Anda di halaman 1dari 13

NAMA : APRILIANI

NIM : PO.62.20.1.16.122
LOGBOOK 8.6

ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI NEUROPATI


Tujuan :
Pertemuan hari I
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu mengidentifikasi kata kunci pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati secara
mandiri
2. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati
secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus
3. Mampu mendiskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati
yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepahaman kelompok
4. Mampu megidentifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan kasus neuropati
5. Mampu mendisksikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati
yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
6. Mampu mengiidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati secara
mandiri

Kasus 1
Tn. K, 58 tahun, berobat ke poli dengan keluhan sering mual dan muntah sejak 3 hari yang lalu. Klien memiliki
riwayat menderita DM sejak 8 tahun yang lalu. Selain keluhan mual dan muntah didapatkan juga pada kaki kiri
terdapat kalus, kulit kering, rambut pada kaki menipis, kuku keras dan panjang serta kotor. Hasil pemeriksaan
lab minggu yang lalu menunjukkan A1C = 10%

Aktifitas 1
Review modul patofisiologi diabetes melitus dengan komplikasi neuropati
Neuropati diabetik adalah adanya gejala dan atau tanda dari disfungsi saraf penderita diabetes tanpa ada
penyebab lain selain Diabetes Melitus (DM) (setelah dilakukan eksklusi penyebab lainnya) (Sjahrir, 2006).
Apabila dalam jangka yang lama glukosa darah tidak berhasil diturunkan menjadi normal maka akan
melemahkan dan merusak dinding pembuluh darah kapiler yang memberi makan ke saraf sehingga terjadi
kerusakan saraf yang disebut neuropati diabetik (Tandra, 2007).
Patofisiologi
1) Teori Vaskular
Proses terjadinya neuropati diabetik melibatkan kelainan vaskular. Penelitian membuktikan bahwa
hiperglikemia yang berkepanjangan merangsang pembentukan radikal bebas oksidatif (reactive oxygen
species). Radikal bebas ini merusak endotel vaskular dan menetralisasi Nitric Oxide (NO) sehingga
menyebabkan vasodilatasi mikrovasular terhambat. Kejadian neuropati yang disebabkan kelainan vaskular
dapat dicegah dengan modifikasi faktor resiko kardiovaskular yaitu hipertensi, kadar trigliserida tinggi,
indeks massa tubuh dan merokok (Subekti, 2009).
2) Teori Metabolik
Perubahan metabolisme polyol pada saraf adalah faktor utama patogenesis neuropati diabetik.
Aldose reduktase dan koenzim Nicotinamide Adenine Dinucleotide Phosphate (NADPH) mengubah
glukosa menjadi sorbitol (polyol). Sorbitol diubah menjadi fruktosa oleh sorbitol dehidrogenase dan koenzim
Nicotinamide Adenine Dinucleotide (NAD+). Kondisi hiperglikemia meningkatkan aktifitas aldose reduktase
yang berdampak pada peningkatan kadar sorbitol intraseluler dan tekanan osmotik intraseluler. Kondisi
tersebut menyebabkan abnormalitas fungsi serta struktur sel dan jaringan (Kawano, 2014).
Hiperglikemia persisten juga menyebabkan terbentuknya senyawa toksik Advance Glycosylation
End Products (AGEs) yang dapat merusak sel saraf. AGEs dan sorbitol menurunkan sintesis dan fungsi
Nitric Oxide (NO) sehingga kemampuan vasodilatasi dan aliran darah ke saraf menurun. Akibat lain adalah
rendahnnya kadar mioninositol dalam sel saraf sehingga terjadi neuropati diabetik (Subekti, 2009).
Kondisi hperglikemia mendorong pembentukan aktivator protein kinase C endogen. Aktivasi
protein kinase C yang berlebih menekan fungsi Na-K-ATP-ase, sehingga kadar Na intraselular berlebih.
Kadar Na intraseluler yang berlebih menghambat mioinositol masuk ke sel saraf. Akibatnya, transduksi
sinyal saraf terganggu (Subekti, 2009). Aktivasi protein kinase C juga menyebabkan iskemia serabut saraf
perifer melalui peningkatan permeabilitas vaskuler dan penebalan membrana basalis yang menyebabkan
neuropati (Kawano, 2014).
3) Teori Nerve Growth Factor (NGF)
NGF adalah protein yang dibutuhkan untuk meningkatkan kecepatan dan mempertahankan
pertumbuhan saraf. Kadar NGF cenderung menurun pada pasien diabetes dan berhubungan dengan
tingkat neuropati (Subekti, 2009). Penurunan NGF mengganggu transport aksonal dari organ target menuju
sel (retrograde) (Prasetyo, 2011).
NGF juga berfungsi meregulasi gen substance P dan Calcitonin-Gen-Regulated Peptide (CGRP)
yang berperan dalam vasodilatasi, motilitas intestinal dan nosiseptif. Menurunnya kadar NGF pada pasien
neuropati diabetik, dapat menyebabkan gangguan fungsi-fungsi tersebut (Subekti, 2009).
4) Neuropati Outoimun
Adalah mekanisme hasil pengembangan dari neuropati diabetik telah menarik minat untuk dipelajari .
Neuropati autoimun dapat muncul dari dari perubahan imunologik sel endothelial kapiler. Teori ini juga
mulai dapat dianggap benar atas dasar sukses yang telah dilaporkan menggunakan immunoglobulin
kedalam pembuluh darah (IVIg) untuk pengobatan ND.
Aktifitas 2
Identifikasi kata kunci dan data tambahan yang diperlukan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
neuropati secara mandiri
Kata kunci
1. Usia = 58 tahun
2. Tn. K berobat ke poli dengan keluhan sering mual dan muntah sejak 3 hari yang lalu
3. Klien memiliki riwayat menderita DM sejak 8 tahun yang lalu
4. Pada kaki kiri klien terdapat kalus, kulit kering, rambut pada kaki menipis, kuku keras dan panjang serta kotor
5. Hasil pemeriksaan lab minggu yang lalu menunjukkan A1C = 10%
Data Tambahan
1. Riwayata kesehatan keluarga
2. Obesitas
3. Gaya hidup (pola makan dan aktivitas fisik)
4. Penggunaan obat
5. Pola diet
6. Tingkat pengetahuan
7. Odema
8. Faktor pnyebab
9. TTV
10. Cek gula darah
11. Faktor stress klien
12. Bagaimana klien mengatasi kallus nya

Aktifitas 3
Diskusikan kata kunci dan data tambahan untuk rumusan masalah bersama kelompok
Aktifitas 4
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati secara mandiri
berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus
Ds : klien menguluh sering mual dan muntah sejak 3 hari yang lalu
Do : terdapat kalus
Kulit kering
Rambut pada kaki menipis
Kuku keras dan panjang serta kotor
Hasil lab A1c
No Data fokus masalah
1 Ds : Risiko defisit nutrisi
 klien sering mengeluh
sering mual muntah
Do :
 kulit kering
 Terdapat kalus
2 Ds : - Risiko gangguan integritas kulit
Do :
 kulit kering
 Terdapat kalus
 Ramput pada kaki
menipis
 Kuku keras

3 Ds: Nausea
 klien mengeluh mual
muntah
Do:-
4 Ds: - Defisit Perawatan Diri
Do:
 Pada kaki kiri terdapat
kalus
 Kulit kering
 Rambut pada kaki
menipis
Kuku keras dan panjang serta
kotor
5 Ds: - Ketidakpatuhan
Do:
Hasil pemeriksaan lab minggu
yang lalu menunjukkan A1C =
10%
6 Ds: Defisit Pengetahuan
 Klien memiliki riwayat
menderita DM sejak 8
tahun yang lalu
Do:
 Kulit kering, kuku keras
dan tampak kotor.
Hasil pemeriksaan lab minggu
yang lalu menunjukkan A1C =
10%

Aktifitas 5
Diskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati yang sudah
diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
H
Identifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan neuropati
Kurang perawatan kaki
Usia
Riwayat DM

Aktifitas 7
Identifikasi faktor penyebab masalah dan faktor resiko pada diabetes melitus dengan komplikasi neuropati
secara mandiri dengan menggunakan pohon masalah

Obesitas, usia, genetic, kurang aktivitas, merokok,


dan stress
Pengobatan DM Kurang terpapar informasi Defisit Pengetahuan
yang lama

Ketidakpatuhan Sel beta pancreas


hancur

Defisit insulin Makrongiopati

Lipolisis meningkat
Neuropati

Gliserol dan lemak


bebas meningkat
Aliran darah
perifer tidak lancar
Ketonuria
Ketogenesis

Kulit kering

Resiko gangguan
Ketoasidosis integritas kulit

Mual muntah

Nausea Resiko defisit nutrisi

Aktifitas 8
Diskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati yang sudah
diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok dengan menggunakan pohon
masalah
Aktifitas 9
Identifikasi hal-hal yang perlu dipelajari pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati secara mandiri
1. Patofiologi neurologi
2. Penyebab neurologi
3. Pencegahan dan perawatan kaki
4. Komplikasi

Pertemuan hari II
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu menyusun diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati
secara mandiri
2. Mampu mendiskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan neuropati yang sudah
diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepahaman kelompok
3. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati secara
mandiri

Aktifitas 1
Susunlah diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan kasus neuropati secara mandiri
1. Nausea b.d gangguan biokimiawi, gangguan pankreas d.d Klien mengeluh mual muntah
2. Ketidakpatuhan b.d program terapi kompleks dan lama d.d hasil pemeriksaan lab minggu yang lalu
menunjukkan A1C = 10%
3. Risiko gangguan integritas kulit d.d neuropati perifer
4. Risiko defisit nutrisi d.d ketidakmampuan mencerna makanan
5. Defisit Pengetahuan tentang Diabetes Melitus b.d kurang terpapar informasi d.d Klien memiliki riwayat
menderita DM sejak 8 tahun yang lalu, Kulit kering, kuku keras dan tampak kotor dan Hasil pemeriksaan lab
minggu yang lalu menunjukkan A1C = 10%

Aktifitas 2
Diskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati yang sudah
diitentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok

Aktifitas 3
Identifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati secara mandiri
1. Patofiologi neurologi
2. Penyebab neurologi
3. Pencegahan dan perawatan kaki
4. Komplikasi

Pertemuan hari III


Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu menyusun rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati secara
mandiri, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Mampu membuat tujuan/kriteria hasil perencanaan sesuai dengan diagnosis yang telah dimunculkan
b. Mampu mengidentifikasi kebutuhan pengkajian fokus terhadap masalah tersebut
c. Mampu mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien/keluarga terhadap masalah
tersebut
d. Mampu mengidentifikasi kebutuhan kolaborasi terhadap masalah tersebut
e. Mampu mengidentifikasi kebutuhan aktifitas lain yang menunjang pemecahan masalah tersebut
2. Mampu berdiskusi kelompok tentang rencana keperawatan pada kasus diabetes meitus dengan komplikasi
neuropati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri
3. Mampu mendemonstrasikan tindakan pengukuran gula darah (rujuk modul nomor...)
4. Mampu mendemontrasikan penyuntikan insulin
5. Mampu menyusun catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati
secara mandiri
6. Mampu mendiskusikan tentang catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
neuropati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepahaman kelompok
7. Mampu membuat dokumentasi keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan neuropati secara mandiri

Aktifitas 1
Susunlah rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati secara mandiri
Dx 1 : Nausea b.d gangguan biokimiawi, gangguan pankreas d.d Klien mengeluh mual muntah
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan Nausea berkurang/hilang
dengan kriteria hasil:
a. Mengetahui penyebab mual
b. Mengetahui penyebab Muntah
c. Mampu mengatasi mual secara mandiri
Intervensi :
1. Manajemen Mual
Observasi
- Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup (mis.nafsu makan, aktivitas, kinerja, tanggung jawab
peran dan tidur)
- Identifikasi faktor penyebab mual (mis.pengobatan dan prosedur)
- Monitor mual (mis.frekuensi, durasi, dan tingkat keparahan)
- Monitor asupan nutrisi dan kalori
Terapeutik
- Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual (mis. bau tak sedap, suara, dan rangsangan visual yang
tidak menyenangkan)
- Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
Edukasi
- Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
- Anjurkan sering membersikan mulut, kecuali jika merangsang mual

2. Manajemen Muntah
Observasi
- Identifikasi Karakteristik Muntah
- Periksa volume muntah
- Identifikasi faktor penyebab muntah
Terapeutik
- Kontrol faktor lingkungan penyebab muntah
- Bersihkan mulut dan hidung
Edukasi
- Anjurkan memperbanyak istirahat
- Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu

Dx 2 : Ketidakpatuhan b.d program terapi kompleks dan lama d.d hasil pemeriksaan lab minggu yang lalu
menunjukkan A1C = 10%
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan masalah ketidakpatuhan
teratasi dengan kriteria hasil:
a. Pemeriksaan A1C dalam rentang normal
b. Klien dan keluarga Memahami pentingnya pengobatan
Intervensi
Observasi
- Identifikasi kepatuhan menjalani program pengobatan
Terapeutik
- Buat komitmen menjalani Program pengobatan dengan baik
- Buat jadwal Pendampingan keluarga untuk bergantian menemani pasien selama menjalani program
pengobatan, jika perlu
- Diskusikan hal-hal yang dapat mendukung atau menghambat berjalannya program pengobatan
Edukasi
- Informasikan program pengobatan yang harus dijalani
- Anjurkan pasien dan keluarga melakukan konsultasi ke pelayanan kesehatan terdekat terutama
pemeriksaan A1c

Dx 3 : Risiko gangguan integritas kulit d.d neuropati perifer


Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan Risiko gangguan integritas
kulit tidak terjadi dengan kriteria hasil:
a. Perfusi jaringan baik
b. Menunjukan tanda Integritas kulit yang baik
c. Tidak ada luka/lesi pada kulit
Intervensi
Observasi
- Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis. perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi,
penurunan kelembaban, suhu lingkungan ekstrem, penurunan mobilitas)
Terapeutik
- Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering
Edukasi
- Anjurkan menggunakan pelembab (mis.lotion)
- Anjurkan minum air yang cukup
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
- Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur

Dx 4 : Risiko defisit nutrisi d.d ketidakmampuan mencerna makanan


Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 30 jam diharapkan Risiko defisit nutrisi tidak
terjadi dengan kriteria hasil:
a. Tidak ada tanda-tanda penurunan berat badan
b. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
Intervensi
Observasi
- Identifikasi tanda-tanda gangguan makan
Terapeutik
- Konseling nutrisi
- Lakukan pemantauan cairan
- Lakukan pemantauan nutrisi
Edukasi
- Edukasikan tentang nutrisi
- Edukasikan tentang nutrisi parenteral

Dx 5 : Defisit Pengetahuan tentang Diabetes Melitus b.d kurang terpapar informasi d.d Klien memiliki riwayat
menderita DM sejak 8 tahun yang lalu, Kulit kering, kuku keras dan tampak kotor dan Hasil pemeriksaan lab
minggu yang lalu menunjukkan A1C = 10%
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan Pengetahuan meningkat
dengan kriteria hasil:
a. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program
pengobatan
b. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur pengobatan secara benar
c. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat / tim kesehatan.
Intervensi
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat

Aktifitas 2
Diskusikan rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati yang sudah
diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok

Aktifitas 3
Susunlah catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati secara mandiri
Dx 1 : S :
Klien mengatakan sudah tidak mengeluh mual muntah

O :
kulit kering
tidak terdapat kalus

A :
Masalah Risiko defisit nutrisi teratasi

P :
Hentikan Intervensi

Dx 2 : S : -

O :
kulit kering
tidak Terdapat kalus
Ramput pada kaki menipis
Kuku keras

A :
Masalah Risiko gangguan integritas kulit teratasi

P :
Hentikan Intervensi

Dx 3 : S :
Klien mengatakan sudah tidak mengeluh mual muntah

O :-

A :
Masalah Nausea teratasi

P :
Hentikan Intervensi

Dx 4 : S : -

O :
Pada kaki kiri sudah tidak terdapat kalus
Kulit tidak kering
Rambut pada kaki menipis
Kuku sudah tampak bersih
A :
Masalah Defisit Perawatab Diri teratasi

P :
Hentikan Intervensi

Dx 5 : S : -

O :
Hasil pemeriksaan lab minggu yang lalu menunjukkan A1C = 10%
A :
Masalah Ketidakpatuhan teratasi

P :
Hentikan Intervensi

Dx 6 : S :
Klien memiliki riwayat menderita DM sejak 8 tahun yang lalu

O :
Kulit tampak tidak kering, kuku ttidak keras dan tampak bersih.
Hasil pemeriksaan lab minggu yang lalu menunjukkan A1C = 10%
A :
Masalah Defisit Pengetahuan teratasi
P :
Hentikan Intervensi

Aktifitas 4
Diskusikan catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati yang sudah
diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok

Aktifitas 5
Buatlah dokumentasi keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati secara mandiri
Dx 1 : S :
Klien mengatakan sudah tidak mengeluh mual muntah

O :
kulit kering
tidak terdapat kalus

A :
Masalah Risiko defisit nutrisi teratasi

P :
Hentikan Intervensi

Dx 2 : S : -

O :
kulit kering
tidak Terdapat kalus
Ramput pada kaki menipis
Kuku keras

A :
Masalah Risiko gangguan integritas kulit teratasi

P :
Hentikan Intervensi

Dx 3 : S :
Klien mengatakan sudah tidak mengeluh mual muntah

O :-

A :
Masalah Nausea teratasi
P :
Hentikan Intervensi

Dx 4 : S : -

O :
Pada kaki kiri sudah tidak terdapat kalus
Kulit tidak kering
Rambut pada kaki menipis
Kuku sudah tampak bersih
A :
Masalah Defisit Perawatab Diri teratasi

P :
Hentikan Intervensi

Dx 5 : S : -

O :
Hasil pemeriksaan lab minggu yang lalu menunjukkan A1C = 10%
A :
Masalah Ketidakpatuhan teratasi

P :
Hentikan Intervensi

Dx 6 : S :
Klien memiliki riwayat menderita DM sejak 8 tahun yang lalu

O :
Kulit tampak tidak kering, kuku ttidak keras dan tampak bersih.
Hasil pemeriksaan lab minggu yang lalu menunjukkan A1C = 10%
A :
Masalah Defisit Pengetahuan teratasi

P :
Hentikan Intervensi

Aktifitas 6
Buatlah resume jurnal reading minimal dari 1 buah artikel terkait kasus diabetes melitus dengan komplikasi
neuropati dan rencana pendidikan kesehatan lengkap dengan medianya.

Anda mungkin juga menyukai