Anda di halaman 1dari 60
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang NOMOR KP 154 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN SAUMLAKI PROVINSI MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan sebagaimana telah ‘diubah dengan _Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015, setiap pelabuhan wajib memiliki Rencana Induk Pelabuhan; bahwa Rencana Induk Pelabuhan untuk pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul ditetapkan oleh Menteri Perhubungan setelah terlebih_ dahulu mendapat rekomendasi_ dari. gubernur_— dan bupati/walikota mengenai kesesuaian dengan tata ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota; bahwa Rencana Induk Pelabuhan Saumlaki Provinsi Maluku disusun dengan telah memperhatikan Rencana Induk Pelabuhan Nasional, rencana tata ruang wilayah Provinsi Maluku, rencana tata ruang wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat, keserasian dan keseimbangan dengan kegiatan lain terkait di lokasi pelabuhan Saumlaki, kelayakan _ teknis, ekonomis ... Mengingat ekonomis, dan lingkungan serta keamanan dan keselamatan lalu lintas kapal; bahwa berdasarkan pertimbangan _sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Rencana Induk Pelabuhan Saumlaki Provinsi Maluku; Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5070), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5731); 6. Peraturan, 10. 11. 12. 13, Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5093); Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5108) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perlindungan Lingkungan Maritim (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5109); Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 31 Tahun 2006 tentang Pedoman dan Proses Perencanaan di Lingkungan Departemen Perhubungan; Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 68 Tahun 2011 tentang Alur-Pelayaran di Laut (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 380); Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 130 Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2015 Nomor 1400); 14, Peraturan .. Memperhatikan: Menetapkan PERTAMA 14, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 311); 15, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1844); 16. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 414 Tahun 2013 tentang Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Nasional sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 725 Tahun 2014; 1, surat Gubernur Maluku Nomor 552.3/1362 tanggal 26 Mei 2015 perihal Rekomendasi Rencana Induk Pelabuhan Saumlaki; 2. surat Bupati Maluku Tenggara Barat Nomor 551.33/116/Rek/2015 tanggal 11 April 2015 perihal Rekomendasi Rencana Induk Pelabuhan Saumlaki Kabupaten Maluku Tenggara Barat Propinsi Maluku; MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN SAUMLAKI PROVINSL MALUKU. Menetapkan Rencana Induk Pelabuhan Saumlaki, Provinsi Maluku, sebagai pedoman dalam —_ pembangunan, Pengoperasian, pengembangan pelabuhan dan penentuan batas-batas Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp) Pelabuhan Saumlaki. KEDUA: KEDUA KETIGA Untuk menyclenggarakan kegiatan kepelabuhanan pada Pelabuhan Saumlaki yang meliputi pelayanan jasa kepelabuhanan, pelaksanaan kegiatan ekonomi dan pemerintahan lainnya, serta pengembangannya sesuai Rencana Induk Pelabuhan Saumlaki, dibutuhkan areal daratan seluas 13.020 m? dan areal perairan seluas 207, 57 Ha, meliputi: a. areal daratan eksisting Pelabuhan Saumlaki seluas 1.696 m? dan areal daratan pengembangan Pelabuhan Saumlaki seluas 11.324 m2 b. areal perairan, terdiri atas: 1. areal alur pelayaran dari dan ke pelabuhan seluas 132,88 Ha; areal tempat sandar seluas 4,57 Ha; areal kolam putar seluas 11,97 Ha; areal tempat labuh seluas 5,64 Ha; areal pindah labuh kapal seluas 5,64 Ha; areal alih muat kapal seluas 5,64 Ha; areal penempatan kapal mati seluas 2,82 Ha; areal keperluan keadaan darurat seluas 2,82 Ha; areal percobaan berlayar seluas 19,05 Ha; dan Rear OCP Peer rane em eae 0. areal kolam pelabuhan seluas 16,54 Ha. Rencana pembangunan dan pengembangan _fasilitas Pelabuhan Saumlaki untuk memenuhi kebutuhan pelayanan jasa kepelabuhanan dilakukan berdasarkan perkembangan angkutan laut, sebagai berikut: a. jangka pendek, dari Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2019; b, jangka menengah, dari Tahun 2015 sampai dengan ‘Tahun 2024; dan c. jangka panjang, dari Tahun 2015 sampai dengan ‘Tahun 2034; dengan rincian sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. KEEMPAT: KEEMPAT KELIMA KEENAM KETUJUH KEDELAPAN Rencana Tapak, yang mencakup rancangan tata letak pelabuhan yang bersifat teknis dan konseptual, perpetakan setiap fungsi lahan, perletakan masa bangunan dan rencana teknis dari setiap elemennya yang dilengkapi dengan konsepsi teknis dari bangunan, fasilitas dan prasarananya, untuk pelaksanaan pembangunan dan pengembangan fasilitas Pelabuhan Saumlaki disahkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut. Rencana Teknis Terinci, yang merupakan penjabaran secara rinci dari Rencana Tapak sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEEMPAT, disahkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut. Fasilitas Pelabuhan Saumlaki yang direncanakan untuk dibangun dan dikembangkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini, dilaksanakan dengan mempertimbangkan prioritas kebutuhan dan kemampuan pendanaan sesuai peraturan perundang- undangan dan wajib dilakukan dengan memperhatikan aspek lingkungan, didahului dengan studi lingkungan. Rencana penggunaan dan pemanfaatan lahan untuk keperluan peningkatan pelayanan jasa kepelabuhanan, pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi lainnya serta pengembangan Pelabuhan Saumlaki dan sekitarnya sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupaken bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. Dalam hal penggunaan dan pemanfaatan lahan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETUJUH terdapat areal yang dikuasai pihak lain, maka pemanfaatannya harus didasarkan pada ketentuan peraturan perundang- undangan KESEMBILAD: . KESEMBILAN: Rencana Induk Pelabuhan Saumlaki dapat ditinjau dan dikaji ulang 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun atau sesuai kebutuhan. KESEPULUH : Direktur Jenderal Perhubungan Laut melaksanakan pembinaan dan pengawasan teknis terhadap pelaksanaan Keputusan ini. KESEBELAS : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 16 Maret 2016 MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd IGNASIUS JONAN SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada: CENQasene 13, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman; Menteri Dalam Negeri; Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia; Menteri Badan Usaha Milik Negara; Menteri Perdagangan; Menteri Perindustrian; Kepala Staf Angkatan Laut; Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia; . Gubernur Maluku; i. 12. Bupati Maluku Tenggara Barat; Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal dan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan; Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Saumlaki. Salinan sesuai dengan aslinya PALA BIRO HUKUM, u SRI LESTARI RAHAYU Pembina Utama Muda (1V/c) NIP. 19620620 198903 2 001 LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTER] PERHUBUNGAN Nomor: KP 154 TARUN 2016 Tonggol: 16 MARET 2016 RENCANA INDUK PELABUHAN SAUMLAKI PROVINS! MALUKU KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DAFTAR ISI. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL.. EXECUTIVE SUMMARY. 1 PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG ae 1.2 DASAR HUKUM.... 1.3. MAKSUD DAN TUJUAN ... 1.4 HIERARKI PELABUHAN.. 2 1.5. LOKASI STUDI 2 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI eae 2.1 LETAK DAN ADMINISTRATIF WILAYAH ... 2 2.2 POTENSI WILAYAH ed 22.1 Pertanian . aa 2.22 — industri. ond 223 Tambang 22.4 Perdagangan 2.3. RIRW KABUPATEN PROVINS! MALUKU.. 2.4 RIRW KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT. 2 3 KONDIS! EKSISTING PELABUHAN.. : 13, 3.1 DAERAH PENDUKUNG (HINTERLAND) PELABUHAN SAUMILAKI... 13 3.2. PELABUHAN DI SEKITAR PELABUHAN SAUMLAKL 4 3.3 DAERAH LINGKUNGAN KERJA (DLKR) DAN DAERAH LINGKUNGAN KEPENTINGAN [DLKP}... 3.4. DATA TEKNIS FISIK PELABUHAN SAUMLAKI 3.4.1 KOORDINAT PELABUHAN SAUMLAKI DAN KONDISI EKSISTING .. 3.4.2 FASILITAS POKOK PELABUHAN... 3.5 DATA TEKNIS OPERASIONAL PELABUHAN SAUMLAKI.. 3.5.1 DATA ARUS KAPAL BERDASARKAN DATA 8PS MALUKU TENGGARA BARAT (2008-2012) v7 Executive Summary Rencana induk Pelabuhan Saumioki, Provinsi Maluku 3.5.2 DATA OPERASIONAL PELABUMAN SAUMLAKI VERS! KANTOR UPP KELAS I SAUMLAKI (2014-JULI 2014) 19 3.6 SURVEILAPANGAN 36.1 TOPOGRAFI., 36.2 BATHIMETRI 3.6.3 PASANG SURUI..... 3.7 KAJIAN LAHAN PELABUHAN 4 ANALISIS PRAKIRAAN PERMINTAAN JASA ANGKUTAN LAUT. 4] METODE ANAUSSS... 4.2 ANAUISIS PERKEMBANGAN WILAYAH .. 4.2.1 ANALISIS DAN PROYEKSI KEPENDUDUKAN WILAYAH HINTERLAND... 42.2. ANALISIS DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH HINTERLAND 43 ANAUSIS PERGERAKAN BARANG.. 125 4.4 ANALISIS PERGERAKAN PENUMPANG.. 30 4.5 ANALISIS PERGERAKAN KAPAL von cou eee eee ere 5. RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN .... 32 5.1 RENCANA KESUTUHAN FASILITAS PELABLHAN, 5.2 RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN. 5.2.1 ARAHAN PEMBANGUNAN TAHAP I JANGKA PENDEK (2015 - 2019)... 5.2.2 ARAHAN PEMBANGUNAN TAHAP ll JANGKA MENENGAH (2020 - 2029) 5.2.3 ARAHAN PEMBANGUNAN TAHAP I JANGKA PANJANG (2030 ~ 2034). 5.3 KONDISI SARANA BANTU NAVIGASI PELAYARAN exsisting... 34 6 KAJIAN EKONOMI DAN FINANSIAL .ssususn si 40 6.1.1 PERHITUNGAN MANFAAT PENDAPATAN PELABUHAN ... 40 6.1.2 PROYEKSI LALU LINTAS KAPAL... 613 MANFAAT 6.1.4 — REVENUE... 62 BIAYA PEMBANGUNAN PELABUHAN .. 6.2.1 BIAYA FINANSIAL... 6.22 BIAYA EKONOM.... 6.3 ANALUISA KELAYAKAN .ocssnnnnnnnnnnnsnnnnn : cae peer) 63.) ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL = i wee AS 63.2 ANALISA KELAVAKAN EKONOMI no 7 46 7.1. KUAUITAS UDARA AMBIEN DAN KEBISINGAN swine 46 7.2 KUALITAS AIR LAUT, 4a 7.3. ARAHAN STUDI LINGKUNGAN YANG HARUS DILAKUKAN. a a7 Gambar | Lokasi Pelabuhan.... a 2 Gambar 2 Pela Administrasi Kabupaten Maluku Tenggara Barat, 3 Gambar 3 Peta Perwilayahan Komacitas Pertanian di Kabupaten Maluku Tenggara Barat 4 Gambar 4 Peta Rencana Kawason Budidaya di Kabupaten Maluku Tenggara Barat. 5 Gambar 5 Banyaknya Peruschaan Menurut Bentuk Badan Hukum di Kabupaten Maluku Tenggara Barat... Gombor 6 Presentasi Banyoknya Pedagang Menurut Klasifkasi di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, 20126 Gombar 7 Peta Struktur Ruang Provinsi MCIUKU cnn . 7 Gambar 8 Peta Keterkaitan Struktur Ruang Secara Eksterme... 8 Gambar 9 Peta Keterkaitan Siruktur Ruang Secara Internal, eae some Gambar 10 Peta Rute Pelayoran Gugus Pulau Provinsi Maluku eee eee Gombar | Peta Wilaych Pengembangan (Gugus Pulau) Provinsi Maluku. 10 Gambar 12 Pei Rencana Pole Ruang Wilayah Provins Maluku nh Gombar 13 Peta Rencana Kawasan Sirategis Provinsi Maluku : 12 Gombar 14 Peto Rencana Wilayoh Pengembangan Kabupaten Maluku Tenggard BOA .nuransnnmemnees 12 Gambar 15 Peto Rencana Sistem Transportes di Kabupaten Maluku Tenagara Barat 13 Gambar 16 Daerah Pendukung (Hinferiand) Pelabuhan Saumiaki 4 Gambar 17 Pelabuhan Sekitar Pelabuhan Saumiati... 14 Gambor 18 DLKP dan DLKR Exsisting Pelabuhan Saumiaii.... 15 Gambar 19 Penyusunan Tata Ruang Kota Saumioki.. 15 Gambar 20 Layout Exsisting Pelalbuhan Saumiaki ss so 16 Gambar 21 Kondisi Eksisting Pelabuhan Saumiaki sn v7 Gombar 22 Data Kunjungan Kapol per Bulan, 2012... eeneraaet . 18 ‘Gambar 23 Data Kunjungan Kapal per Tahun (2010 - 2012) a 18 Gamber 24 Data Kunjungan Penumpang per Bulan, Tahun 2012. ae 18 Gambor 25 Data Bongkar-Muat Pelabuhan Scumtaki 2010-2012. Ww Gambor 26 Data Bongkar-Muat Pelabuhan Saumtaki 2014 (Hingga Juli). 20 Gambor 27 Date BongkarMuat Pelabuhan Saumtaki 2014 (Hingga Juli). 20 Gambar 28 Dokumeniasi Pelaksanaan Survet Topogrofi. 20 Gamber 29 Dokumentasi Survei Bathimeti. Execulive Summary Rencone induk Pelabuhon Saumiaki, Proving Maluku Gambar 30 Grafik Posang Surut di Perairan Pelabuhan Saumlaki Gamba 31 Lohan Rektamasi Milk Swasia Gambar 32 Lohan Kosong HasilReklamos' di Pelabuhan Saumleki Gamibar 33 Pagar Pembatas Lahan Pelabuhan dan Area Reklamos! ‘Gambar 34 Lohan Pasar yang Diusulkan Pihak Bappeda sebagai Pengganti Lahan Darat Pelabuhan ‘Gambar 35 Penentuan Teknik Peramatan Gambar 36 Diagram Afi Proyeksi PORE Gambar 37 Diagram Ar Proyeksi Penduduk Gambar 38 Proyeksi Jumiah Penduduk selama 20 tahun ke depan... Gambar 39 Proyeksi Periumbuhan PORS selama 20 tahun ke depan eeeeeaeaeaeaes Gambar 40 Grafik Proyeksi Penduduk Kabupaten Maluky Tenggara Barat 2014-2034. ..0n0 Gambar 41 Grafik Komoditas Bongkar TohUn 2010... Gambar 42 Grafik Komoditas Bongkar Tohun 2011... Gambar 43 Grafik Komoditas Bongkar TAMUN 2012... Gambar 44 Grafik Komoditas Muat Tahun 2010... Gambar 45 Grafik Komoditas Muat Tahun 2011 . Gambar 46 Grafik Komoditas Muat Tahun 2012 Gambar 47 Grafik Komoditas Bongkar Tahun 2013, Gambar 48 Grafik Komoditas Muat Tahun 2013. Gambar 4 Grafik Operasional Pelabuhan Gambar 50 Grafik Komoditas Bongkar Tahun 2014, Gambar 51 Grafik Komoditas Muat Tahun 2014. Gambar 52 Grafik Proyeksi Arus Bongkar Mual Borang Gambar 53 Pola Pergerakan Komoditas Sembako .. Gambar 54 Pola Pergerakan Komoditas Rumput Laut Gambar 55 Pola Pergerakan Komoditas Semen. Gambar 56 Pola Pergerakan Komoditas Kopra... Gambar 57 Proyeks! Arus Penumpang Selama 20 tahun. Gambor 58 Pola Pergerakan Kapal Pelabuhan Saumiaki Gambar 59 Konaisi Eksisting SBNP Pelabuhan Soumlaki Gombar 60 Layout Pengembangan Jangka Pendek [2015-2019] Gambar 61 Layout Pengembangan Jangka Menengah (2015-2024). Gambar 62 Layout Pengembangan Jangka Panjang (2015-2034) Gambar 63 Rekomendasi DLKr/p Perairan Pelabbuhan Saumlaki Gambar 64 Rekomendasi Zonasi Perairan Pelabuhan Soumiaki Gombar 65 Skema Kerjasama Pemerinioh Pusat dan Daerah, Gombar 66 Kualitas Air Pelabuhon Saumicki.. 21 2 2 23 23 23 2d 24 2A 125 2 on 26 26 on 28 26 a 27 2 28 28 28 29 129 29 .3t 3 34 36 37 38 39 Ab AT Tobe! | Hierorki Pelabuhan di Kebupaten Maluku Tenggara Barat dan Maluku Barat Daya... Tabel 2 Komoditi Unggulan Tiap Kecamaton aii Kabupaten Maluku Tenggara Barat nin Tobel 3 Hast Analisis Kelayakan Usoha Tani Komoditas Tanaman Pangan dan... Jobe! 4 Komoditi Perkebunan Dominan pada setiap Kecomatan di Kabupaten Moluku Tenggara Barat abel § Bonyaknya Peleku Usaha den Tenaga Kerja Industri Menurut Jenis Uscha, 2012... Tabel 6 Nilai Investasi Usahe Indust Menurut Jenis Usaha di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Juta Rupiah}, 2012... auc : . 7 5 Tabel 7 Produksi 8chan Galian C di Kabupaten Maluku Tenggara Barat {m3}, 2012 Tabel 8 Pengembangan Wilayah Gugus Pulau Provinsi MaIUkU.... Tobel 9 Empat Jalur Petintis yang Akan dikembangkan di Kabupaten Maluku Tenggara Baral... Tabel 10 Data Kapal Penumpang dan Kapal Perintls Pelabuhan Saumial.. Tabel 11 Data Komodifi Bongkar dan Muat Pelabuhan Scumiaki 2010-2012. : Tabel 12 Data Kunjungan Kepal dan Komoditi Bongkar Muat Pelabuhan Saumick 2014... sD Jobe! 13 Data Kunjungan Kapal dan Komoditi Songkar Muat Pefabuhan Saumiaki 2014 [Hinge Jul nnn 19 Tabel 14 Hasil Perhitungon MSL dan 9 Konstanta Harmonik lokasi Pelobuhan Saumiaki 21 Tobe! 15 Nilci-riloi Elevosi Penting Pasang Surut dengan Metode Least Square... 22, Jobel 16 Data Jumiah Penduduk Tahun 2008-2012... Tabel 17 Proyeksi Jummlah Penduduk setama 20 tahun ke depan 24 Tabel 18 Data PDRB Kab. MIB Thun 2008-2012. 25 Jabel 19 Proyeksi PORS selame 20 tahun ke depan.... os 25 Tabel 20 Arus Bonakar Muat Melalui Pelabuhan Saumiaki Tahun 2008 - 2012 25 Tabel 21 Peramalan Angkutan General Cargo Tabel 22 Rute Kapai Perini oo Toibel 23 Proyeksi Arus PenuMPONG ..