PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Merokok adalah salah satu perilaku hidup yang tidak sehat yang dapat merugikan dan
sangat mengganggu bagi diri sendiri maupun orang lain di sekelilingnya khususnya bagi
mereka yang termasuk ke dalam kelompok rentan seperti anak usia di bawah 3tahun
(batita).Padahal mereka yang bukan perokok mempunyai hak untuk menghirup udara
bersih dan bebas asap rokok (Aditama, 2011). Merokok merupakan salah satu kebiasaan
penduduk Indonesia. Kebiasaan tersebut berlaku bagi masyarakat kelas ekonomi bawah
dan kelas ekonomi atas. Perilaku merokok merupakan masalah yang penting dewasa ini.
Bagi sebagian orang, rokok sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup yang tidak dapat
Data WHO (2013) prevalensi penduduk Indonesia yang merokok setiap hari sebesar
29%,sehingga Indonesia menempati urutan pertama se Asia Tenggara dalam hal jumlah
perokok. Indonesia menempati urutan ketiga dunia dalam hal jumlah perokok setelah Cina
dan India dengan perilaku merokok sebesar 36,1 % Global Adults Tobacco Survey
jumlah perokok aktif laki-laki di Indonesia sebesar 67% (57,6 juta) dan pada perokok
perempuan sebesar 2.7%. (2,3 juta). Di Indonesia hasil presentase terbesar yang menjadi
perokok pasif adalah anak usia di bawah tiga tahun 59,1%. Perilaku merokok di Indonesia
terus mengalami peningkatan. Berdasarkan tingkat usia, proporsi terbanyak perokok aktif
setiap hari di Indonesia terjadi pada kelompok usia 33-43 tahun. yaitu sebesar 33,4 % dan
usia 35-40 tahun sebesar (32-2%) . Jika berdasarkan kelompok jenis kelamin, perokok
aktif setiap hari pada laki-laki sebesar 47,5% dan pada perempuan sebesar 1.1% (Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI, 2013). Berdasarkan hasil wawancara dengan
pada awal Januari 2018 sebanyak 454 warga di peroleh 77 % perokok dan 23 % bukan
perokok. Beberapa masyarakat yang telah di wawancara mengatakan merokok sudah
Peningkatan jumlah perokok ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor
kepribadian, faktor sosial, pengaruh teman,pengaruh orang tua dan dilihat dari banyaknya
promosi dan iklan penarik rokok terhadap konsumen, untuk tetap merokok pada saat ini,
seiring dengan meningkatnya jumlah perokok, maka meningkat pula beban penyakit dan
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Mendiskripsikan asuhan keperawatan keluarga pada Tn. B dengan kebiasaan buruk
perilaku merokok di Kelurahan Bulustalan
2. Tujuan khusus
a. Memaparkan ketepatan pengkajian dalam pengelolaan Askep Keluarga pada
Tn.B dengan perilaku merokok di Bulustalan
b. Teridentifikasi diagnosa keperawatan yang tepat dalam pengelolaan askep
keluarga Tn.B dengan masalah kebiasaan perilaku merokok
c. Menjelaskan hasil upaya keperawatan Askep Keluarga dalam pengelolaan
Askep keluarga pada Tn.B dengan Perilaku buruk kebiasaan merokok di
Bulustalan
C. Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Bagi institusi pendidikan
a. Dapat dijadikan tolak ukur untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa
mampu melaksanakan asuhan keperawatan khususnya pada klien dengan
perilaku merokok .
b. Dapat digunakan untuk perbaikan kualitas dalam penyusunan asuhan
keperawatan lainnya pada waktu yang akan datang.
2. Profesi keperawatan
Meningkatkan profesionalitas perawat untuk berperan aktif dalam
memberikan asuhan keperawatan keluarga dalam penanganan melalui terapi
alternatif pada keluarga perokok berat.
