Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PKN

KERAGAMAN BUDAYA EKONOMI


SOSIAL DI MASYARAKAT

NAMA : AKEMI NAIFAH SOENARKO


NO. ABSEN : 3

SD MUHAMMADIYAH 24 JAKARTA
Keanekaragaman di Indonesia juga dipengaruhi oleh topografi
(geomorfologi), seperti daerah pantai, dataran rendah, dan pegunungan.
Penduduk akan beradaptasi dengan kondisi lingkungan tempat tinggalnya.

MANFAAT EKONOMI:

1.Banyaknya ketersediaan lapangan pekerjaan


2.Untuk memenuhi kebutuhan terhadap barang dan jasa
3.Harga barang dan jasa akan lebih murah
4. Menambah sumber pendapatan negara
5. Meningkatkan perkembangan teknologi

MANFAAT SOSIAL KEANEKARAGAMAN BUDAYA

1. Dapat mempererat tali persaudaraan

2. Menjadi aset wisata yang dapat menghasilkan pendapatan negara

3. Memperkaya kebudayaan nasional

4. Sebagai identitas negara indonesia di mata seluruh negara di dunia

5. Dapat dijadikan sebagai ikon pariwisata sehingga para wisatawan dapat


tertaarik dan berkunjung di Indonesia.

Sebagai Negara Kepulauan, Indonesia memiliki banyak pulau yang berjajar


dari Sabang hingga Merauke, banyak kebudayaan yang memiliki ciri khas
tersendiri dengan sistem sosial masyarakatnya yang unik. Jangankan
berbeda pulau, dalam satu pulau saja kita memiliki perbedaan yang menjadi
ciri-ciri masing-masing daerah. Hal ini tentunya dapat mempengaruhi cara
pandang masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut
harus tetap ada sebagai corak bangsa Indonesia yang budayanya terkenal
sebagai kebudayaan yang beradab dan adiluhung. Karena itu kita butuh
mengenal satu sama lain demi terciptanya nilai-nilai toleransi dan saling
menghargai sama lain sebagai satu masyarakat hukum dalam bingkai
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1. Pengertian Budaya

Budaya PapuaManusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna


karena memiliki kemampuan berpikir, perasaan, dan keterampilan. Dengan
kemampuan ini, manusia dapat menentukan sendiri cara untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan mengubah lingkungannya.
Sebagai contoh, manusia membuat tempat tinggal atau membuat senjata
untuk mempertahankan diri. Manusia juga membuat serangkaian aturan
dan norma-norma untuk bergaul dan mengatur kelompoknya. Dengan
demikian, manusia menghasilkan berbagai macam norma, aturan, benda,
lembaga, atau hal-hal lain untuk mempertahankan hidup dan memenuhi
kebutuhannya. Karya-karya manusia dalam usahanya mempertahankan
hidup dan memenuhi kebutuhan hidup disebut hasil budaya.

Budaya berasal dari bahasa Sansekerta, Budhayah yang berarti budi atau
akal. Kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, dan karsa manusia dalam
memenuhi kebutuhannya. Kebudayaan ada dua macam, yaitu kebudayaan
jasmani dan kebudayaan rohani. Kebudayaan jasmani adalah kebudayaan
yang dapat dirasakan, diraba, dan dilihat secara nyata. Contohnya alat-alat
tradisional, pakaian adat, kesenian, adat istiadat, arsitektur bangunan, dan
lainnya. Kebudayaan rohani adalah kebudayaan yang hanya dapat
dirasakan, namun tidak dapat dilihat atau diraba. Contohnya, kepercayaan
dan ideologi.

Budaya berasal dari bahasa Sansekerta, Budhayah yang berarti budi atau
akal. Kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, dan karsa manusia dalam
memenuhi kebutuhannya. Kebudayaan ada dua macam, yaitu kebudayaan
jasmani dan kebudayaan rohani. Kebudayaan jasmani adalah kebudayaan
yang dapat dirasakan, diraba, dan dilihat secara nyata. Contohnya alat-alat
tradisional, pakaian adat, kesenian, adat istiadat, arsitektur bangunan, dan
lainnya. Kebudayaan rohani adalah kebudayaan yang hanya dapat
dirasakan, namun tidak dapat dilihat atau diraba. Contohnya, kepercayaan
dan ideologi.
2. Keragaman Suku Bangsa

Ayo perhatikan gambar berikut ini!

