Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Membran sel (bahasa Inggris: cell membrane, plasma membrane) adalah bagian sel
yang memisahkan sel dengan lingkungan di luar sel, terutama untuk melindungi inti sel
dan sistem kelangsungan hidup yang bekerja di dalam sitoplasma. Membran sel
merupakan salah satu bagian dari sel yang berfungsi untuk membatasi isi sel dari
lingkungan luarnya. Pada awal perkembangannya membran sel memiliki berbagai
macam model berdasar pada hasil percobaan yang telah dilakukan oleh beberapa orang
saintis di jaman dahulu. Akan tetapi model membran sel yang dianut hingga saat ini
ialah model mosaik fluida.

Teori tentang membran plasma telah banyak dikemukakan oleh para pakar, dan teori
yang masih berlaku hingga saat ini adalah teori membran plasma yang diajukan oleh
Singer dan Nocolson 1972 dengan nama teori Fluid Mozaic Model. Menurut teori ini
membran plasma terdiri dari lapisan lemak bimolekuler, yang disana sini terputus oleh
adanya molekul protein. Beberapa molekul protein berada dipermukaan membran,
terikat pada permukaan lemak yang berkutub, diberi nama protein perifer atau protein
ektrinsik. Sebagian lagi dari molekul protein itu menyusup ke bagian dalam membran
plasma diantara lapisan lemak yang bimolekuler tersebut, dengan salah satu
permukaannya atau kedua permukaannya menyemul dipermukaan membran.

Menurut Danielli diusulkan bahwa membran sel terdiri atas lapisan rangkap lipid
yang diapit oleh lapisan protein pada kedua sisinya.Lapisan rangkap lipid biasa disebut
dengan lipid bilayer. Lipid bilayer terbentuk dari fosfolipid yang membentuk 2 lapisan
yang bersifat amfipatik. Sifat amfipatik adalah protein membran memiliki wilayah
hidrofobik sekaligus hidrofilik. Hidrofobik adalah bagian yang tidak larut dalam larut
atau disebut nonpolar, sedangkan hidrofilik adalah bagian yang larut dalam air atau
disebut polar. Selain fosfolipid penyusun membrane sel adalah protein yang berikatan
dengan gliserol (glikoprotein), glikolipid yaitu lipid yang berikatan dengan karbohidrat,
salah satu jenis glikolipid yang paling banyak di dalam tubuh manusia yaitu
spingolipid, dan kolesterol yaitu merupakan bentuk khusus dari steroid.

Perubahan terhadap struktur membran lipid dapat berdampak pada perubahan fungsi
sel. Perubahan struktur dipengaruhi oleh faktor suhu yang mempengaruhi fosfolipid,
glikolipid, kolestrol, dan komposisi spingolipid. Oleh karena itu, kami menyusun
pembahasan dalam laporan ini mengenai lipid membran guna memberikan informasi
dan pemahaman yang lebih baik mengenai lipid.

1.2 Skenario

1
Molekul lipid pada membran plasma dan organel sel tersusun atas sekelompok
senyawa (strukturnya mirip dengan lemak dan minyak) yang membentuk struktur
berlapis ganda (lipid bilayer) pada semua sel. Terdapat tiga kelas utama penyusun
lipid membran yakni, fosfolipid, glikolipid, dan kolesterol. Pda sel saraf juga terdapat
spingolipid. Lipid adalah senyawa amfipatik, mereka memilki gugus kepala polar
yang larut dalam air dan gugus non polar yang larut dalam lemak. Struktur kepala
kepala plar lipid membran menghadap ke luar dan ke dalam sel, menyusun permukaan
luar dan dalam sel, berinteraksi dengan ekstra dan intra selyang merupakan miliu
berair bersifat polar. Sedangkan ekor non polar dari kedua lapisan lipid berada di
dalam membran lipid membentuk bagian interior membran. Perubahan terhadap
struktur membran lipid dapat berdampak pada perubahan fungsi sel.

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana struktur membran sel dan lipid bilayer ?
2. Apa yang dimaksud dengan molekul lipid dan apa saja jenisnya ?
3. Mengapa perubahan pada struktur membran sel dapat berdampak pada
perubahan fungsi sel ?
4. Bagaimana struktur fosfolipid, glikolipid, kolesterol dan spingolipid ?
5. Apa saja sifat dari membran plasma ?
6. Apa yang dimaksud gugus polar dan non polar ?

1.4 Tujuan Pembelajaran

1. Mengetahui sifat, struktur, jenis dan fungsi molekul lipid


2. Memahami perubahan terhadap struktur membran lipid dan dampak yang
ditimbulkan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Struktur Membran Plasma dan Lipid

2
a. Struktur Membran Plasma b. Struktur Lipid

2.2 Pengertian Molekul Lipid dan Jenisnya


Molekul lipid merupakan molekul hidrofobik atau tidak larut dalam air yang tersusun.
Lipid terdiri dari fosfolipid, trigliserida, dan steroid atau kolesterol. Sebagai
komponen pembangun membran plasma/ membran sel, strukturnya sebagai berikut :
a. Fosfolipid : gliserol + 2 asam lemak + fosfat
b. Trigliserida : gliserol + 3 asam lemak
c. Steroid : 4 cincin karbon + rantai samping yang bervariasi

2.3 Faktor dan Dampak yang Ditibulkan dengan adanya Perubahan Struktur Membran Sel
a.Banyaknya rantai asam lemak
Semakin banyak rantai asam lemak semakin besar sifat fluiditas membran sel.
b.Keberadaan molekul kolesterol dalam fosfolipid
Perbandingan kolesterol dan fosfolipid adalah 1:1. Jika kolesterol berlebih, akan
berpengaruh pada fleksibilitas membrane sel dan mengganggu fungsi sel, contoh :
endositosis, eksositosis, dll. Serta berkurangnya permeabilitas membrane sel.

2.4 Struktur Fosfolipid, Glikolipid, Kolesterol serta Spingolipid


a. Fosfolipid : gliserol + 2 asam lemak + fosfat
b. Glikolipid : hexadechyl-ß-D-glucopyranoside + gugus gula sederhana + parafin.
c. Steroid : 4 cincin karbon + rantai samping yang bervariasi
d. Sphingolipid : sphinosin, asam lemak, fosfat, dan kolin

2.5 Sifat- Sifat Membran Plasma


a. Asimetri, merupakan komponen protein dan lipid pada bagian ekstrasel dan intrasel
berbeda.
b. Dinamis, merupakan molekul lipid dan protein bergeral.
c. Semipermeabel / selektif permeable.

2.6 Gugus Polar dan Non Polar

3
a. Gugus polar adalah ikatan yang terjadi antar atom yang perbedaan
keelektronegatifan tinggi dan larut dalam air serta memiliki muatan (+) dan (-).
b. Gugus non polar adalah ikatan yang terjadi antar atom yang perbedaan
keelektronegatifan relative sama/kecil dan tidak larut dalam air serta tidak
memiliki PEB.

2.7 Mapping

PSLMGKF iopr lp oei si l k i ne fmtl o eoegs lp tlio i inep r p l oir i ip t e


Inidkob dn u lr t a l e n g r a l
Amfipatik

Perubahan Struktur MembranSel

Perubahan Fungsi MembranSel

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Sifat, Struktur, Jenis dan Fungsi Molekul Lipid

A. Sifat Molekul Lipid

Sifat Fisika:

1. Tidak larut dalam air, namun larut dalam pelarut organik.


Lipid adalah biomolekul yang tidak larut di dalam air, karena lipid umumnya
merupakan molekul yang memiliki gugus non polar, sedangkan air merupakan
molekul yang memiliki gugus polar. Lipid dapat larut di dalam pelarut organik non

4
polar seperti benzen, eter, heksana dan metanol (Zumdahl 1997: 1106; Boyer 2002:
208 & 211). Lipid dikatakan non polar karena lipid mempunyai polaritas yang sama
atau keelektronegatifan yang sama. Keelektronegatifan sendiri merupakan
kecenderungan inti atom yang bermuatan positif menarik elektron atom yang lain.
Dalam susunan tabel periodik di satu golongan dari kiri kekanan dan dalam satu
periode dari bawah keatas semakin tinggi sifat keelektronegatifan suatu atom
tersebut. Jadi sifat keelektronegatifan dapat dijadikan satu indikator untuk
menentukan kepolaran, apabila perbedaan keelektronegatifan tinggi maka molekul
tersebut bersifat polar.

2. Lipid merupakan salah satu penyusun sel dalam makhluk hidup.


Membran plasma adalah tepi kehidupan, perbatasan yang memisahkan sel hidup dari
lingkungan sekelilingnya. Seperti semua membran biologis, membran plasma
menunjukkan permeabilitas selektif artinya memungkinkan beberapa zat untuk
menembus membran tersebut secara lebih mudah daripada zat-zat lain. Lipid dan
protein adalah bahan penyusun utama membran, walaupun karbohidrat juga penting.
Lipid paling melimpah di sebagian besar membran ialah fosfolipid. Kemampuan
fosfolipid untuk membentuk membran merupakan sifat inheren dalam struktur
molekulernya.

Klasifikasi Lipid

a. Bagian sederhana dri lipid yakni asam lemak. Asam lemak diturunkan
dari trigliserida atau fosfolipida. Dalam kimia, terutama biokimia, suatu asam
lemak adalah asam karboksilat dengan rantai alifatik panjang, baik jenuh maupun tak
jenuh. Asam lemak memiliki panjang yang bervariasi, serta jumlah dan lokasi ikatan
rangkap yang bervariasi juga. Hampir semua asam lemak alami memiliki rantai tak
bercabang dengan jumlah atom karbon genap, mulai dari 4 sampai 28. Asam lemak
dibagi lagi menjadi dua berdasarkan ikatan rangkapnya yang mengacu pada struktur
rantai hidrokarbon asam lemak, yaitu :

1. Asam lemak jenuh


Asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap. Oleh karena itu, asam
lemak jenuh adalah asam lemak yang jenuh dengan hidrogen (karena ikatan
rangkap mengurangi jumlah hidrogen pada masing-masing karbon). Masing-
masing karbon dalam rantai memiliki 2 atom hidrogen (kecuali karbon omega
di ujung yang memiliki 3 hidrogen), karena asam lemak jenuh hanya memiliki
ikatan tunggal. Contohnya lemak hewani.

5
2. Asam lemak tak jenuh
Asam lemak tak jenuh memiliki satu atau lebih ikatan rangkap. (Pasangan
atom karbon yang terhubung melalui ikatan rangkap dapat dijenuhkan dengan
adisi atom hidrogen, mengubah ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Oleh
karena itu, ikatan rangkap disebut tak jenuh.). Contohnya lemak tumbuhan

b. Gliserida
Gliserida adalah ester yang terbentuk dari gliserol dan asam lemak. Gliserida dibaagi
menjadi dua, yaitu

 Gliserida netral
Yaitu ester antara asam lemak dan gliserol yang berfungsi sebagai simpanan
energi berupa minyak atau lemak. Jika gliserol teresterifikasi dengan satu, dua,
atau tiga asam lemak, maka membentuk monogliserida, digliserida, dan
trigliserida(lemak: cadangan energi paling penting dari jenis lipid)

 Fosfogliserida (fosfolipid)
Fosfolipid adalah lipid yang mengandung gugus fosfat, 2 asam lemak dan
gliserol. Fosfolipid adalah salah satu jenis molekul lipid penyusun membran
sel. Fosfolipid dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan ekor. Dibagian
kepala tersusun atas gliserol dan fosfat yang bersifat hidrofilik (larut dalam
air). Dibagian ekor tersusun atas 2 asam lemak yang bersifat berlawanan
dengan kepala, yaitu hidrofobik (tidak larut dalam air). Fosfolipid berfungsi
sebagai komponen penyusun membran sel dan untuk permeabilitas sel.

c. Lipid kompleks
Lipid kompleks tersusun dari kombinasi lipid dan molekul lain. Contoh dari lipid
kompleks adalah glikolipid. Glikolipid adalah molekul lipid yang mengandung gugus
gula, gugus gula tersebar disemua permukaan sel. Glikolipid berperan terhadap

6
interaksi sel dengan lingkungan sekitar, sebagai sumber energi cadangan, melindungi
isi sel, mengatur keluar masuknya molekul dan sebagai reseptor.

d. Lipid non gliserida


Lipid atau asam lemak bergabung dengan molekul-molekul non gliserol. Contoh dari
lipid non gliserida adalah sphingolipid dan steroid atau kolesterol

 Sphingolipid
Sphingolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari lemak. Penggunaan
primer dari sphingolipid adalah sebagai penyusun selubunbmielin serabut
syaraf. Pada manusia 25% dari lipid merupakan sphingolipid.
Sfingolipid dapat ditemukan di hampir seluruh jaringan manusia.
Konsentrasinya yang tertinggi walaupun demikian terdapat di jaringan
saraf sistem saraf pusat, khususnya di zat putih di otak.

 Kolesterol/steroid
Merupakan jenis lipid yang menyusun membran sel. Kolsterol juga menjadi
bagian dari beberapa hormon. Kolesterol berhubungan dengan pengerasan
arteri. Dalam hal ini timbul plaque pada dinding arteri yang mengakibatkan
peningkatan tekanan darah karena arteri mengalami penyempitan, penurunan
kemampuan untuk meregang. Pembentukan gumpalan dapat menyebabkan
infarkmiokard dan stroke.

Sifat Kimia

Berdasarkan sifat kimianya lipid dapat mengalami proses esterifikasi. Pada


pembuatan lemak, tiga molekul asam lemak masing-masing menggabungkan diri
dengan gliserol melalui tautan ester, yaitu ikatan antara gugus hidroksil dengan
gugus karboksil. Proses esterifikasi bertujuan untuk mengubah asam lemak
trigliserida menjadi ester.

