Anda di halaman 1dari 8

SURAT PERJANJIAN

Nomor : C.441.17.0015 / PLNSMG / 18.12.2017

TENTANG

PEKERJAAN PEMBANGUNAN JARINGAN TRANSMISI 150 KV ANTARA


GI SEMARANG – GI YOGYAKARTA SEPANJANG 100 KMS, 286 TOWER SINGLE SINGLE
SIRKUIT

ANTARA

PT PLN (PERSERO) SEMARANG

DAN

PT SERBA GUNA SEMARANG

Pada hari ini, Senin tanggal Dua Puluh Empat bulan Agustus tahun Dua Ribu Delapan Belas (24-08-
2018), bertempat di kantor PT PLN (PERSERO) Semarang, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

PT PLN (PERSERO) SEMARANG Dalam hal ini diwakili oleh :


Kholil Fahrurozi, selaku General Manager PT PLN (Persero)
Semarang berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT PLN
(Persero) No. 4567.K/567/DIR/2018, tanggal 11 Mei 2018,
yang berkedudukan di Jl. Simongan No. 02 Semarang, sebagai
PENGGUNA BARANG/JASA dan selanjutnya dalam surat
perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA.

PT SERBA GUNA SEMARANG Dalam hal ini diwakili oleh :


Alfu laila, selaku Pemimpin PT Serba Guna Semarang,
berdasarkan Perjanjian Kemitraan No. 001/SBSMG/2018,
tanggal 05 April 2018, sebagai PENYEDIA BARANG/JASA dan
selanjutnya dalam surat perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA.
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA, memberi pekerjaan kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA menerima
pekerjaan sebagai berikut dan selanjutnya disebut sebagai PEKERJAAN :
1. Pekerjaan Persiapan.
2. Pekerjaan Pondasi Tower.
3. Pekerjaan Pengadaan Tower.
4. Pekerjaan Erection Tower.
5. Pekerjaan Pengadaan Konduktor, GSW, OPGW.
6. Pekerjaan Pengadaan Insulator Set + Hardware.
7. Pekerjaan Pengadaan Accessories + Fitting.
8. Pekerjaan Pengadaan Accessories + Fitting (OPGW).
9. Pekerjaan Pengadaan Perlengkapan Fasilitas Sistem Telekomunikasi FO.
10. Pekerjaan Stringing/Penarikan Kawat.

PASAL 2
DOKUMEN – DOKUMEN SEBAGAI DASAR PELAKSANAAN

Dalam melaksanakan pekerjaan tersebut dalam Pasal (1) Surat Perjanjian ini, PIHAK KEDUA wajib
berpedoman dan tunduk kepada ketentuan – ketentuan :
1. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 156.K/DIR/2012, tanggal 18 Mei 2012 beserta
perubahannya tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa PT PLN (Persero), serta peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Surat Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 4567.K/567/DIR/2018, tanggal tanggal 11
Mei 2018 tentang Mutasi Jabatan.
3. Dana APLN sesuai SKI No. 01/PLNSMG/2017, tanggal 17 Juni 2017.
4. Rencana Kerja dan Syarat No. 24.APLN/131/PLNSMG/2017, tanggal 28 Agustus 2017 dan
Berita Acara Penjelasan Pelelangan No. 1818.BAP/PLNSMG/2017 tanggal 19 September
2017.
5. Surat Penawaran dari PT Serba Guna Semarang No. 1414/SP/SGSMG/2017, tanggal 06
November 2017.
6. Pengumuman Pemenang Pelelangan No. 24/PL/2017, tanggal 21 November 2017.
7. Surat Penetapan Pemenang Pelelangan oleh General Manager PT PLN (Persero) Semarang
No. 1717/PLNSMG.2017, tanggal 21 November 2017.
8. Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa No. 01.K/PPBJ/APLN/2017, tanggal 11 Desember
2017.
9. Jaminan Pelaksanaan :
PT SERBA GUNA SEMARANG
Bank Mandiri, PT Tbk Cabang Semarang Tembalang
No. MBG88888101354N tanggal tanggal 24 Agustus 2018
Nilai : Rp. 250.000.000.000
Masa Berlaku : 28 Agustus 2018 – 18 Desember 2020
PASAL 3
KEKUATAN DOKUMEN

1. Dokumen Kontrak
Dokumen di bawah ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari kontrak antara
Pengguna Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa dan masing–masing harus dibaca dan
diartikan sebagai internal Kontrak.
1.1 Surat Perjanjian / Kontrak
1.2 Kesepakatan Diskusi Perjanjian / Kontrak (Contract Discussion Agreement)
1.3 Surat Penunjukan Penyedia Barang / Jasa (SPPBJ)
1.4 Surat Penawaran
1.5 Addendum / Amandemen Dokumen Pelelangan
1.6 Syarat – Syarat Khusus Perjanjian / Kontrak
1.7 Syarat – Syarat Umum Perjanjian / Kontrak
1.8 Spesifikasi Teknis
1.9 Gambar – Gambar
1.10 Daftar Kuantitas, Harga dan Lampiran Surat Penawaran (Dokumen Penawaran)

2. Hierarki
Jika terdapat pertentangan antara Dokumen–dokumen Kontrak tersebut diatas, hierarki yang
berlaku adalah sebagaimana urutan Dokumen Kontrak pada Butir 1 diatas.