Dua orang yang terdapat pada gambar berasal dari suku yang berbeda.
Gambar pertama menunjukkan orang dari suku Jawa. Gambar kedua
menunjukkan orang dari suku Dayak. Tahukah kamu apa yang dimaksud
dengan suku? Suku adalah suatu kesatuan masyarakat atas dasar
kesamaan bahasa, budaya, dan tempat tinggal. Misalnya suku Dayak,
mereka tinggal di Pulau Kalimantan, mereka memiliki bahasa dan beradat
istiadat Dayak. Demikian pula suku Jawa, mereka tinggal di Pulau Jawa,
mereka berbahasa dan beradat istiadat Jawa.

Daerah asal suku-suku di Indonesia tersebar di berbagai daerah. Setiap


suku memiliki kebiasaan hidup yang berbeda-beda. Kebiasaan hidup ini
menjadi budaya dan ciri khas suku masing-masing hingga membentuk
suatu keragaman budaya. Agar kamu mendapat gambaran tentang
persebaran suku bangsa di Indonesia, simaklah video berikut ini. Amati
nama suku bangsa dan daerah asalnya!

Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang majemuk. Kemajemukan


bangsa Indonesia dapat dilihat dari keragaman suku bangsa yang ada.
Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki corak kehidupan yang berbeda,
memiliki norma yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal ini tercermin dari semboyan: “BHINNEKA TUNGGAL IKA”.
3. Keragaman Agama

Indonesia merupakan negara berketuhanan yang menjunjung tinggi


kebebasan beragama. Ketentuan ini ditegaskan dalam Pancasila sila
pertama, yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa” dan Undang-undang Dasar
1945 pasal 29 ayat (2), yaitu: “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan untuk beribadah
menurut agamanya dan kepercayaannya itu”. Saat ini terdapat enam
agama resmi (yang diakui secara hukum) di Indonesia, yaitu: Islam, Kristen
Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Chu.

Menurut hasil sensus tahun 2010, 87,18% dari 237.641.326 penduduk


Indonesia adalah pemeluk Islam, 6,96% Kristen Protestan, 2,9% Kristen
Katolik, 1,69% Hindu, 0,72% Buddha, 0,05% Kong Hu Cu, 0,13% agama
lainnya, dan 0,38% tidak terjawab atau tidak ditanyakan. Berikut ini adalah
peta persebaran agama-agama di Indonesia:
4. Keragaman Sistem Kekerabatan

Kekerabatan berasal dari kata kerabat yang artinya masih memiliki


hubungan darah atau kekeluargaan (pertalian keluarga). Kerabat meliputi
ayah, ibu, anak-anak, menantu, cucu, kakak, paman, bibi, kakek, nenek,
sepupu, cicit atau buyut. Seseorang yang telah menjalani perkawinan
berarti menggabungkan dua kelompok kerabat menjadi satu. Jadi,
Kekerabatan merupakan hubungan kekeluargaan seseorang dengan orang
lain yang mempunyai hubungan darah atau keturunan yang sama dalam
satu keluarga. Apakah yang dimaksud dengan sistem kekerabatan?
Kekerabatan adalah sistem budaya dalam peranannya di keluarga yang
diakui dan memiliki hubungan dalam menentukan kewajiban, hak, dan
batas-batas interaksi antara anggota kelompok yang diakuinya. Sistem
kekerabatan dapat diukur berdasarkan pengakuan dalam keluarga inti yang
memiliki hubungan kesukuan atau antar suku, akan tetapi lebih banyak
diakui berdasarkan keluarga inti yang berasal dari satu suku. Jadi, sistem
kekerabatan berhubungan dengan penegasan kelompok.

4.a. Sistem Kekerabatan Patrilineal

Sistem kekerabatan ini mengutamakan hubungan kerabat melalui garis


keturunan laki-laki, contohnya perempuan jika setelah menikah diharuskan
tinggal dilingkungan rumah laki-laki (suami) berarti keluarga tersebut
menerapkan sistem kekerabatan patrilineal. Dengan cara tinggal di
lingkungan keluarga laki-laki, seorang menantu perempuan akan memiliki
hubungan yang dekat dengan keluarga laki-laki (suami). Sistem
kekerabatan patrilineal masih dijumpai dalam kehidupan keluarga di Bali
dan Jawa. Berikut ini adalah garis keturunan dalam Sistem Kekerabatan
Patrilineal:
4.b. Sistem Kekerabatan Matrilineal