- Taibel 24 Proyeksi Kunjungan Kapal Tabel 25 Rencana Spesifikasi Kapa... Jabel 26 Rekapitules| Pengembangan Faslitas Darat .. Tobel 27 Rekapilulas! Kebutuhan Peralatan Bantu Angket... Tobel 28 Rekapitulas! pengembangan fasiitas perairan .. Tobel 29 Perbandingan Pendekatan Ekonomi dan xevongan/Finens. Tobel 30 Prediksi Kunjungon Kapa... Jobel 31 Jenis dan Tarif Jasa di Pelabuhan Soumiak... Tobe! 32 Proyeksi Pendapaicn Pelabuhan selama 20 TARUA ..nsunnsnnnnnenn Tabel 33 Biaya Pembangunen dan Pengernbangan Tahap | (Rencana Anagoron Tahun 2015}. 48 Jobe! 34 Biaya Pembangunan don Pengembangan Tehop 2 [Rencana Anggaran Tahun 2024) san. Tobel 35 Biaye Pembangunan dan Pengembangan Tahap 3 (Rencana Anggaron Tohun 2034) 44 Executive Summary Rencana Induk Pelabuhan Soumlaki, Provins Matuku Tabel 36 Indikator Kelayakan Finansial Pelabuhan Saumiaki Tabel 37 Indikator Kelayakan Ekonomi Pelabuhan Scumiaki Tabbel 38 Hasit Pengukuran Kualitas Udara, 45, Ab i \HULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Salah satu langkah penting dalam pengembangen transportasi lout adalah pembongunan prasarana transportas' laut ity sendiri, diantaranya adalah pelobunan. Pembangunan pelabuhan laut di pulau-pulau fepencil, pulau pulay ierluar dan daerah terbelakang akan mendorong tercipionya peningkatan perekonomian di kawasan fersebut sehingga mendorong ferciptanya interaksi yang intens anter daerah dan akhimya terja saling keterikatan yang didasari oleh hubungan yang saling menguntunakan. Fungsi pelabuhan taut sesuci UU RI No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan PP No. 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan sebagaimane teloh diubch ferakhir dengan PP No. 64 Tahun 2015, Pelabuhan adalah sebagai tempat perpindahan inita dan antar moda transportasi sehingga perenconaan pembangunan pelabuhan tersebut harus tepat dan memenuhi persyaratan teknis kepelabuhanan, kelestorian lingkungan, tata rang sosiol, keselamatan pelayaran, ekonomi, dan finansil Dalam sistem transportas, pelabunan merupekan suatu simpul dori mata rontai kelancaran muaton ‘ongkuton lout dan darat, yang selanjuinya berfungsi sebagoi kegiatan peralihon antar moda transport. Pentingnya peran pelabuhan dalam suatu sistem tronsportosi, mengharuskan seliop pelobuhan memifki kerangka dasar rencana pengembangan dan pembenaunen pelobuhan. Kerangka dosor tersebut ettuang dolam suatu rencane pengembangan tate tang yang kemugion dijaborkan dalam suatu iehapan pelaksanaen pembangunan jangka pendek. menengah dan panjang, Hal ini diperlukan untuk menjamin kepastion uscha dan pelaksanaan pembangunan pelabuhan yang terencano, lerpadu, tepat guna, efision dan berkesinambungan. Kerangka dosar rencana_pengembangon dan pembangunan suaty peladuhan fersebut ciwujudkan dalam satu Rencana induk Pelabuhan yang menjadi bagian dari tata ryang wilayah dimana pelabuhan fersebut berada, untuk menjamin adanya sinkronisas! antora rencana pengembangan pelabuhan dengan rencana pengembangan wilayah. Agor sebuah Rencana Induk Pelabuhan dapat dipergunakan dan diterapkan, perlu ditetopken sebuah stander perencanaan pembangunan don pengembangan pelabuhan, Executive Summary Rencana Induk Pelobuhon Soumlaki, Provinsi Maluku 1.2. DASAR HUKUM + Undang-undang Nomer 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang: «= Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayoran; + Undiang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup: * Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencane Tata Ruang Wilayah Nasional; * Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 200? Tentang Kepslabuhanan sebagaimane telah dizboh terakhir dengan Peroturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015; «= Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Kenavigasian; + Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 Tentong Perlindungan Lingkungon Mexitin: + Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 Tentang Angkuian di Perciran, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011; + Peraluran Menteri Pethubungan Nomor PM, 51 Tahun 2015 Tenlang Penyelenggaraan Pelabuhan lout: + Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 31 Tahun 2006 Tentang Pedoman Perencanacn di Uingkungan Departemen Perhubungon: + Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 414 Tahun 2013 Tentang Penetapan Rencena Induk Pelabuhan Nasional sebagaimana telah diubah terakhir dengan KP 725 Tahun 2014 + Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun 2010 fentang Organisosi den Tata kerja Kantor Unit Penystenggora Pelabuhan sebagaimana telah diuboh terakhit dengan PM. 130 Tahun 2015; + Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 25 Tahun 2011 Tentang Sarana Bantu Novigas! Peloyaran: + Peraturan Menteri Pethubungan No. PM 26 Tahun 2011 Tentang Telekomunikas ~ Pelayaran: + Peraturan Mente Perhubungan No. PM 52 Tahun 2011 Tenfang Pengerukan dan Reklamas. sebagaimana telah diubah terakhir dengan PM 136 Tahun 2015; + Peraturan Menteri Pechubungan No. PM 57 Tahun 2015 Tentang Pemanduan dan Feniineacin Kapa + Peraturan Menteti Perhubungan No. PM 68 Tahun 2011 Tentang Alur Pelayaran di Laut: + Peraturon Menteri Perhuibungan No. 93 Tahun 2013 Tentong Penyelenggaraon dan Pengusahaan Angkutan Laut = Perda No. 16 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provins| Maluku (2007-2027) + Perda No. 14 Tahun 2012 Tentang Rencana Tate Ruang Wiayah Kabupaten Maluku Tenggare Barat 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN Adapun meksud dari penyusunon Rencana Induk Pelabuhan ini adalah sebagai upcya untuk menyediokan pedoman perencanacn pembangunan dan pengembongan pelabuhan sehinggo pelaksonaan kegiatan pembangunan dapat dilakukan secara terstrukiur, menyeluruh dan tuntas, mulal dosti perencanaan, Konstruisi, operasi dan pemetiharaan, pembiayacn seria portisipasi masyarakat dalam proses pemelinaraan pelabuhan yang sudah terbentuk, ‘a Tujuannya adalah sebagai ocuon dalam pelaksanacn pengelolcan pelabuhen di Pelabuhan Saumick! sehingga kegi pada wakiu operasional pelabuhan. {an pembangunan yeng ede dapat optimal dalam mengurangi permasalahan yang timbul 1.4 HIERARKI PELABUHAN Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. KP 414 Tahun 2013 tentang Rencana Incuk Pelabuhan Nosional sebagoimana telah diubch terakhir dengan No. KP 725 Tahun 2014, difunjukkan behwa Kabupaten Maluku Tenggara Borat dan Kabupaten Maluku Barat Daya memilki 16 pelobuhan, dimane 6 pelobuhan terletak di Kabupaten Maluku Tenggara Baral dan 10 terletok di Kabupaten Maluku Barat Doya. Selain itu terdapat } pelabuhan lagi yang mosin terhitung sebagai lokasi potensial yoitu Pelabuhan Tutukembong yang terletak di Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Pelabuhan-pelabuhan tersebut memilki status/hierarki yang digolongkan menjadi 3 kelompok besar, yakni Status Pelabuhan sebagai Pelobuhan Pengumpul (PP), Pengumpan Lokal (PL) dan Pengumpan Regional (PR). Hierarki pelabuhan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Kabupaten Moluku Barat daya ditunjukkan tobel berixut : Jabel 1 Hlerarld Pelabuhan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Maluku Barat Daya 201i 2015 2020-2030 | Maluku Tenggara Barat Adaut PL PL PL PL 2 Maluku Tenggara Barat Larat PL PL PL PL 3 Maluku Tenggara Barat Mahaleta PL PL PL PL 4 Maluku Tenggara Barat Saumlaki pp pp pp PP 7 5 Maluku Tenggara Barat seira PL PL PL PL 6 Maluku Tenggare Barat Sera PL PL PL PL 7 Maluku Barat Daya Lireng, PL PL PL PL 8 Maluku Barat Daya Dawera/Dawelor PL PL PL PL 9 Maluku Barat Daya Hile/Rorang PL PL PL PL 10 Maluku Barat Daya waki PR PR PR PR 11 Maluku Barat Daya Kaiwatu/Moa PL PL PL PL 12 Maluku Barat Daya Marseia PL PL PL PL 13° Maluku Barat Daye Serwaru PL PL PL PL 14 Maluku Barat Daya Tepa PR PR PR PR 15 Maluku Barat Daya Wonreli PR PR PR PR * 16 Maluku Barat Daya wulur PL PL PL PL *JTerdapat Kantor UPT Ditjen Hubla sesuci : 1) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun 2010 tentang Orgonisasi dan Tata Kerja kontor Unit Penyelenggara Pelabuhan sebageimana telah diubah terakhir dengan PM 130 Tahun 2015; 2) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2010 tentang Organisas! dan Tata Kerja Kantor Pelabunan Batam; 3) Peroturan Menteri Pethubungan Nomor PM 35 Tahun 2012 tentang Organisosi don Tata Kerja Kantor Oforitas Pelabuhan Utama Executive Summony Rencano Induk Pelabuhan Soumioki, Provinsi Maluku 4) Peraiuran Menleri Pethubungan Nomor PM 36 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandoran don Oloritas Pelabuhan, sebagaimans telch diubah terakhir dengan PM 135 Tahun 2015; 1.5 LOKASI STUDI Lokosi Studi penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Saumiaki Provinsi Maluku berlokasi di Kabupaten Maluku Tenggara Baral, Peta Jokasi pelabuhan diperiinatkan pada Gambar 1. Gambar 1 Lokasi Pelabuhan 2 GAME LAYANH STUDI 2.1 LETAK DAN ADMINISTRATIF WILAYAH Pelabuhan Saumiaki terletak di Provi Maluku. Moluku atau yang dikenal secara internasional sebagai Moluccas den Molukken adalah provins! terlua yang ada di Indonesia, Provins' ini sejak dohulu dikencl sebagai senira penghasit Polo, Ful, Cengkeh dan Mutiora, Pola don Full dengan mudah didapat dart Banda Kepulauan, Cengkeh dengan mudah ditemui di neger-negeri di Ambon, Pulau-Pulay Lease (Soparua, Horuku & Nusa laut) dan Nusa Ina serta Mutiara dihasikan delam jumlah yang cukup besar di Kota Dobo, Kepuiauon Aru. bu kota Maluku adalah Ambon yang bergelar atau memilikijulukan sebagai Ambon Manise, kofa Ambon berdiii ci bagian selatan dari Pulou Ambon yaitu dijoziran Leitimur. lumlah penduduk provinsi ini tahun 2012 dalam hasil sensus berjumioh 1.608.786 jiwa. Maluku terletak di Indonesia Bagian Timur. Berbtosan longsung dengan Maluku Utera dan Papua Borat di sebelah utare. 2 Ar Lou! Maluku, Sulawesi Tengoh, dan Sulawesi Tenggora di sebelah borat, taut Banda, Timor Leste, dan Nusa Tenggora Timur di sebelah selatan serta Laut Aru dan Papua di sebelah timur Provinsi Maluku dan Moluku Utara membentuk sualu gugus-gugus kepulauan yang terbesar di Indonesio dikenol dengan Kepylauan Maluku dengan lebih dati 4.000 pulay boik pulau besar maupun keci, Executive Summary Rencana Induk Pelabuhan Saumiaki. Provinsi Maluku 138.819 Ha yang belum dimanfaatkan, tetap! kontrisusinya tethadap PORB Kabupaten femasuk yang paling tinggi. Di Kabupaten Maluku Tenggora Borat komoditas pertanian tanaman pangan dan horlikuilura tersebar di hampir seluruh doerah kabupaten. yang meliputi komoditas padi ladang, jaguna, kacang fanoh, kacang hijau, kacang merch, ubi kayu. ubi jalar, ubi-ubian, {tonaman pangan) dan baweng merah, pisang, jeruk {horiikultura), Sebaran komoditas perianian di Kabupaten Maluku Tenggara Barat dapat diihat pada Tabel 2.dan Peta Perwilayahan Komaditas di Maluku Tenggara Barat (Gambar 3) Tabel 2 Komodii Unggulan Tiap Kecamaian di Kabupaten Maluku Tenggara Barat Gambar 2 Peta Administrasi Kabupaten Maluku Tenggara Barat Kabupaten Maluku Tenggara Borat adalah salah satu dari sembilan kabupaten yang ada di Provinsi Maluku, Maluku Tenggara Boral terdii dari 10 kecomatan seperti dapal dilihot pada Gambar 2 Maluku Tenggara Borat memiliki possi yang strategis sebagoi kawasan perbatason antar negara, yaitu dengan Australia, Saat ini Kabupaten Maluku Tenggara Borat sedang dipersiapkan sebagai pinlu gersang internasional, yang berorli bohwe akan ada begitu banyak peluang investasl yang bisa dikembangkan di doerah ini, teriebih dengon beragam potens! yang ada di kabupaten ini. Potensi di sektor perikanan, kehutanan dan perkebunan, tanaman pangan dan petemnakan, serto aiam yang menyimpan begity banyak keindahon yang dapat dikembangkan menjadi salah satu tujyan wisato terkemuka di Indonesia. 2.2 POTENSI WILAYAH 2.2.1 PERTANIAN Kawasan fanamon pangan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat tidak terlalu lucs dibandingkan los total kabupaten tersebut yaity 140.442 Ha potensi jahan, 21.623 Ha lahan yang dimantactkon dan sisanya No. Kecamatan Komodifi Dominan Untuk Tanaman Pangan 1 | Tanimbar Selatan | Padifadang, kacang fanah, ubi kayy dan jagung 2 | Wertamrian Padi ladang, kacong tanah, kacong fe, jagung, kacang-kacangan Tain. ubi kayu dan ubiubian Iain 3 | Wermakfion Padi laciang dan kaceng-kacangan iain, jagung a | Selon Padi ladang, kacang fanah dan kacang-kacengan lain, jagung S| Tonimbar Uiara Padi laciang, kacang tanah, kacang jo, ubi kayu, jagung, Ub-ubian lain @ | You Padiladang, kacang To, jagung 7 | Woorlebobar Padi ladang, jagung & | Niunmas Padi laciang dan ubi-ubian Tein, jagung 3 | Kormomeatin Padi laciang, Kacang tanah, ubi kay dan ubi-ubian tain, Di Kabupaten Maluku Tenggara Bare! kawosan pertanian diarahkan pada peningkatan produt untuk memenuhi kebutuhan lokal, Penentuan luos kawasan perianion diterapkan secara proparsional fergantung dori skalo pengembangannya, Adapun luasan kawasan pengembangan pertenian di Kabupaten Maluku Tenggara Barat seluas 59.136,48 hektar. Dari beberapa komositas prospekiif di atas ada 2 (dua) komodias tanoman pangan yang bisa djadikan komoditas unggulon uniuk meningkatkan ketahanan pangan lokal, ycitu Ubi kayu dan jagung. Hast analisis Kelayakan Usaha Toni beberapa komoditas ungguian tersebut, dengan fingkat suky bunga Kredit 21% (dihitung untuk jangka waklu 15 tahun), tersaji pada Tabel 3 Tabet 3 Hosil Anolisis Kelayakan Usaha Tani Komoditas Tanaman Pangan dan Horikuttura Unggulan (Per THa) di Kabupaten Maluku Tenagara Barat No Komoditas B/E NPV (Rupich) RR (%) 7 [UbiKaye 176 S579.74 T.5 2 | Jogung 1a 230.146 26.86 Dari tabel diatas terihat bahwa nila B/C ratio kedua komoditas unggulan mempunyai nilal lebin dari 1 arfinya komoditas-komoditas fersebut layak untuk diuschakan dan aken menguntungkon petani. Hos! perhilungan NPV untuk ketiga komoditas menunjukkan nilai posit, crtinya komoditas-komoditos tersebut feasible untuk diusahakan di wiloyoh Kebupaten Maluku Tenggora Borat. Niloi IRR untuk komoditas tonaman pangan don hortikultura ungguion di kawasan Kabupaten Maluku Tenggora Barat lebih besar 3 Ar dati diskon faktor 21% yang digunakan. Hol ini menunjukkan bohwa komodilas-komoditas unggulan tersetbut aman dan layak diuschakan. Kawason perkebunan yang dominan dikembangkan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat adalch kelapa, jambu mete, dan kopi. Pada saat ini tampaknya kawason perkebunan di deerah ini baru memproduksi bahan mentah atau behan boku untuk diolah kembali (Lihat Tabel 4) Tabet 4 Komedi Perkebunon Dominan pada seliop Kecamaten di Kabupaten Maluku Tenggara Barat No. Keeamatan Perkebunan 1 | Tanimber Selatan Jamibu mete, Kelapa 2 | Werlamfan ” Kelopa a 3 | Wermaktian Kelapa ae 4 | Selon aaa Jambu mete, Kelapa FE 3 [Tanimbar Ulora Kelapa, - 6 [You ~ Kelopo 2 7 | Woartabober Kelapa @ | Nrunmas Kelana 9 | Komomoin Kopi, coKiat Ff Usche komodites perkebunon dopat dickukan pada chan selvas 339.199,40 hektar dengan allematit komoditas kelapa, Kopl, jambu mete. Lehan perkebunan ditemukan hampir merata diseluruh kecamatan, dan potensi ichan perkebunan yang luasnya ontara 52.000-63.000 hektar dapat ditemukan ai Kecamatan \Wermaktion, Kormomalin dan Nirunmas. Potens! lahan perkebunan antara 10.000-40.000 hear antara lain jerdapat di Kecamotan Selaru, Wertamrian, Tanimbar Utara dan Worlabobar. Adapun kowasan pengembangan perkebunan ci Kabupaten Maluku Tenggara Borat diorahkan di Kecamatan Tonimbar Selatan yailu di Pulau Selary untuk pengembangan perkebunan jambu mete. Sedangkan di Kecamatan Turiintor Ulara cikembengken perkobunan kelopa, Executive Summary Rencana Induk Pelabuhan Saunniaki, Provinsi Maluku BeMRARME RN | apUraTe uoLi Tengoama basa) Gambar 3 Peta Perwilayahan Kamoditas Pertanian di Kabupaten Maluku Tenggara Barat ‘ay ay = PEMTUSUNAN (RTE peer sci ntanna tame Eigenmnemanes osreaon teers Sagres ‘an tm ginger ne Eases: SS tee Shae ts Seer. iE ESHAom. ep Toba = Gombar 4 Peta Rencane Kawasan Budidaya di Kabupaten Maluku fenggara Barat 2.2.2 INDUSTRI Sektor Industri merypokan sektor utara dalam perekonomian Indonesio. tetopi hal ini tidak bertaku bagi Kabupaten Maluku Tenggara Barat korena perkembangan indusiti yang lambat dan dicominosi oleh industd kecil dan industri mikro, Perkembangan industri diKabupaten Maluku Tenggora Barat dapat dilihat pada Tabel § dan Tabel 6. Executive Summary Rencana Induk