1. 5 contoh bahan kimia pajanan melalui jalur saluran cerna
Alumunium (Al) Alumunium yang terkandung dalam cairan logam ditempat kerja menyebabkan kanker. Target organ alumunium adalah system saraf pusat,ginjal, dan system pencernaan. Barium (Br) Beberapa senyawa barium mudah larut dalam air dan ditemukan didanau atau sungai. Dampak yang ditimbulkan senyawa barium yang berbeda tergantung pada kelarutan senyawa barium. Senyawa barium dapat menimbulkan efek yang berbeda tergantung pada kelarutan senyawa barium tersebut, diantaranya iritasi perut, kerusakan hati. Berilium (Be) Daur ulang logam yang mengandung berilium sangat berbahaya, karena mereka menghirup udara tempat kerja yang terkontaminasi dengan berilium. Berilium diserap perlahan lahan dari paru paru kedalam darah, dan kemudian diangkut ke system rangka,hati dan ginjal. Cadmium (Cd) Keracunan logam cadmium terdiri dari 15 – 50% penyerapan melalui system pernafasan dan 2-7% melalui sistem pencernaan. Target organ adalah hati, plasenta, ginjal, paru-paru, otak, dan tulang. Merkuri (Hg) Metil merkuri atau (MeHg) merupakan bentuk penting yang menimbulkan keracunan pada manusia. Keracunan makanan yang terkontaminasi pestisida yang mengandung merkuri dapat menyebabkan kerusakan liver.
2. 5 contoh bahan kimia pajanan melelui kulit
HNO3 pekat Resiko apabila terkena tumpahan bias mengakibatkan iritasi kulit. HNO3 pekat dapat menyebabkan luka bakar pada kulit, iritasi mata akibat terkena percikan, iritasi saluran pernafasan, bahkan dapat menyebabkan kerusakan paru, membran mukosa saluran pernafasan atas, kulit dan mata bila terpapar terus menerus. Fenol Risiko penggunaan fenol dalam kegiatan praktikum di laboratorium ini adalah menyebabkan iritasi pada kulit dan mata akibat terkena tumpahan atau percikan zat. H2SO4 pekat Risiko pengunaan H2SO4 pekat meliputi dapat mengakibatkan iritasi jika terkena kulit dan mata secara langsung, menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, luka bakar pada kulit, dan dapat menimbulkan kerusakan membran mukosa pada mata, mulut dan saluran pernafasan. Etanol Penggunaan Etanol dalam kegiatan praktikum dapat berisiko timbulnya nyala api akibat cairan dan uap, dapat mengakibatkan iritasi saluran pernafasan, mata dan kulit. Eter juga dapat berisiko timbulnya nyala api akibat cairan dan mengakibatkan iritasi kulit, mata, saluran pencernaan, dan saluran pernafasan. Eter Iritasi pada kulit dan kulit-kulit kerongkongan karena mengering. Dapat menyebabkan dermatitis apabila terekspos dalam jangka waktu lama. Dapat diserap melalui kulit.