Anda di halaman 1dari 28

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kambing merupakan hewan ternak yang sangat akrab dengan kehidupan


masyarakat Indonesia. Ruminansia kecil ini mudah dipelihara, cepat berkembang
biak, serta bisa menjadi tabungan yang mudah dicairkan pada saat dibutuhkan
uang secara cepat. Karena itulah, Banyak masyarakat yang memeliharanya
meskipun hanya beberapa ekor di pekarangan. Tak bisa dimungkiri, motif
masyarakat dalam memelihara kambing tidak hanya sekedar untuk kesenangan
atau tabungan, tetapi merupakan investasi. Kambing yang dipelihara diharapkan
akan memberikan keuntungan secara ekonomi. Motif memperoleh keuntungan
memang sudah seharusnya menjadi dasar dalam memelihara kambing. Artinya,
waktu, tenaga, pikiran yang dicurahkan tidak akan sia-sia.1

Dalam kerangka ekonomi, perlu dipikirkan Bagaimana memaksimalkan


keuntungan dan meminimalkan kerugian dari ternak kambing. Untuk itu,
pemeliharaan perlu dilakukan dengan cara yang benar, dimulai dari menentukan
jenis kambing yang dipelihara, memilih bibit, membuat kandang, menyediakan
pakan, hingga mengolah kotoran agar tidak menimbulkan masalah lingkungan
bakar agar bisa menghasilkan rupiah. Soal pasar juga perlu dipikirkan agar ada
jaminan bahwa kambing yang dipelihara bisa dijual dengan harga yang pantas,
rangkaian kegiatan usaha pemeliharaan kambing tersebut bisa memberikan
keuntungan yang tidak sedikit. Pada akhirnya, ekonomi kambing akan membuat
kehidupan rumah tangga peternak menjadi semakin Sejahtera.

1
Norbertus kaleka dan Nur Kholis Haryadi, “Berternak kambing Tanpa: Bau, Angon &
Ngarit”, (Jawa Tengah: Arcita, 2015), hlm.1

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Jenis- jenis kambing
2. Macam-macam kandang
3. Kontruksi kandang
4. Tata-cara pemeliharaan kambing
5. Contoh pemeliharaan kambing pedaging oleh Bapak Tugiran
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Jenis- jenis kambing
2. Untuk mengetahui Macam-macam kandang
3. Untuk mengetahui Kontruksi kandang
4. Untuk mengetahui Tata-cara pemeliharaan kambing
5. Untuk mengetahui Contoh pemeliharaan kambing pedaging oleh Bapak
Tugiran
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Jenis- Jenis Kambing

Berbagai jenis kambing dapat dikelompokkan menjadi tipe pedaging dan


perah atau penghasil susu, atau tipe dwiguna. Pengelompokan tipe kambing
tersebut didasarkan pada keunggulan masing-masing jenis memang, pada
dasarnya semua jenis kambing bisa menghasilkan susu tetapi jumlah produksinya
sangat bervariasi jenis kambing yang hasil susunya hanya sedikit untuk tidak bisa
dipaksakan sebagai kambing perah.2

1. Kambing Pedaging
a. Kambing kacang atau kambing jawa

Kambing kacang merupakan ras kambing asli Indonesia. Habitat alami


kambing ini berada di daerah pegunungan terutama di pulau Jawa.
Meskipun tubuhnya berukuran kecil kambing ini cepat berkembang biak
dan pertumbuhannya relatif cepat sehingga cocok sebagai penghasil
daging. Kambing kacang mulai berkembang biak pada umur 1 tahun.
Kambing kacang jantan maupun betina memiliki sepasang tanduk panjang
tanduknya pada kambing jantan sekitar 10 cm sedangkan pada kambing
betina sekitar 3 cm. Tinggi tubuh kambing kacang jantan antara 60-65 cm
dengan bobot sekitar 25 kg. Sedangkan tinggi tubuh kambing betina
sekitar 56 cm dengan bobot sekitar 20 kg. Warna tubuh kambing ini
bervariasi ada yang memiliki warna putih, coklat atau hitam ada juga
memiliki warna kombinasi dari dua atau tiga warna tersebut.

b. Kambing merica

Sejenis dengan kambing kacang,ada kambing Marica. Ukuran tubuh


kambing ini lebih kecil daripada kambing kacang. Kambing ini memiliki

2
Ibid, Norbertus kaleka dan Nur Kholis Haryadi, hlm. 8

3
4

telinga yang tegak dan relatif pendek. Penyebaran kambing ini terdapat di
Sulawesi. Kambing ini mempunyai keunggulan yaitu mampu beradaptasi
dengan baik di daerah kering dengan curah hujan yang rendah. Kambing
ini mampu bertahan di musim kemarau dengan memakan rumput rumput
kering di daerah berbatu.

c. Kambing kosta

Kambing kosta tidak banyak dikenal oleh masyarakat. Penyebaran


kambing ini ada di sekitar Jakarta dan provinsi Banten. Populasi kami ini
cenderung menyusut karena tidak banyak pihak yang tertarik. Penampakan
kambing kosta mirip dengan kambing kacang sehingga orang seringkali
kesulitan untuk membedakannya. Namun jika diamati kambing ini
memiliki ciri khas yaitu terdapat motif garis sejajar di bagian kiri dan
kanan muka. Kambing ini juga memiliki bulu rewos di kaki belakang.3

Kosta merupakan kambing tipe pedaging tubuhnya berukuran sedang


kambing betina memiliki panjang tubuh sekitar 60 cm dengan bobot
sekitar 24 kg, sedangkan kambing jantan memiliki panjang tubuh sekitar
75 cm dengan bobot sekitar 42 kg. Kambing ini berbulu pendek serta
memiliki telinga dan tanduk yang pendek. Warna tubuh kambing ini
bervariasi dari coklat sampai hitam dan umumnya terdiri dari dua warna.
Kami ini memiliki keunggulan yaitu tingkat adaptasinya terhadap
lingkungan tinggi

d. Kambing samosir

Menurut sejarah, kambing ini sudah dipelihara oleh penduduk pulau


Samosir, di tengah danau Toba, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera
Utara secara turun menurun. Kambing ini pada mulanya digunakan untuk
persembahan dalam upacara keagamaan salah satu aliran kepercayaan
animisme oleh penduduk setempat. Kambing yang dipersembahkan harus

3
Ibid, Norbertus kaleka dan Nur Kholis Haryadi, hlm. 10
5

berwarna putih. Akhirnya, penduduk selektif untuk mengutamakan


memelihara yang berwarna putih.

Di Pulau Samosir, yang topografinya berbukit-bukit, kambing ini dapat


beradaptasi dan berkembang biak dengan baik kelebihan kambing Samosir
adalah bisa menyesuaikan diri dengan kondisi ekosistem lahan kering dan
berbatu. Pada musim kemarau yang biasanya rumput mengering kami ini
masih bisa bertahan.

e. Kambing muara

Kambing Muara dijumpai di wilayah Kecamatan Muara, Kabupaten


Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Penampilan kambing ini
tampak gagah, tubuhnya kompak. Warna bulunya bervariasi antara coklat
kemerahan, putih, dan hitam. Ukuran kambing ini lebih besar daripada
kambing kacang. Kami ini biasanya beranak 2 sampai 4 ekor per
kelahiran.4

f. Kambing gembrong

Kambing Gembrong berasal dari kawasan timur pulau Bali terutama di


Kabupaten Karangasem. Ciri khas kambing Gembrong jantan adalah
bulunya panjang, berkisar antara 15 sampai 25 cm, bahkan bulu pada
bagian kepala sampai menutupi muka dan telinga. Kambing Gembrong
betina berbulu pendek, berkisar antara 2 sampai 3 cm. Kambing
Gembrong bervariasi dari putih, coklat muda sampai coklat.

g. Kambing jawarandu

Kambing jawarandu merupakan hasil persilangan antara kambing


etawa dengan kambing kacang yang penampilannya lebih mirip kambing
kacang. Kambing ini mempunyai bentuk fisik yang kecil seperti kambing
kacang. Kambing jawarandu juga bisa disebut blingo, gumbolo, koplo,

4
Ibid, Norbertus kaleka dan Nur Kholis Haryadi, hlm. 11
6

atau kacukan. Kambing ini banyak ditemukan di sepanjang pesisir Pulau


Jawa.

Kami ini lebih cocok sebagai kambing pedaging. Namun kambing ini
juga dapat menghasilkan susu hingga 1,5 liter per hari. Bobot kambing
jawa Randu jantan dewasa bisa lebih dari 40 Kg, sedangkan kambing
betina kurang dari 40 Kg kambing ini memiliki telinga yang terbuka,
panjang dan terkulai. Warna tubuh kambing ini ada yang 2 dan 3 warna
yang umumnya didominasi warna putih, coklat muda atau coklat.

h. Kambing boer

Kambing ini berasal dari Afrika Selatan kambing merupakan kambing


tipe pedaging yang sesungguhnya. Kambing ini bisa memiliki bobot 35
sampai 45 kg pada umur 5 sampai 6 bulan. Saat dewasa (umur 2-3tahun)
kambing boer jantan bisa mencapai bobot 120 sampai 150 kg, sedangkan
kambing boer betina bisa mencapai bobot 80-90 kg. Persentase
keuntungan kambing boer juga jauh lebih tinggi dari jenis kambing
lainnya yang mencapai 40 sampai 50% dari bobot tubuhnya.5

Kambing boer memiliki hubungan yang lebar dan panjang dengan kaki
yang pendek. Kambing ini Umumnya berwarna putih dengan kombinasi
warna hitam atau coklat di bagian kepala. Kambing ini mudah beradaptasi
dengan perubahan suhu lingkungan serta tahan terhadap serangan
penyakit.Di indonesia kambing ini disilangkan dengan kambing lokal.

2. Kambing Perah

Hasil utama dari Tipe kambing perah adalah susu. Namun kambing perah
yang telah akhir umumnya juga dijadikan kambing pedaging. Kambing perah
menghasilkan susu dalam jumlah yang bervariasi tergantung jenisnya.
Umumnya kambing tipe ini berasal dari Eropa

5
Ibid, Norbertus kaleka dan Nur Kholis Haryadi, hlm. 12
7

a. Kambing saenen

Kambing saenen merupakan ras kambing yang berasal dari Lembah


saenen, Swiss. Kami ini memiliki ukuran tubuh yang di daerah tropis,
kambing ini tidak mampu beradaptasi dengan baik sehingga sulit
berkembang. Di Indonesia kami ini dikembangkan dengan cara
disilangkan dengan kambing peranakan etawa.

Kambing ini Umumnya berwarna putih atau krem pucat. Kambing ini
tidak mempunyai tanduk, dahinya lebar telinganya berukuran sedang dan
tegak mengarah ke depan. Kambing saenen merupakan tipe kambing perah
dengan produksi susu yang tinggi yaitu bisa mencapai 5 liter per hari.

b. Kambing toggenburg

Kambing toggenburg berasal dari Lembah toggenburg Swiss. Kambing


ini berukuran sedang dengan bobot rata-rata 55 kg kambing ini merupakan
tipe kambing penghasil susu dengan produksi sekitar 3 liter per hari.
Warna kambing ini umumnya dominan coklat dengan kombinasi warna
putih. Kambing ini sulit beradaptasi di daerah tropis.6

c. Kambing alpines

Kambing ini berasal dari Pegunungan alpine, Perancis. Kambing ini


juga tersebar di Swiss dan Amerika. Warna bulu kambing ini putih, hitam,
dan coklat. Telinganya berukuran sedang dan mengarah ke atas. Bobot
tubuh kambing jantan bisa mencapai 90 kg dan kambing betina mencapai
65 kg. Produksi susu kambing ini bisa mencapai 600 kg dalam satu masa
laktasi.

d. Kambing anglo-nubian

Nenek moyang kambing perah Anglo-nubian adalah kambing


jamnapari dan kambing asal Afrika dari wilayah nubia. Di Inggris, hasil

6
Ibid, Norbertus kaleka dan Nur Kholis Haryadi, hlm. 13
8

persilangan kedua kambing ini disebut anglo-nubian. Kami ini memiliki


telinga yang panjang menjuntai. Bulu pada tubuhnya berwarna merah
kehitaman dan coklat dengan kombinasi warna putih

Kambing Anglo nubian memiliki ambing yang besar. Produksi susu


nya bisa mencapai 700 kg dalam satu masa laktasi.7 Kambing ini mampu
menghasilkan susu yang banyak.

B. Macam-Macam Kandang

Ada dua macam kandang yang perlu disiapkan untuk pemeliharaan kambing
yaitu kandang individual dan koloni. Adanya dua jenis kandang ini akan sangat
memudahkan dalam pemeliharaan. Pengelolaan peternakan juga akan lebih
teratur.

1. Kandang individual

Kandang individual merupakan ruang kandang yang hanya digunakan


untuk 1 sampai 2 kambing. Kambing yang memerlukan karena ini antara lain
pejantan, induk yang sedang bunting, dan induk yang sedang mengasuh anak.
Kandang individual juga bisa digunakan untuk mengisolasi kambing yang
sakit. Ukuran setiap ruang kandang individual antara 1,2x1,2 m hingga 1,2
x1,5 m.8

2. Kandang koloni

Kandang koloni merupakan ruang kandang yang digunakan untuk banyak


ekor kambing sekaligus. Kandang ini digunakan untuk pemeliharaan kambing
muda. Ukuran kandang koloni sebaiknya tidak terlalu besar, kira-kira untuk
10 ekor kambing muda atau berukuran kurang lebih 2 x 3 m. Hal ini

7
laktasi pengeluaran susu dari kelenjar susu, masa ternak (sapi, kerbau, kambing) sedang
berproduksi susu.

8
Ibid, Norbertus kaleka dan Nur Kholis Haryadi, hlm. 19
9

memudahkan dalam pemeliharaan misalnya dalam mengamati kesehatan


kambing.

C. Kontruksi Kandang

Model kandang panggung merupakan terbaik untuk pemeliharaan kambing.


Pada kandang panggung, kotoran kami akan jatuh ke bawah panggung sehingga
lantai kandang bersih, tidak becek, dan mudah dibersihkan. Selain itu, tubuh
kambing juga lebih bersih. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
konstruksi kandang panggung antara lain sebagai berikut.

1. Tiang Kandang

Tiang kandang harus dipilih dari bahan yang kuat dan kokoh.Tiang
kandang bisa dari kayu atau bambu. agar tidak mudah busuk atau dimakan
rayap, tiang kandang diberi alas atau dasaran dengan beton atau pasang batu
bata, juga membuat tiang lebih kuat menahan beban kandang.

2. Lantai dan kolongan kandang

Lantai kandang bisa dibuat dari papan kayu yang disusun berjajar dengan
jarak 1 sampai 1,5 cm. Lantai kandang bisa juga dibuat dari bilah bambu
jarak antara kayu atau bambu harus memudahkan jatuh kotoran tapi tidak
membuat kaki kambing terperosok. Ketinggian lantai kandang dari
permukaan tanah kurang lebih 75 cm. Tinggi lantai itu akan memberikan
keleluasaan bagi peternak untuk membersihkan kotoran di kandang.9

Permukaan tanah digolongkan dan sebaiknya semen atau dibuat miring


sehingga urin kambing bisa mengalir. Urine dibuat kan saluran dan dialiri ke
wadah penampung agar tidak mencemari lingkungan selanjutnya, urine
tersebut bisa diolah menjadi pupuk cair atau kompos bersama kotoran
kambing.

9
Ibid, Norbertus kaleka dan Nur Kholis Haryadi, hlm. 21
10

Karena urine kami tidak mengenali kolong kandang menjadi tidak


lembab sehingga tidak menjadi media tumbuh mikroba.10 Penyebab
penyakit. Lantai kolam kandang yang miring juga memudahkan dalam
mengambil kotoran kambing kotoran kambing bisa diambil dengan cara di
garuk ke pinggir menggunakan sekop.

3. Dinding Kandang

Dinding kandang berfungsi untuk menahan kambing agar tidak keluar


dari kandang. Dinding kandang harus kuat menahan beban tubuh kambing
ternak kambing seringkali membenturkan kepala atau menggosokkan
tubuhnya ke dinding kandang. Dinding kandang bisa dibuat dari papan
kayu, bilah bambu, atau anyaman bambu. Ini kan yang dibuat lebih tinggi
dari kambing agar kambing tidak bisa melompat keluar.

4. Atap kandang
Atap kandang sebaiknya menggunakan genting. Apa Bisa pula dibuat
dari alang-alang, rumbia, serta daun kelapa atau tebu yang disusun secara
rapi sehingga tidak bocor. Atap dari dedaunan bisa menyerap panas
matahari sehingga ruang kandang tidak panas. Kelemahannya dedaunan
tidak tahan lama sehingga harus sering diganti asbes atau seng tidak
dianjurkan karena akan membuat kandang menjadi lebih panas dan pada
saat hujan akan sangat bising. Keadaan itu tidak nyaman bagi kambing dan
bisa membuat mereka menjadi stress.11
5. Lorong Kandang
Lorong kandang diperlukan untuk kandang yang memiliki 2 baris
kandang individual atau lebih. Lorong kandang merupakan jalan bagi kami
maupun peternak untuk memasuki kandang Individual. Untuk itu, lorong
kandang tidak boleh terlalu sempit agar tidak merepotkan dalam
pemeliharaan.

10
organisme yang sangat kecil ukurannya sehingga untuk mengamatinya secara jelas
diperlukan mikroskop
11
Ibid, Norbertus kaleka dan Nur Kholis Haryadi, hlm. 24
11

6. Tangga

Keberadaan tangga sangat diperlukan di kandang panggung. Tangga


berfungsi untuk memudahkan kambing dan peternak naik ke kandang
panggung tangga bisa dibuat dari kayu atau bambu yang kuat.

D. Tata-cara Pemeliharaan Kambing


1. Tanda-tanda pejantan calon bibit, yaitu:
a. Sehat, tubuh besar (sesuai umurnya) relatif panjang dan tidak cacat
b. Dada dalam dan lebar
c. Kaki lurus dan kuat
d. Tumit tinggi
e. Penampilan gagah
f. Aktif dan besar nafsu kawinnya
g. Buah zakarnya normal (2 buah ,sama besar dan kenyal)
h. Alat kelaminnya kenyal dan dapat ereksi
i. Sebaiknya berasal dari keturunan kembar
j. Bulu bersih dan mengkilat
2. Tanda-tanda betina calon bibit, yaitu: 12
a. Sehat tidak terlalu gemuk dan tidak cacat
b. Kaki lurus dan kuat
c. Alat kelaminnya normal
d. Mempunyai sifat keibuan (mengasuh anak) yang baik
e. Kambing atau buah susu normal (halus, kenyal, tidak ada infeksi atau
pembengkakan
f. Sebaliknya berasal dari keturunan kembar
g. Bulu bersih dan mengkilat

12
Bambang setiadi dan Muryanto, panduan terlengkap bagi peternak kambing dan
domba, (Depok: Papas Sinar Sinanti, 2018), hlm. 26
12

Umur kambing atau domba dapat diduga berdasarkan jumlah gigi seri
tetap yang tumbuh.

Gigi Seri Tetap Umur


Belum ada ( gigi susu semua ) Kurang dari 1 tahun
Sepasang gigi seri tetap (2 buah) 1-2 tahun
Dua pasang gigi seri tetap (4 buah) 2-3 tahun
Tiga pasang gigi seri tetap( 6 buah) 3-4 tahun
Empat pasang gigi seri tetap (8 4-5 tahun
buah)
Gigi seri tetap mulai aus atau aus 5 tahun atau lebih
ada yang lepas

3. Masa dewasa kambing /domba yang siap di kawinkan, yaitu: 13


a. Masa dewasa dalam keadaan dimana ternak siap melaksanakan Proses
reproduksi (menghasilkan anak)
b. Binatang domba mencapai dewasa pada umur 6 sampai 8 bulan
c. Umur pertama kali dikawinkan antara 10 sampai 12 bulan betina
sedangkan pada yang jantan sebaiknya pada umur diatas 1 tahun
4. Perkawinan
a. Waktu yang baik untuk mengawinkan kambing atau domba 12 sampai
18 jam Setelah terlihat tanda-tanda pertama birahi
b. Untuk menghindari kegagalan perkawinan sebaiknya campuran betina
yang sedang birahi dengan pejantan dalam satu kandang
c. Apabila terjadi kegagalan perkawinan yang ditunjukkan dengan tanda-
tanda birahi pada siklus berikut lebih 19 hari maka ternak tersebut
harus dikawinkan lagi
d. Hindari perkawinan antara induk dan pejantan yang masih dekat
hubungan kekerabatannya sebab dapat berakibat keturunannya tidak

13
Ibid, Bambang setiadi dan Muryanto, hlm. 32
13

baik oleh sebab itu lakukanlah pergiliran pejantan atau saling


meminjam pejantan dengan peternak lain.
5. Masa kehamilan kambing, Kehamilan dapat ditunjukkan dengan,
yaitu:14
a. Tidak terlihat tanda-tanda birahi pada siklus berikutnya
b. Membesarnya perut sebelah kanan
c. Kambing atau buah susu menurun
d. Sering menggesekkan badan ke dinding kandang
e. Tampak lebih tenang

Sediakan ruangan kandang tersendiri untuk induk-induk yang hamil


dengan menyekat kandang agar:

a. Tidak diganggu oleh pejantan atau ternak lain


b. Pakannya tidak diganggu oleh ternak lain
c. Lebih tenang

Untuk menjagah induk dan anak yang dikandung maka perlu:

a. Menjaga kebersihan kandang baik lantai maupun kolong kandang


b. Selain bersih lantai kandang harus baik dan rapi jangan sampai induk
terperosok sebab akan menyebabkan keguguran
6. Persiapan kelahiran

Tanda-tanda induk akan melahirkan

a. Pinggul mengendur
b. Kambing atau buah susu sangat besar dan puting susu terisi penuh
c. Alat kelamin atau vulva/pukas membengkak kemerah-merahan dan
lembab
d. Gelisah, mengaruk-garuk tanah/ lantai kandang dan mengembik
e. Nafsu makan menurun

14
Ibid, Bambang setiadi dan Muryanto, hlm.36
14

Persiapan perawatan melahirkan

a. Bersihkan kandang
b. Sediakan alas yang kering bersih untuk menyerap cairan yang keluar
selama kelahiran seperti karung goni /jerami kering
c. Sediakan yodium untuk dioles pada bekas potongan tali pusar
7. Proses Kelahiran
a. Kantung ketuban pecah
b. Beberapa saat kemudian anak mulai keluar apabila selama 45 menit
setelah ketuban pecah anak belum lahir maka kelahiran tersebut harus
dibantu
c. Ari-ari atau tembuni dan lendir bercampur darah atau keluar 24 jam
setelah kelahiran
d. Setelah anak lahir potong tali pusar yang dioleskan yodium pada bekas
potongannya
e. Biarkan induk menjilati anaknya sampai kering apabila induk tidak
mau menjilati maka perlu dibantu dengan membersihkan cairan yang
menempel pada tubuh anak kambing dengan menggunakan kain lap
yang kering dan bersih.
f. Bersihkan lubang hidung dan mulut anak kambing yang baru lahir agar
mudah bernafas
8. Membantu Kesulitan Melahirkan

Langkah-langkah dalam membantu kelahiran, yaitu: 15

a. Bersihkan pukas (alat kelamin/vulva) dan daerah sekitarnya dengan


sabun
b. Cucilah tangan anda dan balur dengan sabun yang lunak sebagai
pelumas
c. Masukkan tangan anda pelan-pelan dan posisi kan menghadap ke
dalam alat kelamin