Sistem kekerabatan ini mengutamakan hubungan kerabat melalui garis


keturunan perempuan, misalnya yang terdapat pada masyarakat suku
Minangkabau, yaitu yang mengharuskan laki-laki (suami) tinggal
dilingkungan perempuan (istri). Berikut ini adalah garis keturunan dalam
Sistem Kekerabatan Matrilineal:
5. Keragaman Bahasa

Suku bangsa di Indonesia memiliki bahasa daerah yang digunakan untuk


berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Ada beberapa daerah yang
memiliki bahasa daerah sama seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Meskipun bahasanya sama, kadang dialek atau logat yang digunakan dapat
berbeda dialek atau logat adalah cara pengucapan suatu bahasa. Berikut
ini beberapa bahasa daerah suku bangsa di Indonesia:

7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keragaman Sosial Budaya

Kepulauan Indonesia yang merupakan suatu gugusan yang terpanjang dan


tersebar di dunia, menurut para ahli ilmu geologi, mendapat bentuknya kira-
kira seperti apa yang kita kenal sekarang ini, pada akhir Zaman Es terakhir
Zaman Glacial Wurm. Pada Zaman Es itu, yang katanya berlangsung kira-
kira setengah juta tahun yang lalu, daerah es di kutub utara dan selatan
jauh lebih luas daripada sekarang, sehingga permukaan laut karena banyak
air terbeku menjadi es, juga jauh lebih rendah daripada sekarang. Di daerah
yang sekarang merupakan kepulauan antara benua Asia dan Australia,
pada masa itu tampak dua dataran yang amat luas yang di atasnya
berbagai darat pegunungan yang melanjutkan diri dari pegunungan
Himalaya ke arah tenggara, kemudian membelok ke timur. Berikut ini
adalah video “Proses Terbentuknya Benua dan Samudera”:
7.a. Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Poses migrasi nenek moyang bangsa Indonesia menyebabkan masyarakat


di Indonesia mengenal kebudayaan dan teknologi baru yang berasal dari
Asia. Contoh kebudayaan tersebut adalah pengetahuan menanam padi.
Sementara itu, teknologi baru yang berkembang di Indonesia adalah
kemampuan menghasilkan barang-barang dari perunggu. Teknologi
perunggu berasal dari wilayah Mesopotamia yang terletak di Asia Barat.
Teknologi perunggu masuk di wilayah Indonesia melalui Lembah Dongson
di Vietnam Utara. Berikut ini adalah peta persebaran nenek moyang
Indonesia yang didasari pada pembentukan benua:

Nenek moyang bangsa Indonesia berdasarkan ciri-ciri fisiknya dapat


dibedakan menjadi 4 (empat) kelompok ras, yaitu:

Kelompok ras Papua Melanezoid, terdapat di Papua, Pulau Aru, Pulau Kai.
Kelompok ras Negroid, antara lain orang Semang di Semenanjung Malaka,
orang Mikopsi di Kepulauan Andaman.
Kelompok ras Weddoid, antara lain orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu
di Sumatera Selatan dan Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna, orang
Enggano di Pulau Enggano, dan orang Mentawai di Kepualauan
Menatawai.
Kelompok ras Melayu Mongoloid, yang dibedakan menjadi 2 (dua)
golongan, yaitu:
Ras Proto Melayu (Melayu Tua), antara lain Suku Batak, Toraja dan Dayak.
Ras Deutro Melayu (Melayu Muda) antara lain Suku Bugis, Madura, Jawa,
Bali.
7.b. Kondisi Alam Indonesia

1. Letak Geografis

Keragaman sosial dan budaya Indonesia tentu dipengaruhi oleh letak


geografis Indonesia, yaitu yang terletak diantara dua benua dan dua
samudera atau yang lebih sering disebut cross position (posisi silang),
seperti pada gambar berikut ini:

Letak geografis ini sangat strategis untuk negara Indonesia, sebab tidak
hanya kondisi alam yang mempengaruhi kehidupan penduduk Indonesia,
tetapi juga lintas benua dan samudera ini berpengaruh terhadap
kebudayaan yang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan asing, yakni dalam
bidang seni, bahasa, peradaban, dan agama dengan keanekaragaman
suku-bangsa yang kita miliki.
2. Kondisi Kepulauan Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan. Indonesia adalah negara


kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466 pulau. Penduduk di
setiap pulau mengembangkan kebudayaan masing-masing dengan aneka
corak dan ragam.

3. Relief (Topografis)/Geomorfologis

Anda mungkin juga menyukai