Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita ucapkan kepada allah yang telah memberikan rahmat dan
karunia-nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“mengidentifikasi perlunya ISBD sebagai matakuliah berkehidupan bermasyarakat dan
bernegara sebagai solusi problematika social”

Dengan adanya makalah ini dapat membantu mahasiswa/i menyadarkan mahasiswa


akan perlunya mata kuliah ilmu sosial dan budaya dasar ini (ISBD)

Penulis mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,untuk itu penulis
berharap agar pembaca bisa menyampaikan kritikan dan saran untuk makalah ini

Lhokseumawe, 17 February 2018

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan
1.3 Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Dan Ruang Lingkup ISBD

2.2 ISBD Sebagai Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)

2.3 ISBD Sebagai Alternatif Pemecahan Masalah Sosial Budaya


BAB III PENUTUP

3.1 kesimpulan

3.2 saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Surat Keputusan Menteri No. 232/U/2000 tersebut ISD dan IBD termasuk dalam
kelompok MPK kurikulum institusional.Kurikulum institusional merupakan bahan kajian dan pelajaran
yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan tinggi, yang terdiri atas tambahan kelompok ilmu
dalam kurikulum inti yang disusun dengan memerhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri
khas perguruan tinggi yang persangkutan. Sedangkan, kelompok MPK kurikulum institusional yang lain,
misalnya bahasa indonesia, bahasa inggris, ilmu alamiah dasar, filsafat ilmu, dan Olah raga (Pasal 10
ayat(2) ).

Program pendidikan umum diharapkan dapat menjadikan mahasiswa lebih peka dan lebih
terbuka, disertai rasa tanggung jawab yang lebih kuat.Pendekatan dalam ISBD akan memperluas
pandangan bahwa masalah sosial, kemanusiaan, dan budaya dapat didekati dari berbagai sudut
pandang. Dengan wawasan ini pula maka mahasiswa tidak jauh dalam sifat pengotakan ilmu secara
ketat.Sebuah ilmu secara mandiri tidak cukup mampu mengkaji sebuah masalah
kemasyarakatan.Dewasa ini, sebuah masalah berkembang semakin kompleks.Kajian atas suatu masalah
membutuhkan berbagai sudut pandang keilmuan, demikian pula dengan solusi pemecahannya.

1.2 Tujuan Makalah


1. untuk mengetahui hakikat dan ruang lingkup ISBD.
2. untuk mengetahui ISBD sebagai MBB
3. untuk mengetahui ISBD sebagai alternative pemecahan masalah social.

1.3 Rumusan Masalah


1. apakah hakikat dan ruang lingkup ISBD?
2. bagaimana ISBD sebagai MBB ?
3. bagaimana ISBD sebagai alternative pemecahan masalah social?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Dan Ruang Lingkup ISBD
A. Hakikat ISD dan IBD

secara garis besar ilmu dan pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu:

a. ilmu alamiah (natural sciences)

b. ilmu social (social sciences)

c. pengetahuan budaya (the humanistic)

Ilmu social dasar (ISD) termasuk dalam kelompok ilmu social.namun, ISD tidak bersifat sebagai
pengantar kea rah suatu bidang disiplin ilmu social sebagaimana pengantar ilmu politik, pengantar
antropologi, pengantar sosiologi, dan sebagainya. ISD menggunakan pengertian yang berasal dari
berbagai disiplin ilmu untuk menanggapi masalah-masalah social, khususnya yang dihadapi masyarakat
Indonesia.

ISD mempunyai tema pokok, yaitu hubungan timbale balik manusia dengan lingkungannya.adapun objek
sasaran atau objek kajian ISD adalah sebagai berikut.

1. berbagai kenyataan bersama merupakan masalah social yang dapat ditanggapi melalui
pendekatan sendiri maupun pendekatan antarbidang (interdisiplin).

2. keanekaragaman golongan dan kesatuan social dalam masyarakat yang masing-masing memiliki
kepentingan dan kebutuhan sendiri, tetapi terdapat juga persamaan kepentingan yang dapat
mengakibatkan kerjasama dan pertentangan.

Intinya, matakuliah ISD adalah upaya untuk memberkan pengetahuan dasar dan pengetahuann umum
tentang konsep-konsep yang dikembangjan untuk mengkaji gejala-gejala social sehingga daya tangkap,
presepsi, dan penalaran mahasiswa terhadap lingkungan social meningkat, dengan demikian kepekaan
sosialnya pun bertambah.

