KELOMPOK 10
Nama Anggota :
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial skenario E Blok 7 Semester 2. Shalawat
seiring salam selalu tercurah kepada junjungan kita,nabi besar Muhammad SAW beserta para
keluarga,sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, guna perbaikan tugas-tugas
selanjutnya
1. Allah SWT, yang telah memberikan kehidupan serta kesempatan kepada kami dalam
menyampaikan laporan ini.
2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materi maupun spiritual
3. dr. Budi Utama, M.Biomed
4. Teman - teman seperjuangan
5. Semua pihak yang membantu penulis
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala amal yang diberikan kepada semua
orang yang telah mendukung kami dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi kita dan
perkembangan ilmu pengetahuan.Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.Aamiin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu:
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem
pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis
dan pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.
BAB II
PEMBAHASAN
Peraturan :
c. Apa makna Ny. Wiwik awalnya berfikir bercak tersebut digigit nyamuk
namun bercak semakin banyak ?
Jawab :
Bercak yang timbul semakin banyak pada ny.wiwik merupakan
manifestasi awal dari infeksi oportunistik HIV, manifestasi kulit yang
timbul pada ny.wiwik disebabkan oleh infeksi virus HIV itu sendiri,
berkurangnya imunitas pasien, dan juga disebabkan karena respon
terhadap pengobatan. Kelamin kulit yang timbul dapat menjadi suatu
tanda awal dari infeksi HIV. Salah satu kelamin kulit yang ditemukan
pada pasien AIDS adalah papular pruritic eruption (PPE). PPE
merupakan suatu penanda imunosupresi yang berat pada pasien yang
terinfeksi HIV. Gambaran klinis dari PPE berupa lesi yang diskret,
eritematosa, papula urtikaria berbatas tegas pada awalnya muncul di
ekstremitas lalu menyebar ke dada dan lesi terasa sangat gatal. Pasien
PPE memiliki CD4 bervariasi antara 46-164 cell/µ. patogenitas PPE
sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti. Hampir lebih dari
50% pasien yang terinfeksi HIV dibeberapa negara mengalami keluhan
PPE pada awal infeksi HIV (T.Farsani, 2013).
2. Ny. Wiwik juga mengeluh sering demam sejak 3 bulan yang lalu. Demam
tidak terlalu tinggi, berlangsung setiap hari, hanya turun saat minum obat.
Nafsu makan dan berat badan Ny. Wiwik masih biasa
a. Apa saja penyebab demam pada kasus ?
Jawab :
Karena infeksi virus HIV
d. Apa makna nafsu makan dan berat badan Ny. Wiwik masih biasa ?
Jawab :
Maknanya nafsu makan belum dan berat badan ny.wiwik masih bisa
menandakan belum terjadinya penurunan berat badan dimana penurunan
berat badan merupakan manifestasi klinis dari infeksi HIV yang belum
muncul pada ny.wiwik, infeksi HIV memberikan gambaran klinis yang
tidak spesifik dengan spektrum yang luas, mulai dari infeksi tanpa gejala
(asimptomatik) pada stadium awal sampai gejala yang berat pada
stadium lanjut. Perjalanan penyakitnya lambat dan gejala AIDS rata-rata
timbul 10 tahun sesudah infeksi virus HIV, bahkan lebih lama ( Hessol,
N.A, 2005).
3. Suami Ny. Wiwik sudah meninggal dunia 1 tahun yang lalu karena infeksi
di otak. Sebelum meninggal, suami Ny. Wiwik sering mengeluh sakit
kepala. Suami Ny. Wiwik adalah seorang sopir truk luar kota. Ny. Wiwik
telah menikah selama 10 tahun dan memiliki 2 anak.
a. Apa makna suami Ny. Wiwik sudah meninggal 1 tahun yang lalu karena
infeksi diotak dan sering mengeluh sakit kepala ?
Jawab :
kemungkinan suami meninggal akibat toksoplasmosis cerebri yang
disebabkan HIV. Toxoplasmosis cerebri merupakan salah satu infeksi
oportunistik yang paling sering pada sistem saraf pusat pasien
HIV.(Nike, N.2014) Infeksi toxoplasma Gondii pada pasien HIV
terutama terjadi jika pada kondisi CD4 yang rendah, penurunan
produksi sitokin dan interferon gama, dan menurunnya fungsi sel
limfosit T sitotoksik sehingga menyebabkan reaktivasi dari infeksi laten
T. Gondii. Dimana pada kasus disebutkan bahwa suami Ny.Wiwik
meninggal karena infeksi otak,berarti ada kemungkinan bahwa suami
Ny.Wiwik meninggal akibat toksoplasmosis cerebri yang disebabkan
oleh HIV(soleimani, A,Braimani, A.2015)
b. Apa makna suami Ny. Wiwik adalah sopir truk luar kota ?