B. Jenis, Struktur serta Fungsi Molekul Lipid

1. Fosfolipid

Fosfolipid merupakan bagian dari senyawa lipid dan komponen paling banyak dalam
penyusunan membran sel. Terdiri atas gliserol, dua asam lemak dan fosfat.
Fosfolipid mempunyai dua bagian yaitu kepala dan ekor, gliserol dan fosfat
menyusun kepala fosfolipid yang bersifat hidrofilik atau polar. Sedangkan ekor
disusun oleh dua asam lemak yang bersifat hidrofobik atau non polar. Fosfolipid

7
berfungsi sebagai komponen penyusun membran sel dan agen emulsi. Agen emulsi
adalah sebagai penjaga kelenturan membrane sel

2. Kolesterol

Kolesterol merupakan jenis khusus lipid yang disebut steroid, yang berguna untuk
pembentukan dinding sel dan bahan baku hormon, sebagai penyusun membrane
plasma dan bagian dari hormone adrenal, progesterone, esterogen, dan androgen.
Kolesterol terdiri atas empat cincin karbon dan rantai samping yang bervariasi.

3. Spingolipid
Spingolipid merupakan rantai panjang amino alcohol sphingosin sebagai komponen
utama sel saraf (membran mielin) dan berfungsi sebagai penyusun selubung myelin..
Terdiri atas sphinosin, asam lemak, fosfat dan kolin.

8
4. Glikolipid
Glikolipid merupakan molekul lipid yang mengandung karbohidrat/gugus gula
sederhana seperti glukosa dan galaktosa.Terdiri atas hexadecyl-β-D-
glucopyranoside + gugus gula sederhana + parafin. Glikolipid berfungi sebagai
pelindung dan tempat ikatan reseptor.

3.2 Perubahan pada Struktur Membran Lipid serta Dampaknnya


Perubahan terhadap struktur membrane lipid dipengaruhi oleh 2 faktor
1. Suhu.
Bila suhu melebihi batas normal (suhu ekstrim), fosfolipid menjadi membeku,
yang menyebabkan fluiditas membrane sel berkurang
2. Komposisi

9
Jika komposisi lipid berkurang maka fleksibilitas membrane sel juga berkurang.
Rantai asam lemak dapat menjaga fluiditas membrane sel. Bila berkurang, maka
fluiditas membrane sel juga berkurang. Jika kolesterol melebihi batas normal, maka
membrane sel berkurang kelenturannya.

Dari kedua faktor diatas berdampak pada berkurangnya fungsi sel, permebilitas
membrane sel, dan protein enzimatik menjadi tidak aktif.

BAB IV

KESIMPULAN

10
Molekul lipid merupakan molekul hidrofobik yang tidak larut dalam air. Lipid terdiri
dari fosfolipid, glikolipid, spingolipid, dan kolesterol. Fosfolipid memilki gliserol dan
fosfat pada bagian kepala polarnya serta 2 asam lemak pada ekor non polarnya.
Glikolipid tersusun atas hexadechyl-ß-D-glucopyranoside, gugus gula sederhana dan
parafin. Sedangkan steroid sendiri tersusun atas 4 cincin karbon serta rantai samping
yang bervariasi. Begitupun sphingolipid yang tersusun atas sphinosin, asam lemak,
fosfat, dan kolin. Fungsi dari masing – masing jenis lipid tersebut yaitu sebagai
komponen penyusun membran sel dan agen emulsi, untuk pembentukan dinding sel
dan bahan baku hormon, sebagai penyusun membrane plasma dan bagian dari
hormone adrenal, progesterone, esterogen, dan androgen, serta sebagai penyusun
selubung myelin, pelindung dan tempat ikatan reseptor. Dalam kondisi tertentu,
membran lipid dapat mengalami perubahan. Perubahan terhadap struktur membrane
lipid tersebut dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu komposisi dan suhu. Apabila kedua
faktor tersebut tidak cocok dengan kondisi membran lipid maka akan menyebabkan
berkurangnya fungsi sel, permebilitas membrane sel, dan protein enzimatik menjadi
tidak aktif.

DAFTAR PUSTAKA

T.Panagan, Almunadi dkk. Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Asam Lemak Tak Jenuh
Omega-3, Omega-6 dan Karakterisasi Minyak Ikan Patin 2012. Jurnal Penelitian Sains
volume 15 nomor 3(C).

Herlina, Netti dkk. Lemak dan Minyak. Jurnal Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia
Universitas Sumatra Utara.

11
Buku Campbell Biologi Edisi 8 Jilid 1

12

Anda mungkin juga menyukai