Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

PENGARUH SHAKER EXERCISE DAN LATIHAN MENELAN DENGAN


JELLY TERHADAP KEMAMPUAN MENELAN PADA PASIEN STROKE
Proposal Karya Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan
Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh:
ATIKA FEBRI DAMAYANTI
20101440117014

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA


AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV/DIPONEGORO SEMARANG
DIPLOMA III KEPERAWATAN
2019
PROPOSAL

PENGARUH SHAKER EXERCISE DAN LATIHAN MENELAN DENGAN


JELLY TERHADAP KEMAMPUAN MENELAN PADA PASIEN STROKE

Proposal Karya Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Program
Pendidikan Diploma III Keperawatan

Diajukan Oleh:
ATIKA FEBRI DAMAYANTI
20101440117014

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA


AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV/DIPONEGORO SEMARANG
DIPLOMA III KEPERAWATAN
2019
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Atika Febri Damayanti

NIM : 20101440117014

Progam Studi : Diploma III Keperawatan

Institusi : Akademi Keperawatan Kesdam IV/ Diponegoro Semarang

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Proposal Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini
adalah benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan pengambil alihan
atau pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini hasil
jiplakan maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Mengetahui Semarang, Oktober 2019


Pembimbing Pembuat Pernyataan

Ns. Ainnur Rahmanti, M.Kep Atika Febri Damayanti


NIDN 0608038801 20101440117014
LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Atika Febri Damayanti NIM 20101440117014 dengan judul
“Pengaruh Shaker Exercise Dan Latihan Menelan Dengan Jelly Terhadap Kemampuan
Menelan Pada Pasien Stroke” telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan.

Semarang, Oktober 2019


Pembimbing

Ns. Ainnur Rahmanti, M.Kep


NIDN 0608038801
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Atika Febri Damayanti NIM 20101440117014 dengan judul
“Pengaruh Shaker Exercise Dan Latihan Menelan Dengan Jelly Terhadap Kemampuan
Menelan Pada Pasien Stroke” telah dipertahankan didepan dewan penguji pada tanggal

Dewan Penguji

Penguji Ketua Penguji Anggota

Ns.Ainnur Rahmanti.,M.Kep Ns.Diana Tri Lestari.,M.Kep.,Sp.Kep.MB

NIDN 0608038801 NIDN 0616108001

Mengetahui
Direktur

Indah Setyawati., S.K.M., M.M.


Letnan Kolonel Ckm (K) NRP 11960028180872
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir Karya Tulis Ilmiah dengan judul
“Pengaruh shaker exercise dan latihan menelan dengan jelly terhadap kemampuan menelan pada
pasien stroke dengan dysfagia”
Dengan segala kekurangan,Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Dengan demikian penulis mengucapkan banyak teimakasih

kepada semua pihak yang telah mendukung dan membimbing saya dalam menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah ini. Adapun pihak tersebut antara lain :

1. Letnan Kolonel CKM (K) Indah Setyawati., S.K.M., M.M. selaku direktur Akper Kesdam

IV/Diponegoro Semarang yang telah memberikan izin penulis melakukan penelitian.

2. Ns. Ainnur Rahmanti, M.Kep selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu dan

tenaga untuk membimbing dan mengarahkan sehingga saya dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah ini.

3. Ns. Diana Tri Lestari, M.Kep, Sp.Kep.MB selaku ketua penguji dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah yang selalu memberikan motivasi serta memberikan arahan kepada penulis

sampai terselesainya penyusunan Karya Tulis Ilmiah tepat waktu

4. Segenap Dosen serta staff Akademi Keperawatan Kesdam IV/Diponegoro Semarang yang

telah membantu dalam proses penelitian ini.

5. Orangtua dan seluruh keluarga yang selalu mendoakan, memotivasi serta membantu

peneliti baik secara moral, spiritual, dan materiil, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.


6. Keluarga Besar teman-teman Angkatan XXIII Akademi Keperawatan Kesdam

IV/Diponegoro Semarang yang berjuang bersama-sama dan saling memberikan dukungan

dalam pelaksanaan Karya Tulis Ilmiah ini.

penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini sangat jauh dari

kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak guna

penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Saya berharap semoga Karya Tulis ini dapat

bermanfaat bagi semua yang memerlukan dan membutuhkannya.

Semarang, 21 oktober 2019

Atika Febri Damayanti


20101440117014
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Stroke adalah kerusakan otak akibat berkurangnya aliran darah ke otak. Penurunn
alirandarah keotak dapat disebabkan oleh tersumbat atau pecahnya pembuluh darah di
otak. Ketika aliran darah ke otak berkurang maka akan terjadi kerusakan sebagian daerah
otak dan dapat menyebabkan bebagai gejala seperti kelumpuhan atau kelemahan separuh
tubuh yang terjadi secara tiba-tiba,kesulitan berbicara, wajah tidak seimbang,kesulitan
menelan,dan gangguan keseimbangan.(Kelana,2018)
Stroke pada otak maupun batang otak dapat menyebabkan gangguan menelan.
Lesi pada otak dapat menyebabkan gangguan mengunyah dan transportasi bolus
makanan. Lesi otak yang menyebabkan gangguan fungsi kognitif,seperti gangguan
konsentrasi dan atensi,juga mengganggu proses menelan. Pada stimulasi magnetic
transkranial, didapatkan bahwa otot-otot menelan dipersarafisecara bilateral oleh korteks
motorik,namun persarafan tersebut tidak simetris. Kerusakan pada batang otak
menyebabkan perubahan sensasi dari mulut,lidah,dan pipi,serta gangguan koordinasi
menelan yang terdiri dari proses menelan pada faring elevasi laring,penutupan
glotis,relaksasi krikofaringeal dan esophagus oleh karena terganggunya system
pernafasan vagus.(Salim,2015)
Untuk mencegah dan meminimalkan komplikasi akibat disfagia,diagnosis dan
manajemen dari dispagia harus dilakukan sesegera mungkin oleh petugas kesehatan.
Pada pasien stroke dengan dispagia kesulitan menelan disebabkan oleh kerusakan
saraf yang mengendalikan gerakan otot menelan. Pasien dengan gangguan menelan dapat
mengalami aspirasi akibat masuknya makanan atau minuman ke saluran pernafasan,dan
untuk pasien stroke dengan disfagia yang berat ada kemungkinan untuk mengalami
kurang gizi atau dehidrasi.(Salim,2015)
Di amerika stroke adalah penyebab kematian global kedua terkemuka pada
1013,akuntansi untuk 11,8% dari total kematian seluruh dunia. Sekitar 795.000 orang
mengalami stroke setiap tahun.stroke adalah penyebab o 5 kemattian di asmerika serikat
dan menewaskan hampir 119.000 orang setiap tahun(AHA,1016). Prevalensi stroke
menurut riskesdas 2018,pada penduduk Indonesia ≥15 tahun penderita stroke tertinggi
pada tahun 2018 di provinsi Kalimantan timur sebanyak14,7% dan prevelansi penderita
stroke terendah pada tahun 2018 di provinsi papua sebanyak 4,1%. Menurut karakteristik
jenis kelamin,laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan. Laki-laki yang menderita
stroke sebanyak 11,0% sedangkan perempuan sebanyak 10,9%. Berdasarkan
usia,penderita stroke usia 15-24 tahun hanya 0,6% dan penderita stroke usia ≥75 tahun
lebih tinggi yaitu 50,2%. Di daerah perkotaan penderita stroke lebih tinggi dari pada
penderita stroke di daerah pedesaan,yaitu sebanyak 12,6% diperkotaan dan sebanyak
8,8% di pedesaan. Prevalensi stroke berdasarkan pekerjaan,yaitu pengangguran sebanyak
21,8% sedangkan pelajar 1,1%. Berdasarkan pendidikan,penderita stroke yang tidak
pernah sekolah lebih tinggi yaitu 21,2% dari pada penderita stroke tamatan SLTP/MTS
yaitu 0,8%. Proporsi control ulang stroke secara rutin pada penderita stroke usia ≥15
tahun pada tahun 2018 paling rendah di Maluku sebanyak23.2% sedangkan paling tinggi
di Kalimantan utara sebanyak 55,8%.(Riskesdas,2018)
Kisaran 50-60 % pasien stroke akan mengalami kesulitan dalam menelan
makanan dan minuman.Disfagia disebabkan oleh gangguan koordinasi otot,kelemahan
otot tonus menelan yang dihubungkan dengan gangguan fungsi hemisfe,nuclear dari
serabut saraf otak yang mempersarafi,dan otot-otot pengunyah dan menelan.Pada
umumnya,disfagia membaik dengan sendirinya dalam beberapa minggu,namun pada
beberapa kasus didapatkan bahwa disfagia memerlukan waktu lebih lama untuk
membaik,atau bahkan tidak membaik sama sekali.(Salim,2015)
Menurut American stroke association,disfagia didapatkan pada sekitar 65%
pasien stroke.Disfagia yang bersifat sementara terjadi pada hampir 50% pasien
stroke.Pasien yang sebelumnyasudah mengalami stroke berulang dan lesi subkortikal
bilateral,dapat terjadi gangguan menelan.(Salim,2015)
Penanganan pasien stroke dengan disfagia dengan cara latihan menelan langsung
menggunakan makanan yang bertekstur lunak. Selain itu bisa menggunakan pendekatan
lain untuk mengatasi disfagia pada pasien stroke yaitu termal taktil stimulasi dan shaker
exercise.(bakhtiyari et al,1015). Latihan menelan langsung untuk pasien stroke dengan
disfagia bisa menggunakan salah satu cara,yaitu menggunakan jelly. Jelly adalah jenis
makanan lunak yang dapat digunakan untuk latihan menelan secara langsung. Jelly