Jawab :
Kemungkinan suami Ny. wiwik sudah terkena Ensefalitis virus, yang
mana Ensefalitis virus memiliki faktor risiko utama bagi penderita HIV,
Seorang sopir juga kemungkinan dia menginap pada tempat-tempat
yang kurang sehat seperti penginapan yang sering di gunakan oleh PSK.
Pada saat berhubungan suami- istri dengan Ny. wiwik kemungkinan Ny.
wiwik sudah tertular HIV/AIDDS karena dari gejala yang diamlaminya
adalah gejala infeksi dari virus HIV/AIDS sepertibintik hitam, demam
yang tidak terlalu tinggi.
c. Apa makna Ny. Wiwik telah menikah selama 10 tahun dan memiliki 2
anak ? (Ny. Wiwik tertular HIV )
Jawab :
riwayat kontak dengan suami terduga penderita HIV sehingga
menentukan massa HIV didalam tubuh Ny.Wiwik,dan bermakna
anaknya mempunyai resiko tertular HIV
2. Jarum suntik
a. Prevalensi 5-10%.
b. Penularan HIV pada anak dan remaja biasanya melalui jarum suntik
karena penyalahgunaan obat.
c. Di antara tahanan (tersangka atau terdakwa tindak pidana) dewasa,
pengguna obat suntik di Jakarta sebanyak 40% terinfeksi HIV, di Bogor
25%, dan di Bali 53%.
3. Transfusi darah
a. Risiko penularan sebesar 90%.
b. Prevalensi 3-5%.
4. Hubungan seksual
a. Prevalensi 70-80%.
b. Kemungkinan tertular adalah 1 dalam 200 kali hubungan intim.
c. Model penularan ini adalah yang tersering di dunia. Akhir-akhir ini
dengan semakinmeningkatnya kesadaran masyarakat untuk
menggunakan kondom, maka penularan meialui jalur ini cenderung
menurun dan digantikan oleh penularan melalui jalur penasun
(pengguna narkoba suntik). (Schmidt, M. 2003)
IMT = 50/2,4025
IMT = 20,81
5. Hasil laboratorium :
Hb: 12gr/dl, Ht: 36, Leukosit : 7.000 sel/mm3, Hitung jenis: 0/0/2/55/38/5,
Trombosit: 196.000 sel/mm3, LED: 60 mm/jam, Urinalis: dalam batas
normal, Feses rutin: dalam batas normal.
a. Bagaimana interpretasi pemeriksaan laboratorium?
Hb : 12-16gr/dL Normal
12gr/dl
(Wanita)
Ht : 36 37-47 % (Wanita) Abnormal
(Hemokonsentrasi)
5. Pemeriksaan Fisik :
Tidak ada gejala fisik spesifik pada infeksi HIV, gejala ringan mungkin
muncul pada masa serokonversi berupa flu-like syndrome, dan pada kondisi
yang lebih berat dapat ditemukan tanda-tanda infeksi oportunistik:
1. Keadaan umum tampak sakit berat
2. Ruam-ruam pada kulit
3. Oral thrush
4. Gangguan pernafasan
5. Herpes berulang
6. Gizi buruk (wasting syndrome)
7. Tuberkulosis ekstra paru
Dan pada kasus di temukan bahwa tampak sakit ringan, kesadaran
composmentis, menandakan pada masa serokonversi berupa flu-like
syndrome.
Gejala Karekteristik
2. Non-farmakologi
a. Menghindari hubungan seksual dengan pederita HIV/AIDS
b. Mencegah hubungan seksual secara ganti-ganti
c. Menghindari hubungan seksual dengan pecandu narkotika
d. Melarang orang-orang yang berisiko tinggi untuk donor darah
e. Memastikan sterilitas alat suntik
(Widoyono.2008)
________________________________________
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam
keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan
pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar
berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam
musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh
perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu
dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu.
Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.
Tertular HIV
Imuno defisiensi
Astari, L. 2009. Viral Load pada Infeksi HIV (Viral Load in HIV Infection). Berkala
Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. 31-39.
Fauci, A. and Lane, H.C. 2011. Human Immunodeficiency Virus Disease: AIDS and
Related Disorders. Principles of Internal Medicine. 18thed. United States of
America: McGraw-Hill.
Hessol, N.A, Gandhi, M., Greenblatt, R.M. 2005. Epidemiology and Natural History
of HIV Infection in Women.In: Anderson, J. R., eds. A Guide To The Clinical
Care of Women With HIV. 1sted. Rockville: Parklawn Building.
Sudoyo, AW, et al. 2017. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna
Publishing
Sherwood, L. 2014. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC