Anda di halaman 1dari 2

Setelah saya membaca novel yang berjudul “Edensor” karya Andrea Hirata ini ternyata

berkisah tentang dua anak Melayu asal Belitong yaitu Ikal dan Arai yang mendapatkan
beasiswa dari Uni Eropa untuk melanjutkan sekolahnya di Universitas Sorbonne, Paris,
Prancis. Setelah menerima surat keputusan bahwa mereka diterima melanjutkan kuliah
di Universite De Sorebone, Paris, Prancis mereka langsung berangkat ke Paris.
Sesampainya di sana, mereka tidak diperbolehkan untuk tinggal di asrama yang telah
disediakan karena ada kesalahan dalam pengurusan administrasi yang mereka lakukan.
Akhirnya mereka harus tidur di taman saat sedang terjadi badai salju.

Di suatu sore hari, mereka meminta agar Famke Somers mengantar mereka jalan-jalan
ke menara Eiffel. Mereka takjub menara yang dulu hanya menjadi sebuah impinan
belaka dan kini mereka benar-benar dapat langsung melihat dengan mata kepalanya
sendiri. Di Paris ternyata terdapat orang Indonesia yang sangat terkenal, yang membuat
semua orang kagum karenanya. Ialah Anggun C. Sasmi, lagu-lagunya sering di putar di
radio-radio lokal, itu pula yang membuat Arai dan Ikal kagum dengan kota Paris. Ikal
memiliki banyak teman-teman yang berasal dari macam-macan Negara. Yang masing-
masing memiliki kepribadian yang unik menurut pandangannya, kepribadian yang amat
berbeda dari orang-orang Indonesia.

Diantara teman-temannya itu, ada seorang wanita cantik dan elegan yang menjadi
sorotan para pria-pria di kampusnya. Ketya namanya, banyak yang berusaha merebut
hatinya. Namun, tak satu pun yang berhasil menggaet hatinya. Akan tetapi, Ketya malah
dengan terang-terangan mengajak Ikal untuk berpacaran dengannya. Tentu saja Ikal
tidak menolak hal ini. Pada hari itu pula mereka resmi pacaran. Namun, hubungan
percintaan mereka hanya berlangsung selama dua bulan. Akkhirnya mereka putus.
Ketidaknyamanan Ikal pada Ketya yang disebabkan karena Ketya menganggap bahwa
lelaki bagaikan sebuah hiburan. Kalau sudah bosan maka ganti dengan yang baru.
Ucapan Ketya itu membuat Ikal berpikir bahwa Ketya tidak serius dengannya.

Pada liburan musim panas kali ini, Arai dan Ikal berencana melakukan pencarian sosok
A Ling kekasih dambaan Ikal, dengan melakukan perjalanan keliling Eropa dan Afrika.
Kelima temannya yang mendengar rencana itu, meputuskan untuk ikut mengelilingi
Eropa dan Afrika. Perjalanan pun di mulai. Rute petama Arai dan Ikal adalah Belanda,
yakni untuk menagih janji kepada Famke Somers yang akan membuatkan sepasang
kostum duyung. Pakaian ini terlihat sangat indah karena kostum ini dibuat oleh
mahasiswa seni dari Universitas Belanda, yakni teman-teman Famke Somers sendiri.
Akhirnya mereka pun melakukan pentas jalanan menggunakan kostum tersebut. Luar
biasa sambutan orang yang melihat penampilan kami, mereka benar-benar antusias
untuk berfoto bersama. Dengan pertunjukan ini merekan mendapatan uang yang
lumayan banyak uang untuk digunakan sebagai pesangon perjalanan mereka
selanjutnya.

Setelah dua hari dari sekembalinya kami ke Paris, tiba-tiba Arai terserang suatu
penyakit akut, yang menyebabkan ia tidak boleh berada di tempat dingin, dan
diharuskan untuk tinggal di tempat tropis. Akhirnya Arai pun dipulangkan ke Indonesia.
Sedangkan Ikal melanjutkan kuliahnnya di Inggris karena dosen yang membimbing Ikal
pindah ke Inggris untuk pensiun. Dan akhirnya, Ikal melihat pemandangan yang sering
dilihat di dalam khayalannya sendiri, tetapi sekarang pemandangan itu nyata, dan
pemandangan itu adalah Edensor.

Anda mungkin juga menyukai