PASAL 4
NILAI KONTRAK

Nilai Kontrak untuk pekerjaan sebagaimana tersebut dalam Pasal (1) Surat Perjanjian ini termasuk
di dalamnya semua pajak – pajak, bea – bea termasuk bea masuk atas barang impor sesuai
peraturan yang berlaku adalah sebagai berikut :
Nilai Kontrak (tidak termasuk PPN 10%) Rp. 225.000.000.000
PPN 10% Rp. 25.000.000.000
Nilai Kontrak (termasuk PPN 10%) Rp. 250.000.000.000

Terbilang : Dua Ratus Lima Puluh Miliyard Rupiah.

PASAL 5
DIREKSI PEKERJAAN

1. PIHAK PERTAMA menunjuk Manajer PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Konstruksi


Jaringan Yogyakarta sebagai Direksi Pekerjaan untuk Lingkup Pekerjaan sebagaimana
tersebut dalam Pasal (1) Suran Perjanjian ini.
2. Direksi Pekerjaan akan menugaskan tenaga – tenaga pengawas lapangan / supervisi untuk
mengawasi pelaksanaan pekerjaan tersebut.
PASAL 6
PIMPINAN PELAKSANA PEKERJAAN DI LAPANGAN

Di tempat pekerjaan harus selalu ada penanggung jawab yang ditunjuk secara tertulis oleh PIHAK
KEDUA sebagai Pimpinan Pelaksana di lapangan dengan menyertakan keterangan-keterangan
tentang kecakapan dan pengalamannnya, yang mempunyai wewenang atau kekuasaan penuh
untuk mewakili PIHAK KEDUA dalam pelaksanaan pekerjaan, dan dapat menerima serta
memutuskan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari Direksi Pekerjaan dan
Pengawas Lapangan.

PASAL 7
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jangka waktu Pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal (1) Surat Perjanjian ini
adalah Empat Ratus Delapan Puluh hari kalender terhitung sejak ditanda tanganinya
kontrak ini atau sampai dengan tanggal 18 Desember 2020.

PASAL 8
MASA PEMELIHARAAN

1. PIHAK KEDUA dalam jangka waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak Serah Terima I (pertama)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 Surat Perjanjian ini, wajib melakukan pemeliharaan atas
pekerjaan tersebut diatas, yang disebut sebagai Masa Pemeliharaan.
2. Apabila dalam Masa Pemeliharaan PIHAK KEDUA tidak melaksanakan perbaikan atau
penggatian terhadap kerusakan atau cacat yang terjadi pada pekerjaan yang telah di serah
terimakan kepada PIHAK PERTAMA, maka perbaikan atau penggantian tersebut dapat
dilakukan oleh PIHAK PERTAMA atau pihak lain yang telah di tunjuk PIHAK PERTAMA tanpa
persetujuan terlebih dahulu dari PIHAK KEDUA.
3. Semua biaya yang diperlukan untuk melaksanakan perbaikan atau pergantian sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) Pasal ini menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA.

PASAL 9
PENYERAHAN PEKERJAAN

1. Penyerahan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA atas pekerjaan yang telah
diselesaikan, sesuai jangka waktu pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal (7) Surat
Perjanjian ini, dilakukan dalam dalam 2 tahap yaitu :
1.1 Penyerahan pekerjaan tahap pertama dilakukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA apabila pekerjaan telah selesai dilaksanakan seluruhnya, dan telah memenuhi
ketentuan yang ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal (1) Surat Perjanjian ini,
yang selanjutnya disebut Serah Terima 1 (pertama).
1.2 Penyerahan pekerjaan tahap kedua dilakukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA apabila kewajiban PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud dalam Pasal (8)
Surat Perjanjian ini telah selesai dilaksanakan seluruhnya, yang selanjutnya disebut
Serah Terima II (kedua).

2. Penyerahan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA atas pekerjaan yang telah
diselesaikan sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1.1) danAayat (1.2) Pasal ini dilakukan
setelah diteliti dan dinyatakan baik oleh Direksi Pekerjaan dan dapat diterima baik oleh PIHAK
PERTAMA yang masing-masing dituangkan dalam :
2.1 Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan yang ditanda tangani oleh Direksi Pekerjaan dan
disetujui oleh PIHAK PERTAMA.
2.2 Berita Acara Serah Terima yang ditanda tangani oleh PIHAK PERTAMA dengan PIHAK
KEDUA.

