Anda di halaman 1dari 2

Awal Masuk Kuliah

BY : JULIUS FERNANDO TAMPUBOLON


Pagi telah tiba jam pun menunjukkan pukul 7 pagi, dimana saya harus pergi ke kampus.
Sesampainya saya dikampus, Saya duduk-duduk di mushola faperta. Disana saya berkenalan dengan
kawan-kawan baru.Setelah itu saya pun masuk kelas, dan sesampainya saya dikelas saya duduk di kursi
paling belakang karena agak takut dengan dosen.Beberapa menit kemudian dosen pun masuk kekelas.
Setelah dosen duduk di kursinya, dia pun mulai memperkenalkan diri. Sesudahnya dosen
memperkenalkan dirinya, tiba lah saat dimana mahasiswa memperkenalkan diri. Setelah beberapa
menit berlalu tibalah saatnya saya memperkenalkan diri saya, disitu saya gugup karena saya orang
terakhir. Sehabisnya masa perkenalan diri,dosen pun memulai kan kontrak perkuliahan.

Jam pun menunjukkan pukul 10 dimana perkulihan berakhir. Selesai jam kuliah saya pun
langsung ke parkiran untuk ngambil motor. Di dalam perjalanan saya ke parkiran motor, saya
berpapasan dengan Abed yaitu teman sekelas saya. Abed ialah kawan sekelas saya dan komting kelas
saya, di parkiran saya berkenalan lagi dengan Abed. Setelah lama berbincang dengan Abed,Saya pun
pulang ke kos.
Keesokan harinya saya masuk lagi ke kelas. Di jalan mau kekelas saya ketemu lagi dengan Dimas,
Aldi adalah kawan sekelompok PKKMB saya. Sesampainya dikelas saya dan Aldi duduk sebelahan di kursi
paling belakang. Pada hari itu saya agak lega sedikit karena saya sudah banyak kenal dengan kawan
sekelas saya.

Pada hari minggu saya dan Aldi pergi ke kos Abed. Sesampainya saya dan Aldi ke kos Abed,
disana kami bercerita bagaimana perasaan awal-awal masuk kuliah. Setelah beberapa menit kami pun
mulai lah bercerita.
“Di gimana perasaan kau awal-awal masuk kelas?” (Tanya saya ke Aldi).
“Perasaan aku?” (Tanya Aldi balik ke saya).
“Iya perasaan kau awal masuk kelas”? (Tanya saya lagi).
“Ooohh, perasaan aku sih biasa aja karena aku sudah banyak juga kenal dengan anak-anak kelas kita”.
(Tawab Aldi).
“Kalau kau gimana Abed perasaan kau pertama kali masuk kelas?” (Tanya saya ke Abed).
“Aku biasa aja sih, tapi agak gugup sih apalagi aku ditunjuk jadi komting” (Jawab Abed).
Setelah beberapa lama kami berbicara,tiba-tiba Aldi ngomong.
“Weee,,,menurut kalian ada gak cewek yang cantik di kelas kita?” (Tanya Aldi ke saya dan Abed).
Abed pun menjawab,”kalua aku sih belum ada lagi yang menurut aku yang cantik”.
“Ngapa kau tiba-tiba nanya gitu Di?” (Tanya saya ke Aldi).
Aldi pun menjawab pertanyaan saya dengan raut muka agak malu. ”Aku ada lihat kawan kelas kita yang
cantik”.
“Siapa tu?” (Tanya saya dengan Abed serentak).
“Adalahhhh, yang pasti dia cewek cantik yang aku suka!” (Jawab Aldi).
“Alahh kasih tau lah kami, gak kami kasih tau do sama kawan kelas” (Ujar Abed yang penasaran).
“Iya,,kasih tau ngapa di” (Ujar saya yang penasaran juga).
“Aku kasih tau ni,tapi inisalnya aja ya” (Jawab Aldi).
“Inisial pun tak apa lah” (Ujar saya dengan semangat).
“Aku kasi Namanya Nana” (Jawab Aldi malu-malu).
“Nana??” (Tanya saya dan Abed sambil kebingungan).
“Iyaa,,aku singkat kan namanya jadi Nana biar mantap sikit” (Jawab Aldi).
“Siapa tu?” (Tanya saya dengan penasaran).
“Adalahhh kepo kali kau ni” (Jawab Aldi).

Keesokan harinya saya pun masuk kembali kekelas. Dikelas kami belajar penghantar ilmu
ekonomi, yang mana katanya dosennya killer. Pintu pun terbuka dan dosen penghantar ilmu ekonomi
pun masuk. Baru awal belajar sama dosen itu kami sekelas udah dibuat pusing dengan pertanyaanya, 10
menit terakhir dosen tersebut memberi tugas ke kami semua yang mana tugasnya sangat susah. Setelah
pelajaran selesai Saya, Abed, Aldi ngumpul di kos Abed. Tibanya kami di kos Abed kami mengerjakan
tugas penghantar ilmu ekonomi. Kos Abed merupakan tempat saya dan Aldi ngumpul dan mengerjakan
tugas.

Setelah beberapa minggu waktu berjalan. Tibalah saatnya dimana tugas mulai menumpuk. Saya
dan Aldi pun tidur di kos Abed, karena tugas sudah menumpuk. Jam mununjukkan pukul setengah 3 dini
hari, tugas saya belum juga suap. Keesokan harinya, saya terlambat bangun karena tidur kemalaman.

Satu bulan telah beralu Saya, Aldi, dan Abed akhirnya menjadi kawan dekat dan bisa dibilang sahabatan.
Kami selalu ngerjakan tugas Bersama-sama sampai larut malam.

_____TAMAT_____

Anda mungkin juga menyukai