3. Bagi masyarakat
Agar masyarakat berfikir kritis tentang kasus perilaku merokok yang dapat
membahayakan kesehatan tubuh sehingga meningkatkan kemampuan keperawatan
keluarga yang antara lain seperti mengenal masalah kesehatan setiap anggota
keluarga .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku Merokok
sebelum diinhalasi. Pada tahun 1840-an barulah dikenal rokok, tetapi belum memiliki
dampak dalam pemasaran tembakau. Mendekati tahun 1881 mulai terjadi produksi
rokok secara besar-besaran dengan bantuan mesin. Melalui reklame, rokok menjadi
terkenal dan pada tahun 1920 sudah tersebar ke seluruh dunia. Maka merokok saat ini
merupakan suatu kebiasaan yang dapat dilakukan di manapun, kapanpun dan mampu
memberikan kenikmatan bagi si perokok. Bila telah kecanduan, sangatlah susah untuk
gulungan tembakau yang dibungkus oleh daun nipah atau kertas (Poerwadarminta,
perilaku yang komplek, karena merupakan hasil interaksi dari aspek kognitif, kondisi
Perilaku sendiri adalah setiap tindakan manusia yang dapat dilihat (Kartono,
2003). Sedangkan pengertian perilaku dalam arti luas adalah mencakup segala sesuatu
10
yang dilakukan atau dialami seseorang. Dalam pengertian sempit, per ilaku dapat
dirumuskan hanya mencakup reaksi yang dapat diamati secara umum atau objektif
(Chaplin, 2002).
Perilaku merokok seseorang secara keseluruhan dapat dilihat dari jumlah
rokok yang dihisapnya. Seberapa banyak seseorang merokok dapat diketahui melalui
intensitasnya, dimana menurut Kartono (2003) intensitas adalah besar atau kekuatan
untuk suatu tingkah laku. Maka perilaku merokok seseorang dapat dikatakan tinggi
maupun rendah yang dapat diketahui dari intensitas merokoknya yaitu banyaknya
adalah suatu kegiatan atau aktivitas membakar rokok dan kemudian menghisapnya
dan menghembuskannya keluar dan dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh
orang-orang disekitarnya.
2. Tipe-tipe Perokok
a. Perokok sangat berat adalah bila mengkonsumsi rokok lebih dari 31 batang perhari
b. Perokok berat merokok sekitar 21-30 batang sehari dengan selang waktu sejak
a. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. Menurut Green tiga sub tipe ini
adalah:
memegang rokok. Sangat spesifik pada perokok pipa. Perokok pipa akan
menambahkan dosis rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok
sama sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena
benar-benar sudah menjadi kebiasaannya rutin atau tanpa dipikirkan dan tanpa
disadari.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan tipe perokok dapat
dibedakan menjadi dua yaitu berdasarkan intensitas merokok yang dilihat dari
banyaknya jumlah rokok yang dihisap dalam satu hari dan berdasarkan keadaan yang
dialami perokok.
orang yang melakukannya termasuk wanita. Menurut Levy (dalam Nasution, 2007)
disesuaikan dengan tujuan mereka merokok. Lewin (dalam Komasari dan Helmi,
2000) perilaku merokok merupakan fungsi dari lingkungan dan individu. Artinya
perilaku merokok selain disebabkan faktor-faktor dari dalam diri juga disebabkan oleh
faktor lingkungan.
diantaranya:
Menurut Baer dan Corado, individu perokok adalah individu yang berasal dari
dibandingkan dengan individu yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang
bahagia. Perilaku merokok lebih banyak didapati pada individu yang tinggal dengan
satu orang tua (Single Parent). Individu berperilaku merokok apabila ibu mereka
merokok dibandingkan ayah mereka yang merokok. Hal ini terlihat pada wanita.
b. Pengaruh teman
c. Faktor kepribadian
Individu mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan
d. Pengaruh iklan
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa
a. Faktor Biologis
satu bahan kimia yang berperan penting pada ketergantungan merokok. Pendapat
ini didukung Aditama (1992) yang mengatakn nikotin dalam darah perokok
cukup tinggi.
b. Faktor Psikologis
memberikan kesan modern dan berwibawa, sehingga bagi individu yang sering
lingkungan sosialnya.
d. Faktor Demografis
Faktor ini meliputi umur dan jenis kelamin. Orang yang merokok pada usia
dewasa semakin banyak (Smet, 1994) akan tetapi pengaruh jenis kelamin zaman
sekarang sudah tidak terlalu berperan karena baik pria maupun wanita sekarang
sudah merokok.
Kebiasaan budaya, kelas sosial, tingkat pendidikan, dna gengsi pekerjaan akan
bersifat melindungi bagi orang-orang yang tidak merokok dan usaha melancarkan
faktor yang mempengaruhi seseorang untuk merokok yaitu faktor dari dalam diri
4. Dampak Merokok
batang sehari dan 200 % bagi individu yang merokok lebih dari 12 batang sehari
Asap rokok mengandung nikotin yang merupakan salah satu bahan kimia
berminyak yang tidak berwarna dan salah satu racun yang cukup keras. Selain itu
di dalam asap rokok terdapat karbon monoksida, amonia, dan butan (Amstrong,
1992). Efek toleran yang disebabkan oleh nikotin sesungguhnya relatif ringan,
menghasilkan efek rangsang pada sistem jantung pada orang yang memiliki
mendadak pada perokok, dapat diakibatkan dari kurang baiknya aliran darah
karena pembuluh darah yang berkerut dan terhalangi pada detak jantung yang
asam yang diperlukan oleh jantung kurang dari normal. Merokok dapat memicu
terjadinya trombosis koroner atau serangan jantung karena bekuan darah yang
menutup salah satu pembuluh darah utama yang memasok jantung, hal ini
disebabkan oleh nikotin yang mengganggu irama jantung yang teratur dan
membuat darah dalam tubuh menjadi lengket. Asap rokok ketika merokok dapat
1994).
Bahaya merokok tidak dibatasi hanya pada perokok saja. Penelitian pada
pasangan perokok, anggota keluarga perokok, dan rekan kerja memiliki resiko
seseorang dapat :
1) Memperoleh perasaan positif seperti rasa santai, rasa senang, atau sebagai
penambah semangat.
2) Mengurangi perasaan yang negatif seperti rasa cemas atau rasa tegang.
terasa hampa. Mereka menjadi terbiasa untuk merokok agar dapat merasa santai
bagian dari perilaku sosial mereka, secara tidak langsung tanpa merokok mereka
5. Tempat Merokok
digolongkan atas :
merokok, anak kecil, orang jompo, orang sakit, dan lain-lain). Mereka yang
berperasaan, kurang etis dan tidak mempunyai tata krama. Bertindak kurang
terpuji dan kurang sopan, dan secara tersamar mereka tega menyebar “racun”
seperti ini sebagai tempat merokok digolongkan kepada individu yang kurang
berfantasi.
merokok dibedakan menjadi dua yaitu merokok di tempat umum dan tempat
pribadi.
dan menikmatinya)
d. Fungsi merokok, yaitu seberapa penting aktivitas merokok bagi diri si perokok
dalam kehidupannya sehari-hari dan makna merokok itu sendiri bagi individu
yang bersangkutan.
lain :
melalui intensitas merokok, tempat merokok, waktu merokok dan fungsi merokok
berikut :
mencari jati diri pada diri remaja. Silvans & Tomkins mengatakan
b. Intensitas merokok
c. Tempat merokok
Menurut Mu`tadin tipe perokok berdasarkan tempat ada dua yaitu :
I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. IDENTIFIKASI DATA
1. Nama Kepala keluarga : Tn. B
2. Usia : 45 tahun
3. Alamat : Bulustalan 3B
4. Pekerjaan :-
5. Pendidikan : SD
6. Tanggal Pengkajian : 6 Oktober 2019
7. Komposisi Keluarga :
1 Tn.B Laki-laki KK 45 Th SD -
2 Ny.S Perempuan Istri 40 Th SMP Pedagang
3 An.R Perempuan Anak 14 Th SMP Pelajar
4 An.R Perempuan Anak 10 Th SD Pelajar
Genogram
An. An.
R R
Keterangan
: laki-laki
: perempuan
: pasien
: Meninggal
: tinggal serumah
8. Tipe keluarga
Ny.S berkata,“Saya tinggal bersama suami dan kedua anak saya” Tipe
keluarga Tn.B adalah keluarga tradisional dengan jenis nuclear family
atau keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
9. Latar belakang kebudayaan
Ny.S berkata,“Kami semua orang jawa, saya dari kendal dan suami
saya orang asli sini” kalau ada keluarga sakit biasanya beli obat
warung. Kami percaya dengan obat-obatan tradisional.
10. Identifikasi religius
Agama Tn.B dan keluarga adalah Islam.
Ny.S berkata,“ Kegiatan keagamaan yang rutin dilakukan dirumah dan
di masyrakat, dirumah : keluarga melakukan ibadah/ berdoa. Di
masyarakat : Sering mengikuti acara yang diadakan di Masjid”
11. Status Kelas Sosial
Ny.S berkata,“ Jika Tn.B tidak bekerja hanya mengandalkkan jualan
penyetan” Untuk menghidupi keluarga dari jualan penyeten. Hasil
jualan tersebut cukup untuk menghidupi keluarga sehari – hari.
12. Aktifitas rekreasi keluarga
Keluarga hanya mengisi waktu luang dengan menonton tv dan kadang
ikut berkumpul dengan tetangga. Keluarga memiliki waktu untuk
barkumpul dan berkomunikasi secara santai pada saat nonton tv pada
malam hari.
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Bangunan rumah terdiri dari 1 lantai. Ukuran 4x6. Terdiri dari 1 ruang
tamu yang jadi satu dengan ruang keluarga, 2 kamar tidur, 1 kamar
mandi, 1 ruang dapur. Bangunan rumah permanen. Lantai rumah
terbuat dari semen (pelur) dengan keadaan cukup bersih dan penataan
alat dan perabotan rumah tangga cukup rapi, kamar tidur tidak
memiliki jendela dan penerangan yang kurang, dan terdapat warung
kecil di depan rumah dan rumah berhempitan dengan rumah tetangga.
Berikut adalah gambar denah dari hasil pengkajian yang kami lakukan
di rumah Tn. B :
U
Keterangan :
B C D
A. R.tamu
F B. Kamar tidur
A E C. Kamar tidur
G D. Kamar manndi
E.Dapur/ruang makan
F. Teras
G. Warung
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. B merupakan keluarga sederhana. Ny. S sangat
menyayangi anak dan suaminya, begitu juga sebaliknya. Walaupun
Ny. S mengambil alih peran suaminya yan penangguran ia tetap
menghormati dan menghargai Tn. B sebagai suaminya. Ny. S juga
mengjarkan anaknya untuk menghormati orang lain.
2. Fungsi Sosial
Keluarga Tn. B mengajarkan komunikasi sosial yang baik pada
anaknya. Tn. B dan Ny. S mengatakan untuk mengajrkan anaknya cara
bersosialisasi dengan orang lain yaitu dengan memberikan kebebasan
anaknya untuk bermain dengan tetangga sekitarnya. Ny. S juga
memperbolehkan ke-2 anaknya untuk mengikuti TPQ di dekat
rumahnya.
3. Fungsi Peraatan Kesehatan
pengetahuan keluarga tentang penyakit dan penanganannya:
a) Mengenal Masalah
Saat dikaji keluarga Tn. B dalam keadaan sehat semua.
b) Mengambil Keputusan
Keluarga Tn. B sudah mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah kesehatan yang terjadidi keluarganya. Pada saat anak
pertamanya diare hingga keadaannya lemas Ny. S langsung
membaanya ke klinik dekat rumahnya.
c) Merawat Anggota Yang Sakit
Ny. S mengatakan sudah optimal dalam melakukan perawatan
pada keluarganya yang sakit baik secara tradisional maupun secara
medis.
d) Menggunakan Fasilitas kesehatan yang ada
Keluarga Tn. B sudah menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
4. Fungsi reproduksi
Tn. B dan Ny. S sudah memiliki 2 anak yang berjenis kelamin
perempuan semua. Anak pertama SMP dan anak kedua masih SD.
5. Fungsi Ekonomi
Ny. S merupakan penjual penyetan sederhana dan membuka warung di
depan rumahnya. Pengahsilannya tidak tentu tergantung bahan mentah
yang di siapkan, kadang-kadang 300-400 ribu perhari. Untuk Tn. B
tidak bekerja, ia hanya pengangguran yang kadang-kadang ikut dengan
orang-orang pasar Bulu untuk menjaga pintu masuk pasa. Ny. S
mengatakan untuk soal makan inshaallah sudah tercukupi, tetapi untuk
sandang dan papan belum semua tercukupi.
