PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini bangsa Indonesia menghadapi era globalisasi yang bervariasi yang
diwarnai oleh persaingan yang sangat ketat, oleh karena itu diperlukan sumber daya
mengajar harus diupayakan secara optimal agar mutu pendidikan dapat meningkat.
Ini mutlak dilakukan karena majunya pengetahuan dan teknologi berimplikasi pada
usaha mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
1
Republik Indonesia, Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, bab II, pasal 3 (Cet. II; Bandung: Fokusmedia, 2003), h. 6.
1
2
dan bertakwa kepada Allah SWT. Oleh karena itu, setiap manusia harus merasakan
yang namanya pendidikan baik itu pendidikan formal maupun pendidikan non formal
supaya menjadi manusia yang berakhlak mulia, berilmu, dan bertanggung jawab bagi
Guru sebagai salah satu komponen penting dalam dunia pendidikan harus
mutu pendidikan meningkat, pentrasferan ilmu dari guru ke siswa harus dilakukan
secara keseluruhan agar apa yang diinginkan tercapai.. Hal ini perlu dilakukan
menganggap bahwa Matematika adalah ilmu yang sangat sulit. Pandangan yang
demikian itulah yang menyebabkan banyak siswa yang tidak berminat dengan
matematika siswa.
oleh sikap spekulatif dan intuitif guru dalam memilih metode dan strategi
2
Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran (Cet IV; Jakarta: kencana, 2008), h. 21.
3
metode pembelajaran yang lebih efektif, efisien dan memiliki daya tarik”3.
mengingat matematika bersifat abstrak sehingga siswa sulit memahami jika model
yang digunakan tidak sesuai. Perlu disadari bahwa tidak semua model pengajaran
cocok digunakan untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan, Sehingga suatu
terhadap dua model evaluasi lainnya, yaitu Measurement Model (Pengukuran) dan
3
Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran Yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa
Dalam Kurikulum Bebasis Kompetensi (Ciputat: Quantum Teaching, 2005), h. x
4
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Cet. II; Jakarta: PT Rineka Cipta,
2002), h. 121.
4
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1
Campalagian Adapun langkah-langkah dalam model ini terdiri atas 3 fase, yaitu:
5
Daryanto, Evaluasi Pendidikan (Cet. I; Solo: PT Rineka Cipta, 1997), h, 94.
5
segi kelemahan yang terdapat dalam sebuah sistem khususnya dalam lingkungan
B. Rumusan Masalah
melalui Illuminative Model Pada Siswa Kelas VIII MTs Madani Alauddin
melalui Illuminative Model Pada Siswa Kelas VIII MTs Madani Alauddin
meningkatkan hasil belajar matematika Pada Siswa Kelas VIII MTs Madani
C. Hipotesis
Untuk memberikan arah yang jelas terhadap kesimpulan yang akan diambil,
6
Ibid,. h. 97-98.
6
melalui Illuminative Model dapat meningkatkan hasil belajar matematika Pada Siswa
Untuk keperluan analisis, maka hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut
H0 : = 0
H1 : ≠ 0
Untuk menghindari adanya penafsiran yang salah atau interpretasi yang keliru
terhadap penelitian ini, maka penulis terlebih dahulu mengemukakan pengertian yang
sesuai dengan variabel dalam judul skripsi ini, sehingga tidak menimbulkan
dijelaskan yaitu:
Dalam judul penelitian ini terdapat dua variabel. Variabel pertama adalah
penerapan teknik evaluasi melalui Illuminative Model sebagai variabel bebas dan
Evaluasi secara harfiah berasal dari bahasa Inggris evaluation,7 yang dalam
kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan
7
Jhon M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia (Cet. XXIII; Jakarta:
PT Gramedia, 1996), h. 220.
7
kesimpulan.8
Illuminative Model dikembangkan di Inggris dan salah satu tokoh yang paling
kognitif dan Concruence Model (persesuaian) yang menekankan pada aspek afektif
model ini adalah mengadakan studi yang cermat terhadap sistem yang bersangkutan:
siswa.9
materi penalaran matematika yang dicapai oleh siswa setelah melalui proses belajar
matematika yang diukur dengan menggunakan tes hasil belajar yang diperlihatkan
dengan skor penilaian. Hasil belajar matematika para siswa dapat dilihat dari tes awal
8
M.Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan (Cet. V; Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2003), h. 6.
9
Daryanto, Evaluasi Pendidikan (Cet. I; Solo: PT Rineka Cipta, 1997), h. 94-95.
8
terhadap tes akhir setelah diadakannya Illuminative Model sehingga terlihat ada
tidaknya peningkatan terhadap hasil belajar matematika Pada Siswa Kelas VIII MTs
Dari uraian di atas yang di maksud dengan hasil belajar dengan teknik
evaluasi melalui Illuminative Model adalah suatu hasil belajar khususnya dalam
pembelajaran matematika untuk melihat tingkat perubahan yang terjadi Pada Siswa
evaluasi melalui Illuminative Model Pada Siswa Kelas VIII MTs Madani
melalui Illuminative Model Pada Siswa Kelas VIII MTs Madani Alauddin
Model dapat meningkatkan hasil belajar matematika Pada Siswa Kelas VIII
berikut:
9
matematika.
c. Dapat diajukan sebagai referensi bagi penelitian lain yang ada kaitannya
Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai isi skripsi ini, maka penulis
mengemukakan Uraian singkat isi skripsi yang pembahasannya terdiri dari lima bab,
skripsi yang memuat latar belakang yang membahas mengenai fenomena rendahnya
spekulatif dan intuitif guru dalam pemilihan metode dan strategi pembelajaran, untuk
itu dibutuhkan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Dalam hal
Illuminative Model Pada Siswa Kelas VIII MTs Madani Alauddin Pao-pao Kab.
