Anda di halaman 1dari 4

BAB II

KRITERIA PERENCANAAN

2.1. Tinjauan Umum


2.1.1. Pengertian proyek
Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin,
memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber daya serta memiliki
spesifikasi tersendiri atas produk yang akan dihasilkan. Dengan adanya
keterbatasan-keterbatasan dalam mengerjakan suatu proyek, maka sebuah
organisasi proyek sangat dibutuhkan untuk mengatur sumber daya yang dimiliki
agar dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang sinkron sehingga tujuan proyek bisa
tercapai. Organisasi proyek juga dibutuhkan untuk memastikan bahwa pekerjaan
dapat diselesaikan dengan cara yang efisien, tepat waktu dan sesuai dengan
kualitas yang diharapkan.
Pengertian proyek menurut beberapa ahli sebagai berikut
1. Heizer dan Render (2006:81) menjelaskan bahwa proyek dapat
didefinisikan sebagai sederetan tugas yang diarahkan kepada suatu hasil
utama.
2. Schwalbe yang diterjemahkan oleh Dimyati & Nurjaman (2014:2)
menjelaskan bahwa proyek adalah usaha yang bersifat sementara untuk
menghasilkan produk atau layanan yang unik. Pada umumnya, proyek
melibatkan beberapa orang yang saling berhubungan aktivitasnya dan
sponsor utama proyek biasanya tertarik dalam penggunaan sumber daya
yang efektif untuk menyelesaikan proyek secara efisien dan tepat waktu.
3. Nurhayati (2010:4) menjelaskan bahwa sebuah proyek dapat diartikan
sebagai upaya atau aktivitas yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan,
sasaran dan harapan-harapan penting dengan menggunakan anggaran dana
serta sumber daya yang tersedia, yang harus diselesaikan dalam jangka
waktu tertentu.

2.1.2. Tujuan perencanaan proyek secara umum


Menurut Larson yang diterjemahkan oleh Dimyati & Nurjaman (2014:3-4),
menjelaskan tujuan utama proyek adalah memuaskan kebutuhan pelanggan.
Disamping kemiripan, karakteristik dari sebuah proyek membantu membedakan
proyek tersebut dari yang lainnya dalam organisasi.
Karakteristik utama proyek adalah:
1. Penetapan tujuan
2. Masa hidup yang terdefinisi mulai dari awal hingga akhir
3. Melibatkan beberapa departemen dan profesional
4. Melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya
5. Waktu, biaya dan kebutuhan yang spesifik.
2.1.3 Syarat-syarat perencanaan yang aman, efisien dan ekonomis.
1. Memiliki tujuan yang jelas
2. Bersifat simpel atau sederhana
3. Mencakup analisis terhadap pekerjaan yang dikerjakan
4. Sifatnya fleksibel
5. Memiliki keseimbangan yakni keselarasan tanggung jawab dan tujuan
setiap bagian dalam perusahana dengan tujuan akhir perusahaan yang
sudah ditetapkan.
6. Memiliki kesan bahwa segala sesuatu itu sudah disediakan dan juga dapat
digunakan dengan efektif dan mempunyai daya guna.
2.2 Dasar Perencanaan
2.3 Perencanaan Letak Konstruksi
Letak konstruksi merupakan hal yang penting untuk direncanakan sebaik mungkin
sebelum bangunan didirikan. Perencanan letak konstruksi ini dapat dilakukan
berdasarkan beberapa hal sebagai berikut :
2.3.1 Survey lokasi dan lingkungan
Survey lokasi dan lingkungan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi
lingkungan disekitar guna menentukan jenis pekerjaan yang dapat dilaksanakan,
jenis dan metode pekerjaan yang tepat merupakan kajian utama sebelum
pelaksanaan pekerjaan dimulai, semua pekerjaan diharapkan tidak akan
memberikan gangguan yang cukup besar terhadap lingkungan disekitar, Selain itu
juga untuk menentukan tata letak bangunan yang akan dibangun misalnya dimana
posisi bangunan ini.
2.3.2. Survey topografi
Survey Topografi merupakan kegiatan pengukuran ketinggian muka tanah
untuk mendapatkan elevasi pada setiap titik pengukuran. Pekerjaan ini dilakukan
untuk mempersiapkan lahan yang akan dijadikan tanah dasar untuk pembangunan
jembatan.
2.3.3. Penyelidikan tanah
Penyelidikan tanah mencakup penyelidikan di lapangan dan penyelidikan di
laboratorium. Penyelidikan tanah dilaksanakan untuk mengetahui sifat tanah dan daya
dukungnya. Dari penyelidikan tanah dapat ditentukan urutan, ketebalan dan jenis
lapisan tanah kearah lateral dan bila diperlukan elevasi batuan dasar. Pada
Pembangunan Jembatan Siak IV ini penyelidikan tanah dilakukan dengan uji N-SPT.
2.4 Perencanaan Struktur
Perencanaan Struktur pada pembangunan Jalan Tol trans Sumatra ini yaitu meliputi
struktur atas dan Struktur bawah, secara umum keterangan tentang struktur yang
dibangun pada pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
2.4.1. Struktur Bawah:
1. Pondasi
Struktur bawah jembatan adalah pondasi. suatu sistem pondasi harus
dihitung untuk menjamin keamanan, kestabilan bangunan diatasnya,
tidak boleh terjadi penurunan sebagian atau seluruhnya melebihi batas-
batas yang diijinkan.
2. Abutment
Abutment mempunyai fungsi untuk memikul semua beban yang bekerja
pada bangunan atas jembatan, serta berfungsi untuk meneruskan beban
yang dipikul bangunan atas kelapisan tanah dasar dengan aman
sekaligus sebagai bangunan penahan tanah serta menerima tekanan dan
diteruskan ke pondasi.
3. Pilar
Pilar terletak diantara kedua abutment jembatan yang befungsi sebagai
pemikul seluruh beban pada ujung–ujung bentang dan gaya–gaya
lainya, serta melimpahkan ke pondasi.
4. Oprit
Oprit Jembatan adalah bangunan yang terletak dibelakang abutment,
sebagai penghubung antara jalan dengan jembatan. Oprit juga dikenal
sebagai timbunan tanah yang berada dibelakang abutment.

Anda mungkin juga menyukai