PASAL 10
PEMUTUSAN SURAT PERJANJIAN

1. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan / meneruskan pekerjaan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal (1) Surat Perjanjian ini dengan lancar / ditinggalkan / dikuasakan
kepada Pihak Ketiga tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA, atau jika pelaksanaan
pekerjaan terlambat dari jadwal yang disepakati bersama antara kedua belah pihak, atau jika
PIHAK KEDUA beritikad tidak baik dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut diatas, maka
PIHAK PERTAMA akan memberikan teguran lisan kepada PIHAK KEDUA.
2. Apabila PIHAK KEDUA tidak / belum melaksanakan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam
Ayat (1) Pasal ini, maka PIHAK PERTAMA akan memberikan peringatan tertulis pertama
kepada PIHAK KEDUA.
3. Apabila dalam jangka waktu yang ditentukan dalam Surat Peringatan terhitung sejak PIHAK
KEDUA menerima peringatan tertulis pertama sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini,
PIHAK KEDUA belum menyelesaikan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal (1) Surat
Perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA akan memberikan peringatan tertulis kedua kepada
PIHAK KEDUA.
4. Apabila dalam jangka waktu yang ditentukan dalam Surat Peringatan terhitung sejak PIHAK
KEDUA menerima peringatan tertulis kedua sebagaimana dimaksud dalam Ayat (3) Pasal ini,
PIHAK KEDUA belum menyelesaikan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal (1) Surat
Perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA akan memberikan peringatan tertulis ketiga atau
terakhir kepada PIHAK KEDUA.
5. Apabila dalam jangka waktu yang ditentukan dalam Surat Peringatan terhitung sejak PIHAK
KEDUA menerima peringatan tertulis ketiga atau terakhir sebagaimana dimaksud dalam Ayat
(4) Pasal ini, PIHAK KEDUA belum menyelesaikan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal (1) Surat Perjanjian ini, PIHAK PERTAMA berhak memutus Surat Perjanjian ini secara
sepihak.
6. Pelaksanaan pemutusan Surat Perjanjian ini akan dilakukan secara tertulis oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
7. Semua kerugian yang diderita oleh PIHAK PERTAMA atau Pihak lain sebagai akibat dari
pemutusan Surat Perjanjian ini menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA.
8. Dalam hal terjadi pemutusan Surat Perjanjian karena alasan sebagaimana dimaksud dalam
Ayat (5) Pasal ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk tidak memberlakukan
Pasal (1266) dan Pasal (1267) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA harus segera mengadakan Pemeriksaan Fisik Pekerjaan
Bersama , yang dituangkan dalam Berita Acara Opname Pekerjaan.
Bilamana berdasarkan Berita Acara Opname Pekerjaan ternyata Pembayaran yang sudah
diterima PIHAK KEDUA sebelumnya lebih besar, maka PIHAK KEDUA wajib mengembalikan
kelebiahan pembayaran tersebut dalam jangka waktu paling lambat 90 hari kalender setelah
pemutusan Surat Perjanjian, demikian pula jika berdasarkan Berita Acara Opname Pekerjaan
ternyata pembayaran yang sudah diterima PIHAK KEDUA sebelumnya lebih kecil, maka PIHAK
PERTAMA wajib membayar kekurangan pembayaran tersebut dalam jangka waktu paling
lambat 90 hari kalender setelah pemutusan Surat Perjanjian.

PASAL 11
SUMBER DANA

1. Sumber Dana untuk pembayaran pekerjaan adalah APLN.


2. Jenis Kontrak adalah Kontrak Harga Satuan (Fixed Unit Price).

PASAL 12
TATA CARA PEMBAYARAN

Tata cara angsuran pembayaran kemajuan pekerjaan dilakuakan sebagai berikut :


1. Pembayaran Uang Muka
Pembayaran uang muka tidak diberikan.
2. Pembayaran Progres Bulanan
Pembayaran progres fisik dapat diberikan atas tagihan Penyedia Barang / Jasa, dilengkapi
dengan :
2.1 Tagihan yang lengakap dan benar disertai kwitansi, faktur pajak, SSP, rekaman PKP, dll.
2.2 Laporan Kemajuan Pekerjaan.
2.3 Photo Copy bukti pembayaran asuransi dan wajib menunjukan aslinya kepada
Pengguna Barang/ Jasa atau copy yang telah dilegalisir dari Penerbit Asuransi (All Risk
dan Tenaga Kerja ) (Pembayaran progress pertama Pengadaan Barang).
2.4 Berita Serah Terima Barang di Lapangan (khusus material pengadaan / disuplai saja).
2.5 Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan / TUG 4 (khusus material pengadaan yang tidak
dipasang / disuplai saja).
2.6 Bon Penerimaan Barang / TUG 3 (khusus material pengadaan yang tidak dipasang /
disuplai saja).
2.7 Inspection Quality Certificate / IQC (khusus material pengadaan, pengadaan dan
erection).
2.8 Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Tahap 1(untuk progress 100%).
2.9 Berita Acara Pembayaran.
2.10 Daftar pending item yang bersifat minor untuk progress 100% (bila ada).
Material onside dapat diperhitungkan sebagai prestasi sebesar 90% dan dibuktikan dengan
Berita Acara Pemerikasaan Barang yang ditanda tangani oleh Direksi Pekerjaan. Tanggung
jawab material onside menyangkut mutu dan keamanan tetap pada Penyedia Barang / Jasa.