10
melalui Illuminative Model Pada Siswa Kelas VIII MTs Madani Alauddin Pao-pao
Kab. Gowa, dan Apakah dalam penerapan melalui Illuminative Model dapat
meningkatkan hasil belajar matematika Pada Siswa Kelas VIII MTs Madani
Alauddin Pao-pao Kab. Gowa. Hipotesis dalam penelitian ini adalah Penerapan
matematika Pada Siswa Kelas VIII MTs Madani Alauddin Pao-pao Kab. Gowa
pengalaman belajar para siswa. Sedangkan hasil belajar matematika sebagai variabel
matematika yang dicapai oleh siswa setelah melalui proses belajar matematika yang
diukur dengan menggunakan tes hasil belajar yang diperlihatkan dengan skor
penilaian. Kemudian tujuan dan kegunaan penelitian yaitu, untuk mengetahui hasil
Pada Siswa Kelas VIII MTs Madani Alauddin Pao-pao Kab. Gowa, untuk
Illuminative Model Pada Siswa Kelas VIII MTs Madani Alauddin Pao-pao Kab.
Model dapat meningkatkan hasil belajar matematika Pada Siswa Kelas VIII MTs
Madani Alauddin Pao-pao Kab. Gowa, sedangkan kegunaan yang diharapkan dalam
profesional dalam minat dan semangat dalam belajar siswa, khususnya belajar
matematika sehingga terjadi peningkatan terhadap hasil belajar siswa, sebagai bahan
sebagai referensi bagi penelitian lain yang ada kaitannya dengan penelitian ini, dan
Bab kedua merupakan kajian pustaka yang membahas tentang hasil belajar
matematika yang dikemukakan oleh beberapa para pakar pendidikan, hasil belajar
penguasaan dan pemahaman Siswa Kelas VIII MTs Madani Alauddin Pao-pao
Kab. Gowa dalam mata pelajaran matematika setelah mengikuti proses belajar
Illuminative Model, dan bentuk tes dalam Teknik Evaluasi melalui Illuminative
Model Illuminative Model. pengertian Illuminative Model adalah salah satu teknik
evaluasi yang dikembangkan sebagai reaksi terhadap dua model evaluasi lainnya,
yaitu Measurement Model (pengukuran) yang menekankan pada aspek kognitif dan
mengetahui penguasaan, kekuatan, dan kelemahan seorang murid atas sesuatu unit
keterampilan proses. Bentuk tes dalam Illuminative Model adalah tes esai yang
mengungkapkan pengertian dan pemahaman siswa atas suatu soal masalah dan dapat
memberikan solusi pemecahan dengan jawaban yang bersifat komplek dan bersifat
ilmiah.
Pretest-Postest design, populasi dan sampel, populasi yang dimaksud adalah seluruh
Siswa Kelas VIII MTs Madani Alauddin Pao-pao Kab. Gowa dan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh yaitu seluruh siswa Kelas VIII
MTs Madani Alauddin Pao-pao Kab. Gowa. Kemudian instrument penelitian terdiri
atas: lembar observasi, pedoman wawancara , angket, dan pedoman tes. Lembar
observasi merupakan alat yang digunakan dalam mengamati langsung objek yang ada
tanya jawab. Angket ialah daftar pertanyaan atau pernyataan yang dikirimkan kepada
responden baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Pedoman tes berisi
serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur
Field research yaitu suatu metode pengumpulan data dengan jalan penulis turun
langsung mengadakan penelitian lapangan pada lokasi obyek yang akan diteliti untuk
memperoleh data yang konkret atau informasi yang dibutuhkan dengan observasi,
post-tes, dan Data mengenai perubahan sikap siswa dikumpulkan melalui pengamatan
pada saat kegiatan pembelajaran. Selanjutnya teknik analisis data yang terdiri dari:
teknik analisis deskriptif dan teknik analisis inferensial. Teknik analisis deskriptif
digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang pertama dan kedua, sedang teknik
Bab keempat, merupakan bab inti yang membahas tentang hasil penelitian
penelitian yang berpusat di MTs Madani Alauddin Pao-pao Kab. Gowa, kemudian
evaluasi melalui Illuminative Model Pada Siswa Kelas VIII MTs Madani Alauddin
Pao-pao Kab. Gowa, gambaran hasil belajar matematika setelah diterapkan teknik
evaluasi melalui Illuminative Model Pada Siswa Kelas VIII MTs Madani Alauddin
Pao-pao Kab. Gowa, dan Peningkatan hasil belajar matematika dengan penerapan
Illuminative Model Pada Siswa Kelas VIII MTs Madani Alauddin Pao-pao Kab.
Gowa.
Bab kelima merupakan bagian penutup dari skripsi yang meliputi kesimpulan
secara menyeluruh dan implikasi penelitian yang dianggap penting dalam rangkah
14
meningkatkan hasil belajar matematika Pada Siswa VIII MTs Madani Alauddin Pao-