Anda di halaman 1dari 87

PENERAPAN KONSUMSI JUS NANAS UNTUK MENURUNKAN KADAR

ASAM URAT PADA PENDERITA ARTHRITIS GOUT DI WILAYAH


PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG

Karya Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan
Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

Diajukan Oleh:
Edo Japung Saputra
NIM 20101440117025

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA


AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV/DIPONEGORO SEMARANG
DIPLOMA III KEPERAWATAN
2020
PENERAPAN KONSUMSI JUS NANAS UNTUK MENURUNKAN KADAR
ASAM URAT PADA PENDERITA ARTHRITIS GOUT DI WILAYAH
PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG

Karya Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan
Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

Diajukan Oleh:
Edo Japung Saputra
NIM 20101440117025

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA


AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV/DIPONEGORO SEMARANG
DIPLOMA III KEPERAWATAN
2020

i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Edo Japung Saputra

NIM : 20101440117025

Program Studi : Diploma III Keperawatan

Institusi :Akademi Keperawatan Kesdam IV/Diponegoro Semarang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini
adalah benar – benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan
pengambilan alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil
tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini
hasil plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Mengetahui, Semarang, 27 April


2020
Pembimbing Pembuatan Pernyatan

Ns. Diana Dayaningsih,M.Kep Edo Japung Saputra


NIDN 0611028402 NIM 20101440117025

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah oleh Edo Japung Saputra NIM 20101440117025 dengan

judul“Penerapan Konsumsi Jus Nanas Untuk Menurunkan Kadar Asam

Urat Pada Penderita Arthritis Gout Di Wilayah Puskesmas Rowosari

Semarang” telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan.

Semarang, 26 April 2020

Pembimbing

Ns. Diana Dayaningsih,M.Kep


NIDN0611028402

iii
iv
v
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan taufik dan hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Penerapan Konsumsi Jus

Nanas Untuk Menurunkan Kadar Asam Urat Pada Penderita Arthritis Gout

Di Wilayah Puskesmas Rowosari Semarang”ini merupakan salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Diploma III Keperawatan Akademi Keperawatan

Kesdam IV/Diponegoro Semarang. Penulis mengucapkan terimakasih kepada

semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Adapun pihak-pihak tersebut antara lain:

1. Letnan Kolonel CKM (K) Indah Setyawati, S.KM.,M.M selaku Direktur

Akademi Keperawatan Kesdam IV/Diponegoro Semarang.

2. Ns. Diana Dayaningsih,M.Kep selaku pembimbing dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah yang selalu memberikan motivasi serta memberikan arahan

kepada penulis sampai terselesainya penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini

dengan tepat waktu.

3. Ns. Tuti Anggarawati, M.Kep selaku penguji yang telah meluangkan waktu

untuk membimbing dan memberi motivasi kepada penulis dalam pembuatan

Karya Tulis Ilmiah ini.

vi
4. Bapak dan Ibu Dosen Akademi Keperawatan Kesdam IV/Diponegoro

Semarang yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan.

5. Orang tua penulis, Bapak Darmasuito dan Ibu Kurniasih yang telah

memberikan dukungan dan doa baik materi maupun moril.

6. Tugas Belajar dan teman-teman MAHENDRADATA XIII yang tanpa bosan

memberikan support dan memberikan pengalaman yang luar biasa.

7. Teman seperjuangan yang selalu mendampingi ( Bang Tegar, Bang Tanjung,

Bang Beny, Rizal, Kukuh, Dian Ayu, Sekar, Indah )serta teman khusus Efa

Islamia Daryanti

8. Seluruh pihak yang telah membantu penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita

semua dan besar harapan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi

penulis dan pembaca pada umumnya.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini banyak kekurangan. Penulis

mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dari berbagai pihak untuk

memperbaiki Karya Tulis Ilmiah ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Semarang, 27 April 2020


Penulis

Edo Japung Saputra


NIM 20101440117025

vii
PENERAPAN KONSUMSI JUS NANAS UNTUK MENURUNKAN KADAR ASAM URAT PADA
PENDERITA ARTHRITIS GOUT DI WILAYAH PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG

APPLICATION OF CONSUMPTION OF PINEAPPLE JUICE TO REDUCE URIC ACID


LEVELS IN ARTHRITIS GOUT PATIENTS IN ROWOSARI SEMARANG PUSKESMAS
AREA

Edo Japung Saputra,Diana Dayaningsih


ABSTRAK
Arthritis Gout merupakan suatu penyakit yang tidak menular, ditandai dengan
adanya serangan mendadak, berulang, dan disertai dengan arthritis yang terasa
sangat nyeri karena adanya dampak endapan kristal monosodium urat atau asam
urat yang terkumpul didalam sendi. Jus nanas adalah terapi penurunan kadar
asam urat dengan teknik nanas 200 gram di jus dan diminumkan yang memiliki
penyakit asam urat dengan terapi jus nanas ini menimbulkan penurunan kadar
asam urat. Tujuan studi kasus ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan
konsumsi jus nanas untuk menurunkan kadar asam urat. Metode yang
digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subyek
studi kasus 2 orang dengan kriteria inklusi : Usia 40-52 tahun,
menderita arthritis gout, Pasien yang tidak minum obat arthritis gout. Intervensi
yang digunakan berupa buah nanas yang sudah di jus di konsumsi selama 14 hari
berturut-turut. Hasil studi kasus menunjukan adanya penurunan kadar asam urat
dari 13.3 mg/dl menjadi 9,2 mg/dl pada subyek I, dan pada subyek II dari 8.9
mg/dl menjadi 6,3 mg/dl.Terapi jus nanas dapat menurunkan kadar asam urat
pada penderita Arthritis Gout sehingga direkomendasikan karena tritmen mudah
dilakukan dan buahnya mudah didapatkan .
Kata Kunci : Arthritis gout, Kadar Asam Urat, Jus Nanas

ABSTRACT
Gouty arthritis is a non-communicable disease, characterized by sudden,
recurring attacks, and accompanied is very painful due to impact deposition of
monosodium uric crystals or uric acid that accumulates in the joints. Pineapple
juice is a therapy for decreasing uric acid levels with pineapple technique 200
grams in juice and being drunk which have gout with pineapple juice therapy this
causes a decrease in uric acid levels. The purpose of this case study aims to
describe the application of consumption of pineapple juice to reduce uric acid
levels in people. The method used is descriptive with a case study approach. Case
study subjects 2 people with inclusion criteria: Age 40-52 years old, suffering
from gouty arthritis, patients not taking arthritis gout medication. The
intervention used was a pineapple that has been consumed for 14 consecutive
days. The results of the case study showed a decrease in uric acid levels from 13.3
mg / dl to 9.2 mg / dl in subject I, and in subject II from 8.9 mg / dl to 6.3 mg /
dl.Pineapple juice therapy can reduce uric acid levels in people with arthritis
gout so it is recommended because the treatment is easy to do and the fruit is get.
Keywords: gouty arthritis, Pineapple juice

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPA

PROPOSAL.......................................................................................................................i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..........................................................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN..............................................................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................iv

KATA PENGANTAR........................................................................................................v

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ix

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................................xi

DAFTAR SINGKATAN..................................................................................................xii

DAFTAR TABEL...........................................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar belakang............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................................4

C. Tujuan Studi Kasus....................................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................6

A. KONSEP ARTHRITIS GOUT...................................................................................6

1. Definisi.....................................................................................................................6

2.Tanda Dan Gejala......................................................................................................6

3.Definisi......................................................................................................................6

4.Patofisiologi.............................................................................................................10

ix
B. KONSEP TERAPI JUS NANAS..............................................................................12

1. Pengertian...............................................................................................................12

2. Kandungan Nanas..................................................................................................12

3. Manfaat Nanas........................................................................................................13

4. Cara Memilih Nanas...............................................................................................14

5. Langkah-langkah Pembuatan Jus Nanas.................................................................16

C. KONSEP KELUARGA..........................................................................................17

1. Definisi Keluarga....................................................................................................17

2. Fungsi Keluarga......................................................................................................18

3. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga.............................................................20

4. Tingkat Kemandirian Keluarga...............................................................................22

5. Peran Perawat dalam Keluarga................................................................................23

6. Tipe Keluarga.........................................................................................................24

BAB III METODE STUDI KASUS..............................................................................25

A. Rancana Studi Kasus...................................................................................................25

B. Subjek Studi Kasus......................................................................................................25

C. Fokus Studi Kasus.......................................................................................................26

D. Definisi Oprasional Studi Kasus..................................................................................26

E. Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................................................26

F. Instrumen Studi Kasus.................................................................................................26

G. Metode Pengumpulan Data.........................................................................................26

H. Analisa Data Pengkajian Data.....................................................................................28

I. Etika Studi Kasus.........................................................................................................28

x
BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN.............................................31

A. Hasil Studi Kasus.....................................................................................................31

B. Pembahasan...............................................................................................................38

C. Keterbatasan Studi Kasus........................................................................................43

BAB V PENUTUP..........................................................................................................44

A. Simpulan....................................................................................................................44

B. Saran..........................................................................................................................44

DAFTAR PUSTAKA

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal kegiatan

Lampiran 2 : Informed Concent (Persetujuan Menjadi Partisipan)

Lampiran 3 : Penjelasan Untuk Mengikuti Studi Kasus (PSP)

Lampiran 4 : Lembar Observasi TerapiJus Nanas Terhadap

Penurunan KadarAsam Urat

Lampiran 5 : Lembar KonsultasiBimbingan Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 6 : SOP Pemeriksaan Kadar Asam Urat

Lampiran 7 : SOP Tindakan Pemberian Jus Nanas

Lampiran 8 : Dokumentasi

Lampiran 9 : Informed Concent

Lampiran 10 : Surat Penelitian

xii
DAFTAR SINGKATAN

WHO : World Health Organization

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Kandungan 1 Buah Nanas/905 gram ..................................13

Tabel 1.2 : Tingkat Kemandirian Keluarga..........................................22

Tabel 4.1 : Hasil Pengkajian Hari Pertama Kadar Asam Urat.............. 36

Tabel 4.2 : Hasil Evaluasi Subyek ................. ................. .................. 37

Tabel 4.3 : Hasil Evaluasi Subyek II ................. ................. ................37

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Nyeri dan kemerahan.......................................................9

Gambar 2.2 : Nyeri dibagian persendian...............................................9

Gambar 2.3 : Mencium bau Nanas.......................................................14

Gambar 2.4 : Memilih nanas yang segar..............................................15

Gambar 2.5 : Menekan nanas dengan jari............................................15

Gambar 2.6 : Nanas yang tidak boleh di konsumsi..............................16

xv
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Arthritis Gout merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan serangan

mendadak, berulang, dan disertai dengan arthritis yang terasa sangat nyeri

karena adanya endapan kristal monosodium urat atau asam urat yang

terkumpul didalam sendi. Akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam

darah hiperurisemia jika kadar asam urat lebih dari 7,5mg/dl.1Asam urat

berasal dari nama senyawa turunan dari purin atau produk akhir dari

pemecahan purin. Sekitar 85%Asam uarat dapat di produksi sendiri oleh

tubuh melalui metabolisme Nukleotida purin.2

Prevalensi Arthritis Gout di dunia menurut World Health Organization

(WHO) 2018, mengalami kenaikan dengan jumlah 1370 juta (33,3%). 3 Data

yang disampaikan oleh Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 disebutkan jumlah

penderita arthritis gout di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2013

ke 2018, dari angka 7,3% menjadi 11,9%.5Data yang didapat dari 34 Provinsi

yang ada di Indonesia angka penyakit arthritis gout di Provinsi Jawa Tengan

pada tahun 2018 sebesar 7,10%.6 Penduduk di Kecamatan Tembalang pada

tahun 2019 berjumlah 46.620 jiwa yang terdiri dari laki-laki 23.530 jiwa dan

perempuan 23.090 jiwa. Jumlah penderita asam urat di puskesmas Rowosari

bedasarkan data mengalamai peningkat dari taun 2018 ke 2019, dari 50 orang

menjadi 71 orang. Faktor penyebab arthritis gout adalah perbedaan

lingkungan, diet, genetik dan usia.4

1
2

Arthritis gout ditandai dengan nyeri dibagian otot, persendian lutut.Selain

nyeri sendi mengalamii pembengkakan dan kemerahan.6Arthritis goutyaitu

penyakit yang menyerang persendian tubuh. Asam urat umumnya menyerang

sendi jari tangan, tumit, jari kaki, siku, lutut,dan pergelangan tangan. 7Arthritis

gout ditandai dengan nyeri yang hebat dirasakan pada satu atau beberapa

sendi.8

Dampak arthritis goutapabila melebihi batas aman, maka bahaya yang

terjadi pada ginjal dan jantung. Pada penderita hiperurisemia beresiko

meningkatkan pembentukan batu asam urat diginjal dan batu kalsium oksalat.

Kedua batu ini akan menyebabkan tinggimya tekanan di ginjal dan pembuluh

darah, sehingga dinding pembuluh darah semakin tebal dan aliran darah ke

ginjal semakin berkurang. Inilah yang menyebabkan kerusakan ginjal.7

Penanganan arthritis gout ini ada dua cara yaitu dengan cara farmakologi

dan non farmakologi. Penanganan secara non farmakologi dapat dilakukan

dengan berbagai cara. Pengobatan dengan herbal alami lebih aman karena

sifatnya meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan secara menyeluruh

bisa diterapkan dengan pemberian jus nanas.6

Nanas memiliki banyak kandungan antara lain serat makanan, vitamin C,

vitamin B6, thiamin, magnesium dan enzim bromelain. Kandungan aktif buah

nanas memiliki pengaruh besar untuk menghancur kristal didalam tubuh.

Vitamin C yang didalam buah nanas membantu meningkatkan ekskresi

(pembuangan) asam urat melalui urin dan meningkatkan daya tahan tubuh.
3

Vitamin B6 yang berfungsi untuk membantu distribusi air ke seluruh

tubuhdan masuk kedalam jaringan secara maksimal untuk mencegah

pengendapan kristal asam urat.9,10

Penelitian yang dilakukan oleh Annita pada tahun 2018 dengan judul

Pengaruh Konsumsi Jus Nanas Terhadap Kadar Asam urat Pada penderita

Arthritis Gout. Menghasilkan dari 21 responden mengalami penurunan

dengan rata-rata sebelum di berikan terapi jus nanas laki- laki 8.817 mg/dl

dan wanita 8.520 mg/dl. Setelah diberikan terapi jus nanas mengalami

penuruanan dengan rata-rata laki-laki 7.383 mg/dl dan wanita 7.060 mg/dl.

Pemberian terapi jus ini diberikan 1x sehari selama 14 hari berturut-turut

diminum 1 jam sebelum makan sore.10 Penelitian selanjutnya yang dilakukan

oleh Desi Alvionita pada tahun 2014 dengan judul Pengaruh Konsumsi jus

nanas Terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia di UPT Panti Werdha

Mojopahit Mojokerto. Menghasilkan dari 21 responden mengalami

penurunan dengan rata-rata sebelum di berikan terapi jus nanas 8.7 mg/dl.

Setelah diberikan terapi jus nanas mengalami penuruanan dengan rata-rata 8.4

mg/dl. Sehingga 90,5% mengalami penurunan kadar asam urat di UPT

Werdha Mojopahit Mojokerto.11

Dukungan keluarga merupakan tindakan primer untuk pasien dalam

menangani masalah kesehatan. Keluarga adalah dukungan pertama bagi

pasien arthritis gout dalam mempertahankan kesehatan. Keluarga berperan

penting dalam perawatan atau pencegahan kesehatan pada anggota keluarga

lainnya. Pengetahuan tentang penyakit arthritis gout harus dimiliki oleh


4

keluarga, semakin baik pengetahuan keluarga disertai dengan sikap yang

baik, maka akan menimbulkan perilaku yang semakin baik pula dan

pengetahuan tersebuta kan lebih berarti. Peran perawat dalam memberikan

edukasi mengenai tanda gejala penyakit, penyebab, komplikasi serta

pengobatan arthritis gout sangatlah penting dalam menunjang kesembuhan

anggota keluarga, seperti memberikan konseling, pendidikan kesehatan, serta

kolaborasi dalam perawatan untuk menentukan pengobatan arthritis gout pada

keluarga12 Bedasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk

melaksanakan studi kasus dengan judul "Penerapan Konsumsi Jus Nanas

Untuk Menurunkan Kadar Asam Urat Pada Penderita Arthritis Gout".

B. Rumusan Masalah

Bagaimana pemberian jus nanas dapat menurunkan kadar asam urat pada

penderita arthritis gout?

C. Tujuan Studi Kasus

Menggambarkan penerapan konsumsi jus nanas terhadap kadar asam urat

pada penderita arthritis goutdi Wilayah Puskesmas Rowosari Semarang.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Masyarakat

Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi alternatif untuk

menurunkan kadar asam urat pada penderita arthritis gout dengan


5

menggunakan Penerapan Konsumsi Jus Nanas dalam menurunkan

Kadar Asam Urat Pada Penderita Arthritis Gout.

2. Bagi pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan

Hasil penulisan ini diharapkan dapat memperluas ilmu

pengetahuan dan teknologi di bidang keperawatan dalam penerapan

Konsumsi Jus Nanas Terhadap Kadar Asam Urat Pada Penderita

Arthritis Gout.

3. Penulis

Hasil penulis ini diharapkan dapat menjadi sumber data dan

informasi untuk melakukan studi kasus selanjutnya tentang manfaat

lain dari penerapan pemberian Konsumsi Jus Nanas Terhadap Kadar

Asam Urat Pada Penderita Arthritis Gout.


6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
.

A. KONSEP ARTHRITIS GOUT

1. Definisi

Arthritis Goutmerupakan suatu penyakit yang ditandai dengan

serangan mendadak, berulang, dan disertai dengan Arthritis yang terasa

sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium urat atau asam

urat yang terkumpul di dalam sendi akibat dari tingginya kadar asam

urat di dalam darah hiperurisemia, jika kadar asam urat lebih dari

7,5mg/dl.1Asam urat berasal dari nama senyawa turunan dari purin atau

produk akhir dari pemecahan purin. Sekitar 85% Asam uratdapat di

produksi sendiri oleh tubuh melalui metabolisme nukleotida purin.2

2. Penyebab

Penyakit athritis gout dapat dipicu oleh berbagai faktor. Faktor-

faktor yang memiliki potensi menimbulkan masalah atau kerugian

kesehatan biasa disebut dengan faktor risiko. Dengan mengetahui faktor

risiko penyakit asam urat, diharapkan dapat membantu masyarakat

mengurangi risiko penyakit tersebut. Beberapa faktor yang dapat memicu

penyakit asam urat diuraikan sebagai berikut:2

a. Keturunan (Genetik)

Keturunan atau genetik merupakan salah satu faktor risiko penyakit

asam urat. Orang dengan riwayat keluarga menderita penyakit

asam urat memiliki risiko lebih besar untuk terkena penyakit asam

6
7

urat, jika seseorang memiliki riwayat orangtua menderita penyakit

asam urat, sebaiknya melakukan pencegahan dengan menerapkan

gaya hidup sehat.

b. Jenis kelamin

Jenis kelamin merupakan salah satu faktor risiko penyakit asam

urat. pria lebih berisiko terkena penyakit asam urat, risiko terkena

penyakit asam urat akan sama besar pada wanita yang telah

memasuki masa menopause, pria cenderung lebih berisiko

mengalami penyakit asam urat dibandingkan dengan wanita karena

pria tidak memiliki hormon estrogen. Hormon estrogen adalah

hormon yang hanya dimiliki oleh wanita. Hormon inilah yang

membantu pengeluaran asam urat melalui urine.

c. Usia

Usia merupakan salah satu faktor resiko penyakit asam urat.

berkaitan dengan adanya peningkatan kadar asam urat seiring

dengan dengan bertambahnya usia, terutama pada pria. Sementara

itu, peningkatan kadar asam urat pada wanita cenderung terjadi

atau dimulai pada masa menopause.

d. Obesitas

Obesitas dapat memicu terjadinya penyakit asam urat akibat pola

makan yang tidak seimbang. Orang yang mengalami obesitas

cenderung tidak menjaga asupan makanannya, termasuk asupan

protein, lemak, dan karbohidratyang tidak seimbang sehingga kadar


8

purin meningkat atau terjadi kondisi hiperurisemia dan terjadi

penumpukan asam urat.

e. Konsumsi Makanan Tinggi Purin

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa penyakit asam

urat dapat dipengaruhi oleh asupan tinggi purin yang didapatkan

dari makanan. Asam urat sendiri merupakan hasil metabolisme dari

purin. Tubuh manusia sebenernya telah mengandung purin sebesar

85% sehingga purin yang boleh didapatkan dari luar tubuh (dari

makanan) hanya sebesar 15%.

f. Konsumsi Alkohol

Alkohol juga diketahui menjadi salah satu faktor risiko terjadinya

penyakit asam urat. Alkohol memiliki kandungan purin di

dalamnya dan dapat memicu pengeluaran cairan. Dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia).

g. Obat-obatan

Penggunaan obat-obatan juga menjadi salah satu faktor risiko

terjadinya penyakit asam urat. Beberapa obat-obatan diketahui

dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia),

seperti obat diuretik thiazide, cyclosporine, asam asetilsalisat atau

aspirin dosis rendah, dan obat kemoterapi. Penggunaan obat-obatan

tersebut harus disesuaikan dengan anjuran dokter.