Pelabuhan Saumiaki, Provinsi Maluku Tabel 5 Banyaknya Pelaku Usaha dan Tenaga Kerja Indusisd Menurut Jenis Usaha, 2012 denis User janet Niko Kecl = Menengeh — Jumlah en coo enaltc teats tie orettatnt a ro geile te ahaa taetnt dae geese eeeeeeeeaeaeeaaaee as ease em teeneeesttavatetrags Lem Mtarcat ag 5 o 8 lcaareea ete wat china cee aac ew Tabel é Nilat Investasi Usaha Indushit Menurut Jenis Usaha di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Juta ih}, 2012 Jor Usa iro Kect— Menergth dua o @ e @. @ Sarcang dan Kult mec 00s Pangan sors 75020000 t Zags nia don chan Gangnen «MEET «12620080 «138IZT eran Unum yse19 see Ont 08r 29 Logan, at Anat sn Jose «VTS = 8540000141 Usaha cut zemaT 256400 aed HBOT 2.2.3 TAMBANG Perlambangan adalch suatu kegiatan pengambilan endapan bahen galian berharga dan bemilci ekonomis dari dalam kuiit bumi, di bowah pemukaan bumi. dan di bawah permukaan air. Untuk Kabupaten Moluku Tenggara Barat sendiri_kegiatan pertambangan yong oda hanya penggslion bohan-bahan galian yang fermasuk dalam bahan gaiion C seperti Tabel 7. Tabel 7 Produks! Bahan Galian C di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (ms), 2012 Bahan Galan Produkst excavated Material Production a) (2) CeaNeHoU Eon = URUS 39.038,50 - sinTU 311967 = URPIL 1055420 Pasin ~ URUG 538,11 © PASANG se7a0s BATU KARANG = KERIKIL 516148 BESAR 840473 Malu Tenggara Barat 7046942 2.2.4 PERDAGANGAN Perdagangan merupokan suatu kegiatan yang penting dalam perekonomian sualu wilayah, korena pada saat itulah tefjadi kegiatan tukar menukar barang atau jaso, tonpa adanya perdagangan maka ‘akan sult bagi kita untuk memenuhi kebutuhan hidup Kita sehar-hori. Gombar § menunjukkan banyaknya peruschaan menurut badan hukum di Kabupaten Maluku Tenggara Borat pada Tohun 2012, dimana 60% dideminasi oleh Peruschaan Perorangan, rusohacn Menurul Bentuk Baden Hukom Gambar § Banyaknys F Kabupaten Matuke Tenggara Barat Execuiive Summary Rencane Induk Pelabuhan Saumiaki, Provinsi Maluku Pada Gambar é ferihai Jumiah Pedagong menurut Klosifkasi di Kabupaten Maluku Tenggara Barat pada Tahun 2011 sampoi dengan Tahun 2012, dati tabel tersobut dapat Kita ketahui bohwa pada Tahun 2012 sekitor 60% pedagang merupakan pedagang Kec Gambar 4 Presentas! Banyaknya Pedagang Menurut Klastfikas' di Kabupaten Maluku Tenggara Baraf, 2012 23 RTRW KABUPATEN PROVINS] MALUKU Rencana Struktur Ruang Wilayah diantoranyo mefiputi hierark pusal peloyanan jlayah seperti sistem pusat-pusat perkotaan dan perdesaan, pusat-pusat permukiman, hirarki sarano dan prasarana wilayah, seperti sistem jaringan transportasi, Struktur Ruang Wiloyah Provinsi Maluku dilakukan berdasorkan kebijakan yong tertuang dotam RTRWN. RIRW Provinsi di sekitamya, hasil analisis dan kecenderungan perkembangan pusat-pusat kegiotan yong ada di Provinsi Moluku, wilayoh pengembangan, konsep gugus pulau setta rrifigasi bencana alam, Ae PRU UTARA. Renan rca a becceen p 2 t jcraorocne| fap | . | se = — ‘Gombor 7 Peta Struktur Reang Provinsi Maluku Berdosarkan pola pengembangan wilayah provinsi dan kabupaten hasil pemekaron serta pergerakon dengan wilayah Ivar provins’ memiiki konsekuensi terhadap pola keterkaitan dengan wilayah eksiemal berupa adanya pusatpusal pelayanan yang berfungs! sebagai " iu-pintu keluormosuk" (mulii gate} yaitu merupakan puset keluar dan masuk di kawasan laut ~ pulau beserta doratan/daerah belakangnya Keberadcan pusai pelayanan ini sangal dipengaruhi olehfakior jarck dengan pusat kegiatan eksternal, kelersediaan pelayanan transportas! balk udora, lauimaupun daral, serta potensi ekonomi dan sumber daya alam yang dimitk Adapun beberapa kawosan yang terdapat di wilayah Provinsi Maluku yang berfungsi sebagai multi gate cantare loin: 1. Kota Ambon merupakan pintumasuk/keluar ulama (main gate) dengan wilayah luor baik metaiui laut maupun udara seperti kota Manado, Bitung (Sulawesi Utara), Makassar, Surabaya, Jokarta, Sorong (Papua) dan toinnya, 2. Kota Tuol dan Gugus Kepulavan Koi merupakan kawasan yang stralegis Karena posisinya yang berade di tengoh-tengah jatur trasnportasi laut Maluku. Executive Summary Rencana Induk Pelabuhan Soumlaki, Provinsi Maluku 3. Kota Dobe dan Koia Aor merupakan pinty masuk/keluar di paling fimur Provinsi Maluku sehingga kawasan ini menjadi tempat jalur perdagangan laut antara Maluku dan Popua. 4, Kola Saumiaki di Kepulavan Tannibar merupakan pinty masuk/keluar Provinsi Maluku di paling selatan yang secara langsung membuat gugusan pulau ini sebagai salah sotu gugus pulau ferluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan Timor Leste dan Australia. Selain ity kawasan ini hubungan khusus dengan Australia khususnya kota Darwin karena adanya acara tahunan Sail Saumlaki. Kota Saumicki ditetapkan menjadi PKSN korena berbatasan langsung dengan Timor Leste, dan Dobo menjadi PKSN Karena berbatasan langsung dengan Australia (Kota Dobo dipertimbangkan untuk dialinkan, ke Kola Benjina sebagai PKSN Karena Kola Dobo merupokan kawasan yang rowan bencana dan kelerbatasan dalam pengembangannya). Kota-kota yang diletapkan sebagai PKSN merupakan kawason dengan possi geografis yang strategis pada wilayah perbatesan. Pada awalnya pengembangan Pusat Kegiotan Strategis Nasional lebih ditekankan pada pendekaton keamanan (secutity approach) yang merupakan landasan pemikiran bagi upaya pengembangan wilayah perbatasan dimana terdapat banyak pulau-pulau kosong tidak berpenghuni yang rawan bagi segi keamanan,. Selain itu, pendekaton kesejchtercan (prosperity approach} menjadi dasar pertimbangan pengembangan Pusat Kegiatan Strategis Nasional. Pendekatan ini cilakukan dengan tujuan agar kota-kota tersebut berkembong dengan dipicu oleh pengembangan intrastruktur yang dapat berperan sebagai self propelling growin yang pada giirannya dapat membiayci senciii yaya pembangunan dan pengembangonnya, Pendekatan ini dilokukan dengan tujuan agar kota-kote. Penjelasan mengenai keterkaltan struklur ruang secara eksternal dijelaskon sesuai Gamber dibawah ini oe seca | ee Executive Summary Rencana Induk Pelabuhan Scumiaki, Frovins! Maluku Ofientasi pergerakan intra wilaych yang telah berlangsung dapat digambarkan seperti pada Gambar 9 dan secara destripsi adalah sebagai berikut: 1. Kota Ambon sebagai kota dengan pelabuhan hierarki | menjadi pusat orientasi pergerakan intemal, dimana hampir seluruh Kabupaten. Kecamatan, dan Kote di Provnsi Maluku seperti lwaki (Maluku Barat Daya), Saumicki {Maluku Tenggaro Baral), Tual (Maluku Tenggare), Dobo (Kepulavan Aru} don lainnye memiliki akses laut dan udara ke kote Ambon. 2, Kola Masohi yang menjadi pusat orientasi pergerakan di Kabupaten Seram Bagion Baral dan Kabupaten Seram Bagian Timur. 3. Kota Tual yang menjadi orientasi penghubung pergeraken dari Ambon dan Saumlaki menujy Dobo dan kota-kota oi Papua. 4. Kola Dobo yang menjadi orientasi pergerakan ai batas timur Provinsi Maluku 5. Kota Saumlaki yang menjadi orientas! pergerakan di kota-kota yang terletak di Kebupaien Maluku Tenggara Barat dan Kabupaten Maluku Barat Daya. 6. Kola llwaki yang menjadi orientosi pergerakan di batas borat daya Provinsi Maluku. Gambar 8 Peta Kelerkatian Siruktur Ruang Secara Eksternal Keterkalian wiloyah Provinsi Maluku secara intemal diwujudkan dalam pola interaksi anir pusat-pusct {simpul) pertumbuhan dan permukiman di witayah yang memiliki hirarki/jenjong sehingga membentuk sttuktur tata ruang wilayan secara intemal, Dalam pola inieraksi tersebut citunjukkan oleh arch orientast elayanan top hirorki yaitu dari pusat pelayanan hirarki rendah kepada hirarki yang lebih tinggi. Hirarki pusat pelayonan tersebut dipengaruhi kondisi kelengkapan prascrana dan sorana (fasilitas) sosial ekonomi. Fasiltas fersebui cibedokan berdasarkan skola pelayanannyo (regional, lokal dan jingkungan} tay peloyanan fungsi primer dan sekunder. Dissi loin, pola pergerakan penduduk datom rangka memenuhi kebutuhan sosiol ekonomi akan berorientosi pada kota (pusat pelayanan} yang memi prosarana dan sarane sosial ekonomi yong lebih lengkop. Dalam hal ini, berdosorkan kondlsi kelengkapan prescrana dan sorana moka kota Ambon merupaken pusat pelayanan {koto} yang memiiki prosarane srana yang relatif paling lengkap dibandingkan dengan koto-kota lainnya, sehingga kota Ambon merupakan puso! orientasi utama bag! pergerakan penduduk intra wilayah sehinge berperan sebagai kola bethierorki | untuk skola den lingkup pelayanan wilaych provinsi, Selanjuinyo hirarki pelayanan dari kola-kola Icinnya ditentukan berdasarkan penilaian terhadap kelengkapan fasilitas dengan menggunkan Metoda indeks Seniralites Teroobot (Weighted Centrally Index) yang merupekan pengembangan dari skola Guttman, = ——j = | | ROVIERIAN JNA BARLG| a t te Hn | EAUTaRaPUs | | Gambar 9 Peta Keterkaitan Struktur Reang Secara Internal Konsep gugus pulau di Provinsi Maluku telah mengalami perubahan selama 2 kali, Awalnya berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Provinsi Maluku tahun 2003-2008 hanya ferdapat 6 gugus pulau, tetopi dengan perkembongan waklu maka tuniufan pembangunan juga meringkat sehingga tefoci pengembangan 8 aur gugus pulay menjadi 12 gugus pulav yang dipertimbangkan berdasarkan Rencana Tale Ruang Wieyah Provinsi: Molukw lahun 2007-2027, Pembangunan Daerah Maluku sebogei Provinsi Kepulauan, akan Gikembongkan melalui pendekaion pembangunen berbasis Gugus Pulau dan Kawasan Laut Pulau. Berdosrkan BAPPEDA Maluku, 2007, Provinsi Maluku dikelompokkan atos 12 Gugus Pulau yang didasarkan pada beberapa kilteria sebagai berikut: Kedekatan geogratis, Kesamoan budaya Potensi sumbercaya alam Kesamaan perekonomian, dan Sens Orientasi ekonomi. Masing-mosing Gugus Pulau ini diharapkan dapat menjadi wilayah yang mandi, yaitu mampu memenuhi kebuiuhon wilayahnye dan mengembangkan polensinya secara berkelanjuion, Pada seliap gugus pulau feloh ditetapkan pusat perlumbuhan gugus pulau, yang pengembangennya aiharapkan mampu mendorong wilayoh sekiter alau witayah belakang ai dalam gugus pulau. Perubahan juniah gugus pulav berdasarkan kojian melalui RTRW Provinsi Maluku tonun 2007-2027 dinarapkon dapat menjamin adenya keterjanakauon laccessibilly); ketersediaan (avellabilty); kepastian (acceptabtity|: dan berkelanjutan (sustainabity) penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat. Perubohan ini diakukan lebih spesifk dengan mempertimbangkan Rensira sebelumnya yang menetapkan 6 guaus pulau dengan cakupan geogras yang tertaly luas sehingga aksesibiltas masyarakat tidak berjalan dengan baik. Executive Summary Rencana induk Pelabuhan Scumiaki, Proving: Maluku aS Gambar 10 Peta Rute Pelayaran Gugus Pulau Provinsi Maluku Tujuan disusunnya konsep gugus pulay adalah memudahkan hubungan antar pulay sebagai konsekuensi dori adanya penyebaran pulau-pulay dalam wilayah Provinsi Maluku. Sehingga semua lapisan masyarakat pada pulau-pulau fersebut okan mendepatkan pelayanan fasiitas sosicikekonomi yang memadai sesuci proporsinya, Di samping memudahkan sektor-sektor melaksanaken program-programnyo, serta tercopal kelerkaitan fungsional yang dapai mendorong peningkatan kualitas dan kemampuan wilayoh (BAPPEDA MALUKU,2007). Provinsi Maluku yang merypakan kepulauan dengan kondisi laut dalam mengakibatkan lerbatasnya hubungan ontar satu pulau dengan puiau loin dan antor satu kabupaten dengan kabupalen lain, Oleh karene ity untuk memudahkan koordinasi, pengelompokkan pulau-pulau yang berdekatan dan saling berkoitan erat cilakukan sebagai upeya memudahkan hubungan dan pengawasan serta pelaksancan program kegiaton (BAPPEDA MALUKU, 2007} Tabel 8 Pengembangan Wilayah Gugus Pulau Provins! Maluku GUGUS PULAU PROVINS! MALUKU RENSTRA 2003-2008 RENSTRA 2008-2014 (RTRW 2007-2027) 1, Gugus Fulav tmetpot Pulau Bury, Seram, Ambon, Horuku, Saparua, Geser, Gorom, Manowoko, Banda, Teon, Nila & Serua T, Gugus Pulau tmaipotl Pulau Bure 2, Gugus PuiGu i meipul Kep. Kel dan Kasui 3 Gugus Pulost melipulr Seram Borat Executive Summary Rencana Induk Pelabuhan Saumioki, Provinsi Maluku a meer RES er Raa iva baka | | eS a i A a ke 3. Gugus Pulau li meliputl Kepulouon Aw 3 Gogus Pulau li meliput Seram Utora %, Gugus Pulau IV meliputi Kepulouan Tanimbor {P.Yorndena, Lorat, Waliaru, Selon, Selu, Sere & Motu) 7 Gugus Pulau lv meipul Seram Timur 5. Gugus Pulau V melipul Kep. Baba: dan P. Semmato Gages Pulau V melpul Seram Selatan 6. Gusus Pulau Vimeipul P.Damer, Ramang, Leti, Moo. Lakor, Kisar don Wetar & Gugus Pulau Vi melipul Kepuivan Banda don INS 7, Gugus Pulau Vilmeiput Pulau Ambon don Pulou-Pulau Lease &. Gogus Pulao Vil melpulr Kepulovan kei 9, Gugus Pulau it melipul Kepulauan Anus 70, Gugus Pulau X malipull: Kepulavan Tanimbor Ti. Gogus Pulao Xi melpuTl Kepulavan Babar 72 Gugus Pusu xi melput Kepulouen Pulau-Puloy Terselatan ‘don Wetor Berikut ini gambaran Pengembangen Konsep Gugus Pulau Provinsi Maluku Berdosorkan RIRW Provinsi ‘Maluku Tahun 2007-2027, Gambar 11 Peta Wilayah Pengembangan (Gugus Pulau) Provinsi Maluku Strategi pengembangan pola rang dan Gugus Pulau diProvinsi Maluku diarahkan untuk mewujudkan siruktur rang yangterintegrasi dengan pengembangan wilayah kotc/kabupaten yongada di bawah administrasi Provinsi Maluku. Dengan demikiandinarapkan dapat mengoptimalkan potensi yang dimiiki wiloyah ini Strategi pengembangan pola rang ekstemal aclalch sebagaiberikut: |. Mengembangkan pusat-pusat pengembangan wilayah dimasing-masing Gugus Pulau dan kota - kota kabupatenpotensial lainnya sebagai pusat pertumnbuhan, Peningkatanfungsi kota ini perly diimbangi dengan peringkatan kapasitascan jangkavan pelayanan yang sesual dengan fungsipelayanannya. 2. Meningkatkan akses antara Kola Ambon sebagai ibukotaprovinsi dengan kotc-kota orientasi pelayanan Gugus Pulaumaupun kota-kota kabupaten Icinnya dan juga denganwiloyoh sekilamya melalui pengembangan sistem joringantransportasi baik darat, laut, maypun udare. {) — Pengembangan sistem transportasi faut diorahkan dan diprioritaskan pada pengembangan hubungon interregional pelobuhan-pelabuhan di Provinsi Maluku dengan pelabuhan lain di luor wilayan provinsi (i) Pengemtsangan sistem transportes udara diarahkan pada pengoptimalan Bandara Pattimuro sebagai bondora utama Provinsi Maluku. dan pengembangon bandara- to ‘bandara lokal dan bandara perintis lainnya, untuk meningkatkan akses terutama pade wilayah-wilayah yang didorong perkembangannya maypun pad witoyah- wilayah yang masih sult djangkau: {iiJ_Strategi pengembangan pola ruang makre ini didukung dan diintegrasikan dengan sirategi pengembangan pola rang internal. 3. Meningkatkan peran koto/pusat pertumbuhan pada mesing-masing Gugus Pulay yong berfungsi sebagai pinlu kelucr/masuk [Mully Gate) bagi kawoson sekitamya melalui pengembangan infrosirukiur f]. Pengembangan ini diarahkan pada kotakote yang berfungsi sebagai pintu keluar/masuk menuju provinsi lainnyo. yang berperon sebagai Pusat-pusat Pengembangan Wilayah i masing-masing Gugus Pulau: fi. Pengembangan diprioritaskan paca pengembangan prosarana dan sorana dasor wilayah seria joringan transporlas’ yang menghubungkan wilayah Provinsi Maluku engan wiloyah pelayanannya serta wilayah pravinsilainnya. fil, Mengembongkon prasorana dan sarana sesuai dengan fungsi dan peran kota-kota gar terjadi pemerataan pelayanan. 4, Mengembangkan prosarana dan sarana sesuai dengan fungsi dan peran kota-kota agar terjadi pemerclaan pelayanan. Rencena pola rueng wilayah Provinsi Maluku dijelaskan sesuai Gambar dibawah Executive Summary Rencana induk Pelabuhan Saumtaki, Provins! Maluku Gambar 12 Peta Rencane Pola Ruang Wilayah Provinsi Maluku Kewason sirategis provinsi adalch wilayah yang penataan rangnya dipriortaskan korena mempunyci pengaruh sangat penting dolam lingkup provinsi tethadap ekonomi, sosial, budaya dan/atay ingkungan. Penetapan Kawasan sirategis provinsi dilakukan berdasarkan kepentingan: *Pertahanan dan keamanan; © Pertumbuhan ekonomi: ¢ Sosial dan budaya: «© Pendayagunaon sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi: © Fungsi dan daye dukung lingkungan hidup. Selgin kawason andolon ulame tersebut. Pemeriniah Daerah menetapkan beberapa kawasan sebogal kawasan sttategis daerah, yaitu: "Aue 2 3. 