu tunggu
5 pelayanan obat 5‘ 5‘ 5‘ 5‘ 5‘ 
jadi
f. Waktu tunggu
6 pelayanan obat 10‘ 10‘ 10‘ 10‘ 10‘ 
racikan
g. Penulisan
7 90% 90% 85% 90% 90% 
resep rasional
h. Tidak adanya
kejadian
8 100% 100% 100% 100% 100% 
kesalahan
pemberian obat
i. Tata kelola 5Tahu 5Tahu 5Tahu
9 5Tahun 5Tahun 
dokumen resep n n n
2 Upaya 1. Durasi
Pemeriksaa waktu
n pemeriksaan

Laboratoriu spesimen
m laboratorium
Sederhana sederhana :
10 a) Gol darah 15’ 15’ 15’ 15’ 15’ 
11 b) Hb 45’ 45’ 45’ 45’ 45’ 
c) Kimia klinik
12 
:
13 § Glukosa (rapid) 10’ 10’ 10’ 10’ 10’ 
14 § Cholesterol 15’ 15’ 15’ 15’ 15’ 
15 § Uric acid (rapid) 10’ 10’ 10’ 10’ 10’ 

24
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

3 Upaya a. Cakupan
Perawatan 16 Keluarga Dibina 43%. 45 %. 40 %. 43%. 45 %. 
Kesehatan (Keluarga Rawan)
Masyarakat b.Cakupan
17 Keluarga Rawan 35% 40% 30% 35% 40% 
Selesai Dibina
c. Cakupan
18 Keluarga Mandiri 15% 18% 14% 15% 18% 
III
4 Upaya a. Tepat waktu Tangg Tangg Tangg
Tanggal Tanggal 
Pencatatan laporan al al al
dan 1) Laporan
Pelaporan 19 5' 5' 5' 5' 5' 
kegiatan KIA & KB
Tingkat
2) Laporan
UPTD 20 5' 5' 5' 5' 5' 
kegiatan GIZI
Puskes
3) Laporan
(SP2TP)
21 kegiatan 5' 5' 5' 5' 5' 
Imunisasi
4) Laporan
22 5' 5' 5' 5' 5' 
kegiatan P2M
5) Laporan
23 5' 5' 5' 5' 5' 
kegiatan Promkes
6) Laporan
24 5' 5' 5' 5' 5' 
kegiatan Kesling
7) Laporan
25 5' 5' 5' 5' 5' 
SP2TP
8) Laporan
26 5' 5' 5' 5' 5' 
Obat (LPLPO)
9) Laporan
27 surveilance Senin Senin Senin Senin Senin 
(EWARS)
10) Laporan
28 5' 5' 5' 5' 5' 
kegiatan lansia
11) Laporan
29 5' 5' 5' 5' 5' 
kesehatan jiwa
12) Laporan
30 5' 5' 5' 5' 5' 
kesehatan mata
13) Laporan
31 kegiatan 5' 5' 5' 5' 5' 
Perkesmas
14) Laporan
kegiatan
32 5' 5' 5' 5' 5' 
kesehatan
olahraga
15) Laporan
33 kegiatan 5' 5' 5' 5' 5' 
Gigi/UKGS
16) Laporan
34 5' 5' 5' 5' 5' 
kegiatan PKPR
17) Laporan
35 5' 5' 5' 5' 5' 
kegiatan UKK

b. Registrasi Pasien dan Catatan Medik 


1) Lama waktu
5 5 5
36 pendaftaran 5 menit 5 menit 
menit menit menit
pasien
37 2) Waktu 5 menit . 5 5 .5menit 
pembuatan dan 5meni menit menit
penemuan t
catatan medik

25
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

3) Lama waktu
distribusi catatan 5 5 5
38 5 menit 5 menit 
medik ke poli – menit menit menit
poli pelayanan
4)
Kelengkapan
pengisian dan
1 1 1
39 penataan kembali 1 menit 1 menit 
menit menit menit
rekam medik 24
jam setelah
selesai pelayanan
5)
Kelengkapan
informed concent
40 80% 100% 50% 80% 100% 
setelah
mendapatkan
informasi
6) Waktu
< 40 < 30 < 50 < 40 < 30
41 tunggu pasien 
menit menit menit menit menit
dirawat jalan
7)
42 Kenyamanan 80% 90% 70% 80% 90% 
ruang tunggu
8) Tata kelola 5 5 5
43 5 tahun 5 tahun 
rekam medik tahun tahun tahun
5 Administras 1) Tindak lanjut
i dan hasil pertemuan
44 100% 100% 100% 100% 100% 
managemen monev tingkat
UPTD
2) Kelengkapan
laporan
45 100% 100% 100% 100% 100% 
akuntabilitas
kinerja
3) Ketepatan
46 waktu pengusulan 85% 90% 80% 85% 90% 
kenaikan pangkat
4) Ketepatan
waktu pengurusan
47 100% 100% 100% 100% 100% 
kenaikan gaji
berkala
5) Karyawan yg
mendapat
48 80% 90% 70% 80% 90% 
pelatihan minimal
20 jam pertahun
>40% >40% >40% >40% >40%
49 6) Cost Recovery (surplu (surpl (surpl (surpl (surplu 
s) us) us) us) s)
6) Ketepatan
waktu
50 100% 100% 100% 100% 100% 
penyusunan
laporan keuangan
7) Kecepatan
waktu pemberian <2 <2 <2
51 <2 jam <2 jam 
informasi tentang jam jam jam
tagihan BPJS
8) Ketepatan
waktu pemberian
imbalan (insentif)
52 85% 90% 75% 85% 90% 
sesuai
kesepakatan
waktu

26
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Lampiran 2 :

A. URAIAN STANDART PELAYANAN MINIMAL UPAYA KESEHATAN


ESSENSIAL

1. Pelayanan Kesehatan Ibu

a. Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K4 Sesuai Standar

Judul Cakupan K-4 Ibu Hamil


Dimensi Mutu Keselamatan, Kontinuitas dan kualitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA
dalam melindungi ibu hamil sehingga kesehatan
janin terjamin melalui penyediaan pelayanan
antenatal.
Definisi Operasional Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil (K4)
sesuai standar paling sedikit 4x di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan K4
di fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja
puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah semua ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun yang
sama
Sumber data – SP2TP Puskesmas (LB 3),
– Kohort ibu,
– (PWS)-KIA
Target 100%
Langkah Kegiatan 1) Pendataan Bumil;
2) Pemeriksaan kehamilan (ANC);
3) Pengisian dan Pemanfaatan Buku KIA
4) Pencatatan dan Pelaporan;
6) Rujukan ANC jika diperlukan
Penanggungjawab BIKOR KIA – KB

b.Presentase Bumil KEK

Judul Presentase Bumil KEK


Dimensi Mutu Keselamatan, Kontinuitas dan Kualitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA
dalam melindungi ibu hamil sehingga kesehatan ibu
dan janin terjamin melalui penyediaan pelayanan
antenatal.

27
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Presentase Bumil KEK


Definisi Operasional Presentase Bumil KEK adalah presentase bumil
yang memiliki ukuran LILA <23,5 cm pada saat
hamil di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun.
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu hamil dengan LILA <23,5 cm di wilayah
kerja puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah semua ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun yang
sama
Sumber data – SP2TP Puskesmas (LB 3),
– Kohort ibu,
– (PWS)-KIA
Target 20,7%
Langkah Kegiatan 1) Pendataan Bumil;
2) Pemeriksaan kehamilan (ANC);
3) Pengisian dan Pemanfaatan Buku KIA
4) Pencatatan dan Pelaporan;
6) Rujukan ANC jika diperlukan
Penanggungjawab BIKOR KIA – KB

c.Presentase Bumil Anemia

Judul Presentase Bumil Anemia


Dimensi Mutu Keselamatan, Kontinuitas dan kualitas
Tujuan mengukur kemampuan manajemen program KIA
dalam melindungi ibu hamil sehingga kesehatan ibu
dan janin terjamin melalui penyediaan pelayanan
antenatal.
Definisi Operasional Presentase Bumil Anemia adalah presentase bumil
yang memiliki Hb <8 gr% pada saat hamil di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu hamil dengan Hb <8 gr% di wilayah
kerja puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah semua ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun yang
sama
Sumber data – SP2TP Puskesmas (LB 3),
– Kohort ibu,
– (PWS)-KIA
Target 31,7%
Langkah Kegiatan 1) Pendataan Bumil;
2) Pemeriksaan kehamilan (ANC);
28
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Presentase Bumil Anemia


3) Pengisian dan Pemanfaatan Buku KIA
4) Pencatatan dan Pelaporan;
6) Rujukan ANC jika diperlukan
Penanggungjawab BIKOR KIA – KB

d.Cakupan Bumil Risti Dirujuk

Judul Cakupan Bumil Risti Dirujuk


Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Agar terselenggaranya mekanisme rujukan ibu risti yang
cepat, tanggap, responsive sehingga mampu
menyelamatkan pasien
Definisi Cakupan Bumil Risti Dirujuk adalah presentase ibu risti
Operasional yang dirujuk ke pelayanan tingkat dua (RSU)
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif bumil yang karena diagnose dan indikasi
di rujuk ke fasilitas RS pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh bumil risti di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan oneday care persalinan, SP2TP
Target 100 %
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi SDM, penyediaan sarana dan
prasarana
Penanggungjawa BIKOR Kebidanan
b pengumpulan
data

e. Cakupan Bumil Risti/Komplikasi yang Ditangani

Judul Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA
dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
secara profesional kepada ibu (hami, bersalin, nifas)
dengan kompilkasi
Definisi Operasional Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah
Ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu yang mendapat
penanganan definitif sesuai dengan standar oleh
tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan
dasar (Polindes, Puskesmas).
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
29
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani


Numerator Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapatkan
penanganan definitif di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun
Denominator 20% jumlah ibu hamil yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – SP2TP Puskesmas (LB 3)
– Kohort Ibu
– PWS KIA
Target 100%
Langkah Kegiatan Pendataan bumil, persiapan pelayanan antenatal,
pertolongan persalinan, deteksi bumil resti, Bulin,
Bufas/komplikasi, PWS
Pelayanan penanganan komplikasi kebidanan,RR.
Pemantauan & Evaluasi
Penanggungjawab & BIKOR KIA – KB
Pengukur Kinerja

2. Pelayanan Kesehatan Ibu bersalin

a. Cakupan pertolongan persalinan di Faskes

Judul Cakupan Persalinan di faskes


Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Untuk mengurangi kesakitan dan kematian ibu maupun
bayinya dari proses kehamilan dan persalinan.
Definisi Operasional Cakupan pertolongan ibu bersalin sesuai standar (di
faskes oleh nakes berkompeten) di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah ibu bersalin yang medapat pelayanan


persalinan sesuai standar di fasilitas kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah semua bulin di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun
Sumber data – SP2TP Puskesmas (LB 3)
– Kohort ibu
– Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)-KIA
Target 100%
Langkah Kegiatan 1) Pendataan ibu bersalin
2) Pelayanan persalinan,
3) Pengisian dan pemanfaatan buku KIA
4) Pencatatan dan pelaporan
5) Rujukan pertolongan persalinan jika diperlukan

30
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Penanggungjawab & BIKOR KIA – KB


Pengukur Kinerja

b. Cakupan Pelayanan Nifas

Judul Cakupan Pelayanan Nifas


Dimensi Mutu Keselamatan dan efektivitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA
dalam menyelenggarakan pelayanan nifas profesional
Definisi Operasional Cakupan pelayanan nifas adalah Pelayanan kepada
ibu dan neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42
hari pasca persalinan sesuai standar.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali
pelayanan nifas sesuai standar di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Seluruh ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – SP2TP Puskesmas (LB 3)
– Kohort ibu; PWS –KIA
Target 100%
Langkah Kegiatan 1) Pelayanan Nifas sesuai standar (ibu dan neonatus)
2) Pelayanan KB pasca persalinan
3) Pelatihan/magang klinis kesehatan maternal dan
neonatal.
4) Pelayanan rujukan nifas
5) Kunjungan Rumah bagi yang Drop Out
6) Pencatatan dan Pelaporan
7)Supervisi, Monitoring dan Evaluasi (PWS –KIA,
Analisis Manajemen Prog. KIA)
Penanggungjawab & BIKOR KIA – KB
Pengukur Kinerja

c. Angka Kematian Ibu

Judul Angka Kematian Ibu


Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Mendata dan mencegah kematian ibu saat proses
kehamilan, melahirkan dan pasca persalinan.
Definisi Angka Kematian ibu adalah jumlah kematian ibu dari
Operasional proses kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan per
100.000 helahiran hidup dalam satu tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu yang meninggal selama proses kehamilan,
31
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Angka Kematian Ibu


persalinan, dan pasca persalinan dalam satu tahun
Denominator Jumlah seluruh ibu bersalin pada satu tahun yang sama
per 100.000 kelahiran hidup
Sumber data SP2TP, PWS KIA, LB3 IBU
Target 310%
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi SDM, penyediaan sarana dan
prasarana
Penanggungjawa BIKOR Kebidanan
b pengumpulan
data

3. Pelayanan Kesehatan Bayi baru Lahir

a. Cakupan Pelayanan Bayi Baru Lahir

Judul Cakupan pelayanan Bayi baru lahir


Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan Terpeliharanya kesehatan bayi umur 0-28 hari melalui
pelayanan kesehatan maupun pelayanan melalui
kunjungan rumah.
Definisi Operasional Cakupan pelayanan bayi baru lahir adalah presentase
bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan
pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang
mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir
sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas dalam
waktu satu tahun
Denominator Jumlah semua bayi baru lahir di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – SP2TP Puskesmas (LB 3)
– Kohort Bayi
– Formulir MTBM
– Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)-KIA
Target 100%
Langkah kegiatan a. pendataan bayi baru lahir
b. pelayanan kesehatan bayi baru lahir
c. pengisian dan pemantauan buku KIA
d. pencatatan dan pelaporan
e. Rujukan pertolongan kasus komplikasi pada bayi
baru lahir jika diperlukan
Penanggungjawab & BIKOR KIA – KB
Pengukur Kinerja

32
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

b. Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup

Judul Angka Kematian bayi


Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Mendata dan mencegah kematian bayi
Definisi Angka Kematian bayi adalah Jumlah kematian bayi usia 0
Operasional tahun dari 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu
tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi umut 0 tahun yang meninggal dalam satu
tahun
Denominator Jumlah seluruh bayi umur 0 tahun di wilayah kerja
puskesmas selama satu tahun yang sama
Sumber data SP2TP, PWS KIA, LB3 IBU
Target 30%
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi SDM, penyediaan sarana dan
prasarana
Penanggungjawa BIKOR Kebidanan
b pengumpulan
data

c. Presentase BBLR

Judul Presentase BBLR


Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Mendata dan menjaga kesehatan bayi dengan berat badan
<2500 gram
Definisi Presentase BBLR adalah Jumlah bayi yang lahir dengan
Operasional berat badan <2500 gram dalam kurun waktu satu tahun
diandingkan dengan jumlah kelahiran.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang lahir dengan berat badan <2500 gram
dalam satu tahun
Denominator Jumlah seluruh bayi yang lahir di wilayah kerja puskesmas
selama satu tahun yang sama
Sumber data SP2TP, PWS KIA, LB3 IBU
Target 13,0%
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi SDM, penyediaan sarana dan
prasarana
Penanggungjawa BIKOR Kebidanan
33
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

b pengumpulan
data

d. Cakupan Kunjungan Neonatus 1

Judul Cakupan Kunjungan Neonatal 1 (KN 1)


Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan Terpeliharanya kesehatan bayi umur 0-28 hari melalui
pelayanan kesehatan maupun pelayanan melalui
kunjungan rumah.
Definisi Operasional Cakupan Kunjungan Neonatal 1 (KN 1) adalah
cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan
sesuai standar pada 6-48 jam setelah lahir di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah neonatus yg telah memperoleh pelayanan
Kunjungan Neonatal pada masa 6-48 jam setelah lahir
sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas dalam
waktu satu tahun
Denominator Seluruh sasaran bayi di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – SP2TP Puskesmas (LB 3)
– Kohort Bayi
– Formulir MTBM
– Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)-KIA
Target 100%
Langkah kegiatan Pemantauan pasca persalinan dan MTBM, pelayanan
kunjungan neonatus di dalam gedung dan di luar
gedung, pelayanan rujukan neonatus, audit kesakitan
dan kematian neonatus, PWS
Penanggungjawab & BIKOR KIA – KB
Pengukur Kinerja

e. Cakupan Kunjungan Neonatus lengkap

Judul Cakupan kunjungan neonatus lengkap (KN


Lengkap)
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Terpeliharanya kesehatan bayi melalui pelayanan
kesehatan maupun pelayanan melalui kunjungan
rumah.
Definisi Operasional Cakupan Kunjungan Neonatal (KN) Lengkap adalah
cakupan neonatus yang telah memperoleh 3 kali
pelayanan Kunjungan Neonatal pada 6-48 jam, 3-7

34
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

hari, 8-28 hari sesuai standar (3 kali pelayanan) di


wilayah kerja puskesmas dalam waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3 kali
pelayanan Kunjungan Neonatal (KN) pada 6-48 jam,
3-7 hari, 8-28 hari sesuai standar di wilayah kerja
puskesmas dalam waktu satu tahun
Denominator Seluruh sasaran bayi di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – SP2TP Puskesmas (LB 3)
– Kohort Bayi
– Formulir MTBM
– Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)-KIA
Target 100%
Langkah kegiatan -ASI eksklusif
-pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali
pusat, pemberian vitamin K injeksi bila tidak diberikan
saat lahir
-manajemen terpadu bayi muda
Penanggungjawab & BIKOR KIA – KB
Pengukur Kinerja

f. cakupan neonates risti/komplikasi yang ditangani

Judul Cakupan neonatus dengan komplikasi yang


ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA
dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
secara profesional kepada neonatus dengan
komplikasi
Definisi Operasional Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
adalah neonatus dengan komplikasi di wilayah kerja
puskesmas pada kurun waktu tertentu yang ditangani
sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih
di sarana pelayanan kesehatan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah neonatus dengan komplikasi yang ditangani di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator 15% dari sasaran bayi yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – SP2TP
– Kohort bayi
– Formulir MTBM
– PWS KIA

35
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Cakupan neonatus dengan komplikasi yang


ditangani
Target 100%
Langkah kegiatan -deteksi dini bumil, bulin, bufas komplikasi
-pelayanan kesehatan pasca persalinan untuk ibu dan
neonatus sesuai standar
-penyediaan sarana, peralatan, laboratorium, obat
essensial yang memadai dan transport
-pelatihan manajemen BBLR bagi bidan, manajemen
asfiksia bayi baru lahir, MTBS, PONED
-pemantauan untuk asuhan tindak lanjut bagi neonatus
yang dirujuk
-pencatatan dan pelaporan
-pemantauan pasca pelatihan dan evaluasi
Penanggungjawab & BIKOR KIA – KB
Pengukur Kinerja

4. Pelayanan Kesehatan Balita

a. Cakupan Balita yang Mendapat Pelayanan Kesehatan balita sehat


sesuai standar

Judul Cakupan Balita yang Mendapat Pelayanan


Kesehatan balita sehat sesuai standar
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA
dalam melindungi bayi sehingga kesehatannya
terjamin melalui penyediaan pelayanan kesehatan
Definisi Operasional Cakupan Balita yang Mendapat Pelayanan Kesehatan
balita sehat sesuai standar adalah anak balita (0-59
bulan) yang mendapat pelayanan kesehatan balita
sehat sesuai standar (penimbangan minimal 8 kali
setahun, pengukuran panjang/tinggi badab min 2 kali
setahun, pemberian Vitamin A 2 kali setahun dan
imunisasi dasar lengkap)
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah balita 0-59 bulan yang mendapat pelayanan
kesehatan balita sesuai standar dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah balita 0-59 bulan yang ada di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SP2TP (LB3), Kohort anak balita, Laporan rutin SKDN,
Buku KIA, KMS, Pencatatan pada Pos PAUD, Taman
bermain, Taman Penitipan Anak, Taman kanak-kanak,
raudhatul athfal, dll.
Target 100%
Langkah kegiatan a. Pendataan Balita 0-59 bulan
b. Pemberian Pelayanan kesehatan balita
36
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

c. pencatatan dan pelaporan

Penanggungjawab & BIKOR KIA – KB


Pengukur Kinerja

b. Cakupan Balita Ditimbang

Judul Cakupan Balita Datang Nimbang Berat Badan (BB)


Setiap Bulan ke Posyandu (D/S)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mengetahui tingkat tumbuh kembang kesehatan
Seluruh jumlah balita umur 0 – 59 bulan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Definisi Operasional Cakupan Balita Ditimbang (D/S) adalah Cakupan balita
(0-59 bulan) yang datang ditimbang dibandingkan
dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah balita yang datang ditimbang di wilayah kerja


Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran balita yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan LB3 Gizi tingkat Puskesmas
Target 79,12%
Langkah Kegiatan Pembinaan kader, pelayanan kesehatan balita di
posyandu.
Penanggungjawab & BIKOR GIZI
Pengukur Kinerja

c. Prevalensi Balita Under weight

Judul Prevalensi Balita under weight


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mengetahui tingkat tumbuh kembang kesehatan
Seluruh jumlah balita umur 0 – 59 bulan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Definisi Operasional Prevalensi Balita under weight adalah Presentase
balita (0-59 bulan) yang datang ditimbang yang
memiliki Z score <-2 SD dibandingkan dengan jumlah
balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
37
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Prevalensi Balita under weight


Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah balita yang datang ditimbang yang memiliki Z


score <-2 SD di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Denominator Jumlah semua balita yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan LB3 Gizi tingkat Puskesmas
Target 17.6%
Langkah Kegiatan Pembinaan kader, pelayanan kesehatan balita di
posyandu.
Penanggungjawab & BIKOR GIZI
Pengukur Kinerja

d. PrevalensiStunting pada Baduta

Judul PrevalensiStunting pada Baduta


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mengetahui tingkat tumbuh kembang kesehatan
Seluruh jumlah balita umur 0 – 23 bulan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Definisi Operasional PrevalensiStunting pada Baduta adalah presentase
balita (0-23 bulan) yang datang ditimbang yang
memiliki Z score (TB/U) <-2 SD dibandingkan dengan
jumlah Baduta yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah Badutayang datang ditimbang yang memiliki Z


score (TB/U) <-2 SD di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah Semua Baduta yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan LB3 Gizi tingkat Puskesmas
Target 39.7%
Langkah Kegiatan Pembinaan kader, pelayanan kesehatan balita di
posyandu.
Penanggungjawab & BIKOR GIZI
Pengukur Kinerja

e. Cakupan Perawatan balita Gizi Buruk


Cakupan Perawatan balita Gizi Buruk
Judul
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan gizi pada bayi BGM
38
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Cakupan Perawatan balita Gizi Buruk


Judul
dari maskin sehingga terhindar dan atau jatuh ke
dalam kekurangan gizi
Definisi Operasional Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan adalah
balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan
kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di wilayah
kerja puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan di sarana
pelayanan kesehatan di wilayah kerja puskesmas
pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh balita gizi buruk yang ditemukan di
wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan khusus kasus balita gizi, LB3 Gizi puskesmas
Target 100%
Langkah Kegiatan -surveilans gizi termasuk penemuan kasus secara aktif
-respon cepat penanganan kasus gizi buruk
-pelatihan tata laksana gizi buruk
-penyediaan mineral mix
-perawatan kasus gizi buruk di RS, TFC (therapeutic
Feeding Center)
-pendampingan kasus gizi buruk pasca rawat
(community theurapeutic center)
-bintek dan supervisi berjenjang

Penanggungjawab & BIKOR GIZI


Pengukur Kinerja

5. Pelayanan Kesehatan Pada Usia pendidikan dasar

a. Cakupan Pelayanan Kesehatan pada Usia pendidikan Dasar

Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan


Dasar
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen puskesmas dalam
melindungi anak usia pendidikan dasar sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Cakupan pelayanan kesehatan anak usia pendidikan
dasar (kelas 1 dan kelas 7) sesuai standar (penilaian
status gizi, penilaian kesehatan gigi dan mulut,
penilaian ketajaman indera penglihatan dan penilaian
ketajaman indera pendengaran)
Frekuensi Per 6 bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa 6 bulan

39
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan


Dasar
Numerator Jumlah anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan kelas 7
yang mendapat pelaynan skrining kesehatan diwilayah
kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah semua anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan
7 yang ada di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data SP2TP (LB3), Kohort anak balita, Laporan rutin SKDN,
Buku KIA, KMS, Pencatatan pada Pos PAUD, Taman
bermain, Taman Penitipan Anak, Taman kanak-kanak,
raudhatul athfal, dll.
Target 100%
Langkah kegiatan a. pendataan anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan
kelas 7
b. pra penjaringan (informed condent, pembagian buku
rapor kesehatanku dan penjelasan penggunaan)
c. pelaksanaan penjaringan kesehatan
d. pelaksanaan tindak lanjut hasil penjaringan
kesehatan (rujukan jika diperlukan dan KIE)
e. pencatatan dan pelaporan
Penanggungjawab & Dokter Umum
Pengukur Kinerja

6. Pelayanan Kesehatan pada usia produktif

a. Cakupan pengunjung usia 15–59 tahun yang mendapat


pelayanan skrining kesehatan sesuai standar

Judul Cakupan pengunjung usia 15–59 tahun yang


mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai
standar
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program PTM
puskesmas dalam melindungi usia produktif sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Cakupan pengunjung usia 15–59 tahun yang
mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai
standar adalah cakupan pelayanan skrining kesehatan
warga negara usia 15-59 tahun sesuai standar (deteksi
kemungkinan obesitas, hipertensi, diabetes mellitus,
gangguan mental, ketajaman penglihatan, ketajaman
pendengaran, dan deteksi dini kanker payudara dan
Rahim) dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pengunjung usia 15-59 tahun mendapat
pelayanan skrining kesehatan sesuai standar di
40
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Cakupan pengunjung usia 15–59 tahun yang


mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai
standar
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah warga negara usia 15-59 tahun yang ada di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data SP2TP (LB3), laporan posbindu PTM, register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan a. skrining faktor risiko PTM dan gangguan mental
emosional dan perilaku
b. konseling tentang faktor risiko PTM dan Gangguan
mental emosional dan perilaku
c. pelatihan teknis petugas skrining kesehatan bagi
tenaga kesehtan dan petuga pelaksanan (kader)
Posbindu PTM
d. Penyedian sarana dan prasarana skrining (Kit
Posbindu PTM)
e. Pelatihan surveilans faktor risiko PTM berbasis web
f. Pelayanan rujukan kasus ke Fakses Tingkat pertama
g. Pencatatan dan Pelaporan Faktor risiko PTM
h. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KOR PTM
Pengukur Kinerja

7. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi

a. Cakupan Pelayanan Penderita Hipertensi

Judul Cakupan Pelayanan Penderita Hipertensi


Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas
dalam melayani penderita Hipertensi sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Cakupan pelayanan penderita Hipertensi adalah
presentase jumlah penderita Hipertensi yang
mendapat Pelayanan kesehatan sesuai standar di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita Hipertensi yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah estimasi penderita Hipertensi berdasarkan
angka prevalensi Hiperetensi yang ada di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
41
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Cakupan Pelayanan Penderita Hipertensi


Sumber data SP2TP (LB3), laporan posbindu PTM, register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan a. pendataan penderita hipertensi menurut wilayah
kerja FKTP
b. melakukan skrining faktor risiko hipertensi untuk
seluruh pasien FKTP
c. melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar,
berupa edukasi tentang diet makanan dan aktivitas
fisik, serta terapi farmakologi
d.melakukan rujukan ke FKRTL untuk pencegahan
komplikasi
e. Pelatihan teknis pelayanan kesehatan tentang
hipertensi bagi tenaga kesehatan, termasuk pelatihan
surveilans faktor risiko hipertensi berbasis web
f. penyediaan peralatan kesehatan hipertensi
g. penyediaan obat hipertensi
h. pencatatan dan pelaporan
i. monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KOR PTM
Pengukur Kinerja

b. Prevalensi Hipertensi

Judul Prevalensi Hipertensi


Dimensi Mutu kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas
dalam mendeteksi penderita Hiperetnsi sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan
pelayanan kesehatan
Definisi Operasional Prevalensi Hipertensi adalah presentase penderita
Hipertensi lama dan baru di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita Hipertensi (Lama +baru) di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah penduduk umur 15 tahun ke atas yang ada
di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun per 100.000 penduduk
Sumber data SP2TP (LB3), register pasien
Target 24.3%
Langkah kegiatan a. Pemetaan kelompok sasaran
b. Penyiapan SDM
c. Promosi/penyuluhan
c. Jejaring kerja dan kemitraan
d. Sosialisasi
e. Pemeriksaan HIV
42
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Prevalensi Hipertensi


f. Rujukan kasus HIv untuk mendapatkan
pengobatan ARV
g. Pencatatan dan Pelaporan
h. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KOR PM
Pengukur Kinerja

8. Pelayanan Kesehatan penderita Diabetes mellitus

Judul Cakupan Pelayanan Penderita Diabetes Melitus


Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas
dalam melayani Penyandang Diabetes Melitus
sehingga kesehatannya terjamin melalui penyediaan
pelayanan kesehatan
Definisi Operasional Cakupan pelayanan penderita Diabetes Malitus adalah
presentase jumlah penyandang Diabetes Melitus yang
mendapat Pelayanan kesehatan sesuai standar di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Penyandang DM yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah penyandang DM berdasarkan angka prevalensi
DM Nasional yang ada di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SP2TP (LB3), laporan posbindu PTM, register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan a. Pendataan penderita DM menurut wilayah kerja
FKTP
b. Melakukan skrining faktor risiko DM untuk seluruh
pasien FKTP
c. Melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar,
berupa edukasi tentang diet makanan dan aktivitas
fisik, serta terapi farmakologi
d.Melakukan rujukan ke FKRTL untuk pencegahan
komplikasi
e. Pelatihan teknis pelayanan kesehatan tentang DM
bagi tenaga kesehatan, termasuk pelatihan surveilans
faktor risiko DM berbasis web
f. Penyediaan peralatan kesehatan DM, termasuk
HbA1C
g. Penyediaan obat DM
h. Pencatatan dan pelaporan
43
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

i. Monitoring dan evaluasi


Penanggungjawab & KOR PTM
Pengukur Kinerja

9. Pelayanan kesehatan Orang Dengan TB

a. Cakupan Pelayanan Orang dengan TB

Judul Cakupan Pelayanan Orang dengan TB


Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas
dalam melayani orang dengan TB sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Cakupan pelayanan Orang dengan TB adalah
presentase jumlah yang mendapat Pelayanan TB
sesuai standar di wilayah kerja puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah orang yang mendapatkan pelayanan TB sesuai
standar di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah orang dengan TB yang ada di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SP2TP (LB3), register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan a. peningkatan kapasitas SDM TB
b. promosi/penyuluhan dan penyediaan media KIE TB
c. pelayanan dan pemeriksaan TB dalam gesung dan
luar gedung
d. rujukan kasus TB dengan penyulit termasuk TB
resisten Oabt kepada fasilitas kesehatan tingkat lanjut
e. jejaring dan kemitraan pelayanan TB
f. pemantapan mutu layanan laboratorium TB untuk
penegakan diagnosis TB
g. pancatatan dan pelaporan TB melalui penyediaan
Formulir pancatatan dan pelaporan
h. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KOR PM
Pengukur Kinerja

b. Prevalensi Tubekulosis (TB) per 100.000 Penduduk

Judul Prevalensi TB Per 100.000 Penduduk


Dimensi Mutu Kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas

44
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Prevalensi TB Per 100.000 Penduduk


dalam mendeteksi orang dengan TB sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Prevalensi TB Per 100.000 Penduduk adalah
presentase penderita TB lama dan baru per 100.000
penduduk di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah orang dengan TB (Lama +baru) di wilayah
kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah orang berisiko TB yang ada di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun per 100.000
penduduk
Sumber data SP2TP (LB3), register pasien
Target 304
Langkah kegiatan a. Pemetaan kelompok sasaran
b. Penyiapan SDM
c. Promosi/penyuluhan
c. Jejaring kerja dan kemitraan
d. Sosialisasi
e. Pemeriksaan HIV
f. Rujukan kasus HIv untuk mendapatkan pengobatan
ARV
g. Pencatatan dan Pelaporan
h. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KOR PM
Pengukur Kinerja

10. Pelayanan kesehatan Orang dengan Risiko Terinfeksi HIV

a. Cakupan Pelayanan Orang dengan Risiko terinfeksi HIV


Judul Cakupan Pelayanan Orang dengan Risiko terinfeksi
HIV
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas
dalam memberikan pelayanan pada orang dengan
risiko terinfeksi HIV sehingga kesehatannya terjamin
melalui penyediaan pelayanan kesehatan
Definisi Operasional Cakupan pelayanan Orang dengan risiko terinfeksi HIV
adalah presentase orang berisiko terinfeksi HIV yang
datang ke fasyankes dan mendapatkan pemeriksaan
HIV sesuai standar di wilayah kerja puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
45
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Cakupan Pelayanan Orang dengan Risiko terinfeksi


HIV
Numerator Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV yang
mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV yang ada di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data SP2TP (LB3), register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan a. Pemetaan kelompok sasaran
b. Penyiapan SDM
c. Promosi/penyuluhan
c. Jejaring kerja dan kemitraan
d. Sosialisasi
e. Pemeriksaan HIV
f. Rujukan kasus HIv untuk mendapatkan pengobatan
ARV
g. Pencatatan dan Pelaporan
h. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KOR PM
Pengukur Kinerja

b. Prevalensi HIV

Judul Prevalensi HIV


Dimensi Mutu kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas
dalam mendeteksi orang dengan HIV sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Prevalensi HIV adalah presentase penderita HIV lama
dan HIV baru di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah orang dengan HIV (Lama +baru) di wilayah
kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV yang ada di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data SP2TP (LB3), register pasien
Target < 1%
Langkah kegiatan a. Pemetaan kelompok sasaran
b. Penyiapan SDM
c. Promosi/penyuluhan
c. Jejaring kerja dan kemitraan
d. Sosialisasi
46
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Prevalensi HIV


e. Pemeriksaan HIV
f. Rujukan kasus HIv untuk mendapatkan pengobatan
ARV
g. Pencatatan dan Pelaporan
h. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KOR PM
Pengukur Kinerja

11. Upaya Promosi Kesehatan

a. Presentase Desa yang memiliki Kebijakan PHBS

Judul Presentase Desa yang memiliki Kebijakan PHBS


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Terbentuknya keijakan PHBS di desa
Definisi Operasional Presentase Desa yang memiliki Kebijakan PHBS
adalah jumlah desa yang telah memiliki kebiakan yang
mengatur tentang PHBS di desa di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Frekuensi 1 tahun sekali
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah Desa yang telah memiliki kebijakanPHBS di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah seluruh desa yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Form promosi PBHS
Target 66,1%
Langkah Kegiatan Mendata jumlah desa di wilayah kerja puskesmas,
advokasi ke kepala desa, perangkat desa,tokoh
masyarakat dan tokoh agama dalam pembentukan
kebijakan PHBS, mensosialisasikan kebijakan PHBS,
melakukan peenyuluhan dan pembinaan rumah tangga
ber PHBS di kelompok masyarakat, pencatatan dan
pelaporan, evaluasi dan monitoring.
Penanggungjawab & Promkes
Pengukur Kinerja

b. Presentase Kepesertaan JKN

Judul Presentase Kepesertaan JKN


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Mendata jumlah peserta JKN baik PBID, PBIN, mandiri
dan askes di wilayah kerja puskemas
Definisi Operasional Presentase Kepesertaan JKN adalah jumlah penduduk

47
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Presentase Kepesertaan JKN


yang memiliki jaminan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Frekuensi 1 tahun sekali
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah penduduk yang memiliki kartu jaminan
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Denominator Jumlah penduduk yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Form promosi JKN
Target 15,0%
Langkah Kegiatan Mendata jumlah penduduk yang memiliki kartu jaminan
kesehatan di wilayah kerja puskesmas, advokasi dan
KIE tentang JKN ke kepala desa, pencatatan dan
pelaporan, evaluasi dan monitoring.
Penanggungjawab & Promkes
Pengukur Kinerja

c. Presentase Desa yang mengalokasikan minimal 10% anggaran


untuk bidang kesehatan

Judul Presentase Desa yang mengalokasikan minimal


10% anggaran untuk bidang kesehatan
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Meningkatkan kerjasama dan keikut sertaan desa
dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan
lingkungan desa
Definisi Operasional Presentase Desa yang mengalokasikan minimal 10%
anggaran untuk bidang kesehatan adalah jumlah desa
yang menganggarkan minam 10% dana desa dalam
setiap kegiatan kesehatan dimasyarakat di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Frekuensi 1 tahun sekali
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah desa yang telah mengalokasikan dana minimal
10 % untuk pembangunan kesehatan desa di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh desa di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Form advokasi
Target 60,0%
Langkah Kegiatan Advokasi ke kepala desa, KIE tentang kegiatan
puskemas kepada msyarakat dan perangkat desa,
lokmin lintas desa, pencatatan dan pendataan,
monitoring dan evaluasi
48
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Penanggungjawab & Promkes


Pengukur Kinerja
d. Cakupan Penyuluhan dan Pembinaan PHBS di tatanan rumah
tangga

Judul Cakupan penyuluhan dan Pembinaan PHBS di


tatanan rumah tangga
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Terbentuknya rumah tangga yang berPHBS
Definisi Operasional Cakupan penyuluhan dan pembinaan PHBS di tatanan
rumah tangga adalah frekuensi kegiatan pembinaan
dan pembinaan rumah tangga dalam melaksanakan
10 indikator PHBS rumah tangga di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Frekuensi 1 tahun sekali
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Frekuensi pengkaian dan pembinaan rumah tangga
dalam melaksanakan 10 indikator PHBS di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh rumah tangga yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Form promosi PBHS
Target 2 kali setahun dengan 50% rumah tangga
Langkah Kegiatan Mendata jumlah rumah di wilayah kerja puskesmas,
melukan penyuluhan dan pembinaan rumah tangga di
kelompok masyarakat, pencatatan dan pelaporan,
evaluasi dan monitoring.
Penanggungjawab & Promkes
Pengukur Kinerja

e. Cakupan Rumah tangga ber PHBS

Judul Cakupan Rumah Tangga ber PHBS


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Menjaring rumah tangga yang berPHBS
Definisi Operasional Cakupan rumah tangga ber-PHBS adalah presentase
rumah tangga yang melaksanakan 10 indikator PHBS
rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun.
Frekuensi 1 tahun sekali
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah rumah tangga ber-PHBS di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh rumah tangga yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Hasil pendataan PHBS
49
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Cakupan Rumah Tangga ber PHBS


Target 50 % rumah tangga ber-PHBS
Langkah Kegiatan Dengan melakukan pendataan menggunakan format
PHBS RT kemudian di lakukan pengolahan data dan
didapatkan hasil yang baik
Penanggungjawab & Promkes
Pengukur Kinerja

12. Upaya Penyehatan Lingkungan

a. Cakupan Desa Yang Memenuhi Kualitas Kesehatan Lingkungan

Judul Cakupan Desa yang Memenuhi Kualitas kesehatan


Lingkungan
Dimensi Mutu Kualitas
Tujuan Agar terciptanya Lingkungan yang sehat sesuai
standar
Definisi Operasional Cakupan Desa yang Memenuhi Kulaitas kesehatan
Lingkungan adalah persentase jumlah desa yang
memenuhi kualitas lingkungan sehat sesuai standar
yang ada di wilayah kerja Puskesmas padau kurun
wakt 1 tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah desa yang memeliki kualitas kesehatan
lingkungan di suatu wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan kegiatan di lapangan, buku kunjungan
lapangan, Register kesling, laporan LB4
Target 15,0%
Langkah Kegiatan – Buku catatan kegiatan di lapangan
– Buku Kunjungan Lapangan
– Register Kesehatan Lingkungan
– Register Penyuluhan
– Laporan LB4, LSD
Penanggungjawab & . Kesling
Pengukur Kinerja

b. Cakupan Pengawasan Rumah Sehat

Judul Cakupan rumah sehat


Dimensi Mutu Kualitas

50
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Cakupan rumah sehat


Tujuan Agar terciptanya rumah-rumah yang memiliki higiene
sesuai standar
Definisi Operasional Cakupan rumah sehat adalah persentase jumlah
rumah sehat yang ada di wilayah kerja Puskesmas
padau kurun wakt 1 tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rumah sehat di suatu wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah rumah yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan kegiatan di lapangan, buku kunjungan
lapangan, Register kesling, laporan LB4
Target 75%
Langkah Kegiatan – Buku catatan kegiatan di lapangan
– Buku Kunjungan Lapangan
– Register Kesehatan Lingkungan
– Register Penyuluhan
– Laporan LB4, LSD
Penanggungjawab & . Kesling
Pengukur Kinerja

c. Cakupan Pengawasan Sarana Air Bersih

Judul Cakupan Sarana Air Bersih


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap air
bersih
Definisi Operasional Cakupan pengawasan sarana air bersih adalah
persentase jumlah sarana air bersih yang diperiksa di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah sarana air bersih yang diperiksa ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah Sarana air bersih yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – Buku catatan kegiatan di lapangan
– Buku Kunjungan Lapangan
– Register Kesehatan Lingkungan
– Register Penyuluhan
– Laporan LB4, LSD
80% 75%
Langkah Kegiatan Pendataan, sosialisasi/advokasi, Inspeksi Sanitasi
Penanggungjawab & . Kesling
51
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Pengukur Kinerja

d. Cakupan Pengawasan Jamban

Judul Cakupan Jamban Keluarga


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap
jamban keluarga
Definisi Operasional Cakupan pengawasan jamban adalah persentase
jumlah jamban yang diperiksa di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah jamban diperiksa di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sarana jamban yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – Buku catatan kegiatan di lapangan
– Buku Kunjungan Lapangan
– Register Kesehatan Lingkungan
– Register Penyuluhan
– Laporan LB4, LSD
Target 70%
Langkah Kegiatan Pendataan, sosialisasi/advokasi, Inspeksi Sanitasi
Penanggungjawab & . Kesling
Pengukur Kinerja

e. Cakupan Pengawasan SPAL

Judul Cakupan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap
pembuangan/pengelolaan limbah rumah tangga
Definisi Operasional Cakupan Pengawasan SPAL adalah Persentase
jumlah SPAL (jumlah rumah tangga ) yang diperiksa di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator jumlah SPAL rumah tangga yang diperiksa di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah Sarana SPAL rumah tangga yang ada di ada
di wilayahkerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data – Buku catatan kegiatan di lapangan
– Register Kesehatan Lingkungan
– Register Penyuluhan
52
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Cakupan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)


Target 75%
Langkah Kegiatan Pendataan, Sosialisasi/advokasi, Inspeksi Sanitasi
Penanggungjawab & Kesling
Pengukur Kinerja

f. Cakupan Pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU)

Judul Tempat Umum (TTU) Yang Diawasi


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap
TTU/TPM
Definisi Operasional Cakupan pengawasan tempat-tempat umum adalah
persentase jumlah TTU yang diperiksa di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah TTU diperiksa yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah Tempat-tempat umum yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – Buku catatan kegiatan di lapangan
– Buku kunjungan lapangan
– Register Kesehatan Lingkungan
– Register Penyuluhan, Laporan LB4, LSD
Target 70%
Langkah Kegiatan Pengawasan, bintek, sosialisasi/advokasi, kemitraan.
Penanggungjawab & Kesling
Pengukur Kinerja

g. Cakupan Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan (TPM)

Judul Tempat Pengolahan Makanan (TPM) Yang Diawasi


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap TPM
Definisi Operasional Cakupan pengawasan TPM adalah persentase jumlah
TPM yang diperiksa di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu 1 tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah TPM diperiksa yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah TPM yang ada di wilayah kerja Puskesmas
53
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Tempat Pengolahan Makanan (TPM) Yang Diawasi


dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – Buku catatan kegiatan di lapangan
– Buku kunjungan lapangan
– Register Kesehatan Lingkungan
– Register Penyuluhan
– Laporan LB4, LSD
Target 75%
Langkah Kegiatan Pengawasan, bintek, sosialisasi/advokasi, kemitraan.
Penanggungjawab & BIKOR Kesling
Pengukur Kinerja

h. Jumlah Desa ODF

Judul Jumlah Desa ODF


Dimensi Mutu Kualitas
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar di Masyarakat
Definisi Operasional Jumlah Desa ODF adalah jumlah desa yang telah
dideklarasi memiliki sanitasi dasar dengan indikator 5
pilar (stop BABS, CTPS, PAM-RT, Pengolahan
sampah rumah tangga, dan pengolahan limbah rumah
tangga) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
1 tahun.
Frekuensi 2 kali setahun
Pengumpulan data
Periode Analisa 2 kali setahun
Numerator Jumlah desa yang telah dideklarasi ODF di wilayah
kerja Puskesmas
Denominator Jumlah seluruh Desa di wilayah kerja Puskesmas
Sumber data – Buku catatan kegiatan di lapangan
– Buku kunjungan lapangan
– Register Kesehatan Lingkungan
– Register Penyuluhan
– Laporan LB4, LSD
Target 1 desa
Langkah Kegiatan Pengawasan, bintek, sosialisasi/advokasi, kemitraan.
Penanggungjawab & BIKOR Kesling
Pengukur Kinerja

13. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

a. Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Anak Balita (6-59


bulan)

54
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Cakupan distribusi kapsul vitamin A bagi anak


balita (6-59 bulan)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mecegah terjadinya kasus kekurangan Vit A
pada balita
Definisi Operasional Cakupan distribusi kapsul vitamin A bagi anak balita (6-
59 bulan) selama 1 tahun adalah cakupan anak balita
(6-59 bulan) yang mendapat kapsul vit A (kapsul warna
biru untuk balita umur 6-12 bulan dan kapsul merah
merah untuk balita umur 13-59 bulan) selama satu
tahun (setiap Bulan Februari dan Agustus) yang ada di
wilayah kerja puskesmas
Frekuensi 2 kali setahun
Pengumpulan data
Periode Analisa 2 kali setahun
Numerator Jumlah anak balita (umur 6-59 bulan) yang mendapat
kapsul vit A pada bulan februari dan agustus yang ada
di wilayah kerja puskesmas
Denominator Jumlah semua balita (6-59 bulan) yang ada di wilayah
kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – Laporan LB3 Gizi tingkat Puskesmas
– Laporan khusus Distribusi Kapsul Vitamin A
Target 100%
Langkah Kegiatan Pendataan balita dan logistik, distribusi ke posyandu,
sweeping
Penanggungjawab & BIKOR GIZI
Pengukur Kinerja

b. Cakupan pemberian Tablet Fe 90 Tablet Pada Ibu Hamil

Cakupan distribusi Tablet Besi (Fe) 90 Tablet pada


Judul
ibu hamil
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan zat besi bagi ibu
hamil sehingga terhindar dari gangguan penyakit
akibat dari defisiensi zat besi (anemia).
Definisi Operasional Cakupan distribusi tablet Fe 90 tablet pada ibu hamil
adalah cakupan ibu hamil yang telah mendapat
minimal 90 TTD (Fe3) selama periode kehamilannya di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu hamil yang mendapat 90 TTD (Fe3) sampai
dengan bulan berjalan (kumulatif) di wilayah kerja
puskesmas
Denominator Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kerja puskesmas
sampai dengan bulan berjalan
55
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Cakupan distribusi Tablet Besi (Fe) 90 Tablet pada


Judul
ibu hamil
Sumber data – Laporan LB3 Gizi tingkat Puskesmas
– PWS KIA
– Laporan khusus distribusi Tablet Tambah Darah
Target 87%
Langkah Kegiatan Antenatal care, perencanaan dan distribusi tablet Fe
Penanggungjawab & BIKOR GIZI
Pengukur Kinerja

c. Cakupan pemberian Makanan Tambahan pada bumil KEK

Judul Cakupan distribusi Makanan Tambahan pada bumil


KEK
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan gizi Bumil KEK
selama kehamilan
Definisi Operasional Cakupan pemberian Makanan Tambahan pada Bumil
KEK adalah cakupan pemberian makanan
pendamping Bumil (MP bumil) selama kehamilan pada
bumil KEK di wilayah kerja Puskesmas
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Bumil KEK yang mendapat MP bumil di wilayah
kerja puskesmas selama kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah semua bumil di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data LB3 Gizi, Laporan khusus MP-bumil
Target 50%
Langkah Kegiatan Menjaringan bumil KEK, KIE pada bumil KEK,
pemberian MP Bumil, pencatatan dan pelaporan,
monitoring dan evaluasi.
Penanggungjawab & BIKOR GIZI
Pengukur Kinerja

14. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

a. Pelayanan Imunisasi Bayi


1) Cakupan Imunisasi BCG

Judul Cakupan Imunisasi BCG


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan sedini mungkin
kepada bayi lahir hidup dari ancaman penularan dan
komplikasi berat penyakit Tubercolosis

56
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Cakupan Imunisasi BCG


Definisi Operasional Cakupan imunisasi BCG adalah Imunisasi BCG yang
diberikan satu kali kepada bayi lahir hidup (dengan
Indikasi) seawal mungkin (satu paket dengan HB-0,
Polio-1) dengan cara menyuntikan di lengan kanan
atas, di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulandata
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang mendapat imunisasi BCG di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran bayi 0 - 11 bulan di wilayah
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi Imunisasi
Target 95%
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan
logistik, pelayanan imunisasi yang berkualitas, PWS
Penanggungjawab & KOR Imunisasi
Pengukur Kinerja

2) Cakupan Imunisasi DPT-HB 1

Judul Cakupan imunisasi DPT-HB 1


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan sedini mungkin kepada
bayi lahir hidup dari ancaman penularan dan komplikasi
berat penyakit difteri,pertusis,tetanus
Definisi Operasional Cakupan imunisasi DPT-HB 1 adalah jumlah bayi usia 2-
11 bulan yang mendapatkan imunisasi DPTHB ke-satu di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang mendapat imunisasi DPTHB yang ke
satu di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah sasaran bayi 0-11 bulan di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi imunisasi
Target 95%
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan
sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
Pelayanan imunisasi yang berkualitas, PWS
Penanggungjawab & BIKOR Imunisasi
Pengukur Kinerja

57
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

3) Imunisasi HB - DPT 3

Judul Cakupan Imunisasi HB-DPT3


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan ulangan kepada bayi
dari ancaman penularan dan komplikasi berat penyakit
Hepatitis B (HB) dan penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus
(DPT-3)
Definisi Operasional Cakupan imunisasi HB-DPT3 adalah imunisasi
kombinasi HB dan DPT lanjutan yang diberikan saat
bayi berumur 4 - 11 bulan yang mendapatkan
imunisasi DPTHB ke-3 (dengan Indikasi) (satu paket
dengan Polio-4) dengan cara menyuntikan di salah
satu paha bayi, di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang mendapat imunisasi DPTHB yang ke
tiga di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah sasaran bayi 0 - 11 bulan di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi Imunisasi
Target 95%
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan
sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
Pelayanan imunisasi yang berkualitas, PWS
Penanggungjawab & BIKOR Imunisasi
Pengukur Kinerja

4) Cakupan Imunisasi Polio-4

Judul Cakupan Imunisasi Polio-4


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan ulangan kepada bayi
dari ancaman penularan dan komplikasi berat penyakit
Polio
Definisi Operasional Cakupan imunisasi polio 4 adalah imunisasi polio
lanjutan yang diberikan saat bayi berumur 4 bulan
(dengan Indikasi) (satu paket dengan HB-DPT3)
dengan cara meneteskan sebanyak 2 tetes dosis di
mulut bayi, di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif Imunisasi Polio-4 di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
58
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Cakupan Imunisasi Polio-4


Denominator Jumlah sasaran Bayi (0-11 bulan) yang ada di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan konsultasi Imunisasi
Target 95%
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan
sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
pelayanan imunisasi yang berkualitas, PWS
Penanggungjawab & BIKOR Imunisasi
Pengukur Kinerja

5) Cakupan Imunisasi Campak

Judul Cakupan Imunisasi Campak


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada bayi dari
ancaman penularan dan komplikasi berat penyakit
Campak
Definisi Operasional Cakupan imunisasi campak adalah imunisasi campak
yang diberikan saat bayi berumur 9 bulan (dengan
Indikasi) dengan cara menyuntikan di lengan kiri bayi,
pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang mendapat imunisasi Campak di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran bayi 0 - 11 bulan di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi Imunisasi
Target 95%
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan
sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
pelayanan imunisasi yang berkualitas, PWS,
Penanggungjawab & BIKOR Imunisasi
Pengukur Kinerja

6) Cakupan imunisasi dasar lengkap

Judul Cakupan Imunisasi dasar lengkap


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada bayi dari
ancaman penularan dan komplikasi berat penyakit
Definisi Operasional Cakupan Imunisasi dasar lengkap adalah imunisasi
yang diberikan saat bayi umur 0-12 bln ( HB, DPT,
BCG, Campak dan Polio)

59
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Cakupan Imunisasi dasar lengkap


Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang mendapat imunisasi dasar lengkap
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah sasaran bayi 0 - 12 bulan di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi Imunisasi
Target 95%
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan
sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
pelayanan imunisasi yang berkualitas, PWS,
Penanggungjawab & BIKOR Imunisasi
Pengukur Kinerja

7) Desa/Kelurahan UCI (Universal Chlid Imunization)

Judul Desa/Kelurahan UCI ( Universal Child Imunization)


Dimensi Mutu Keselamatan dan Kualitas
Tujuan Untuk mengetahui akses wilayah terhadap kelengkapan
dan intensitas imunitas yang didapatkan terhadap seluruh
sasaran bayi (0-12 bulan)
Definisi Operasional Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization
(UCI) adalah Desa/Kelurahan dimana ≥ 80 % dari jumlah
bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat
imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Desa/Kelurahan UCI di satu wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh Desa/Kelurahan di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi Imunisasi
Target 100%
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan
sasaran, pelayanan imunisasi yang berkualitas, monev,
PWS
Penanggungjawab & BIKOR Imunisasi
Pengukur Kinerja

60
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

8) Presentasi Penyakit yang Dapat dicegah dengan Imunisasi

Judul Presentase Penyakit yang dapat dicegah dengan


imunisasi
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas
dalam menjaring masyarakat dengan penyakit akibat
imunisasi yang tidak lengkap sehingga kesehatannya
terjamin melalui penyediaan pelayanan kesehatan
Definisi Operasional Presentase penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi adalah presentase jumlah penduduk dengan
penyakit akibat imunisasi tidak lengkap dibandingkan
dengan jumlah seluruh masyarakat di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penduduk dengan penyakit akibat imunisasi
tidak lengkap di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh penduduk di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SP2TP (LB3), laporan kusus PD3I, register pasien
Target 20%
Langkah kegiatan a. Pendataan masyarakat dengan penyait akibat
imunisasi tidak lengkap di wilayah kerja puskesmas
b. Melakukan penelusuran cakupan imunisasi
c. Melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar,
berupa edukasi tentang manfaat imunisasi
d. Pencatatan dan pelaporan
e. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KOR Surveilans
Pengukur Kinerja

15. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

a. Presentase perokok usia ≤18 tahun

Judul Presentase Perokok usia ≤18 tahun


Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas
dalam menjaring masyarakat perokok sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Presentase perokok usia ≤18 thn adalah presentase
jumlah penduduk usia ≤18 thn yang merokok
dibandingkan dengan jumlah masyarakat umur ≤18 thn
di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu

61
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Presentase Perokok usia ≤18 tahun


tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah perokok usia ≤18 thn di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh penduduk umur ≤18 thn di wilayah
kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SP2TP (LB3), laporan posbindu PTM, register pasien
Target 5.9%
Langkah kegiatan f. Pendataan masyarakat umur ≤18 thn di wilayah
kerja puskesmas
g. Melakukan skrining faktor risiko merokok
h. Melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar,
berupa edukasi tentang bahaya rokok dan cara
berhenti merokok
i. Pencatatan dan pelaporan
j. f. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KOR PTM
Pengukur Kinerja

b. Presentase Masyarakat Obesitas

Judul Presentase Masyarakat Obesitas


Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas
dalam menjaring masyarakat obesitas sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Presentase masyarakat obesitas adalah presentase
jumlah masyarakat yang obesitas dibandingkan
dengan jumlah masyarakat umur 18 tahun ke atas di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah masyarakat Obesitas di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh penduduk umur 18 tahun ke atas di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data SP2TP (LB3), laporan posbindu PTM, register pasien
Target 15.4%
Langkah kegiatan a. Pendataan masyarakat umur 18 tahun ke atas di
wilayah kerja puskesmas
b. Melakukan skrining faktor risiko obasitas
c. Melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar,
62
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Presentase Masyarakat Obesitas


berupa edukasi tentang diet makanan dan aktivitas
fisik, d. Pelatihan teknis pelayanan kesehatan
tentang obesitas bagi tenaga kesehatan, termasuk
pelatihan surveilans faktor risiko obesitas berbasis
web
d. Pencatatan dan pelaporan
e. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KOR PTM
Pengukur Kinerja

c. Presentase penderita Hipertensi

Judul Presentase penderita Hipertensi


Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas
dalam menjaring masyarakat Hipertensi sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Presentase penderita Hiperetsni adalah presentase
jumlah masyarakat yang Hiperetensi dibandingkan
dengan jumlah masyarakat umur 15 tahun ke atas di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita Hipertensi di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh penduduk umur 15 tahun ke atas di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data SP2TP (LB3), laporan posbindu PTM, register pasien
Target 24.3%
Langkah kegiatan a. Pendataan masyarakat umur 15 tahun ke atas di
wilayah kerja puskesmas
b. Melakukan skrining faktor risiko hipertensi
c. Melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar,
berupa edukasi tentang diet makanan dan aktivitas
fisik, dan farmakologi
d. Pelatihan teknis pelayanan kesehatan tentang
hipertensi bagi tenaga kesehatan, termasuk
pelatihan surveilans faktor risiko obesitas berbasis
web
e. Pencatatan dan pelaporan
f. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KOR PTM
Pengukur Kinerja
63
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

B. URAIAN STANDART PELAYANAN MINIMAL UPAYA KESEHATAN


PENGEMBANGAN

1. Upaya Kesehatan Sekolah

a. Pembentukan Dokter kecil tingkat SD

Judul Pembentukan Dokter Kecil Tingkat SD


Dimensi Mutu Kualitas dan kesinambungan

Tujuan Untuk meningkatkan kompotensi siswa di bidang


kesehatan sehingga mampu meningkatkan derajat
kesehatan serta membentuk prilaku hidup sehat anak
usia sekolah yang berada di sekolah
Definisi Operasional Dokter kecil adalah kader kesehatan sekolah yang
biasanya berasal dari kelas 4 dan 5 SD dan setingkat
yang telah mendapatkan pelatihan dokter kecil
Frekuensi 1 Kali setahun
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 Kali setahun
Numerator Jumlah SD dan setingkat yang siswanya dilatih dokter
kecil di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah SD dan setingkat yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama

Sumber data Data Diknas, laporan UKS


Target 2 SD
Langkah Kegiatan Pendataan SD, pembentukan tim pelatih, persiapan
sarana dan prasarana pelatihan, pengaturan jadwal
dan materi pelatihan
Penanggungjawab & BIKOR UKS.
Pengukur Kinerja

b. Cakupan pelayanan kesehatan Remaja

Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta
membentuk prilaku hidup sehat anak remaja yang
berada di sekolah
Definisi Operasional Cakupan pemeriksaan kesehatan remaja adalah
cakupan siswa kelas 1 SLTP/sederajat dan siswa kelas
1SMU/SMK sederajat yang diperiksa kesehatannya
oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru
UKS/kader kesehatan remaja) melalui penjaringan
kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
64
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja


Frekuensi 1 Kali setahun
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 Kali setahun
Numerator Jumlah murid kelas 1 SLTP/sederajat dan murid kelas
1 SMU/SMK sederajat yang diperiksa kesehatannya
melalui penjaringan kesehatan oleh tenaga kesehatan
atau tenaga terlatih (guru UKS/kader kesehatan
remaja) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah murid kelas 1 SLTP/sederajat dan murid kelas
1 SMU/SMK sederajat di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Data Diknas, laporan UKS
Target 1 SMP/A
Langkah Kegiatan Persiapan sarana dan prasarana perencanaandan
pengaturan jadwal, pelaksanaan, pencatatan dan
pelaporan
Penanggungjawab & BIKOR UKS dan BIKOR KIA – KB
Pengukur Kinerja

c. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Anak Sekolah

Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Anak


Sekolah
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Deteksi dini penyakit-penyakit pada anak usia sekolah
Definisi Operasional Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Anak Sekolah
adalah pemeriksaan yang dilakukan pada anak
sekolah Dasar untuk menentukan kondisi kesehatan
anak pada suatu periode tertentu untuk memenuhi
standar kesehatan yang ditetapkan
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah murid SD yang diperiksa kesehatannya oleh
tenaga kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah murid SD di satu wilayah pada kurun waktu
yang sama
Sumber data Laporan UKS
Target 2 SD
Langkah Kegiatan Persiapan sarana dan prasarana perencanaandan
pengaturan jadwal, pelaksanaan, pencatatan dan
pelaporan
Penanggungjawab & BIKOR UKS
Pengukur Kinerja

2. Upaya kesehatan Gigi


65
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

a. Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi Di Masyarakat (UKGM)

Judul Cakupan Kelurahan Binaan UKGMD


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di masyarakat (posyandu)
Definisi Cakupan UKGM adalah persentase UKBM yang mendapat
Operasional pembinaan dari petugas puskesmas di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu setahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah UKBM yang mendapat pembinaan di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah UKBM yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan pembinaan ke UKGM
Target 50%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas, pelaksanaan,
pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawa BIKOR Kesehatan Gigi dan Mulut.
b pengumpulan
data

b. Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di TK

Judul Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di TK


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di sekolah
Definisi Cakupan pembinaan kesehatan gigi dan mulut di TK
Operasional adalah persentase TK yang dibina oleh petugas
puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
setahun
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah TK yang mendapatkan pembinaan oleh petugas
puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah TK yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu setahun
Sumber data Buku catatan pembinaan ke TK
Target 33%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas, pelaksanaan,
66
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di TK


pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawa BIKOR Kesehatan Gigi dan Mulut
b pengumpulan
data

c. Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di SD/MI

Judul Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di


SD/MI
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di sekolah
Definisi Cakupan pembinaan kesehatan gigi dan mulut di SD/MI
Operasional adalah persentase SD/MI yang dibina oleh petugas
puskesmas dalam kurun waktu setahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan dt
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah SD yang mendapatkan pembinaan oleh petugas
puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah SD/MI yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu setahun
Sumber data Catatan pembinaan yang dilakukan ke SD/MI
Target 50%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas, pelaksanaan,
pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawa BIKOR Kesehatan Gigi dan mulut.
b pengumpulan
data

d. Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut siswa TK

Judul Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut siswa


TK
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di sekolah
Definisi Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan mulut siswa TK
Operasional adalah persentase siswa TK yang mendapat pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut dari petugas puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data

67
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut siswa


TK
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah siswa TK yang mendapat pemeriksaan kesehatan
gigi dan mulut oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah siswa TK yang berada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan pembinaan ke TK
Target 33%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas, pelaksanaan,
pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawa BIKOR Kesehatan Gigi dan mulut
b

e. Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut siswa SD

Judul Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut siswa


SD
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di sekolah
Definisi Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan mulut siswa SD
Operasional adalah persentase siswa SD yang mendapat pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut dari petugas puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan dt
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah siswa SD yang mendapat pemeriksaan kesehatan
gigi dan mulut oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah siswa SD yang berada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Register pasien, buku catatan pembinaan
Target 50%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas, pelaksanaan,
pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawa BIKOR Kesehatan Gigi dan mulut
b pengumpulan
data

f. Cakupan Penanganan Siswa TK yang membutuhkan perawatan


kesehatan gigi

68
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Cakupan Penanganan Siswa TK yang membutuhkan


perawatan kesehatan gigi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di sekolah
Definisi Cakupan Penanganan Siswa TK yang Membutuhkan
Operasional Perawatan Kesehatan Gigi adalah persentase siswa TK
yang mendapatkan penanganan berupa perawatan gigi
oleh Petugas di Puskesmas
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah siswa TK yang mendapat penanganan oleh
petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah siswa TK yang membutuhkan perawatan dalam
kurun waktu satu tahun di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data Catatan pembinaan ke TK
Target 50%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas, pelaksanaan,
pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawa BIKOR Kesehatan Gigi dan mulut
b pengumpulan
data

g. Cakupan Penanganan Siswa SD yang membutuhkan perawatan


kesehatan gigi

Judul Cakupan Penanganan Siswa SD yang membutuhkan


perawatan kesehatan gigi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di sekolah
Definisi Cakupan Penanganan Siswa SD/MI yang Membutuhkan
Operasional Perawatan Kesehatan Gigi adalah persentase siswa SD/MI
yang mendapatkan penanganan berupa perawatan gigi
oleh Petugas di Puskesmas
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan

Numerator Jumlah siswa SD/ MI yang mendapat penanganan oleh


petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah siswa SD/MI yang membutuhkan perawatan di

69
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Cakupan Penanganan Siswa SD yang membutuhkan


perawatan kesehatan gigi
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Catatan pembinaan ke SD/ MI
Target 50%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas, pelaksanaan,
pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawa BIKOR Kesehatan Gigi dan mulut
b pengumpulan
data

h. Cakupan penduduk mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan


mulut

Judul Cakupan Penduduk Mendapatkan Pelayanan Kesehatan


Gigi dan Mulut
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan
mulut kepada penduduk
Definisi Cakupan penduduk mendapatkan pelayanan kesehatan
Operasional gigi dan mulut adalah kunjungan baru penduduk umum
yang mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
sesuai standar di UPTD Puskesmas pada kurun waktu
tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kunjungan baru yang mendapatkan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah penduduk yang ada di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan kunjungan (SIK), data penduduk.
Target 35%
Langkah Kegiatan Pendataan, pengaturan pelayanan dan petugas, pelayanan,
pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawa BIKOR Kesehatan Gigi dan mulut.
b pengumpulan
data

i. Cakupan ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan


mulut

Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu


Hamil
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan

70
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu


Hamil
Tujuan Untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil
Definisi Cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil
Operasional adalah pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut terhadap ibu
hamil baru yang berkunjung ke UPTD Puskesmas dalam
kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil baru yang berkunjung ke UPTD
Puskesmas yang diperiksa kesehatan gigi dan mulut dalm
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah ibu hamil baru yang berkunjung ke UPTD
Puskesmas pada kurun waktu yanag sama
Sumber data Laporan kunjungan KIA, SIK, laporan kesehatan gigi dan
mulut
Target 50%
Langkah Kegiatan Koordinasi program (KIA, Gilut), perencanaan dan
pelayanan, pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawa BIKOR Kesehatan Gigi dan Mulut.
b pengumpulan
data

j. Lama waktu pelayanan kesehatan gigi dan mulut di UPTD


Puskesmas:

Judul Lama Waktu Pelayanan Gigi dan Mulut di UPTD


Puskesmas
Dimensi Mutu Kualitas dan kepastian
Tujuan Untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan gigi dan
mulut
Definisi Lama waktu pelayanan gigi dan mulut di UPTD Puskesmas
Operasional adalah waktu yang ditetapkan dalam pelayanan kesehatan
gigi dan mulut untuk mewujudkan pelayanan yang bermutu,
cepat dan tepat
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan dalam pelayanan
kesehatan gigi dan mulut yang disampling secara acak sejak
pasien mulai ditangani sampai selesai.
Denominator Jumlah seluruh pasien yang di sampling (n=15) untuk setiap
tindakan
Sumber data Rekam medik pasien gigi dan mulut

71
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Lama Waktu Pelayanan Gigi dan Mulut di UPTD


Puskesmas
Target Perawatan :6menit
Pencabutan :20 menit
Pencabutan sulung :6 menit
Pengobatan per oral :3 menit
Langkah Persiapan pra pelayanan, kompotensi tenaga, waktu
Kegiatan pelayanan
Penanggungjaw BIKOR Kesehatan Gigi dan Mulut dan Tim Kendali Mutu
ab & Pengukur
Kinerja

3. Upaya Pelayanan Kesehatan Lansia

a. Cakupan pengunjung berusia 60 tahun keatas yang mendapatkan


skrining kesehatan sesuai standar

Judul Cakupan pengunjung berusia 60 tahun keatas yang


mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program Usila
puskesmas dalam melindungi usia lanjut sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Cakupan pengunjung berusia 60 tahun keatas yang
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
adalah presentase pengunjung berusia 60 tahun
keatas yang mendapat skrining kesehatan sesuai
standar minimal 1 kali di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Pengunjung berusia 60 tahun ke atas yang
mendapat skrining kesehatan sesuai standar minimal 1
kali di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah semua penduduk berusia 60 tahun ke atas
yang ada di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data SP2TP (LB3), laporan posyandu usila, register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan a.pendataan lansia
b. skrining kesehatan lansia
c. pemberian buku kesehatan lansia
d. pelayanan rujukan
e. pencatatan dan pelapoan
Penanggungjawab & KOR program Usila
72
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Pengukur Kinerja

b. Jumlah Posyandu Usila

Judul Jumlah Posyandu usila


Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program Usila
puskesmas dalam melindungi usia lanjut sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Jumlah Posyandu usila adalah jumlah posyandu ada di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah posynadu usila di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah desa di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data SP2TP (LB3), Lembar laporan Promkes
Target 100% (6 Posyandu)
Langkah kegiatan a. pendataan posyandu lansia
b. pengadaan posyandu lansia
c. pencatatan dan pelaporan
Penanggungjawab & KOR program Usila
Pengukur Kinerja

4. Upaya Kesehatan Jiwa

a. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa Berat

Judul Cakupan Pelayanan ODGJ


Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas
dalam melayani orang dengan Gangguan Jiwa
sehingga kesehatannya terjamin melalui penyediaan
pelayanan kesehatan
Definisi Operasional Cakupan pelayanan penderita Diabetes Malitus adalah
jumlah ODGJ berat (Psikotik) di wilayah kerjanya yang
mendapat Pelayanan kesehatan jiwa promotif preventif
sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan

73
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Cakupan Pelayanan ODGJ


Numerator Jumlah ODGJ berat (psikotik) di wilayah kerja
puskesmas yang mendapatkan pelayanan kesehatan
jiwa promotif preventif sesuai standar dalam kurun
waktu satu tahun
Denominator Jumlah ODGJ berat (psikotik) yang ada di wilayah
kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SP2TP (LB3), laporan posbindu PTM, register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan a. Penyediaan materi KIE keswa, pedoman dan Buku
Kerja kesehatan Jiwa
b. Peningkatan Pengetahuan SDM
c. Penyediaan Form pencatatan dan pelaporan
d. Pelayanan Kesehatan ODGJ berat di puskesmaas
e. Pelaksanaan kunjungan rumah (KIE keswa dan
dukungan psikososial)
i. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KOR Keswa
Pengukur Kinerja

b. Cakupan Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Jiwa

Judul Pendataan Gangguan Jiwa Berat di Masyarakat


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk mengetahui jumlah penderita gangguan jiwa berat
yang ada di masyarakat.
Definisi Cakupan Deteksi Dini gangguan kesehatan jiwa adalah
Operasional persentase pasien yang mendapatkan pelayanan deteksi
dini gangguan kesehatan jiwa di Puskesmas.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang diperiksa Deteksi Dini Gangguan
Kesehatan Jiwa di Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data - SP2TP, SIK, rekam medik, laporan program jiwa, Register
Pasien Harian
Target 2%
Langkah Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan, koordinasi LS
Kegiatan
Penanggungjaw BIKOR Kesehatan Khusus (Pemegang program Kesehatan
ab & Pengukur Jiwa)
Kinerja

74
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

c. Cakupan Penanganan Pasien Terdeteksi Gangguan Kesehatan Jiwa

Judul Pelayanan Gangguan Jiwa di UPTD Puskesmas


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan pelayanan kesehatan jiwa yang meliputi,
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative pada gangguan
mental emosional, psikosomatik, dan psikotik.
Definisi Cakupan penanganan Pasien terdeteksi gangguan
Operasional kesehatan jiwa di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien terdeteksi Gangguan Kesehatan Jiwa yang
ditangani di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah pasien yang terdeteksi gangguan kesehatan jiwa di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data - SP2TP, SIK, rekam medik, laporan program jiwa, Register
Pasien Harian
Target 100%
Langkah Penemuan kasus (ICD X), pelayanan, kunjungan rumah,
Kegiatan pencatatan dan pelaporan, rujukan, monev
Penanggungjaw BIKOR Kesehatan Khusus (Pemegang program Kesehatan
ab Jiwa)

5. Upaya Kesehatan Pengobatan Tradisional

a. Cakupan Pembinaan Upaya Kesehatan Tradisional (Kestrad)

