Anda di halaman 1dari 18

Ayat – ayat Al-Quran Tentang Syukur

Syukur merupakan hal yang harus dilakukan manusia karena diperintahkan oleh allah SWT.
Berkaitan dengan perintah Allah SWT, Banyak ayat dalam al-quran yang menjelaskan tentang
syukur tersebut. Di dalam Al – Quran banyak jenis dimana kita diajarkan bersyukur, kenikmatan
bersyukur, dan lain sebagainya.

ads

Lalu apa saja Ayat Al Quran tentang bersyukur? Simak selengkapnya dibawah ini:

1. Ayat Tentang wujud syukur atas nikmat Allah SWT

 Surat Al-Quraisy Ayat 3 – 4

ْ َ‫واُربَّ ُ َٰ َهذ‬
ُ‫اُالبَيْت‬ َ ُ ‫فَ ْليَ ْعبُ ُد‬

Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah). (3)

ٍُ‫ُوآ َم َن ُه ْمُم ْنُخ َْوف‬ ْ َ ‫الَّذيُأ‬


َ ٍ‫ط َع َم ُه ْمُم ْنُ ُجوع‬

Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan
mereka dari ketakutan. (4)

 Surat Al-Kautsar Ayat 1-2

ْ َ‫ط ْينَاك‬
ُ‫ُالك َْوثَ َر‬ َ ‫إنَّاُأَ ْع‬

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. (1)

ُ‫ُوا ْن َح ْر‬ َ َ‫ف‬


َ َ‫صلُل َربك‬

Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. (2)

Baca juga tentang Ayat – ayat Al-Quran Tentang Kerja Keras , Ayat – Ayat Al – Quran Tentang
Senja , Ayat – Ayat Al Quran Tentang Persahabatan , dan Ayat – Ayat Al Quran Tentang
Poligami

2. Ayat Tentang Balasan Bersyukur

Surat Ali Imran Ayat 145

ْ ‫اب‬
َ ُ‫ُاْلخ َرةُُنُؤْ تهُم ْن َها‬
ُ‫ُۚو َسنَجْ زي‬ َ ‫اُو َم ْنُيُردُْثَ َو‬ َ ‫ُۗو َم ْنُيُردُْث َ َو‬
َ ‫ابُالدُّ ْن َياُنُؤْ تهُمُْن َه‬ َّ ‫َو َماُ َكانَ ُلنَ ْف ٍسُأ َ ْنُت َ ُموتَ ُإ ََّّلُبإذْن‬
َ ُ‫َُّللاُكت َابًاُ ُم َؤ َّج ًًل‬
َّ ‫ال‬
َُ‫شاكرين‬
Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang
telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan
kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan
(pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang
bersyukur.

3. Ayat tentang umat muslim agar Bersyukur

 Surat Al- Baqarah Ayat 152 & 172

ُ‫يُو ََّلُتَ ْكفُ ُرون‬ َ ‫فَاذْ ُك ُرونيُأَذْ ُك ْر ُك ْم‬


َ ‫ُوا ْش ُك ُرواُل‬

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah
kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (152)

َُ‫واُّلِلُإ ْنُ ُك ْنت ُ ْمُإيَّاهُُتَ ْعبُدُون‬ َ ‫اُرزَ ْقنَا ُك ْم‬


َّ ‫ُوا ْش ُك ُر‬ َ ُ‫يَاُأَيُّ َهاُالَّذينَ ُآ َمنُواُ ُكلُواُم ْن‬
َُ ‫طيبَاتُ َم‬

Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan
kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.
(172)

 Surat An-Nahl Ayat 114

َُ‫َُّللاُإ ْنُ ُك ْنت ُ ْمُإيَّاهُُتَ ْعبُدُون‬


َّ َ‫ًاُوا ْش ُك ُرواُن ْع َمت‬
َ ‫طيب‬َ ُ‫َُّللاُُ َح ًَل ًَّل‬ َ ‫فَ ُكلُواُم َّم‬
َّ ‫اُرزَ قَ ُك ُم‬

Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan
syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. (114)

 Surat Luqman Ayat 12 & 14

ُ‫يُ َحميد‬ َ ُ‫ُۚو َم ْنُ َي ْش ُك ْرُفَإ َّن َماُ َي ْش ُك ُرُل َن ْفسه‬


َّ ‫ُۖو َم ْنُ َكفَ َُرُفَإ َّن‬
ٌّ ‫َُّللاَُغَن‬ َ ُ‫ُّلِل‬ ْ َ‫َولَقَدُْآت َ ْينَاُلُ ْق َمان‬
َّ ‫ُالح ْك َمةَُأَنُا ْش ُك ْر‬

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada
Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk
dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya
lagi Maha Terpuji”. (12)

ُ‫ير‬ ْ ‫ي‬
ُ ‫ُال َمص‬ َُ ‫صالُهُُفيُ َعا َميْنُأَنُا ْش ُك ْرُل‬
َّ َ‫يُول َوالدَيْكَ ُإل‬ َ ‫سانَ ُب َوالدَيْهُ َح َملَتْهُُأ ُ ُّمه َُُو ْهنًاُ َعلَ َٰى‬
َ ‫ُو ْه ٍن‬
َ ‫ُوف‬ ْ ‫ص ْين‬
َ ‫َاُاْل ْن‬ َّ ‫َُو َو‬

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam
dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah
kembalimu. (14)
Baca juga tentang Ayat – ayat Al – Quran Tentang Hak Anak , Ayat Al-Quran Tentang
Melakukan Perjalanan , Ayat Al-Quran Tentang Cinta Sejati , Ayat Tentang Jodoh Dalam Islam ,
dan Ayat Tentang Kematian Dalam Islam

 Surat Saba’ Ayat 15

ُ‫ُو َربٌّ ُ َغفُور‬ َ ُ‫ُوا ْش ُك ُرواُلَهُُُۚبَ ْلدَة‬


َ ‫طيبَة‬ َ ‫ُوش َما ٍلُُۖ ُكلُواُم ْنُرُ ْزق‬
َ ‫ُرب ُك ْم‬ َ ‫لَقَدُْ َكانَ ُل‬
ٍ ‫سبَإٍُفيُ َم ْسكَنه ْمُآيَةُُۖ َجنَّت َانُ َع ْنُيَم‬
َ ‫ين‬

Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu
dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah
olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya.
(Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun”.

 Surat Az-Zumar Ayat 66

َّ ‫ُْو ُك ْنُمنَ ُال‬


َُ‫شاكرين‬ َ ‫َُّللاَُفَا ْعبُد‬
َّ ‫بَل‬

Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-
orang yang bersyukur”.

4. Ayat Tentang orang yang tidak mau bersyukur

Surat Yaasin Ayat 35 & 73

َ ‫ل َيأ ْ ُكلُواُم ْنُثَ َمره‬


َُ‫ُو َماُ َعملَتْهُُأَيْديه ْمُُۖأَفَ ًَلَُُي ْش ُك ُرون‬

supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka.
Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? (35)

َُ‫ُو َمشَاربُ ُُۖأَفَ ًَلُيَ ْش ُك ُرون‬


َ ‫َولَ ُه ْمُفي َهاُ َمنَاف ُع‬

Dan mereka memperoleh padanya manfaat-manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka
tidak bersyukur? (73)

5. Ayat Tentang Manfaat Bersyukur Untuk diri Sendiri

Surat Luqman Ayat 12

ُ‫يُ َحميد‬ َّ ‫ن‬


ٌّ ‫َُّللاَُغَن‬ َ ُ‫ُۚو َم ْنُيَ ْش ُك ْرُفَإ َّن َماُيَ ْش ُك ُرُل َن ْفسه‬
َُّ ‫ُۖو َم ْنُ َكفَ َُرُفَإ‬ َ ُ‫ُّلِل‬ ْ َ‫َولَقَدُْآت َ ْينَاُلُ ْق َمان‬
َّ ‫ُالح ْك َمةَُأَنُا ْش ُك ْر‬

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada
Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk
dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya
lagi Maha Terpuji”.
6. Ayat Tentang Allahselalu ridha dengan orang yang bersyukur

Surat Az-Zumar Ayat 7

َ ‫ُواز َرةُو ْز َرُأ ُ ْخ َر َٰىُُۗث ُ َّمُإلَ َٰى‬


ُ‫ُرب ُك ْم‬ َ ُ‫ضهُُلَ ُك ْم‬
َ ‫ُۗو ََّلُت َز ُر‬ َ ‫ُۖوإ ْنُت َ ْش ُك ُرواُيَ ْر‬ ْ ‫ض َٰىُلعبَاده‬
َ ُ‫ُال ُك ْف َر‬ َ ُ‫يُ َع ْن ُك ْم‬
َ ‫ُۖو ََّلُيَ ْر‬ َّ ‫إ ْنُت َ ْكفُ ُرواُفَإ َّن‬
ٌّ ‫َُّللاَُغَن‬
ُ‫صدُور‬ َ َّ ُ َ ُ ْ ُ ُ ُ
ُّ ‫َم ْرجعُك ْمُفيُنَبئك ْمُب َماُكنت ْمُت ْع َملونَ ُُۚإنهُُ َعليمُبذاتُال‬ َ ُ

Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai
kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu
kesyukuranmu itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian
kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam (dada)mu.