4 5, 6 z 8, %. 10, Kawasan sentra produksi Kepulavan Maluku Barat Dayo: | | | 2.4 RTRW KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT Berdasorkan RTRW Kabupaten Maluku Tenggora Baral, tercapat dua daerah Wilayah Pengembangan (WP) untuk pengembangen di bideng transportasi yaitu di Saumlaki dan di Larat. Peta rencana witoyah pengembangan Kabupaten Maluku Tenggara Barat dapat dihiat pada Gambar 14 Kawasan sentra produksi Burs Kawgsan sentra produksi Ambon Kawasan sentra produksi Seram Bagian Barat Kawasan sentra produksi Maluku Tengah Kawasan sentra produksi Seram Bagion Timur Kawasan sentra produksi Moluku Tenggara Kawasan sentra produksi Maluku Tenggara Bara! Kawasan sentra produksi Masela: Kawasan sentra produksi Kepulauan Aru Gambar 13 Pela Rencane Kawaosan Strategis Provins! Maluku Executive Summary Rencana Induk Pelabuhan Saumick, Provins! Maluku soena naan Gambor 14 Peto Rencana Wilayah Pengembangan Kabupaten Maluku Tenggara Barat Pelayanan fransportasi faut untuk pelayaran nasional yang melayani wiloyah Kabupaten Maluku Tenggara Baral yang diickukan oleh PT. PELNI_menggunckon kapal motor yang semuanya singgah di Saumiaki. Kopel-kapal tersebut adelch KM Kelimuty, KM Talamailou dan KM Pangranga. Iniur yang cilayani ketioa kopal tersebut adalah: |, KM Kelimutu dengan rute Makassar ~ Bau Bau - Ambon = Saumiaki - Tual = Dabo = Timika 2. KM Pangrange dengan rute Papua - Saumlaki ~ Ambon Adapun jalurjalur transporiasi penyeberangan yang ada saat ini ci wilayah Maluku Tenggare Barat adaloh Jalur Tual - Larat (PP) yang dilayani oleh KMP Kormomalin (femy) dan KMP Egron (ferry) yang meloyoni ute 1: Saumlaki - Adaut - Letwurung (PP) dan rute 2: Saumlaki ~ Seira - Wunloh - Larat - Romean — Adodo Molo (PP) Prasorana pendukung yong sangat penting dalam sistem transportasi laut adalah adanya pelabuhan- pelabuhan. Pelobuhan terbesor saat ini terdapat di Saumiaki yang menjadi pelbuhan pengumpul Pelabuhan Soumicki seat ini merupakan pelabuhan lout kelas IV dan merupakan pelobuhan yang tidak diusahaken. Berdasorkan Permenhub Nomor KM 4? tahun 2008 tentong RPJP Dephub 2005-2026. Pelebuhon Soumloki direnconakan akon dikembangkon sebagai Pelabuhan Nasional dengan prioritas finggi. Sementara bercasarkon RIRWN {PP Nomor 26/2008}. Pelabuhan Saumiaki akan dikembangkan 2 hy sebagai Pelabuhan Nosional pada tahap pengembangan | (2009 - 2014) dengan kriteria pemantapan pelobuhan nasional. Selain Pelabuhan Saumicki sebagai pelabuhan pengumpan, direncanakan pula secara_ berhirork! pelabuhan pengumpan di Larat dan di Adaut. Pengembangan jalur pelayaran yang melewali kabupaten inj seluruhnyo adalah jalur petinls. Terdapat 4 jalur yang telah ada dan akan dikembangkan ai Kabupaten ini. Keempat ute perinis tersebut adalah: Execulive Summary Rencana Induk Pelabuhan Saumioki, Provins! Maluku ‘ust 2012-2052 Tabel 9 Empat Jalur Perinlis yang Akan dikembangkan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat No KODE TRAYEK JARINGAN TRAYEK DAN JARAK MIL R-36 ual = Toyando — P. Kur — Keimear ~ P. Kur - Toyando — Tual ~ Moly - Lorat - Wunlah ~ Saumiaki - Kroing — Marsela - Tepa - Romang ~ Kisar/Wonreli = Romang ~ Tepa ~ Marsela ~ Kroing - Saumtaki ~ Wunlah ~ Lorat ~ ‘Moly ~ Tuall Tual — Elal ~ Dobo ~ Elat ~ Tal - Toyando = . kur — Koimear- P. Kur- Toyando ~ Tual ~ Lorat ~ Saumioki - Kroing ~ Tepa ~ Lakor - Mea — Kisar/Wonreli woki ~ Kalba ~ Reo ~ Kalabahi ~ tiwaki = kisar/wonrell - Moa - Lakor - Tepa ~ Kroing ~ Saumlaki ~ Lorot - Tua ‘Saumlaki - Ambon - Namrole ~ Leksula PP Saumlaki - Tepa ~ Babar/Wulur - Leb - Kisar/Wonreli ~ Anwala/Suiilarang ~ Lerokis ~ Eray/Esuli ~ Kalabahi - Reo PP. Saumlaki - Dowera/Dawelor - Tepa, Babar/Wulur - Romang - Leti - kisar ~ lwaki ~ Lerokis ~ Kupang PP. Ros ‘Saumlaki Sera Larat - Dobo- Tual = Ambon PP Peta rencana sistem tronsportasi ci Kabupaten Maluku Tenggara Barat dapat iihat pada Gambar 15, Pelobuhan Soumioki berada di pulay Yamdena, secaro administratif berade di Kecamotan Tanimbar Selatan, Kabupaten Maluky Tenggara Baral, Provinsi Maluku. Pelabuhan di Saumlaki seving disandati oleh kapal-kepal dari Australio. Terutama pada kegiatan Sail Danwin-Saumicki yang diadokan sefiap setahun sekali, Bioscnya para peserta acara tersebut turun dan menyinagahi pantoi dan desa-cesa di sekitar Soumlaki. Salah satu desa yang menjadi tyjvan adalah desa Tumbur. Desa ini ferkenal akan kerajinan patung kayunya. Secara geogratis, Kabupaten Maluku Tenggara Barat memiliki batas-batas wiloych sebagai berikut : = Utara, : Laut Banda + Selatan :Lout Timor dan Laut Arafura © Barat : Gugus Pulau Babar Sermata © Timur Laut Aratura 3.1 DAERAH PENDUKUNG (HINTERLAND) PELABUHAN SAUMLAKI Hinterlond pelabuhan Saumioki menurut Rencana Tata Ruang dan Wilaych Maluku Tenggara Bora! meliputi wilayah Kebupaten Maluku Tenggara Barat bagian Selatan. Namiun menurut hierorkinyo, pelaouhan Saumicki ini memitki wilayah kerja hingga mefiouli seluruh Maluku Tenggara Barat hingga Adaut don Lara. 13 Pelabuhen ini melayani bongkar muat komoditi seperti sembako, bahan bakar, slektronik, bahan angunan, seria melayari naik dan turunnya penumpang. renaanmaamaat | eapsTonulne regsaeaBie [poem 8? | sotpiitaages te Gombar 16 Daerah Pendukung (Hinterland) Pelabuhan Saumiaki 3.2 PELABUHAN DI SEKITAR PELABUHAN SAUMLAKI Pelobuhan Saumicki merupakan pelabuhan terbesar yang ada di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Namun sesuai dengon RIPN dan KP 414, keberadaan pelobuhan utama tentunya horus didukung dengan adonye pelabuhan pengumpul maupun pelabuhan regional. Kabupaten Moiuky Tenggara Barat sendii hingge saot ini mem lime pelabuhan, dimana empot dianteranya telah betoperasi, yakni pelabuhan ‘Saumiaki, pelabuhan Seiro, pelabuhan Adaut, dan pelabuhan Lerat. Sementore pelabuhan Tutukembong hingge saat penulsan laperen ini masin delam proses pembangunan Ichap okhir. Berkut merypakan gamber lokasi pelabuhan-pelabuhan di Kebupaien Maluku Tenggara Sarat dapat cilihat pada Gambar ”. Executive Summary Rencana induk Pelabuhan Saumiaki, Provinst Matuku Garmbar 17 Pelabuhan Sekitar Pelabuhan Saumiaki 3.3. DAERAH LINGKUNGAN KERJA (DLKR) DAN DAERAH LINGKUNGAN KEPENTINGAN {DLKP) erah Lingkungan Kerja (DLKR] don Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKP) Pelobuhon Saumiaki sudah ditetapkan sesuai keputusan Menteri Perhubungan melalui KM. 19 Tahun 2000 tentang Botas-Batas Daerah lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan Saumiaki Batas-balas wilayah DLKR Pelaibuhan Soumlaki adalah sebagai berikut : 1, DLKR Tonjung Tual di 8°0'7.00"S dan 131°1420.00T DLKR Sungai Wemenak di 7°57'55.00°S dan 131°15'45.00°T LKR Desa Bomak di 7°55'30.00S dan 131°172.00T DLKR Sungai Webir ai 7°55'45.00'S dan 131°17'35.00T DLKR Babar di 7°58'10.00'S dan 131°18'15.00T DLKR Saumloki di 7°58'57.00'S dan 131°17'41.00° OLKR-7 di 7°59'50.00°S dan 131°17°22.00'T DLKR-8 di 8° 0'25.00°S dan 131°1712.007 Botas-balos wiloyah DLKP Pelabuhan Saumiaki adalah sebagai berikut 1. DUKP-1 gi 8°.0'7.00'S dan 131°14'20.00T DLKP-2 ai 8° 0'25.00°S dan 13191712007 DIKP-3 ai 8° 1'60.00'S dan 131°16'52.00T DLKP-4 oi 8° 3'32,00'S dan 131°168.00T DLKP-5 di 8° 310.00'S dan 131°12'55.00T DLKP-6 oi 8 1'40.00°S don 131°11'45.00T DLKP-7 ai 8° 0°19,00'S dan 131°13'60.00T NOREEN Untuk kejelasan dori Daerah Lingkungan Kerja {OLKR) dan Daerah Lingkungan Kepentingan |DLKP) dapat dilihal pade Gambar 18. Gombar 18 DLXP dan DLKR Eksisting Pelabuhan Saumlaki Scat ini, DLXP dan DLKR terbaru sedang dalam proses pengerjaan. Adanya perubahan dalam DLKP dan DLKR ini dibutuhkon sefring semakin berkembangnya Pelabuhan Saumlaki Dalom petkembangannya, ferdapat beberapa kesalahan dalam pemahaman terhadap daerah DIKP/DLKR Pelabuhan Saumicki antara pihak UPP dan Pemda Maluku Tenggara Baral. Daerah DLKP/DLKR Pelobuhan Saumiaki mencakup seluruh Teluk Saumicki, namun terdapat beberapapelabuhan termasuk pelabuhen perkanan dan pelabuhan rakyal yang tidek dibawahi oleh Pelabuhan Soumiaki. Hob ini loskan berdasarkan gambar dibawah. Executive Summary Reneana Induk Peladuhan Scumiakl, Provinsi Maluku PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANS KOTA SAUMLAK! | = Gambar 19 Penyusunan Tata Ruang Kola Soumlaki Berdasorkan gambar diatas, terlhat bahwa menurut Rencana Tota Ruang Wilayah Kota Saumiaki Pelabuhan Scumiaki termasuk dota wilayah pendukung fungsi peran sebagai pinty masuk kota sesual PKSN dengan wilayah kerja mencakup seluruh wilayah Teluk Saumicki, namun dati peta dictas dapat dithat juga terdapat pelabuhan rakyat (lingkaran kuning) yang berdiri di wilayah kerja UPP Saumiaki namun ficiak ‘berhubungan dengan pihak UPP Saumiaki 1S Aad Executive Summary Rencana induk Pelabuhan Saumlak, Provins! Matuku Gambar 20 Layout Eksisting Pelabuhan Saumlaki 3.4 DATA TEKNIS FISIK PELABUHAN SAUMLAKI 3.4.1 KOORDINAT PELABUHAN SAUMLAKI DAN KONDISI EKSISTING Kabupaten Moluku Tenggara Barat adalah salah satu dari sembilan kabupaten yang ada di Provinsi Maluku. Maluku Tenggara Barat terdiri dori 10 kecamatan, Kebupaten Maluku Tenggara Borat menurut geogratis terletak antaro 6934" 24" ~ 8° 24" 36” Lintang Selatan dan 1309 37°47" ~ 133° 4°12" Bujur Timur, Lucs wilayah kebupaien adalah 52.95.20 km? yang terditi dari wilayah daratan selvas 10.102.92 km? (19,069) don wilayah perairan selvas 42.892,28 km2 (80.94%). e. ENTE remnant ‘STAT A TIN LT Gambar 21 Kondis! Eksisting Pelabuhan Saumiaki 3.4.2 FASILITAS POKOK PELASUHAN Pelobuhan Saumlaki memitki 1. Profil Fasiites Laut sebagai berikut » Dermaga dengan tuas m x 150m * Dermaga tambahan dengan luas 12m x 54m. * Kedalaman dengan LWs = 7m 2. Profil Fasiitas Darat sebagai benkut: + Terminal Penumpang dengan lues = 492.113m2 + Gudang Penyimpanon dengan rincion luas: Executive Summary Rencana induk Pelabuhan Saumiok,, Provinsi Maluku > Gudang | dengan luas = 404.907 me > Gudang Il dengan luas = 120.175 m2 > Gudang tii dengan luas = 474.878 me 3.5 DATA TEKNIS OPERASIONAL PELABUHAN SAUMLAKI 3.5.1 DATA ARUS KAPAL BERDASARKAN DATA BPS MALUKU TENGGARA BARAT (2008- 2012) Berdasorkan date-data yang diperoleh, diketchui bahwa Pelabuhan Saumlaki merupakan pelabuhan yang dilalui oleh Kopal Penumpang dan Kapal Perintis. Untuk mempermudah penielasan, trayek kapal ‘kan dijeloskan dalam obel dibawah : Tabel 19 Dala Kapal Penumpang dan Kapal Perinfis Petlabuhan Saumlaki Nama Kapal Pelabuhan Asal | Pelabuhan Tujuan | GT Kapal Nusantara Ke. EGRON ROMEAN ADAUT 470 Ki. PANGRANGO ‘AMBON ‘AMBON 2,620 SURF PANGLIVA DSS RIG DSS RIG 4,515 KM, KELIMUTU. TUAL i BANDA 6,022. KiviP. SAROINELA, OBO | MabuRA 1,029) KLM. PINDITO BANDA MAUMERE 257 SURF PANGLIMA DSS RIG DSS RIG 1515 Kapal Perintis KI. LINTAS BAHARI INA TEPA TEPA 610 KM. BAHTERA AGUNG! SEIRA LARAT 497 KM, SABUK NUSANTARA 31 LARAT ADAUT. 3,202 KIM. SHINPO - 89 BIRINGKASI LARAT 892 Ki. MALOU DAWELOR TUAL US KIM, SABUK NUSANTARA 34 LARAT DAWELOR, 3,202 KM. TIFELINK SERUI DAWERA 484 KM. KINEL LARAT KROING 720 KM, POPULAIR WEDUAR MARSELA 6s3_| | KM. INTI GLORY LARAT TEPA, 829) Ki. ALKEN PRATAMA TEPA TEPA 410 Kivi, SABUK NUSANTARA 41 TARAT TEPA 1,206 KM. MIAMI TUAL MARSELA 1109) KM.IRAMA MARSELA WEDUAR, 1.149 Berikut ini adalah manifestasi data banyoknya kunjungan kepal dan penumpang di Pelabuhan Saumiaki dori teohun 2010 - 2012. yang disajkon dalam bentuk grafik dapat cilihat pada Gambar 22 hingga Gambar 24, Jumiah Data kunjungan kapal per bulan pada tahun 2012 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Bulan Gambar 22 Data Kunjungan Kapal per Bulan, 2012 600 Data kunjungan kapal per tahun (2010 - 2022) Gambar 23 Data Kunjungan Kapal per Tahun (2010 ~ 2012) Executive Summary Rencana induk Pelobuhan Saumiaki, Provinsi Maluku Data kunjungan penumpang per bulan pada tahun 2012 Gambar 24 Data Kunjungan Penumpang per Bulan, Tahun 2012 (Sumber : Kabupaten Maluku Tenggare Barat Dalam Angka) Berikut ini adalah monifestesi data banyaknya bongkar dan muat di Pelabuhan Scumiaki dori tahun 2008 - 2012 yang disajion dalam bentuk tabel grafik berikut Tabel 11 Data Komoulti Songkar dan Muat Pelabuhan Saumlaki 2010-2012 Bongkar Tahun_| Beras | Gula | Tepung | BBM | Semen | Lainnya | Total zoos__|_3347 | 149 | 207 | 317a1_[ 15510 | 14501 | 65545 2003 | 4835 | 638 | 1192 | 20800 | 14342 | 25151 [66958 2010 | 15se7 | 0 | 24886 | 19960 | soso | 2609 | anes? zou_| i422 [0 | 1so0 | 22950 | eveo |” 2aass [ sa7ie 22 | 8% | 2 | 2 igasi_| 3590 | 42237_[ 66101 Muat Tahun | Beras | Gula | Tepung | 88M | Semen | lLainnya | Total 2008 0 oO o 3074 | 50 2ais | 6039 20030 o o 2940 ° zis | 5855 2010) o 0 0 ziz0_| 310 | 65690_ | 71320 201% 0 oO Q 3eis_ | 475 | 26341 | 32431 zo | 133 | 0 25 2a20_| 4042 | 27003 [33623 18 Jumlah Bongkar-Muat 2008-2012 (ton) 100000 - aaa 90000 1 80000 70000 60000 ——— 50000 40000 @ Bongkar sMuat 30000 10000 - + | 2008 2008 2010 2011 2012 | Gamber 25 Data Bongkar-Muat Pelabuhan Saumioki 2010-2012 3.5.2 DATA OPERASIONAL PELABUHAN SAUMLAK! VERSI KANTOR UPP KELAS Il SAUMLAKI (2014-JULI 2014) Berkut ini adalah manifestes! data banyaknya kunjungan kapel don penumpang di Pelabuhan Scumiaki dori tahun 2014 yang disojkan dolam bentuk taivel dapat diihat pada dibawah ini Jabel 12 Date Kunjungan Kapal dan Kemodili Bongker Muat Pelabuhan Saumlcki 2014 JUMLAH KUNJUNGAN KAPAL NO | PELAYARAN JUMLAH KAPAL 1 |LUAR NEGERI 34 2 |DALAMNEGERI 334 3 |PELAVARAN RAKYAT. 388 4 [PeRINTIS 260 S__|NELAYAN 22 TOMAR 1,038 JUMILAH BONGKAR MUAT BARANG Executive Summary Rencana Induk Pelabuhan Saumiaki, Provinsi Maluku a BONGKAR = vat JewisenRane | JUMUAH/TON/Ms TENISBARANG _|_JUMUAH/TON/IN3 1 Joeras 705.00 1 fkoraa 3202.55 2_ Ioana 29,984.75 | 2 lkavu 57,883.01 3_|seven 33,800.00 | 3 wan BeKU. 2210 4 |campuran 61,08250| 4 [wos 8.09 5_|aaraerar. 2609 1UMLAH 105,522.25 JUMIAH 2st Analisis Data: 1. Data operasional yang tersedia untuk tahun 2014 yang diberikan oleh pihak UPP Saumiaki hanya ersedia dalam bentuk tahunan, tidak bulanan. 