9

3. Tanda dan Gejala

a. Selalu merasa capai dan badan terasa pegal-pegal

b. Nyeri dibagian otot, persendian pinggang, lutut, punggung dan

bahu, selain nyeri, biasanya juga ditandai dengan timbulnya

pembengkakan, kemerahan serta rasa sangat nyeri pada bagian

persendian, baik di pagi hari maupun malam hari. Rasa nyeri

tersebut biasanya bertambah parah dan hebat pada saat udara

dingin atau musim penghujan.

Gambar 2.1 Nyeri dan kemerahan

Gambar 2.2 Nyeri dibagian persendian

c. Sering buang air kecil di pagi hari saat bangun tidur, maupun

malam hari, biasanya lebih sering di malam hari.


10

d. Muncul rasa linu dan kesemutan yang sangat parah. 7

4. Patofisiologi

Arthritis gout merupakan hasil metabolisme didalam tubuh, yang

kadarnya tidak boleh berlebih. Asam urat memiliki bentuk kristal-

kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin, yaitu salah

satu senyawa basa organik yang menyusun asam nukleat (asam inti dari

sel) dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentukan

protein. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh pada setiap

metabolisme normal dihasilkan asam urat. Normalnya, asam urat ini

akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin,

karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada

menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Hal ini yang dapat

meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak

mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak purin. Asam

urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian

sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.8

5. Komplikasi

Komplikasi yang terjadi akibat dideritanya penyakit asam urat adalah

munculnya berbagai permasalahan di bagian ginjal pada penderita. 8

a. Nefropati asam urat

Peningkatan asam urat di dalam urin menyebabkan nefropati asam

urat. Komplikasi asam urat ini terbagi ke dalam dua bentuk, yaitu
11

batu asam urat biasanya terjadi pada penderita yang memiliki asam

urat lebih tinggi dari 13 mg/dl. Pada kondisi ini pembuangan asam

urat lebih dari 1.100 mg/dl. Faktor yang memacu timbulnya asam

urat keasaman dan konsentrasi urin. Nefropati asam urat akut

terjadi pada individu yang mengalami gagal ginjal akut. Ini

disebabkan oleh adanya timbunan kristal asam urat di bagian

tubulus ginjal dan saluran ureter.

b. Nefropati urat

Ditemukan kristal urat di dalam jaringan interstitial dalam ginjal.

Biasanya penderita komplikasi ini juga menderita tekanan darah

tinggi. Selain itu , juga mendederita kelainan seperti proteinuria

disertai penurunan fungsi ginjal. Kadar asam urat penderita

biasanya lebih dari 13 mg/dl pada laki-laki atau lebih dari 10 mg/dl

pada wanita.

c. Kondisi rawan asam urat

Kondisi rawan asam urat adalah tidak semua orang dengan

peningkatan asam urat akan menderita asam urat akan menderita

asam urat. Selama ini penyakit rematik juga diidentikkan dengan

asam urat. Namun, dalam kenyataannya tidak semua penyakit

rematik berkaitan dengan peningkatan asam urat. Hanya saja pada

kondisi tertentu memang dapat memicu terjadinya penyakit asam

urat.
12

B. KONSEP TERAPI JUS NANAS

1. Pengertian

Jus nanas merupakan terapi yang berfungsi untuk penyembuhan

pada penderita arthritis gout dengan menggunakan media berupa buah

nanas yang dihaluskan menggunakan blender dan diberikan kepada

pasien yang terkena arthrtitis gout.13

2. Kandungan Nanas

Nanas memiliki banyak kandungan antara lain serat makanan,

vitamin C, thiamin, magnesium dan enzim bromelain. Kandungan aktif

buah nanas memiliki pengaruh besar dalam tubuh. Selain itu nanas

mengandung vitamin B6 yang berfungsi untuk membantu distribusi air

keseluruh tubuh. Kecukupan vitamin B6 ini sangat bermanfaat untuk

mencegah pengendapan kristal pada arthritis gout. Selain vitamin B6

Nanas juga memiliki enzim bromelin yang secara alami ada dalam buah

nanas juga diketahui dapat mempercepat penyembuhan nyeri pada

arthtris gout. nanas juga mempunyai kualitas anti-inflamasi, sehingga

nanas dapat mengurangi rasa sakit pada arthtris gout.9,10,14


13

Tabel 1.1

Kandungan 1 Buah Nanas/905 gram

KANDUNGAN 1 BUAH NANAS NILAI GIZI

1 buah nanas segar memiliki berat 905 gram

vitamin C 433 mg/ 905gram

serat makanan 12.7 gram/ 905 gram

vitamin B6 1.0 mg/ 905 gram

Thiamin 0.7 mg/ 905 gram

Megnesium 109 mg/ 905 gram

3. Manfaat Nanas

Manfaat Nanas yaitu : 14

a. Nanas dapat mengobati pilek

b. Nanas membantu menguatkan tulang manusia

c. Nanas membantu menyehatkan gusi dan gigi

d. Nanas dapat mengobati bagi penderita arthritis

e. Nanas mengurangi resiko terkena kanker

f. Nanas membantu menjaga kesehatan jantung

g. Nanas dapat menurunkan risiko atherosclerosis

h. Nanas dapat membantu menurunkan untuk penderita hipertensi

i. Nanas membantu menjaga kesehatan pencernaan

j. Nanas membantu membersihkan cacing parasit di dalam usus


14

4. Cara Memilih Nanas

Cara memilih Nanas yaitu : 14

a. Mencium bau nanas

Caranya dengan mendekatkan hidung di bagian bawah buah nanas,

apabila nanas tidak berbau bisa jadi nanas belum matang, apabila

nanas berbau manis bercampur dengan alkohol atau cuka nanas

menandakan terlalu matang atau mulai busuk.

Gambar 2.3 Mencium bau Nanas

b. Memilih nanas yang segar

Nanas yang bagus dan segar akan memantulkan warna kuning

keemasan atau warna kulit mengkilap, nanas yang berwarna hijau

bukan berarti nanas itu mentah, ada beberapa varietas nanas matang

dengan warna hijau.


15

Gambar 2.4 Memilih nanas yang segar

c. Menekan nanas dengan jari

Nanas apabila di tekan dengan jari lembek sekali sebaiknya nanas

jangan di beli dan jangan di konsumsi, karena nanas sudah mulai

membusuk dan kandungannya sudah mulai berkurang.

Gambar 2.5Menekan nanas dengan jari

d. Nanas yang tidak boleh di konsumsi

Nanas yang kulitnya berkerut, nanas rusak, nanas retak, nanas yang

berjamur dan nanas yang berwarna kecoklatan.


16

Gambar 2.6 (Nanas yang tidak boleh di konsumsi)

5. Langkah-langkah Pembuatan Jus Nanas

a. Persiapkan lingkungan

b. Siapkan alat dan bahan :

1) Blender

2) Pisau

3) Talena

4) Saringan jus

5) Gelas

6) Nanas 200 gram

7) Air 100 ml

c. Cuci nanas hingga bersih

d. Kupas nanas dan pisahkan dengan kulitnya

e. Potong nanas

f. Masukan potongan nanas (semua bagian nanas) ke dalam blender

dan beri air 100 ml tanpa diberi gula

g. Blender hingga halus

h. Masukan nanas yang sudah diblender tanpa gula


17

i. Siap disajikan dan berikan kepada klien yang terkena arthritisgout

j. Lakukan terapi jus nanas 1 kali sehari selama 14 hari berturut-

turut, 1 jam setelah makan sore

C. KONSEP KELUARGA

1. Definisi Keluarga

Berikut definisi keluarga menurut beberapa ahli :15

a) Bailon dan Malagya mendefinisikan sebagai berikut : “Keluarga

adalah dua atau lebih individu yang tinggal dalam satu rumah tangga

karena adanya berhubungan darah, perkawinan ataua adopsi. Mereka

saling berinteraksi satu sama yang lainnya, mempunyai peran

masing-masing menciptakan dan mempertahankan suatu budaya”.

b) Menurut Departemen Kesehatan mendefinisikan sebagai berikut:

“keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas

kepala keluarga serta beberapa orang berkumpul dan tinggal di satu

atap dengan keadaan saling bergantungan”.

c) Menurut Duvall keluarga merupakan sekumpulan orang yang

dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang

bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang

umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental,emosional dan

sosial dari tiap anggota.

d) Menurut Bailon dan Maglaya, Keluarga adalah kumpulan dua orang

atau lebih yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau

adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama
18

lain dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu

budaya.

2. Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga merupakan hasil atau konsekuensi dari struktur keluarga

atau sesuatu tentang apa yang dilakukan oleh keluarga. Terdapat

beberapa fungsi keluarga menurut Friedman:16

a. Fungsi Afektif

Fungsi afektif merupakan fungsi keluarga dalam memenuhi

kebutuhan pemeliharaan kepribadian dari anggota keluarga.

Merupakan respon dari keluarga terhadap kondisi dan situasi yang

dialami tiap anggota keluarga baik senang maupun sedih, dengan

melihat bagaimana cara keluarga mengekspresikan kasih sayang.

b. Fungsi Sosialiisasi

Fungsi sosialisasi tercermin dalam melakukan pembinaan sosialisasi

pada anak, membentuk nilai dan norma yang diyakini anak,

memberikan batasan perilaku yang boleh dan tidak boleh pada anak,

meneruskan nilai-nilai budaya keluarga

c. Fungsi Perawatan Kesehatan

Fungsi perawatan kesehatan keluarga merupakan fungsi keluarga

dalam melindungi keamanan dan kesehatan seluruh angota keluarga

serta menjamin pemenuhan kebutuhan perkembangan fisik, mental

dan spiritual, dengan cara memelihara dan merawat anggota keluarga

serta mengenali kondisi sakit setiap anggota keluarga


19

d. Fungsi Ekonomi

Fungsi ekonomi, untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti

sandang, pangan, papan dan kebutuhan lainnya melalui keefektifan

sumber daya keluarga. Mencari sumber penghasilan guna memenuhi

kebutuhan keluarga, pengaturan penghasilan keluarga, menabung

untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

e. Fungsi Biologis

Fungsi biolois, bukan hanya ditujukkan untuk meneruskan keturunan

tetapi untuk memelihara dan membesarkan anak untuk kelanjutan

generasi selanjutnya.

f. Fungsi Psikologis

Fungsi psikologis, terlihat bagaimana keluarga memberikan kasih

sayang dan rasa aman, memberikan perhatian diantara anggota

keluarga, membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan

memberikan identitas keluarga.