Baca juga tentang Ayat Tentang Pacaran Dalam Islam , Ayat Tentang Pergaulan Dalam
Islam , Ayat Al Qur’an Tentang Motivasi , Ayat Al Qur’an Tentang Rindu , dan Ayat Al Quran
Tentang Melupakan Seseorang

7. Ayat Tentang Alasan mengapa kita harus bersyukur

Surat Al-Waqiah Ayat 63 – 73

َُ‫أَفَ َرأَ ْيت ُ ْمُ َماُتَحْ ُرثُون‬

Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam. (63)

َّ ُ‫أَأ َ ْنت ُ ْمُت َْز َرعُونَهُُأ َ ْمُنَحْ ن‬


َُ‫ُالزارعُون‬

Kamukah yang menumbuhkannya atau Kamikah yang menumbuhkannya? (64)

َُ‫ظ ْلت ُ ْمُتَفَ َّك ُهون‬ َ ‫لَ ْوُنَشَا ُءُلَ َجعَ ْلنَاهُُ ُح‬
َ َ‫طا ًماُف‬

Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia hancur dan kering, maka jadilah kamu
heran dan tercengang. (65)

َُ‫إنَّاُلَ ُم ْغ َر ُمون‬

(Sambil berkata): “Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian”, (66)

َُ‫بَ ْلُنَحْ نُ ُ َمحْ ُرو ُمون‬

bahkan kami menjadi orang-orang yang tidak mendapat hasil apa-apa. (67)

ْ ‫أَفَ َرأ َ ْيت ُ ُم‬


َُ‫ُال َما َءُالَّذيُتَ ْش َربُون‬

Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. (68)


ْ ُ‫ُال ُم ْزنُأَ ْمُنَحْ ن‬
َُ‫ُال ُم ْنزلُون‬ ْ َ‫أَأ َ ْنت ُ ْمُأَ ْنزَ ْلت ُ ُموهُُمن‬

Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya? (69)

َُ‫لَ ْوُنَشَا ُءُ َج َع ْلنَاهُُأ ُ َجا ًجاُفَلَ ْو ََّلُت َ ْش ُك ُرون‬

Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak
bersyukur? (70)

ُ ُ ‫ارُالَّتيُت‬
َُ‫ورون‬ َ َّ‫أَفَ َرأَ ْيُت ُ ُمُالن‬

Maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dengan menggosok-gosokkan
kayu). (71)

َ ُ‫أَأ َ ْنت ُ ْمُأَ ْنشَأْت ُ ْم‬


ْ ُ‫ش َج َرت َ َهاُأَ ْمُنَحْ ن‬
َُ‫ُال ُم ْنشئُون‬

Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kamikah yang menjadikannya? (72)

َُ‫ُو َمت َاعًاُل ْل ُم ْقوين‬


َ ً‫نَحْ نُ ُ َجعَ ْلنَاهَاُتَذْك َرة‬

Kami jadikan api itu untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir di padang pasir.
(73)

8. Ayat Tentang bagi mereka yang bersyukur tidak akan di adzab

Surat An-Nisa’ Ayat 147

َ ُ‫ُوآ َم ْنت ُ ْم‬


َّ َ‫ُۚو َكان‬
‫َُّللاُُشَاك ًراُ َعلي ًما‬ َ ‫شك َْرت ُ ْم‬ َّ ُُ‫َماُيَ ْفعَل‬
َ ُ‫َّللاُُبعَذَاب ُك ْمُإ ْن‬

Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha
Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.

9. Ayat Tentang motivasi agar selalu bersyukur

 Surat Ali Imran Ayat 123

َُ‫واَُّللاَُلَ َعلَّ ُك ْمُتَ ْش ُك ُرون‬


َّ ُ‫ُوأَ ْنت ُ ْمُأَذلَّةُُۖفَاتَّق‬ َ َ‫َولَقَدُْن‬
َّ ‫ص َر ُك ُم‬
َ ‫َُّللاُُببَد ٍْر‬

Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika
itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-
Nya.

 Surat Al-Maidah Ayat 6 & 89


ُ‫ُوإ ْنُ ُك ْنت ُ ْم‬ ْ َ‫ُوأ َ ْر ُجلَ ُك ْمُإل‬
َ ُُۚ‫ىُال َك ْعبَيْن‬ َ ‫س ُحواُب ُر ُءوس ُك ْم‬ َ ‫ُوا ُْم‬
َ ‫ىُال َم َرافق‬ْ َ‫ُوأَيْديَ ُك ْمُإل‬ ُ ُ‫ص ًَلةُفَا ْغسل‬
َ ‫واُو ُجو َه ُك ْم‬ َّ ‫يَاُأَيُّ َهاُالَّذينَ ُآ َمنُواُإذَاُقُ ْمت ُ ْمُإلَىُال‬
َ
ُ‫صعيدًاُطيبًا‬ َ
َ ُ‫سا َءُفل ْمُتَجدُواُ َما ًءُفت َ َي َّم ُموا‬ َ َ ُ َ َ ْ ُ ْ َ
َ ‫سفَ ٍرُأ ْوُ َجا َءُأ َحدُمنك ْمُمنَ ُالغَائطُأ ْوَُّل َم ْسُت ُمُالن‬ َ َ َ
َ ُ‫ض َٰىُأ ْوُ َعل َٰى‬َ ‫ُۚوإ ْنُ ُك ْنت ُ ْمُ َم ْر‬
َ ُ‫ط َّه ُروا‬َّ ‫ُجنُبًاُفَا‬
َُ‫ُوليُت َّمُن ْع َمتَهُُ َعلَ ْي ُك ُْمُلَ َعلَّ ُك ْمُتَ ْش ُك ُرون‬ َ ُ‫ُولَك ْنُيُريد ُُلي‬ َٰ َّ ‫ُوأَيْدي ُك ْمُمُْنهُُُۚ َماُيُريد‬
َ ‫طه َر ُك ْم‬ َ ٍ‫َُُّللاُُليَجْ َعلَُ َعلَ ْي ُك ْمُم ْنُ َح َرج‬ َ ‫س ُحواُب ُو ُجوه ُك ْم‬ َ ‫فَا ْم‬

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai
dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam
perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu
tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah
mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia
hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.
(6)

ُ‫طع ُمونَ ُأ َ ْهلي ُك ْمُأَ ْو‬ْ ُ ‫سطُ َماُت‬ َ ‫ساكينَ ُم ْنُأ َ ْو‬ ُْ ‫ارتُهُُإ‬
َ ‫ط َعا ُمُ َعش ََرةُ َم‬ َ َّ‫ُاْل َ ْي َمانَ ُُۖفَ َكف‬ْ ‫ُو َٰلَك ْنُي َُؤاخذُ ُك ْمُب َماُ َعقَّدْت ُ ُم‬
َ ‫َُّللاُُباللَّ ْغوُفيُأ َ ْي َمان ُك ْم‬
َّ ‫ََّلُي َُُؤاخذ ُ ُك ُم‬
ُ َ
ُ‫َُّللاُُلك ْمُآيَاته‬ ُ‫ن‬ َ َٰ َ ُ َ ُ َ
َّ ‫ُۚواحْ فظواُأ ْي َمانَك ْمُُۚكذلكَ ُيُبَُي‬ ُ ْ َ َ ُ َ ُ َّ َ َ َٰ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ
ُ ‫كس َْوت ُ ُه ْمُأ ْوُتحْ ر‬
َ
َ ُ‫ارةُأ ْي َمانك ْمُإذاُ َحلفت ْم‬ َ ‫ُرقبَ ٍةُُۖف َمنُل ْمُيَجدُْفصيَا ُمُثًلثةُأي ٍَّامُُۚذلكَ ُكف‬ َ ‫ير‬
َّ
َُ‫لَ َعل ُك ْمُتَ ْش ُك ُرون‬

Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk
bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja,
maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari
makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka
atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian,
maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu
bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah
menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya). (89)

 Surat Al-Anbiya Ayat 80

َُ‫ُوسُلَ ُك ْمُلتُحْ ص َن ُك ْمُم ْنُبَأْس ُك ْمُُۖفَ َه ْلُأَ ْنت ُ ْمُشَاك ُرون‬ َ ُُ‫َو َعلَّ ْمنَاه‬
ٍ ‫ص ْن َعةَُلَب‬

Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu
dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah).

 Surat Al-Hajj Ayat 36

ْ ‫طع ُم‬
ُ‫واُالقَان َع‬ ْ َ‫اُوأ‬َ ‫تُ ُجنُوبُ َهاُ َف ُكلُواُم ْن َه‬ َ َ‫افُُۖفَإ ُذ‬
ْ ‫اُو َج َب‬ َّ ‫َُّللاُلَ ُك ْمُفي َهاُ َخيْرُُۖفَاذْ ُك ُرواُاس َْم‬
َ ُ‫َُّللاُ َعلَ ْي َها‬
َّ ‫ص َو‬ َ ُ‫َو ْالبُدْنَ ُ َج َع ْلنَاهَاُلَ ُك ْمُم ْن‬
َّ ‫ش َعائر‬
َّ َ َ
َُ‫س َّخ ْرنَاهَاُل ُك ْمُلعَل ُك ْمُتَ ْش ُك ُرون‬ َٰ ْ
َ ُ َ‫َوال ُم ْعت ََّرُُۚ َكذَلك‬

Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi’ar Allah, kamu
memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu
menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh
(mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada
padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah
menundukkan untua-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur.

 Surat Al-Qashash Ayat 73


َُ‫ُولَ َعلَُّ ُك ْمُتَ ْش ُك ُرون‬ َ ‫ارُلت َ ْس ُكنُواُفيه‬
َ ‫ُولتَ ْبتَغُواُم ْنُفَضْله‬ َ ‫ُرحْ َمتهُ َج َعلَُلَ ُك ُمُاللَّ ْيل‬
َ ‫َُوالنَّ َه‬ َ ‫َوم ْن‬

Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada
malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar
kamu bersyukur kepada-Nya.

 Surat Ar-Ruum Ayat 46

َُ‫ُولَعَلَّ ُك ْمُتَ ْش ُك ُرون‬ َ ‫ُالفُ ْلكُ ُبأ َ ْمره‬


َ ‫ُولت َ ْبت َ ُغُواُم ْنُفَضْله‬ ْ ‫ي‬ َ ‫ُولتَجْ ر‬ َ ‫َوم ْنُآيَاتهُأ َ ْنُي ُْرسلَُالريَا َحُ ُمبَش َرات‬
َ ‫ٍُوليُذي َق ُك ْمُم ْن‬
َ ‫ُرحْ َمته‬

Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai
pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya
kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya;
mudah-mudahn kamu bersyukur.

Demikian beberapa ayat Al – Quran yang berkaitan dengan syukur, semoga dengan mengetahui
ayat ayat ini kita akan selalu bersyukur atas nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita. Masih
ingatkah Anda dengan kisah tiga orang bani Israil yang diuji oleh Allah Subhanahu wata’ala
dengan penyakit yang membuat orang-orang yang di sekeliling mereka merasa jijik? Betul, salah
satu di antara mereka berpenyakit belang, kulitnya rusak dan jelek; yang lain kepalanya tidak
ditumbuhi rambut sama sekali; dan yang ketiga buta, tidak dapat melihat. Mereka diuji oleh
Allah Subhanahu wata’ala dengan kesenangan berupa kesehatan, sembuh dari penyakit yang
mereka derita, bahkan diberi-Nya pula kekayaan. Namun, di akhir cerita, orang yang terkena
penyakit kulit dan botak dikembalikan oleh Allah Subhanahu wata’ala seperti semula. Adapun
yang buta tetap melihat, bahkan kekayaannya diberkahi. Demikianlah yang dikisahkan oleh
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang tidak pernah mendengarnya dari seorang pendeta
atau ahli ilmu mana pun. Tidak lain, hal itu berasal dari Allah Subhanahu wata’ala.

Dua orang pertama dikembalikan karena mengingkari kesenangan yang telah mereka rasakan.
Itulah akibat mengkufuri nikmat. Adapun orang yang ketiga tetap dengan kesehatan dan
kekayaannya. Itulah buah dari rasa syukur. Itulah sunnah Allah Subhanahu wata’ala yang
membagi manusia menjadi dua golongan: yang bersyukur dan yang kafir. Tentu saja yang paling
dibenci oleh Allah Subhanahu wata’ala adalah kekafiran dan para pelakunya, sedangkan yang
paling dicintai oleh Allah Subhanahu wata’ala adalah syukur dan orang-orang yang bersyukur.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman,

ُۗ ُ ‫ضهُُلَ ُك ْم‬
ُۖ َ ‫ۖ ُ َوإنُت َ ْش ُك ُرواُيَ ْر‬ ْ ‫ض َٰى ُلعبَاده‬
ُ ۖ ُ ‫ُال ُك ْف َر‬ ُ ۖ ُ ‫عن ُك ْم‬
َ ‫ۖ ُ َو ََّل ُيَ ْر‬ َ ُ‫ي‬ َّ ‫إنُت َ ْكفُ ُرواُفَإ َّن‬
ٌّ ‫َُّللاَ ُغَن‬
ُ‫ُواز َرةُو ْز َرُأ ُ ْخ َر َٰى‬
َ ‫َو ََّلُتَز ُر‬
“Jika kamu kafir, sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai
kekafiran bagi hamba- Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu
kesyukuranmu itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.” (az- Zumar:
7)
Iman itu terdiri atas dua bagian: syukur dan sabar. Syukur adalah pencarian terbaik orang-orang
yang berbahagia. Kedudukannya di dalam agama sangat mulia. Kadang Allah Subhanahu
wata’ala menggandengkannya dengan zikir atau dengan keimanan. Bahkan, Allah Subhanahu
wata’ala mengaitkan adanya tambahan karena adanya syukur, sebagaimana firman-Nya,

ُ‫عذَابيُلَشَديد‬ ُۖ ُ‫ش َك ْرت ُ ْم َُْلَزيدَنَّ ُك ْم‬


َ ُ‫ُۖ َولَئنُ َكفَ ْرت ُ ْمُإ َّن‬ َ َ‫َوإ ْذُتَأَذَّن‬
َ ُ‫ُربُّ ُك ْمُلَئن‬
Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti
Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim: 7)

Allah Subhanahu wata’ala menerangkan pula bahwa mereka yang pandai bersyukur itulah yang
mengabdi dengan sebenar-benarnya kepada Allah Subhanahu wata’ala, sedangkan orang-orang
yang tidak tahu bersyukur kepada- Nya, tidaklah tergolong orang-orang yang beribadah kepada-
Nya. Allah Subhanahu wata’ala berfirman,

َُ‫واُّلِلُإنُ ُكنت ُ ْمُإيَّاهُُت َ ْعبُدُون‬


َّ ‫َوا ْش ُك ُر‬
“Dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (al-
Baqarah: 172)

Semua yang dirasakan oleh manusia di dunia ini tidak lepas dari dua hal. Yang pertama, sesuai
dengan keinginan jiwa manusia; dan yang kedua, tidak sesuai dengan jiwanya. Yang pertama
bisa berupa kesehatan, keselamatan, kekayaan, kedudukan, dan berbagai kesenangan lainnya.
Adapun yang kedua adalah kebalikan atau lawannya. Kedua hal ini diturunkan oleh
Allah Subhanahu wata’ala ke tengah-tengah manusia untuk menjadi ujian bagi mereka.
Demikianlah firman Allah Subhanahu wata’ala,

ً‫ُو ْال َخيْرُفتْنَ ُة‬ َّ ‫َونَ ْبلُو ُكمُبال‬


َ ‫شر‬
“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-
benarnya).” (al-Anbiya: 35)

Artinya, Kami memberi ujian kepada kalian dalam bentuk musibah dan kesenangan, agar Kami
melihat siapa di antara kalian yang bersyukur dan siapa yang kafir. Siapa pula yang bersabar dan
siapa yang berputus asa. Akan tetapi, sebagaimana kata sebagian salaf yang saleh, “Terhadap
ujian berupa musibah, bisa saja seorang mukmin dan kafir itu sabar menghadapinya. Tetapi,
tidak ada yang lulus menghadapi ujian yang berujud kesenangan selain orang yang benar-benar
jujur dan benar keimanannya (shiddiq).” Sahabat yang mulia, ‘Abdurrahman bin ‘Auf
radhiyallahu ‘anhu, dengan penuh kerendahan hati, tanpa menganggap suci dirinya meski telah
dipastikan masuk surga, masih mengatakan, “Kami diuji dengan kesulitan, tetapi kami mampu
bersabar. Namun, ketika diuji dengan kesenangan, kami tidak sabar menghadapinya.” Kalau
seorang sahabat semulia ini menyadari kelemahan dirinya, padahal beliau memiliki keutamaan
yang tidak dapat ditandingi oleh orang-orang yang sesudahnya, bahkan terkenal pula sebagai
orang yang dermawan dan zuhud, bagaimana kiranya dengan mereka yang hidup sesudah zaman
beliau? Wallahul musta’an.

Untuk menanamkan bagaimana jelasnya hakikat syukur dan kufur, berikut buahnya masing-
masing, Allah Subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya n sering membuat perumpamaan yang mudah
dicerna. Perumpamaan itu kadang berupa kisah yang pernah terjadi di masa lalu. Karena Allah
Subhanahu wata’aladan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang menerangkannya kepada
kita, sudah pasti itu semua adalah benar dan pasti terjadi di alam nyata, bukan dongeng. Bahkan,
kisah tersebut sarat dengan pelajaran hidup yang berharga buat mereka yang masih mempunyai
hati dan mau mencurahkan perhatiannya terhadap kisah tersebut. Sebagian perumpamaan itu
telah diceritakan dalam edisi sebelumnya. Kali ini adalah kiash tentang dua orang yang punya
hubungan dekat, yang satu kaya tetapi musyrik, sedangkan yang lain mukmin tetapi miskin. Dari
kisah ini kita akan memahami arti syukur dan bahaya mengingkari (kufur) nikmat/kesenangan
yang telah dilimpahkan oleh Allah Subhanahu wata’ala.

Musyrik yang Kaya & Fakir yang Mukmin

Al-Baghawi rahimahullah dalam tafsirnya menukil dari ‘Abdullah bin al-Mubarak, dari
Ma’mar, dari ‘Atha’ al-Khurasani yang menceritakan bahwa dahulu ada dua laki-laki yang
melakukan kerja sama. Keduanya memperoleh laba sebesar delapan ribu dinar. Ada juga
pendapat yang mengatakan, keduanya adalah dua bersaudara yang mendapat warisan sebanyak
itu juga. Kemudian, keduanya membagi rata harta tersebut. Salah seorang dari mereka membeli
tanah seharga seribu dinar. Yang lain, demi melihat temannya membeli tanah seharga seribu
dinar, berkata, “Ya Allah, Si Fulan telah membeli tanah seribu dinar, maka Aku membeli tanah
di surga dari-Mu seharga seribu dinar.” Dia pun bersedekah dengan seribu dinar itu. Lelaki
pertama mulai membangun rumah dengan harga seribu dinar, maka lelaki kedua pun berkata
pula, “Ya Allah, si Fulan telah membangun rumah seharga seribu dinar, maka Aku membeli
rumah di surga dari Engkau seharga seribu dinar.” Lalu dia pun menyedekahkan seribu dinar
yang kedua.

Lelaki pertama kemudian menikahi seorang wanita dengan mahar seribu dinar, maka yang kedua
berkata pula, “Ya Allah, si Fulan telah menikahi seorang wanita dengan seribu dinar, maka Aku
melamar dari-Mu seorang wanita surga dengan seribu dinar,” dan dia pun menyedekahkan seribu
dinar berikutnya. Lelaki pertama membeli pelayan dan perabotan dengan seribu dinar. Lelaki
kedua mengetahuinya dan berkata, “Ya Allah, si Fulan membeli pelayan dengan seribu dinar,
maka Aku membeli dari-Mu pelayan dan perabotan dengan seribu dinar,” lalu dia pun
menyedekahkan seribu dinar terakhir. Akhirnya, 4.000 dinar di tangan lelaki kedua itu habis. Dia
tidak mempunyai uang sepeser pun untuk memenuhi keperluan hidupnya. Rumah, dia tidak
punya, apalagi perabotannya, atau istri dan pelayan yang membantunya mengurusi rumah itu.
Usaha atau ma’isyah, dia juga tidak punya. Bangkrut, itulah istilah yang lumrah diberikan
kepadanya. Suatu ketika dia berniat menemui temannya, mudah-mudahan dia bisa memperoleh
kebaikan dari temannya itu.
Dia pun duduk di jalan yang biasa dilalui oleh temannya. Begitu tiba di hadapannya, lelaki yang
kehabisan uang itu berdiri. Lelaki yang pertama, yang telah menghabiskan hartanya untuk
membeli tanah, rumah dan seterusnya, berhenti dan menatap orang yang di hadapannya. Dalam
keadaan terkejut dia berkata, “Fulan? Ada apa denganmu?” “Betul,” kata lelaki kedua, “Saya ada
keperluan mendesak.” “Mana hartamu, bukankah kamu sudah membawa separuhnya?” Lelaki
kedua itu menceritakan apa yang dilakukannya selama ini. Lelaki pertama berkata dengan sinis,
“Pergilah, aku tidak akan memberimu sepeser pun.” Dalam riwayat lain, disebutkan, bahwa
lelaki kedua dibawa oleh yang pertama berkeliling melihat-lihat harta kekayaannya.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman,