2. Berdosarkan data yang fersedia, terdapat muat kayy yang cukup dominan ai tahun 2014 int namun tidak diketahui di bulan ape. Berikut ini adalah manifestasi data banyaknya kunjungan kapal dan penumpong di Pelabuhan Saumicki dari tahun 2014 yang disajikan dalam bentuk fabel dapat diihat pada dibawah ini: abel 13 Dala Kunjungan Kopal dan Komodii Bongkar Mua! Pelabuhan Scumiaki 2014 (Hinga Juli) Tahun 2014 Barang Penumpang, Bulan _|_GtTotal_| Bongkar| Muat_| Naik | Turun Januari e2mas_| 45765 | 17998 | 2587 | 970 Felwuai_| ai7is | 10055 | 7078 | 2019 | 4242 Maret auzeaa_| 14g0a | 6osa | 3a1a_ | 1872 April eacos | 8437 | 4231 | 2810 | 1434 Mei goss1_| azies | 1693 | 2459 | 1056 Juni g294_| asasi_|_ 3623 | 2536 | 1436 Juli 7e928_| 3639 | 989 | 3392_| 1603 " Executive Summary Rencana Induk Pelobuhan SaumiaK,, Provinsi Maluku GT Total Pelabuhan (Hingga Juli 2014) Se aera ce aaata: | | lokas area batasan studi yang dibutuhkan pada proses pemodelan sedimentas 120000 3.6.) TOPOGRAFI | so0000 z Dota koordinat dan ketinggian tilk triangulas! diperoleh dori jawotan Topografi ongkatan carat (JANTOP- AD) atau dori BAKOSURTANAL, Referens! ketinggian iil Iangulas! odolch permukaan lout ratarato, ‘30000 sedangkan data koordinat trangulasi berupa koordinat geogratis lintang den byjur dalam sisiem koordinat sSeriest | Pengukuran pengiketan diickukan dati ik iangules! terhadap saich satu tik pada kerangko dasar baa 7 horisontal/verikal utama, agar seluruh daerah pemetaan berada dalam satu sistem referensi yang soma 20000 Apabila filk rongulasi tidak ada/berada jauh sekall dari proyek, maka dapat digunokan ilk referens loka} fee Survel fepografi yang dilakukan pade proyek Studi Sedimentasi Saumiak’ ini berguna untuk memetakan | Januari Februari Maret’ April, «Mei Juni Juli Gambar 26 Dala Bongkar-Muat Pelabuhan Saumiaki 2014 (Hingga Jull) Pada Gambar 28 disajikan foto ~ foto dokumentasi pada pelaksanaan survei topografi, sedangkan untuk hasil pengukuran dati survei iopogral ini dapat cilihat pada gambor berkut. Grafik Operasional Pelabuhan (Hingga Juli 2014) | Bongkar Muat AxisTitle mPenumpang Naik — | | | = Penumpang Turun, yabar 27 Data Bongkor-Mvat Pelabuhan Saumlaki 2014 (Hingga Jul) Ge Analisis Data: 1, Data menunjukkon GT fotal di bulan Moret menunjukkan nilai yong besor, Hal ini disebabkan Gambar 28 Dokumentas! Pelaksanaan Suivel Topografi banyoknya kapat masuk di bulan ini dengan GT 2000-8000 sehingga total GT di bulan ini memi niloi besar dibandingkan bulan fainnya Soca e a MEtR 2. Data menunjukkan jumiah operas bongker yang besar di bulan Januof, Hat ini disebsabkan adonya Pengukuron Bathimet untuk mengetahul kedolaman perairan dilokukan pada fifk yong diplin untuk proses bongkor koyu yang cukup beser di butan i 3. Data bongkar dan mua! di Bulan Juli masih belum final karena belum lengkap ci rekapitulas. mewatil Keseluruhan daerah yong akon dipetakan. Pada tifikitik tersebut juga dilckukan pengukuran 2 Ay untuk penemuan posi don kedalaman disebut sebagai fitik fiks perum. Pado setiap tifk fks ferum juga horus jug dilokukan pencatatan waktu (saa!) pengukuran untuk reduksi hasil pengukuran korena pasut. Untuk dokumentas! survei bathimeiri dapat dilhat pada gambar berikut : Gambar 29 Dokumentast Survei Bathimeiti 3.6.3 PASANG SURUT Pasang surut merupakan fenomena fisik oseanografi yang perlu diamati dalam upaya memahami pola sirkulasi cir laut, Parameter pasang surut ini umumnya menentukan gerakan cir dalam periode tengoh harian sampai harion, iergantung pada tipe pasut yang terfaci pada perciran tersebu!, Pengamaten pasut dolam survey hidrografi digunakan untuk menetopken acuan/datum vertikal dalam pengikatan selurvh pengukuran di daret maupun di lau. Pasang SuruT Pengukuran Pelabuhen Saumieki 3.500 3.000 2.500 2.000 1.500 1.000 Tinggi Pasut (m) 0.500 6:00 | 20:00. Bho 2 RSG BM TO AL TD 1B ae I ‘Aug: Sep- Sep- Sep- Sep- Sep: Sep: Sep- Sep Sep- Sep- Sep- Sep- Sep- Sep- Sep- iid 1d id 1d td 1h te a eta et tk ta ta ‘Gambar 30 Grafik Pasang Surut di Perairan Pelabuhan Saumiaki Executive Summary Rencana induk Pelabuhan Saumiaki, Provinsi Maluku Berikut ini adalah hasil dari perhitungan Mean Sea Level (MSL) dan Sembilan konstanta hamonik : Tabel 14 Hasil Pethitungan MSL can ? Konstanta Harmonik lokas! Pelabuhan Saumtaki KONSTITUEN | AMPLITUDO | BEDAFASA M2 62.31 256.92 S2 19.77 46.52 N2 14.68 267.6 K2 5.06 62.05 KL 24.75 199.93 o1 16.13 “84.36 PL 10.4 54.16 M4 0.01 32.35 Misa 0.02 95.7 Ey 156.81 Dimane : An jesoran amplitude pasang suru! komponen-n. 9 =Sudut kelambatan fasa. So inggi muka lau! ratc-rala di atas titik nol rambu. Mz = Konstania harmonik yang dipengaruhi posisi bulan. Se = Konstanta harmonik yang dligengaruhi posisi matahart. Nz = Konstonta hormonik yang dipengaruhi oleh jarck, akibat lintasan bulan yang berbentuk elips. Ke = Konstanta harmonik yang dipengaruhi oleh jarak, akibat lintasan matahari yang berbentuk elips. oO ‘onstanta harmonik yang dipengaruhi deklinasi bulon. P) = Konstanta harmonik yang dipengaruhi oleh dektinas! Matohari Ki = Konsianta harmonik yang dipengaruhi deklinesi bulan don matahari, Ms = Konstanta harmonik yang dipengaruhi oleh bulan sebanyak duo kali (2 x Ma}. MS = Konstonta hormonik yang diakibatkan oleh adany’ tercksi ontara Ma dan S2 Berdosorkan hasil perhitungan terhadap data pasang surut hasil survey. yang telah diramol untuk periode kurang lebih 19 ichun, selanjuinya cilakukan perhitungan elevasi-elevasi penting pasong surut yang mengacu ke peilskal, MSL. dan LLWL, yang disajikan pode Tabel 15. a Executive Summary Rencana Induk Pelobuhan Saumigki, Provinsi Maluku Tabet 15 Nilai-nifai Elevasi Penting Pasang Surul dengan Metode Least Square Nilsilevasi-elevast —Penting (cm) Hal yang dapat dijadikan sebuch solusi dati permosolahan lahan dorat ini jolah tanah hos! reklamasi Highest Water Spring {HWS}: 261.51, Imi. Kejadien 1 swasta yang berada di Iahan Pelobuhan Saumiaki. Scat ini felah ferdapat lohan seluas 415.000 m? hasil Mean High Water : reklamosi pin ja swosla. yan, J Pelabuhan Saum lahon Spring [MHWs) ; 255.31, Jml. Kejadian 2 rekiamasi pihak pemda swasia yang dapat digunokan oleh pihak Pelabuhan Saumlaki sebagi al Mean High Water Level (MHWL) : 22323, imi. Kejadian : 58 gudong atau lohan penumpukan untuk pengembangan di masa mendaiang. Sompai scat ini belum Mean Sea Level (MSL): 156.88, Imi. Kejadian : 720 ferdapat bangunan milk pelabuhan yang telah dibangun di lohan tersebul, namun untuk rencana Mean Low Water Level (MLWL] : 91.32, mL Kejadian : 58 pengembangon telah dilakukan untuk pengembengon Tohun Anggoran 2015 dimano okan cibangun low mi Im. Kejadi EE ee eee re ee teeta eee = gudang seluas 300 m? di lahon tersebut. Selain itu sebuch gudang swasta yang dibangun pada lohan Lowest Water Spring (LS): 48.63, Jml._Kejadian Ms. fersebut namun cicabut iin penggungannya juga dapat dilanjutkan pembangunannyo untuk Nilai elevasi-elevasi penting diikatkan pada (cm) dimonfaatkan sebagai lapangan penumpukan /penimbunan. Highest Water Spring (HWS): 104.63, Jml._Kejadian a Mean High Water | Spring (MHWS) 98.42, Imi. Kejadian 2 Mean High Water Level (MHWL) : 66.34, dml. Kejadian 58 Mean Sea Level (IMSL) 2.00, Jml. — Kejadian 720 Mean Low Water Level (MLWL) 65.56, Imi. Kejadian 58 Mean Low Water Spring (MLWS) : -104.44, Jmi. Kejadian 2) | Lowest Water Spring (lws) —: -108.25, Imi. Kejadian al TTunggong pasang: 212.88 em | 3.7 KAJIAN LAHAN PELABUHAN Pada bagian ini akan dibahas kajian permesalahan terkait dengan ketersediaan Iahan darat di Pelabuhan Saumicki, Seperti yong telah dibahas sebelumnya, Pelabuhan Scumiaki memilki permasalahan yang cukup besar terkail dengan lahen darat, bak dalam hal ketersediaan lahan dorat itu sendii maupun status lahan Pelobuhan Saumiaki terhadop hukum. Eero a pone Gambar 32 Lahan Kosong Hasil Rekdomasi di Pelabuhan Saumiaki Dati gambar diotas, untuk doerah reklamasi yang belum tunias dan area rekiomas! swasta selain yong diberi ketak wama putin (area lapangen yang dapat dijodikan sebagai gudeng), sudan diberi pagar dan fidak masuk bagian dari tanah milik UPP Saumiaki, Hot ini cukup disayangkan, namun secara aspek hukum Gambar 31 Lohan Reklamasi Milk Swasta yong betlaky, mengacu pada DLKP/DLKR yang tercahulu, yakni keputusan Menteri Perhubungan melalui 2 My KM. 19 Tahun 2000 mengenai Batas-Batas Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingon Pelabuhan Saumiaki, area ini masuk ke dalam daerah lingkungan kerja pelabuhan, Gambar 33 Pagar Pembatas Lahan Pelabuhan dan Area Reklamast Dori has pembahason Rencena Induk Pelabuhan Saumicki dengan pihak UPP Saumlaki dan pihak Pemda Moluku Tenggare Barat, disepakali bahwa daerah hosil reklamosi pihak swasta yang terletak di belokang dermaga (yang merypakon area yang tetmasuk dalam cakupan DLKP dan DLKR Pelabuhan Saumlaki} dapal digunakan uniuk pengembangan Iahen darat Pelobuhan Saumiaki, Namun doerah reklamas! fersebut hanya akan dapat dipergunakan apabila peruntukkan lahan telah cisepakati oleh pihak terkail yong dikoordinasikan oleh pernda setempat. Gombar 34 Lahan Pasar yang Diusulkan Pihak Bappeda sebagai Pengganti Lahan Darat Pelabuhan Execuiive Summary Rencana induk Pelabuhan Saumlak, Provinsi Maluku \AN JASA ANGKU 4 ANA LISIS PRAKIRAAN N LAUT 4.1 METODE ANALISIS Pemiihan model peramatan yang mungkin dapat digunakan selayaknya disesuci kan dengen date yang fersedia, Analisis prakiraan permintoan Josa Angkutan Laut allakukan untuk tenggat wakiu. 20 tahun dengon memperlimbangkan seluruh variabel pemodelan yang ade. Tidak Ada Korelasi Wedel | Gambar 35 Penentuan Teknik Peramalan Setelch, metode peramalon dapat ditentukan, maka selanjuinye akan dihilung proyeksi variabel sosiat ekonomi daerah hinterland pelabuhan. Perhitungan diawali dengan menentukan tingkat perlumbuhan PDRB di sektor Angkutan Laut dan penduduk yang akan terjadi pada setiap tahapan, boik jangke pendek, menengah. aicu panjang, Diagram alir proyeksi PRB disajikan pada gembor-gambar berikut ini. 23 Jy ‘Bioio bebsvene lane lerakhi aod 2h doetan hinterana (tngiot Fobupalen! dau pelazunan vena ethilungen fal periumbuhan PDRE Sekior Angitan, +royetsl PORE yang aken dalang. dengan menggunokon model rend, Froyeks ORB yang olan dalang | dengan fngkat perhimbuhon PORE ‘loyeks FORS yang otan dolong Gambar 36 Diagram Alir Proyeksi PDRE Data bebsropa tahun tera penduduk dasrah hinterland tingat kobupaten) deri pelatuhon Perhitungan jiu pertumbuhan penduduk Proyelsi penduduk yang akan Proyeksi penduduk yang akan tang dengon menggunckon atang dengon tingkat "Broyeks penduduk yang akon Gambar 37 Diagram Afr Proyeks! Penduduk 4.2 ANALISIS PERKEMBANGAN WILAYAH. 4.2.1 ANALISIS DAN PROYEKSI KEPENDUOUKAN WILAY 4H HINTERLAND Berdasorkan data yang diperoleh dati Badan Pusat Statistik (BPS) setempat, loju pertumbuhan penduduk selama kurun wakiu antar sensus penduduk selama 5 tahun, lojy perfumbuhan penduduk Kabupaten ‘Moluku Tenggara Borat yaitu sebesar 2.1 %. Selanjuinya, trend loju pertumbuhan tersebul akan digunakan untuk memproyeksikan jurnih penduduk wilayah hinterland selama 20 tchun ke depan. Berikut ini disajikan data jumiah penduduk eksisting dan proyeksinya. Executive Summary Rencana Induk Pelabuhan Saumioki, Provinsi Maluku Tabel 16 Data Jumich Penduduk Tahun 2008-2012 Penduduk Kab. Tahun ve 2008. ‘aaa 2008 34,370 2010 105,341 2011 308,258 2012 110,339 Tabel 17 Proyeksi Jumiah Penduduk selama 20 tahun ke depan 2014 114,783, 2015 117,072 2016 119,406 2017 121,787 2018 124,216 2019 126,693 2020 173,219, 2021 331,796 2022 134,424 2023 137,104 2024 139,838 2025 542,626 2026 145,470, 2027 145,371 2028 351,323, 2029 154,347 2030 157,424 2081 160,564 2032 163,765 2033 167,031, 2034 170,361 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk (jiwa) a g 150000 awn 0.00 360 5 a 2 a | ao rae | ae ane ene Sambar 38 Proyeksi Jumiah Penduduk selame 20 tahun ke depan 24 4.2.2 ANALISIS DAN PROYEKS! PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH HINTERLAND Berdasarkan dato disifiousl persentase PDRB alos dosar harga Konstan 2000 Lajy periumbuhan perekonomian Kabupoten Moluku Tenggara Boral rote-rata selama ku1un wakiy 5 lohun adalah sebesar 5%, dan sektor yang memberikan koniribusi besar dolam perekonormion di Kabupaten Maluku Tenggara Borat selama kurun waklu § tahun adalah sektor pertanian, yang tercini dori 2 sub sektor. yoitu sub sektor tanaman pangan dan horikuliura yong terdii dori Pact lacang, ketela rombat/Uubi jolar, Ubi kayu, umbi- umbian, Menfimun, ferong, kengkung, sawi: buah-buohan: Sukun, nangke dan pisang dan sub sektor perkebunan yang lerdiri dari kelopa, jambu mete dan kopi. Berikut ini cisajkan data PORB eksising dan hasil proyeks! selama 20 tahun ke depan. Tabel 18 Data PDRB Kab. MTB Tahun 2008-2012 PRE Kab, HTB me ‘Guta rupiah) 2008 39,55 2009 487,565 2010 54487 2014 ea7i7 2 733.108 Tabet 19 Proyeksi PDRE setama 20 tahun ke depan 2014 208,204 2015 47,435 2016 1588 569 2017 331,700 2018 976,925 2019 7,024,345, 2020 1,074,086, 2021 41,126,202, 2022 1,480,868 2023 1,238,187, 2024 31,238,288 2025 41,361,307, 2026 1,427,385 2027 1,436,670 2028 1,569,319, 2028 1,645,494 2030 1,725,366 2031 1,809,115 2032 1,896,930, 2033 4,389,007 2034 2,085,553 2300000 2000000 Executive Summary Rencana induk Pelobuhan Saumiaki, Provins| Maluku Proyeksi Pertumbuhan PDRB (dalam rupiah) | ee a | | ene Bion | | | BRERRE ERE BRRREERa | Gambar 39 Proyeksi Perlumbuhan PDRE selama 20 tahun ke depan 43. ANALISIS PERGERAKAN BARANG Data pergerakan pada pelabuhan eksising yang didapatkan dori Kantor Pelabuhan setempat memberikan informasi mengenai akiifitas kepelabuhanan, Data akfiftlas kepelabuhanon ini dijabarkan pada Tabel 20. ‘Tabel 20 Arus Bongkar Mua! Melalui Pelabuhan Saumlaki Tahun 2008 ~ 2012 Sumber: Hol analis konsulton, 2014 Gersalcage | Panumbena Tonn ee (ion) (orang) 22,302 Tidak ada’ 2008 dota 2am | Tidakada 2008 dato 2010 135,192 WAS coy 4581 W014 “R012 77953 34999 Berdosarkan pengolahan data operasional Pelobuhan Saumiaki, komoditas-komoditas yang dibongkar dan dimuat yong dikategorikan menjadi General Cargo diantoranya yaitu: 1, Sembilan bahan Pokok (Beras, Gula, Tepung, dan iainnya} 2. Rumput Laut 3. Semen 4, Kopra 25 jy Berkut disajkan grafik Komoditas barang bongkar dan muat di pelobuhan Saumloki dari tahun 2010-2014. Dato tahun 2010-2012 diambil dari data Maluku Tenggora Dalam Angka, Semeniora data tchun 2014 dan 2014 diambit dari date yang diberikan oleh pihak UPP Saumiaki, Data dari pihak UPP Saumlaki memilki kelemahan, yaitu pada data tahun 2014 tidak tersedia data bulan Juli dan Desember, sementara data tahun 2014 hanya tersedia hingga Juli. Grafik dibowoh merupakan data komoditas barang yang bergerak di pelaibunan Saumaki dari pada fahun 2010-2012. Jumlah Bongkar-Muat 2008-2012 (ton) 2008 = 20092010 20112012 =. a } acu r = Tepung | oem Semen i mperas ‘= tainnya : = Bongkar i : Must Gambar 41 Grafik Komoditas Bongkar tahun 2010 Executive Summary Rencana Induk Pelabuhan Saumiaki, Frovinsi Maluku mBeras Guta ws Tepung neem = Semen BLainnya | Beras Gula Data Komoditas Bongkar Tahun 2012 160%, soa 0% meres soe eTepung eam Semen fs Lainnya Gambar 43 Graiik Komoditas Bongkar Tahun 2012 Dats Komoditas Muat Tahun 2010 BBM semen 5% =0om Semen Lainnya Gambar 44 Grafik Komoditas Muat Tahun 2010 28 Data Komoditas Muat Thun 2014 = BBM misemen Lainnya Gula it Gils repung Date Komodites Muat Tahun 2012 a 0%. BBM a 1% Semen 12% Boras Gul = Tepung ssa Semen 8 Latonya Gambar 46 tafik Komoditas Muat Tahun 2072 Analisis Data: 1 Deri data yang diberkan, terihat bohwa terdapat perbedaan yong cukup signifikan antara jumtah bongkar dan jumiah muat di pelabuhan Saumiaki, Pada tahun 2010, terdapat kasus khusus dimane jumian bongkar dan mua naik secara ekstim. Hol ini cisebabkan adanya bongkar yang cukup besar pada komoditas tepung terigu. Sementare untuk jumich muainya naik akibat adanya materia! driling yang datang untuk supply RIG gas di biok Masela. Kelemahan data dari BPS ini tidak menunjukkan besamya bongkor muat dua komoditas utama daeroh fersebut, yoitu kopra dan rumput laut. Executive Summary Rencana Induk Pelabuhan Saumiaki, Provinsi Maluku Grote dibaweh merupaken dota komoditas barang yang bergerak di pelabuhen Saumaki desi pada iahun 2014-2014 Data Komoditas Bongkar Tahun 2013 kopra___ RUMPUT LAUT 0% ISEMBAKO BISEMEN KOPRA BERUMPUTLAUT Gambar 47 Grafik Komoditas Bongkor Tahun 2013 Data Komoditas Must Tahun 2013 semen coe = SEMBAKO RUMPUT LAUT % i LAINNYA —BISEMEN | (ELEKTRONIK, ‘OTOMOTEE, MATERIAL) % ema Gambar 48 Grafik Komodiias Muat Tahun 2013 Grafik Operasional Pelabuhan (Hingga Juli 2014) Axis Title Gambar 49 Grafik Operasional Pelabuhan [ Data Komoditas Bongkar 2014 (Hingga Juli 2014) Lainnya | (Elektronik, P Sembako Semen Kopra Komoditas Bongkar Tahun 2014 Gambar 50 Graf Executive Summary Rencona Induk Pelabuhan Saumiasi, Provins! Maluku Data Komoditas Muat 2014 (Hinge Juli 2014) {zinnya (Elektronil, Otomotif) 2% Sembako Make semen asembato Semen Kopra 2 Rumput Laut i ‘= Lainnya (Elektronik, Otomotif} : Gambar 51 Grafik Kemodiias Muat Tahun 2014 Analisis Dato : 1, Data yang diambt dari pihak UPP Saumioki tidak memperhitungkan jumich bongkar muat yang masuk karena stasiun BBM yang berade di pelabuhan Saumiaki ficlak melayani lagi pengisian bahan bakor kapal besar dan kemungkinan besar akan ditufup menurut pihak UPP Saumilaki dikarenakan edonya pelobuhon kilang pertamina 1km di sebelah selatan pelobuhan Saumiaki dan kapal-kapal cenderung mengisi bahan baker langsung di pelabuhan pertamina. 2. Date dari pihok UPP Saumlaki medukung fingkot kebenaron data dari 8PS dikarenakan konsistensi komoditas yang diberikan. 