Judul Upaya kesehatan tradisional


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan - Membina upaya pengobatan tradisional
- Memberikan perlindungan kepada masyarakat
- Menginventarisasi jumlah pengobat tradisional, jenis
dan cara pengobatannya
Definisi Cakupan pembinaan Pengobat tradisional adalah cakupan
Operasional Pengobat tradisional yang dibina oleh Petugas Puskesmas
yang berada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan dt
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah Pengobat Tradisional yang dibina petugas
Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
75
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Upaya kesehatan tradisional


satu tahun
Denominator Jumlah Pengobat Tradisional seluruhnya di wilayah
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Register Pelayanan Kesehatan Tradisional
Target 1
Langkah Kegiatan - Pendataan pengobat tradisional yang ada di wilayah
puskesmas
- Pembinaan pengobat tradisional yang ada di wilayah
puskesmas
Penanggungjawa SUB KOR BATRA
b pengumpulan
data

b. Cakupan Pengobat Tradisional Terdaftar/Berijin

Judul Cakupan Pengobat Tradisional Terdaftar/Berijin


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan - Membina upaya pengobatan tradisional
- Memberikan perlindungan kepada masyarakat
- Menginventarisasi jumlah pengobat tradisional, jenis
dan cara pengobatannya
Definisi Cakupan Pengobat Tradisional Terdaftar / Berijin adalah
Operasional persentase pengobat tradisional yang terdaftar atau berijin
di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah Pengobat Tradisional yang dibina oleh Petugas
Puskesmas yang ada di wilayah Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun yang mempunyai STPT/SIPT
Denominator Jumlah Pengobat Tradisional yang dibina oleh Petugas
Puskesmas yang ada di wilayah Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data Register Pelayanan Kesehatan Tradisional
Target 1
Langkah Kegiatan - Pendataan pengobat tradisional yang ada di wilayah
puskesmas
- pembinaan pengobat tradisional yang ada di wilayah
puskesmas
Penanggungjawa SUB KOR BATRA
b pengumpulan
data

c. Cakupan pembinaan Kelompok Tanaman Obat Keluarga

76
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Cakupan pembinaan Kelompok Tanaman Obat


Keluarga
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan -
Definisi Cakupan pembinaan Kelompok Tanaman Obat Keluarga
Operasional adalah jumlah kelompok TOGA yang mendapatkan
pembinaan cara penggunaan dan manfaat tanaman dari
petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun.
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah kelompok TOGA yang mendapat pembinaan
kesehatan kerja dari petugas Puskesmas
Denominator Jumlah seluruh kelompok TOGA yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SP2RP, laporan promkes dan kunjungan lapangan Kestrad
Target 1 kelompok
Langkah Kegiatan • pendataan kelompok TOGA di masyarakat
• Penyuluhan kesehatan (penggunaan dan manfaat
Toga)
• pencatatan dan pelaporan
• monitoring dan evaluasi

Penanggungjawa SUB KOR UPT


b pengumpulan
data

6. Upaya Kesehatan Kerja dan Olah Raga

a. Cakupan Pembinaan Pos UKK

Judul Pembinaan Pos UKK


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan - meningkatkan kemampuan masyarakat pekerja dalam
upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit yang
berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja.
- meningkatkan pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja
informal dan keluarganya yang belum terjangkau.
- meningkatkan keselamatan kerja dengan mencegah
penggunaan bahan-bahan yang membahayakan
lingkungan kerja dan masyarakat serta menerapkan
prinsip ergonomik.
Definisi Cakupan Pembinaan Pos Upaya Kesehatan Kerja adalah
Operasional persentase Pos UKK yang mendapatkan pembinaan
kesehatan kerja dari petugas Puskesmas di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
77
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Pembinaan Pos UKK


Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah Pos UKK yang mendapat pembinaan kesehatan
kerja dari petugas Puskesmas
Denominator Jumlah Pos UKK yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Ada laporan/catatan kegiatan kesja (Pos UKK) di
Puskesmas sesuai kebutuhan lingkungan berupa
Pembinaan kesja di Pos UKK (promotif, preventif dan
kuratif)
Target 1
Langkah Kegiatan • Penyuluhan kesehatan
• Pelayanan kesehatan
– Yankes tenaga kerja yang berkunjung ke
puskesmas
– Kartu berobat diberi kode tersendiri
– Pemeriksaan kes diarahkan kepada penyakit
yang ada hubungannya dengan pekerjaan
– Penderita penyakit akibat kerja dilakukan
tindak lanjut untuk diberikan penyuluhan
kesehatan dan cara pencegahan penyakit
– Bila tidak dapat diatasi di rujuk ke rumah sakit
– Laporan melalui RR (pelaporan dan
pencatatan) terpadu
Penanggungjawab SUB KOR UKK
pengumpulan data

b. Cakupan Penanganan Penyakit Akibat Kerja (PAK) Dan Penyakit


Akibat Hubungan Kerja (AHK)

Judul Penanganan Penyakit Akibat Kerja (PAK) Dan Penyakit


Akibat Hubungan Kerja (PAHK)
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan - meningkatkan kemampuan masyarakat pekerja dalam
upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit yang
berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja.
- meningkatkan pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja
informal dan keluarganya yang belum terjangkau.
- meningkatkan keselamatan kerja dengan mencegah
penggunaan bahan-bahan yang membahayakan
lingkungan kerja dan masyarakat serta menerapkan
prinsip ergonomik.
Definisi Cakupan Penanganan Penyakit Akibat Kerja adalah
Operasional Presentase Pasien dengan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan
Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK) yang ditangani
Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
78
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Penanganan Penyakit Akibat Kerja (PAK) Dan Penyakit


Akibat Hubungan Kerja (PAHK)
satu tahun

Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah Pasien yang mendapatkan penanganan PAK &
PAHK di Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah Pasien dengan PAK dan PAHK di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – Rekam medik
– Buku Register Pasien
Target 0,50%
Langkah Kegiatan • Penyuluhan kesehatan
• Pelayanan kesehatan
– Yankes tenaga kerja yang berkunjung ke
puskesmas
– Kartu berobat diberi kode tersendiri
– Pemeriksaan kes diarahkan kepada penyakit
yang ada hubungannya dengan pekerjaan
– Penderita penyakit akibat kerja dilakukan
tindak lanjut untuk diberikan penyuluhan
kesehatan dan cara pencegahan penyakit
– Bila tidak dapat diatasi di rujuk ke rumah sakit
– Laporan melalui RR (pelaporan dan
pencatatan) terpadu
Penanggungjawab SUB KOR UKK
& Pengukur
Kinerja

c. Upaya Kesehatan Olah Raga

Judul Upaya kesehatan olah


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Upaya Kesehatan Olah Raga adalah upaya kesehatan
yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
kebugaran jasmani melalui aktifitas fisik dan atau olah raga.
Definisi Cakupan Pembinaan Kelompok olah raga adalah Cakupan
Operasional kelompok olahraga di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun, yang mendapat pembinaan dari
petugas Puskesmas
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah kelompok olah raga yang mendapat pembinaan dari
petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam
79
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Upaya kesehatan olah


kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh kelompok olah raga yang berada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan program kesehatan olah raga
Target 1
Langkah Kegiatan - Pengadaan media informasi : brosur, leaflet
- Pendataan kelompok olah raga : tempat fitnes,klub
- Pertemuan sosialisasi advokasi tentang kesehatan
olah raga
- Penyuluhan kelompok tentang kesehatan olah raga
- Pelatihan teknis tentang kesehatan olah raga
- Pembinaan kelompok olah raga: bumil, usila,dll
- Konsultasi individu tentang kesehatan olah raga
Penanggungjawa Sub KOR kesehatan olah raga
b pengumpulan
data

7. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

a. Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga Rawan)

Judul Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga Rawan


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan membina keluarga rentan kesehatan yang dilakukan oleh
petugas perkesmas baik yang belum selesai maupun yang
sudah selesai di bina.
Definisi Cakupan keluarga dibina adalah persentase keluarga
Operasional rawan yang belum selesai dibina maupun yang sudah
selesai dibina di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Frekuensi 1 kali dlm 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah keluarga rawan yang dibina di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator 40% Keluarga Rawan
Sumber data – SP2TP/ LB4
– R1, R2
– Kohort
Target 43%
Langkah Kegiatan Mengidentifikasi kk yang akan dikunjungi
Penanggungjawa BIKOR Perkesmas
b pengumpulan
data

80
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

b. Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina

Judul Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Memamtau Keluarga Rawan yang dapat mandiri tentang
masalah kesehatannya
Definisi Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina adalah persentase
Operasional keluarga rawan yang mencapai KM IV dan KK yang jumlah
kunjungannya sudah 6 kali kunjungan dengan tidak
memandang status keluarga mandirinya di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 kali dlm 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah keluarga rawan yang selesai dibina di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator 35 % KK rawan
Sumber data – SP2TP/ LB4
– R1, R2 PHN
– Kohort
Target .35%
Langkah Melakukan perkesmas
Kegiatan
Penanggung BIKOR Perkesmas
jawab data

c. Cakupan Keluarga Mandiri III

Judul Cakupan Keluarga Mandiri III


Dimensi Mutu Kualitas dan kemandirian
Tujuan Keluarga Rawan dapat mandiri tentang masalah
kesehatannya
Definisi Cakupan Keluarga Mandiri III adalah persentase keluarga
Operasional rawan yang dibina dengan memenuhi kriteria KM III di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 kali dlm 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah keluarga rawan yang dibina yang memenuhi kriteria
III di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator 15%

81
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Cakupan Keluarga Mandiri III


Sumber data – SP2TP/ LB4
– R1, R2 PHN
– Kohort
Target 100% sasaran (52 Keluarga Rawan)
Langkah Kegiatan Melakukan perkesmas
Penanggungjawa BIKOR Perkesmas
b pengumpulan
data

C. URAIAN STANDART PELAYANAN MINIMAL UPAYA KESEHATAN


PERORANGAN

1. Upaya Pengobatan

a. Cakupan Rawat Jalan Umum

Judul Cakupan Rawat Jalan


Dimensi Mutu Kualitas dan kompetensi
Tujuan Untuk mengetahui akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan tingkat pertama
Definisi Operasional Cakupan Kunjungan Rawat Jalan adalah persentase
kunjungan baru rawat jalan Puskesmas yang berasal
dari dalam wilayah kerja Puskesmas dan jaringannya
(Puskesmas Pembantu; Puskesmas Keliling) dalam
kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator kunjungan baru pasien rawat jalan Puskesmas dan
jaringannya yang berasal dari dalam wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator 15% dari jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun.
Sumber data SP2TP, Laporan Kunjungan, SIK UPTD Kesmas,
Register rawat jalan dan kartu rekam medik pasien
Target 30 % sasaran (15% dari jumlah penduduk di dalam
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun)
Langkah Kegiatan Pendataan penduduk, sarana kesehatan, peningkatan
SDM.
Penanggungjawab & BIKOR Balai Pengobatan Umum
Pengukur Kinerja

b. Cakupan Rawat Jalan Gigi

82
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Cakupan Rawat Jalan


Dimensi Mutu Kualitas dan kompotensi
Tujuan Untuk mengetahui akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan tingkat pertama
Definisi Operasional Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Gigi adalah
persentase kunjungan baru pasien rawat jalan klinik
Gigi Puskesmas yang berasal dari dalam wilayah
kerja Puskesmas dan jaringannya dalam kurun waktu
satu tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator kunjungan baru pasien rawat jalan klinik Gigi
Puskesmas dan jaringannya yang berasal dari dalam
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator 4% jumlah penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun.
Sumber data SP2TP, Laporan Kunjungan, SIK UPTD Kesmas
Target 4% sasaran
Langkah Kegiatan Pendataan penduduk, sarana kesehatan, peningkatan
SDM.
Penanggungjawab & KOR. BP Gigi
Pengukur Kinerja

c. Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat

Judul BPJS/ GAKIN/JKN


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar penduduk miskin terlindungi dari pembiayaan
kesehatan sebagai peserta JKN/JPK.
Definisi Operasional Cakupan JKN/JPK Gakin adalah proporsi penduduk
gakin terlindungi JKN/JPK (Subsidi Pemerintah dan
Pemda) di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penduduk gakin yang memiliki kartu peserta
JKN/JPK di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh penduduk gakin di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan JKN/JPK Kab/Kota, Asuransi Kesehatan
Komersial.
Target 100%
Langkah Kegiatan Identifikasi potensi wilayah, sosialisasi/ advokasi,
83
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

pelaksanaan
Penanggungjawab & BIKOR PROMKES
Pengukur Kinerja
d. Pemberi pelayanan medis poliklinik rawat jalan Tingkat
Puskesmas

Judul Pemberi Pelayanan Poliklinik Rawat Jalan Tingkat


UPTD Puskesmas
Dimensi Mutu Kompetensi
Tujuan Tersedianya pelayanan poliklinik rawat jalan oleh
tenaga dokter umum dan dokter gigi.
Definisi Operasional Pemberi pelayanan poliklinik rawat jalan tingkat UPTD
Puskesmas adalah pelayanan yang diberikan oleh
tenaga medis (dokter umum, dokter gigi) sesuai
dengan standar pelayanan kesehatan dasar.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan pasien rawat jalan di poliklinik
umum, gigi yang diberikan oleh tenaga medis (dokter
umum, dokter gigi) di tingkat UPTD Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien rawat jalan di
poliklinik umum, gigi di tingkat UPTD Puskesmas pada
kurun waktu yang sama
Sumber data SP2TP, Laporan Kunjungan
Target Dokter umum : 100%
Dokter gigi : 100%
Langkah Kegiatan Pembentukan komite medik, pengaturan jadwal tugas,
monev
Penanggungjawab & BIKOR Balai Pengobatan.
Pengukur Kinerja

e. Pemberi Pelayanan Medis Poliklinik Rawat Jalan Tingkat Pustu

Judul Pemberi Pelayanan Poliklinik Rawat Jalan Tingkat


Pustu
Dimensi Mutu Kompetensi
Tujuan Tersedianya pelayanan poliklinik rawat jalan oleh
tenaga dokter umum di tingkat pustu
Definisi Operasional Pemberi pelayanan poliklinik rawat jalan tingkat pustu
adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis
(dokter umum) sesuai dengan standar pelayanan
kesehatan dasar.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan

84
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Pemberi Pelayanan Poliklinik Rawat Jalan Tingkat


Pustu
Numerator Jumlah kunjungan pasien rawat jalan yang diberikan
pelayanan oleh oleh tenaga medis (dokter umum) di
tingkat pustu pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien rawat jalan di tingkat
pustu pada kurun waktu yang sama
Sumber data SP2TP, Laporan Kunjungan,
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pembentukan komite medik, pengaturan jadwal tugas,
monev
Penanggungjawab & PJ JPK Dan JFPK
Pengukur Kinerja

f. Jam Buka pelayanan

Judul Jam Buka Pelayanan


Dimensi Mutu Akses, kompetensi
Tujuan Untuk menyediakan pelayanan poliklinik rawat jalan
selama 7 jam.
Definisi Operasional Jam buka pelayanan adalah jam dan hari kerja
pelayanan untuk poliklinik umum dan kedaruratan yang
diberikan secara terus menerus selama 6 jam
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Jam Buka pelayanan dalam kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah jam yang ada pada kurun waktu yang sama
Sumber data SP2TP, Laporan Kunjungan, SIK UPTD Puskesmas.
Target Pagi: 8 jam

