Anda di halaman 1dari 12

Nama : Maria Fibyen A.

Yustinianus
TTL : Matay, 01 februari 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Katolik
Anak ke : 3 (tiga )
Jumlah saudara/i : 5 (lima) orang
Alamat : JL.Gunung mutis,Kelurahan Tode,Kec.Kota
Lama,Kab.Kupang
No.Hp : 081353249233
Email : mutibebi9601@gmail.com
 Pendidikan formal

SDI TABENE (2003-2008)


SMPN 1 MALAKA TENGAH (2009-2011)
SMA NEGERI HAREKAKAE (2012-2014)

 Keterangan Orang Tua

Ayah
Nama : Yustinianus Muti
TTL: : Matay,28 oktober 1967
Alamat : Jl.Kletek-Bolan,Desa Umakatahan,Kec.Malaka Tengah,Kab.Malaka
Agama : Katolik
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan Terakhir : SMA

Ibu
Nama : Lorina Mathilda Nahak
TTL : Ambon,9 nopember 1967
Alamat : Jl.Kletek-Bolan,Desa Umakatahan,Kec.Malaka Tengah,Kab.Malaka
Agama : Katolik
Pekerjaan : IRT
Pendidikan Terakhir : SMA
 Keterangan Lain

Kemampuan Diri

1. Kemampuan Spiritual

Kecerdasan spiritual (SQ) erat kaitannya dengan keadaan jiwa, batin dan rohani
seseorang. Ada yang beranggapan bahwa kecerdasan spiritual (SQ) adalah kecerdasan
tertinggi dari kecerdasan lain seperti kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emsoional
(EQ). Hal ini dikarenakan ketika orang sudah memiliki kecerdasan spiritual (SQ), orang itu
mampu memaknai kehidupan sehingga dapat hidup dengan penuh kebijaksanaan.

Pengertian kecerdasan spiritual (SQ) sendiri adalah kemampuan jiwa yang dimiliki seseorang
untuk membangun dirinya secara utuh melalui berbagai kegiatan positif sehingga mampu
menyelesaikan berbagai persoalan dengan melihat makna yang terkandung didalamnya.
Orang yang memiliki kecerdasan spiritual (SQ) akan mampu menyelesaikan permasalahan
yang dihadapinya dengan melihat permasalahan itu dari sisi positifnya sehingga
permasalahan dapat diselesaikan dengan baik dan cenderung melihat suatu masalah dari
maknanya.

Orang melakukan berbagai macam cara agar bisa memenuhi kebutuhan spiritualnya. Banyak
orang yang melakukan kegiatan sosial seperti menyantuni anak yatim demi memuaskan
rohani atau spriritualnya. Namun tak jarang juga orang melakukan meditasi, yoga maupun
dengan melakukan introspeksi diri sendiri Agar menemukan jati diri dan berubah menjadi
pribadi yang lebih baik sehingga dapat menemukan makna hidup sebenarnya.

Kecerdasan spiritual (SQ) nampak pada aktivitas sehari-hari, seperti bagaimana cara
bertindak, memaknai hidup dan menjadi orang yang lebih bijaksana dalam segala hal.
Memiliki kecerdasan spiritual (SQ) berarti memiliki kemampuan untuk bersikap fleksibel,
mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, mampu mengambil pelajaran dari setiap
kejadian dalam hidupnya sehingga mampu menjadi orang yang bijaksana dalam hidup.

Orang yang memiliki kecerdasan spiritual (SQ) akan cenderung menjadi orang yang
bijaksana dengan pembawaan yang tenang, memandang segala sesuatu dari sisi positif dan
mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dengan bijaksana. Orang yang memiliki
kecerdasan spiritual (SQ) cenderung tidak terlalu memikirkan materi, yang menjadi tujuan
hidup mereka adalah bagaimana membuat jiwa dan rohani bahagia dengan selalu berbuat
baik kepada setiap orang.

Untuk menjadi orang yang memiliki kecerdasan spiritual (SQ) yang tinggi diperlukan niat
dan kemauan yang keras untuk benar-benar berubah menjadi orang yang lebih baik dan
mengisi seluruh jiwa dengan kebaikan dan memandang segala sesuatu dari sisi positif.

