Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahirrahmanirrahim.

Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, Allah SWT karena atas berkat
rahmat, taufik, serta hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul dalam
keadaan sehat walafiat. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi
Agung Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, dan kita selaku umatnya. Aamiin.

Topik yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini adalah TENTANG CINTA. Banyak orang
yang memaknai cinta beraneka makna. Seperti: “hidup tanpa cinta bagaikan berdiri di tepi
tebing yang curam, tanpa cinta rindu yang dirasa seakan gelap gulita. Dan hidup bagaikan
sayur tanpa garam. Ada pula yang memaknai cinta seperti pasir yang tidak dapat digenggam
terlalu erat.

Begitu banyak penafsiran mengenai cinta, untuk bentuknya cinta dapat dibedakan menjadi 3
jenis yaitu: cinta kepada Allah, cinta kepada Nabi, dan cinta kepada sesama manusia. Teman-
teman yang mencintai saya. Seperti apa yang telah saya sampaikan sebelumnya bahwa cinta
merupakan kata cinta yang memiliki berjuta makna.

Membahas soal cinta tidak terlepas dari budaya pacaran yang sungguh sudah sangat jelas bahwa
Allah melarangnya. Saudaraku, budaya pacaran saat ini memang sudah sangat familiar di tengah
Masyarakat. Sungguh hal seperti itu sangat miris sekali untuk digunakan, lalu bagaimana nasib
bangsa ini apabila generasi muda sudah memanggil ayah bunda?

Bagi anda yang sedang menjalin hubungan yang belum pasti kedepannya yaitu pacaran, lebih
baik putuskan dari sekarang juga, move on, dan yang paling penting adalah melupakan mantan,
sebab ada pepatah mengatakan jika masa lalu adalah sejarah, maka mantan merupakan
peninggalan sejarah.

Saya rasa apa yang saya sampaikan sudah cukup, semoga bermanfaat. Kurang lebihnya saya
mohon maaf, untuk segala perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Wassalamualaikum warakhmatullahi wabarakaatuh.


Bu
Bukan Jepang, Ini Hutan Bambu Instagramable di Sulawesi
"Ada sekitar 10 warga di daerah ini, yang menggantungkan hidup dari hasil jualan batang
bambu, jadi setiap minggu kami membawa bambu ke pasar yang dihanyutkan melewati aliran
sungai Mandar, untuk diolah menjadi berbagai kerajinan tangan," ungkapnya.
Kendati rutin menebang batang bambu untuk dijual, Bardi mengaku tetap berupaya agar
keberadaan hutan bambu tetap terjaga, " Salah satunya dengan melakukan penanaman, agar
bambu yang telah ditebang dapat digantikan dengan tanaman bambu yang baru " akunya.

Sementara itu, salah seorang warga lainnya bernama Rusli (55 tahun) mengaku, pemanfaatan
hutan bambu ini sebagai tempat wisata baru dimulai sejak beberapa tahun terakhir. Berawal
dari festival seni dan budaya yang dilaksanakan di tengah kawasan hingga hutan bambu ini
semakin dikenal oleh masyarakat luas.
Sejak saat itu, kawasan hutan bambu ramai dikunjungi warga, selain untuk berwisata,
camping, juga dijadikan tempat pertemuan kegiatan pemerintahan.
Itu sebabnya, warga mulai memanfaatkan kawasan hutan bambu ini, sebagai sumber mata
pencaharian lain yang harus selalu dijaga, apalagi kawasan hutan bambu ini memiliki cerita
mistik.
Polewali Mandar - Menjelajahi Polewali Mandar, traveler akan menemukan spot wisata yang
tak kalah indah dengan Jepang. Ada hutan bambu Instagramable yang bisa kamu kunjungi. "Selalu kami jaga karena sudah menjadi sumber penghidupan, selain menjadi tempat wisata
Polewali Mandar di Sulawesi Barat tidak lepas akan kekayaan wisata alamnya. Salah satunya juga menjadi sumber mata pencahraian melalui berbagai kerajinan tangan berbahan bambu,"
kawasan wisata Hutan Bambu, di pedalaman Desa Alu, Kecamatan Alu, Kabupaten Polewali katanya.
Mandar.
Kawasan hutan bambu seluas lebih kurang 20 hektar ini, berjarak sekitar 60 kilometer dari "Dulu pernah ada ceritanya, pencuri masuk ke sini, diburu sama masyarakat, tiba-tiba hilang di
Kecamatan Polewali, ibukota Kabupaten Polewali Mandar dan dapat dijangkau baik tengah jalan, kemudian didapati muncul lagi di perkampungan," pungkas Rusli.
menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, dengan waktu tempuh sekitar 1,5 Untuk melengkapi kenangan warga yang berkunjung, kawasan hutan bambu ini tentunya telah
jam. dilengkapi beberapa spot foto menarik yang kekinian. Pada beberapa titik pengunjung dapat
Sesampainya di kawasan wisata hutan bambu ini, pengunjung langsung disambut dengan memandangi aliran air yang melewati sungai berbatu, berpadu suara rerimbunan daun bambu
gapura berwarna hijau dan putih yang terbuat dari bambu. yang saling bergesekan akibat tiupan angin sepoi.
Berjalan lebih jauh memasuki kawasan hutan bambu ini, mata pengunjung dimanjakan
hamparan ribuan batang bambu yang tumbuh subur. Kondisi jalan yang teduh oleh rimbunnya Penasaran dengan kawasan wisata hutan bambu di pedalaman Polewali Mandar,
dedaunan batang bambu, membuat perjalanan terasa lebih nikmat dengan udara yang sejuk. keindahannya dijamin tidak kalah dari hutan bambu yang ada di negeri sakura Jepang atau
Nuansa khas pedesaan jaman dahulu kental terlihat di tengah kawasan hutan bambu ini, pun di negeri tirai bambu China.
lantaran keberadaan beberapa gazebo, pondok kecil, ruang pertemuan dan sebuah musala Apalagi warga yang menjadi penjaga atau pun pemerintah setempat, belum mengenakan tarif
yang terbuat dari bambu. Namun sayang beberapa pondok kecil tersebut sudah rusak lantaran bagi pengunjung untuk memasuki kawasan wisata hutan bambu.
tidak terawat, Menurut salah seorang warga setempat bernama Bardi (52 tahun), kawasan
hutan bambu ini terbagi dua yang dipisahkan oleh aliran sungai Mandar. Satu bagian dijadikan
sebagai tempat wisata, sementara bagian lainnya dikelola untuk menopang ekonomi warga.

Anda mungkin juga menyukai