15
Ibid, Bambang setiadi dan Muryanto, hlm.42
15

d. Rasakan dan pastikan bagian-bagian tubuh anak dalam saluran


peranakan seperti kaki, kepala dan bagian lainnya berasal dari 1 anak
atau 2 anak ( kembar)
e. Untuk kelahiran pada posisi ke depan anda harus merasakan bagian
kaki depan dan kepala bila salah satu kakinya belum ketemu maka
masukkan tangan anda lebih dalam dan untuk mencapai kaki satunya.
Kemudian tariklah dengan hati-hati ke posisi yang benar dan tarik
dengan lembut untuk mengeluarkan anaknya.
f. Untuk posisi kelahiran ke belakang kedua kaki belakang harus sejajar
untuk meyakinkan bahwa kaki tersebut adalah kaki belakang, maka
posisi jari kaki mengarah ke bawah dan punggung mengarah ke atas
sebaliknya jika jari kaki mengarah ke atas, maka kaki tersebut adalah
kaki depan.
g. Apabila sebagian tubuh anak tidak terletak pada posisi yang normal
maka betulkanlah ke posisi yang benar kemudian Tarik dengan lembut
untuk mengeluarkan anaknya
h. Untuk membantu pernapasan maka bersihkan lendir yang terdapat di
dalam hidungnya dengan cara menggelitik bagian dalam hidung
dengan seutas jerami atau pegang kaki belakang kemudian ayunkan
dengan hati-hati
i. Biarkan induk domba atau kambing menjilati anaknya sampai kering
9. Perawatan Anak Yang Baru Lahir
a. Setelah anak lahir maka akan segera menyusu pada induknya Apabila
terjadi kesulitan maka perlu dibantu untuk segera menyusu.
b. Anak yang tidak menyusu dalam waktu 12 jam Setelah lahir karena
induknya mati harus diberi susu Jolong buatan pada hari ke-1 dan ke-2
sebagai pengganti kolostrum.16 Atau (susu Jolong) induk.

16
Kolostrum (dari bahasa latin colostrum) atau jolong adalah susu yang dihasilkan oleh
kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan beberapa hari setelah kelahiran bayi.
16

Pembuatan susu Jolong buatan

a. Campur kan secara merata 0,25 sampai 0,5 liter susu sapi atau bubuk
dengan 1 sendok teh minyak ikan, 1 butir telur ayam dan setengah
sendok makan gula pasir. Berikan secara langsung (dicekoki) 3-4
kali/hari. Apabila selama 2 hari anak tidak berak berikan secara
langsung satu sendok teh minyak jarak
b. Anak yang tidak berinduk dapat disusutkan dengan induk yang sedang
menyusui anak satu sebagai anak angkat.
10. Perawatan Anak Sebelum Di Sapih
a. Induk yang mempunyai anak 3 atau lebih sering terjadi perebutan
dalam menyusu. Oleh karena itu anak yang kalah dalam perebutan
menyusu dibantu dengan pemberian susu buatan. Hal ini berlaku pula
bagi anak yang tak berinduk.17
b. Buatlah sekat kandang yang sederhana agar anak tidak Terinjak oleh
induknya.
c. Berikan rumput muda yang baik untuk melatih anak memakan hijauan
d. Berikan makanan tambahan berupa dedak atau ampas tahu sampai
umur 2 sampai 3 bulan.
11. Bahan Pakan Untuk Ternak

Zat makanan yang paling diperlukan oleh kambing adalah protein dan
energi zat makanan ini dapat diperoleh dari makanannya. Oleh karena itu
pemberian pembagian bahan pakan ternak dibagi menjadi dua golongan yaitu
bahan pakan sumber energi dan sumber protein.

a. Bahan pakan sumber energi


1) Biji-bijian : sorgum dan jagung
2) Dedak : dedak padi, jagung, dedak sorgum
3) Umbi-umbian : umbi ubi jalar, ubi kayu, onggok
4) Hijauan : rumput-rumputan

17
Ibid, Bambang setiadi dan Muryanto, hlm.48
17

b. Bahan pakan sumber protein


1) Hijauan : glirisidia, turi, lamtoro, centrocema, kacang gude
2) Sisa pertanian : daun kacang, daun ubi kayu
3) Biji-bijian : bungkil kedele, biji kapas, ampas tahu, ampas
kecap
12. Pupuk Kandang Dan Pembuatannya
a. Proses pembuatan pupuk atau pengomposan, yaitu:18
1) Bakal pupuk yang dikumpulkan dari kolong lantai jangan dibuang
atau dibakar tetapi dipindahkan kedalam lubang tanah yang telah
dipersiapkan
2) Tanah bekas galian ditimbun di sekeliling lubang agar menjadi
tinggi dan terhindar dari genangan air.
3) Dalam lubang + 1 sedangkan panjang dan lebarnya disesuaikan
dengan kebutuhan
4) Setelah lubang penutrisi bakal pupuk tutup dengan tanah atau
plastik, jerami dan pisang gedek, agar tidak dihinggapi serangga
(lalat).
5) Biarkan timbunan tersebut selama lebih 3 bulan supaya pupuk
kompos matang dan siap dipakai
6) Timbunan bakal pupuk harus selalu diperiksa dan bila kering perlu
dibasahi atau disirami air agar lembab supaya proses pematangan
kompos menjadi baik.
7) Lubang penimbunan sebaiknya dilengkapi gubuk naungan untuk
mencegah pupuk tidak terlalu kering oleh terik matahari atau
terlalu basah oleh hujan.
b. Manfaat pengomposan:
1) Nilai manfaat dari pupuk lebih baik
2) Bila digunakan untuk memupuk tidak panas dan tanaman akan
tumbuh subur
3) Pencemaran lingkungan dapat dihindari atau dikurangi

18
Ibid, Bambang setiadi dan Muryanto, hlm.135
18

c. Perawatan ternak

Kambing dan domba yang dipelihara memerlukan perawatan agar


sehat dan baik hasilnya perawatan ternak ini antara lain ialah
memandikandan memotong kuku.

1) Memandikan ternak
a) Ternak yang tidak pernah dimandikan bulunya akan kotor gembel
dan lembab (terutama domba yang tidak pernah dicukur)
b) Keadaan seperti ini merupakan tempat yang baik untuk
bersarangnya kuman penyakit, parasit dan jamur yang
membahayakan kesehatan ternak.
2) Untuk menghindari ini maka:19
a) Ternak perlu dimandikan secara rutin seminggu sekali
b) Dalam musim hujan terna dimandikan bila cuaca cerah
c) Air yang dipakai harus bersih dan sebaiknya yang mengalir
d) Bulu perlu disikat dan disabuni agar kuman penyakit parasit dan
jamur yang ada pada bulu dapat mati dan terbuang
e) Setelah dimandikan ternak perlu dijemur sebentar agar bulunya
mengering
3) Pemotongan kuku kambing dan domba
a) Kambing dan domba yang dikembangkan secara terus menerus
biasanya mempunyai kuku yang pertumbuhannya lebih cepat
daripada yang digembalakan
b) Kuku yang panjang bila dibiarkan tidak baik karena dapat
mengganggu jalannya ternak, jantan mengalami kesulitan bila
mengawini betina, kuku dapat patah dan mengakibatkan luka dan
infeksi, Di bawah Telapak buku biasanya berongga dan penuh
dengan kotoran yang dipenuhi kuman dan jamur sehingga
membahayakan kesehatan ternak

19
Ibid, Bambang setiadi dan Muryanto, hlm.137
19

c) Sebaiknya kuku kambing atau domba tersebut dipotong secara


rutin bila dibiarkan tumbuh terus dalam waktu yang panjang akan
menyebabkan kesulitan waktu memotong karena menjadi keras

Terjadinya penyakit karena kontak antara hewan peka dengan sumber


penyebab penyakit atau hewan yang sakit.20

a. Hewan sehat kontak atau berdekatan dengan hewan sakit dalam hal
ini hewan kandang dan perkawinan beberapa penyakit dapat
berpindah atau menular karena hewan berdekatan atau lewat
perkawinan
b. Hewan sehat memakan tanaman beracun. Beberapa tanaman secara
alami ada yang mengandung zat yang beracun bagi ternak dalam
jumlah sedikit, mungkin tidak membuat hewan menjadi terganggu.
Dalam jumlah yang berlebihan atau di atas batas toksisnya efek
keracunan terlihat dimana keadaan hewan terganggu.
c. Hewan sehat memakan atau meminum racun. Racun seperti racun
serangga tikus yang disimpan sembarangan oleh pemiliknya dan
terminum oleh ternak dapat menyebabkan efek yang fatal di mana
ternakan keracunan dan mati. Kejadiannya dapat juga karena
tempat racun yang tidak dicuci bersih kemudian digunakan sebagai
tempat minum ternak.

Pencegahan penyakit dilakukan dengan cara mencegah kemungkinan cara


penularan penyakit secara umum vaksinisasi.21 merupakan cara pencegahan
penyakit yang terbaik bagi penyakit menular berhati-hatilah dalam membeli
meminjam hewan-hewan harus sehat baik secara klinis dan sejarahnya berasal
dari kelompok hewan-hewan yang sehat.

20
Ibid, Bambang setiadi dan Muryanto, hlm. 146
21
Vaksinisasi adalah proses pemberian vaksin melalui disuntikan maupun diteteskan
kedalam mulut untuk meningkatkan produksi antibodi guna manangkal penyakit tertentu.
20

13. Cara Menjual Ternak

Ternak kambing atau domba dapat dijual oleh peternak melalui beberapa
cara. Masing-masing cara memberikan keuntungan yang berbeda tergantung
kepada banyak atau sedikitnya orang yang menangani penjualan.

a. Menjual langsung kepada pembelinya merupakan cara terbaik karena


seluruh nilai jual akan diterima oleh peternak.
b. Menjual ternak melalui pasar ternak biasanya harus tambah berapa
ongkos pemasaran lainnya selain membuang waktu yang bisa
dimanfaatkan di sawah atau di ladang.
c. Menjual melalui belantik pasar harus menyisihkan sebagian
penerimaan dari nilai jual untuk pedagang perantara di pasar.
d. Menjual melalui belantik Desa biasanya selain harus mengisikan nilai
jual untuk pedagang perantara juga harganya akan lebih rendah lagi
karena harus diperlukan ongkos sampai ke pasar.
e. Menjual ternak karena harus membayar pinjaman uang merupakan
cara yang paling merugikan karena pernah melakukannya dengan
terpaksa harga sudah ditetapkan jauh sebelumnya dan beberapa
perhitungan ongkos pemeliharaan tidak bisa dilakukan.
E. Contoh Ternak kambing pedaging oleh Bapak Tugiran

Kambing ternak (capra aegagrus hircus) merupakan salah satu subspesies


kambing yang dipelihara atau dijinakan dari kambing liar Asia Barat Daya dan
22
Afrika Timur. Kambing merupakan anggota dari keluarga Bovide, dan
bersaudara dengan biri-biri karena keduanya tergolong dalam sub famili caprine.