Untuk membantu Anda menjadi pribadi yang memiliki kecerdasan spiritual (SQ) yang tinggi,
sekarang ada sebuah terapi yang dirancang khusus untuk membantu Anda meningkatkan
kecerdasan spiritual (SQ) Anda dengan mudah dan praktis. Terapi yang bisa Anda gunakan
adalah Terapi Gelombang Otak EQ and SQ Booster.

Terapi Gelombang Otak EQ and SQ Booster adalah terapi yang dirancang untuk membantu
Anda memiliki kecerdasan spiritual (SQ) yang tinggi dengan mengubah gelombang otak
Anda menuju gelombang tertentu sehingga dengan mudah Terapi Gelombang Otak
memasuki alam bawah sadar Anda dengan melakukan pemrograman dengan memberikan
stimulus yang dapat meningkatkan kecerdasan spiritual (SQ) Anda. Cukup hanya dengan
mendengarkan CD musik Terapi Gelombang Otak EQ and SQ Booster, Anda sudah dapat
merasakan manfaatnya dan kecerdasan spiritual (SQ) Anda akan meningkat.

Kemampuan Spiritual dalam diri saya,

Mempunyai rasa belas kasihan terhadap orang lain,mempunyai tingkat kesadaran yang
tinggi,sabar dalam kesusahan,bisa menahan diri,tidak mudah putus asa,bersikap ramah,sopan
santun.

Kelemahan spiritual dalam diri saya,


Tidak percaya diri,rasa takut,dan tidak mudah percaya terhadap orang lain
2. Kemampuan Emosional

Emosi berasal dari perkataan emotus atau emovere, yang artinya mencerca “to strip up”,
yaitu sesuatu yang mendorong terhadap sesuatu. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, emosi dapat diartikan sebagai: 1) luapan perasaan yang berkembang dan surut
diwaktu singkat; 2) keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis, seperti kegembiraan,
kesedihan, keharuan, kecintaan, keberanian yang bersifat subyektif.
emosi adalah merupakan warna afektif yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu.
Yang dimaksud warna afektif, adalah perasaan-perasaan tertentu yang dialami pada saat
menghadapi situasi tertentu, misalnya gembira, bahagia, putus asa, terkejut, benci (tidak
senang), iri, cemburu, dan sebagainya.
kelahiran, yang merupakan dasar bagi timbulnya obyektive anxiety lainnya (skunder dan
seterusnya).
CT. Morgan, bahwa terdapat beberapa aspek-aspek emosi, yaitu bahwa:
 Emosi adalah sesuatu yang sangat erat hubungannya dengan kondisi tubuh, misalnya
denyut jantung, sirkulasi darah, dan pernafasan.
 Emosi adalah sesuatu yang dilakukan atau diekspresikan, misalnya tertawa,
tersenyum, menangis.
 Emosi adalah sesuatu yang dirasakan, misalnya merasa jengkel, kecewa, senang.
 Emosi juga merupakan suatu motif, sebab ia mendorong individu untuk berbuat
sesuatu, kalau individu itu beremosi, senang, atau mencegah melakukan sesuatu kalau
ia tidak senang.
Oleh karena itu, apabila seseorang sudah dapat memanage, mengawasi, mengontrol, dan
mengatur emosinya dengan tepat, baik ketika orang tersebut berhadapan dengan pribadinya,
berhadapan dengan orang lain, orang tua, teman-teman, atau masyarakat, berhadapan dengan
pekerjaan, atau masalah-masalah yang muncul, maka orang tersebut sudah dapat dikatakan
mempunyai kecerdasan emosional. Karena kecerdasan emosional adalah potensi yang
dimiliki seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungannya.