g. Fungsi pendidikan

Fungsi pendidikan diberikan keluarga dalam rangka meberikan

pengtahuan, ketrampilan, membentuk perilaku anak, mempersiakan

anak untuk kehidupan dewasa, mendidik anak sesuai dengan

tingkatan perkembangan
20

3. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga


a. Tahap 1, pasangan baru menikah (keluarga baru)

Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah membina

hubungan perkawinan yang saling memuaskan, membina hubungan

harmonis dan saudara dan kerabat, dan merencanakan keluarga

(termasuk merencanakan jumlah anak yang dinginkan ).

b. Tahap 2, menanti kelahiran (child bearing family) atau anak tertua

Adalah bayi berusia kurang dari 1 bulan. Tugas perkembangan

keluarga pada tahap ini adalah menyiapkan anggota keluarnnga baru

(bayi dalamkeluarga), membagi waktu untuk individu, pasangan dan

keluarga.

c. Tahap 3, keluarga degan anak prasekolah atau anak tertua berusia

2,5 tahun

Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah menyatukan

kebutuhan masing-masing anggota keluarga, antara lain ruang atau

kamar pribadi dan keamanan, mensosalisasikan anak-anak,

menyatukan keinginan anak-anak yang berbeda dan

mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga

d. Tahap 4 keluarga dengan anak sekolah atau anak tertua berusia 7

tahun sampai 12 tahun

Tugas perkembanga keluarga pada tahap ini adalah mensosialisaskan

anak-anak termasuk membantu anak-anak membina hubungan

dengan teman sebaya, mempertahankan hubungan perkawinan yang


21

memuaskan dan memenuhi kebutuhan kesehatan masing-masing

anggota keluarga.

e. Tahap 5, keluarga dengan remaja atau dengan anak tertua berusia 13

tahun sampai 20 tahun.

Tugas perkembangan pada tahap ini adalah mengimbangi kebebasan

remaja dengan tanggung jawab yang sejalan dengan maturitas

remaja, memfokuskan kembali hubungan perkawinan dan

melakukan komuikasi yang terbuka di antara orang tua dengan anak-

anak remaja.

f. Tahap 6, keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)

Keluarga pada tahap ini adalah menambahi anggota keluarga dengan

kehadiran anggota keluarga yang baru melalui pernikahan anak-anak

yang telah dewasa, mental kembali hubungan perkawinan,

menyiapkan datangnya proses penuaan, termasuk timbulnya

masalah-masalah kesehatan.

g. Tahap 7, keluarga usia pertengahan

Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah

mempertahankan kontak dengan anak dan cucu, memperkuat

hubungan perkawinan, dan meningatkan usaha promosi kesehatan.

h. Tahap 8, kelurga usia lanjut

Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah menata kembali

kehidupan yang memuaskan, menyesuaikan kehidupan dengan

penghasilan yang berkurang, mempertahankan hubungan


22

perkawinan, menerima kehilangan pasangan, mempertahankan

kontak dengan masyarakat dan menemukan arti hidup. 15

4. Tingkat Kemandirian Keluarga

Tingkat Kemandirian Keluarga menurut Depkes 2006, kemandirian

keluarga dibagi menjadi empat

Tabel 1.2
Tingkat Kemandirian Keluarga
Tingkat kemandirian 1 (keluarga a. menerima petugas perawatan kesehatan
mandiri tingkat 1/KM-1) masyarakat
b. menerima pelayanan keperawatan yang
diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan.

Tingkat kmandirian II (kelarga a. Menerima pelayanan keperawatan yang


mandri tingkat II/KM-II) diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan.
b. Tahu dan dapat mengungkapkan
masalah kesehatan secara benar.
c. Melakukan tindakan keperawatan
sederhana sesuai yang dianjurkan
d. Memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan secara aktif.

Tingkat kemandirian III (keluarga a. Menerima petugas perawat kesehatan


mandiri tingkat III/KM-III) masyarakat
b. Menerima pelayanan keperawatan yang
diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan.
c. Tahu dan dapat mengungkapkan masalah
kesehatan secara benar.
d. Melakukan tindakan keperawatan
sederhana sesuai yang dianjurkan.
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan secara aktif.
f. Melaksanakan tindakan pencegahan
sesuai anjuran.

Tingkat kemandirian IV a. Menerima petugas perawat kesehatan


(keluarga mandiri tingkat masyarakat
IV/KM-IV) b. Menerima pelayanan keperawatan yang
diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan
c. Tahu dan dapat mengungkapkan
23

masalah kesehatan secara benar.


d. Melakukan tindakan keperawatan
sederhana sesuai yang dianjurkan
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan secara aktif
f. Melaksanakan tindakan pencegahan
sesuai anjuran
g. Melakukan tindakan promotif secara
aktif.16

5. Peran Perawat dalam Keluarga


a. Pendidik : yaitu memberikan pendidikan kesehatan agar keluarga

dapat melakukan perawatankesehatan secara mandiri.

b. Coordinator: yaitu mengatur program kesehatan atau terapi dari

berbagai disiplin ilmu pada perawatan berkelanjutan.

c. Pelaksana : yaitu memberikan perawatan langsung kepada klien dan

keluarga.

d. Pengawas kesehatan : yaitu melakukan kunjungan rumah secara

teratur untuk mengidentifikasi kesehatan keluarga.

e. Konsultan : yaitu perawat sebagai narasumber untuk keluarga dalam

mengatasi masalah kesehatan.

f. Kolaborasi : yaitu bekerja sama dengan tim kesehatan yang lain.

g. Fasilitator : yaitu membantu keluarga mengatasi kendala perawatan

kesehatan (sistem rujukan, nasehat dll)

h. Penemu kasus : yaitu mencegah wabah dengan mengidentifikasi

kasus kesehatan secara dini.

i. Modifikasi lingkungan : menciptakan lingkungan yang sehat.15


24

6. Tipe Keluarga

a. Keluarga inti (Nuclear Family), keluarga yang terdiri atas ayah, ibu

dan anak-anak.

b. Keluarga Besar (Extended Family), keluarga inti yang ditambah oleh

sanak saudara, nenek, kakek, keponakan, sepupu, paman, bibi dan

sebagainya.

c. Keluarga Berantai (Serial Family), keluarga yang terdiri atas wanita

dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan keluarga

inti.

d. Keluarga Duda atau Janda (Single Family) keluarga ini terjadi karena

adanya perceraian atau kematian.

e. Keluarga Komposisi : keluarga yang perkawinannya berpologami

dan hidup secara bersama-sama.

f. Keluarga Kabitas : dua orang yang menjadi satu tanpa pernikahan

tetapi mebentuk satu keluarga.17


25

BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Rencana Studi Kasus

Studi kasus ini termasuk dalam penelitian metode deskriptif. Penelitian

dengan metode deskriptif adalahprosedur pemecahan masalah dengan

menggambarkan keadaan objek pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta

sebagaimana adanya, kemudian dianalisis dan diintepretasikan. Bentuknya

berupa survei, studi korelasi dan studi perkembangan. 18Tujuan studi kasus ini

bertujuan untuk menggambarkan Penerapan Konsumsi Jus Nanas Untuk

Menurunkan Kadar Asam Urat Pada Penderita Arthritis Gout.

B. Subjek Studi Kasus

Subjek dalam penelitian ini menggunakan dua responden dengan kriteria

sebagai berikut : 10

1. Kritera Inklusi

a) Pasien yang menderita arthritis gout

b) Pasien bersedia menjadi responden

c) Pasien yang tidak minum obat arthritis gout

d) Pasien berumur 40-52 tahun

e) Pasien berjenis kelamin laki-laki dan perempuan

2. Kriteria Eksklusi

a) Pasien menolak sebelum diberikan terapi jus nanas

b) Pasien mengundurkan diri tidak mau diberikan terapi jus nanas

25
26

C. Fokus Studi Kasus

Studi kasus ini fokus pada Penerapan Konsumsi Jus Nanas Untuk

Menurunkan Kadar Asam Urat Pada Penderita Arthritis Gout.

D. Definisi Oprasional Studi Kasus

1. Arthritis Gout merupakan suatu penyakit yang terjadi pada persendian

atau otot karena adanya tingginya kadar asam urat lebih dari 7,5mg/dl,

yang ditandai dengan nyeri, pembengkakan dan kemerahan.

2. Tetapi Jus nanas merupakan terapi yang berfungsi untuk penyembuhan

pada penderita arthritis gout dengan menggunakan media berupa 200

gram buah nanas yang dihaluskan menggunakan blender dan diberikan

selama 1 kali sehari 1 jam sebelum makan sore dan dilakukan selama 14

hari berturut-turut.

E. Lokasi dan Waktu Penelitian

Studi kasus telah dilakukan di Wilayah Puskesmas Rowosari pelaksanaan

stud ikasus dilaksanakan pada tanggal 9-21 April 2020.

F. Instrumen Studi Kasus

Instrumen yang digunakan penulis dalam studi kasus ini adalah alat pengukur

kadar asam urat studi kasusmenggunakan alat Easy Touch GGC(alat

pengukur asam urat),Blood lancet(jarum penusuk),kapas alkohol, strip tes

asam urat.

G. Metode Pengumpulan Data

1) Mengurus perjanjian dengan Puskesmas Rowosari untuk melakukan studi

kasus.
27

2) Menjelaskan maksud, tujuan, dan waktu studi kasus kepada Kepala

Puskesmas Rowosari atau perawat penanggung jawab di tempat studi

kasus dan meminta persetujuan untuk melibatkan subjek dalam studi

kasus.

3) memilih subjek I dan subyek II sesuai dengan kriteria insklusi dan

eksklusi

4) Meminta subjek I dan d penelitian untuk mendatangani lembar informed

consent sebagai persetujuan menjadi subjek penelitian.

5) Melakukan pengecekan pada subyek I dan subyek II dengan

menggunakan alat Easy Touch GGC untuk mengetahui kadar asam urat

6) Memberikan terapi jus nanas pada subyek I dan subyek II 1 kali sehari

1jam sebelum makan sore dan dilakukan selama 14 hari berturut-turut

pada subyek I pada pukul 17.00 wib dan subyek II pada pukul 18.30 wib

7) Melakukan evaluasi pengukuran kadar asam urat pada subyek I dan

subyek II dengan menggunakan alat Easy Touch GGC pada hari ke 15

8) Melakukan pengolahan data

9) Menyajikan hasil pengolahan data atau hasil studi kasus dalam bentuk

tabel maupun narasi


28

H. Analisa Data Pengkajian Data

1) Analisa Data

Analisis deskriptif adalah suatu prosedur pengolahan data dengan

menggambarkan dan meringkas data secara ilmiah dalam bentuk tabel

atau grafik. Salah satu pengamatan yang dilakukan pada tahap analisis

deskriptif adalah pengamatan terhadap tabel frekuensi. Tabel frekuensi

terdiri atas kolom-kolom yang memuat frekuensi dan persentase untuk

setiap kategori.19 Pengolahan data ini dilakukan untuk mengetahui

adanya penurunan pada penderita arthritis gout dengan cara di cek

menggunakan alat Easy Touch GGC (alat pengukur asam urat) sebelum

dan sesudah dilakukan intervensi terapi konsumsi jus nanas terhadap

kadar asam urat pada penderita Arthritis gout.

2) Penyajian Data

Penyajian data setelah dikakukan pengkajian data dan didapatkan

hasil studi kasus akan dilanjutkan dalam bentuk tabel dan teks.

I. Etika Studi Kasus

Masalah etika studi kasus keperawatan merupakan masalah yang sangat

penting dalam studi kasus, mengingat penelitian keperawatan berhubungan

langsung dengan manusia, maka segi etika studi kasus harus diperhatikan.

Menurut Macnee pertimbangan etik dalam studi kasus ini dilakukan dengan

prinsip – prinsip The Five Right of HumanSubjects in Research :20


29

1. Hak Self Determination

Hak untuk membuat keputusan secara sadar dan dipahami dengan baik

yang di miliki oleh klien serta tidak dalam penelitian atau mengundurkan

diri dari penelitian.

2. Hak Privacy dan Dignity

Bahwa klien mempunyai hak untuk dihargai tentang hal – hal yang

dilakukan dan apa yang dilakukan terhadap mereka serta kapan dan

bagaimana hal – hal tentang mereka yang dibagi dengan orang lain.

3. Hak Anonymity dan Confidentiality

Semua informasi yang di dapat klien harus dijaga kerahasiaannya

sehingga orang lain tidak bisa langsung dikaitkan dengan klien tentang

keterlibatannya dipenelitian. Peneliti harus menyimpan dokumen dari

hasil pengumpulan data seperti lembar persetujuan, biodata, kaset

rekaman, transkrip wawancara yang hanya bisa diakses oleh peneliti dan

peneliti menguraikan data tanpa identitas klien.

4. Hak Terhadap Penanganan yang Adil

Peneliti memberi hak individu yang sama untuk terlibat atau dipilih di

dalam penelitian tanpa diskriminasi dan diberi penanganan dengan cara

menghormati seluruh persetujuan yang disetujui dan untuk penanganan

masalah yang muncul selama penelitian.


30

5. Hak untuk Mendapatkan Perlindungan

Peneliti harus melindungi klien dari ketidaknyamanan, kerugian,

exploitasi dan peneliti harus memberikan jaminan untuk meminimalkan

bahaya dari penelitian serta memaksimalkan manfaat penelitian.


BAB IV
HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan hasil studi kasus beserta pembahasan yang meliputi

penjabaran data umum dan data khusus serta analisis mengenai Penerapan

Konsumsi jus nanas untuk menurunkan kadar asam urat pada penderita Arthritis

Gout di Wilayah Puskesmas Rowosari Semarang.

A. Hasil Studi Kasus

1. Gambaran Lokasi Studi Kasus

Studi kasus ini dilakukan di Wilayah Puskesmas Rowosari

Semarang yang terletak di Jalan Raya Rowosari, Kecamatan Tembalang,

Kota Semarang Jawa Tengah. Puskesmas Rowosari berdiri pada Senin

Pon 27 Juli 1998 yang disahkan oleh Bapak Soetresno. Puskesmas

Rowosari membawahi 5 kelurahan yaitu Rowosari, Meteseh, Tembalang,

Kramas, dan Bulusan dengan wilayah sebelah timur Kabupaten Demak,

sebelah barat Kecamatan Candisari, sebelah selatan Kecamatan

Banyumanik, dan sebelah utara Kelurahan Mangunharjo. Fasilitas yang

dimiliki pada Puskesmas ini meliputi ruang pemeriksaan umum, ruang

pemeriksaan gigi dan mulut, ruang KIA, KB dan imunisasi, ruang

MTBS, ruang gizi, farmasi dan laboratorium.

Penduduk di Kecamatan Tembalang pada tahun 2019 berjumlah

46.620 jiwa yang terdiri dari laki-laki 23.530 jiwa dan perempuan 23.090

jiwa. Jumlah penderita asam urat di puskesmas Rowosari bedasarkan

31
32

data mengalamai peningkat dari taun 2018 ke 2019, dari 50 orang

menjadi 71 orang. Pelayanan kesehatan yang diberikan pada penduduk

berupa pengobatan langsung ke Puskesmas Rowosari sebagai upaya

kuratif. Upaya promotif dan preventif dilakukan melalui pembinaan di

posyandu masing-masing wilayah. Kegiatan pengolahan keluarga

dilakukan oleh puskesmas Rowosari melalui program PIS-PK (Program

Pengelolaan Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga). Pelayanan

kesehatan terkait dengan asam urat sendiri puskesmas memiliki program

Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) dan Posbindu (Pos

Pembinaan Terpadu) di setiap masing-masing wilayah. Tujuan diadakan

keduanya program tersebut adalah untuk deteksi dini mengenai penyakit

tidak menular pada masyarakat.

2. Gambaran Subyek Studi Kasus

Dalam Studi ini dipilih dua orang sebagai studi kasus yaitu subyek I dan

subyek II, kedua subyek ini sudah sesuaidengan kriteria yang ditetapkan.

a. Subyek I

Pengkajian pada subyek I dilakukan pada tanggal 9 Maret 2020

pukul 14.00 WIB. Subyek I Ny. S usia 52 tahun dengan berlatar

belakang pendidikan tidak sekolah, pekerjaan sebagai buruh tani, ,

mampu beraktivitas sehari-hari seperti biasa dan berkomunikasi

secara verbal. Ny. S tinggal berdua bersama suaminya yaitu Tn. A

yang berusia 54 tahun, tipe keluarga Ny. S yaitu keluarga (Extended

Family) dan tahap perkembangan keluarga yaitu tahap masa tua, Ny.
33

S memiliki riwayat penyakit asam urat. Penyakit asam urat yang

diderita oleh Ny. S sudah dialami 6 bulan yang lalu. Ketika

dilakukan pengkajian awal didapatkan data kadar asam urat 13.3

mg/dL. Indeks Masa Tubuh (IMT) subyek 25 (overweight).Subyek I

sering sekali memakan tape dan emping, riwayat lain dari yang

dikeluhkan subyek I adalah memiliki penyakit Diabetes Mellitus tipe

2 dengan kadar glukosa darah sewaktu 215 mg/dL.

Hasil pengkajian pada 5 fungsi perawatan keluarga, diperoleh

dari data subyek dan keluarga tidak mengetahui tentang penyakit

Arthritis Gout dan faktor yang mempengaruhi Arthritis Gout,

keluarga memberikan keputusan tindakan yang tepat apabila Ny. S

terkena sakit Tn. A akan mengajak Ny. S ke Puskesmas terdekat.

Mempertahankan suasana rumah yang sehat dibuktikan dengan Ny.

S sering membersihkan rumah setiap pagi sebelum berangkat ke

sawah dengan cara menyapu dan mengepel rumah, anak dan cucunya

selalu kerumah Ny. S untuk berkumpul bersama dengan Ny. S

menggunakan fasilitas kesehatan yang ada dimasyarakat dibuktikan

dengan subyek dan suaminya rutin memeriksakan kesehatannya

selama 1 bulan sekali ke Puskesmas, keluarga subyek I mengatakan

belum pernah mengetahui terapi komplementer.

Subyek tidak meminum obat asam urat dan obat DM tipe 2.

Asam urat menjadi salah satu faktor yang diduga memiliki hubungan

erat dengan kejadian DM tipe 2. Pada waktu pengkajian berlangsung,


34

terlihat pasien memegangi lututnya ketika dimintai untuk

menunjukan lokasi nyeri. Pada bagian ekstremitas lutut subyek I

terlihat tidak ada pembengkakan maupun luka subyektidak tahu

tentang cara perawatan maupun penanganan dari asam urat yang

dialaminya.

b. Subyek II

Pengkajian pada subyek II dilakukan pada tanggal 9 maret 2020

pukul 18.30 WIB. Subyek II Ny. R usia 50 tahun dengan berlatar

belakang pendidikan tidak sekolah, beragama islam, pekerjaan

sebagai buruh cuci,mampu beraktivitas sehari-hari seperti biasa dan

berkomunikasi secara verbal. Ny.R tinggal di rumah sendiri Ny. R

sudah bercerai dengan suaminya selama 10 tahun dan Ny, R tidak

mempunyai anak, tipe keluarga Ny, R yaitu keluarga single adult

dan tahap perkembangan keluarga yaitu tahap masa tua. Subyek II

memiliki riwayat penyakit asam urat. Penyakit asam urat yang

diderita oleh Ny. R sudah dialami 1 tahun yang lalu. Ketika

dilakukan pengkajian awal didapatkan data kadar asam urat 8.9

mg/dL. IMT subyek 22 (normal). Subyek II sering sekali memakan

sayur kangkung dan sayur kacang-kacangan. Subyek II tidak

memiliki riwayat penyakit penyerta lain.

Hasil pengkajian pada 5 fungsi perawatan keluarga diperoleh dari

data subyek bahwa subyek tinggal sendiri di rumah subyek tidak

mengetahui tentang penyakit Arthritis Gout dan faktor yang


35

mempengaruhi Arthritis Gout, Ny, R memberikan keputusan

tindakan yang tepat apabila Ny, R sakit langsung pergi ke Puskesmas

terdekat. Mempertahankan suasana rumah yang sehat dibuktikan

dengan Ny. R sering membersihkan rumah setiap pagi dan sore

dengan cara menyapu dan mengepel rumah, menggunakan fasilitas

kesehatan yang ada dimasyarakat dibuktikan dengan subyek rutin

memeriksakan kesehatannya selama 1 bulan sekali ke Puskesmas.

Pada waktu pengkajian berlangsung, terlihat pasien memegangi

pergelangan tangan ketika dimintai untuk menunjukan lokasi nyeri

subyek mengusap-usap bagian yang nyeri. Pada bagian pergelangan

tangan subyek II terlihat tidak ada pembengkakan maupun luka,

subyek tidak minum obat asam urat. Subyek tidak tahu tentang cara

perawatan maupun penanganan dari asam urat yang dialaminya.