ُ‫ُو َجعَ ْلنَا‬


َ ‫ُو َحفَ ْفنَا ُه َما ُبن َْخ ٍل‬
َ ‫ب‬ٍ ‫ُر ُجلَيْنُ ُ َجعَ ْلنَا ُْل َ َحده َما ُ َجنَّتَيْن ُم ْن ُأ َ ْعنَا‬
َّ ‫َواضْربْ ُلَ ُهم ُ َّمث َ ًًل‬
ُ)(ُ‫ۖ ُ َوفَ َّج ْرنَاُخ ًَللَ ُه َماُنَ َه ًرا‬
ُ ۚ ُ‫ش ْيئًا‬
َ ُُ‫ظلمُم ْنه‬ َ ‫ت ُأ ُ ُكلَ َه‬
ْ َ ‫اُولَ ْم ُت‬ ْ َ ‫عاُ()ُك ْلت‬
ْ َ ‫اُال َجنَّتَيْن ُآت‬ ً ‫بَ ْينَ ُه َماُزَ ْر‬
ُُ‫اُ()ُودَ َخ َل ُ َجنَّتَه‬
َ َ َ ‫ُوأ‬
‫ع ُّز ُنَفَ ًر‬ َ ‫ُو ُه َو ُيُ َحاو ُرهُ ُأَنَاُأ َ ْكث َ ُر ُم‬
َ ‫نك ُ َم ًاَّل‬ َ ‫َو َكانَ ُلَهُُث َ َمر ُُفَقَا َل ُل‬
َ ‫صاحُبه‬
ُ‫ت ُإلَ َٰى‬ َ ً‫عةَُقَائ َمة‬
ُّ ‫ُولَئ‬
ُّ ‫نُردد‬ ُ َ ‫ًاُ()ُو َماُأ‬
َّ ‫ظ ُّن ُال‬
َ ‫سا‬ َ ‫ظ ُّن ُأَنُتَبيدَُ َٰ َهذه ُأَبَد‬
ُ َ ‫ظالم ُلنَ ْفسه ُقَا َل ُ َماُأ‬
َ ُ ‫َو ُه َو‬
ُ‫ت ُبالَّذي ُ َخلَقَ َك ُمن‬ َ ‫ُُو ُه َو ُيُ َحاو ُرهُ ُأ َ َكفَ ْر‬
َ ‫صاحبُه‬ َ ُُ‫َربي َُْلَجدَ َّن ُ َخي ًْراُم ْن َهاُ ُمنقَلَبًاُ() ُقَا َل ُلَه‬
ُ‫ًاُ()ُولَ ْو ََّلُإ ْذ‬ ‫يُو ََّلُأ ُ ْشركُ ُب َربيُأ َ َحد‬ َٰ ُُ‫ًل‬
َّ ‫()ُلَّكنَّاُ ُه َو‬ ْ ُّ‫بُث ُ َّمُمنُن‬
َ َ ‫ُرب‬ َ ُ‫َُّللا‬ ُ ً ‫ُر ُج‬ َ ‫اك‬ َ ُ‫طفَةٍُث ُ َّم‬
َ ‫س َّو‬ ٍ ‫ت ُ َرا‬
َ َ‫ُو َولَدًاُ()ُفَع‬
ُ‫س َٰى‬ َ ‫ۖ ُإنُت َ َرن ُأَنَاُأَقَ َّل ُم‬
َ ‫نك ُ َم ًاَّل‬ َّ ‫َُّللاُ ََُّل ُقُ َّوة َُإ ََّّل ُب‬
ُ ۚ ُ ‫اّلِل‬ َّ ‫ت ُ َماُشَا َء‬ َ ‫ت ُ َجنَّت َ َك ُقُُْل‬
َ ‫دَخ َْل‬
ُ)(ُ‫صعيدًاُزَ لَقًا‬ َّ ‫علَ ْي َهاُ ُح ْسبَانًاُمنَ ُال‬
ْ ُ ‫س َماء ُفَت‬
َ ُ ‫صب َح‬ َ ‫َربيُأَنُيُؤْ تيَن ُ َخي ًْراُمنُ َجنَّت َك‬
َ ُ ‫ُويُ ْرس َل‬
ُ‫علَ َٰى ُ َما‬
َ ُ ‫ب ُ َكفَّيْه‬
ُ ‫صبَ َح ُيُقَل‬ َ ‫اُ()ُوأُحي‬
ْ َ ‫ط ُبث َ َمره ُفَأ‬ َ ً‫طلَب‬ ْ ُ‫أ َ ْو ُُي‬
َ ُُ‫صب َح ُ َما ُُؤهَاُغ َْو ًراُفَلَنُت َ ْستَطي َع ُلَه‬
ُُ ‫ًاُ()ُولَ ْم ُت َ ُكنُلَّ ُه‬
َ ‫اُويَقُو ُل ُيَاُلَ ْيتَنيُلَ ْم ُأ ُ ْشر ْك ُب َربيُأ َ َحد‬ ُ ُ ‫علَ َٰى‬
َ ‫ع ُروش َه‬ َ ُ ‫ي ُخَاويَة‬ َ ‫أَنفَقَ ُفي َه‬
َ ‫اُوه‬
ُ‫ۖ ُ ُه َو ُ َخيْر ُث َ َوابًا‬ ْ ‫ُّلِل‬
ُ ۚ ُ ‫ُال َحق‬ ْ ‫ُو َماُ َكانَ ُ ُمنتَص ًراُ()ُ ُهنَال َك‬
َّ ُ‫ُال َو ََّليَة‬ ُ ‫فئَة ُيَن‬
َّ ‫ص ُرونَهُُمنُدُون‬
َ ‫َُّللا‬
‫ع ْقبًا‬
ُ ُ‫َو َخيْر‬
Dan berikanlah kepada mereka perumpamaan dua orang laki-laki yang Kami jadikan bagi
seorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan Kami kelilingi kedua kebun
itu dengan pohon-pohon kurma. Di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang. Kedua buah
kebun itu menghasilkan buahnya, dan kebun itu tiada kurang buahnya sedikit pun, dan Kami
alirkan sungai di celah-celah kedua kebun itu, Dia mempunyai kekayaan besar, maka dia
berkata kepada kawannya (yang mukmin) ketika bercakap-cakap dengan dia, “Hartaku lebih
banyak daripada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat.” Dia memasuki kebunnya dalam
keadaan zalim terhadap dirinya sendiri; dia berkata, “Aku kira kebun ini tidak akan binasa
selama-lamanya. Aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang. Jika sekiranya aku
dikembalikan kepada Rabbku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik
daripada kebunkebun itu.” Kawannya (yang mukmin) berkata kepadanya—ketika dia bercakap-
cakap dengannya, “Apakah kamu kafir kepada (Allah) yang menciptakan kamu dari tanah,
kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna?
Tetapi, aku (percaya bahwa) Dialah Allah, Rabbku, dan aku tidak mempersekutukan seorang
pun dengan Rabbku.

Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu, ‘Masya Allah, la
quwwata illa billah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali
dengan pertolongan Allah).’ Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta
dan keturunan, maka mudah-mudahan Rabbku akan memberi kepadaku (kebun) yang lebih baik
daripada kebunmu (ini); dan mudah-mudahan dia mengirimkan ketentuan (petir) dari langit
kepada kebunmu; hingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin; atau airnya menjadi surut ke
dalam tanah, maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi.” Dan harta kekayaannya
dibinasakan; lalu ia membolak-balikkan kedua tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang
ia telah belanjakan untuk itu, sedangkan pohon anggur itu roboh bersama para-paranya dan dia
berkata, “Aduhai kiranya dahulu aku tidak mempersekutukan seorang pun dengan Rabbku.”
Dan tidak ada bagi dia segolongan pun yang akan menolongnya selain Allah; dan sekali-kali ia
tidak dapat membela dirinya. Di sana, pertolongan itu hanya dari Allah yang haq. Dia adalah
sebaikbaik pemberi pahala dan sebaik-baik pemberi balasan. (al-Kahfi: 32—44)

Allah Subhanahu wata’ala memerintah Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wasallam membuat tamsil
untuk orang-orang kafir Quraisy dan selain mereka. Tamsil itu menerangkan tentang dua orang
yang bersahabat. Salah satu dari mereka adalah petani yang kaya raya dengan sawah ladang yang
subur dan hasil panen yang berlimpah serta pengikut yang banyak. Yang satunya adalah lelaki
miskin, serba kekurangan. Suatu ketika, petani kaya itu memasuki kebunnya bersama temannya
yang miskin. Kebun itu dipenuhi anggur dan kurma yang lebat buahnya. Di selasela kebun itu,
mengalir sebuah anak sungai yang jernih. Petani kaya itu dengan bangga memerhatikan anggur –
anggur bergelantungan dan buah kurma yang berjuntai di tandan-tandannya. Dia pun berkata
kepada temannya, “Hartaku lebih banyak darimu, demikian pula pengikutku.” Si Kaya sengaja
menyebut-nyebut kekayaan dan kedudukannya untuk membanggakan dirinya, bukan sebagai
tanda syukur kepada Allah Subhanahu wata’ala yang telah memberinya kenikmatan tersebut.1

Si Kaya melanjutkan, “Aku tidak yakin anggur dan kurma yang ada di kebun ini akan berhenti
berbuah….” Rasa bangga dengan anggur yang berbuah lebat, daun-daunan yang hijau, air jernih
yang mengalir di sela-sela tanamannya, serta kurma yang berjuntai di tandan-tandannya,
membuatnya lupa bahwa dunia tidak diciptakan untuk kekal bagi siapa pun, bahkan dia pun tidak
pula akan selamanya dapat merasakan lezatnya dunia. Dengan pandangannya yang sempit
tentang dunia ini, dia pun berani mengingkari adanya kehidupan di seberang kematian. Dia
berkata dengan sombongnya, “Aku pun tidak percaya kiamat akan terjadi. Kalaupun aku mati,
pasti aku akan menerima kebaikan….” Menurut dia, andaikata kiamat itu terjadi juga, maka
sebagaimana Allah Subhanahu wata’ala telah memberinya kesenangan hidup selama di dunia, di
akhirat pun Allah Subhanahu wata’ala pasti memberinya kesenangan. Anggapan seperti ini
hampir merata ada di dalam hati orang-orang yang tidak beriman kepada hari kemudian. Mereka
mengira, kalau di dunia sudah merasakan kesenangan, di akhirat juga pasti merasakannya. Atau
sebaliknya, di dunia mereka dalam keadaan sengsara, di akhirat juga pasti sengsara. Temannya
yang miskin kembali mengingatkan (sebagaimana firman Allah Subhanahu wata’ala),

ُ‫ُر ُج ًًل‬
َ ‫اك‬ ْ ُّ‫بُث ُ َّمُمنُن‬
َ ُ‫طفَةٍُث ُ َّم‬
َ ‫س َّو‬ ٍ ‫تُبالَّذيُ َخلَقَ َكُمنُت ُ َرا‬
َ ‫أ َ َكفَ ْر‬
“Apakah kamu kafir kepada (Allah) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes
air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna?”