Tujuan matakuliah ISD adalah membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian
mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas dan cirri-ciri kepribadian yang
diharapkan dari setiap tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lain, serta sikap dan tingkah
laku manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan.
Ilmu Budaya Dasar (IBD) dalam kelompok ilmu pengetahuan termasuk dalam kelompok
pengetahuan budaya (the humanistic), tetapi tidak identik dengan pengetahuan budaya itu sendiri. IBD
berbeda dengan pengetahuan budaya.pengetahuan budaya mengkaji masalah masalah nilai manusia
sebagai makhluk berbudaya,sedangkan IBD mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya. IBD budaya
ialah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai masalah kemanusiaan dan budaya, dengan
menggunakan pengertian yang berasal dari dan telah dikembangkan oleh berbagai bidang ilmu
pengetahuan atau keahlian.

Adapun yang menjadi pokok kajian IBD adalah berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan
ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya serta hakikat manusia yang satu. Termasuk pula
didalamnya pemahaman akan system nilai budaya, yaitu konsepsi tentang nilai yang hidup dalam pikiran
sebagian besar masyarakat. system nilai budaya berfungsi sebagai pedoman bagi sikap mental, pola
piker dan pola prilaku warga masyarakat.

IBD merupakan suatu upaya memberikan pengetahuan dasar dan umum mengenai konsep-konsep
budaya untuk menkaji masalah kemanusiaan dan budaya.pendekatan pokok kajian IBD dilakukan
dengan menggunakan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep budaya dari berbagai keahlian
pengetahuan buadaya maupun degan menggunakan masing budaya.

Tujuan IBD adalah mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan
pemikiran dan kemampuan kritikalterhadap masalah-masalah budaya sehingga daya tangkap, presepsi,
dan penalaran budaya mahasiswa menjadi halus dan manusiawi.

Namun dalam rangka evektifitas dan keterpaduan maka sesuai SK dirjen dikti no 44/2006
pengorganisasian materi maupun teknik penyajiannya digabungkan menjadi ISBD.dengan demikian ISBD
dapat dikatakan sebagai paduan atau integrasi dari kajian ISD dan IBD. sebgai integrasi dari ISD dan IBD ,
ISBD memiliki kompetensi dasar menjadi ilmuan yang professional, yakni yang berfikir kritis, kreatif,
sistematik dan ilmiah, berwawasan luas, etis, serta memiliki kepekaan dan empati terhadap solusi
pemecahan masalah social dan budaya secara arif (SK dirjen Dikti No, 44 tahun 2006).

B. Ruang lingkup ISD,IBD, dan ISBD

ISD memberikan dasar-dasar pengetahuan kepada manusia yang diharapkan akan cepat tanggap serta
mampu menghadapi dan menanggulangi masalah-masalah dalam kehidupan masyarakat (masalah
social). dengan mengetahui dan mengorientasikan diri kedalamnya, paling tidak ia harus mempu
mengetahui kea rah mana pemecahan jalan keluar suatu permasalahan yang dihadapi.

Karena, bagaimanapun juga pada saat ini masalah-masalah social telah berkembang sedemikian
kompleksnya.mulai dari ruang lingkup local, regional, nasional, maupun internasional.
Ruang lingkup materi yang disajikan dalam ISD meliputi :

a. Individu, keluarga, dan masyarakat.

b. Masyarakat desadan masyarakat kota.

c. Masalah penduduk.

d. Pelapisan social.

e. Pemuda sosialisasi.

f. Ilmu pengetahuan,teknilogi, dan kemiskinan.

Berdasarkan hasil konsorsium pada lokakarya tahun 1982, ditetapkan behwa matakuliah IBD adalah
usaha yang diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah budaya.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa IBD bukanlah pengetahuaan mengenai budaya.jadi materi
yang disajikan bukanlah tema atau topic tentang kebudayaan. yang dijadikan pokok kajian IBD adalah
aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan, maupun masalah kemanusian dan budaya,
hakikat manusia yang satu, serta system nilai budaya. ruang lingkup yang dijadikan tema dalam
matakuliah IBD mencakup hal-hal berikut:

a. manusia dan pandangan.

b. manusia dan keindahan.

c. manusia dan keadilan.

d. manusia dan cinta kasih.

e. manusia dan tanggung jawab.

f. manusia dan kegelisahan.

g. manusia dan harapan.