3. Penerapan Fokus Studi

a. Hasil Pemeriksaan Awal Kadar Asam Urat

Berdasarkan tahapan keperawatan, langkah pertama yang harus

dilakukan pada lansia dengan asam urat adalah pengkajian. Dalam

studi kasus ini pengkajian awal yang dilakukan berfokus pada kadar

asam urat pada penderita Arthritis gout. Hasil pengkajian awal

sebelum dilakukan Penerapan Konsumsi Jus Nanas Untuk

Menurunkan Kadar Asam Urat Pada Penderita Arthritis Gout dapat

dilihat pada tabel 4.1


36

Tabel 4.1
Hasil Pemeriksaan Hari Pertama Kadar Asam Urat pada kedua
Subyek sebelum dilakukan Intervensi Penerapan Jus Nanas

Subyek Aspek yang di nilai Nilai

I Kadar asam urat 13.3 mg/dl


II Kadar asam urat 8.9 mg/dl

Bedasarkan tabel 4.1 dan diketahui bahwa Subyek I mengalami

kadar asam urat yang kriteria tinggi (13,3 mg/dl), sedangkan subyek

II mengalami kadar asam urat yang kriteria sedang (8,9 mg/dl). Hasil

studi kasus observasi diketahui bahwa pada kedua subyek

mengalami salah satu tanda nyeri akibat asam urat yaitu sakit pada

area lutut (ekstremitas bawah baik kanan maupun kiri) dan

persendian pergelangan tangan. Setelah melakukan pengkajian awal

pada hari pertama terkait kadar asam urat yang tinggi dan nyuri

dibagian lutut dan pergelangan tangan pada kedua subyek,

selanjutnya kedua subyek dilakukan intervensi keperawatan dengan

menggunakan penerapan jus nanas untuk menurunkan kadar asam

urat diberikan selama 1 kali sehari 1 jam sebelum makan sore dan

dilakukan selama 14 hari berturut-turut mulai tanggal 9 Maretl 2020

- 22 Maret 2020.

b. Hasil Evaluasi Pemeriksaan Kadar Asam Urat pada Kedua

Subyek Setelah Dilakukan Intervensi Keperawatan Penerapan

Jus Nanas
37

Berdasarkan hasil studi kasus, bahwa sesudah dilakukan intervensi

keperawatan dengan menggunakan penerapan jus nanas selama 14

hari berturut-turut, maka kadar asam urat subyek mengalami

penurunan seperti pada tabel dan diagram di bawah ini.

Subyek I dan subyek II dilakukan penerapan jus nanas selama 14

hari berturut-turut dimulai pada tanggal 9 Maret 2020 - 22 Maret

2020 subyek I pukul 17.00 WIB dan subyek II pukul 18.30 WIB.

Tabel 4.2

Hasil Pemeriksaan Subyek I dan subyek II Setelah Dilakukan Intervensi


Keperawatan Penerapan Jus Nanas

Subyek Tanggal Jam Aspek yang dinilai Nilai

I 22-03-2020 17.00 Kasar Asam Urat 9,2 mg/dl

II 22-03-2020 18.30 Kadar Asam Urat 6,3 mg/dl

Bedasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa setelah dilakukan

intervensi terapi jus nanas selama 14 hari terjadi penurunan kadar

asam urat pada subyek I dari 13,3 mg/dl menjadi 9,2 mg/dl

mengalami penurunan sebanyak 4,1 mg/dl. Sedangkan Subyek II

dari 8,9 mg/dl menjadi 6,3 mg/dl mengalami penurunan sebanyak

2,6 mg/dl.

B. Pembahasan

Studi kasus ini dilakukan melalui perijinan kepada pihak Kepala

Puskesmas Rowosari, menjelaskan maksud dan tujuan serta waktu yang

dilakukan penilitian. Studi kasus ini dilakukan di wilayah Puskesmas

Rowosari. Penelitian melakukan wawancara dan mencari subyek sesuai


38

dengan kriteria insklusi untuk dilakukan penerapan jus nanas untuk

menurunkan kadar asam urat, apabila subyek bersedia mendapatkan

penerapan tersebut, subyek harus bersedia mendatangani informed concent

yang diberikan oleh peneliti. Hasil studi kasus ini tentang penerapan Jus

nanas untuk menurunkan kadar asam urat pada kedua subyek antara

sebelum dan sesudah pemberian penerapan jus nanas selama 14 hari

terdapat hasil penurunan yang signifikan.

Hasil pengkajian, Subyek I didapatkan kadar asam urat 13,3 mg/dl dan

subyek II didapatkan kadar asam urat 8,9 mg/dl. Faktor-faktor yang memicu

peningkatan kadar asam urat pada kedua subyek adalah suatu penyakit yang

ditandai dengan serangan mendadak, berulang, dan disertai dengan Arthritis

yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium urat

atau asam urat yang terkumpul di dalam sendi akibat dari tingginya kadar

asam urat di dalam darah hiperurisemia, jika kadar asam urat lebih dari

7,5mg/dl1

Arhtritis gout dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu faktor keturunan,

seseorang yang menderita arhtritis gout dapat terjadi lebih besar dengan

adanya garis keturunan yang juga menderita arhtritis gout. Selain itu

meningkatnya kadar asam urat karena seseorang sering mengkonsumsi

makanan tinggi purin. Sering mengkonsumsi makanan seperti jeroan,

emping, bayam, kangkung, kacang-kacangan, alkohol secara berlebihan

dapat mempengaruhi kadar asam urat tinggi karena di dalam makanan

tersebut terdapat purin tinggi dan menyebabkan terjadinya asam urat.2


39

Faktor penyebab terjadinya asam urat pada subyek I karena adanya penyakit

Diabetes Mellitus yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun dan subyek

I sering kali mengkonsumsi makan yang tinggi purin, makanan yang sering

di konsumsi subyek I adalah emping dan tape.

Faktor penyebab terjadinya asam urat pada subyek II karena kebiasaan

mengkonsumsi makanan yang tinggi purin ,semakin sering mengkonsumsi

makanan dengan kadar purin tinggi maka semakin tinggi kadar asam urat.2

Subyek II sering sekali memakan sayur kangkung dan sayur kacang-

kacangan, makanan merupakan sumber asam urat eksogen yang

mengandung nukloeprotein, serta hasil sintesis yang secara langsung

menghasilkan sejumlah besar asam urat didalam tubuh.7

Memberikan edukasi dan pengetahuan pada pasien agar dapat mengontrol

dan mengatur pola makan, bukan hanya dalam mengontrol diet DM

melainakn juga memperhatikan diet rendah purin karena akan

mempengaruhi kadar asam urat. Kadar asam urat akan turun lagi pada

pasien DM tipe 2 yang mengalami Hiperfiltrasi ginjal akibat Glikosuria.

Pada akhirnya kadar asam urat akan kembali naik saat fungsi ginjal mulai

mengalami penurunan, karena itu asam urat dapat menjadi biomarket yang

potensial dalam menentukan progresivitas DM tipe 2, awal timbulnya

resistensi insulin dan awal terjadinya kerusakan ginjal. 21

Dukungan keluarga dalam peneliti ini dukungan dari keluarga subyek I

dapat dilihat dari perawatan yang dilakukan ke pasien sedangkan subyek II

tidak mempunyai suami dan anak sehingga tidak ada yang merawatnya.
40

Menurut teori Noorkasiani dan Tamher (2009) menjelaskan dukungan

keluarga yang didapatkan oleh responden berupa dukungan secara

Instrumental, Informasional, penilaian, maupun emosional dukungan

keluarga yang baik dapat mencakup dukungan Informasional, Instrumental,

Penilaian dan emosional. Bedasarkan penelitian oleh Didit Sutiono (2018)

tentang Hubungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet Asam Urat Pada

Lansia di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Wonokromo

Surabaya didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan dukungan keluarga

dengan kepatuhan diet asam uarat (p=0,008), semakin baik dukungan

keluarga kepada penderita asam urat maka semakin patuh menjalani diet

asam urat.22

Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi kadar asam urat didalam

tubuh adalah dengan penerapan jus nanas. Langkah-langkah yang dilakukan

meliputi penulis memperkenalkan diri dengan menyebut nama, menjelaskan

tujuan peneliti, kegiatan peneliti, penulis meminta klien untuk menyetujui

menjadi subyek studi kasus, kemudian peneliti melakukan penerapan jus

nanas, diberikan selama 1 kali sehari 1 jam sebelum makan sore dan

dilakukan selama 14 hari berturut-turut mulai tanggal 9 Maret 2020 - 22

Marat 2020.

Penerapan jus nanas pada subyek I dimulai pada tanggal 9 April 2020

pukul 17.00 WIB. Subyek I tampak aktif dalam mengikuti intruksi dari

peneliti. Peneliti berusaha berkomunikasi dengan subyek I diawali dengan


41

duduk didepan dan sejajar dengan subyek I, peneliti menjelaskan kepada

subyek I instruksi-instruksi yang harus diikuti secara perlahan.

Peneliti kemudian memberikan edukasi dan demontrasi kepada subyek I

beserta keluarga untuk memberikan penerapan jus nanas sebagai penurun

kadar asam urat. Peneliti mengontrak waktu dengan subyek I dan keluarga

subyek untuk melakukan penerapan jus nanas selama 14 berturut- turut

sampai tanggal 22 April 2020.

Pada hari ke 14 tanggal 22 April 2020 pukul 17.00 WIB, peneliti

mendatangi subyek I untuk melakukan kembali penerapan jus nanas dan

melihat perkembangan subyek. Sebelum subyek I melakukan penerapan jus

nanas suyek I mengatakan lututnya sudah tidak merasakan nyeri, setelah

peneliti melakukan penerapan jus nanas kepada subyek I peneliti melakukan

pengecekan kadar asam urat menggunakan alat (Easy Touch GGC) )

terdapathasil penurunan dengan kadar asam urat awal 13,3 mg/dl dan

didapatkan sampai hasil akhir yaitu 9,2 mg/dl pada subyek I, mengalami

penurunan sebanyak 4,1 mg/dl.

Penerapan jus nanas pada subyek II dimulai pada tanggal 9 April 2020

pukul 18.30 WIB. Subyek II tampak aktif dalam mengikuti intruksi dari

peneliti. Peneliti berusaha berkomunikasi dengan subyek II diawali dengan

duduk didepan dan sejajar dengan subyek II, peneliti menjelaskan kepada

subyek I intruksi-intruksi yang harus diikuti secara perlahan.

Peneliti kemudian memberikan edukasi dan demontrasi kepada subyek II

beserta keluarga untuk memeberikan penerapan jus nanas sebagai penurun


42

kadar asam urat. Peneliti mengontrak waktu dengan subyek II dan keluarga

subyek untuk melakukan penerapan jus nanas selama 14 berturut- turut

sampai tanggal 22 April 2020.