Langkah Kegiatan Pengaturan jadwal tugas, monev


Penanggungjawab & BIKOR Balai Pengobatan.
Pengukur Kinerja

D. URAIAN STANDART PELAYANAN MINIMAL UPAYA KESEHATAN


PENUNJANG

1. Upaya Farmasi

a. Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan

Judul Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar tersedianya obat pelayanan kesehatan dasar sesuai
dengan kebutuhan
85
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan


Definisi Ketersediaan obat sesuai kebutuhan adalah ketersediaan
Operasional obat pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat UPTD
Puskesmas
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah dan jenis obat yang tersedia untuk pelayanan
kesehatan dasar yang diberikan unit pengelola obat
Denominator Jumlah dan jenis obat yang dibutuhkan untuk pelayanan
kesehatan dasar di UPTD Puskesmas dan Jejaringnya
Sumber data LPLPO,
Target 100%
Langkah Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat, monev
Kegiatan
Penanggungjaw BIKOR Farmasi
ab & Pengukur
Kinerja

b. Ketersediaan Obat Esensial

Judul Ketersediaan Obat Esensial


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar tersedianya obat esensial untuk pelayanan kesehatan
dasar sesuai dengan kebutuhan
Definisi Ketersediaan obat esensial adalah obat yang paling
Operasional banyak diperlukan oleh suatu populasi dan ditetapkan oleh
para ahli yang kemudian dibakukan dalam Daftar Obat
Esensial Nasional (DOEN)
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah item obat esensial yang dapat disediakan untuk
pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat (Gudang
Farmasi Kota)
Denominator Jumlah item obat esensial yang dibutuhkan untuk
pelayanan kesehatan dasar di UPTD Puskesmas dan
Jejaringnya
Sumber data LPLPO
Target 100%
Langkah Kegiatan Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat,
monev
Penanggungjawab BIKOR Farmasi
& Pengukur
Kinerja

86
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

c. Ketersediaan Obat Generik

Judul Ketersediaan Obat Generik


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar tersedianya obat generik untuk pelayanan kesehatan
dasar sesuai dengan kebutuhan
Definisi Ketersediaan obat generik adalah ketersediaan item obat
Operasional generik untuk pelayanan kesehatan dasar
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah item obat generik yang dapat disediakan untuk
pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat (Gudang
Farmasi Kota)
Denominator Jumlah item obat generik yang dibutuhkan untuk pelayanan
kesehatan dasar di UPTD Puskesmas dan Jejaringnya
Sumber data LPLPO
Target 100%
Langkah Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat, monev
Kegiatan
Penanggungjaw BIKOR Farmasi
ab & Pengukur
Kinerja

d. Tata Kelola Obat Sesuai Standar

Judul Tata Kelola Obat Sesuai Standar


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar pengelolaan obat sesuai dengan standar
Definisi Tata kelola obat sesuai standar adalah proses perencanaan,
Operasional permintaan, penerimaan, penyimpanan dan distribusi sesuai
dengan standar tata kelola obat dan aturan perundangan
yang berlaku untuk katagori obat tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah dan jenis obat yang di kelola sesuai standar tata
kelola obat
Denominator Jumlah dan jenis obat yang ada
Sumber data Resep harian, register obat, LPLPO
Target 100%
Langkah kartu stok obat, gudang penyimpanan obat, almari obat
Kegiatan

87
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Penanggungjaw BIKOR Farmasi


ab & Pengukur
Kinerja

e. Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi

Judul Waktu Pelayanan Obat jadi


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan kepastian rentang waktu pelayanan obat
jadi
Definisi Waktu pelayanan obat jadi adalah waktu yang diperlukan dari
Operasional penyerahan resep sampai diterimanya obat jadi yang
terinformasi dengan jelas dengan aturan pemakaian obat.
Frekuensi Setiap bulan
Pengmpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu pelayanan obat jadi
Denominator Jumlah pasien yang mendaptkan resep obat jadi
Sumber data resep.
Target 5 menit
Langkah pengadaan resep, pelayanan, sampling survey, monev
Kegiatan
Penanggungjaw BIKOR Farmasi dan Tim Kendali Mutu
ab & Pengukur
Kinerja

f. Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan

Judul Waktu Pelayanan Obat Racikan


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan kepastian rentang waktu pelayanan obat
racikan
Definisi Waktu pelayanan obat racikan adalah waktu yang diperlukan
Operasional dari penyerahan resep sampai diterimanya obat racikan yang
terinformasi dengan jelas dengan aturan pemakaian obat.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu pelayanan obat racikan
Denominator Jumlah pasien yang mendaptkan resep obat racikan
Sumber data Resep.
Target 10 menit
Langkah Pengadaan resep, pelayanan, optimalisasi sarana peracikan
Kegiatan obat, sampling survey, monev
Penanggungjaw BIKOR Farmasi dan Tim Kendali Mutu
ab & Pengukur
Kinerja
88
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

g. Penulisan Resep Rasional

Judul Penulisan Resep Sesuai Formularium


Dimensi Mutu Efisiensi
Tujuan Untuk peningkatan efisiensi pelayanan obat kepada pasien
Definisi Formularium obat adalah buku daftar obat sebagai pedoman
Operasional dalam pemberian resep kepada pasien di UPTD Puskesmas
dan jejaring
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah resep yang diambil sebagai sampel yang sesuai
formularium dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sampel dalam 1
bulan ( n minimal 75 )
Sumber data Resep.
Target 90%
Langkah Penataan resep, random sampling.
Kegiatan
Penanggungjaw BIKOR Farmasi
ab & Pengukur
Kinerja

h. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat

Judul Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Pemberian Obat


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk peningkatan mutu pelayanan obat kepada pasien dan
memperhatikan keselamatan pengguna obat
Definisi Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat adalah
Operasional kejadian dimana petugas obat tidak salah dalam
memberikan jenis obat, jumlah obat, dosis obat, aturan
pemakaian obat, orang yang menerima obat, dan mengganti
jenis obat tanpa konfirmasi kepada petugas pembuat resep
dan pengeluaran obat harus berdasarkan resep
Frekuensi 1 bulan
Pengmpulan data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien unit farmasi yang disurvey dikurangi
jumlah pasien yang mengalami kesalahan pemberian obat
Denominator Jumlah seluruh pasien unit farmasi yang disurvey
Sumber data Survei , resep.
Target 100%
Langkah Penataan resep, random sampling, survey

89
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Kegiatan
Penanggungjawa BIKOR Farmasi dan Tim Gugus Kendali Mutu
b & Pengukur
Kinerja

i. Tata Kelola Dokumen Resep

Judul Tata Kelola Dokumen Resep


Dimensi Mutu Keamanan dan kesinambungan
Tujuan Agar dokumen resep tersimpan dan boleh dimusnahkan
sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku
Definisi Tata Kelola dokumen resep adalah penyimpanan dan
Operasional pemusnahan dokumen resep sesuai dengan aturan
perundangan yang berlaku
Frekuensi Setiap tahun
Pengumpulan dt
Periode Analisa Setiap tahun
Numerator Jumlah dokumen resep yang disimpan dan dimusnahkan
sesuai aturan perundangan yang berlaku, dalam kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh dokumen resep yang yang ada dalam kurun
waktu yang sama
Sumber data Family folder , SIK
Target 5 Tahun (100 %)
Langkah Monitoring dokumen resep sesuai waktu penyimpanan,
Kegiatan pemilahan, pemusnahan dengan berita acara tertulis
Penanggungjaw BIKOR Farmasi
ab & Pengukur
Kinerja

2. Upaya Pemeriksaan Laboratorium Sederhana

a. Durasi Waktu Pemeriksaan Spesimen Laboratorium Sederhana

Judul Durasi Waktu Pemeriksaan Spesimen Laboratorium


Dimensi Mutu Kualitas, keselamatan, kesinambungan
Tujuan Agar tergambar kualitas kinerja petugas dalam memberikan
pelayanan penunjang laboratorium
Definisi Durasi waktu pemeriksaan laboratorium adalah rerata waktu
Operasional yang diperlukan untuk melakukan proses pemeriksaan
specimen laboratorium sederhana yang meliputi persiapan,
KIE, memproses specimen, membaca, dan
menginformasikan kepada pasien.
Cakupan jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium
puskesmas adalah persentase jumlah pasien yang
melakukan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
90
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Durasi Waktu Pemeriksaan Spesimen Laboratorium


data

Periode Analisa Setiap bulan


Numerator Jumlah pasien yang melakukan pemeriksaan laboratorium di
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah kunjungan pasien ke Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Sumber data Register Laboratorium
Target (10%- 1. Gol darah : 15 menit/orang
2015 dari 2. Hb : 45 menit/orang
kunjungan 3. Gula darah (rapid) : 10 menit/orang
puskesmas) 4. Cholesterol darah : 15 menit/orang
5. Uric Acid (rapid) : 10 menit/orang
Langkah Persiapan sarana dan prasarana, peningkatan kompotensi
Kegiatan petugas, pencatatan pelaporan, monev
Penanggungjaw BIKOR Laboratorium Sederhana
ab & Pengukur
Kinerja

3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat/Perkesmas

a. Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga Rawan)

Judul Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga Rawan


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan membina keluarga rentan kesehatan yang dilakukan oleh
petugas perkesmas baik yang belum selesai maupun yang
sudah selesai di bina.
Definisi Cakupan keluarga dibina adalah persentase keluarga
Operasional rawan yang belum selesai dibina maupun yang sudah
selesai dibina di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Frekuensi 1 kali dlm 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah keluarga rawan yang dibina di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator 40% Keluarga Rawan
Sumber data – SP2TP/ LB4
– R1, R2
– Kohort
Target 45%
Langkah Kegiatan Mengidentifikasi kk yang akan dikunjungi
Penanggungjawa Bikor Perkesmas
b pengumpulan
data

91
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

b. Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina

Judul Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Memamtau Keluarga Rawan yang dapat mandiri tentang
masalah kesehatannya
Definisi Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina adalah persentase
Operasional keluarga rawan yang mencapai KM IV dan KK yang jumlah
kunjungannya sudah 6 kali kunjungan dengan tidak
memandang status keluarga mandirinya di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 kali dlm 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah keluarga rawan yang selesai dibina di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator 40 % KK rawan
Sumber data – SP2TP/ LB4
– R1, R2 PHN
– Kohort
Target .45%
Langkah Melakukan perkesmas
Kegiatan
Penanggung BIKOR Perkesmas
jawabdata

c. Cakupan Keluarga Mandiri III

Judul Cakupan Keluarga Mandiri III


Dimensi Mutu Kualitas dan kemandirian
Tujuan Keluarga Rawan dapat mandiri tentang masalah
kesehatannya
Definisi Cakupan Keluarga Mandiri III adalah persentase keluarga
Operasional rawan yang dibina dengan memenuhi kriteria KM III di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 kali dlm 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah keluarga rawan yang dibina yang memenuhi kriteria
III di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator 18 %
Sumber data – SP2TP/ LB4
– R1, R2 PHN
– Kohort
Target 100% sasaran (52 Keluarga Rawan)
92
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Langkah Kegiatan Melakukan perkesmas


Penanggungjawa BIKOR Perkesmas
b pengumpulan
data

2) Upaya pencatatan dan pelaporan Tingkat UPTD Puskes

a. Tepat waktu laporan


Judul Tepat Waktu Laporan
Dimensi Mutu Kualitas, kesinambungan
Tujuan Agar hasil kegiatan terlaporkan tepat waktu secara berjenjang
Definisi Tepat waktu laporan adalah diterimanya laporan hasil
Operasional kegiatan (mingguan, bulanan, triwulan, semester dan
tahunan) oleh jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan
tanggal/waktu yang sudah ditetapkan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jenis laporan kegiatan yang diterima tepat waktu dan dengan
tanda bukti oleh jenjang yang lebih tinggi
Denominator Jenis laporan kegiatan yang diterima oleh jenjang yang lebih
tinggi dengan tanda bukti
Sumber data Buku ekspedisi
Target 1. Laporan kegiatan KIA & KB : tanggal 5
2. Laporan kegiatan GIZI : tanggal 5
3. Laporan kegiatan Imunisasi : tanggal 5
4. Laporan kegiatan P2PM : tanggal 5
5. Laporan kegiatan Promkes : tanggal 5
6. Laporan kegiatanKesling : tanggal 5
7. Laporan SP2TP : tanggal 5
8. LPLPO (Obat) : tanggal 5
9. Laporan Surveilans (EWARS) : Senin
10. Laporan kegiatan Lansia : tanggal 5
11.Laporan kegiatan jiwa : tanggal 5
12. Laporan Kesehatan mata : tanggal 5
13. Laporan kegiatan perkesmas : tanggal 5
14. Laporan kegiatan kesehatan olahraga : tanggal 5
15. Laporan kegiatan Gigi/UKGS : tanggal 5
16. Laporan kegiatan PKPR : tanggal 5
17. Laporan UKK : tanggal 5
Langkah Keg. koordinasi lintas program
Penanggungjaw BIKOR SP2TP
ab & Pengukur
Kinerja

b. Registrasi Pasien dan Catatan Medik


1) Lama waktu pendaftaran pasien

93
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Lama Waktu Pendaftaran Pasien


Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Agar teregistrasinya pasien sesuai dengan standar waktu
yang ditetapkan (cepat, tepat, akurat)
Definisi Lama waktu pendaftaran pasien adalah waktu yang
Operasional dibutuhkan mulai dari pasien di identifikasi sampai selesai
sesuai dengan standar SIK.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan untuk registrasi sesuai
standar SIK dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang terregistrasi dalam kurun waktu yang
sama
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK)
Target 5 menit
Langkah Persiapan sarana, prasarana, pengaturan tenaga, sampling
Kegiatan survey
Penanggungjaw BIKOR SP2TP dan Tim Kendali Mutu
ab & Pengukur
Kinerja

2) Waktu Pembuatan dan Penemuan Catatan Medik

Judul Lama Waktu Pembuatan dan Penemuan Catatan Medik


Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Agar pembuatan dan penemuan catatan medik pasien sesuai
dengan standar waktu yang ditetapkan (cepat, tepat, akurat)
Definisi Lama waktu pembuatan dan penemuan catatan medik pasien
Operasional adalah waktu yang dubutuhkan mulai dari pasien
teridentifikasi sesuai dengan standar SIK sampai mempunyai
lembar catatan medic
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan dan
penemuan catatan medik pasien sesuai standar SIK dalam
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang terregistrasi dalam kurun waktu yang
sama
Sumber data Family folder, registrasi kunjungan (SIK)
Target 5 menit
Langkah Penataan family folder, persiapan sarana, prasarana,
Kegiatan pengaturan tenaga, sampling survei
Penanggungjaw BIKOR SP2TP dan Tim kendali Mutu
ab & Pengukur