Bapak tugiran merupakan seorang perternak lembu/sapi dan kambing yang


dimulai pada tahun 1985 saat pertamakali ternak lembu dan ditahun 1986 ternak
kambing. Ternak kambing pertama kali ini beliau dengan sepasang kambing
jantan dan betina yang dulunya serharga Rp.35.000 - 40.000.

22
Bovide atau bovidae adalah keluarga biologis hewan berkuku belah dan hewan
pemamah biak yang anggotanya terdiri dari bison, kerbau afrika, kerbau, antelop, rusa, domba,
kambing, muskox, dan berbagai macam ternak
21

Bapak tugiran menjatuhkan pilihan pada ternak kambing jenis Ersip/biri-biri


merupakan campuran antara kambing lokal dan kambing dari luar negeri.
Kambing ini mempunyai ciri-ciri khusus dimana bulunya mirip seperti bulu
domba.

SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk


mengevaluasi kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau spekulasi bisnis.23

Analisis SWOT “ Kambing Ersip”

Internal Strenght Weakness


- Merupakan kambing yang - Kurangnya permintaan yang
memiliki daya tahan tubuh dratis di hari biasa
yang tinggi. - Munculnya pesaing baru
- Jarang terserang penyakit - Pakan ternak (rumput) yang
- Kualitas ternak sehat dan semakin sedikit.
berkualitas dari sisi daging - Pemasaran belum melalui
- Tempat yang bersih website
- Harga sesuai dengan
kualitas

Ekternal Opportunity Threats


- Daging kambing/domba - munculnya usaha yang
menjadi kebutuhan bagi sejenis
bisnis yang lain - persaingan harga dengan
- Relationship yang baik yang lebih murah
dengan pemasok - rumput yang kurang subur
- Membuka lapangan tiba-tiba mati karena faktor
pekerjaan masyarakat cuaca yang tidah menentu

23
Wikipedia, “analisis SWOT”, diakses dari
https://id.m.wikipedia.org/wiki/analisis_SWOT, pada tanggal 10 november 2019 pukul 16:14 Wib
22

dan semakin terbatas lahan


untuk mencari pakan ternak
karena banyak dibangun
perumahan

Pakan ternak yang diberikan oleh bapak tugiran adalah berupa rumput dan
abu jagung. Dimana abu jagung dicampur sedikit air untuk pakan ternak di pagi
hari sedangkan rumput diberikan pada siang dan sore hari. Untuk saat ini bapak
tugiran memiliki 50 ekor kambing.

Harga jual kambing bapak tugiran, yaitu:

1. Untuk kambing pejantan Rp. 1.700.000 – Rp 3.000.000


2. Untuk kambing betina Rp. 1.000.000 – RP 1.500.000
3. Ada yang untuk kambing jantan dan betina RP. 2.500.000 , harga ini
diberikan untuk orang dekat atau orang yang mulai berternak

Perawatan ternak yaitu, dengan memandikan ternak dipagi hari kemudian


kambing dijemur, serta kandang kambing dibersihkan setiap hari agar terhindar
dari penyakit. Dan dipisahkan antara kambing yang sedang hamil dan melahirkan
agar anaknya tidak terpijak oleh kambing lainnya.

Gambar ternak bapak tugiran, sebagai berikut:


23

Gambar II.1 kambing

Gambar II.2 Pemberian Pakan Ternak

Gambar II.3 Pakan Ternak


24

Gambar II.4 Induk Kambing Yang Baru Melahirkan


25
26
27

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ternak kambing merupakan ternak yang menguntungkan dan bisa dijual


dengan cepat disaat kita perlu uang segera, serta perawatan yang mudah dan
khusus kambing jenis ersip memiliki daya tahan tubuh yang baik dan tindak
gampang terserang penyakit. Cukup dengan dijaga kebersihan kandang dan
pemberian pakan yang teratur. Pemeliharaan kambing cukup menguntungkan
karena pada usia 8 bulan sudah bisa punya anak, Serta didukung dengan harga
yang menguntungkan dimana perternak tidak akan rugi.

B. Saran

Perternak diharap lebih belajar banyak tentang ternak agar bisa


mengembangkan ternak lebih baik lagi, dengan teknologi yang bagus, serta
penjualan dapat mengunakan website tertentu agar lebih dikenal oleh masyarakat
luas.
28

Daftar Pustaka

Norbertus kaleka dan Nur Kholis Haryadi. 2015. “Berternak kambing Tanpa:
Bau, Angon & Ngarit”. Jawa Tengah: Arcita

Bambang setiadi dan Muryanto. 2018. “panduan terlengkap bagi peternak


kambing dan domba”. Depok: Papas Sinar Sinanti

Wikipedia. 2015. “analisis SWOT”.


https://id.m.wikipedia.org/wiki/analisis_SWOT. (diakses pada tanggal 10
november 2019)

Anda mungkin juga menyukai