Anda di halaman 1dari 7

Jurnal KesMaDaSka - Juli 2016

PENGARUH KOMBINASI TERAPI : GUIDED


IMAGERY DAN TERAPI MUSIK TERHADAP STATUS
HEMODINAMIK PASIEN DENGAN PENYAKIT
KARDIOVASKULER DI ICU RUMAH SAKIT ISLAM
SURAKARTA

Esri Rusminingsih1)
STIKes Muhammadiyah Klaten
esrirusminingsih@yahoo.co.id

ABSTRAK
Respon stress pada pasien dengan penyakit kardiovaskuler dapat meningkatkan beban kerja yang
mengancam kehidupan. Faktor- faktor yang berkontribusi terhadap kejadian stress pada pasien di
ICU/ICCU diantaranya pengalaman dirawat sebelumnya, nyeri, kecemasan, lingkungan asing dan
ketakutan. Perubahan haemodinamik sistem kardiovaskuler akibat kecemasan akan mengaktivasi saraf
sympatis sehingga meningkatkan produksi norepinephrine yang menyebabkan peningkatan tahanan
perifer sehingga menghambat suplai darah ke otot-otot jantung. Relaksasi merupakan bentuk intervensi
keperawatan supportif yang berfungsi untuk menurunkan stress dan kecemasan sehingga dapat
menurunkan tekanan darah dan denyut jantung. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kombinasi
terapi guided imagery dan terapi musik terhadap status hemodinamik pada pasien dengan penyakit
kardiovaskuler di ruang ICCU/ICU Rumah Sakit Islam Surakarta. Metode penelitian menggunakan
desain Quasi Eksperimen dengan One Group pretest-posttest tanpa kelompok kontrol. Pengambilan
sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 15 responden. Analisa data menggunakan Paired t
test. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan status hemodinamik sebelum dan sesudah
pemberian kombinasi terapi : Guided Imagery dan terapi musik pada pasien penyakit kardiovaskuler
\DQJ GLUDZDW GL ,&8 GHQJDQ QLODL S YDOXH ! .HVLPSXODQ SHQHOLWLDQ WLGDN WHUGDSDW SHUEHGDDQ
yang bermakna antara status hemodinamik sebelum dan sesudah pemberian kombinasi terapi : Guided
Imagery dan Terapi Musik pada pasien dengan penyakit kardiovaskuler yang di rawat di ICCU/ICU.
Kata kunci: Guided imagery, terapi musik, status hemodinamik

ABSTRACT
Stress respond on patient with cardiovascular disease can increase workload that threaten the patient’s
life. There are some factors that contribute to stress occurrence among patients in ICU/ICCU ward
namely prior treatment experience, pain, anxiety, new environment, and fright. Changes in hemodynamic
of cardiovascular system caused by anxiety will activate sympathetic nerve. Hence, it will increase the
production of norepinephrine that increase the peripheral resistance. It then blocks blood supply to heart
muscles. Relaxation is a form of intervention in supportive care that can reduce stress and anxiety. It will
GHFUHDVHEORRGSUHVVXUHDQGKHDUWEHDW7KLVUHVHDUFKDLPVWR¿JXUHRXWWKHHIIHFWRIFRPELQHGJXLGHG
imagery and musical therapies to hemodynamic status among patients with cardiovascular disease in

87
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2016

ICU/ICCU ward of Islamic Hospital of Surakarta. Research method used Quasi Experiment design with
One Group pretest-posttest without using control group. The researcher used total sampling and worked
with 15 respondents. In analyzing the data, the researcher used Paired T-test. The result shows that
there is no difference in hemodynamic status before and after the combined therapies are given. Guided
imagery and musical therapy among patients with cardiovascular disease treated in ICU/ICCU ward
VKRZVSYDOXHRI!&RQFOXVLRQWKHUHLVQRVLJQL¿FDQWGLIIHUHQFHLQKHPRG\QDPLFVWDWXVEHIRUH
and after given combined guided imagery and musical therapies among patients with cardiovascular
disease treated in ICU/ICCU ward.
Keywords: Guided imagery, musical therapy, hemodynamic status