Bagaimana bisa kamu tidak beriman kepada Allah Subhanahu wata’ala dan hari kebangkitan,
padahal Dia telah menciptakanmu dari setetes air yang hina lalu menjadikanmu manusia yang
utuh dan sempurna? Dia melanjutkan (sebagaimana firman Allah Subhanahu wata’ala),

‫يُو ََّلُأ ُ ْشركُ ُب َربيُأ َ َحدًا‬


َ ‫ُرب‬ َّ ‫َٰلَّكنَّاُ ُه َو‬
َ ُ‫َُّللا‬
“Tetapi, aku (percaya bahwa), Dialah Allah, Rabbku, dan aku tidak mempersekutukan seorang
pun dengan Rabbku.”

Meskipun aku miskin dan sangat memerlukan bantuan, aku tidak akan menyekutukan
Allah Subhanahu wata’ala dengan sesuatu pun. Aku tidak akan menukar agamaku. Aku memang
miskin, harta dan anak-anakku lebih sedikit daripada milikmu, tetapi aku yakin Rabbku (Allah)
akan memberi aku lebih baik dari yang diberikan-Nya kepadamu dan menimpakan bencana
kepada kebunmu, lalu kamu akan melihatnya berubah, hilang warna hijau dan keindahannya.
Atau, airnya menyusut ke dalam tanah, hingga kamu tidak bisa mencarinya. Mengapa kamu
tidak mengucapkan, ‘Masya Allah, la quwwata illa billah,’ setiap memasuki kebunmu?
Bukankah tidak ada satu pun yang dapat memeliharanya selain Allah Subhanahu wata’alal?”
Akan tetapi, si Kaya tidak mau memerhatikan nasihat tersebut. Suatu hari, si Kaya itu memasuki
kebunnya untuk menikmati pemandangan indah yang ada di sawah ladangnya.

Begitu kakinya memasuki pintu kebun itu, dia terbelalak dan tidak percaya dengan apa yang
dilihatnya. Kebunnya hancur. Tidak ada lagi anggur ranum yang bergelantungan ataupun
tandantandan kurma yang bernas menjuntai. Bahkan, daun-daun hijau yang menghiasi
tanamannya berserakan di atas tanah. Dia pun memukulkan tapak tangannya satu sama lain
karena ngeri melihat kehancuran di depan matanya. Saat itu juga dia teringat ucapan temannya,
maka dia pun menyesal, “Duhai kiranya aku tidak menyekutukan Rabbku dengan sesuatu apa
pun.” Tetapi, penyesalannya terlambat karena kebun itu tidak lagi bermanfaat baginya. Itulah
akibat kekafirannya dan tidak bersyukur atas kesenangan yang diperolehnya. Dia
menyebutnyebut kesenangan itu hanya untuk membanggakan diri terhadap orang lain, bukan
untuk mengingat Allah Subhanahu wata’ala yang telah memberinya kesenangan tersebut.

Karena kesombongannya itu, Allah Subhanahu wata’ala melenyapkan keindahan


kebunkebunnya dan menggantikannya dengan puing-puing serta tumpukan daun, pokok kurma,
dan anggur yang tidak ada gunanya. Semua kering, hancur luluh. Itulah perumpamaan yang
Allah Subhanahu wata’ala buat untuk umat manusia, baik orang-orang Quraisy yang dihadapi
oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam saat itu maupun yang datang setelah mereka dan
bangsa lainnya. Sebuah tamsil yang menerangkan keadaan orang-orang Quraisy yang menentang
nikmat paling mulia yang dilimpahkan oleh Allah Subhanahu wata’ala kepada mereka, yaitu
diutusnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ke tengah-tengah mereka dari kalangan
mereka sendiri. Mereka diingatkan akan akibat buruk yang akan mereka rasakan jika kekafiran
itu terus melekat pada diri mereka. Kemudian, Allah Subhanahu wata’ala berfirman,

‫ع ْقبًا‬ ْ ‫ُّلِل‬
ُ ۚ ُ‫ُال َحق‬
َ ً‫ُۖ ُه َوُ َخيْرُث َ َواب‬
ُ ُ‫اُو َخيْر‬ ْ ‫ُهنَال َك‬
َّ ُ‫ُال َو ََّليَة‬
“Di sana pertolongan itu hanya dari Allah yang haq, Dia adalah sebaik-baik pemberi pahala
dan sebaik-baik pemberi balasan.”

Pada hari kiamat nanti, Allah Subhanahu wata’ala hanya akan membela orang-orang yang
beriman.

Beberapa Faedah dan Hikmah

Kisah ini mengingatkan kita tentang beberapa pelajaran hidup sebagai berikut.

1. Di dalam hidup ini selalu ada ujian yang silih berganti. Ujian itu tidak hanya berupa kesulitan,
tetapi juga kesenangan dan kemudahan. Kisah-kisah orangorang yang terdahulu adalah pelajaran
dan peringatan bagi orang-orang yang datang belakangan.

2. Dunia ini manis dan menipu, terkhusus terhadap orang-orang yang lemah iman.

3. Rezeki itu di tangan Allah Subhanahu wata’ala. Dia-lah yang telah menciptakan manusia,
sehingga tentu tidak akan membiarkan mereka sia-sia begitu saja.

4. Kewajiban untuk beriman kepada hari kebangkitan/pembalasan, bahwa setiap orang pasti akan
datang menemui Allah Subhanahu wata’ala untuk dihisab dan diberi balasan sesuai dengan
amalannya.

5. Kekafiran dan kemaksiatan adalah perbuatan zalim terhadap diri sendiri. Keduanya tidak akan
menimbulkan mudarat kecuali terhadap diri sendiri.

6. Proses penciptaan manusia mulai dari setetes mani hingga menjadi manusia yang sempurna
menunjukkan kekuasaan Allah Subhanahu wata’ala sekaligus menegaskan keberhakan-Nya
untuk menerima peribadatan dari seluruh makhluk-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya.

7. Disyariatkan untuk berzikir menyebut nama Allah Subhanahu wata’ala ketika melihat
kebaikan dan merasakan nikmat.

8. Kesyirikan dan kemaksiatan adalah sebab rusaknya harta dan hilangnya rezeki.
9. Bersyukur kepada Allah Subhanahu wata’ala akan mengundang nikmat yang berikutnya,
sekaligus memelihara nikmat yang sudah ada. Wallahu a’lam.