8, Pada Ihun 2014 terdapat jumiah muat yang besar poda komoditi kayy hingga 18000 ton dalam satu iahun, Hal ini cukup janggal dikarenaken Pulou Jamdena atau kesuiuruhan Maluku Tenggara Borat ukan produsen utama kayu dan jumiah sebesor ini cukup dipertanyakan. Berdasarkon data-data yang diperoleh diatas. Make kemoditas yang dimuat dan cilbongkar di petabuhan Saumiaki hanya digolongkan menjadi satu jenisa yaitu General Cargo. Hal ini disebabkan kurangnya ketersediaan jenis data dan komoditi curah cair (BBM) yong lelch dioperasikan pihak pelabuhan pertomina, Berdasarkan modei persamaan diatas, maka pada beberapa tabel dibawah ini ditampikan hosil peramaian seluruh angkutan di Pelabuhan Saumiaki untuk semua jenis kemasan, 28 Executive Summary Rencana Induk Pelabuhan Saumiaki, Provinsi Maluku abel 21 Peramaion Angkutan General Cargo ‘Tahun Benger) 2015 303,721, 26,023 2016 108,275 77,996 2087 133,050, 29,989 2018 118,056 32,002 2019 123,306 34,033 2020 naga 36,082 202 134,588 38,148, 2022 140,635 40231 2023 146,981 42,325 2024 153,635, 44a 2005 160611 06,568 2026 167927 48,707 2027 175597 50,857 2008 183,640 53,017 2029 192,074 35,186 2080 200916 57,362 2081 210,188 59,543 Gambar 53 Pola Pergerakan Komoditas Sembako 2082 219,10 61728 2033 230,104 63,914 2034 240,792 66,01 ‘Sumber Analiza Kansullan, Tahun 2014 Proyeksi Kebutuhan 300,000 - — — 250,000 200,000 160,000 100,000 60,000 SESS PLS PP PES SPL EELS | nein Gambar 52 Grafik Proyeksi Arus Bongkar Muat Berang Berikut ini disalikan gamberan pola pergerakan keempat komoditas tersebut diatas. 2 Gambar 56 Pola Pergerakan Komoditas Kopra Executive Summary Rencana induk Pelabuhon Saymicki, Provins Maluku 4.4 ANALISIS PERGERAKAN PENUMPANG Pelayanan Transportasi Laut untuk penumpang di Pelabuhan Scumiaki diayani oleh 3 tiga} jenis pelayaran, yaitu 1), Pelayaran Nasional, yang melayani pergerakan antar provinsi 2) Pelayaran Penyeberangan, yang melayani pergerakan antor pulay di sekitar Kabupaten Saumlaki 3} Pelayoran Perintis, yang melayani pergeraken antar Kabupaten. Pelayenan transporiosi laut untuk pelayaran nosional yang melayani wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat yang diickukan oleh PT. PELNI. menggunakan kapat motor yang semuanya singgah di Soumioki, Kapal-kapal tersebut adalch KM Kelimutu, KM Tatamaliay dan KM Pongrango. Jalur yang diigyani ketiga kapal tersebut adalah: 1) KM Kelimuty dengan rute Makasar— Bau Bau - Ambon ~ Saumlaki ~ Tual Dobe — Timika, 2) KM Pangrango dengan Rute Papua ~ Saumicki- Ambon Jaringan tronsportasi penyeberangan hingga saci ini merupakan sistem transportasi yang terpadu dengan jaringan jalan raye dan merupakan penghubung antar pulau yang berdekatan. Adapun jalur- jalur transportasi penyeberangan yang ade saat ini di wilayah Maluku Tenggara Borat adalah Jotur Tuc! ~ Lorat (PP) yong dilayoni oleh KMP Kormomolin (ferry) dan KMP Egron (fery) yang melayani rute I: soumlaki - Adaut - Letwurung (PP) dan tute 2: Saumiaki ~ Sera — Wuntah ~Larat ~ Romean- Adodo Molo (PP) Pengembangan jalur pelayaran yang metewati Kabupaten ini seluruhnya adalah jalur perints. Tercapot 4 jalur periniis yang telah oda don akan dikembangkan di kabupaten ini. Keempat rule perintis tersebut adaloh: Tobel 22 Rute Kapal Perintis, R=-36 Jual ~ Toyando - P. Kur Kaimear= P. Kur= Toyando ~ Tual - Moly ~ Larat - Wunlah = Saumlaki = Kroing - Marsela - Tepa ~ Romang - Kisar/Wonreli ~ Romang ~ Tepe ~ Marsela ~ Kroing - Saumlaki — Wunlah - Larat ~ Molu ~ Tual 2, R-37 Tual — Elat — Dobo — Elat— Tual - Toyando = P. Kur Kaimear~P. Kur - Toyando — eS =| E Ss é = Tuol - Larat ~ Saumiaki ~ Kroing ~ Tepa = Lakor = Moa ~ Kisar/Wonreli ~ Iwaki - Kalabahi - Reo - Kalatbanhi - Iwaki - Kisar/wonrell - Moa - Lakor - Tepa - Kroing - Saumiaki - Larat ~ Tual. ‘Saumlaki— Ambon — Namrole = Leksula PP Saumlaki-Tepa - Babar/Wulur - Leb — Kisar/Wonreli ~ Anwate/Sutilarang ~ Lerokis ~ Eray/Esuli ~ Kolabahi — Reo PP. Saumiaki - Dawera/Dawelor—Tepa, Babar/Wulur~ Romang - Leti - Kisar— llwaki- Lerokis = Kupang PP. 4 R-3F ‘Saumilaki - Sera = Larat = Dobo ~ Tual— Ambon’ Berkut ini cisajikan Proyeksi us Penumpang selama 20 Tahun ke depan Tabel 23 Proyeksi Arus Penumpang Tees ‘2015 43,630, 2016 47,003 2017 50,443 2018 53,951 2019 37,530 2020 61,180 2024 64,903 2022 68,700 2023, 72,573 2024 76,523 2025 80,552 2026 24,661, 2027 88,852 2028 93,127 2029 97,487 2030 101,934 2031, 106,469 2032 ‘111,035 2033 115,813 2034 120,625 123.000 120,900 103.000 80,000 awa 50,900 9.000 20,000 2020 45 ANALISIS PERGERAKAN KAPAL Executive Summary Rencana Induk Pelabuhan Saumiaki, Provinsi Maluku FORECAST DEMAND PENUMPANG 2oza 023 rere 2029 2024 2027 Gambar 57 Proyekst Arus Penumpang Selama 20 tahun Berdasarkan dote-data operasional Pelabuhan dan RIRW Kabupaten Maluku Tenggara 8arat, maka pola pergerakan kapal-kopal dati dan menyju Pelabuhan Saumlaki disajkan pada gambar berkut in ‘Gambar 58 Pola Fergerakan Kapal Pelabuhan Saumiaki 31 2017 143,039 107 - - 2018 150,058 13 7 : 2019 157,339 18 : - 2020 164,893 18 7 : 2024 172,731 sn 19 - 2022 180,865 95 20 . 2023 189,310 99 a - 2028 198,076 104 2 : 2025 207,179 108 a - 2026 216,634 14 24 : 2027 226,454 19 5 : 2028 236,657 124 a 7 2028 247,288 130 8 - 2030 258,278 136 2 e 2031 269,731 101 30 B 2032 281,637 105 32 1“ 2033 294,018, 0 3 5 2034 306,893 us 35 5 Tabel 25 Rencana Spesifikas! Kapat Tahapi_[ Tehap2 | Tahap3 Karakteristik Kapal 1000 awa | 20000WT | 3000 owr Panjang Total Kapal(loa)_| 64 83 98 Lebar Kapal 10.4) 127, 142 Dratt Kapal 42 42 42 5.1 RENCANA KEBUTUHAN FASILITAS PELABUHAN Rencana kebuluhan pengembongan meliputi kebutuhan fasiitas pokok dan penunjang yang diperoleh bberdosorkan perhitungan yang sesuei dengan has proyeksi yang telah dilakukan sebelumnya. Kebutuhan pengembangan untuk wilayah doratan disusun berdasarkan pentahapan pengembangan. yaitu jangka pendek (5 tahun), jangka menengah {10 tahun), dan jangka panjang (20 tahun). Pengembangan wilayah perairan direncanckan hanya untuk pentahapan jangka panjang berdasarkan spesifikasi kopal terbesar yang okan datang ke pelabuhan, Sesuai dengan hierarki Pelabuhon Saumlaki yaitu Pelabuhan Pengumpul dan berdasarkan hos! analsis kebutuhan pengembangon yang felch dllakukan, make pelaksonaan pembengunan fasiiios-fosiitas Pelabuhan Saumlaki cirenconakan dibagi dalam 3 (liga) jongke wakly pembangunan yaity: Executive Summary Rencana Induk Pelabuhan Saumlaki, Provinsi Maluku 1, Tahap 1 Jongka Pendek} = 2015 ~ 2019 {5 tahun: 2015 ~ 2024 {10 tahun}; 2015 ~ 2034 (20 tahun), Tahap 2 (Jangka Menengaih} 3, Tohap 3 (Jangka Panjang) Sedangkan desain rencena ukuran kapal yang akan bersander di Pelabuhan Soumlak' setelah mempertimbangkan desain ukuran kapel, make ukuren kapal flop Iahopan pengembangan seperti berikut ini: > Tahap 1 {Jangka Pendek). tahun 2015 ~ 2019 (5 tahun) dengan perencanaan kapal yakni kapal kargo mum dan kapal penumpang dengan rata-raia bobo mati kunjungan kapal adalah 1000 DWT. v Tahap 2 (Jangka Menengah), tahun 2015 - 2024 (10 tahun) dengan perencanaan kapal yakni kapal korg umum dan kapal penumpang dengan rata-rate bobo! mati kunjungan kepal adaich 2000 DWT. % Tohap 3 (Jangko Panjang}. tahun 2015 - 2034 (20 tahun) dengan perencanaan kapal yakni kapai kargo umum dan kapal penumpang dengan rata-rata bobot mati kunjungan kepai 3000 DWT. 5.2. RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN 5.2.1 ARAHAN PEMBANGUNAN TAHAP | JANGKA PENDEK (2015 ~ 2019) Pengembangan jangka pendek diorahkan pada upaya mengatas! masalah yang mendesak dalam koitannya dengan pembangunan Pelabuhan Saumiakt yaitu: » Belum memenuhinya panjang dermaga untuk memfasiitasi operasional pelabuhan agar lebih efisien ‘akibot adanya kepadatan dermage. + Belum adanya fasiltas darat_pelabuhan yang memadai seperti Kantor, lapangen parkir, gudeng, lapangen penumpukan, dan Iaintain. * Belum adanya prasorana yang baik untuk menunjang kegiatan operasional Pelabuhan * Belum adanya daya dukung lingkungan yang balk di area sekitar Pelatsuhan. Berdasarkan permasaichan tersebut_ maka fasiltas-osiitas yong kan cibangun pada tahop pembongunan jangka pendek adalah: * Penombahan panjang dermaga sepanjang 36m dan lebar 12m untuk memfosiltas! operasional pelabuhan agar lebih efsien akibat adanya kepadatan dermaga. + Membangun gudang, lapangen porkir, lapangan penumpukan, Kantor dan prasarane jalan pada ‘area bangunan tersebut. + Pengembangan instalosi Mekanikal dan Elekirikal + Pembuaton Jaringan Drainose + Penghijauan area Pelabuhan. 32 Rencana induk Pelebuhan Saumiaki, Provins| Maluke 5.2.2 ARAHAN PEMBANGUNAN TAHAP Il JANGKA MENENGAH (2020 - 2029) Pengembengon fchap jangka menengeh diarahkan paca pemantopan kinerja Pelabuhan Saumiaki. ek see aa cee a pee Lut i= z Jens kegiatan uniuk mencapal arahen pengembangan jangka panjang adalah sebagai berikut Sonalar mist caee aa t Produktiftas gang per jam___| Ton 2 + Perluosan lapangan penumpukan sementar. Jumlah jam kerja per hari [am 10, Suma hart effekif per tahun Ha] 360 + Perluasan lapangan penumpukan Suumiah gang per hari ‘Gang_| 3.82 . nan fosltas gudan. Sumiah peralatan. 1 eee baat = Mobile crane 20 ton {one |r z i + Pembangunan jembatan penghubung dari dermaga baru ke terminal penumpang. = Mobile crane 40 ton [Unie 2 Bee Forkife truck 3ton, £0 ton ‘Unit 10 ce ; “Trailer ‘Unit 2 2 5.2.3 ARAHAN PEMBANGUNAN TAHAP lil JANGKA PANJANG (2030 - 2034] OR % sae Tee CIE Gs Pengembangan fahap jangke panjang diarahkan pada pemantapan kinera Pelabuhan Saumickl. Jenis kegictan untuk mencapai arahan pengembangan jangke panjang adaich sebagai berkut: + Periuasan lapengan penumpukan sementarc. + Penambahan panjang demaga sepanjang 49m dan lebar 12m untuk memfasiilas! operasional Jabel 28 Rekapitulasi pengembangan fasilitas peralran pelabuhan agar lebih efisien akibat adanya kepadatan dermage. No sae Uraian | Setuan [Tahapd [Tehep? | Tahap 3 : 1 | Karakteristk Kapal Disain ‘cargo | cargo | cargo Place aber bane 2. Ukuran pwr | 1,000. | 2,000 | 3,000 + Penambahan fasitias gudang, D.LOA (Panjang), L m 64 83 94 i ¢. Beam (lebar), 8 m | aoa | a2a | 142 : iavan are jh 4 Penghijavan area pelabuhan. 4. Draft, D me eee 2 dl 2. | Jummlah Kepal Ditayant | Tobel 26 Rekapiuias! Pengembangan Fastifas Darat 2. Kedatangan wit | 100 | 200 | 200 aa andar, N unt | 100 | 200 | 200 No we catuan | Buistie | Jakpendek | 4) 6 | tekPaiang | coe | e-tabuh ant | 100 | 200 | 100 meee 2014 | 2015-2015 eee 2015-2034 e 4. Alih Muat unit | 1.00 1.00 1.00 al 2015-2024 seer unit | £00 | 00 | 100 oe FASINTASPOKOK os ecu, - : 3 | Dimensi ur 4_| Derrmaga katgo unum in 204 135 335 ue Panjang Alur (Lax) eksisting m sa2t az | 842t 2 | Dermege penunperns ne 105° 205 405; Lebar Alur ebsisting m 3 | Lapangen penumpuken kargo Ww 600 700 3100 Uebar Alur ukuran kapal 7 | a teway m | s200 | 6200 | 73.00 4 [tapingengenimbunensemanaratange | ot 720 1000 3500 ee se ee | eeeene oad 5_| Gudang kargo a 1900 0 <2 a8 Kedalaman Alur m | 70 | 749 | 740 | Lepangen parkrtruk im 0 482 540 648 4 | Dimensi Kolam | | 7. | tapangan parkic non-trak mt 0 346 435 498 «a. Areal Alur Pelayaran dari dan ke Pelabuhan Ha | 10608 | 119.24 | 13288 | 8 _| Terminal penumpang mi 492 639 874 3277 |_| b-Areal Tempat Sandar Fesiltas penampungen dan pengolahan Lebar m | 9600 | 13650 limba m e 863 363 Panjang m | 11520 | 168.80 z = FASIITAS PENUWANG. ce : z | ues untuk 1 kapal rm? | 11059.20 | 22358.70 | 22852.20 4 | Kewesan Perkantoran im © 1327 1327 1327 ae Pr eee eee eee > «Areal Kolam Putar 2_| Kewasan Perdagangan bi 9 2019 2019 mis Diameter (egn tunde} m | 12800 | 18200 | 18400 | Festa Logistik (Pemadars, Pompa Air dan Lue He | 139 | 520 | saz Gardu istrik) mt ° 1514 1314 asia | im | 19200 | 27300 | 27600 Fesilitas Umum oo © 337 337 337 Diameter (tanpa tunda) | = > - 2 Loss | we | 290 | 1187 uang Terbuke Hijau ca 0 952 982 952 | area Tarpatlabuh | | ‘Total Area Pelabul mt see | 10334 11486 13020 | tartan m | 0600 | 13800 | | Na EtisveEEE Ureien Tehep2_|Tahap3 iuas m | 35299 | $5572 | S640 Luas Total we | 353 | 556 | set ¢. Areal Pindah Labuh Kapal Jarijeri m | 10800 | 33.00 | 134.00 luas m? | 35209 | 58572 | ses10 Luas Total we | 353 | 556 | se 4. Areal Alih Muat Kapal wa | 353 | 556 | 564 6. Areal Penempatan Kapal Mati Ha | 176 | 278 | 282 h, Areal Keperluan Keadaen Darurat wa | 176 | 278 | 292 | Areal Percobaan Berlayar He | wss | 1701 | 1905 Lebar (Minimum) m | 10280 | 11680 | 129.40 Panjang (Minimum) m | 1024.00 | 1456.00 | 1472.00 |. luas kolam pelabuhan Dengan tunda He | 239 | 967 | 989 ene He | 400 | 1618 | 1654 5.3 RENCANA KEBUTUHAN SARANA BANTU NAVIGASI PELAYARAN Alat nevigas! pelayaran diperlukan untuk keselamatan, efisiensi, dan kenyamanan pelayaran kapal. Alat ini dipasang pada alur masuk dan sepaniang alur pelayaran agar kapal tidak menyimpang dari jalurnya, alot ini terdiri dar: Menara Suar, Ramibu Suar, Kapel Tunda, Kapal Pandy. Di daerah Pelabuhon Squmiaki ini dimungkinkan didangunnya Sarane Bantu Navigasi Pelayoran {SBNP} merupakan suatu alat yang digunakan untuk membantu dalam menentukan posisi atau haluan kapel, memberitahukan ada bahaya/tintangen kapal, menandai garis pemisah laly tintas kapal alur pelayaran, menunjukkan bates lur pelayaran yang aman, dan menunjukken botas Negera. Penyelenggaraan SBNP di Indonesia mengacu pada kententuan IALA {internasional Association of marine Aids fo navigation and Light House Authority). IALA merupaken asosiasi teknis yang berwenang alum penguiuion suruna bent avigus) maupun pihok monufaktur dan konsultan cokam rangke untuk melakukan harmonisasi slander sorana bantu navigasi, menyediakan kemudahan bagi pelayaran yang aman dan effien, seria meningkatkan petndungan terhadap sumbercaya kelautan den fingkungan. kondis| SBNP pada alur pelayaran dan kolom pelabyhan Saumiaki saat Ini masih cukup, dan berada pada kondisi yang cukup balk dan tidak memertukan tambchan.serikut Ini disakkan gamberan SBNP eksising yang ada untuk memandu kapal menujy crea Pelabuhan Saumlatk Executive Summary Pelabuhan Saumioki, Provinsi Maluku ncana indiuk YAMDBENA j * | _PELABUHAN SAUMLAKI ‘Gambar 59 Kondisi Eksisling SBN P Pelabuhan Saumlakl Executive Summary Rencana Induk Pelabyhen Saumiali, Provinsi Maluku a eras Y= BHe507.595 ZeMosm FESR | [3x 752808000 song) = STSS5aES ear er y= SESDH EST PROVES MALU LAYOUT PERICEUEANCAN, CRHERS FENDER Gambar 60 Layout Pengembangan Jongka Pendek (2015-2019) a 35 Executive Summary Rencana Induk Pelabuhan Saumfaki, Provins’ Mataku BODEN = Bone LavguTpeNceumsncsn SHEA MENENGAN waza Gambar 51 Layout Pengembangan Jongka Menengah (2015-2024) Executive Summary Rencaina Induk Pelabuhan Saumiaki, Provins! Maluku PELSCHARL % = 752508000 "Y= 118599.000" at Bred Y= OTTeB07 685 BOOR00080 Of08 Gambar 62 Layout Pengembangan Jangka Panjang (2075-2034) a7 Executive Summary Rencana Induk Pelabuhan Saumioki, Proving’ Maluku : “°° Sela OLN Eeabuhan | [BSG BURG Peta 2 nen | soso. [S a [eae ssone 188 baririene iar SMO | rir nga B | 58'10023" [S| | & aririoserr el is 1814087" |e) —— eraor— ls © [1857 005" 15 Tarr cea ist ira0s7ee| |g | Peon o | soz § eszar s ast 7 (ist tea7e fe] = Bora —Is| Serna 1a covee|_ © Fruita 19.968" | Peres er Gambar 63 Rekomendas! DUKr/p Petairan Pelabuhan Saumiakt = So a nN, e tom pnacn aa os zou mom aon won a = i ea roms waza REKOMENDAS BATAS DLKP Executive Summary Renccina Induk Pelotuhon Saumiaki, Provins! Maluku [ TENA AA) AREAL AL MAT Sel | eer | aesar ween | Tee feae fy feet a3 7 5003, E} ha TSF 16 56.415 le} fant ef bial Ta 1 55e 3 rk TE oe L TE 50.115, isi 6 age ia EL [——— me ORTH pe esae tg |g ara ee area soa ree bead Br ese iad WH OTE Tae Paes 8 [aad oe riser Sree fe Tite sie Ie) * DE 31a EER PERUSE DEALT {EL KEPERL UA HERO ORO) eee | ea el - eu S fe BT eee, = iE] aerate 5 aes z ne ae rrr Gambar $4 Rekomendasi Zonast Patairan Petabuhan Saumilaki Depot Pertamina 1 = REKOMENDASI ZONAS|PERAIRAN ED 6.1.1 PERHITUNGAN MANFAAT PENDAPATAN PELABUHAN Sebagai salah satu dosar dalam penentuan tingkat kebutuhan pengadaan simpul joringan transportas taut i wilayah studi, perl diketahui besamya kebutuhan pergerakan/volume lalu lintasnya pada masa yang ‘akan datang sampai dengan jangka woktu fertentu, Besaran dan korakteristk falu lintas transportasi laut tesebut dapat diprediksi dengan melakukan analisis tethadep data ekssting pelabuhon serta kecenderungon pengembangan wilaych dan pertumbuhan penduduk, Proses analisis don prediks umumnya dilckukan dengon pendekatan pada hubungan antera volume taly lintos out dengan karakterstik wiayah setempat Pada Tabel 29 disampoikan perbedaan asumsi antara pendekatan ekonomi dan fianansial/keuangan dolam analiss kelayakan suatu invesiasi, Pada dasarnya perbedaan terdapat pada sudut pandong, dimana dalam kajian ekonomi bioya dan manioat dithat dari sudut pandang masyorakal/pubik, sedangken