94
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Kinerja

3) Lama Waktu Distribusi Catatan Medik ke Pelayanan

Judul Lama Waktu Distsibusi Catatan Medik ke Poli Pelayanan


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar distribusi catatan medik pasien ke poli pelayanan sesuai
dengan standar waktu yang ditetapkan (cepat, tepat, akurat)
Definisi Lama waktu distribusi catatan medik pasien ke poli pelayanan
Operasional adalah waktu yang dibutuhkan mulai dari teridentifikasinya
catatan medik pasien sampai catatan tersebut ke poli
pelayanan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan untuk distribusi catatan
medik pasien ke poli pelayanan dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang teridentifikasi dalam catatan medik
dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli pelayanan.
Target 5 menit
Langkah Penataan family folder, pengaturan tenaga (kurir), sampling
Kegiatan survey
Penanggungjaw BIKOR SP2TP dan Tim Kendali Mutu
ab & Pengukur
Kinerja

4) Kelengkapan pengisian dan penataan kembali rekam medik 24 jam setelah


selesai pelayanan

Judul Kelengkapan Pengisian dan Penataan /Penyimpanan


Rekam Medik Dalam Waktu 24 Jam
Dimensi Mutu Kualitas dan Keamanan
Tujuan Agar catatan medik pasien bisa memberikan informasi yang
bisa dipertanggung jawabkan secara teknis medis dan dijaga
kerahasiaannya dan keamanannya
Definisi Kelengkapan pengisian dan penataan/penyimpanan rekam
Operasional medik dalam waktu 24 jam adalah catatan medik pasien yang
sudah teridentifikasi secara teknis medis dan ditata kembali
dalam family folder dalam waktu maksimal 24 jam setelah
pasien mendapat pelayanan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan dt
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang catatan mediknya terisi lengkap sesuai
standar dan tertata/tersimpan sesuai standar dalam kurun
95
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Kelengkapan Pengisian dan Penataan /Penyimpanan


Rekam Medik Dalam Waktu 24 Jam
waktu tertentu

Denominator Jumlah kunjungan yang teridentifikasi dalam catatan medik


Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli pelayanan.
Target 1 menit
Langkah Kompotensi tenaga, sosialisasi tentang catatan medik,
Kegiatan penataan family folder, sampling survei
Penanggungjaw BIKOR SP2TP dan Tim Kendali Mutu
ab & Pengukur
Kinerja

5) Kelengkapan informed concent setelah mendapatkan informasi yang jelas

Judul Kelengkapan Informed concent


Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Agar didapatkannya informasi yang jelas dan tertulis serta
dibubuhi tanda tangan oleh pasien/keluarga dengan petugas
yang berkompoten tentang persetujuan jenis tindakan medis
yang dilakukan.
Definisi Kelengkapan informed concent adalah persetujuan tertulis
Operasional yang dijelaskan kepada pasien/keluarga terhadap jenis
tindakan medis yang kemudian dibubuhi tanda tangan antara
pihak pasien/keluarga dengan petugas kesehatan yang
berkompeten
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang dilakukan jenis tindakan medis sesuai
standar yang dilengkapi dengan informed concent dalam
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dilakukan tindakan medis sesuai
standar dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli pelayanan.
Target 80%
Langkah Sosialisasi, penyediaan format, pelaksanaan, penyimpanan
Kegiatan
Penanggungjaw BIKOR SP2TP dan Tim Kendali Mutu
ab & Pengukur
Kinerja

6) Waktu Tunggu Pasien Di Rawat Jalan

Judul Waktu Tunggu di Rawat Jalan


Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Untuk mengetahui lama waktu tunggu di ruang tunggu
96
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Waktu Tunggu di Rawat Jalan


sampai mendapatkan pelayanan.
Definisi Waktu tunggu di rawat jalan adalah lama waktu yang
Operasional dibutuhkan oleh pasien/pengunjung mulai dari adanya
catatan medik di unit pelayanan sampai dengan pemanggilan
mendapatkan pelayanan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan mulai dari adanya
catatan medik di unit pelayanan sampai pemanggilan untuk
dilayani
Denominator Jumlah seluruh pasien yang catatan mediknya sudah
terdistribusi di unit pelayanan.
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli pelayanan.
Target < 40 menit
Langkah Sosialisasi, peningkatan motivasi pelayanan, sampling survei
Kegiatan
Penanggungjaw BIKOR SP2TP dan Tim Kendali Mutu
ab & Pengukur
Kinerja

7) Kenyamanan ruang tunggu

Judul Kenyamanan Ruang Tunggu


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Agar pasien/keluarga/pengantar merasakan kenyamanan
selama proses pelayanan.
Definisi Kenyamanan ruang tunggu adalah persepsi/pernyataan
Operasional nyaman yang dirasakan oleh pasien/keluarga/pengantar
selama menunggu proses pelayanan di ruang tunggu.
Frekuensi Setiap 3 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah pasien/keluarga/pengantar yang merasa nyaman
menunggu di ruang tunggu selama proses pelayanan
Denominator Jumlah seluruh pasien/keluarga/pengantar yang berada di
ruang tunggu selama menunggu proses pelayanan
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) , sampling survei
Target 80%
Langkah Penataan ruang tunggu yang nyaman, persiapan quisioner,
Kegiatan pelaksanan sampling survey
Penanggungjaw BIKOR SP2TP dan Tim Kendali Mutu
ab & Pengukur
Kinerja

97
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

8) Tata kelola rekam medik

Judul Tata Kelola Rekam Medik


Dimensi Mutu Keamanan
Tujuan Agar rekam medik tersimpan dan boleh dimusnahkan sesuai
dengan aturan perundangan yang berlaku
Definisi Tata kelola rekam medik adalah penyimpanan dan
Operasional pemusnahan rekam medik sesuai dengan aturan
perundangan yang berlaku
Frekuensi Setiap tahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap tahun
Numerator Jumlah rekam medik pasien yang disimpan dan dimusnahkan
sesuai aturan perundangan yang berlaku, dalam kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh rekam medik yang yang ada dalam kurun
waktu yang sama
Sumber data Family folder , SIK
Target 5 Tahun (100 %)
Langkah Monitoring rekam medik sesuai waktu penyimpanan,
Kegiatan pemilahan, pemusnahan dengan berita acara tertulis
Penanggungjaw BIKOR SP2TP
ab & Pengukur
Kinerja

3) Administrasi dan Managemen

a. Tindak lanjut hasil monev kegiatan UPTD

Judul Tindak lanjut monev kegiatan UPTD


Dimensi Mutu Efektivitas
Tujuan Tergambarnya hasil kegiatan terhadap upaya kesehatan
perorangan di Puskesmas Sungai Sidang
Definisi Tindak lanjut monev hasil kegiatan tingkat UPTD adalah
Operasional pelaksanaan monev yang harus dilakukan oleh setiap
penanggung jawab poli terhadap kegiatan yang telah
dilaksanakan dalam pertemuan monev tersebut
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Hasil keputusan pertemuan monev yang ditindaklanjuti dalam
satu bulan
Denominator Total hasil keputusan yang harus ditindaklanjuti dalam satu
98
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Tindak lanjut monev kegiatan UPTD


bulan
Sumber data Notulen rapat dan PKP
Target 100%
Langkah Mencatat data yang terkait dari notulen rapat dan data PKP
Kegiatan
Penanggungjaw Kepala UPTD
ab & Pengukur
Kinerja

b. Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja

Judul Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja


Dimensi Mutu Efektivitas, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kepedulian administrasi PKM dalam
menunjukkan akuntabilitas kinerja pelayanan
Definisi akuntabilitas kinerja dalah perwujudan kewajiban PKM untuk
Operasional mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban
secara periodik. Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkap
adalah laporan kinerja yang memuat pencapaian indikator-
indikator yang ada pada SPM (standar pelayanan minimal),
indikator-indikator kinerja pada rencana strategis bisnis PKM
dan indikator-indikator kerja yang lain yang dipersyaratkan
oleh pemerintah daerah.
Laporan akuntabilitas kinerja minimal 1 bulan sekali
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkap dan dilakukan
minimal 1 bulan 1 kali
Denominator Jumlah laporan akuntabilitas yang seharusnya disusun dalam
1 bulan
Sumber data Bagian tata usaha
Target 100%
Langkah Mencatat semua hasil kegiatan, membuat grafik, membuat
Kegiatan keterpaduan hasil kegiatan dengan program lain
Penanggungjaw Kepala UPTD
ab & Pengukur
Kinerja

c. Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat

Judul Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat


Dimensi Mutu Efektivitas, efisiensi, kenyamanan

99
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat


Tujuan Tergambarnya kepedulian PKM terhadap tingkat
kesejahteraan pegawai
Definisi Usulan kenaikan pangkat pegawai dilakukan dua periode
Operasional dalam satu tahun yaitu bulan April dan Oktober
Frekuensi 6 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 6 bulan
Numerator Jumlah pegawai yang seharusnya diusulkan kenaikan
pangkat dalam 6 bulan
Denominator Jumlah seluruh pegawai yang seharusnya diusulkan kenaikan
pangkat dalam 6 bulan
Sumber data Sub bagian kepegawaian
Target 85%
Langkah Mengisi buku SIP kepegawaian, mengurutkan daftar kenaikan
Kegiatan pangkat setiap pegawai, mengusulkan nama pegawaian yang
sudah waktunya naik pangkat
Penanggungjaw Kepala Bagian Tata Usaha
ab & Pengukur
Kinerja

d. Ketepatan waktu pengusulan kenaikan gaji berkala

Judul Ketepatan waktu pengusulan kenaikan gaji berkala


Dimensi Mutu Efektivitas, kenyamanan
Tujuan Tergambarnya kepedulian PKM terhadap tingkat
kesejahteraan pegawai
Definisi Usulan kenaikan gaji berkala adalah kenaikan gaji secara
Operasional periodik sesuai aturan kepegawaian yang berlaku (UU
No.8/1974, UU No.43/1999)
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah pegawai yang diusulkan tepat waktu sesuai periode
kenaikan pangkat dalam satu tahun
Denominator Jumlah seluruh pegawai yang seharusnya diusulkan kenaikan
pangkat dalam satu tahun
Sumber data Sub bagian kepegawaian
Target 100%
Langkah Mengisi buku SIP kepegawaian, mengurutkan daftar kenaikan
Kegiatan berkala setiap pegawai, mengusulkan nama pegawaian yang
sudah waktunya naik berkala
Penanggungjaw Kepala Bagian Tata Usaha
ab & Pengukur
Kinerja
100
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

e. Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20


jam pertahun

Judul Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam


pertahun
Dimensi Mutu Kompetensi, teknis
Tujuan Tergambarnya kepedulian PKM terhadap kualitas SDM
Definisi Pelatihan adalah semua kegiatan peningkatan kompetensi
Operasional karyawan yang dilakukan baik di rumah sakit ataupun di luar
rumah sakit yang bukan merupakan pendidikan formal.
Minimal per karyawan 20 jam per tahun
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam
per tahun
Denominator Jumlah seluruh karyawan di PKM
Sumber data Sub bagian kepegawaian
Target 80%
Langkah Mengisi buku SIP kepegawaian, mengurutkan daftar setiap
Kegiatan pegawai berdasarkan jenis funsionalnya, mengusulkan nama
pegawaian yang akan dilatih utk meningkatkan
kompetensinya
Penanggungjaw Kepala Bagian Tata Usaha
ab & Pengukur
Kinerja

f. Cost Recovery

Judul Cost Recovery


Dimensi Mutu Efisiensi, efektivitas
Tujuan Tergambarnya tingkat kesehatan keuangan di PKM
Definisi Cost recovery adalah jumlah pendapatan fungsional dalam
Operasional periode waktu tertentu dibagi dengan jumlah pembelanjaan
operasional dalam periode waktu tertentu
Frekuensi 2 minggu 1 kali
Pengumpulan
data
Periode Analisa 2 minggu 1 kali
Numerator Jumlah pendapatan fungsional dalam satu bulan

Denominator Jumlah pembelanjaan operasional dalam satu bulan


Sumber data Sub bagian kepegawaian
Target >40% (surplus)
Langkah Mencatat semua pendapatan dan pengeluaran,
Kegiatan memperkirakan hasil pendapatan yang akan datang, berikut
101
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Cost Recovery


rencana pengeluaran yang akan datang
Penanggungjaw Kepala Bagian Tata Usaha/keuangan
ab & Pengukur
Kinerja

g. Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan

Judul Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan


Dimensi Mutu Efektivitas
Tujuan Tergambarnya disiplin pengelolaan keuangan PKM
Definisi Laporan keuangan meliputi realisasi pendapatan dan arus
Operasional kas. Laporan keuangan harus diselesaikan pada akhir bulan
berjalan
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah laporan keuangan yang diselesaikan sebelum tanggal
setiap bulan berikutnya dalam 1 bulan
Denominator Jumlah laporan keuangan yang harus diselesaikan dalam 1
bulan
Sumber data Sub bagian kepegawaian
Target 100%
Langkah Mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran keuangan,
Kegiatan mengisi semua form FS keuangan
Penanggungjaw Kepala Bagian Tata Usaha/keuangan
ab & Pengukur
Kinerja

h. Kecepatan waktu pemberian informasi tentang


tagihan BPJS

Judul Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan


BPJS
Dimensi Mutu Efektivitas, kenyamanan
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan informasi pembayaran
pasien BPJS
Definisi Informasi tagihan pasien BPJS meliputi semua tagihan
Operasional pelayanan yang telah diberikan.
Kecepatan waktu pemberian informasi tagihan pasien BPJS
adalah waktu pihak PKM melaporkan jumlah pelayanan BPJS
ke provider
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
102
Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Rawat Inap ... Kabupaten ...

Judul Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan


BPJS
Numerator Jumlah kumulatif waktu pemberian informasi tagihan pasien
BPJS yang diamati dlam 1 bulan
Denominator Jumlah total pasien BPJS yang diamati dalam 1 bulan
Sumber data Hasil pengamatan
Target <2 jam
Langkah Mengumpulkan data peserta BPJS yang mendapat
Kegiatan pelayanan disemua unit pelayanan, melaporkan jumlah
seluruh peserta yang dilayani
Penanggungjaw Bagian keuangan
ab & Pengukur
Kinerja

i. Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif)


sesuai kesepakatan waktu

Judul Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai


kesepakatan waktu
Dimensi Mutu Efektivitas
Tujuan Tergambarnya kinerja manajemen dalam memperhatikan
kesejahteraan karyawan
Definisi Insentif adalah imbalan yang diberikan kepada karyawan
Operasional sesuai dengan kinerja yang dicapai dalam satu bulan
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah bulan dengan kelambatan pemberian insentif

Denominator 12 bulan
Sumber data Catatan bagian keuangan
Target 85%
Langkah Menyusun remunerasi dari setiap pegawai, membayarkan
Kegiatan insentif pegawai sesuai dengan remunerasinya
Penanggungjaw Bagian keuangan
ab & Pengukur
Kinerja

103

Anda mungkin juga menyukai