Pada hari ke 14 tanggal 22 April 2020 pukul 18.30 WIB, peneliti

mendatangi subyek II untuk melakukan kembali penerapan jus nanas dan

melihat perkembangan subyek. Setelah subyek II melakukan penerapan jus

nanas suyek II mengatakan pergelangan tangan sudah tidak merasakan

nyeri, setelah peneliti melakukan penerapan jus nanas kepada subyek II

peneliti melakukan pengecekan kadar asam urat menggunakan alat (Easy

Touch GGC)terdapat hasil penurunan dengan kadar asam urat awal 8,9

mg/dl dan didapatkan sampai hasil akhir yaitu 6,3 mg/d, mengalami

penurunan sebanyak 2,6 mg/dl.

Pemberian jus nanas merupakan cara yang efektif untuk menurunkan

kadar asam urat pada kedua subyek karena di dalam buah nanas terdapat

banyak kandungan antara lain serat makanan, vitamin C, vitamin B6,

thiamin, magnesium dan enzim bromelain efektif sebagai penghilang rasa

nyeri pada penderita arthritis gout.9,10,14

Mekanisme pada jus nanas memiliki pengaruh besar untuk menghancur

kristal didalam tubuh. Vitamin C yang didalam buah nanas membantu

meningkatkan ekskresi (pembuangan) asam urat melalui urin dan

meningkatkan daya tahan tubuh. Vitamin B6 yang berfungsi untuk

membantu distribusi air ke seluruh tubuh dan masuk kedalam jaringan

secara maksimal untuk mencegah pengendapan kristal asam urat.9,10


43

Penurunan kadar asam urat pada subyek I lebih besar dibandingkan pada

subyek II. Subyek I turun sebanyak 4,1 mg/dl sedangkan subyek II turun

sebanyak 2,6 mg/dl. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain

adanya kontrol diet purin yang baik pada subyek I. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang menyebutkan terdapat hubungan positif antara pola makan

dengan penyakit arthritis gout. Semakin seseorang mengurangi konsumsi

makanan tinggi purin maka semakin turun kadar asam uratnya, dampak dari

penurunan kadar asam urat adalah penurunan nyeri karena endapan kristal

yang ada di dalam tubuh pada sendi berkurang.2,7,8

Hasil studi kasus ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yaitu

penelitian yang dilakukan oleh Annita pada tahun 2018 dengan judul

Pengaruh Konsumsi Jus Nanas Terhadap Kadar Asam urat Pada penderita

Arthritis Gout yang menunjukan bahwa penerapan jus nanas efektif

menurunkan kadar asam urat pada penderita Arthritis gout.

Kandungan aktif buah nanas memiliki pengaruh besar untuk menghancur

kristal didalam tubuh. Vitamin C yang didalam buah nanas membantu

meningkatkan ekskresi (pembuangan) asam urat melalui urin dan

meningkatkan daya tahan tubuh. Vitamin B6 yang berfungsi untuk

membantu distribusi air ke seluruh tubuhdan masuk kedalam jaringan secara

maksimal untuk mencegah pengendapan kristal asam urat

Dalam studi kasus diatas bahwa terapi jus nanas yang dilakukan selama

14 hari berturtut-turut dengan frekuensi 1 kali sehari 1jam sebelum makan

soredapat menurunkan kadar asam urat pada penderita Arthritis Gout klien
44

pada Subyek I semula 13,3 mg/dl menjadi 9,2 mg/dl pada subyek I,

mengalami penurunan sebanyak 4,1 mg/dl dan subyek II semula 8,9 mg/dl

menjadi 6,3 mg/d, mengalami penurunan sebanyak 2,6 mg/dl.

C. Keterbatasan Studi Kasus

Keterbatasan dalam studi kasus salah satunya adalah tidak bisa

mendampingi full untuk melakukan implementasi tindakan dikarenakan ada

social distancing pandemic Covid-19, dan beberapa faktor lainnya adalah

subyek tidak memiliki alat blender di rumah, sehingga pada proses

pelaksanaannya peneliti meminjam alat blender disekitar tetangga subyek.

peneliti berhenti mendampingi pada hari ke 10 dan pada hari ke 11-14 subyek

melakukan penerapan jus nanas tanpa di dampingi oleh peneliti.


45

BAB V
PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil studi kasus tentang penerapan pemberian Jus nanas

untuk menurunkan kadar asam urat pada penderita arthritis gout maka

disimpulkan sebagai berikut:

1. Arthritis Gout merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan serangan

mendadak, berulang, dan disertai dengan arthritis yang terasa sangat

nyeri karena adanya endapan kristal monosodium urat atau asam urat

yang terkumpul didalam sendi. Akibat dari tingginya kadar asam urat di

dalam darah hiperurisemia jika kadar asam urat lebih dari 7,5mg/dl.

2. Subyek I Ny. S usia 52 tahun dengan berlatar belakang pendidikan tidak

sekolah, pekerjaan sebagai buruh tani, beragama Islam. Subyek II Ny. R

usia 50 tahun dengan berlatar belakang pendidikan tidak sekolah,

beragama islam, pekerjaan sebagai buruh cuci.

3. Terdapat penurunan kadar asam urat pada Subyek I dan subyek II antara

sebelum dan sesudah penerapan konsumsi jus nanas selama 14 hari

dengan menggunakan alat ukur asam urat (Easy Touch GGC) subyek I

dari 13.3 mg/dl menjadi 8.9 mg/dl sedangkan Subyek II dari 8.9 mg/dl

menjadi 6.3 mg/dl.

4. Terapi jus nanas selama 14 hari pemberian secara berturut-turut di

minum 1x sehari 1 jam sebelum makan sore dapat untuk menurunkan

kadar asam urat pada penderita Arthritis Gout


46

B. Saran

Bedasarkan analisa dan kesimpulan penelitian maka dalam sub bab ini

penulis akan menyampaikan saran diantaranya:

1. Bagi Masyarakat

Penerapan terapi jus nanas pada pasien arthritis gout dapat

menurunkan kadar asam urat sehingga dapat diaplikasin dalam

kehidupan sehari-hari.

2. Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan

Perawat dan komunitas dapat menjadikan penerapan jus nanas

sebagai salah satu intervensi keperawatan dalam mempercepat

penurunan kadar asam urat.

3. Bagi Puskesmas dan peneliti

Puskesmas dapat mengedukasi keluarga dan masyarakat di

Wilayah Puskesmas Rowosari untuk dapat menggunakan terapi jus

nanas untuk penderita arthritis gout terhadap penurunan kadar asam

urat.

Untuk peneliti lain dapat di gunakan sebagai bahan referensi

keperawatan, penerapan terapi jus nanas dapat menurunan kadar asam

pada pasien Arthritis gout.


47
DAFTAR PUSTAKA

1. Junaidi I. Rematik dan Asam Urat. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer; 2013

2. Bumi TM. Berdamai dengan Asam Urat. Jakarta: Bumi Medika; 2017.

3. Oroh W. Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan


Kadar Asam Urat Pada Penderita Gout Artritis Di Wilayah Kerja
Puskesmas Ranotana Weru. J Keperawatan. 2019;7(1).

4. Wahyu Widyanto F. Artritis Gout Dan Perkembangannya. Saintika Med.


2017;10(2):145.

5. Kemenkes RI. Hasil Utama Riskesdas 2018. 2018;

6. Dk S. Profil Kesehatan Kota Semarang. semarang; 2017.

7. Mumpuni Y dan AW. Cara Jitu Mengatasi Asam Urat. Yogyakarta: ANDI;
2012.

8. Smart A. Rematik dan Asam Urat. Yogyakarta: A Plus Books; 2016.

9. Sasongkowati R. 13 Terapi buah sakti penghancur penyakit . Yogyakarta:


IDOLITERASI; 2014.

10. Hermawati, N. Ayu Gustia YD. Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Jurnal
Kesehatan Saintika Meditory. J Kesehat Saintika Meditory J Kesehat
Saintika Meditory [Internet]. 2018;1(August):79–88. Available from:
http://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/meditory/article/view/244

11. Sevilia DAVD, Dwiningtyas M. Pengaruh Konsumsi Jus Nanas Terhadap


Penurunan Kadar Asam Urat Pada Lansia Di Upt Panti Werdha Mojopahit
Mojokerto. 2014;2.
12. Muhlisin A. Konsep Proses Keperawatan. surakarta: Universitas
Muhammadiyah surakarta; 2018.

13. Ahli Gizi AM. Bertahan hidup dengan terapi jus. Yogyakarta: Pustaka
Anggrek; 2010.

14. Nugraheni. Sehat tanpa obat dengan Nanas. 1st ed. Yogyakarta: Rapha
Publishing; 2016.

15. Sudiharto. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan


Transkultural. Jakarta: EGC; 2012.

16. Henny AKA. Asuhan Keprawatan Keluarga. Jakarta: Sagung Seto; 2012.

17. yasinta beta yohanes dion. Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan
Praktik. Yogyakarta: Nuha Medika; 2013.

18. Nasir A dkk. Buku Ajar: Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta:


Nuha Medika; 2011.

19. Nursalam. Metodelogi Penelitian. 3rd ed. Jakarta: Salemba Medika; 2013.

20. Tim Dosen Akper Kesdam IV/Diponegoro. Pedoman Penulisan Karya


Tulis Ilmiah. 4th ed. semarang: Akper Kesdam IV/Diponegoro; 2019.

21. Masra Lena Siregar, Nurkhalis Korelasi antara Kadar Guka Darah dengan
Kadar Asam Urat pada pasien Diabetes Mellitus Tipe 2, Banda Aceh;2015

22. M Didit Sutiono, Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Diet


Asam Urat Pada Lansia di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas
Wonokromo Surabaya, Surabaya;2018
Lampiran 1

JADWAL KEGIATAN

Rencana Studi Kasus Penerapan Konsumsi Jus Nanas Terhadap Kadar Asam Urat

Pada Penderita Arthritis Gout

Tanggal Kegiatan

30 September 2019 – Januari 2020 Penyusunan Proposal Penelitian

Pengumpulan judul Proposal KTI ke


4 Januari 2020 – 8 Januari 2020
BAAK

3 Februari 2020 – 21 Februari 2020 Ujian Proposal Penelitian

9 Maret 2020 – 21 Maret 2020 Pengambilan Kasus KTI

22 Maret 2020 – 5 April 2020 Penyusunan KTI

6 April 2020 – 24 April 2020 Ujian KTI

28 April 2020 Yudisium KTI

30 April 2020 Yudisium Semester VI

15 Mei 2020 Pemberkasan akhir KTI


Lampiran 2

INFORMED CONCENT

(Persetujuan Menjadi Partisipan)

Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah

mendapat persetujuan penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai

penelitian yang akan dilakukan oleh Edo Japungm Saputra dengan judul

“Penerapan Konsumsi Jus Nanas Untuk Menurunkan Kadar Asam Urat Pada

Penderita Arthritis Gout”

Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada Studi

Kasus ini scara sukarela tanpa paksaan. Bila selama Studi Kasus ini saya

menginginkan mengundurkan diri, maka saya dapat sewaktu-waktu tanpa

sanksi apapun.

