Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jumlah pertumbuhan penduduk usia lanjut di dunia semakin meningkat yang

diperkirakan akan menjadi masalah baru bagi dunia kesehatan. Untuk mencegah munculnya

masalah akibat ledakan jumlah lansia, World Health Organization (WHO, 2012)

merencanakan program peningkatan kesehatan agar seseorang memiliki usia yang lebih

panjang dan tetap produktif. Sampai sekarang ini, penduduk di 11 negara anggota WHO

kawasan Asia Tenggara yang berusia diatas 60 tahun berjumlah 142 juta orang. Rata-rata

usia harapan hidup di Negara-negara kawasan Asia Tenggara adalah 70 tahun, sedangkan

usia harapan hidup di Indonesia sendiri termasuk cukup tinggi yaitu 71 tahun (Profil Data

Kesehatan Indonesia, 2011).

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya umur

harapan hidup penduduk. Dengan semakin meningkatnya umur harapan hidup penduduk,

menyebabkan jumlah penduduk lanjut usia (lansia) terus meningkat dari tahun ke tahun.

Menurut Undang-undang Nomor 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia, yang

dimaksud dengan lansia adalah penduduk yang telah mencapai 60 tahun keatas (Depkes,

2010). Dilihat dari sisi ini pembangunan kesehatan Indonesia sudah cukup berhasil, karena

harapan hidup bangsa kita telah meningkat secara bermakna. Namun disisi lain dengan

meningkatnya harapan hidup ini membawa beban bagi masyarakat, karena populasi

penduduk lanjut usia (lansia) meningkat. Hal ini berarti kelompok resiko dalam masyarakat
kita menjadi lebih tinggi lagi. Meningkatnya populasi lansia ini bukan hanya Indonesia saja

tetapi juga secara global (Notoatmodjo, 2007).

Proporsi penduduk lansia di Indonesia mengalami peningkatan cukup signifikan

selama 30 tahun terakhir dengan populasi 5,3 juta jiwa (4,5% dari total keseluruhan

penduduk Indonesia) pada tahun 1971 menjadi 19,3 juta (8,37% dari total keseluruhan

penduduk Indonesia) pada tahun 2009. Peningkatan jumlah penduduk lansia ini disebabkan

peningkatan angka harapan hidup sebagai dampak dari peningkatan kualitas kesehatan

(Komnas Lansia, 2010).

Dalam undang-undang kesehatan no.36 Th.2009 pasal 139mengatakan pemrintah

wajib menjamin ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan memfasilitasi kelompok

lanjut usia untuk dapat hidup tetap mandiri dan produktif secara sosial dan ekonomis, oleh

karena itu diperlukan upaya pelayanan kesehatan terhadap lansia dengan membentukpso

pelayanan terpadu usia lanjut/posbindu lansia (kemenkes,2010).

Secara geografis distribusi penduduk lansia yang terbanyak adalah di pulau Jawa sekitar

66,8% dari seluruh penduduk lansia. Berdasarkan Data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2011, bahwa

Angka Harapan Hidup pada urutan pertama yaitu D.I Yogyakarta (73,16), diikuti oleh DKI Jakarta

(73,05), Sulawesi Utara (72,12), Riau (71,25) dan Jawa Tengah. Di Propinsi Riau berdasarkan data

yang didapat dari Dinas Kesehatan Propinsi, jumlah lansia berjumlah 823.362 jiwa.dikabupaten

Indragiri hilir jumlah lansia sesuai hasil pendataan tahun 2012 berjumlah 327,926 yang terdiri dari 22

puskesmas dan di kecamatan reteh jumlah lansia sesuai hasil pendataan tahun 2012 berjumlah 22647

(dinas kesehatan kabupaten Indragiri hilir 2012) , yang terdiri dari 1 puskesmas 5 desa dan 9

posyandu lansia dengan jumlah kunjungan lansia terakhir bulan desember 2013 yakni berjumlah 253

orang (1,1%), (laporan puskesmas pulau kijang).maka penulis tertarik melakukan penelitian untuk
mengetahui fakto apa yang berhubungan dengan pemanfaatan psobindu lansia di kecamatan reteh

kabupaten Indragiri hilir tahun 2014

B. Rumusan Masalah

cakupan kunjungan lansia di puskesmas pulau kijang bulan desember tahun 2013

sebesar 1,1 % sangat rendah dengan jumlah lansia yang ada maka perlu dilakukan penelitian

untuk mengetahui faktor apa yang berhubungan dengan pemanfaatan posbindu lansia di

kecamatan reteh tahun 2014

C. Pertanyaan Penelitian

Dari rumusan masalah penelitian diatas, maka dapat diajukan pertanyaan penelitian sebagai

berikut :

1. Bagaimana gambaran pemanfaatan pelayanan posbindu lansia di kecamatan reteh tahun 2014?
2. Bagaimana gambaran faktor predisposisi, faktor pemungkin,faktor penguat dengan pemanfaatan

posbindu lansia di kecamatan reteh tahun 2014?


3. Bagaimana hubungan antara faktor predisposisi (umur, jenis kelamin, pekerjaan, sikap lansia)

dengan pemanfaatan posbindu lansia di kecamatan reteh tahun 2014?


4. Bagaimana hubungan antara faktor pemungkin (jarak dan transportasi ke posbindu lansia) dengan

pemanfaatan posbindu lansia di kecamatan reteh tahun 2014


5. Bagaimana hubungan antara faktor penguat (dukungan keluarga, peran petugas keshatan dan para

kader) dengan pemanfaatanpos bindu lansia dikecamatan reteh tahun 2014?

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan psobindu

lansia di kecamatan retah tahun 2014

2. Tujuan khusus

a. Diketahui gambaran pemanfaatan pelayanan posbindu lansia di kecamatan reteh tahun

2014

b. Diketahui hubungan antara faktor predisposisi (umur, jenis kelamin, pekerjaan, sikap lansia)

dengan pemanfaatan posbindu lansia di kecamatan reteh tahun 2014


c. Diketahui hubungan antara faktor pemungkin (jarak dan transportasi ke posbindu lansia) dengan

pemanfaatan posbindu lansia di kecamatan reteh tahun 2014


d. Diketahui hubungan antara faktor penguat (dukungan keluarga, peran petugas keshatan dan para

kader) dengan pemanfaatanpos bindu lansia dikecamatan reteh tahun 2014?

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Puskesmas kecamatan reteh

Sebagai acuan untuk meningkatkan pengembangan informasi kepada lansia agar program

berjalan sesuai kebutuhan lansia di lapangan

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Menambah wawasan atau memperkaya data penelitian atau pengetahuan dibidang

pemanfaatan posyandu lansia sehingga dapat digunakan sebagai data pendahuluan untuk

penelitian selanjutnya.

F. Ruang Lingkup penelitian

Berdasarkan data profil dinas kesehatan kabupaten Indragiri hilir didapati cakupan

kunjungan lansia sangat rendah, maka penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-
faktor yang berhubungan denga pemanfaatan pemanfaatan posbindu lansia di kecamatan

reteh tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai