Anda di halaman 1dari 2

POINT-POINT CASE STUDY

 Negara Amalea dan Negara Ritania dipisahkan dengan selat malachi


 Lebar Selat Malachi : 217-386 mil/laut.
 Negara Amalea merupakan Negara sedang berkembang dan menandatangani UNCLOS 1982
tanpa meratifikasi.
 Sedangkan Negara Ritania merupakan Negara berkembang dan menandatangi UNCLOS 1982
serta meratifikasinya.
 Kedua Negara tersebut sama-sama mengklaim ZEE selebar 200 mil laut, sedangkan luas selat
malachi hanya selebar 217-386 mil/laut.
 Menyebabkan tumpang tindih antar kedua Negara.
 Akhirnya mereka menyetujui MALACHI GAP TREATY (1992)
1. Amalea mempunyai hak untuk mengelola sumber daya alam hayati khusunya
perikanan pada Selat Malachi.
2. Ritania mempunyai hak untuk mengelola sumber daya alam non hayati seperti
erabus gas field.
3. Tidak ada kesepakatan yang dibuat tentang aktifitas militer maupun aspek
relevan dalam kegiatan komersial maupun lingkungan.
4. Sepakat bahwa masalah eksplorasi, eksploitasi serta perlindungan area
MALACHI GAP adalah sangat penting bagi kedua Negara.

POINT-POINT PERMASALAHAN

 Negara Amalea mempunyai sumber daya hayati yang dianggap penting bagi masyrakat yaitu
Dorian Wrasse (spesies ikan).
 Ikan ini berkembang biak di wilayah Selat Malachi yaitu di area Sirius Plateu yang terhubung
dengan daratan Ritania.
 Negara Ritania meletakkan investasi untuk membangun pulau buatan yang disebut Excelsor
Island yang diatasnya dibangun Exscelsior Island Gas and Power Limited
 Keduanya terletak di dalam wilayah ZEE Ritania.
 Akan tetapi, Negara Ritania tidak ada melakukan assessment terlebih dahulu tentang pengaruh
pembangunan EIGP terhadap kelangsungan sumber daya perikanan.
 Negara Amalea memprotes karena pembangunan EIGP seharusnya dirundingkan oleh kedua
Negara tersebut.
 Tetapi, Negara Ritania menganggap hal tersebut tidak perlu dilakukan karena pembangun EIGP
seluruhnya berada di dalam wilayah ZEE Ritania.
 Beberapa tahun kemudian, terbukti bahwa civitas EIGP sangat mempengaruhi kehidupan spesie
ikan Dorrian Wrasse sehingga ikan tersebut dinyatakan endangered spesies.
ANALISIS KASUS

Anda mungkin juga menyukai