Kecerdasan emosional mencakup pengendalian diri, semangat dan ketekunan, kemampuan


untuk memotivasi diri sendiri, dan empati pada perasaan orang lain. Orang yang cerdas
emosinya, akan menampakkan kematangan dalam pribadinya serta kondisi emosionalnya
dalam keadaan terkontrol. Kecerdasan emosional merupakan daya dorong yang memotivasi
kita untuk mencari manfaat dan potensi, dan mengaktifkan aspirasi nilai-nilai kita yang
paling dalam “inner beauty”, mengubahnya dari apa yang dipikirkan menjadi apa yang kita
jalani.
Jadi, kecerdasan emosional adalah gabungan dari semua emosional dan kemampuan sosial
untuk menghadapi seluruh aspek kehidupan manusia. Kemampuan emosional meliputi,
sadar akan kemampuan emosi diri sendiri, kemampuan mengelola emosi, kemampuan
memotivasi diri, kemampuan menyatakan perasaan orang lain, dan pandai menjalin hubungan
dengan orang lain. Kemampuan ini, merupakan kemampuan yang unik yang terdapat di
dalam diri seseorang, karenanya hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting dalam
kemampuan psikologi seseorang. Dan apabila kemampuan untuk memahami dan
mengendalikan emosi siswa dalam belajar sudah baik, maka hal itu akan menumbuhkan
semangat, motivasi, dan minat untuk belajar pada diri siswa.
Ciri-ciri Emosi
Menurut JB. Waston, bahwa pada dasarnya manusia mempunyai tiga emosi dasar, yaitu:
a) Fear “takut”, yang dalam perkembangan selanjutnya bisa menjadi anxiety “cemas”.
b) Rage “kemarahan”, yang akan berkembang antara lain menjadi anger “marah”.
c) Love “cinta”, yang akan berkembang menjadi simpati.
Sedangkan menurut R. Descartes sebagaimana dikutip oleh E. Usman Efendi dan Juhaya S.
Praja, bahwa emosi-emosi dasar yang terdapat pada manusia sebanyak enam macam, yaitu:
a) Desire “keinginan”
b) Hate “benci”
c) Wonder “kagum”
d) Sorrow “kesedihan”
e) Love “cinta”
f) Joy “kegembiraan”.

Emosi sebagai suatu peristiwa psikologis, mengandung ciri-ciri sebagai berikut:


a) Bersifat tidak tetap (fluktuatif).
b) Banyak berkaitan dengan peristiwa pengenalan panca indera.
c) Berlansung singkat dan berakhir tiba-tiba.
d) Terlihat lebih kuat dan hebat.
e) ersifat sementara dan dangkal.
f) Lebih sering terjadi.
g) Dapat diketahui dengan jelas dari tingkah lakunya.
Sedangkan pendapat lain mengatakan, bahwa ciri-ciri utama dari pikiran-pikiran emosional,
adalah sebagai berikut:
a) Respon yang cepat tetapi ceroboh.
b) Pertama adalah perasaan, kedua pemikiran.
c) Realitas simbolik yang seperti anak-anak.
d) Masa lampau yang diposisikan masa sekarang.
e) Realitas yang ditentukan oleh keadaan.

Dalam menelaah kompetensi seseorang yang didasarkan pada tingkat kecerdasan emosional,
maka dapat dikelompokkan ke dalam empat dimensi, yaitu:
1. Kesadaran diri sendiri
Kemampuan seseorang sangat tergantung kepada kesadaran dirinya sendiri, juga sangat
tergantung kepada pengendalian emosionalnya. Apabila seseorang dapat mengendalikan
emosinya dengan sebaik-baiknya, memanfaatkan mekanisme berpikir yang tersistem dan
kontruksi dalam otaknya, maka orang tersebut akan mampu mengendalikan emosinya sendiri
dan menilai kapasitas dirinya sendiri. Orang dengan kesadaran diri yang tinggi, akan
memahami betul tentang impian, tujuan, dan nilai yang melandasi perilaku hidupnya.
Apabila seseorang telah mengetahui akan dirinya sendiri, maka akan muncul pada dirinya
kesadaran akan emosinya sendiri, penilaian terhadap dirinya secara akurat, dan percaya akan
dirinya sendiri.

2. Pengelolaan diri sendiri


Seseorang, sebelum mengetahui atau menguasai orang lain, ia harus terlebih dahulu
mampu memimpin atau menguasai dirinya sendiri. Orang tersebut harus tahu tingkat
emosional, keunggulan, dan kelemahan dirinya sendiri. Apabila tingkat emosional tidak
disadari, maka orang tersebut akan selalu bertindak mengikuti dinamika emosinya. Manakala
kebetulan resonansi yang dipancarkan dari amygdale-nya, maka gelombang positif yang
dapat ditangkap oleh orang lain secara efektif, dan komunikasi pun dapat berjalan dengan
baik. Tetapi manakala yang terpancar dari amygdale-nya disonansi, maka yang dapat
ditangkap oleh orang lain hanyalah kemarahan dan emosional yang tak terkendali, akhirnya
komunikasi tidak berjalan dengan baik.
Untuk menciptakan tingkat kompetensi pengelolaan diri sendiri yang tinggi, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan, yaitu pengontrolan terhadap diri sendiri, transparansi, penyesuaian
diri, pencapaian prestasi, inisiatif, dan optimistis.
3. Kesadaran sosial
Sebagai makhluk sosial, kita harus dan selalu berhubungan dan bergesekan dengan orang
lain, baik dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat, karena kita tidak akan
dapat hidup sendiri tanpa orang lain.
Oleh karena itu, semua orang harus memiliki kesadaran sosial, dan apabila seseorang telah
mempunyai kesadaran sosial, maka dalam dirinya akan muncul empati, kesadaran, dan
pelayanan.

Kemapuan Emosional dalam diri saya,

Mudah mengalah terhadap orang lain,bisa mengendaliakan diri, mampu menahan amarah
atau kontrol impuls,dapat mengelola suasana hati,dapat mengintrospeksi diri,tidak mudah
terpengaruh.

Kelemahan Emosional dalam diri saya,


Mudah tersinggung, dendam, tidak mampu mengatasi suasana yang kacau,tidak dapat
mengungkapkan kekesalan dan hanya bisa dipendam.

Idola

Saya mengidolakan penyanyi muda berbakat asal Kanada


JUSTIN BIEBER
Visi

Lulus Kuliah Tepat waktu dengan prestasi akademik dan non akademik yang baik

Misi
Lulus Kuliah tepat waktu dan saya dapat mengaplikasikan ilmu yang saya pelajari
diperkuliahaan secara langsung ke masyarakat.
PROGRAM KERJA HARIAN

SENIN
05:30 Bangun Pagi
06:00 Mandi Pagi
07:30 Berangkat Kampus
13:30 Pulang Kampus
13:45 Makan Siang & istirahat
19:22 Belajar & Kerja Tugas
22:00 Tidur

SELASA
05:30 Bangun Pagi
06:00 Mandi Pagi
07:00 Berangkat Kampus
09:30 Pulang Kampus
09:45 Makan & istirahat
19:22 Belajar & Kerja Tugas
22:00 Tidur

RABU
07:00 Bangun Pagi
07:10 Mandi Pagi
10:00 Berangkat Kampus Kuliah Siang
13:30 Pulang Kampus
13:45 Makan & istirahat
17:00 Kuliah Sore
19: 00 Belajar & Kerja Tugas
22:00 Tidur
KAMIS
06:00 Bangun Pagi
06:30 Mandi Pagi
70:30 Berangkat Kampus Kuliah Siang
10:30 Pulang Kampus
10:45 Makan & istirahat
19: 00 Belajar & Kerja Tugas
22:00 Tidur

JUMAT
07:00 Bangun Pagi
07:10 Mandi Pagi
08:09 Kerja Tugas
14:00 Kuliah
19:00 Makan & istirahat
19: 30 Belajar & Kerja Tugas
22:00 Tidur

SABTU
08:00 Bangun Pagi
09:00 Cuci Pakaia
19: 30 Belajar & Kerja Tugas
22:00 Tidur

MINGGU
08:00 Bangun Pagi
16:30 Gereja Sore
20: 00 Belajar & Kerja Tugas
22:00 Tidur
TUGAS REFLEKSI PRIBADI

MARIA FIBYEN A. YUSTINIANUS

NIM : ( 31117082 )

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA

KUPANG

TAHUN 2017

Anda mungkin juga menyukai