dari pendekatan anaiisis finansial/keuangan suclat pandang lebih kearah pada kepentingan investor (sektor privale/iembaga tertentu) Tabel 29 Perbandingan Pendekatan Ekonomi dan Keuangan/finansial No. Aspek Kajian Ekonomi Kajian Keuangan/Finansial 2. Sud Pandang | Hasjaratt uae Dive anu levbace teen fein mogl yang sudsh dana | Tuvan ~[etees ton Foe = Kista ENV BOR ERE APY, FRR, BEF Sse rojak urak maajarkae,—) Projek sata unk apenngan Svea __ | dilakukan oleh Pemerintah | (profit oriented) «._| Ferbane BV 3 sngang dan dk angsung | langsung Kepada poy (retrn a "| Shadow prices, transfer prices | mekanisme pasar, pajak, subsidi | Penetapan Herga | tingkat bunga tingkat bunga (dalam/luar negeri) 6.1.2 PROYE! $1 LALU LINTAS KAPAL Penyelenggara angkutan lout di wilayah studi pada dasamya merypakan invetas! pemerintah datam rongkaion peningkatan potensi di Kabupaten Maluku Tenggora Barat. Selain ity pengembangan pelabuhan ini diharapkan dapat meringkatkan tarat hidup masyarakat sekitanyo. Berdasarkan analisis keselamatan pelayoran, asums jenis kapal operasi yang direncanakan sandar adalah kapal peli kemas, kargo dan penumpang. Berdasorkan ukuton kapol tersebut maka dopat dinitung prediksi kedlotangan kepal i Pelabuhan Saumlakiseperti ditampilkan pada tabel berikut ini: Executive Summary Rencana Induk Pelabyhon Soumlaki, Provins’ Maluku Tabel 30 Preditsi Kunjungan Kapal ary Fas Pence ut i] unl Tah Serer sayuan | muntan | Kangen | Mats | tn aie fot = er jean] top| aa] waa) 0300 oS =] 7307] 179365 : 7oz2e; [seas 7 : 737s | 190238 7 nizste| ug 7 gan] ne 13505 | 28598 Tagen | 7 sngoans | 95220 censast [70733 wassiue| ——B370 ages] a8 60] a0057| snssaas[ 94a ssu7e2| 98 sse256 | on 561209 | 100407 acs. | ans “sage | esa ‘aesoann | e754 asggesn | 81n7 owt frttcarina erthin ia] ses 30) sao] aa] S678 a a “| “si ae ADE at ffs fo os fs fsb 6.1.3 MANFAAT Manteo! yong ckon diperoleh para pihak yang terkait dengon adanya pengembangan Pelabuhan Saumiak’ ini berupa monica! langsung, benefit lidak langsung, dan manfact sosial. Pelabuhan ini sangatiah besar pengaruhnya tethadap pergerakan transportasi. Pihok-pihak yang akan mendapatkan mantaat dengan pengembangan pelabuhon laut ini adalah: 1. Produser, dolam nol thi adalan penduduk Kota Scumiakl yang menggunukun pelubuhion sebagol agian dat aktivitas kesehariannya, salah satunya adalah pengiriman hosil komodili unggulan; 2. Operator Iransportasi, data hal ini adalah badan hukum atau perorangan yang mernberikan jasa pelayanan transportasi: 3. Pengguna, dalam hat ini adalah penduduk Kote Saumiaki dan atau para pendotana yang berkunjung ke kota ini: 4. Pemerintan, boik pemerintah pusat maupun pemerintah Kabupaten Maluku Tenggoro Borat pada khususnya. Manfaat langsung yang akan diperoleh dengan investasi pengembangan Pelabuhan Saumicki antara lain adalah: 1. Tersediainya prasorana dan sorane pelabuhan yang semula tidak ada: 2. Keamanen dan kenyomanan aklvilas pelabuhan okibot dori adanya fasiitos fungsional_ don penunjang: Aktivilas pare lenaga kerja pelabuhan yang dipastikon bertambah; Berlombahnya lapangan pekejjaan bagi generosi muda untuk mengurusi okfivitas pelabuhan laut Karena adonya peningkatan atfiviias muatan boik orang moupun berang dan meningkatkan perekonomian secora umum, Manfaat tidak langsung dalam pembangunan Pelabuhan Saumlaki merupakon efek multiplier ekonomi okibat adanya investasi itu senditi. Efek multiplier adalah dampak turunan akibat peningkatan jumiah muatan dan pembangunan sorane dan prasarona pelabuhan, termasuk didalam benefit tidak langsung adalah adanye aktivitas-aktivitas yang muncul dan aiau berkembang setelah adanya pembangunan pelabuhan laut, seperti pariwisato. perdagangan, dar \dustri, khususny@ indus perkebunan. Manfaci sosial akan dapat dirasoken berupa dampok sosia! yang diakibatkan antara lain oleh: |. Peningkaten kesejahteraan masyarakat karena adanya jaminan hidup dan pertambahan lapangan pekerjaan: 2. Kemudchan dalam pergerakan transportas’ untuk menjangkay Kola Saumiaki dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok masyarakat termasuk kesehatan; 3. Peningkaian sumber daya manusia karena pendidikan bisa berfalan dengan lebih bak. Mantaat total merupokan jumiah seluruh mantaat yang diterima oleh masyarakat dan wilayah secara umum. 1.4 REVENUE Pada analisis financial, kamponen revenue yong diperhitungkan adalah komponen Revenue alau Pendapotan usaha suatu pelabuhan, yang pada umumnya terdifi dari: 1. Pendapatan jose kapal, yang terditi dar jasa lobuh, jasa tambet, jasa pandy dan air kapal. 2. Pendapatan lainnyo, misainya pendapaten dari pengusahaon/penyewaan tanah dan bangunan, sewa fasiitas Istri/air, dan pendapatan dati pc-rupa usaha lainnya seperti fasilios telepon. pos pelabuhan, sampah, parkir, dl. Executive Summary Rencana Induk Pelatbuhan Saumiaki, Provinsi Maluku Pembangunan scrane dan prasarana pelabuhan diperlukan sebagai sorana meningkatkan keselamatan pelayoran bagi wisatawan yang mengunjungi lokasi wisata ini. Potensi sumber daya alam yang dlimiki sualu daerah merupakan anugrah yang horus dikembangkan secara optimal uniuk meningkatkan kesejohteraan masyarakat yang finggal didaerah tersebut. Tari jaso pelabuhan didasarkan pada tart dasar pelabuhan yang beriaku di Indonesia, Pade Tabel 31, disojkan datlar jens don tari josa di Pelabuhan Saumick Tabel 31 Jenis dan Tarif Jasa di Pelabuhan Saumlakt TARE JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAIAK SATUAN (Re) "®,_JASA KEPELABUHAN 1 Jasa Pelayanan Kapal a. Jasa Labuh Kapal pelayaran rakyat/kapal perintis per GT per 25 hari 20.00 b. Jasa Tambat Dermage Beton per GT per &tmat Kapal pelayaran rakyat/kapal perintis, (24 jaro) 15.00 2 Jase Pelayanan Barang a _Jase Dermage b, Barang anter puiau : Garam, Pupuk dan barang Bulog (beras (2) dangula) per ton perm? 175.00 (2) Barang fainnya per ton per m* 350.00 c. Hewan (2) Kerbau, Sapl, Kuda dan sejenisnya per ekor 350.00 (2) Kembing, Babi, dan Sejenisnya per ekor 200.00 b _JasaLapangan Penumpukan per ton per m? 1) Gudang tertutup per hari 30.00 per ton perm? 2) Lapangan per hati 60.00 3) Penyimpanan hewan 3) Kerbau, Sapi, Kuda dan sejenisnya perekorperhari {200.00 be) —_-Kambing, Sabi, dan sejenisnya perekorperhari | 125.00 3. _Jasa Pelayanan alat ay : TARE JENS PENERIMIAAN NEGARA BUKAN PaJAK saTuaN. @p) 3. Apabila Menggunakan Alat yang Dimill Pelabunan 1) Alattekantc a) Sewa Forklift () sf 2 ton per unit per jam 5,000.00 (2) lebih dart 2ton 5/83 ton per unit perjem | 6500.00 (2) lebih deri 3ton s/d6 ton per unit perjam | 7,500.00 (4) lebih dori 6 ton s/d7 ton per unit perjam | 13,000.00 (5) lebih dari 7 ton s/d 10 ton per unit per jam | 22,000.00 (6) lebih dari 10 ton per unit perjam | 23,000.00 b) _ Sewa Kren Derek (Mobile Crane) (1) sa3ton per unit perjem | $,000.00 (2) lebih dert 3 ton s/d7 ton per unit perjem | 12,000.00 (3) lebih deri 7 ton 5/425 ton per unit per jam | 35,000.00 (4) lebih deri 18 ton 5/8 25 ton per unit perjam | 45,000.00 (5) lebih deri 25 ton per unit perjam | 65,000.00 J Motor Boat (1) sfasoex perunit perjam | 22,000.00 (2) lebih dart 60 PK perunit perjam | 32,000.00 2) Alat Non Mekanik erotik Dorong perunitperjam | 500,00 20% dari Apabila Menggunakan Alat yang 8ukan Dimiliki oe a per unit perjam | njese pelayanan slat Berdasarken tabel lati jasa di alas, maka proysksi pendapatan pelabuhan hingga tahun 2034 disajkan pada Tabel 82 berikut ini Execuiive Summary Rencana indik Pelabuhan Saumiaki, Provinsi Maluku my Tabel 32 Proyekst Pendapatan Pelabuhan selama 20 Tahun Executive Summary Rencana Induk Pelabuhan Saumioki, Provinsi Maluku 239,621 2,697,988 34,057,607 174,518,490 429,240,891 2016 251,887 2,833,723 35,771,038 5,450,824 2.452.871 2.462.871 188,010,142 "139,168,929 | 10,004,185 | 1,238,824 | 367,715,288 2017 264,397 2,874,467 37,547 683 5,724,552 2,574,698 2,574,698 201,770,818 149,277,048 | 10,094,185 | 1,300,353 | 414,089,899 2018 217,372 3,120,430 39,390,230 002,321 2,704,044 2,701,044 215,805,881 153,599,353 | 10,094,185 | 1,364,164 | 441,056,023 2019. 290,830 3,271,885 41,301,465 7,552,268 2,832,100 2,832,100 230,120,804 170,130,030 [10,084,185 715,477 | 468,140,795 72020 304,782 3,428,913 43,264,310 7,914,845 2,968,067 2,968,067 244,721,166 180,873,360 | 10,094,185 749.512 | 497,307,217 2021 319,280 3,591,905 45,341,816 8,201,075 3,109,153 3,109,153) 258,612,659 791,551,945 | __ 10,094,185 "785,140 | 625,806,315 2022 [334,317 3,761,065 47,477,463 8,681,542 3,255,578 3,255,578 274,801,089 202,720,513 | 10,094,185 822,116 | 555,203,165 2023 348,925 3,996,658 49,693,746 9,086,856 3,407,571 3,407,571 290,292,376 214,114,620 | 10,084,185 860,498 | 585,244,008 2024 266,130 4,118,960 51,994,999 9,507,857 3,565,374 3,565,371 306,092,559, 225,738,903 | _ 10,094,185 900,346 | 615,944,481 2025 362,956 4,308,260 ‘54,384,597 9,944,612 729,230, 3,728,230 322,207,798 737,588,094 | __ 10,084,185 941,725 | 647,320,685 2026 400,432 4,504,861 156,865,363 70,398,421 3,899,408 3,899,408, 338,644,375 374,845,845 | 10,094,185 984,699 | €04,237,696 2027 418,585 4,709,081 59,444,296 710,868,814 4,076,180 4,076,160, 355,408,697 303,060,974 | 10,094,185 | 1029,338 | 843,167,331 2028 437,444 14,927,250 62,122,578 11,358,557 4,259,034 4,259,834 372,507,300, 417,950,008 | __10,094,185 | 4,075,716 | 882.988,695, 2028 457,044 5141.75 64,905,587, 1,868,450. 4,450,668 4,450,668 389,046,649 431,223,347 | 10,094,185 | 1,123,908 | _ 923,662,419, 2030 477 408 5,370,840 67,797,902 12,397,331 4,648,999 4,648,999) 407,734,142, 480,885,920 | 10,094,185 | 1,173,990 | 965,229,716 2031 496,578. 5,609,003 70,804,315 12,947,075 4,855,153, 4,855,153 425,876,114 470,360,122 | ___10,094,185 | 7,226,049 | 7,007,126,746 2032 520,587 5,856,602 73,929,839 13,518,599 5,069,475 5,068,475, 444,379,837 490,807,628 | 10,094,185 | 1,280,170 | _1,050,520.397, 2033 543,474 8,414,052 77,479,722 14,112,863 5,292,324 5,292,324) 463,252,525 ‘517,657,062 | 10,094,185 | 1,336,445 |_1,094,874,974 2034 567,270 6,381,789 80,559,454 14,730,872, 3,524,077 5,524,077, 462,507,533, 532,934,967 | 10,094,185 | 1,394,969 | 1,140,213,214 ‘Sumber: Anolis Konsulan, 2014 8 My 62 BIAYA PEMBANGUNAN PELABUHAN, 6.2.1 BIAYA FINANSIAL Dalam investosi pengembangan Pelabuhan Saumiaki, terdapat 2 komponen biaya utama yang harus dihitung, yokni bicya konstruksl (construction cost) dan biaya operas! (operational cost). Komponen biaya konstruksi teraitt dart 1. Biaya pembebosan lahan; Biaya penyiapen tanah dasar Biaya konsiruksi pelabuhan; Biaya jasai dan operasional konstruksi: Biaya penunjang konstruksi: Neo eaenr Komponen biaya lainnya yang terkai Komponen biaya peloksanaan operasional pelabuhan tercii dor 1. Biaya operasilangsung: 2. Biayo pemetiharaan prascrana dan kelengkapan pelabuhan; 3. Biaya lainnya yang terkait ‘Analisa perkiraan biaya pengembangan Pelabuhan Saumlaki didasorkan pada hasil perhitungan rencana pembangunan. Hasil anaiisa perkiraan biaye pengembongan Pelabuhan Saumlakl sudah diberikan pada Dokumen Pembangunan dan Pengembangan laporan akhir ini dengan biaya pembongunan pertahap adalah sebagai berikut, Tobsl 33 Blaya Pambangunan dan Pengembangan Tahap 1 (Reneana Anggoran Tahun 2018) Executive Summary Rencana induk Pelabuhon Saumiaki, Provins! Maluku Tabel 34 Biaya Pembangunan dan Pengembangan Tahap 2 {Rencana Anggaran Tahun 2024) HARGA No.| JENIS BANGUNAN, SATUAN | VOLUME | SATUAN. TOTAL 1_| Perluasan Transit Shed m?__|_300.00_| 2,100,000.00_| 630,000,000.00 2_| Perluasan Lapangan Penumpuken m?_|_100.00_| 1,788,710.62_| 178,871,061.51, T 3_| Perluasan Gedung Terminal Penumpang 175.00 _3,215,700.00__| $62,747,500.00 TOTAL 1,371,618,561.51 Tabel 38 Biayo Pembangunan dan Pengembangan Tahap 3 (Rencana Anggaran Tahun 2084) z — = a ae No. _ JENISBANGUNAN SATUAN | VOLUME | SATUAN | _TOTAL 1_| Perluasan Transit Shed m_| 500.00 1,050,000,000.00 2_| Perluasan Gudang m*__| 300.00 | 3,577,422.23 | 1,073,226,369.06 + |etusntapngm Penmstan |__| sooao [zeezn0se | rasana2usos 4_| Perluasan Gedung Terminal Penumpang m? | 403.00 __3,215,700.00 __| 1,295,927,100.00 S__| Perpanjangan Dermaga p = 40; 1= 12m m* | 480.00 _ 19,044,050.70_| 9,141,144,334.56 TOTAL 13,275,782,049.66 NO. |" JENISBANGUNAN — ‘SATUAN |" Vol | HARGA SATUAN TOTAL Transit Shed m 700 2,100,000.00 1,470,000,000.00 2__| tapangan Penumpukan 600.00 | _1,788,710.62 1,073,226,369.06 Kantor UPP Saumtaki 532.00 | _3,245,700.00 | _1,710,752,400.00 4 | Penambahan Panjang Dermaga | 36mjl=12m m? 432.00 | _19,044,050.70 8,227,029,901.10 jedung Terminal Penumpang im 699.00 | _3,215,700.00 2,247,774, 300.00 embatan untuk Mobilisasi 1 6 | Penumpang (Catwalk Jetty) (px: j 36x12) ° 98,00 | _ 17,493,468.03 4,714,359,866.59 [7] Mekanikal dan Elektrikal [os 1.00_|__857,520,000.00 '857,520,000.00 [8] Pengaspalan [om 9,123.65 78,006.35 | __711,702,672.85 prenraee eee rteecaa _____ | 28,012,365,508.60 Sumber: Anolgh Korsulfon 2014 6.2.2 BIAYA EKONOMI Pengembangan angkuton laut di wlayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat pada dasarnya merupakan investosi pomerintah dalem rangkaian loyanan fransportasi, igus memacu perlumbuhan don perkembangan serta meningkatkan toraf hidup mosyarokainya. Tujuan dari anaiisa kelayakan ekonomi suaty proyek adalah: 1. Mengetahui tingkat keuntungan yang dapat dicapai alas invesiasi proyek iersebut; 2. Melakukan penilaian tethadap kesempatan investosi yang ada; 3. Menentukan priovitos investosi Analisa kelayakan ekonomi ierhadep pembangunan prasarana dan sorana oleh Pemerintah, dimana prasarana dan serana tersebut dapat menghosikan pendapatan secara langsung, umumnya dibedakan menjadi 2 {dua}. yaity analisa kelayaken ekonomi dan analisa keloyokan finansial, Perbedaan mendasar kedua analisa tersebut odalah pada cara perhitungan besamya invesiosi yang harus dikeluarkan. Pade onalisa kelayakan ekonomi, besomya investas jidak diviung berdasarkan harga nyata, fetapi pada harga yong didclomnya mengandung subsidi Pemeriniah yang umum disebut sebagai harga bayangan 44 uy atau shadow price, sebagai contoh. pada saat ini harga BBM adalch herga yang mesih mendapat subsidi Pemerintah, dengan demikian harge barang-barang Iain yang fergantung pada harga 88M tentunya juga jugo bukan herga sebenamya, Karena mengandung harge subsidi BBM, sedangkon pada ané isa kelayakan finansial, biaya investasi dihitung berdaserkan harga nycta yang ade di pasaran yang biasa disebut sebagai harga pasar atau market price Perhitungan pendapatan pada analisa kelayakan ekonomi, selain pendapatan langsung juga dihitung pendopatan fidak lengsung berupa manfaal yang diterima oleh masyarakat akibat adanya angkutan laut yong diypeyakan uniuk dikonversiken pada suaty harga, sedangkan perhitungan pendapatan pada analisa_keloyaken finansial hanya dihitung da pendapatan langsung yang nyate diterima oleh penyelenggara angkutan laut. Untuk membedokan istiah “pendapatan" dari masing-mosing analisa kelayakan fersebut adalah dengan memakai isich "manfaat" untuk analise kelayakan ekonomi dan istilah “pendapatan” pada analisa kelayakan finansial Untuk mendapatkan harga bayengan peru dilakukan studi yang cukup mendalam, uniuk menyederhonakan, harga bayangen ditentukan berdasarkan harga pasar dikalikan dengan suatu konstonta. Harga BBM (solar) pada saat ini Rp. 6.400.00/lter, sedangkan harga yang wojar - biasa disebut sebagai harga keekonomian adalah sekitor Rp. 14.000/liter, dengen demikian ada selisih sebesar Ro 8.500 ‘atau 61%, Asumsi bahwa Komponen harga BBM mengambil porsi ratarata sebesar 15% (0,18) dari harga barang, moka harga barang sebenamya adaich 100% + (0,15 x 61%) = 109.15% dari harga posar. Oleh korena itu diperkirakan bahwa harga bayangan adalah 1,0915 x harga pasar. 