Anda di halaman 1dari 1

LO G I N SIGN UP

jurnal 2 _uji kuat tekan bata merah_.pdf

Mr.Bana Ervadius

UJI KUAT TEKAN BATA MERAH MENGGUNAKAN MORTAR PASIR


KWARSA

NASKAH PUBLIKASI
TEKNIK SIPIL

BANA ERVADIUS, ST.,MT


NIDN. 0703028301

UNIVERSITAS GRESIK
FAKULTAS TEKNIK
GRESIK
2016

UJI KUAT TEKAN BATA MERAH MENGGUNAKAN MORTAR PASIR


KWARSA

BANA ERVADIUS, ST.,MT


Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Gresik
Jalan Arief Rahman Hakim No.2B Gapurosukolilo - Gresik,
Email:
bana.ervadius.unigres2018@gmail.com

ABSTRAK
Batu bata merah merupakan salah satu unsur bangunan yang banyak digunakan di
Indonesia, oleh karena itu penting untuk mengetahui seberapa besar kekuatan dari batu bata
merah. Ada banyak metode pengujian kuat tekan batu bata merah yang bisa digunakan, sehingga
menimbulkan perbedaan hasil kuat tekan batu bata dari tiap metode pengujian.
Pada penelitian ini dilakukan proses pengujian batu bata merah dari tiap metode
pengujian. Metode pengujian yang dipakai yaitu SNI dan ASTM dengan model benda uji untuk
SNI sebanyak 4 model (Kubus, SNI 6 mm, SNI 1 cm, SNI 2 cm), sedangkan untuk metode
ASTM model yang diuji hanya satu sesuai dengan keteapan yang terncantuk di ASTM C67.
Untuk proses pengujian yang mengacu pada SNI permukaan benda uji diberi beban hingga
2
mencapai beban maksimum dengan kecepatan 2 Kg/cm /det. Sedangkan untuk metode ASTM
benda uji diberi beban hingga mencapai beban maksimum dengan kecepatan 907,125 Kg/menit.
Hasil kuat tekan metode SNI maupun ASTM didapat dari beban tekan tertinggi dibagi bidang
yang dibebani. Jenis batu bata merah yang digunakan pada penelitian ini adalah batu bata merah
produksi Gondanglegi dan batu bata merah produksi Turen.
Hasil proses pengujian menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan antara model
benda uji yang mengacu ASTM dan model benda uji yang mengacu pada SNI, dimana model
2
benda uji yang mengacu pada ASTM mempunyai kuat tekan rata-rata sebesar 62,002 Kg/cm
2
untuk Gondanglegi dan 60,596 Kg/cm untuk Turen, sedangkan untuk rata-rata kuat tekan
terbesar yang mengacu pada metode SNI yaitu model SNI 2 cm untuk Gondanglegi dengan kuat
2
tekan sebesar 21,604 Kg/cm dan model SNI 1 cm untuk Turen dengan kuat tekan sebesar
24,014 Kg/cm2.

Kata Kunci : batu bata merah, kuat tekan, SNI, ASTM.

ABSTRACT

Clay brick building is one element which is widely used in Indonesia, therefore it is
important to find out the strength of clay brick. There are many test methods of compressive
strength clay bricks that can be used, leading to differences in the results of each test methods.
In this research, the process of testing clay brick of each test method are SNI and ASTM
model test piece for SNI total 4 models (Cube, 6 mm SNI,1 cm SNI, 2 cm SNI), while for the
method ASTM models tested only one according to the provisions listed in ASTM C67. For
testing process that refers to the SNI surface of the specimen is loaded until it reaches the
maximum load with a speed of 2 Kg / cm 2 / sec. As for the method ASTM test specimen is
loaded until it reaches the maximum load with a speed of 907.125 Kg / min. The results of
compressive strength SNI and ASTM methods acquiclay from the highest compressive load
divided by field loaded. Types of clay bricks that used in this research are produced by
Gondanglegi and Turen.
Results of the test showed a significant difference between the model of the test object that
refers ASTM and SNI. Average for the test object which refers ASTM model has a compressive
2 2
strength is 62.002 Kg / cm for Gondanglegi and 60.596 Kg / cm for Turen. Meanwhile the
highest average which refers SNI has compressive strength refer to a method models of SNI of
2 cm is 21.604 Kg / cm for Gondanglegi and SNI model of 1 cm is 24.014 Kg / cm2 for Turen.
2

Keywords : clay brick, compressive strength, SNI, ASTM

D O W N LO A D P D F

Distributor Besi Beton SNI


Beli Besi Beton SNI Tanpa Ragu, BUKA
Jaminan Kualitas SNI BersertiEkat

PENDAHULUAN jumlah pasir pada komposisi campuran


semen dan pasir makan akan semakin
Latar Belakang
melemahkan kekuatan dari dinding batu bata
Batu bata menurut SNI 15-2094- tersebut.
2000 merupakan suatu unsur bangunan yang Sedangkan, kekuatan dari bata merah
diperuntukkan pembuatan konstruksi merupakan daya tahan dari bata merah
bangunan dan yang dibuat dari tanah dengan terhadap gaya-gaya tegak lurus yang dibagi
atau tanpa campuran bahan-bahan lain, dengan luas bata merah tersebut. Untuk
dibakar cukup tinggi, hingga tidak dapat mengetahui kekuatan dari batu bata merah
hancur lagi apabila direndam dalam air. ada beberapa metode pengujian diantaranya,
Terdapat banyak jenis batu bata di metode SNI, dan ASTM.
Indonesia, diantaranya bata merah, batako, Perbedaan dari beberapa metode
bataton, serta bata ringan. Namun, jenis benda uji tersebut terdapat di luas bata
batu bata yang banyak digunakan di merah yang diuji. Untuk metode SNI
Indonesia merupakan bata merah lokal yang terdapat empat macam bentuk benda uji
berbahan dasar tanah liat dan dicetak secara yaitu SNI dengan ketebalan mortar 0,6 cm,
manual. Karena selain proses pembuatannya 1 cm, 2 cm, serta benda uji berbentuk kubus,
yang lebih mudah, bahan baku pembuatan sedangkan untuk metode ASTM benda uji
bata merah ini pun banyak dijumpai di berukuran setengah bata. Mengacu pada
Indonesia. kekuatan bata merah yang didapat melalui
Banyaknya bahan baku pembuatan hubungan antara gaya-gaya yang diberikan
bata merah di Indonesia tidak membuat dengan luas bata merah tentu perbedaan
semua bata merah di Indonesia berkualitas. metode pengujian dan bentuk benda uji
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya berpengaruh pada kekuatan bata merah
keretakan pada dinding rumah di Indonesia tersebut.
yang menggunakan dinding pasangan bata Dengan kondisi batu bata merah di
merah. Menurut (Wisnumurti; Soehardjono, Indonesia yang tidak terstandar, sehinggan
A.; Palupi, K.A) kuat tekan dinding perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui
pasangan bata merah lebih banyak seberapa besar kekuatan batu bata merah
dipengaruhi oleh kekuatan mortar dan yang ada di Indonesia dengan menggunakan
dibatasi oleh kekuatan bata merah. metode SNI dan ASTM. Dalam penelitian
Mortar itu sendiri merupakan pelekat ini, penelitian akan difokuskan pada hasil
dari dinding pasangan bata merah yang kuat tekan batu bata merah metode SNI dan
berbahan dasar campuran dari semen dan ASTM serta seberapa besar perbedaan hasil
juga pasir. Menurut SNI 15-2094-2000 kuat tekan dari metode tersebut.
pasir yang digunakan dalam campuran
mortar haruslah pasir kwarsa yang butir-
butirnya berada diantara ayakan diameter Rumusan Masalah
0,3 mm dan 0,15 mm, dan kadar SiO2 paling Dalam studi ini akan dibahas
sedikit 95 %. Proporsi campuran semen
permasalahan-permasalahan yang terkait
dan pasir yang tercampur berpengaruh pada
dengan proses pengujian kuat tekan batu
kekuatan yang dihasilkan oleh dinding
bata merah. Rumusan masalah dalam studi
pasangan bata merah. Semakin banyak
ini meliputi:
jumlah semen pada komposisi campuran
1. Bagaimana hasil kuat tekan batu bata
semen dan pasir maka akan semakin kuat,
merah dari berbagai metode yang
begitupula sebaliknya semakin banyak
ada?

2. Bagaimana perbedaan kuat tekan digunakan merupakan pasir kwarsa


batu bata merah dengan berbagai sedangkan jenis semen yang digunakan
macam pengujian yang ada? merupakan Portland cement.
Pada pengujian kuat tekan mortar
menurut SNI 03-6825-2002 benda uji
Tujuan Penelitian berbentuk kubus dengan ukuran sisi 5 cm,
Tujuan penelitian ini adalah untuk dibuat dari mortar dengan campuran semen
mengetahui seberapa besar perbedaan portland, pasir, dan air dengan komposisi
kekuatan bata merah dari berbagai macam tertentu. Pengujian dilakukan setelah mortar
metode pengujian. Dinataranya metode mengeras dengan menggunakan mesin uji
SNI dan metode ASTM. tekan. Nilai kuat tekan didapat dengan
. membagi besar beban maksimum (N)
dengan luas tampang (mm²).
Batasan Masalah
ܿ" ◌ܼ"
Adapun beberapa batasan masalah = ………………. . … …(1)
dalam penelitian ini adalah proses pengujian
mengacu pada metode yang ada dengan Dengan :
menggunakan batu bata merah lokal cetak σ = Kekuat an t ekan mortar.
tangan produksi Turen dan batu bata merah
Pmax = Gaya t ekan maksimu m
lokal cetak tangan produksi Gondanglegi.
A = Luas penam pang bend a uj i
Serta menggunakan mortar dengan
campuran pasir kwarsa.

Portland Cement
TINJAUAN PUSTAKA
Semen Portland didefinisikan
Batu Bata Merah
sebagai semen hidrolis yang dihasilkan
Bata merah adalah suatu unsur dengan cara menggiling terak semen
bangunan yang terbuat dari tanah liat dengan portland terutama yang terdiri atas kalsium
atau tanpa bahan tambahan seperti serbuk silikat yang bersifat hidrolis dan digiling
gergaji, sekam padi atau pasir. Tanah liat ini bersama-sama dengan bahan tambahan
dicetak berbentuk balok–balok, lalu dibakar berupa satu atau lebih bentuk kristal
mengeraskannya, sehingga tidak dapat senyawa kalsium sulfat dan boleh ditambah
hancur lagi bila direndam dalam air dengan dengan bahan tambahan lain (SNI 15-2049-
standar ukuran bata merah adalah 23 cm x 2004).
11 cm x 50 cm.

Mortar Pasir Kwarsa


Mortar merupakan campuran yang Pasir kwarsa merupakan pelapukan
berfungsi melekatkan bata merah. Mortar dari batuan beku asam seperti granit, gneiss,
dibuat dengan campuran yang terdiri dari atau batu beku lainnya yang mengandung
semen dan pasir. Berdasarkan (Frick, mineral utama kwarsa. Hasil pelapukan ini
1980:133), campuran mortar dapat dibuat kemudian mengalami proses sedimentasi,
dengan perbandingan 1 semen : 4 pasir : 0,5 terbawa air atau angin kemudian dinedapkan
kapur dengan penambahan air secukupnya. di tepi-tepi sungai, danau, atau pantai. Di
Dalam penelitian ini jenis pasir yang alam, pasir kwarsa ditemukan dengan

Distributor Besi Beton SNI


Beli Besi Beton SNI Tanpa Ragu, BUKA
Jaminan Kualitas SNI BersertiEkat

Find new research papers in:

Physics

Chemistry

Biology

Health Sciences

Ecology

Earth Sciences

Cognitive Science

Mathematics

Computer Science

Anda mungkin juga menyukai