Ditulis oleh Al-Ustadz Abu Muhammad Harits

Kali ini akan dibahas kumpulan ayat Al Quran tentang bersyukur kepada ALLAH SWT lengkap. Jika kita
melihat firman ALLAH tentang syukur nikmat dalam Al-Quran, maka kita akan mendapati betapa
pentingnya kita sebagai hambanya untuk berterima kasih dan beryukur satas segala pemberian dan
karunianya berupa rezeki, kesehatan dan lain sebagainya yang tak mungkin bisa kita hitung hitung lagi
jumlahya. Kumpulan Ayat Al Quran Tentang Bersyukur Kepada Allah SWT Bahkan ALLAH SWT
menjanjikan bagi siapapun yang bersyukur akan ditambah nikmatnya berlipat lipat. Maka dari itu
janganlah kita mengeluh dan kufur nikmat, padahal pemberian ALLAH SWT kepada kita sangatlah besar
dan tak mungkin terhitung. Dalil mengenai syukur ini bisa dengan mudah kita temui di hadits Nabi
Muhammad SAW dan ayat tentang syukur nikmat dan kufur nikmat. Disana dijelaskan dengan gamblang
tentang perintah bersyukur. Jadi wajib bagi kita untuk bersyukur, minimal dengan mengucap
Alhamdulillah dan rasa syukur itu hendaknya diterapkan dalam kehidupan sehari hari kita. Karena
manfaat dan keutamaan syukur nikmat ini sangatlah besar. Salah satunya adalah rezeki akan ditambah
oleh ALLAH SWT. Dan justru bagi yang kufur nikmat akan mendapatkan kesusahan yang besar. Ayat
Alquran Tentang Bersyukur Lalu apa saja daftar ayat ayat Al Quran tentang syukur dan kufur atas segala
nikmat ALLAH SWT yang tak terhitung? Simak dibawah ini kumpulan ayat Al-Quran tentang bersyukur
atas nikmat ALLAH SWT lengkap dalam tulisan bahasa arab dan artinya Surat Al-Baqarah ayat 152
‫ون‬ِ ‫فَا ْذ ُك ُرونِي أ َ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْش ُك ُروا لِي َو ََل ت َ ْكفُ ُر‬Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)
kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. Surat Ibrahim
Ayat 7 ‫شدِي ٌد‬ َ َ‫عذَابِي ل‬ َ ‫ َوإِ ْذ تَأَذَّنَ َربُّ ُك ْم لَئ ِْن‬Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu
َ ‫شك َْرت ُ ْم ََل َ ِزي َدنَّ ُك ْم ۖ َولَئ ِْن َكف َْرت ُ ْم إِ َّن‬
memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu,
dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". Surat Luqman ayat
12 ‫ي َحمِ ي ٌد‬ ٌّ ِ‫غن‬ َّ ‫ َولَقَ ْد آت َ ْينَا لُ ْق َمانَ ْالحِ ْك َمةَ أ َ ِن ا ْش ُك ْر ِ َّّلِلِ ۚ َو َم ْن يَ ْش ُك ْر فَإِنَّ َما يَ ْش ُك ُر ِلنَ ْف ِس ِه ۖ َو َم ْن َكف ََر فَإ ِ َّن‬Dan sesungguhnya telah
َ َ‫َّللا‬
Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang
bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang
tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". Surat Al Anfal ayat 26 ‫َوا ْذ ُك ُروا ِإ ْذ‬
َ‫ت لَعَلَّ ُك ْم ت َ ْش ُك ُرون‬ ِ ‫الطيِبَا‬ َّ َ‫ص ِر ِه َو َرزَ قَ ُك ْم مِ ن‬ ْ َ‫اس فَ َآوا ُك ْم َوأَيَّ َد ُك ْم بِن‬ ُ َّ‫َطفَ ُك ُم الن‬َّ ‫ض تَخَافُونَ أ َ ْن يَتَخ‬ ِ ‫ضعَفُونَ فِي ْاَل َ ْر‬ ْ َ ‫أ َ ْنت ُ ْم قَلِي ٌل ُم ْست‬Dan ingatlah
(hai para muhajirin) ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi (Mekah), kamu
takut orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Allah memberi kamu tempat menetap (Madinah)
dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik-baik
agar kamu bersyukur. Surat An Nahl ayat 78 ‫ار‬ َ ‫ص‬ َ ‫س ْم َع َو ْاَل َ ْب‬ َ َ‫ون أ ُ َّم َها ِت ُك ْم ََل ت َ ْعلَ ُمون‬
َّ ‫ش ْيئًا َو َجعَ َل لَ ُك ُم ال‬ ِ ‫ط‬ ُ ُ‫َّللاُ أ َ ْخ َر َج ُك ْم مِ ْن ب‬
َّ ‫َو‬
َ‫و ْاَل َ ْفئِ َدة َ ۙ لَ َعلَّ ُك ْم ت َ ْش ُك ُرون‬Dan
َ Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur Surat Al
Ankabut ayat 17 ِ‫َّللا‬ َّ ‫َّللاِ ََل يَ ْم ِل ُكونَ لَ ُك ْم ِر ْزقًا فَا ْبتَغُوا ِع ْن َد‬ َّ ‫ُون‬ ِ ‫َّللاِ أ َ ْوثَانًا َوت َْخلُقُونَ إِ ْف ًكا ۚ إِ َّن الَّذِينَ ت َ ْعبُدُونَ مِ ْن د‬ ِ ‫إِنَّ َما ت َ ْعبُدُونَ م ِْن د‬
َّ ‫ُون‬
َ‫الر ْزقَ َوا ْعبُدُوهُ َوا ْش ُك ُروا لَهُ ۖ إِلَ ْي ِه ت ُ ْر َجعُون‬ ِ Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala,
dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan
rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-
Nya. Hanya kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan. Surat Al A'raf ayat 10 ‫ض َو َج َع ْلنَا لَ ُك ْم‬ ِ ‫َولَقَ ْد َم َّكنَّا ُك ْم فِي ْاَل َ ْر‬
َ‫ِيًل َما ت َ ْش ُك ُرون‬ ً ‫ش ۗ قَل‬ َ ِ‫فِي َها َم َعاي‬Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami
adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur. Surat Al Furqan
ayat 62 ‫ورا‬ ً ‫ش ُك‬ ُ ‫ار خِ ْلفَةً ِل َم ْن أ َ َرا َد أ َ ْن يَذَّ َّك َر أ َ ْو أ َ َرا َد‬ َ ‫ َوه َُو الَّذِي َجعَ َل اللَّ ْي َل َوالنَّ َه‬Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan
siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur. Surat Al
Baqarah ayat 172 َ‫ت َما َرزَ ْقنَا ُك ْم َوا ْش ُك ُروا ِ َّّلِلِ إِ ْن ُك ْنت ُ ْم إِيَّاهُ ت َ ْعبُدُون‬ ِ ‫طيِبَا‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ُكلُوا مِ ْن‬Hai orang-orang yang
beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah
kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah. Surat Al Baqarah ayat 239 ‫اَل أ َ ْو‬ ً ‫فَإ ِ ْن خِ ْفت ُ ْم فَ ِر َج‬
َ‫علَّ َم ُك ْم َما لَ ْم ت َ ُكونُوا ت َ ْعلَ ُمون‬ َ ‫َّللا َك َما‬ َ َّ ‫ر ْكبَانًا ۖ فَإِذَا أَمِ ْنت ُ ْم فَا ْذ ُك ُروا‬Jika ُ kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah
sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah
(shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. Surat Ali
Imran ayat 123 َ‫َّللاَ لَعَلَّ ُك ْم ت َ ْش ُك ُرون‬ َّ ‫َّللاُ بِبَد ٍْر َوأ َ ْنت ُ ْم أ َ ِذلَّةٌ ۖ فَاتَّقُوا‬ َّ ‫ص َر ُك ُم‬ َ َ‫ولَقَ ْد ن‬Sungguhَ Allah telah menolong kamu dalam
peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah
kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya. Surat Ali Imran ayat 144 ۚ ‫س ُل‬ ُّ ‫سو ٌل قَ ْد َخلَتْ مِ ْن قَ ْب ِل ِه‬
ُ ‫الر‬ ُ ‫َو َما ُم َح َّم ٌد ِإ ََّل َر‬
َ‫شاك ِِرين‬ َّ ‫َّللاُ ال‬
َّ ‫س َيجْ ِزي‬ َ ‫ش ْيئًا ۗ َو‬ َ َّ ‫ع ِق َب ْي ِه فَلَ ْن َيض َُّر‬
َ ‫َّللا‬ َ ‫علَ ٰى‬ َ ْ‫علَ ٰى أ َ ْعقَا ِب ُك ْم ۚ َو َم ْن َي ْنقَلِب‬ َ ‫أَفَإ ِ ْن َماتَ أ َ ْو قُتِ َل ا ْنقَلَ ْبت ُ ْم‬Muhammad itu tidak lain
hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat
atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia
tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada
orang-orang yang bersyukur. Surat Ali Imran ayat 145 ‫اب‬ َ ‫َّللاِ ِكت َابًا ُم َؤج ًًَّل ۗ َو َم ْن ي ُِر ْد ث َ َو‬ َّ ‫َو َما َكانَ ِلنَ ْف ٍس أ َ ْن ت َ ُموتَ إِ ََّل بِإ ِ ْذ ِن‬
َ‫شاك ِِرين‬ َّ ‫سنَجْ ِزي ال‬ َ ‫اب ْاْلخِ َرةِ نُؤْ تِ ِه مِ ْن َها ۚ َو‬ َ ‫ال ُّد ْنيَا نُؤْ تِ ِه مِ ْن َها َو َم ْن ي ُِر ْد ث َ َو‬Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan
dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala
dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat,
Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang
yang bersyukur. Surat Al Maidah ayat 6 ‫ق‬ ِ ِ‫ص ًَلةِ فَا ْغ ِسلُوا ُو ُجو َه ُك ْم َوأ َ ْي ِديَ ُك ْم إِلَى ْال َم َراف‬ َّ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا إِذَا قُ ْمت ُ ْم إِلَى ال‬
‫سف ٍَر أ َ ْو َجا َء أ َ َح ٌد مِ ْن ُك ْم مِ نَ ْالغَائِطِ أ َ ْو ََل َم ْست ُ ُم‬ َ ‫علَ ٰى‬ َ ‫ض ٰى أ َ ْو‬ َ ‫اط َّه ُروا ۚ َوإِ ْن ُك ْنت ُ ْم َم ْر‬ َّ َ‫س ُحوا بِ ُر ُءو ِس ُك ْم َوأ َ ْر ُجلَ ُك ْم إِلَى ْال َك ْعبَي ِْن ۚ َوإِ ْن ُك ْنت ُ ْم ُجنُبًا ف‬ َ ‫َوا ْم‬
