Kelapa Sawit PDF
Kelapa Sawit PDF
SERWINDA(1)
Arifal Hidayat, ST. MT(2) dan Pada Lumba, ST. MT(2)
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian
Riau, Indonesia
Email : Ser_winda@yahoo.com
ABSTRAK
Cangkang kelapa sawit merupakan limbah dari pabrik hasil penggilingan kelapa sawit. Sejauh ini sebagian
limbah kelapa sawit telah dimanfaatkan namun masih meninggalkan residu yang cukup banyak artinya limbah
pengolahan pabrik sawit berupa cangkang sawit belum termanfaatkan secara optimal. Dalam penelitian ini cangkang
kelapa sawit ditambahkan kedalam adukan beton normal f’c 25 MPa dengan variasi penambahan 0%, 10%, 20% dan
30%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kuat tekan beton yang dicapai dari campuran cangkang kelapa
sawit dalam beton 25 MPa.
Uji statistik anova (analisa of varian) merupakan salah satu uji komparatif yang menguraikan keragaman
total kedalam kompone-komponennya. Sedangkan mungkin komponen tersebut bebas satu terhadap yang lain sehingga
dapat ditentukan sebaran dari rasio dua buah komponen keragaman. Disebut dengan analisa ragam karena dari
masing-masing sumber keragaman yang digunakan dalam pengujian, yang merupakan praduga tidak biasa dari ragam
populasi, jika hipotesis nol yang dikemukakan benar.
Hasil dari perhitungan analisis statistik dengan uji F, diperoleh nilai Fhitung = 0,53 bila dibandingkan dengan
nilai F untuk F0,01tabel = 7,59 dan F0,05tabel = 4,07. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi atau
pengaruh yang nyata antara kuat tekan beton dengan penambahan cangkang sawit terhadap kuat tekan beton f’c 25
MPa.
Kata kunci: Cangkang kelapa sawit, kuat tekan beton,uji statistik anova.
Beton merupakan salah satu bahan kontruksi indinesia memiliki lahan kelapa sawit yang luas dan
yang banyak digunakan dalam pelaksanaan struktur tidak menutup kemungkinan limbah kelapa sawit akan
modern. Beton diperoleh dengan cara mencampurkan melimpah pula. Sejauh ini sebagian limbah kelapa
semen, air dan agregat kadang-kadang dicampur sawit telah dimanfaatkan semaksimal mungkin, tapi
dengan bahan tambahan yang berupa bahan kimia, masih saja limbah hasil pengolahan minyak kelapa
serat, bahan non kimia dengan perbandingan tertentu. sawit tersebut meninggalkan residu yang cukup
Penggunaan beton pada dasarnya memiliki banyak, artinya limbah pengolahan pabrik sawit berupa
keunggulan-keunggulan diantaranya memiliki kuat cangkang sawit belum termanfaatkan secara optimal.
tekan yang tinggi, perawatan dan pembentukan yang Salah satu alternatif yang telah dicoba yaitu
mudah, serta mudah mendapatkan bahan dengan menggunakan berbagai jenis bahan limbah
Dalam penelitian ini penambahan atau mampu memberikan kontribusi kekuatan pada beton.
pengganti campuran beton berupa cangkang sawit. Dalam penyediaan bahan material yang memenuhi
Indonesia merupakan salah satu Negara yang terbesar persyaratan ini yang selalu timbul masalah, pada saat
didunia yang memiliki kekayaan alami dari struktur ini ditentukan kondisi semakin tidak mudah dan
berikut :
Menghitung kuat tekan rata-rata yang
direncanakan(fc’r)
Semen Porland
fc’r = f’c + m
Semen porland merupakan bahan pengikat utama untuk
Keterangan :
adukan beton dan pasangan batu yang digunakan untuk
fc’r = Kuat tekan rata-rata yang direncanakan (MPa)
menyatukan bahan menjadi satu kesatuan yang kuat.
f’c = Kuat tekan yang diisyaratkan (MPa)
m = Nilai tambah (MPa)
Agregat
Aregat merupakan material granular, misalnya pasir,
Penetapan nilai slump
kerikil, batu pecah dan kerak tungku pijar yang dipakai
Nilai slump ditentukan sesuai dengan jenis kontruksi
bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk
yang direncanakan.
membentuk suatu beton atau adukan semen hidrolik.
volume agregat halus:
volume agregat halus = BJs – (BA + BS + BAK)
Air
Keterangan :
Air merupakan bahan dasar pembuatan beton yang
BJs = berat beton segar
penting. Air diperlukan untuk bereaksi dengan semen,
BA = berat air
serta sebagai bahan pelumas antar butir-butir agregat
BS = berat semen
agar mudah dikerjakan dan dipadatkan.
BAK = berat agregat kasar
dbperlakuan = (p-1)
KUAT TEKANAN BETON (f’c) dbG.perlakuan = p(n-1)
Kuat teka beton (f’c) dapat dihitung Keterangan :
menggunakan persamaan rumus sebagai berikut : Dbperlakuan = Derajad bebas perlakuan
f’c = dbpercobaan = Derajad bebas galat percobaan
p = Perlakuan
A =sxs
n = Jumlah sampel
Keterangan :
2. Menghitung factor koreksi
f’c = Kuat tekan beton (MPa)
p n
P = Beban maksimum (KN) ( Y ij / p . n ) 2
2
FK
i 1
j 1
A = Luas permukaan benda uji (m )
3. Menghitung jumlah-jumlah kuadrat yang
s = Sisi benda uji (m)
diperlukan
JKtotal = (Y1j2 + Y2j2 + Y3j2 + Y4j2) - FK
UJI STATISTIK ANOVA
3 2 3 2 3 2 3 2
Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, SK SNI M – 09 – 1989 - F, Cara Uji Berat Jenis dan
dapat disimpulkan bahwa : Penyerapan Air Agregat Kasar, Departemen
Pekerjaan Umum, Jakarta.
1. Penambahan cangkang sawit pada campuran beton
dapat memberikan peningkatan pada kuat tekan SK SNI M – 10 – 1989 - F, “ Cara Uji Berat Jenis dan
Penyerapan Air Agregat Halus”, Departemen
beton Pekerjaan Umum, Jakarta.
2. dengan persentase 10% dari berat agregat kasar.
SK SNI M – 11 – 1989 - F, “Metode SPengujian Kadar
Sedangkan pada penambahan cangkang sawit Air Agregat”, Departemen Pekerjaan Umum,
dengan persentase 20% dan 30 % dapat Jakarta.
FHitung Anova, diperoleh nilai FHitung = 0,53 , bila SK SNI M – 13 – 1989 - F, “Metode Pengujian Berat
dibandingkan dengan nilai FTabel untuk F0.01 Tabel = Isi Beton”, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
0.05
7,59 dan F Tabel = 4,07, maka FHitung < FTabel, SK SNI M – 14 – 1989 - F, “Metode Pengujian Kuat
maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat Tekan Beton”, Departemen Pekerjaan Umum,
Jakarta.
interaksi atau pengaruh yang nyata antara kuat
SK SNI M – 26 – 1990 - F, “Metode Pengambilan
Contoh Untuk Campuran Beton Segar”,
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.