Kemudian, ketika materi ISD dan IBD di gabung menjadi ISBD maka sesuai dengan konsep kurikulum
berbasis kompetensi memuat sejumlah substansi kajian yang mengarah pada tercapainya kompetensi
dasar.artunya, bahwa pemberian substansi kajian atau ruang lingkup kajian ISBD yang ada kepada
mahasiswa diharapkan dapat mencapai kompetensi dasar matakuliah yang dimaksud.
Adapun substansi kajian ISBD berdasarkan ketentuan dalam surat keputusan dirjen dikti
no.30/dikti/kep/2003 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok matakuliah berkehidupan
bermasyarakat di perguruan tinggi Indonesia, mencakup pokok-pokok kajian sebagai berikut :

a. pengantar ISBD.

b. manusia sebagai maklik budaya.

c. manusia dan peradaban.

d. manusia sebagai makhluk individu social.

e. manusia,keragaman,kesederajatan.

f. moralitas dan hukum.

g. manusia, sains dan teknologi.

h. manusia dan lingkungan.

Sedangkan menurut ketentuan baru, yaitu surat keputusan dirjen dikti nomor 44/dikti/kep/2006
tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat di perguruan
tinggi, substansi kajian ISBD meliputi hal-hal berikut.

a. pengantar ISBD.

b. manusia sebagai makhluk budaya.

c. manusia sebagai makhluk individu social.

d. manusia dan peradaban.

e. manusia,keragaman, dan kesetaraan.

f. manusia, nilai , moral, dan hukum.

g. manusia,sains, teknologi dan seni.

h. manusia dan lingkungan.

Menyimak dari isi kajian di atas, dapat dikemukakan bahwa kajian ISBD mencakup masalah social dan
masalah budaya serta keberadaan manusia sebagai subjek bagi masalah-masalah tersebut.baik
dihadapkan pada masalah social maupun budaya tersebut, diharapkan manusia dapat meningkatkan
wawasannya, kepekaannya, serta berempati terhadap masalah maupun pemecahan masalahnya.
2.2 ISBD Sebagai Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)

A. ISBD merupakan kelompok MBB di perguruan tinggi

Menurut keputusan menteri pendidikan nasional republic Indonesia nomor 232/U/2000 tentang
pedoman penyusunan kurukulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar mahasiswa, kelompok
bahan kajian dan pelajaran yang dicakup dalamsuatu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum
terdiri atas:

1. kelompok matakuliah pengembangan kepribadian (MPK) adalah kelompok bahan kajian dan
pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan
yang maha esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri, serta mempunyai
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
2. kelompok mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) adalah kelompok bahan kajian dan
pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan
keterampilan tertentu.
3. kelompok matakuliah keahlian berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran
yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan tenaga ilmudan
keterampilan yang dikuasai.
4. kelompok matakuliah prilaku berkarya (MPB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang
bertujuan umtuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam karya
menurut tingkat keahlian berdasarkan dasr ilu keterampilan yang dikuasai.
5. kelompok matakuliah berkrhidupan bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan kajian dan
pelajaran yang diperlukan untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai
dengan pilihan dengan keahlian dalam berkarya.

Menurut surat keputusan menteri No.23/U/2000 tersebut ISD dan IBD termasuk dalam kelompok MPK
kurikulum institusional. kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang
merupakan bagian dari kurukulum pendidikan tinggi, yang terdiri atas tambahan dari kelompok ilmu
dalam kurikulum inti yang disusun dengan memerhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan secara
cirri khas perguruan tinggi yang bersangkutan. sedangkan kelompok MPK kurikulum institusional yang
lain, misalnya bahasa Indonesia, bahasa inggris, ilmu alamiah dasar, filsafat ilmu, dan olahraga(pasal 10
ayat 2)

selanjutnya terjadi perubahan berdasarkan surat keputusan dirjen dikti No.30 /Dikti/kep/2003 tentang
rambu-rambu pelaksanaan kelompok matakuliah berkehibupan bermasyarakat di perguruan tinggi maka
ISBD termasik dalam kelompok MBB. selengkapnya, mata kuliah yang termasuk dalam MBB terdiri atas :

a. ilmu social dan budaya dasar (ISBD).

b. ilmu kealaman dasar (IAD).


