Anda di halaman 1dari 7

Nama : mega oktavia yunita

Kelas : A/pendidikan akuntansi

Nim : 1792040010

B. Eksternalitas Negative Atau Dampak Negative (-)

masyarakat akan merasa adanya eksternalitas negative atau dampak negative dari keberadaan
suatu perusahaan bila produksi atau konsumen barang dan jasa oleh perusahaan menghasilkan limpahan
kerugian atau kesulitan (harmfull spill over) bagi masyarakat. Dengan kata lain, dapat dikatakan
eksternalitas negative terjadi, bila aktivitas suatu perusahaan menimbulkan beban, gangguan, penderitaan,
kerugian atau biaya bagi masyarakat (cost on society).

Contoh

a. Suatu perusahaan berproduksi terus-menerus 24 jam (3 shift) dalam sehari. Perusahaan ini tidak
menggunakan bus antar jemput bagi karyawannya. Akibatnya setiap pergantian shift (jam 7.00,
jam 15.00 dan 23.00), terjadi pengelompokan atau penumpukan karyawannya yang menunggu
bus angkutan umum di pinggir jalan raya tempat jalan masuk dan keluar pabrik. Akibatnya
lanjutannya adalah terjadi antrian dan kemacetan kendaraan di pinggir jalan raya tersebut. Hal ini
menyebabkan masyarakat yang tidak ada sangkut pautnya dengan perusahaan tersebut, yaitu
berupa kemacetan yang terjadi secara berkala. Hal ini tentu akan merugikan masyarakat, dari segi
waktu, tenaga, biaya, dan sebagaianya. Kerugian yang ditimbulkan oleh adanya aktivitas
perusahaan ini, harusnya ditanggung atau menjadi beban perusahaan yang bersangkutan. Namun
bila hal tersebut tidak ditanggung oleh perusahaan, tetapi justru ditanggung oleh masyarakat, atau
menjadi beban masyarakat, maka ini akan menghasilkan eksternalitas negative bagi masyarakat.
b. Sebelum perusahaan peternakan ayam yang berlokasi disekitar permukiman penduduk. Maka bau
atau aroma peternakan tersebut tidak hanya menganggu karyawan perusahaan saja, tetapi juga
dirasakan oleh masyarakat sekitar, serta penduduk yang melintas di kawasan tersebut. Bila hal ini
terjadi maka tentu masyarakat yang mengalami gangguan ini akan menderita baik dalam bentuk
fisik maupun psikis. Misalnya terkena penyakit tertentu semacam flu burung atau penyakit lain,
sehingga perlu pengobatan atau dalam bentuk psikis (tidak enak hati), sehingga terpaksa pindah
tempat tinggalnya, atau menghindari daerah tersebut sehingga harus berjalan lebih jauh, atau
mungkin memerlukan alat tertentu bila melewati daerah peternakan tersebut. Semua kerugian tadi
memerlukan masalah tersebut. Namun, dalam kenyataannya tidak demikia, maka keberadaan
perusahaan tersebut, akan menimbulkan dampak negative, atau eksternalitas negative bagi
masyarakat.
c. Misalnya, perusahaan listrik Negara (PLN) membangun saluran udara kabel jaringan tenangan
ekternal tinggi (SUTET)untuk kepentingan distribusi listrik ke konsumen, tanpa bermaksud untuk
mengaggu masyarakat lainnya. Namun, dalam kenyataannya begi jaringan kabel listrik
bertengangan tinggi tersebut melewati pemukiman penduduk, maka dia akan menghasilkan
pengaruh negative bagi daerah dan kehidupan masyarakat yang dilaluinya, yang sebelumnya tidak
diperhitungkan oleh PLN. Biasanya bila suatu daerah dilewati oleh kabel bertegangan tinggi, maka
biasanya daerah tersebut layak dijadikan daerah pemukiman, karena kabel bertegangan tinggi
tersebut, akan memberikan pengaruh buruk pada kesehatan masyarakat yang beradah
dibawahnya. Bila hal ini terjadi, tentu masyrakat yang bermukiman di dearah tersebut, akan
mengalami gangguan kesehatan yang kronis, sehingga memerlukan pengobatan, dan juga daerah
yang tadinya mempunyai nilai tinggi secara ekonomis sehingga harga tanahnya mahal, begitu
dilewati oleh kabel tegangan tinggi, tentu akan menurun harganya. Semua kerugian tadi
memerlukan biaya, yang seharusnya ditanggung oleh perusahaan yang menimbulkan masalah
tersebut. Namun, kenyataanya tidak demikian, maka kerberadaan perusahaan tersebut, akan
menimbulkan dampak negative, atau ekternalitas negative bagi masyarakat.

Berbagai contoh di atas, adalah bentuk dari eksternalitas negative, yang timbul karena adanya limpah
beban atau kerugian dari keberadaan suatu perusahaan di masyarakat. