MAKALAH KOMUNITAS I
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
TAHAP LANSIA
Disusun Oleh:
Kelompok 5
Desi Enggar Pravita (10215004)
Fitriah Nurul Hidayah (10215010)
Abdul Chafid Muzaki (10215033)
Arvina Umaiya Zahro (10215041)
Rinda Dinarti (10215044)
Haris Tirta Kusuma (10215051)
Leander Yulis ( )
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN
BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2017
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah “ASUHAN KEPERAWATAAN KELUARGA
TERHADAP LANSIA”
Kami sampaikan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Komunitas
I Bagus Aprianto., S.Kep., Ns. dan semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini.
Kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
ii
iii
Halaman Judul..............................................................................................................
i
Kata pengantar .............................................................................................................
ii
Daftar Isi .......................................................................................................................
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
........................................................................................................................
1
1.2. Rumusan Masalah
........................................................................................................................
2
1.3 Tujuan
........................................................................................................................
2
1.4 Manfaat
........................................................................................................................
2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Keperawatan Keluarga
.................................................................................................................
4
2.2 Konsep Lansia
.............................................................................................................................
10
2.3 Asuhan Keperawatan Keluarga Tahap Lansia
.............................................................................................................................
15
2.4 Konsep Dasar Hipertensi
.............................................................................................................................
20
BAB 3 PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
3.1 Identitas Umum Keluarga
.............................................................................................................................
25
iii
iv
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menerapkan proses asuhan keperawatan pada keluarga tahap lansia
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Menjelaskan dasar teori asuhan keperawatan keluarga
b. Menjelaskan dasar teori proses menua
c. Menerapkan asuhan keperawatan tahap lansia
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
informasi khususnya pada asuhan keperawatan keluarga tahap
lansia.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Bagi Instansi kesehatan
Sebagai bahan masukan dan evaluasi yang diperlukan dalam
pelaksanaan praktik pelayanan keperawatan khususnya pada
keluarga tahap lansia
b. Bagi Instansi Pendidikan
Dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk proses belajar
mengajar tentang asuhan keperawatan keluarga tahap lansia
c. Bagi Keluarga
Sebagai sarana untuk memperoleh pengetahuan dan informasi
tentang konsep keluarga tahap lansia.
d. Bagi Penulis
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
4. Mempunyai tujuan;
a. menciptakan dan mempertahankan budaya
b. meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, sosial anggota.
1. The unmarried teenage mother, Keluarga yang terdiri dari satu orang
dewasa terutama ibu dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
2. The Step parent family, keluarga dengan orang tua tiri.
3. Commune family, yaitu lebih satu keluarga tanpa pertalian darah yang
hidup serumah.
4. The non marrital heterosexual cohabiting family, keluarga yang hidup
a) Penuaan diri
b) Resiko penyakit
c) Intelegensia
d) Farmakogenetik
e) Tipe atau kepribadian seseorang
2. Faktor endogenik;
a) Perubahan struktural dan penurunan fungsional
b) Kemampuan/skill
c) Daya adaptasi
d) Kapasitas kulit untuk mensintesis vitamin D
3. Faktor lingkungan;
a) Diet/asupan zat gizi
b) Merokok
c) Tingkat polusi
d) Pendidikan
e) Obat
f) Penyinaran sinar ultraviolet
bantuan penuh oleh anggota keluarga atau petugas. Khususnya bagi yang
lumpuh, perlu dicegah agar tidak terjadi dekubitus (lecet).
3. Lanjut usia mempunyai potensi besar untuk menjadi dekubitus karena
perubahan kulit berkaitan dengan bertambahnya usia, antara lain:
a. Berkurangnya jaringan lemak subkutan
b. Berkurangnya jaringan kolagen dan elastisitas
c. Menurunnya efisiensi kolateral capital pada kulit sehingga kulit
menjadi lebih tipis dan rapuh
d. Adanya kecenderungan lansia imobilisasi sehingga potensi
terjadinya dekubitus.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang
lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang
lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan
darah kurang dari 120/80 mmHg didefinisikan sebagai "normal". Pada
tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan
diastolik. Hipertensi biasanya terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau
ke atas, diukur di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu.
5. Kalsium serum
Peningkatan kadar kalsium serum dapat meningkatkan hipertensi.
Normal : 9 - 11 mg/dL.
6. Kolesterol dan trigeliserida serum
Peningkatan kadar dapat mengindikasikan pencetus untuk/adanya
pembentukan plak ateromatosa (efek kardiofaskuler). Normal : < 200
mg/dL.
7. Urinalisa
Darah, protein dan glukosa mengisyaratkan disfungsi ginjal dan
atau adanya diabetes.
8. Asam urat
Hiperurisemia telah menjadi implikasi sebagai faktor resiko
terjadinya hipertensi. Normal : 3,5 – 8,5 mg/dL.
9. IVP ( Intravenouspyelography )
Dapat mengidentifikasi penyebab hipertensi, seperti penyakit
parenkim ginjal, batu ginjal dan ureter.
10. Foto dada
Dapat menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area katub; deposit
pada EKG atau takik aorta; perbesaran jantung.
11. CT scan
Mengkaji tumor serebral, CSV, ensevalopati, atau feokromositoma.
12. EKG
22
2.8 Penatalaksanaan
2.8.1 Penatalaksanaan Non Farmakologik
1. Diet
Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat
menurunkan
tekanan darah dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin dalam
plasma dan kadar adosteron dalam plasma.
2. Aktivitas klien
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan
dengan batasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan,
jogging, bersepeda atau berenang.
2.9 Komplikasi
Organ organ tubuh sering terserang akibat hipertensi anatara lain mata
berupa perdarahan retina bahkan gangguan penglihatan sampai kebutaan,gagal
jantung, gagal ginjal, pecahnya pembuluh darah otak.
23
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
c. Genogram
90 Keterangan :
: wanita
: klien
57 50 : meninggal dunia
: laki-laki
: garis keturunan
23
24
Imunisasi Tindakan
Keadaan Masalah
No Nama Umur BB (BCG/Polio/DPT yang telah
Kesehatan kesehatan
/HB/Campak) dilakukan
1. Tn. K 57 th 74 Baik Lengkap - Membantu
2. Ny. S 50 th 48 Baik Lengkap - pemeriksaan
3. Ny. K 90 th 56 Sakit Lengkap Hipertensi dengan
4. An. N 23 th 60 Baik Lengkap - membawa ke
pelayanan
kesehatan
Septic
WC
Tank
as
Ter
Kamar Kamar
Ruang Tidur II Tidur III Kamar
Tamu Mandi
Garasi
Kamar Ruang
Dapur
Tidur I Keluarga Sampah
ANALISA DATA
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1. DS: Kurangnya
- Ny. S mengatakan bahwa Ny. K pengetahuan keluarga Ketidakmampuan
sudah menderita Hipertensi sejak 5 Tn. K khususnya Ny. K keluarga merawat
tahun yang lalu dan sering anggotanya yang
mengalami pusing kepala sakit karena
- Ny.S mengatakan bahwa ia kurang kurangnya keluarga
mengetahui tentang perawatan mengenal masalah
penyakit yang di deritanya Ny.K kesehatan tentang
Hipertensi
DO:
- Tampak keluarga sering bertanya
tentang masalah kesehatan yang
dialami Ny. K
TTV Ny. K
TD: 190/100 mmHg,
N:80x/ menit
RR: 24x/ menit, T: 36,5oC, BB: 40
kg
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurangnya pengetahuan keluarga Tn. K khususnya Ny. K dengan
Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit karena
kurangnya keluarga mengenal masalah kesehatan tentang Hipertensi
2. K Ketidakefektifan pemeliharaan PHBS pada keluarga Tn. K dengan
Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan rumah yang
sehat
IMPLEMENTASI
EVALUASI
43
2 Tgl 20-06- S:
2013 jam -
08.30-09.00 O:
- keluarga terlihat antusias saat dijelaskan.
- keluarga banyak bertanya setelah dijelaskan.
- Tn. K dan keluarga sudah mulai mampu
menerapkan cara hidup bersih dan sehat.
- ruang kamar dan ruang tamu terang dan
pakaian sudah tertata rapi di tempatnya.
A:
Masalah teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
BAB IV
45
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Keluarga berperan penting dalam mengendalikan proses penuaan
lansia dalam keluarganya. Keluarga dapat menggantikan peran perawat
untuk meningkatkan kualitas hidup lansia dalam keluarganya.
Penuaan merupakan proses normal perubahan yang berhubungan
dengan waktu, sudah dimulai sejak lahir dan berlanjut sepanjang hidup.
Usia tua adalah fase akhir dari rentang kehidupan (Fatimah, 2010).
5.2 Saran
Untuk menurunkan resiko hipertensi, pasien yang menderita
hipertensi hendaknya melakukan terapi medis maupun non-medis secara
kontinyu, melakukan pola gaya hidup sehat seperti olahraga teratur, diet
teratur sesuai dengan kebutuhan dan lain-lain.
50
DAFTAR PUSTAKA
46