merupakan makanan dengan tekstur semipadat dan lunak yang mengandung sedikit air
dan dapat melepaskan air tersebut jika jelly tersebut dikunyah dimulut,dengan tekstur
yang kenyal,jelly dapat merangsang otot-otot oral dan faringeal pada saat mengunyah
sehingga otot oral dan faringeal lebih aktif dalam melakukan pergerakan.Strategi terapi
untukpasien stroke dengan disfagia menurut Agency for health care research and quality
AHRQ antara lain modifikasi diet seperti pemasangan NGT,apabila pemasangan NGT
≥14 hari,perlu dilakukan pemasangan gastrostomi endoskopi perkutan(percutaneous
endoscopic gastrostomy/PEG),yang dilakukan melalui kulit secara langsung.
(Yusrial,2017)
Untuk pasien stroke dengan disfagia dapat dilakukan beberapa terapi
menelan,yaitu Compensatory technique(teknik ini mengajarkan pasien untuk mengubah
posisi postural maneuver untuk mengimbangi kesulitan menelan),Indirect swallow
therapy(teknik ini mengajarkan pasien untuk menjalani latihan untuk memperkuat otot
yang lemah untuk mengatasi kesulitan menelan),direct swallow therapy(teknik ini
mengajarkan pasien untuk melakukan latihan proses menelan).(Salim,2015)
Penanganan disfagia pada pasien stroke juga bisa dilakukan latihan menelan langsung
dengan menggunakan makanan yang bertekstur lunak. Pendekatan lain yang juga digunakan
untuk mengatasi disfagia pada pasien stroke adalah termal taktil stimulasi dan shaker exercise.
(Bakhtiyari et al, 1015).
Shaker exercise adalah suatu rehabilitasi yang bertujuan untuk memperkuat otot-otot
suprahyoid di leher yang saat menelan meningkatkan gerakan ke atas dan ke depan dari tulang
hyoid dan laring sehingga terjadi peningkatan pembukaan sfingter esofagus bagian atas dan
akan memudahkan makanan untuk masuk kesaluran pencernaan bagian bawah. Hal ini juga
diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh (Rudberg et al, 1015). Shaker Exercise
Rehabilitation in Head and Neck Cancer and Stroke Patients with Dysphagia. Penelitian ini
dilakukuan untuk mengetahui efek shaker exercise pada pasien kanker leher dan stroke dengan
disfagia dilakukan kepada sepuluh pasien dimana enam pasien mengalami kanker leher dan
empat pasien stroke, dengan menggunakan metode Prospective pilot study dan pengukuran pre
dan post shaker exercise. Hasilnya sembilan dari sepuluh pasien mampu melakukannya dan
terdapat peningkatan skor kemampuan menelan pada kedua kelompok.Shaker exercise dan
latihan menelan dengan jelly ini dikombinasikan agar masalah disfagia orofaring dan esophagus
bisa teratasi sekaligus.(Yusrial,2017)
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana pengaruh shaker exercise dan latihan menelan dengan jelly terhadap
kemampan menelan pada pasien stroke dengan disfagia.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umun
Agar penulis mampu berpikir secara logis dan ilmia dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien stroke dengan disfagia dengan cara yang benar,tepat dan
sesuai dengan standard keperawatan secara professional.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada pasien stroke dengan disfagia
b. Menganalisa kasus dan merumuskan masalah keperawatan pada pasien stroke
dengan disfagia
c. Menyusun asuhan keperawatan yang mencakup intervensi keperawatanpada
pasien stroke dengan disfagia sesuai jurnal ilmiah
d. Melakukan implementasi atau penatalaksanaan tindakan keperawatan pada pasien
stroke dengan disfagia sesuai standar operasional prosedur yang tercantum pada
jurnal ilmiah
e. Mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien stroke
dengan disfagia
D. MANFAAT
1. Manfaat teoritis
Hasil penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam
hal asuhan keperawatan pada pasien stroke dengan disfagia serta melihat langsung
hasil dari intervensi shaker exercisedan latihan menelan dengan jelly.
2. Manfaat praktis
a. Bagi instansi rumah sakit
Sebagai bahan masukan dan acuan yang digunakan dalam peningkatan
pelaksanaan pelayanan keperawatan pada pasien stroke dengan disfagia.
b. Bgi instansi akademik
Sebagai bahan masukan dan referensi dalam kegiatan proses belajar mengajar
tentang asuhan keperawatan pada pasien stroke dengan disfagia dan dapat
digunakan sebagai acuan praktik mahasiswa keperawatan.
c. Bagi penulis
Melatih penulis untuk menyusun hasil pemikiran,dan asuhan keperawatan yang
kemudian dituang kedalam karya tulis ilmiah dengan cara yang lazim digunakan
dalam dunia ilmu pengetahuan.
d. Bagi keluarga
Sebagai sarana untuk memperoleh pengetahuan tentang stroke dengan disfagia
beserta penatalaksanaannya.
e. Bagi pembaca
Sebagai sarana untuk menambah wawasan serta pengetahuan tentang stroke
dengan disfagia.

Anda mungkin juga menyukai