‫ط ِه َر ُك ْم َو ِليُ ِت َّم‬ َ ُ‫ج َو ٰلَك ِْن ي ُِري ُد ِلي‬ ‫ر‬ ‫ح‬ ‫ن‬ْ ‫م‬ ُ
‫ك‬ ‫ي‬َ
ٍ َ َ ِ‫َّ ُ ِ َجْ َ َ َ ْ ْ م‬ ‫ل‬‫ع‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫َّللا‬ ُ
‫د‬ ‫ي‬‫ُر‬ ‫ي‬
ِ َ ‫ا‬ ‫م‬ ۚ ُ ‫ه‬ ْ
‫ن‬ ‫م‬‫ك‬ ُ ‫ِي‬
‫د‬ ‫ي‬ َ ‫أ‬‫و‬
ِ‫ْ َ ُ ِ ُ ُ ِ ْ َ ْ ْ م‬‫م‬‫ك‬ُ ‫ه‬ ‫و‬ ‫ج‬‫و‬ ‫ب‬ ‫وا‬ ‫ح‬ ‫س‬ ‫م‬‫ا‬َ ‫ف‬ ‫ًا‬ ‫ب‬ ‫ي‬
ِ َ
‫ط‬ ‫ًا‬
‫د‬ ‫ِي‬
‫ع‬ ‫ص‬
َ ‫وا‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫ي‬َ ‫ت‬
ُ َّ َ ً ََ ‫ف‬ ‫ء‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ُوا‬ ‫د‬ ‫َج‬ َ
ِ ْ َ َ ‫الن‬
‫ت‬ ‫م‬ ‫ل‬ َ ‫ف‬ ‫ء‬ ‫ا‬‫س‬ ِ
َ‫علَ ْي ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم ت َ ْش ُك ُرون‬َ ُ‫نِ ْع َمتَه‬Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu
sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam
perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak
memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan
tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan
kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. Surat Al Maidah ayat 89 ‫ََل‬
‫ط ِع ُمونَ أ َ ْهلِي ُك ْم أ َ ْو ِكس َْوت ُ ُه ْم أ َ ْو‬ ْ ُ ‫سطِ َما ت‬ َ ‫ساكِينَ مِ ْن أ َ ْو‬ َ ‫عش ََرةِ َم‬ َ ‫ط َعا ُم‬ ْ ‫ارتُه ُ ِإ‬ َ َّ‫عقَّ ْدت ُ ُم ْاَل َ ْي َمانَ ۖ فَ َكف‬ َ ‫َّللاُ بِاللَّ ْغ ِو فِي أ َ ْي َمانِ ُك ْم َو ٰلَك ِْن ي َُؤاخِ ذُ ُك ْم بِ َما‬ َّ ‫ي َُؤاخِ ذُ ُك ُم‬
َّ َ َ
َ‫َّللاُ لكُ ْم آيَاتِ ِه لعَل ُك ْم ت َ ْش ُك ُرون‬ ٰ َ ُ ْ َ
َّ ُ‫ارة ُ أ ْي َمانِ ُك ْم إِذَا َحلفت ُ ْم ۚ َواحْ فَظوا أ ْي َمانَ ُك ْم ۚ َكذَلِكَ يُبَيِن‬ َ َّ ٰ َ َ
َ ‫صيَا ُم ث ًَلث ِة أي ٍَّام ۚ ذَلِكَ َكف‬ َ َ
ِ َ‫ير َرقَبَ ٍة ۖ فَ َم ْن ل ْم يَ ِج ْد ف‬ ُ ‫تَحْ ِر‬Allah
tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi
Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar)
sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan
kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang
siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian
itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah
sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur
(kepada-Nya). Surat Al A'raf ayat 58 ‫ت‬ ِ ‫ف ْاْليَا‬ ُ ‫ص ِر‬ َ ُ‫ُث ََل يَ ْخ ُر ُج إِ ََّل نَ ِكدًا ۚ َك ٰذَ ِلكَ ن‬ َ ‫الطيِبُ يَ ْخ ُر ُج نَبَاتُهُ بِإ ِ ْذ ِن َربِ ِه ۖ َوالَّذِي َخب‬ َّ ‫َو ْالبَلَ ُد‬
َ‫ ِلقَ ْو ٍم يَ ْش ُك ُرون‬Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah
yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-
tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur. Surat Al A'raf ayat 144 َ‫طفَ ْيتُك‬ َ ‫ص‬ْ ‫س ٰى إِنِي ا‬ َ ‫قَا َل يَا ُمو‬
َّ ْ ُ ُ
َ‫ساَلتِي َوبِكًَلمِ ي فَخذ َما آت َ ْيتكَ َوكن مِ نَ الشاك ِِرين‬ ْ ُ َ َ َ ‫اس بِ ِر‬ َّ
ِ ‫على الن‬ َ َ Allah berfirman: "Hai Musa, sesungguhnya Aku memilih
(melebihkan) kamu dan manusia yang lain (di masamu) untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara
langsung dengan-Ku, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan
hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur". Surat Al A'raf ayat 189 ٍ‫ه َُو الَّذِي َخلَقَ ُك ْم مِ ْن نَ ْف ٍس َواحِ َدة‬
َ‫صا ِل ًحا لَنَ ُكون ََّن مِ ن‬ َ ‫َّللا َربَّ ُه َما لَئ ِْن آت َ ْيتَنَا‬ َ َّ ‫ع َوا‬ َ ‫شاهَا َح َملَتْ َح ْم ًًل َخفِيفًا فَ َم َّرتْ بِ ِه ۖ فَلَ َّما أ َثْقَلَتْ َد‬ َّ َ‫َو َج َع َل مِ ْن َها زَ ْو َج َها ِليَ ْس ُكنَ ِإلَ ْي َها ۖ فَلَ َّما تَغ‬
َ‫شاك ِِرين‬ َّ ‫ال‬Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya,
agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan
yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat,
keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau
memberi kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur". Surat An Nahl
ayat 121 ‫ص َراطٍ ُم ْستَق ٍِيم‬ ِ ‫(شَاك ًِرا َِل َ ْنعُمِ ِه ۚ اجْ تَبَاهُ َو َه َداهُ إِلَ ٰى‬lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah. Allah telah
memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus. Surat Al Jatsiyah ayat 12 ‫حْر‬ َ َ‫س َّخ َر لَ ُك ُم ْالب‬ َ ‫َّللاُ الَّذِي‬ َّ
ُ ُ
َ‫ض ِل ِه َولعَلك ْم ت َ ْشك ُرون‬ َّ َ َ
ْ َ‫ي الفلكُ فِي ِه بِأ ْم ِر ِه َو ِلت َ ْبتَغُوا مِ ْن ف‬ ْ ُ ْ َ ‫ ِلتَجْ ِر‬Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-
kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia -Nya dan
mudah-mudahan kamu bersyukur. Surat Al Waqiah ayat 70 َ‫لَ ْو نَشَا ُء َج َع ْلنَاهُ أ ُ َجا ًجا فَلَ ْو ََل ت َ ْش ُك ُرون‬Kalau Kami
kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur? Surat Al Mulk ayat
23 َ‫ِيًل َما ت َ ْش ُك ُرون‬ ً ‫ار َو ْاَل َ ْفئِ َدة َ ۖ قَل‬ َ ‫ص‬ َّ ‫شأ َ ُك ْم َو َج َع َل لَ ُك ُم ال‬
َ ‫س ْم َع َو ْاَل َ ْب‬ َ ‫قُ ْل ه َُو الَّذِي أ َ ْن‬Katakanlah: "Dialah Yang menciptakan kamu
dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati". (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur.
Surat Al Insan ayat 3 ‫ورا‬ ً ُ‫سبِي َل إِ َّما شَاك ًِرا َوإِ َّما َكف‬ َّ ‫إِنَّا َه َد ْينَاهُ ال‬Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang
lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. Surat An Naml ayat 40 ‫ب أَنَا آتِيكَ بِ ِه‬ ِ ‫قَا َل الَّذِي ِع ْن َدهُ ع ِْل ٌم مِنَ ْال ِكت َا‬
‫شك ََر فَإِنَّ َما يَ ْش ُك ُر ِلنَ ْف ِس ِه ۖ َو َم ْن َكف ََر فَإ ِ َّن‬ َ ‫ض ِل َربِي ِليَ ْبلُ َونِي أَأ َ ْش ُك ُر أ َ ْم أ َ ْكفُ ُر ۖ َو َم ْن‬ ْ َ‫ط ْرفُكَ ۚ فَلَ َّما َرآهُ ُم ْستَق ًِّرا ِع ْن َدهُ قَا َل ٰ َهذَا مِ ْن ف‬ َ َ‫قَ ْب َل أ َ ْن يَ ْرت َ َّد إِلَيْك‬
‫ي ك َِري ٌم‬ ٌّ ِ‫غن‬ َ ‫ر ِبي‬Berkatalah
َ seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu
kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di
hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur
atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia
bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku
Maha Kaya lagi Maha Mulia". Surat Al Qasas ayat 73 ‫ض ِل ِه‬ ْ َ‫ار ِلت َ ْس ُكنُوا فِي ِه َو ِلت َ ْبتَغُوا مِ ْن ف‬ َ ‫َومِ ْن َرحْ َمتِ ِه َجعَ َل لَ ُك ُم اللَّ ْي َل َوالنَّ َه‬
َ‫ولَ َعلَّ ُك ْم ت َ ْش ُك ُرون‬Dan َ karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat
pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu
bersyukur kepada-Nya. Surat Saba ayat 13 ‫ت ۚ ا ْع َملُوا‬ ٍ ‫ُور َرا ِسيَا‬ ٍ ‫ب َوقُد‬ ِ ‫َان ك َْال َج َوا‬ ٍ ‫يب َوت َ َماثِي َل َو ِجف‬ َ ‫ار‬ ِ ‫يَ ْع َملُونَ لَه ُ َما يَشَا ُء مِ ْن َم َح‬
‫ور‬ ُ ‫ش ُك‬
َّ ‫ِي ال‬ َ ‫ش ْك ًرا ۚ َوقَلِي ٌل مِ ْن ِعبَاد‬ ُ ‫آ َل َد ُاوو َد‬Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari
gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan
periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah).
Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih. Surat Az Zumar ayat 66 َ‫َّللاَ فَا ْعبُ ْد َو ُك ْن مِ ن‬ َّ ‫بَ ِل‬
‫ِر‬
َ‫ِ ين‬ ‫ك‬ ‫ا‬ ‫ش‬ َّ ‫ال‬Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang
yang bersyukur". Surat Al Baqarah ayat 243 ‫َّللاُ ُموتُوا‬ ِ ‫وف َحذَ َر ْال َم ْو‬
َّ ‫ت فَقَا َل لَ ُه ُم‬ ٌ ُ‫ار ِه ْم َو ُه ْم أُل‬ ْ ‫أَلَ ْم ت ََر ِإلَى الَّذِينَ خ ََر ُجوا‬
ِ ‫مِن ِد َي‬
ِ َّ‫اس َولَك َِّن أ َ ْكث َ َر الن‬ٰ
َ‫اس ََل يَ ْش ُك ُرون‬ ِ َّ‫علَى الن‬ َ ‫ض ٍل‬ ْ َ‫َّللا لَذُو ف‬ َ َّ ‫ث ُ َّم أَحْ يَا ُه ْم ۚ ِإ َّن‬Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang
yang ke luar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati;
maka Allah berfirman kepada mereka: "Matilah kamu", kemudian Allah menghidupkan mereka.
Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.
Surat Al Baqarah ayat 52 َ‫ع ْن ُك ْم مِ ْن بَ ْع ِد ٰذَلِكَ لَعَلَّ ُك ْم ت َ ْش ُك ُرون‬ َ ‫عف َْونَا‬ َ ‫ث ُ َّم‬Kemudian sesudah itu Kami maafkan
kesalahanmu, agar kamu bersyukur. Surat Al Baqarah ayat 56 َ‫ث ُ َّم بَعَثْنَا ُك ْم مِ ْن بَ ْع ِد َم ْوتِ ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم ت َ ْش ُك ُرون‬Setelah itu
Kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati, supaya kamu bersyukur. Surat Al Baqarah ayat 185 ‫ش ْه ُر‬ َ
‫سف ٍَر‬ َ ‫عل ٰى‬َ َ َ
َ ‫ص ْمه ۖ َو َمن كانَ َم ِريضًا أ ْو‬ْ ُ ْ َ َّ ُ ْ
ُ َ‫ش ِه َد مِ نك ُم الش ْه َر فلي‬ ْ َ
َ ‫ان ۚ ف َمن‬ َ ُ ْ
ِ ‫ت مِ نَ ال ُه َد ٰى َوالف ْرق‬ْ ٍ ‫اس َوبَيِنَا‬ َّ ُ ُ ُ ْ
ِ ‫ضانَ الذِي أن ِز َل فِي ِه الق ْرآن هدًى لِلن‬ ْ ُ َّ َ ‫َر َم‬
َ‫علَ ٰى َما َه َدا ُك ْم َولَ َعلَّ ُك ْم ت َ ْش ُك ُرون‬ َ ‫َّللا‬ََّ ‫َّللاُ بِ ُك ُم ْاليُس َْر َو ََل ي ُِري ُد بِ ُك ُم ْالعُس َْر َو ِلت ُ ْكمِ لُوا ْال ِع َّدة َ َو ِلتُكَبِ ُروا‬ َّ ‫(فَ ِع َّدة ٌ مِ ْن أَي ٍَّام أُخ ََر ۗ ي ُِري ُد‬Beberapa hari
yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara
yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di
bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu
ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari
yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan
hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-
Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. Surat Al An'am ayat 53 ‫ض‬ َ ‫َو َك ٰذَلِكَ فَتَنَّا بَ ْع‬
ٍ ‫ض ُه ْم بِبَ ْع‬
َ‫شاك ِِرين‬ َّ ‫َّللاُ بِأ َ ْعلَ َم بِال‬
َّ ‫ْس‬َ ‫علَ ْي ِه ْم مِ ْن بَ ْينِنَا ۗ أَلَي‬ َّ ‫ ِليَقُولُوا أ َ ٰ َهؤ ََُلءِ َم َّن‬Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka
َ ُ‫َّللا‬
(orang-orang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu)
berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah Allah kepada mereka?" (Allah
berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?" Surat
Al An'am ayat 63 َ‫شاك ِِرين‬ َّ ‫ض ُّرعًا َو ُخ ْف َيةً لَئ ِْن أ َ ْن َجانَا مِ ْن ٰ َه ِذ ِه لَنَكُون ََّن مِ نَ ال‬ َ َ ‫حْر ت َ ْدعُونَه ُ ت‬ ِ ‫ت ْال َب ِر َو ْال َب‬ ِ ‫ظلُ َما‬ُ ‫قُ ْل َم ْن يُن َِجي ُك ْم مِ ْن‬
Katakanlah: "Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu
berdoa kepada-Nya dengan rendah diri dengan suara yang lembut (dengan mengatakan: "Sesungguhnya
jika Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur"".
Surat Al A'raf ayat 17 َ‫ش َمائِ ِل ِه ْم ۖ َو ََل ت َِج ُد أ َ ْكث َ َر ُه ْم شَاك ِِرين‬ َ ‫ع ْن‬ َ ‫ع ْن أ َ ْي َمانِ ِه ْم َو‬ َ ‫ث ُ َّم َْلتِيَنَّ ُه ْم مِ ْن بَي ِْن أ َ ْيدِي ِه ْم َومِ ْن خ َْل ِف ِه ْم َو‬kemudian
saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka.
Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). Surat Ibrahim ayat 5 ‫س ْلنَا‬ َ ‫َولَقَ ْد أ َ ْر‬
‫ور‬ ٍ ُ‫شك‬ َ ‫َّار‬ ٍ ‫صب‬َ ‫ت ِلكُ ِل‬ ٰ ِ َّ ‫ور َوذَك ِْر ُه ْم ِبأَي َِّام‬
ٍ ‫َّللا ۚ ِإ َّن فِي ذَ ِلكَ َْل َيا‬ ِ ُّ‫ت ِإلَى الن‬ ُّ َ‫س ٰى ِبآ َيا ِتنَا أ َ ْن أ َ ْخ ِر ْج قَ ْو َمكَ مِ ن‬
ِ ‫الظلُ َما‬ َ ‫ ُمو‬Dan sesungguhnya
Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami, (dan Kami perintahkan kepadanya):
"Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dan ingatkanlah mereka
kepada hari-hari Allah". Sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah)
bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur. Surat An Nahl ayat 14 ‫س َّخ َر ْالبَحْ َر ِلت َأ ْ ُكلُوا مِ ْنهُ لَحْ ًما‬ َ ‫َوه َُو الَّذِي‬
َ‫ض ِل ِه َولَعَلَّ ُك ْم ت َ ْش ُك ُرون‬ ْ َ‫سونَ َها َوت ََرى ْالفُ ْلكَ َم َواخِ َر فِي ِه َو ِلت َ ْبتَغُوا م ِْن ف‬ ُ َ‫ط ِريًّا َوت َ ْست َ ْخ ِر ُجوا مِ ْنه ُ حِ ْليَةً ت َْلب‬ َ Dan Dialah, Allah yang
menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan
kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar
padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. Surat
Al Muknimun ayat 78 َ‫ِيًل َما ت َ ْش ُك ُرون‬ ً ‫ار َو ْاَل َ ْفئِ َدة َ ۚ قَل‬
َ ‫ص‬ َ ‫س ْم َع َو ْاَل َ ْب‬ َّ ‫شأ َ لَ ُك ُم ال‬
َ ‫وه َُو الَّذِي أ َ ْن‬Dan َ Dialah yang telah
menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.
Surat Ar Rum ayat 46 ‫ض ِل ِه َولَعَلَّ ُك ْم‬ ْ َ‫ي ْالفُ ْلكُ بِأ َ ْم ِر ِه َو ِلت َ ْبتَغُوا مِ ْن ف‬ َ ‫ت َو ِليُذِيقَ ُك ْم مِ ْن َرحْ َمتِ ِه َو ِلتَج ِْر‬ ٍ ‫الريَا َح ُمبَش َِرا‬ ِ ‫َومِ ْن آيَاتِ ِه أ َ ْن ي ُْر ِس َل‬
َ‫ت َ ْش ُك ُرون‬Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa
berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat
berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya; mudah-mudahn
kamu bersyukur. Surat Luqman ayat 31 ‫ت ِلكُ ِل‬ ٍ ‫مِن آ َياتِ ِه ۚ ِإ َّن فِي ٰذَلِكَ َْل َيا‬ ْ ‫َّللا ِلي ُِر َي ُك ْم‬
ِ َّ ‫ت‬ ِ ‫أَلَ ْم ت ََر أ َ َّن ْالفُ ْلكَ تَج ِْري فِي ْال َبح ِْر ِبنِ ْع َم‬
‫ور‬ ٍ ‫ش ُك‬َ ‫َّار‬ ٍ ‫صب‬َ Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat
Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebahagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat
sabar lagi banyak bersyukur. Surat As Sajdah ayat 9 ۚ َ ‫ار َو ْاَل َ ْفئِ َدة‬ َ ‫ص‬ َ ‫س ْم َع َو ْاَل َ ْب‬
َّ ‫س َّواهُ َونَفَ َخ فِي ِه مِ ْن ُروحِ ِه ۖ َو َجعَ َل لَ ُك ُم ال‬ َ ‫ث ُ َّم‬
َ‫ِيًل َما ت َ ْش ُك ُرون‬ ً ‫قَل‬Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. Surat
Fathir ayat 12 ً‫ط ِريًّا َوت َ ْست َْخ ِرجُونَ حِ ْل َية‬ َ ‫سائِ ٌغ ش ََرابُهُ َو ٰ َهذَا مِ ْل ٌح أ ُ َجا ٌج ۖ َومِ ْن ُك ٍل ت َأ ْ ُكلُونَ لَحْ ًما‬ َ ٌ‫ع ْذبٌ فُ َرات‬ َ ‫ان ٰ َهذَا‬ ِ ‫َو َما َي ْست َ ِوي ْال َبح َْر‬
ْ َ‫سونَ َها ۖ َوت ََرى ْالفُ ْلكَ فِي ِه َم َواخِ َر ِلت َ ْبتَغُوا مِ ْن ف‬
َ‫ض ِل ِه َولَ َعلَّ ُك ْم ت َ ْش ُك ُرون‬ ُ ‫ت َ ْل َب‬Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar,
segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat
memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya,
dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari
karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur. Surat Yasin ayat 35 َ‫عمِ لَتْهُ أ َ ْيدِي ِه ْم أَفًَل يَ ْش ُك ُرون‬ َ ‫ ِليَأ ْ ُكلُوا مِ ْن ث َ َم ِر ِه َو َما‬supaya
mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka
mengapakah mereka tidak bersyukur? Surat Yasin ayat 73 َ‫َاربُ أَفًَل َي ْش ُك ُرون‬ ِ ‫ َولَ ُه ْم فِي َها َمنَا ِف ُع َو َمش‬Dan mereka
memperoleh padanya manfaat-manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?
Surat Al Mukmin ayat 61 ‫اس ََل‬ ِ َّ‫علَى النَّا ِس َو ٰلَك َِّن أ َ ْكث َ َر الن‬
َ ‫ض ٍل‬ ْ َ‫َّللاَ لَذُو ف‬
َّ ‫ْص ًرا ۚ ِإ َّن‬ ِ ‫ار ُمب‬ َ ‫َّللاُ الَّذِي َجعَ َل لَ ُك ُم اللَّ ْي َل ِلت َ ْس ُكنُوا فِي ِه َوالنَّ َه‬
َّ
َ‫يَ ْش ُك ُرون‬Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan
menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyal karunia yang
dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur. Demikianlah kumpulan
ayat Al Quran tentang bersyukur kepada ALLAH SWT atas segala nikmatnya. Semoga artikel ini
bermanfaat dan menjadikan kita semua semakin bersyukur atas karunia dan limpahan nikmat dari
ALLAH SWT. Wallahu a'lam.

Source: https://www.fiqihmuslim.com/2017/11/ayat-al-quran-tentang-bersyukur.html

Anda mungkin juga menyukai