G. Pemeriksaan fisik
PEM. FISIK Ny.S TN.A AN.RA AN.RZ
TEKANAN 110/90 MmHg 120/80 MmHg 90/80 MmHg 100/90
DARAH 80xmenit 82x/menit 80x/menit MmHg
HR 36,7 C 36,5 C 36,5 C 83x/menit
SUHU 20 x/Menit 20x/menit 22x/menit 36,0 C
RR 20x/menit
Bersih, hitam, Bersih, hitam, Bersih, hitam,
Rambut lurus dan panjang potongan cepak panjang dan Bersih,
ikal hitam,
Konjungtiva Tidak anemis Tidak anemis pendek.
Tidak anemis
Sklera Ikterik Ikterik Tidak anemis
Ikterik
Hidung Bersih, tidak Bersih, tidak Ikterik
epistaksis epistaksis Bersih, tidak
epistaksis Bersih, tidak
Bersih, tidak Bersih, tidak ada epitaksis
terdapat lesi, lesi. Bersih, tidak
Telinga pendengaran Pendengarana ada lesi, Bersih, tidak
normal normal pendengaran ada lesi,
normal pendengaran
Mukosa bibir normal
mulut lembap Mukosa bibir Mukosa bibir
kering, nafas lembap Mukosa bibir
berbau, bibir lembap
menghitam, gigi
menguning
Tidak ada lesi,
tidak ada Tidak ada lesi, Tidak ada lesi,
leher pembesaran tidak ada tidak ada Tidak ada
kelenjar thyroid pembesaran pembesaran lesi, tidak ada
kelenjar thyroid kelenjar pembesaran
thyroid kelenjar
thorax thyroid
a. Paru Bentuk dada
b. Jantung simetrsis Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada
simetris simetris simetris
Warna kulit
Integument kecoklatan, Warna kulit Warna kulit Warna kulit
anggota gerak kecoklatan, kecoklatan, kecoklatan,
lengkap, tidak ada anggota gerak anggota gerak anggota
edema lengkap, tidak ada lengkap, tidak gerak
edema ada edema lengkap,
abdoment tidak ada
Tidak ada acites, Tidak ada acites, Tidak ada edema
dinding perut lebih dinding perut acites, dinding
rndag dari dinding lebih rendah dari perut lebih Tidak ada
dada dinding dada. rendah dari acites,
dinding dada. dinding perut
lebih rendah
dari dinding
dada.
H. Harapan
Ny.S berharap keluarganya selalu sehat wal afiatt. Petugas kesehatan juga
bisa memberikan pelayanan yang baik,cepat, dan tepat. Dan harapan yang
lain semoga tidak mebeda bedakan seseorang dalam meberikan pelayanan
kesehatan baik yang kaya dan yang miskin.
I. Analisa data
NO ANALISA DATA ETIOLOGI PROBLEM
1 DS : Penyakit asam urat Ketidakefektifan
Ny. S mengatakan manajemen
sendinya sering kesehatan
merasakan sakit
pada saat dipagi
hari
Ny.S mengatakan
saat melakukan
pemeriksaan 2
minggu yang lalu
di klinik kata
dokter terkena
asam urat
Ny.S mengatakan
jika sudah tidak
bisa menahan sakit
keluarga Ny.S
memeriksakannya
ke klinik
Ny.S mengatakan
sering membirkan
penyakit
keluarganya jika
tidak terlalu sakit
Ny.S mengatakan
sering
mengkonsumsi
obat warung
DO :
Klien tampak
memakai koyo
2
Ds : merokok Perilaku kesehatan
Tn.B mengatakan cenderung
sehari bisa beresiko
menghabiskan 1-2
bungkus rokok
Tn.B mengatakan
sudah mengetahui
bahaya merokok
tapi sulit untuk
menghindari dan
pernah mempunyai
berhenti merokok
tetapi tidak bisa
kendalanya ketika
berkumpul
bersama teman
hasrat ingin
merokok timbul
lagi
Tn.B mengatakan
jika merokok di
sembarang tempat
kadang dalam
rumah, kadang luar
rumah
Do :
Tekanan darah
normal 120/90
mmhg
Bibir menghitam
Gigi terlihat
menguning
Gigi berlubang
J. Diagnosa Masalah
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada ny.s berhubungan dengan
kurang pengetahuan penyakit asam urat
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada Tn.B berhubungan dengan
merokok
K. Scoring Masalah
Untuk menentukan skala prioritas pemecahan masalah dalam rencana
perawatan keluarga Tn. B terlebih dahulu dibuat sistem skoring masalah
kesehatan sebagai berikut :
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada Ny. S berhubungan
dengan penyakit asam urat
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenahan
L. PRIORITAS MASALAH
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada ny.s berhubungan
dengan kurang pengetahuan penyakit asam urat
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada Tn.B berhubungan
dengan merokok
Diagnosa Tujuan
Keperawatan Umum Khusus NIC NOC
Keluarga
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan Setelah 1. - Dalam 1 - Pengajaran proses
kesehatan pada tindakan dilakukan jam Ny S penyakit ( 5602 )
Ny S keperawatn tindakan dapat 1. Review
berhubungan selama 3 hari keperawatan menyebutkan pegetahuan Ny S
dengan penyakit diharapkan ny.s selama 3 hari 4 dari 6 tentang kondisi
asam urat dapat mengelola Ny S dapat gejala saat ini
asam urat mengetahui - Dalam 1 2. Jelaskan tanda
perawatan jam Ny S dam gejala asam
asam urat menyebutkan urat
2 dari 3 3. Jelaskan penyebab
penyebab asam urat
makanan 4. Identifikasi
tinggi purin penyebab asam
dari asam urat dan
urat tingkatkan
- Dalam 1 pentingnya
jam Ny S perawatan secara
menyebutkan berkala
5 dari -Pengajaran peresapan
perawatan diet ( 5614 ) :
asam urat * Informasikan jenis
- Dalam 3 makanan tinggi yang
hari Ny S dihindari penderita asam
menyebutkan urat
takaran yang -Pengajaran peresapan
tepat dalam obat-obatan ( 5616 )
pembuatan * Jelaskan cara
rebusan daun pembuatan rebusan daun
salam salam
2. perilaku Setelah dilakukan
1. Setelah dilak - Dalam 1
kesehatan pertemuan selama ukan tindakan jam Tn B
cenderung 3 hari masalah keperawatan dapat
beresiko perilaku selama 3 hari menyebutkan
berhubungan kesehatan Tn B dapat 3 dari 24
dengan merokok cenderung mengetahui kandungan
pada tn B merokok dapat kandungan dan rokok
menunjukan bahaya - Dalam 1
perilaku berhenti merokok jam Tn B
merokok dapat
menyebutkan
5 dari 7
bahaya rokok
- Dalam 3
hari Tn B
mengikuti
terapi Pendidikan Keshatan (
bantuan 5510 )
berhenti 1. Tentukan
merokok dan pengetahuan
mampu kesehatan dan
menolak gaya hidup
tawaran perokok saat ini
untuk 2. Informasikan
merokok kandungan rokok
- yang
membahayakan
tubuh
3. Tekankan manfaat
positif berhenti
merokok dan efek
negatif
penggunaan rokok
4. Gunakan media
bantu seperti
video interaktif
ataupun leafleat
Bantuan Penghentian
Rokok
1. Catat status dan
riwayat merokok
Tn B
2. Bantu merokok
mengembangkan
metode Seft
N. IMPLEMENTASI
Tgl No. Diagnosa IMPLEMENTASI RESPON / Evaluasi TTD
Dx Formatif
A. Kesimpulan
Merokok adalah salah satu perilaku hidup yang tidak sehat yang dapat
merugikan dan sangat mengganggu bagi diri sendiri maupun orang lain di
sekelilingnya khususnya bagi mereka yang termasuk ke dalam kelompok
rentan seperti anak usia di bawah 3tahun (batita).Padahal mereka yang bukan
perokok mempunyai hak untuk menghirup udara bersih dan bebas asap rokok
(Aditama, 2011). Merokok merupakan salah satu kebiasaan penduduk
Indonesia. Kebiasaan tersebut berlaku bagi masyarakat kelas ekonomi bawah
dan kelas ekonomi atas. Perilaku merokok merupakan masalah yang penting
dewasa ini. Bagi sebagian orang, rokok sudah menjadi kebutuhan dan gaya
hidup yang tidak dapat ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari (Thabrany,
2009).
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya
bagi pembaca pada umumnya. Namun penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik dalam
penulisan maupun penyusunannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah.
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA
Clasification.Elseiver
Clasification.Elseiver