3. Pembayaran Masa Pemeliharaan


Pembayaran Masa Pemeliharaan dapat dilaksanakan setelah menyelesaikan Masa
Pemeliharaan, dilengkapi dengan :
3.1 Tagihan yang lengkap dan benar disertai kwitansi, faktur pajak, SSP, rekaman PKP.
3.2 Berita Acara Serah Terima Tahap II.
3.3 Berita Acara Pemeriksaan dan Pelaksanaan Penyerahan Tahap II.
3.4 Bukti Penyelesaian ganti rugi kepada Pihak Ketiga (bila ada).
3.5 Affidavit.
3.6 Berita Acara Pembayaran .
3.7 As Built Drawing sebanyak 5 (lima) set dilengkapi dengan softcopy 2 (dua) set.
3.8 List material sebanyak 5 (lima) set (untuk tower) dilengkapi dengan softcopy 2 (dua)
set.
3.9 Foto pelaksanaan dalam album (2 set) dilengkapi dengan softcopy 2 (dua) set.
3.10 Bukti penyelesaian pending item dan perbaikan kerusakan setelah Serah Terima Tahap
I (bila ada).
3.11 Jaminan barang dari pabrik yang berlaku 1 (satu) tahun sejak beroprasi atau 18
(delapan belas) bulan setelah barang diterima di lapangan, mana yang dicapai lebih
dulu.

4. Rincian Mengenai Jumlah Pembayaran :


 Pembayaran uang muka tidak diberikan.
 Pembayaran Progress bulanan dapat dibayarkan sebesar :
(95% x Progress Bulanan x Nilai Pekerjaan) - Pembayaran sebelumnya.
 Pembayaran Masa Pemeliharaan dapat dibayarkan sebesar : 5% x Nilai Pekerjaan.

5. Mata Uang yang Digunakan


Mata uang yang digunakan dalam kontrak ini adalah Rupiah.

6. Pembayaran – pembayaran tersebut di atas dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada


PIHAK KEDUA dengan cara mentransfer (pemindah bukuan) pada :
PT SERBA GUNA SEMARANG melalui
Bank Mandiri (Persero), PT Tbk
Kantor Cabang : Jl. Cendana No. 17 Semarang
No. Rekening : MBG8888101354N
PASAL 13
PEMBEBASAN DARI TUNTUTAN

1. PIHAK KEDUA menjamin PIHAK PERTAMA baik sekarang maupun dikemudian hari tidak akan
mendapat tuntutan dari pihak lain yang menyatakan mempunyai hak atas pekerjaan yang telah
di serahkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.
2. Apabila dikemudian hari PIHAK PERTAMA baik sekarang maupun dikemudian hari
menyatakan mempunyai hak terlebih dahulu atau mempunyai ha katas pekerjaan yang telah
diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, maka semua biaya yang diperlukan
oleh PIHAK PERTAMA sebagai akibat tuntutan dimaksud menjadi beban dan tanggung jawab
PIHAK KEDUA.

PASAL 14
PERUBAHAN – PERUBAHAN

1. Kedua belah pihak bersepakat bahwa setiap perubahan dalam Surat Perjanjian ini hanya dapat
dilakukan atas persetujuan kedua belah pihak, kecuali perubahan pada Pasal (5) Surat
Perjanjian ini dapat dilakukan secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA.
2. Perubahan sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) Pasal ini setelah disepakati dan ditanda
tangani oleh kedua belah pihak, dilekatkan pada Surat Perjanjian ini sebagai “Amandemen”.

PASAL 15
PENUTUP

Demikian Surat Perjanjian ini dibuat dalam 5 (lima) rangkap asli masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama, 1 (satu) rangkap untuk PIHAK PERTAMA dan 1 (satu) rangkap untuk
PIHAK KEDUA dibubuhi materai Rp.6000 (enam ribu rupiah) serta 3 (tiga) rangkap tanpa materai.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Alfu laila Kholil Fahrurozi

Anda mungkin juga menyukai