Anda di halaman 1dari 2

Nama : Irenza Fernanda Rahmadihartanti

NIM : 181310029

Kelas : 3B

“KERJA DAN EFEK TOKSIK”

1. 5 contoh bahan kimia pajanan melalui jalur saluran cerna


 Alumunium (Al)
Alumunium yang terkandung dalam cairan logam ditempat kerja menyebabkan
kanker. Target organ alumunium adalah system saraf pusat,ginjal, dan system
pencernaan.
 Barium (Br)
Beberapa senyawa barium mudah larut dalam air dan ditemukan didanau atau
sungai. Dampak yang ditimbulkan senyawa barium yang berbeda tergantung pada
kelarutan senyawa barium. Senyawa barium dapat menimbulkan efek yang
berbeda tergantung pada kelarutan senyawa barium tersebut, diantaranya iritasi
perut, kerusakan hati.
 Berilium (Be)
Daur ulang logam yang mengandung berilium sangat berbahaya, karena mereka
menghirup udara tempat kerja yang terkontaminasi dengan berilium. Berilium
diserap perlahan lahan dari paru paru kedalam darah, dan kemudian diangkut ke
system rangka,hati dan ginjal.
 Cadmium (Cd)
Keracunan logam cadmium terdiri dari 15 – 50% penyerapan melalui system
pernafasan dan 2-7% melalui sistem pencernaan. Target organ adalah hati,
plasenta, ginjal, paru-paru, otak, dan tulang.
 Merkuri (Hg)
Metil merkuri atau (MeHg) merupakan bentuk penting yang menimbulkan
keracunan pada manusia. Keracunan makanan yang terkontaminasi pestisida yang
mengandung merkuri dapat menyebabkan kerusakan liver.

2. 5 contoh bahan kimia pajanan melelui kulit


 HNO3 pekat
Resiko apabila terkena tumpahan bias mengakibatkan iritasi kulit. HNO3 pekat
dapat menyebabkan luka bakar pada kulit, iritasi mata akibat terkena percikan,
iritasi saluran pernafasan, bahkan dapat menyebabkan kerusakan paru, membran
mukosa saluran pernafasan atas, kulit dan mata bila terpapar terus menerus.
 Fenol
Risiko penggunaan fenol dalam kegiatan praktikum di laboratorium ini adalah
menyebabkan iritasi pada kulit dan mata akibat terkena tumpahan atau percikan
zat.
 H2SO4 pekat
Risiko pengunaan H2SO4 pekat meliputi dapat mengakibatkan iritasi jika terkena
kulit dan mata secara langsung, menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, luka
bakar pada kulit, dan dapat menimbulkan kerusakan membran mukosa pada mata,
mulut dan saluran pernafasan.
 Etanol
Penggunaan Etanol dalam kegiatan praktikum dapat berisiko timbulnya nyala api
akibat cairan dan uap, dapat mengakibatkan iritasi saluran pernafasan, mata dan
kulit. Eter juga dapat berisiko timbulnya nyala api akibat cairan dan
mengakibatkan iritasi kulit, mata, saluran pencernaan, dan saluran pernafasan.
 Eter
Iritasi pada kulit dan kulit-kulit kerongkongan karena mengering. Dapat
menyebabkan dermatitis apabila terekspos dalam jangka waktu lama. Dapat
diserap melalui kulit.

Anda mungkin juga menyukai