63 ANALISA KELAYAKAN 6.3.1 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Terdopat tiga kriteria ketayakan yang sering digunakan dalam menganalisa kelayakan finansial, yoitu: 1, Anolisa Niloi Bersih Sekarang (Net Present Value/NPV} Nilai bersih sekarang adalch nila sekarang {nef presen!) deri seliih antore benefit dan bioya pada fingkat discount rate terlentu. Rumus yang dipakai dalam perhitungan NPV adalah: NPV = S(Bt- CHE dimana: Bt Benefit Tahun | Ch: Cost Tahun 2. Analisa Perbandingan Rasio Biaya dan Keuniungan (Nef Benefit Cost Ratio: Net B/C) Analisc: Net 8/C adalch perbandingan antara jumlah NPV positif dengan jumiah NPV negotif, Rumus dalam perhitungan net 8/C adalah: _ ENPUpesi ENPUnegatif Net Be Executive Summary Rencang Induk Pelabuhan Saumioki, Provins! Maluku 3. Anolisa BIRR Analisa BIRR digunakan uniuk mengetahui persentase keuniungan dari sualu proyek setiap tahun. Rumus pethitungan EIRR adalah: NPUpositif EIRR= np = "°” TPipositi- NPV negaly dimana: iy fingkat bunga pada NPV positif be fingkat bunga pada NPV negatit Suatu proyek dikatakan layak secara ekonomi apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. NPV adalah posit; 2. Net B/C ratio >1; 3._EIRR lebih besar dari fingka! bunga yang citentukan > 155% Dengan asumsi tahun wal operas! tahun 2015 dan masa layan kelayakan diperhitungkan sampai dengan 20 tahun mendatang. Tabel 36 Indikator Kelayakan Finansial Pelabuhan Saumiaki | eae = 312365500 3824 3680, 332.6510 =| saoiaseesio : asoiasessi | iaigisaae | Levaszz | jaoaasase | asoioo4s8| ——mameev| —1sesseusre| Saaz se?sasear3 | a1epi2ss | —uscearoase | —sus.as [a soupggaes | assatiies| —10n4ssae0 | tastes. useeai7asi| —earosgavs | ~sassoucte| 01,207,388 | —ui27aaoase] —~asayo0ga0| —eg7ensi0| 150425378 aoasaas.sa| —edaao.795 | —aegmasan| —ei2s2s20[—ayzaiszas| tenss7aee| —onasnoas| 18353 200a9ise8| esvszair|—ssosanoasn | seoagees | —tieaaa0e|———seestaser| serszoro| —09g30.25 TS7Agigst2 | —s25a0esis | —rragensio | —sensaire | ——tsnasa et | ——seerapgag| saan yan es aexgsesz0| —sas2sepos| —eesecaso | nen zooses| ——aaayseas arenas sas Tassaseaee | —eisousan | —s2siseso | —serarases | oapsaps0 ssgae7| at, ssigasase| —euranasee| ——seaanare] —maeasnss: arias [inate 1355596370 | ees ig7333 | soavaser | —secges.as | anes ‘rasursse| 7.62750 179555405 | ana. ge3e96 |—soayeaee | —s90ses2i | —isso0ase suyssr|——ssnzc0| 2242s. Tiavs7anns0 | —snsgenaie | —Suossneaie | —asegaaae | ipsepesare seasons] —suziris0¢| ——19tsast 3317576205] —965229.716 hisgen081 —~-sesen000 Sizo2a | 2ssea0e| ——tes0s.es i083 | ipors75 sesastasol ——7heresee asaseae| —aoensne | sneenat 3495008586 ososz0.s07 | peenosass | —saisst7 | ca azasa| —seasgess| 6392301 93a, e93.aesg30| Losuazasre | neessaaiz | —sveozoa07 | stows ee Bamsi | uamas 348293 susssomsza1 [Lwoaiszue | —2sapco7er | —sesaag.eas|_—_apea.08 FOE! san 5222855 — ashamar | aeergeasie Bissesee| Siessesnes | mages ees flees Fein, : eo i reenevaon nv Fo) S230] 2122362593] ence cero xs a os Kondisi kelayokan finansiol yang masih belum memadai sering terjadi dalam banyak kasus evaluasi proyek Pembangunon dermaga engkutan lout, hal ini tidak hanya terjodi untuk kondisi wilayah dengan perminiaan lolu fintasnya rendah soja, akan tefopi bisa juga terjadi pada pelabuhan dengan permintoan 45 Ialu lintasnya sudch cukup tinggi. Skema Kerjasama Pemerintah Pusat dan Daerah, biasanya menjadi ihan solusi penanganan ketika terjadi kondisi seperti ini Oleh karena ity pada studi ini dikembangkan skema kerjasoma ontara Pemerinich Pusol dan Daerah dengan pola yang diperlihatkan pada Gambar 45, dengan memperhatikan lingkat kelayakan finansial seria peraturan yang ada sekarang. Dalam skema ini Pemerinfah Daerah dan Pemeriniah Pusat ckan membual sebuch konirak ketjasama mengenai pola pembayaran subsici. Komposis Konsiibus! masing- masing pihok dapat disesuaikan dengan memperhatikan kemampuan keuongan Negara seria kemauan dan kemampuan Pemerintah Daerah. Gambar 65 Skema Kerjasama Pemerintah Pusat dan Daerah 6.3.2, ANALISA KELAYAKAN EKONOMI Analisa kelayokan ekonomi merypakan evoluasi terakhir dalarn menentukan suaty proyek pembangunan infrasttuktur Umum, apakah pembangunan dan pengembangan pelabuhan ini leyok dilaksanakan atau fidak, Dalom analiza kelayckan ekonomi pada studi lanjutan ini felch diperhitungkon perubahan- perubohan dalam perkracn benefit yang akon diperoleh, maupun perubchan perkioan bioya yang Gikeluorkan, Manfoct dan keuntungan perdagangan dan dampak lanjutan tethadap seluruh jumiah penduduk daerch hinterland Pelabuhan Saumiakidiasumsikan mengalomi kencikan sebbesar 5% pertahun. Execulive Summory Rencana induk Pelabuhan Saumiaki, Provinsi Maluku Tingkat_keloyokon pengembangan pelabuhan ify dikatakan layok untuk dikembangkan apabilo mempunya EIRR > 25% .Berdasorkan dori perhitungan kelayakan ekonomi untuk pengembangan Pelabuhan Soumlak ini fingka! kelayakan dengan peningkatatan benefit dori POR8 angkutan laut sebesor 3,5% dengan rilai kelayakan ekonomi (EIRR) 30 % sehinaga dari segi kelayakan ekonomi Pelobuhan Soumiak’ ini layak untuk cikembangkan, Perhitungan NPV, Net B/C, EIRR pembangunan Pelabuhan Saumiakidiberikan pada Tabel 37. Tabel 37 Indikator Kelayakan Ekonomi Pelobuhan Saumtaki = Ge 1501236550] 16012355 500| 1601235510 18012385, 510| a seoze7ao| —sxraaneto| 27497555| sorsesonr| renasraes| —asapzasiz| 277335] «745.03 2 vases} — ssqseiaue| — xcomzaco| —satagaea] massa | —aagiayesr| —aaszes rp] ayseage 3 seressae| —eszauris| —zmmowaes| — szoserosa| isaasaoo | —assogo| —sragz | a1se27.572 # [2s] anusesace) —rasseaszi] zssmass| — sonosems| seamen] soaesr.rac| azgasesat| — asean13 5 |r| arsanares}—a3seaen| maarerzst| —acoaisasa| maaasasrs| —asayriner7| —oosegam| —_aoesse.1s2 6 [am] camemss| —ausosass| — 7g2szsn0| —acousazas| ssaseisys| —2aa9msi2| —aaaaeszar| 16907323] 7 |r|“ zaszan| —asaaerre2]aeorraeal—aangeiz70| —szszsus| —seozigase| gar. 7s5| 35951004 a |r| r7705895] sosazz0es| sare] amigesas| dona] asyamzseo) sass stoi138| 3 [rcs] arses sanassize| —unasraer| —amzasis| —ssseu7|azaare7| sagas] s8.s7054] 1 |2m5| 2263400] smvassarz] acassem| —asgaszsa9| 303470) aororsasz| —zasoaea] © maaagaie ui jams] 28806236] ar0ae7se| —acnsam| gars] 2482303] aoosrsesa| sexs] 55.5 na [por] aeasiasa) © aze7aa6rra|—suasser| —aouoszamz| —anizss| —sastisea| —azsrsue| 728 fins} eames} ssi | eases | — srzaeanea| —seonsso| —mosre0 seen] aaa] 4 | rms] 13275762050] aatsaesass | aeassreaes| asazoaans| seaarsoss| saveaue|aazarason| 3473628 a5 [2] assis! samrzanese] “essez3s3| — sasarams| amon assizse7)susrzmz| 2745058 as Jun] assays] aroaeras6| —se3ci7m| sors] 75aa37| —aaatsz07| —geiato| 2205550 7 [zo] 2moaszs0s}asasawazs| —sasasvaa| augasesos| oss0s6] sesasose| © isinm| 7.785.083 38 [20] aaseyoio] —enssco6e] —a.amase] —rasaonaas| © aannos7| —zaanscss| —aszeis| 14258500 1 [ose] arsasessn| xerszausss | ssv6| _a7asesaes| __aomese| _2ens3ece| 130095 (isses | Gemma a ae SA ef cszsgasrese) 13324761, lene Cost Ato -ock 03 456 ‘Sumber: Anolise Konsulton, 2014 7 KAMAN RONA AWAL LING! 7.1 KUALITAS UDARA AMBIEN DAN KEBISINGAN Kualites udara di suatu daerah tergantung pada kondisi gecgratis. fopografi, kimatologi den metecrologi daerah tesebut, Selcin itu kualitas udara dipengaruhi pula oleh sumber pencemeran yang ade didaerah tersebut atau disekitamya, Deerah sekitor Pelabuhan Saumiaki merupakan daerah kepulauan dengan mayorites datoran rendah. ‘Adapun dotoran finggi yang ada secara kelinggian tidak bisa dinyatakan sebagai gunung, metainkon hanya bukit, Namun, pengaruh dori angin musim barat dan fimur sangat jelos terosa di daeroh sekiior pelabuhan. Hal ini menyebabkan udara di sekifar pelabuhan cenderung panos tapi berangin separjang fohun 46 Kebisingan yang ada di Pelaibuhan Soumiaki berascl dari kegiaian manusia yang letjad i sekitor dermaga pelabuhan, seperti saat kapal dateng aiau meringgalkan pelobuhan. Faklor yong juga menombah kebisingan adolah proses alam seperti angin. Konais ini bila dihat digpongan tidak memberikan dempak negafif tethadop kesehatan masyarakai sekiter. Tabel 38 Hast! Pengukuran Kualitas Udara No. | Parameter Uji_| Waktu Pengukuran | Satuan | Baku Mutu Udara Ambien | Hasil Uji Metode Uji 1_| Sulfur Dioksida iam ug/Nm* 900 <36,1__| SNI 19-7119.7-2005 Karbon 2_| Monoksida am ne/Nm® 30000 80,56 NOIR Nitrogen Dioksida am ug/Nm? 400 68,65 _| SNI19-7119.7-2005 Oksidan Lam pe/Nm? 235 1,24 _|_Chemilur PM 10 (partikeleto ppm 24 Jam Nm? 150 10 Gravimetri Debu (TSP) 24 Jam he/Nm® 230 126 Gravimetri Timah Hitam Ekstratif 7_| (Pb) 24 Jam ae/Nm? 2 0,01_|__pengabuan (AAS) Total Fluroride 8 _| (sbge) 24 Jam ug /Nin? 3 <0,04 | Alizarin kompleks Khiorine & Khlorine 9 | Dioksida 24. Jam ug/Nim? 150 «11,51 Titvimeti 7.2 KUALITAS AIR LAUT Pelabuhan Saumiaki secara tidak langsung pasti memberikan dampok yang negatif terhadp lingkungan sekiiomya. Jenis dampak yong mungkin fimbul adaioh penurunan kualitas oir. Kegiatan pelayanan kapat ketunykiniun akan menghasikan mbah cai seperti ol, caceran BBM dan limbah domestik dari penumpak dan awak kapal. Potensi dampak ini dapat terjadi Karena adanya kelaician dari awak kapal yang mungkin membuang ceceran oli don BBM langsung keperairan. Ceceran off dan BBM ini akan mengambang diperairan sehingge kemungkinan dampak terjadi pada lapisan atas perairan. Berdasarkan data kedatangan kapel, yeng menunjukkan jumlah kedaiangan kapal yang tidak tertaly finggi perminggunya, dampak penurunan kualitos air laut secara umum tidak ferlaly besor. Dampak Penurunan kualitas Gir bersifat sementara dan ferjadi secara temporer yakni kelika adanya cecaran limbah dari kapal, pada saat orus di feluk tidek terlolu finggi, dampak ini dapat terakumulasi. Dampak ini dapat mengganggu kehidupan bicta cir don merugikan sehingga dapat digolongkon sebagai dampak mengarah ke negatit. Hal ini dopat dibuktikan dori beberapa gambar yang menunjukkan bahwa kualitas air lout disekitar Pelabuhen masih menunjukkan fingkat kebersinan yang cukyp balk meskipun tejadi proses operasional pelabuhan di okasi tersebut. Executive Summary Rencana induk Pelabuhan Saumiaki, Provinsi Maluku Gambar 66 Kualltas Air Pelabuhan Saumlaki 7.3 ARAHAN STUDI LINGKUNGAN YANG HARUS DILAKUKAN berbagai dampak yang mungkin terjodi terhadap lingkungan, maka prioritas kegiatan dan komponen lingkungan yang perlu cikelola dan dipantau adalah sebagai berikut: ‘2. Komponen fisika - kimia : kualitas udore dan kebisisngan , udara emis dan air laut; 'b. Komponen biologi iolah biota terrestrial dan biota peroiran: ¢. Komponen sosial ekonomi dan budaya meliputi ketenagakerjaan, persepsi masyarakat. 8. Komponen fisika - kimia : kuatitas udera dan kebisisngan , udare emis! dan air laut 1. Kualitas Udara dan Kebisingan @._Jenis Dampak penting Dampak yang tejadi berupa penurunan kualitas udara melalui kandungan debu S02, NOz timbal (Pb) dan hidrokarbon, serla terjadinya peningkatan bising okibat kegiatan yang ada di pelabuhan (termasuk kegiatan tronsporiasi borang - keluar masuk pelabuhan}.. b. Sumber dampak penting Berasol dari kegioton tronsportasi daral_ dan taut (Iransportas! pengangkutan hos! bongkar muat barang}, penggunacn alat ~ alat berat untuk keperiuan bongkar muat barang dalam kowasan pelabuhan, opsrasional genset dan aktivitas kegictan indus yang ada disekitar pelabuhon, ¢. Tolok ukur dampok a7 dors ambien dan set SOS besa’ DENgoTUhAYD tehadoD Ingkungen memenuh’ keteniuon yong berlaks, 4. Pengalahan damgok pei dlikukan dengan cara = Pengaspaian paca bagian joton yong dilewati kendoraon dotam kawason pelabuhon: + Pengrapon kewojban pengggunaon ale! penge {cerobong osap, cus! collecior, peredoran bising) bagi Indust! yang verlokasi di dain pencemaan udara kawasan Pelobuhan Saumaki * Pembuatan tomar dengan pchon pelindung uniuk menetralisr Kandungen bohen/gas Pencemaran udaro yong terjodi + Penyirornan pada fokasi - iokes! yong dianggap rawan debu: + Pengaturon operasional mesin bag! kapal yong sandar, guna mengurong! emisis bohan pencemaron gas yang aihasikon: * Pengguncon peralatan bagi koryowan yang bekerio pada proses pembongkeran dan Pemyatonberana pada! den aiou ke kanal ferulame yang berupe cebu upon bak trvk kecop suara untuk uong genset Kualitos Air Lout ©. Jenis Bomaak Fenting Maenurii kiolites kimia ~ ister peroiean tout clsekitar pateisuhan b. Kegiatan dompak penting Kegiaton yang menjadi sumber dompak terhadop kualitos cir iaut iolah + Bongker myot borong. balk borang cair maupun padoi: + Limbah coir comes © Kegioten fain yang ada clipelobuhan yaitu bongker muat berang ~ orang: + Soluran limboh kota yong kelvomya berada didaerah pelabuhan: in imbah coir industs ur compel pe 2, Kompon: Hidup: Nomar 81 Tafa 1 Ai Font an Pesatiren Yurnge 14 tentong Rats nerintah Nomar A2 Tohun 2001 tentang Pengelsiaon Kualiios Ai dan pengedalion pan dan lingkuigon 3. Pengolahan dompok penting Penanggulangan dampak dilakukan dengan cova : * Mencegch tumpahnyo bahan - behon yang sifataye berbchoys don beracun ke peroiran foul + Meloksanakan bongkar muot barang dengan cera terluiup denngan menngunakon container afay petikemos; + Menyediokon "Reception Facilifies” sebogal lasiitas penampungon limbah dari kapal berupa limbah 8-3, minyok dan sompah dolom kewasan pelebuhan berdasorkon Kep.Merhub No. krr-215 /AU.506/PHB: + Meiakukan pengowasan con pemeriksacn secora berkola tethedap gudang - gudeng dan menyimpan bohon ccir dan padot secora ferpisah. boik bahon yong cikategorikan bohen 8-3 maypun bahon non B3 + Mewafiokan kepade perusahcan/industi yong berokas' d kewosen pelobuhen untuk melaksanaken pengolahen air mbahnyo can menyediakan instolons! Pengotohan Air limbeh secare eplimel Ungkungan biolog! : pioto terresiriai don biolo peraran Jeris Compak penting Perubahan jumiah jenis don kelimpahan foro don f 9 dare! yang berads dolam Lawasen pelouhon Sumber domook peating, s ber Camoak penting yang potensia! ode di daiom kawason pelabuhan bersumber dari adanye 905 bucng Kagel dan kendoraan - kendaraan yang keluar mosuk faeich petobshan Tolok ukur dampok penting Tolok ukur dompak adalah besamyo periedaon jumiah j dan kelimpohan flore dan fauna darat yang ado peda kowason pelabuhan + Melckuken penanaman pohon/tanaman hias pada lokasi yang tidak terpakai dalam kawasan pelaibuhan, c. Komponen lingkungan sosial ekonomi dan budaya : ketenagakerjaan, perseps! masyaorakat 1 Ketenagakerjaan °. Jenis dampak penting Banyoknya tenaga kerja yang dopat terserop oleh kegiatan jasa kepelabuhan dan kegiatan informal Sumber dompak penting Sumber dampak berasa! dari kegicton perkantoran, utiitas dan kegiatan sehari - hori karyawon pelabuhan seria kegictan bongkar muat barang dan penumpang. Tolok ukur dampak penting Tolok ukur dampak adalah banyaknya karyawan dan jumiah tenaga kerja horian yang dapat terserap untuk menjadi tenaga kerja Gi dalam dn di luar pelabuhan serfa ada jenis kegiatan informal yong berkaitan dengan kepelobuhan seperti agen muatan kopal lout don sebogainya, Pengeloloan dampak penting Penanggulangan dampak dilekukan dengan cara + Rekuitmen tenaga kerja lokaisesuai dengan keterampilan dan tingkat pendidikan yang diiputuhkan. + Melengkapi pekerja yang bertugas di kawasan pelabuhandengan alat - alat K-3 [kesehatan den kesefematan kerja} + Memperluas lapongan kerja formal dan informal. + Melaksanokan penctaan daerah di sekitar kawasan pelabuhan sehingga ada keterkaitan antara kegiatan ~ kegiatan di dalam dilvar kawasan pelabuhan 2 Executive Summary Rencana Induk Pelabuhian Saumlaki, Provinsi Matuku Kesehatan dan keselamatan kerja. a. _Jenis dampak penting Tejadinya gangguankesehatanbagi pekerja dan masyarakal sekitar debu dan penurunan kualitas udara serta terjacinya kecelakaan kerja. b. Sumber dampak penting Berasal dari kegiatan bengkar muat kapal/penumpang, kenderaan yang keluar masuk pelabuhan dan kegiatan industri yang beroperasi dipelabuhan. ¢. Tolok ukur dampak penting Jenis dan angka kecelakaan kerja akibat operosiona! pelabuhan, kecil atau tidak terjadi kecelakaan yang fatal terhadap pekerja dipelaiuhan, d. Pengelolaan dampak penting Penanggulangan dampak dilakukan dengan cara + Melakukan pendekatan dan penyuluhan kepada penduduk yang berada di sekitar pelabuhan: | Memberi kesempatan/peluang kerja bagi masyarakat yang finggal di kawasan pelabuhan MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA td IGNASIUS JONAN Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM (i. & SRILESTARI RAHAYU Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19620620 198903 2 001 49

Anda mungkin juga menyukai