Visi dan misi mata kuliah berkehidupan bermasyarakat.

a. visi kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB)

visi kelompok MBB di perguruan tinggi merupakan sumber nilai dan pedoman bagi penyelenggaraan
program studi guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadian kepekaan social, kemampuan
hidup bermasyarakat, pengetahuan tentang pelestarian, pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan hidup, dan mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.

b. misi kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB)

misi kelompok MBB di pergguruan tinggi membantu meumbuhkembangkan daya kritis, daya creative,
apresiasi, dan kepekaan mahasiswa terhadap nilai-nilai social dan budaya demi memantapkan
kepribadiannya sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku makhluk hidup dan makhluk social yang
memiliki sifat sebagai berikut :

1. bersikap demokratis, berkeadapan, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, bermartabat serta peduli
terhadap pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.

2. memiliki kemampuan untuk menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

3. ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah social budaya dan lingkungan hidup secara arif.

c. kompetensi kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB)

standar kompetensi kelompok MBB yang harus dikuasai mahasiswa meliputi berpikir
kritis,kreatif,sistematis, ilmiah, berwawasan luas, etis,estetis, memiliki apresiasi, kepekaan dan empati
social, bersikap demokratis, berkeadapan, dan menjunjung tinggi nilai kemampuan; memiliki kepedulian
terhadap pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup; mempunyai wawasan tentang
perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni sehingga dapat ikut berperan mencari solusi
pemecahan masalah social,budaya,dan lingkungan hidup secara arif.

kompetensi dasar untuk bidang ISBD adalah menjadi ilmuwan dari dan professional yang berpikir
kritis,kreatif,sistematik, dan ilmiah, berwawasan luas,etis, memiliki kepekaan dan empati terhadap
solusi pemecahan masalah social dan busaya secara arif.

kompetensi dasar untuk IAD adalah menajadi ilmuwan dan professional yang berfikir kritis, kreatif,
sistematik, dan ilmiah, berwawasan luas, etis, lingkungan hidup, mempunyai wawasan luas tentang
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dapat ikut berperan dalam mencari solusi
pemecahan masalah lingkungan hidup secara arif.
2.3 ISBD Sebagai Alternatif Pemecahan Masalah Sosial Budaya
ISBD sebagai integrasi dari ISD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan social dan
konsep-konsep budaya kepada para mahasiswa sehingga mampu mengkaji masalah social,
kemanusiaan, dan budaya.selanjutnya, diharapkan mahasiswa peka,tanggap,kritis, serta berempati atas
solusi pemecahan masalah social dan budaya secara arif.

Seperangkat konsep dasar ilmu social dan budaya tersebut secara interdisiplin digunakan sebagai alat
bagi pendekatan dan pemecahan masalah yang timbul dan berkembang dalam masyarakat.dengan
demikian ISBD memberikan alternative sudut pandang atas pemecahan masalah social budaya
dimasyarakat. bardasarkan pemahaman yang diperoleh dari kajian ISBD, mahasiswa dapat
mengorientasikan diri untuk selanjutnya mampu mengetahui kearah mana pemecahan masalah harus
dilakukan.

Pendekatan dalam ISBD lebih bersifat interdisiplin atau multidisiplin, khususnya ilmu-ilmu social dalam
menghadapi masalah social.pendekatan dalam ISBD bersumber dari dasar-dasar ilmu social dan budaya
yang bersifat terintegrasi. ISBD digunakan untuk mencari pemecahan masalah kemasyarakatan melalui
pendekatan interdisipliner atau multidisipliner ilmu-ilmu social dan budaya.sedangkan pendekatan
dalam ilmu social lebih bersifat subjek oriented, artinya berdasarkan sudut pandang dari ilmu social
tersebut. misalnya, ilmu ekonomi melihat suatu masalah melalui prespektif ekonomi serta pemecahan
masalah pun dari sudut pandang ekonomi pula.

