SECOND OPINION
U
KIT M
A
UM
S
RUMAH
AULIA
* *
DISUSUN OLEH
RUMAH SAKIT UMUM AULIA BLITAR
2019
UM
S
RUMAH
Menimbang: a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Aulia Blitar
maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang bermutu.
b. Bahwa agar pelayanan yang bermutu di dapat terlaksana dengan baik, perlu
adanya Kebijakan Second Opinion di Rumah Sakit Aulia Blitar sebagai
landasan bagi seluruh penyelenggaraan pelayanan yang sesuai
Mengingat 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KEDUA : Kebijakan Second Opinion Mendorong Keterlibatan Pasien dan Keluarga Dalam
Proses Pelayanan di Rumah Sakit Umum Aulia Blitar sebagai acuan untuk
meningkatkan mutu pelayanan;
Ditetapkan di Blitar
Pada tanggal 20 Januari 2019
Direktur,
Dr.M.Farid Fachrudin
0101160004
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang maha Pengasih, karena hanya atas
pertolonganNyalah Panduan Hak dan Kewajiban Pasien Beserta Keluarganya ini berhasil disusun
sesuai rencana.
Besar harapan kami, semoga panduan ini bermanfaat dan dapat dijadikan panduan dalam
melaksanakan proses pelaksanaan Hak dan Kewajiban pasien Beserta Keluarga baik di Unit Rawat
Jalan, Rawat Inap dan Instalasi Gawat darurat di RSU AULIA Blitar.
Kami juga menyadari masih banyak kekurangan didalam panduan ini, oleh karenanya segala
kritik dan saran yang bersifat membangun dari segenap pembaca senantiasa kami nantikan.
Halaman
SK Direktur ......................................................................................... i
Kata Pengantar .................................................................................... iI
Daftar isi ............................................................................................. iii
BAB I DEFINISI .............................................................................. 1
BAB II RUANG LINGKUP ............................................................. 2
BAB III TATA LAKSANA ............................................................ 3
BAB IV DOKUMENTASI ............................................................... 6
BAB V PENUTUP ............................................................................ 7
1. Opini Medis
Adalah minta pendapat, pikiran atau pendirian dari seorang dokter atau ahli medis terhadap suatu
diagnose, terapi dan rekomendasi medis lain terhadap penyakit seseorang.
2. Meminta pendapat lain (second opinion)
Adalah pendapat medis yang diberikan oleh dokter kedua atau ahli medis, ketika salah satu dokter
memberikan diagnose atau merekomendasikan tindakan medis lain untuk individu dan pasien
didorong untuk mendapatkan opini kedua setiap kali dokter merekomendasikan atau menyajikan
diagnosis media yang serius. Hak istimewa pasien untuk meminta pemeriksaan dan evaluasi kondisi
kesehatan oleh dokter kedua untuk memverifikasi atau membandingkan dengan diaqnosis oleh dokter
pertama. Situasi yang memungkinkan untuk munculnya kebutuhan second opinion adalah ketika
pemeriksaan dokter pertama menghasilkan rekomendasi untuk dilakukan operasi atau diberikan
pengobatan eksperimental.
3. Second opinion
atau mencari pendapat kedua yang berbeda adalah merupakan hak seorang pasien ketika
memperoleh jasa pelayanan kesehatan. Hak tersebut adalah hak mendapat pendapat kedua (second
opinion) dari dokter lainnya. Untuk mendapatkan pelayanan yang optimal, pasien tidak perlu ragu –
ragu untuk mendapatkan‘ second opinion” dan rumah sakit harus memfasilitasi hak pasien tersebut.
RUANG LINGKUP
Pasien yang memerlukan second opinion dapat terjadi pada pasien yang dirawat di ruangan:
Rawat inap
Rawat jalan
Unit gawat darurat
Semua petugas yang bekerja di rumah sakit harus memahami semua pasien yang di rawat inap / rawat
jalan memiliki kesempatan untuk mendapatkan second opinion mengenai kesehatannya dan semua
petugas memiliki peran untuk memberikan arahan untuk mendapatkan second opinion.