1. PENDAHULUAN KLSR¿VLV DGUHQDO GDQ VLVWHP VDUDI VLPSDWLN


Penyakit kardiovaskuler telah menjadi salah yang ditandai oleh peningkatan denyut jantung,
satu masalah penting kesehatan masyarakat dunia, tekanan darah, dan output jantung. Respon
termasuk di Indonesia. Presentase kematian dini stres dapat meningkatkan beban kerja pada
dari berbagai penyakit kardiovaskuler sebanyak sistem kardiovaskuler yang kemungkinan dapat
4 % terjadi pada negara yang berpendapatan mengancam kehidupan (Bally, 2010).
tinggi dan 42 % terjadi pada negara dengan Menurut Aaronson & Jeremy (2008),
pendapatan rendah. Diperkirakan pada tahun SHQLQJNDWDQ VWUHVV ¿VLN GDQ PHQWDO GDSDW
2030 sekitar 23,6 juta penduduk dunia meninggal menyebabkan miokard infark dan kematian
karena penyakit kardiovaskuler, dan 60% dari mendadak. Kecemasan yang dialami pasien
seluruh kematian diakibatkan oleh penyakit dengan penyakit jantung dapat memperberat
jantung koroner dan serangan jantung mendadak dispnea dan meningkatkan kebutuhan oksigen
(Mendis et.al., 2011). Menurut British Heart pada jantung. Perubahan haemodinamik
Foundation (2011) penyakit jantung koroner sistem kardiovaskuler akibat kecemasan
menjadi penyebab utama serangan jantung dan akan mengaktivasi saraf sympatis sehingga
dapat mengancam kehidupan. meningkatkan produksi norepinephrine yang
Penanganan penyakit jantung akut di RS menyebabkan peningkatan tahanan perifer.
disediakan tempat atau unit tersendiri yang Kondisi ini dapat mengakibatkan peningkatan
memiliki staf dan peralatan khusus ditujukan tekanan darah.
untuk menganggulangi pasien gawat karena Respon akibat stress dan kecemasan dapat
penyakit jantung serius yang disebut ruang dikurangi dengan cara menghilangkan sumber
Intensive Cardiac Care Unit (ICCU) atau stress atau dengan intervensi pendukung
ruangan khusus kegawatan penyakit, trauma atau (Bally, 2010). Menurut Aaronson & Jeremy
komplikasi-komplikasi yaitu ruang Intensive (2008) menyatakan bahwa risiko penyakit
Care Unit (ICU). Menjalani perawatan di ruang kardiovaskuler secara keseluruhan dapat
ICU/ICCU dapat menimbulkan stressor bagi GLODNXNDQ GHQJDQ PRGL¿NDVL JD\D KLGXS \DQJ
pasien dan keluarga. Stressor yang dialami pasien berguna sebagai tambahan terapi farmakologis
GDSDW EHUXSD VWUHVVRU ¿VLN OLQJNXQJDQ VHUWD pada penyakit jantung yang lebih berat. Terapi
psikologis. Faktor- faktor yang berkontribusi relaksasi merupakan salah satu alternative yang
terhadap kejadian stress pada pasien di ICU/ dapat diberikan untuk mengurangi ansietas atau
ICCU diantaranya pengalaman dirawat masalah psikologis lainnya.
sebelumnya, nyeri, kecemasan, lingkungan asing Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
dan ketakutan (Bally, 2010). pengaruh kombinasi terapi guided imagery dan
6WUHV PHQJKDVLONDQ UHVSRQ ¿VLRORJLV GDQ terapi musik terhadap status hemodinamik pada
biokimia yang unik pada setiap orang tergantung pasien dengan penyakit kardivaskuler di ruang
LQWHQVLWDVGDQGXUDVLVWUHV5HVSRQSVLNR¿VLRORJL ICU Rumah Sakit Islam Surakarta.
akibat stress dapat mengaktivasi hipotalamus,

88
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2016

2. PELAKSANAAN kemudian terjadi lesi yang lebih komplek, yaitu


Penelitian dilakukan di RS Islam Surakarta dengan berkembangnya plague menyebabkan
pada bulan Februari sampai Maret 2013. penyempitan dan atau penyumbatan pembuluh
darah, apabila plague pecah, atau terjadi
3. METODE PENELITIAN perdarahan subendotel, maka terjadi proses
Jenis penelitian merupakan penelitian trombogenik yang dapat menyumbat sebagian
kuantitatif menggunakan desain penelitian Quasi atau keseluruhan pembuluh darah koroner
Eksperimen dengan One Group pretest-posttest sehingga dapat menimbulkan konsekuensi klinis
tanpa kelompok control. seperti angina atau infark miokard.
Populasi penelitian adalah semua pasien
penyakit jantung yang dirawat di ICU. Besar
sampel sejumlah 15 penderita, dengan teknik
total sampling .
Pengumpulan data dengan wawancara &
observasi. Instrumen penelitian menggunakan
bed side monitor, MP3, scribt Guided Imagery. Sebagian besar pasien berjenis kelamin
Analisa data menggunakan Paired t-test. laki-laki (53,3%) dan perempuan (46.7%). Hasil
penelitian Bacon S .et.,al., (2011) menunjukkan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN laki-laki lebih sering terkena serangan
a. Karakteristik Pasien dengan Penyakit jantung dibanding perempuan, tetapi setelah
Kardiovaskuler di Ruang ICCU/ICU RSI menopause, frekuensinya sama antara laki-
Surakarta. laki dan perempuan. Perbedaan jenis kelamin
juga berhubungan dengan fungsi endothelial
Dari 15 orang pasien penyakit kardiovaskuler yang berperan penting dalam mengontrol tonus
yang dirawat di ICCU & ICU, rata-rata vaskuler, reaktivitas platelet, koagulasi dan
pasien berusia 55 tahun dan sebagian besar permiabilitas. Pengaruh hormon sex terhadap
berjenis kelamin laki-laki (53,3%). Gambaran fungsi endotelial terjadi ketika wanita mengalami
karakteristik responden ditunjukan dalam tabel siklus menstruasi yang ditunjukkan oleh modulasi
sebagai berikut : fungsi endotelial. Fase follicular sampai fase
lutheal pada siklus menstruasi wanita endotelial
mengalami vasodilatasi yang dihubungkan
dengan peningkatan kadar estrogen.
b. Status Hemodinamik Sebelum dan Sesu-
dah Pemberian Kombinasi Terapi : Guid-
ed Imagery dan Terapi Musik
Rata-rata usia pasien adalah 55 tahun, dan
sebagian besar berusia antara 50-59 tahun. Hasil
ini sesuai penelitian Liu He et.,al. (2012) yang
menunjukkan penderita penyakit kardiovaskuler
tertinggi di Cina terjadi pada usia 50-59 tahun
yaitu sebesar (36,5%). Peningkatan usia
PHQ\HEDENDQ SHUXEDKDQ DQDWRPL GDQ ¿VLRORJL
pada jantung dan pembuluh darah. Adanya
penonjolan pembuluh darah koroner yang disertai
garis lemak (fatty streak) pada intima pembuluh
yang mula-mula timbul di aorta dan arteri koroner
Berdasarkan data diatas dapat diketahui
sejak umur dibawah 10 tahun. Pada usia 40 tahun
bahwa terjadi penurunan status hemodinamik

