Anda di halaman 1dari 5

Tanah subur Tanah Surga Tapi,"miskin

jaringan"Di papua
Perkumulan suara papua bahwa ada Empat Jenis yang Harus di bangun (build to speed test)
1. Local area network (LAN)
2. Wide area network(WAN).
3. Metropolitan area network (MAN).
4. Personal area network (PAN).
Di papua menggunakan jenis jaringan adalah PAN diatas,aneh pemerintah pusat &Jokowi dodo
meresmikan jaringan 4G di papua selama ini masyarakat belum merasakan asyiknya
jaringan.Karena belum figur sampai saat ini.
Sekarang saya berada di wilayah yahukimo tapi handphone saya jarak pegang karena internet
No access.
Saya menggalami Namanya internet itu kalau mau telpon keluarga family harus lari ke gunung
tempat tertentu Anehnya saya lo kita sama-sama WNI kenapa jawa beda dengan papua berarti
kami sudah merdeka negara sendiri.

Jaringan internet jadi sesuatu yang langka hampir di berbagai wilayah Papua. Jangankan sinyal
internet, keberadaan jaringan telepon di pulau yang terkenal karena keindahan alamnya itu,
masih naik turun, kadang stabil dan kadang hilang.

Kondisi itulah yang langsung dirasakan saya saat berkunjung ke Kabupaten yahukimo, Papua,
selama beberapa hari, pada 12 oktober 2019 lalu. Yahukimo, sinyal internet seperti barang
mewah.

Saat mendarat di Bandara goliat,DKI yahukimo, koneksi sinyal internet pun mulai buruk dan
sama sekali tak stabil. Mengirim pesan WhatsApp saja, saya harus menunggu beberapa menit
sampai pesan yang tadinya pending lama, jadi benar-benar tercentang dan sampai ke
penerima.

Sebagai seorang jurnalis, situasi ini tentu sangat tak nyaman bagi saya yang aktivitas sehari-
harinya tak bisa jauh dari akses internet. Baik itu untuk kebutuhan mengirim berita, membuka
email, maupun sekedar browsing untuk mencari data sebagai bahan riset.

Di era serba digital seperti sekarang ini, akses internet memang sudah seperti nyawa bagi
pekerja-pekerja yang selalu berurusan dengan dunia maya. Tersendatnya jaringan internet
tentu membuat koordinasi jadi lamban dan kemungkinan untuk ketinggalan informasi pun jadi
besar.

Setibanya di penginapan yang berada di Kabupaten Nabire, kira-kira 10 menit dari Bandara
Douw Aturure, harapan akan munculnya sinyal internet yang stabil pun pupus. Meski sudah
berada di kawasan pusat kota, tetap saja koneksi internet di smartphone saya benar-benar mati
suri.

Memang, satu-satunya jaringan provider internet yang tersedia di Nabire adalah Telkomsel
saja. Bagi para pengguna jaringan-jaringan lainnya seperti Indosat, 3, sampai XL, jangan terlalu
berharap akan ada akses internet dari masing-masing provider tersebut.

Jaringan Tri sama sekali tak ada dan blank total. Sementara untuk jaringan internet XL dan
Indosat sendiri, katanya ada di beberapa tempat, namun itu juga belum merata. Yang jelas, di
luar Telkomsel, jaringan provider lain tak tersedia.

Sekadar informasi, sebenarnya akses internet Telkomsel di yahukimo atau seluruh papua
sendiri sudah mencapai jaringan 4G di layar smartphone saya. Hanya saja, saat mencoba
untuk browsing, halaman pencarian pun hanya berputar-putar saja dan tak bisa dibuka sama
sekali.
Meski akses jaringan internet Telkomsel sangat buruk, sebenarnya saya sempat senang dan
sedikit bernapas lega lantaran berpikir akan ada jaringan cepat Wifi di hotel saya menginap.
Sayangnya, jaringan Wifi juga tak terlalu membantu dan aksesnya pun lamban.

Jaringan internet Wifi di hotel tersebut hanya mudah diakses di sekitaran area resepsionis saja
dan itupun belum tentu stabil. Sementara saat berpindah ke kamar, jaringan Wifi sama sekali
hilang. Bagaimana dengan Telkomsel? Habis juga.

“Iya sinyal internet di Nabire ini memang susah sekali, saya selalu kesal kalau mau buka
internet tapi tak bisa. Mau baca-baca berita pun jadi susah sekali. Saya pakai Telkomsel,
jaringannya ada tapi susah diakses,” kata Thomas,
1 September.

Keberadaan Telkomsel sebagai provider internet utama di yahukimo pun seolah tak bisa
dimaksimalkan oleh masyarakat sekitar. Bahkan, Thomas sendiri mengakui bahwa untuk
sekedar mengirim pesan singkat lewat WhatsApp saja masih sulit.

“Mau kirim-kirim pesan lewat WhatsApp saja susahnya minta ampun. Saya kirim pesan jam 8
pagi, nanti baru dibaca jam 9 pagi, lalu dibalasnya jam 10,” ujar Thomas Giban tertawa.

Pada akhirnya memang untuk mendapatkan sinyal, baik itu sinyal telepon ataupun internet
untuk berkomunikasi di sana benar-benar tak semudah membalikkan telapak tangan. Meski
Telkomsel sudah menyajikan koneksi internet dengan jaringan 4G, namun hal itu tidak bekerja
maksimal.

Menurut penuturan Gerry, memang sinyal internet Telkomsel sendiri hanya akan stabil di area
tertentu saja. Jadi, jika memang ingin mendapatkan akses internet yang lumayan, maka harus
berjalan jauh dulu ke beberapa tempat yang memiliki sinyal bagus.

Memang kebutuhan akan sinyal internet ini sebenarnya bisa sedikit diakali dengan mengubah
akses jaringan. Saya sendiri mencoba mengubah jenis jaringan yang dianjurkan dari all
broadband menjadi salah satu jaringan yakni 3G dan 2G.

Baca Juga: Air Terjun Bihewa Nabire, Potensi di Tengah Keterbatasan Infrastruktur

Namun, lagi-lagi hal itu juga tak terlalu membantu saya yang butuh jaringan cepat untuk
kebutuhan penulisan berita. Hanya akses telepon dan pesan singkat SMS saja yang sejauh itu
bisa saja maksimalkan untuk berkomunikasi.

Beruntungnya, saya masih sempat mendapatkan jaringan internet Telkomsel yang stabil di
beberapa kesempatan. Setelah menunggu beberapa waktu untuk memposting naskah tulisan
ke web dan email, akhirnya saya bisa menyelesaikan tugas dengan rasa was-was.
Terkait sinyal internet yang benar-benar buruk di Nabire ini, saya coba berbincang dengan
Pengamat Teknologi Informasi dari Indonesia Information and Communication Technology
(ICT) Heru Sutadi, saat saya sudah tiba di Jakarta pada Senin, 3 September kemarin.

Heri mengatakan memang jaringan telekomunikasi di daerah terpencil seperti di Papua masih
belum stabil dan kurang perhatian. Walaupun pemerintah sering mengatakan akan membangun
jaringan yang kuat, namun hal itu masih jauh dari harapan.

“Memang soal jaringan telekomunikasi masih jadi persoalan. Pemerintah kan selalu
mengatakan sudah dibangun tapi memang ternyata indah kabar dari rupa,” kata Heru.

Soal kurangnya perhatian terhadap akses jaringan internet di Papua, terutama di bagian
gunung,
1.yahukimo
2.wamena
3.Nduga
4.Lanny jaya
5.puncak jaya
6.mamberamo raja
7.mamberamo tengah
8.puncak ilaga
9.yalimo
10.pengunungan bintang
11.tolikara
Dan papua lain

daerah-daerah terpencil seperti Papua memang harus mendapatkan perhatian yang lebih besar
perihal akses jaringan internet ini. Apalagi, Papua kerap dianggap sebagai daerah tertinggal
lantaran jauh dari Pulau Jawa, yang dinilai sebagai pusat dari segala informasi.

“Memang harus ada rencana terstruktur, dicek ke lapangan, bangun dengan akses memadai
dan kecepatan sesuai kebutuhan

Sebetulnya, akses jaringan internet yang masih terbatas di Papua, khususnya beberapa Kab
saya sebut ini, masih bisa dimaklumi. Apalagi jika melihat posisi Papua yang memiliki letak
geografis dan medan yang terjal seperti pegunungan, laut, dan hutan belantara.

Hal itu tentu menyulitkan banyak pihak untuk mempercepat pembangunan dan pemerataan
jaringan. Namun, itu justru jadi tantangan tersendiri bagi pemerintah jika ingin memaksimalkan
potensi besar Papua terutama dari sektor pariwisata.
Dengan akses jaringan internet yang cepat, tentu stakeholder dan banyak pekerja di sektor
digital akan lebih mudah untuk berinteraksi dengan dunia luar. Segala macam bentuk promosi
pariwisata Papua yang terkenal surga itu pun akan mudah dilakukan.
Jangan Pemekaran papua tengah stop nyawa manusia tidak sama pujuk dengan indomi seperti
anak kecil menanggis kasih minum susu.aneh Kami minta merdeka.
Pertanyaan Saya adalah
Kenapa Jakarta sampai Ambon lancar jaringan papua tidak ?(why).
#tolak Otsus papua
#stop kuras Freeport
#pengungsi nduga nilai kematian meningkat
#pemekaran stop
Nyala_papua
Dialog Jusuf kalla masalah papua merupakan masalah Domestik atau hal kecil di remehkan hal
sepele.
Wiranto memutuskan jaringan di papua tidak ada penegak hukum
Jokowi dodo meminta maaf pace mace,tidak wajar.
Eksudus mahasiswa papua
Direct by Albert Giban

Anda mungkin juga menyukai