Saksi
Semarang, ...................... 2020
Yang Memberikan
Persetujuan

................................. ...................................
......

Semarang, ........................ 2020


Peneliti
Edo Japung Saputra
NIM 20101440117025
Lampiran 3

PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI STUDI KASUS

(PSP)

1. Kami adalah peneliti berasal dari institusi/program studi Akper Kesdam

IV/Diponegoro Semarang/DIII Keperawatan, dengan ini meminta anda untuk

berpartisipasi dengan sukarela dalam penelitian yang berjudul ”Jus Nanas

Untuk Menurunkan Kadar Asam Urat Pada Penderita Arthritis Gout"

2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah yang dapat memberi manfaat

berupa peningkatan pengetahuan tentang Penerapan Konsumsi Jus Nanas

Untuk Menurunkan Kadar Asam Urat Pada Penderita Arthritis Gout.

Penelitian ini berlangsung selama 1 kali sehari selama 14 hari berturut-turut,

1 jam sebelum makan sore

3. Prosedur pengambilan data dengan cara wawancara terpimpin dengan

menggunakan pedoman wawancara yang akan berlangsung selama 20 – 30

menit. Cara ini mungkin menyebabkan ketidaknyamanan tetapi anda tidak

perlu khawatir karena penelitian ini untuk kepetingan pengembangan asuhan/

pelayanan keperawatan
4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada penelitian ini

adalah anda turut terlibat aktif mengikuti perkembangan asuhan/ tindakan

yang diberikan

5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang anda sampaikan akan

tetap dirahasiakan.

6. Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan penelitian ini,

silahkan menghubungi peneliti pada nomer Hp : 085227701372

Peneliti

Edo Japung Saputa


NIM 20101440117026
Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI

TERAPI JUS NANAS TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT

A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama Klien :
Umur/Jenis kelamin :
Menderita asam urat selama :
Pekerjaan :
Pendidikan Terakhir :
No. HP responden/keluarga :
Tanggal Observasi :
B. TABEL PENYAJIAN DATA

Hari/
Tanggal
(Pemberian
Jus Nanas)
Hasil Kadar
Asam Urat
(Sebelum)
Hasil Kadar
Asam Urat
(Sesudah)

Hari / Tanggal /
Jenis Obat Dosis
Jam
Lampiran 5

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA


AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV/DIPONEGORO SEMARANG
DIPLOMA III KEPERAWATAN

LEMBAR KONSULTASI
BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH

NAMA MAHASISWA : Edo Japung Saputra


JUDUL KTI : Penerapan Konsumsi Jus Nanas Terhadap Kadar
Asam Urat Pada Penderita Arthritis Gout
NIM : 20101440117026
NAMA PEMBIMBING : Ns. Diana Dayaningsih, M.Kep

REKOMENDASI
NO TANGGAL PARAF PEMBIMBING
PEMBIMBING
1 07/1/2020 Konsul ACC Judul

Ns. Diana Dayaningsih,


M.Kep
2 22/1/2020 Konsul BAB I, II, III, Revisi

Ns. Diana Dayaningsih,


M.Kep
3 29/1/2020 Konsul BAB I, II, III

Ns. Diana Dayaningsih,


M.Kep
4 30/1/2020 Konsul BAB I, II, III
Revisi : Teliti kembali
penulisan di BAB I-III
(Kesalahan penulisan)
Ns. Diana Dayaningsih,
- Halaman belum ada
M.Kep
- Daftar Isi belu ada
- Daftar pustaka
5 5/2/2020 Revisi sesuai saran
- Konsul lengkap
Kamis 6 Februari
2020
Ns. Diana Dayaningsih,
- Siapkan lembar di
M.Kep
buku panduan
Halaman 62, 63, 64,
66
6 7/2/2020 ACC ujian proposal KTI
Segera mendaftar ujian

Ns. Diana Dayaningsih,


M.Kep
7 4/3/2020 - Revisi sesuai saran
- Segera konsul
kembali

Ns. Diana Dayaningsih,


M.Kep
8 5/3/2020 - ACC
- Lanjutkan ke
penguji utama

Ns. Diana Dayaningsih,


M.Kep
9 6/3/2020 Revisi

Ns. Tuti Anggarawati, M.Kep


10 7/3/2020 Acc Pasca Ujian
proposal

Ns. Tuti Anggarawati, M.Kep


11 12/4/2020 Revisi pembahasan

Ns. Diana Dayaningsih,


M.Kep
12 21/4/2020 Revisi pembahasan

Ns. Diana Dayaningsih,


M.Kep
13 1/5/2020 Revisi pasca ujian
KTI

Ns. Diana Dayaningsih,


M.Kep
13 18/5/2020 - ACC Revisi
- Lanjutkan konsul ke
penguji

Ns. Diana Dayaningsih,


M.Kep
13 20/5/2020 - Revisi Pembahasan
dan kesimpulan saran

Ns. Tuti Anggarawati, M.Kep


13 23/5/2020 ACC penguji

Ns. Tuti Anggarawati, M.Kep

Mengetahui
Ketua Program Studi

Ns. Yuni Astuti, M.Kep


Lampiran 6

SOP PEMERIKSAAN KADAR ASAM URAT

JUDUL SOP PEMERIKSAAN


KADAR ASAM URAT

AKPER KESDAM IV/DIPONEGORO


SEMARANG
1. PENGERTIAN Pemeriksaan asam urat adalah suatu prosedur
pemeriksaan darah untuk mengetahi kadar asam
urat dalam darah dalam 1 desi liter
2. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
pemeriksaan asam urat
3. INDIKASI Penderita asam urat
4. KONTRAINDIKASI -
5. PETUGAS Perawat
6. ALAT DAN BAHAN 1. Easy Touch GGC (alat pengukur asam urat)
2. Blood lancet(jarum penusuk)
3. Kapas alkohol
4. Strip tes asam urat
5. Handscon bila perlu
6. Tempat sampah medis / bengkok
7. PROSEDUR PELAKSANAAN 1. Lakukan verifikasi data
TAHAP
2. Cuci tangan
PRAINTERAKSI 3. Menempatkan alat
didekat klien
1. Beri salam kepada klien
2. Jelaskan prosedur dan
tujuan tindakan
TAHAP
3. Berikan kesempatan
klien untuk bertanya dan
ORIENTASI jawab seluruh
pertanyaan klien
4. Kontrak waktu
5. Tanyakan kesediaan
klien
TAHAP KERJA 1. Mencuci tangan
2. Gunakan hand scone
bersih
3. Atur posisi klien
senyaman mungkin
4. Nyalakan mesin Easy
Touch GGC dan
pastikan sudah menyala
dengan baik, kemudian
pasang strip stick asam
uratnya secara benar dan
pastikan seudah
bergambar darah pada
layar
5. Lakukan pemilihan jari
untuk pemeriksaan asam
urat yaitu : jari telunjuk,
jari tengah dan jari
manis.
6. Berikan / oleskan swab
alkohol pada jari yang
akan ditusuk.
7. Tusuk ujung jari pasien
secara hati-hati
8. Tekan daerah sekitar
tusukan dengan jari kita
agar darah leluar,
pastikan darah keluar
secukupnya.
9. Tempelkan ujung stic
asam urat pada mesin
Easy Touch GGC ke
darah pasien
10. Setelah cukup tunggulah
beberapa detik untuk
melihat hasilnya pada
layar.
11. Menutup bekas tusukan
lanset menggunakan
kapas alkohol.
12. Keluarkan strip tes asam
urat dari alat Easy Touch
GGC Matikan alat Easy
Touch GGC (kadar asam
urat darah)
13. Membereskan alat
14. Mencuci tangan
15. Dokumentasi : Catat
hasil pada buku catatan
1. Melakukan evaluasi
TAHAP
tindakan
TERMINASI 2. Melakukan kontarak
tindak lanjut

Lampiran 7

SOP TINDAKAN PEMBERIAN JUS NANAS

JUDUL SOP TINDAKAN


PEMBERIAN JUS NANAS

AKPER KESDAM IV/DIPONEGORO


SEMARANG
1. PENGERTIAN Jus buah memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan. Selama menjalani terapi ini, organ
paru-paru, ginjal, hati, dan kulit dibersihkan dari
racun-racun, sehingga metabolisme tubuh
meningkat. Selain itu, organ-organ pencernaan
makanan dan penggunaan zat gizi jauh lebih baik.
Jus buah membersihkan semua sistem dalam
tubuh
2. TUJUAN Untuk menurunkan kadar asam urat melalui jus
nanas
3. INDIKASI Penderita athritis gout
4. KONTRAINDIKASI c) Pasien menolak sebelum di berikan terapi jus
nanas
d) Pasien mengundurkan diri tidak mau di
berikan terapi jus nanas
5. PETUGAS Perawat

6. ALAT DAN BAHAN 8) Blender


9) Pisau
10) Talenan
11) saringan jus
12) Gelas
13) Nanas 200 gram
14) Air 100 ml

7. PROSEDUR PELAKSANAAN TAHAP


1. Lakukan verifikasi data
PRAINTERAKSI 2. Cuci tangan
1. Beri salam kepada klien
2. Jelaskan prosedur dan
tujuan tindakan
TAHAP
3. Berikan kesempatan
klien untuk bertanya dan
ORIENTASI jawab seluruh
pertanyaan klien
4. Kontrak waktu
5. Tanyakan kesediaan
klien
TAHAP KERJA 1. Mencuci tangan
2. Persiapkan lingkungan,
siapkan alat dan bahan :
15)Blender
16)Pisau
17)Talenan
18)Gelas
19)Nanas 200 gram
20)Air 100 ml
e) Posisikan klien dengan
rileks
f) Cuci nanas hingga bersih
g) Kupas nanas dan
pisahkan dengan
kulitnya
h) Potong nanas
i) Masukan potongan
nanas (semua bagian
nanas) ke dalam blender
dan beri air 100 ml tanpa
diberi gula

j) Blender hingga halus


k) Masukan nanas yang
sudah diblender tanpa
gula ke dalam gelas

l) Siap disajikan dan


berikan kepada klien
yang terkena arthritis
gout

m) Lakukan terapi jus nanas


1 kali sehari selama 14
hari berturut-turut, 1 jam
sebelum makan sore
1. Melakukan evaluasi
TAHAP
tindakan
TERMINASI 2. Melakukan kontrak
tindak lanjut
Lampiran 8

Dokumentasi Intervensi

Subyek I
Subyek II
Lampiran 9
Lampiran 10

Anda mungkin juga menyukai