1. Pasien berhak untuk meminta second opinion dalam pelayanan medis terhadap dirinya.
2. Pasien dibantu untuk mencari second opinion pada pelayanan medis baik di dalam maupun luar
Rumah sakit :
a. Pasien ragu-ragu terhadap Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
b. Apabila diagnose kurang baik atau meragukan
3. DPJP harus mendukung setiap permintaan pasien untuk second opinion didalam atau di luar rumah
sakit.
a. Petugas penanggung jawab
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
Perawat Penanggung Jawab Pelayanan (PPJP)
b. Perangkat kerja
Status rekam medis pasien
c. Tatalaksanamendapatkan second opinion bagi pasien
1. Permasalahan kesehatan penting yang memerlukan second opinion
Keputusan dokter tentang tindakan operasi, diantaranya misalnya operasi usus buntu,
Caesar, dan tindakan operasi lainnya.
Keputusan dokter tentang pemberian obat jangka panjang lebih dari 2 minggu, misalnya
pemberian obat TBC jangka panjang, pemberian antibiotika jangka panjang dan
pemberian obat – obatan jangka panjang lainnya.
Keputusan dokter dalam mengadviskan pemberian obat yang sangat mahal : baik obat
minum, antibiotika.
Kebiasaan dokter yang memberikan terlalu sering antibiotika berlebih pada kasus yang
tidak seharusnya diberikan :seperti infeksisaluran nafas, diare, muntah demam, virus dan
sebagainya. Biasanya dokter memberikan diagnosis infeksi virus tetapi selalu diberikan
antibiotic.
Keputusan dokter dalam mengadviskan pemeriksaan laboratorium yang mahal
Keputusan dokter tentang suatu penyakit yang berulang yang diderita misalnya : penyakit
tifus berulang.
Keputusan diagnosis akhir yang meragukan :misalnya dokter menggunakan istilah gejala
, seperti gejala typus, gejala ADHD, gejala demam berdarah, gejala usus buntu, atau
diagnosis autis ringan , ADHD ringan dengan gangguan perilaku lainnya.
Ketika pasien didiagnosis penyakit serius seperti kanker ,maka pasien pun biasanya
diizinkan meminta pendapat lain.
Demikian pembuatan panduan second opinion. Semoga panduan ini bisa menjembatani
pasien untuk memilih pelayanan yang diharapkan sesuai keinginan pasien dan keluarga. Bagi petugas
kesehatan untuk memperlancar kemudahan menjalankan tugas dalam melayani pasien.
Ditetapkan di Blitar
Pada tanggal,16 Januari 2019
Direktur
AULIA
Nama : L/P
Telp. (0342) 444168, Fax. (0342) 444289
* * e-mail : rsuaulia@yahoo.com Tgl Lahir/Umur:
Alamat :
Diri sendiri/ Suami /Isteri /Ayah /Ibu/ Anak /Kakak /Adik / teman /kerabat dari pasien:
Nama : …………………………………………………………………… (L/P)
Tgl Lahir : ……………………………………………………………………
No. Register : ……………………………………………………………………
Alamat : ……………………………………………………………………
Dengan ini menyatakan dengan sadar dan sesungguhnya bahwa:
1. Telah menerima dan memahami informasi mengenai kondisi terhadap diri saya/ pasien dan
tindakan penanganan awal yang telah dilakukan dari pihak Rumah Sakit.
2. Meminta kepada pihak Rumah Sakit untuk diberikan kesempatan mencari second opinion
Terhadap alternative diagnosis/ pengobatan diri saya/ pasien kedokter………………………..
di Rumah Sakit……………………………………………………………………………
3. Segala sarana, biaya maupun fasilitas untuk mencari second opinion adalah tanggungjawab
Diri saya /pasien /keluarga.
4. Untuk keperluan tersebut diatas, meminjam hasil pemeriksaan penunjang kesehatan saya/
Pasien berupa:
-
-
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Blitar, .........................2018
Petugas, Saksi, Pasien/klg pasien
( ........................... ) ( .............................)
AULIA
0101160004
Pengertian Second opinion atau mencari pendapat kedua yang berbeda adalah merupakan
hak seorang pasien ketika memperoleh jasa pelayanan kesehatan. Hak tersebut
adalah hak mendapat pendapat kedua (second opinion) dari dokter lainnya untuk
mendapatkan pelayanan yang optimal, pasien tidak perlu ragu – ragu untuk
mendapatkan “ second opinion” dan rumah sakit harus memfasilitasi hak pasien
tersebut.
Tujuan Membantu pasien untuk memahami informasi yang berkaitan dengan proses
penyakit tertentu.
1. RM
Unit Terkait
2. IGD
3. Rawat jalan
4. Rawat inap