Anda di halaman 1dari 3

BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan kerja praktek dan penyusunan laporan kerja praktek
pada proyek pembangunan Batiqa Hotels ini diperoleh beberapa poin kesimpulan,
yaitu:
1. Proyek pembangunan gedung Batiqa Hotels ini menggunakan pondasi bore
pile berdiameter 50 cm dengan kedalaman 30 meter untuk setiap bore pile.
Pemilihan pondasi ini didasarkan pada hasil soil investigasion atau
penyelidikan tanah pada lokasi pembangunan Batiqa Hotels.
2. Pada pekerjaan balok yang dilaksanakan dalam proyek pembangunan gedung
Batiqa Hotels terdapat 10 tipe untuk balok lantai 1-3 yang telah direncanakan
sesuai dengan kebutuhan gedung ini.
3. Pada pekerjaan kolom struktur pada proyek ini terdapat 5 tipe yang ukurannya
40 x 80 cm, 40 x 100 cm, 30 x 140 cm, 80 x 80 cm dan 35 x 35. Kolom pada
proyek pembangunan gedung Batiqa Hotels ini telah direncanakan sesuai
dengan kebutuhan gedung untuk dapat menerima beban dari struktur lain yang
ada pada bangunan gedung ini dan mampu mengalirkan beban ke struktur
bawah dengan baik secara maksimal.
4. Dari segi waktu pelaksanaan proyek pembangunan gedung Batiqa Hotels jika
dilihat pada curva S rencana, maka sempat terjadi keterlambatan.
Keterlambatan ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurang nya tenaga
kerja dan karena faktor cuaca (hujan) yang menghambat pekerjaan.
5. Proyek pembangunan gedung Batiqa Hotels menggunakan agregat yang di
ambil pada lokasi yang berbeda, untuk agregat halus Batiqa Hotels
mengambilnya dari Danau Bingkuang sedangkan untuk agregat kasar dari
DPM Bangkinang yang dimana material tersebut digunakan untuk bahan
pembuatan beton Batiqa Hotels.

110
6. Mutu yang digunakan pada proyek pembangunan gedung Batiqa Hotels yaitu
mutu beton K-350 dan K-450 untuk umur rencana beton 7, 14, dan 28 hari yang
di trial mix oleh PT. Riau Beton Mandiri.
7. Dalam proses pengecoran gedung Batiqa Hotels menggunakan zat additive sika
VZ disaat pengadukan di truck mixer sebelum proses penuangan ke lokasi
pengecoran. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses pengerasan beton
yang lebih baik dan menghindari keretakan akibat cuaca.
8. Pada perhitungan mix design untuk perbandingan komposisi mutu beton K-
350 dengan bahan tambahan additive sika VZ yang di trial mix PT.
Riau Beton Mandiri dengan tanpa bahan tambahan additive sika VZ (beton
normal) dengan benda uji silinder ukuran 15x30 cm (standar SNI
03-2847-2002) terdapat perbedaan yang cukup jauh. Hal ini disebabkan karena
bahan tambahan tersebut dilakukan langsung dilapangan dan juga benda uji
yang digunakan PT. Riau Beton Mandiri adalah kubus ukuran 15x15 cm.
9. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proyek pembangunan gedung
Batiqa Hotels kurang berjalan sesuai standar pekerjaan, masih banyak para
pekerja yang melakukan setiap pekerjaan menghiraukan keselamatan pada diri
mereka.

8.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan dalam laporan kerja pratek pada
proyek pembangunan gedung Batiqa Hotels ini ada beberapa hal diantaranya
sebagai berikut:
1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pekerja di lapangan harus lebih
diperhatikan, seperti penggunaan sepatu boot dan helm, sarung tangan dan
asuransi untuk pekerja.
2. Dalam pemasangan papan bekisting harus diawasi lebih ketat lagi agar
pemasangan yang dilakukan sudah aman atau belum, apabila terjadi kesalahan
dalam pelaksanaan pemasangan maka akibatnya coran akan terbuang.
3. Untuk peralatan dilapangan hendaknya dapat berfungsi dengan baik agar suatu
pekerja dalam pembangunan dapat berjalan sesuai jadwal yang telah
ditetapkan.
4. Lokasi penyimpanan material dan bahan harus sesuai standart agar tidak
terjadi berkurangnya fungsi dari bahan atau material bahan tersebut.
5. Sebaiknya jumlah kebutuhan tenaga kerja harus ditambah agar proyek
pembangunan Batiqa Hotels berjalan sesuai dengan schedulle.
6. Pemilihan jenis pekerjaan pondasi merupakan hal yang sangat penting
diperhatikan. Apalagi untuk pekerjaan yang terletak pada kawasan yang padat
sehingga butuh ketenangan dan tidak menganggu lingkungan sekitar. Sehingga
Penggunaan pondasi borepile sangat cocok digunakan dalam proyek ini.
7. Dalam pekerjaan balok dilapangan hendaknya dimensi atau kekuatan balok
disesuaikan dengan beban yang akan dipikul oleh balok tersebut. Hal ini guna
untuk menghindari pemborosan material yang digunakan.
8. Untuk pekerjaan gedung yang memiliki lantai lebin dari tiga lantai hendaknya
pada pekerjaan kolom menggunakan tulangan pengekang untuk mengantisipasi
terjadinya kegagalan struktur yang disebabkan kolom tidak bisa menahan gaya
geser akibat beban horizontal seperti gempa.

Anda mungkin juga menyukai