89
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2016

yang meliputi tekanan sistolik, diastolik dan heart c. Hubungan status hemodinamik sebelum
rate. Nilai penurunan rata- rata sebesar 2.87. dan sesudah kombinasi terapi
Hasil penelitian menunjukkan terdapat
KXEXQJDQ \DQJ VLJQL¿NDQ DQWDUD VWDWXV
hemodinamik sebelum dan sesudah intervensi
dengan nilai p value (p<0.05) dengan keeratan
hubungan sangat kuat dengan nilai correlation
>0.05. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Kim D.S., et.,al.,
(2011) yang menunjukkan pada pasien stroke
yang mengalami kecemasan lalu di berikan terapi
musik menunjukkan penurunan kecemasan yang
VLJQL¿NDQ GHQJDQ QLODL p value < 0.05. Hasil
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui
penelitian ini juga didukung oleh Erkkila J.,
terdapat hubungan yang bermakna rerata
(2011) yang menunjukkan bahwa terapi musik
perbedaan status hemodinamik sebelum dan
yang dikombinasikan dengan perawatan standar
sesudah diberikan kombinasi terapi : Guided
dapat menurunkan depresi pada usia produktif.
Imagery dan terapi musik dengan nilai p<0,05,
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dengan tingkat hubungan yang kuat yang
headphone selama memberikan terapi musik ditunjukkan dengan nilai korelasi > 0.05.
yang bertujuan agar kebisingan dari lingkungan
tidak mempengaruhi pendengaran pasien selama d. Perbedaan status hemodinamik sebelum
menjalani intervensi. Hal ini di dukung oleh Kim dan sesudah pemberian kombinasi terapi
DS, Park YG et.,al (2011) yang menyatakan
penggunaan headphone dapat memblokir
faktor eksternal dimana suara dari lingkungan
dapat meningkatkan kecemasan serta dapat
mengalihkan perhatian penderita dari intervensi
yang diberikan.
Hasil penelitian ini, menunjukkan sebagian
besar responden (86,7%) setelah pemberian
kombinasi terapi Guided Imagery dan terapi
musik melaporkan merasa relak dan mengantuk,
sedangkan (13,3%) responden melaporkan tidak Berdasarkan tabel diatas menunjukkan
perubahan. Guided Imagery dengan visualisasi bahwa tidak terdapat perbedaan rerata tekanan
menggunakan citra positif yang bertujuan VLVWROLN\DQJEHUPDNQDVLJQL¿NDQDQWDUDVHEHOXP
menghasilkan emosi positif yang bermanifenstasi dan sesudah diberikan terapi kombinasi ; Guided
NHGDODPVHQVDVL¿VLN\DQJSRVLWLIGDODPWXEXK Imagery dan terapi music dengan nilai p = 0.268,
Hasil penelitian ini didukung oleh Lippi D, begitupula rerata perbedaan tekanan diastolik
Sarsina P.R & D’Ellios J.P (2010) dicitasi dari sebelum dan sesudah pemberian kombinasi
hasil penelitian White (1999) menunjukkan terapi Guided Imagery dan terapi musik juga
pada pasien dengan infark miokard yang tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna
diberikan terapi musik relaksasi selama 20 menit dengan nila p = 0,136, sedangkan rata-rata heart
menunjukkan penurunan Myocardial oxygen rate sebelum dan setelah diberikan kombinasi
demand, heart rate, respirasi rate dan kecemasan terapi : Guided Imagery dan terapi music tidak
\DQJVLJQL¿NDQVHJHUDGDQVHWHODKMDPWHUDSL menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan
dibuktikan nilai p value 0.238 yang lebih besar
GDULĮ  

90
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2016

Hasil penelitian ini menunjukkan tidak yang diterima pancaindera membangkitan efek
ada perbedaan status hemodinamik sebelum dan ¿VLRORJLGDQHPRVLRQDO\DQJEHUXSDNHFHPDVDQ
sesudah diberikan kombinasi terapi : Guided atau ketenangan. Hal ini sesuai dengan penelitian
Imagery dan terapi musik. Rata-rata tekanan Bally (2010) yang menyebutkan bahwa faktor-
sistolik, diastolik dan heart rate 24 jam sebelum faktor yang berkontribusi terhadap kejadian
dan rata-rata tekanan sistolik, diastolik dan heart stress pada pasien yang dirawat di ICU/ICCU
rate 24 jam setelah pemberian kombinasi terapi diantaranya pengalaman dirawat sebelumnya,
: Guided Imagery dan terapi musik pada pasien nyeri, kecemasan, lingkungan asing dan
GHQJDQSHQ\DNLWNDUGLRYDVNXOHUVHFDUDVLJQL¿NDQ ketakutan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
tidak bermakna, dengan nilai p value >0.05. WLGDNWHUGDSDWSHUEHGDDQVLJQL¿NDQSDGDUDWDUDWD
Menurut analisis peneliti, selama 24 jam tekanan sistolik, diastolik dan heart rate sebelum
penilaian tekanan darah dan heart rate, diduga dan sesudah terapi musik.Hasil penelitian Jeff
banyak faktor eksternal yang memicu terjadinya C, Christopher M, James L (2010) menyatakan
stressor bagi pasien, misalnya faktor lingkungan, pada kebanyakan pasien dengan penyakit
nyeri atau kecemasan. Responden melaporkan jantung, depresi merupakan keadaan yang umum
bahwa selama menjalani perawatan di ICU terjadi, persisten dan kurang disadari. Cemas
merasa cemas (40%), disamping itu rasa nyeri seringkali menetap setelah kelainan jantung dan
yang dialami juga mengakibatkan kecemasan pada pasien SKA dapat mengalaminya setelah 2
semakin tinggi. Sebagian besar pasien (53,3%) tahun kemudian. Pasien dengan penyakit jantung
juga mengeluhkan tidak bisa tidur karena suara koroner stabil memiliki level cemas yang lebih
yang keluar dari monitor, adanya pasien kritis di tinggi dibandingkan populasi general, dengan
sampingnya, serta adanya keluhan nyeri dada. prevalensi mulai dari 16% sampai 42%.
Selama penelitian bulan Februari-Maret 2013 Selain faktor lingkungan, kecemasan dan
kapasitas tempat tidur pasien di ICU selalu nyeri yang dialami pasien, hipotesis penelitian ini
dipenuhi pasien yang dirawat, ada beberapa tidak terbukti diduga disebabkan karena pasien
pasien yang meninggal dan berteriak-teriak dengan penyakit kardiovaskuler terutama AMI
selama dirawat di ICU. dan disritmia mengalami penurunan kualitas
Di RS Islam Surakarta hanya memiliki kontraktilitas miokard, sehingga berpengaruh
kapasitas 2 tempat tidur untuk ruang ICCU, pada penurunan cardiac output dengan
dan apabila jumlah penderita penyakit jantung konsekuensi terjadinya penurunan tekanan darah.
melebihi kapasitas ICCU, maka pasien di Hal ini didukung data bahwa sebagian besar
tempatkan di ruang ICU yang letaknya masih responden menderita AMI (20%) & Disritmia
dalam satu ruangan dengan ICCU, hanya (20%), dan sebagian responden lain menderita
dipisahkan pembatas berupa pintu berkaca. lebih dari satu jenis penyakit kardiovaskuler.
Menurut Suzzane B & Hanser,EdD (2005) hasil Dilihat dari rata-rata status hemodinamik
pengukuran di ICU menunjukkan peningkatan sebelum intervensi adalah menunjukkan tekanan
suara 10 desibel yang berarti memiliki tingkat sistolik 128.07, tekanan diastolik 71,18, dan
suara 2 kali lebih keras dibandingkan dengan heart rate 76,67 sedangkan sesudah intervensi
kondisi biasa, padahal untuk mendapatkan tekanan sistolik 124,93, tekanan diastolik 63,93,
kondisi tidur yang terbaik membutuhkan dan heart rate 73,93.
tingkat suara dibawah 35 desibel. Menurut
Nigtingale (1970) dalam Lusk & Lach (2005)
5. KESIMPULAN
menyatakan bahwa pencahayaan dan suara dapat a. Pemberian kombinasi terapi : Guided Im-
berdampak positif dan negatif pada tubuh dan agery dan terapi musik selama 2 hari tidak
pikiran manusia. Kebisingan dan pencahayaan PHPSXQ\DL SHQJDUXK \DQJ VLJQL¿NDQ WHU-
yang berlebihan di lingkungan perawatan ICU hadap perbedaan status hemodinamik yaitu
merupakan salah satu sumber stressor yang paling tekanan sistolik, tekanan diastolik dan heart
berbahaya yang ditemukan di RS. Informasi rate pada pasien dengan penyakit kardio-

