BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) atau sindrom
belum di temukan obat dan vaksin untuk pencegahan, penyakit ini juga
yang telah terinfeksi HIV sejak kasus HIV pertama yang ditemukan pada
tahun 1981. 97% dari jumlah orang yang hidup dengan HIV tersebut
bawah usia 25 tahun. Khusus pada tahun 2010, setiap harinya terdapat
77.000 infeksi baru dengan total infeksi baru sebesar 2,7 juta di seluruh
demikian jumlah infeksi baru ini lebih rendah 21% dibandingkan puncak
1
2
yang hidup dengan HIV setelah kawasan Sub-Sahara Afrika. Sekitar 4 juta
atau 12% total ODHA (Orang Dengan HIV dan AIDS) di dunia ada di
merupakan salah satu negara di Asia setelah India dan China yang
Di Provinsi Riau kasus HIV terus meningkat ini dapat dilihat dari
Riau bahwa pada tahun 2013 kasus HIV dan AIDS yaitu sebanyak 259 kasus
HIV dan 171 kasus AIDS dan meningkat pada tahun 2014 yaitu sebanyak
Kab/kota lain yang ada di Riau yaitu sebesar 654 kasus HIV selama tahun
2005 sampai2014.
adalah melalui pemeriksaan darah yang disebut dengan tes HIV melalui tes
VCT. Tes VCT adalah suatu tes darah yang digunakan untuk memastikan
apakah seseorang sudah positif terkena HIV atau tidak, yaitu dengan cara
3
post testing, dan testing HIV secara sukarela yang bersifat confidential dan
secara lebih dini membantu orang mengetahui status HIV. Konseling pra
mengerti & menerima status (HIV+) dan merujuk pada layanan dukungan
AIDS, dan bisa mengetahui status HIV dan AIDS (Machmudah dkk,
2011).
konselor dan klien untuk memahami HIV dan AIDS beserta risiko dan
2014)
(Aswar dkk, 2011). Layanan VCT belum berjalan dengan maksimal, hal
apa yang sedang terjadi. Selain itu kesadaran juga diartikan sebagai semua
Salah satu populasi berisiko tinggi terkena penyakit HIV dan AIDS
data bahwa dari 120 orang WPS yang berada di lokalisasi Maredan hanya
dan AIDS sangat penting agar bisa melakukan perubahan perilaku berupa
yang tidak mengtahui tentang VCT dan ada juga yang tidak mau
mengatakan bahwa VCT itu bersifat sukarela dan tidak diwajibkan, jadi ia
tidak mau mengikuti test. Selain itu ada juga WPS yang tidak mengikuti
test karena belum tau VCT itu apa karena masih kurangnya penyuluhan
dari petugas kesehatan. Mereka yang tidak mengetahui tentang VCT ini
penting di lokalisasi.
dari hasil survey awal yang telah di lakukan di lokalisasi maredan, maka
B. Rumusan Masalah
bersifat acuh tak acuh terhadap test ini, ada yang beranggapan bahwa test
ini bersifat sukarela, selain itu masih kurangnya penyuluhan dari petugas
C. Pertanyaan Penelitian
Maredan?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
lokalisasi Maredan.
2. Tujuan Khusus
lokalisasi Maredan
Maredan
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
(WPS) terhadap VCT dalam upaya pencegahan HIV dan AIDS serta
2015 dengan populasi para Wanita Pekerja Seks (WPS) berjumlah 120
orang, dan sampel yang dipakai untuk penelitian adalah 120 orang. Ruang
10
E. Penelitian Sejenis
Tabel 2
Keaslian Penelitian
Keterangan Penelitian sekarang Mujiati Syahrir
(2015) (2014) (2013)
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
1. Pengertian VCT
2005)
12
13
VCT
Merupakan pintu masuk untuk pencegahan dan perawatan HIV
Penerimaan sero-
status, coping &
perawatan diri
1. Perencanaan Memfasilitasi
masa depan perubahan
2. Perawatan perilaku
anak yatim
piatu
3. pewarisan
Memfasilitasi
Voluntary
intervensi MCTC
Counselling
Normalisasi Testing
HIV dan AIDS
Infeksi
oportunistik &
Rujukan dukungan IMS; introduksi
sosial dan sebaya ARV
Terapi pencegahan
& perawatan
reproduksi
Gambar 1
Peran Voluntary Counseling And Testing (VCT)
sel.
berhak.
apa saja dan cara menguranginya sehingga kita siap melakukan tes.
Informed Consent
8. Sasaran VCT
mayor atau satu gejala minor.Gejala mayor dan minor pada pasien
sebagai berikut:
19
(lapas).
dibawah 30 tahun.
banyak orang.
VCT:
21
1. Pengetahuan
responden.
yakni:
sebagainya.
22
seterusnya.
2. Umur
3. Tingkat pendidikan
(Kurniawati, 2014)
4. Sikap
tingkatan, yakni:
orang tehadap gizi dapat dilihat dari kesediaan dan perhatian itu
terhadap ceramah-ceramah.
dibagi menjadi dua, yaitu positif dan negatif. Sikap positif diartikan
terhadap VCT oleh kelompok risiko tinggi HIV dan AIDS serta
tersebut.
5. Akses kepelayanan
kesehatan.
rehabilitasi.
(Depkes, 2005).
1. Pengetahuan
2. Umur
3. Tingkat Pendidikan
4. Sikap Kesadaran
WPS
5. Akses kepelayanan terhadap
VCT
6. Peran Petugas
Kesehatan
7. Dukungan Pemangku
Kepentingan
Gambar 2
Kerangka Teori
1. Kerangka Konsep
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Peran petugas Kesadaran WPS
kesehatan terhadap VCT
4. Dukungan pemangku
kepentingan
Gambar 3
Kerangka Konsep
2. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
dengan kesadaran WPS terhadap VCT dalam upaya pencegahan HIV dan
AIDS.
1. Populasi Penelitian
33
34
2. Sampel Penelitian
D. Besar Sampel
Jumlah besar sampel dalam penelitian ini adalah seluruh WPS yang
ada di Lokalisasi Maredan dengan jumlah total WPS yaitu berjumlah 120
WPS.
E. Teknik Sampling
2010).
35
Tabel 3
Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional
1. Jenis data
Cara memperoleh data dibagi menjadi 2 yaitu data primer dan data
sekunder:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil kuesioner pada
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat dari Yayasan Utama Riau,
H. Pengolahan Data
1. Editing
2. Entri Data
37
3. Coding
4. Processing
5. Cleaning
I. Analisis Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
variabel.
J. Jadwal Penelitian