Pendekatan dalam ISBD akan memperluas pandangan bahwa masalah social, kemanusiaan, dan budaya
dapat didekati dari berbagai sudut pandang. dengan wawasan ini pula maka mahasiswa tidak jatuh
dalam sifat pengotakan ilmu secara ketat. sebuah ilmu secara mandiri tidak cukup mampu mengkaji
sebuah masalah kemasyarakatan. dewasa ini perkembangan sebuah masalah semakin kompleks. kajian
atas suatu masalah membutuhkan berbagai sudut pandang keilmuan, demikian pula dengan solusi
pemecahannya.

ISBD sebagai kajian masalah social, kemanusiaan dan budaya, sekaligus pula member dasar pendekatan
yang bersumber dari dasar-dasar ilmu social yang terintegrasi.pendekatan yang mendalam bersifat
subject oriented di bebankan pada ilmu social dan budaya yang lebih bersifat teoritis , baik yang
menyangkut ruang lingkup, metode dan sistematikanya.

Demikian pula halnya dengan pendekatan dalam ilmu-ilmu alam atau yang bersifat eksakta.pendekatan
dalam ilmu-ilmu alam dalam mengkaji gejala alamiah juga bersifat subject oriented. mahasiswa yang
menekini ilmu-ilmu eksakta akan mengkaji gejala alam menurut sudut pandang ilmu mereka. dengan
diberikan kajian ISBD diharapkan dapat memberi wawasan akan pentingnya pendekatan social dan
budaya dalam menangani masalah alam. misalnya, seorang sarjana teknik sipil dalam upayanya
membuat jembatan harus mempertimbangkan aspek social dan budaya masyarakat dan sekitarnya. ia
semata-mata tidak boleh hanya mempertimbangkan masalah teknis. harus dipahami bahwa manusia
tidak lepas dari gejala alam dan kehidupan lingkungan. alam dan manusia akan saling mempengaruhi.
namun,sebagai subjek kehidupan, manusia perlu memperlakukan alam secara baik sehingga akan
memberikan manfaat bagi kesejahteraan hidupnya.

Berdasarkan hal tersebut beberapa perguruan tinggi memberlakukan ISBD sebagai mata kuliah wajib
bagi mahasiswa dari program ilmu alam atau eksakta.hal ini dimaksudkan agar pendekatan social dan
budaya senantiasa dipertimbangkan dan melandasi setiap upaya mencari solusi atas pemecahan dari
masalah alam yang mereka hadapi. dengan demikian manusia sebagai calon ilmuwan dan professional
harapan bangsa mampu bertindak secara arif dan bijaksana.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ilmu sosial dasar (ISD) termasuk dalam kelompok ilmu sosial.Namun, ISD tidak bersifat sebagai
pengantar ke arah suatu bidang disiplin ilmu sosial sebagaimana pengantar ilmu politik, pengantar
antropologi, pengantar sosiologi dan sebagainya.ISD menggunakan pengertian yang berasal dari berbagi
disiplin ilmu untuk menanggapi berbagai maslah-masalah sosial, khususnya yang dihadapi masyarakat
Indonesia.

Sedangkan, Ilmu Budaya dasar (IBD) dalam kelompok ilmu dan pengetahuan termasuk dalam kelompok
pengetahuan budaya (the humanities), tetapi tidak identik dengan pengetahuan budaya itu sendiri.IBD
(basic humanities) berbeda dengan pengetahuan budaya (the humanities).Pengetahuan budaya
mengkaji masalah nilai manusia sebagai makhuk berbudaya, sedangkan IBD mengkaji masalah
kemanusiaan dan budaya.IBD adalah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai masalah kemanusiaan
dan budaya, dengan menggunakan pengertian yang berasal dari dan telah dikembangkan oleh berbagai
bidang pengetahuan atau keahlian.

3.2 SARAN
Demikian makalah ini yang berjudul ” ISBD SEBAGAI MATAKULIAH BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT
(MBB)”. Mudah – mudahan apa yang ditulis dalam makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan
umumnya yang membaca makalah ini. Dan masih banyak kekuarangan dalam penulisan makalah ini,
tentunya kritik dan saran yang sifarnya membangaun sangat di butuhkan untuk memperbaiki makalah
ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.staf.uny.ac.id>files>BABI-ISBD=A (diakses pada tanggal 18 Februari 2016 17:50)

http://www.ipdb.ums.ac.id>uploads>2013/09>ISBD (diakses pada tanggal 18 Februari 2016 17:54)

Anda mungkin juga menyukai