91
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2016

vaskuler yang di rawat di ICCU/ICU RS Is- terhadap Nyeri dan Kecemasan pada Pasien
lam Surakarta. &RQWUROOHG$QJLRJUD¿.RURQHr. http://www.
b. Meskipun begitu terdapat hubungan yang aacn.org. Diakses 21 Desember 2012
VLJQL¿NDQ DQWDUD VWDWXV KHPRGLQDPLN VH- Baker F,et.,al (2005) The effect of a song-singing
belum dan sesduah pemberian kombinasi programme on the affective speaking
terapi : Guided Imagery dan terapi musik. intonation of people with traumatic brain
Kombinasi terapi : Guided Imagery dan injury. University of Queensland, Brisbane,
terapi musik memberikan respon relaksasi Australia. F.bakr1@mailbox.uq.edu.au
pada pasien kardiovaskuler yang dirawat di
Bacon S. et.,al. (2011). The research on
ICCU/ICU RS Islam Surakarta setelah 1 jam
endothelial function in women and men
pemberian terapi.
at risk for cardiovascular diseases. BMC
SARAN Cardiovascular Disord.V.11,2011. PMC
3170269.
a. Penerapkan kombinasi terapi : Guided Im-
agery dan terapi musik pada pasien den- British Heart Foundation, Heart Attack, http://
gan penyakit kardivaskuler yang di rawat www.bhf.org.uk/ heart health/ condi-tions/
di ICCU/ICU yang menunjukkan gejala heart-attack.aspx. Diakses 21 Januari 2013
kecemasan,sehingga dapat memberikan efek British Hypertension Society. (2006). Blood
relaksasi dan menurunkan kebutuhan oksi- Pressure Measurement. www.bhsoc.org.
gen miokard. Diakses tanggal 16 September 2006.
b. Kombinasi terapi : Guided Imagery dan tera- Depertemen Kesehatan Republik Indonesia
pi musik dapat digunakan sebagai pendamp- (2011). 3UR¿O.HVHKDWDQ,QGRQHVLD
ing terapi farmakologi untuk mengatasi Depkes RI (2009). Pedoman Pengendalian
kecemasan pada penderita penyakit kardio- Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah.
vaskuler. KMK No 854.tahun 2009.
c. Institusi pendidikan bersama-sama dengan
Djarv T, Wikman A & Lagergren, (2012).
praktisi pelayanan kesehatan mengembang-
Number and burden of cardiovascular
kan kombinasi terapi : Guided Imagery dan
diseases in relation to health-related quality
terapi musik sebagai salah satu bentuk terapi
of life in a cross-sectional population-based
komplementer untuk diterapkan pada pasien
cohort study. BMJ Open. V.2 (5),2012.
penyakit kardiovaskuler yang mengalami
PMC3488712. Published online 2012October
kecemasan.
25.doi : 10.1136/ mbjopen-2012-001554. Di
d. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengem-
akses 21 Desember 2012
bangkan penelitian mengenai pengaruh
kombinasi terapi : Guided Imagery dan tera- Ebesunun M.O & Obajobi EO, 2012. Elevated
pi musik terhadap efek relaksasi dan kualitas plasma homocysteine in type 2 Diabetes
tidur pasien. mellitus : a risk factor for cardiovascular
e. Perlu penelitian lanjutan mengenai pengaruh diseases. Pan Afr Med J. V.12. 2012.
kombinasi terapi : Guided Imagery dan ter- PMC3428168.
api musik terhadap variabilitas Heart Rate Erkkila J, et al. (2011). Music therapy for
30 sebelum dan 30 menit sesudah pemberian depressed individuals : a randomized
intervensi. controlled trial. MEDLINE. British Journal
of Psychiatry : Journal of Science Mental.
6. REFERENSI ISSN : 1472-1465.
Aaronson P. I, Ward J. P.T. (2010). At Glance Jeff C, Christopher m, James L (2010). The
Sistem Kardiovaskuler. Penerbit Erlangga. relationship between depression anxiety and
Bally K, Debbie Campbell, Kathy Chesnick, cardiovaskuler outcomes in patiens with
Joan E. Tranmer. (2010). Efek Terapi Musik acute coronary syndromae. neuropsychiatric
diseases and treatment. 64:15-28

92
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2016

Kim DS, Park YG et.,al (2011). Effect of Music Controlled Trial. MEDLINE. Journal Article
Therapy on Mood in Stroke Patiens. Yonsei ISSN : 1523-536X. Vol 37 (4) p : 296-306.
Medical Journal, 2011 November 1; 52 Schmid W, Ostermann T. (2010). Home- based
(6):977-981 music therapy-a systematic overview of
Lusk,B., Lash,A.A. (2005). The Stress Response, setting and conditions for an innovative
Psyconeuroimmunology, and Stress Among service in healthcare. BMC Health Services
ICU Patinets. Dimentions of Critical Care Research.
Nurisng 24 (2). Schmidt, et.al., (1999). Heart rate after
Lie He,et.,al., (2012). Prevalence of ventricular premature beats as a predictor of
cardiovaskuler disease and risk factor in mortality after acute myocardial infarction.
rural distric of Beijing, China : a population- The Lancet 353.9163.
based survey of 58.308 residents. Starweather,A., Witek- Janusek, L., Mathews,
Mendis,S., Puska P., Norrviq B. (2011). Global H.L (2005). Applying the psychoneuro
Atlas on Cardiovaskuler Diasease Prevention immunology framework to nursing research.
and Control, ISBN 978 924 1564 373. Journal of Neuroscience Nursing 37 (1).
Moffat FW, Hodnett E, Esplen MJ, Watt- Suzzane B & Hanser,EdD (2005). The effects
Watson J. (2010). Effect of guided imagery of music therapy in cardiac healthcare.
on blood pressure in pregnant women Cardiology in Review. Vol 3. Music Therapy
with hypertension : a Pilot Randomized Departement. Berkle College of Music.

-oo0oo-

93

Anda mungkin juga menyukai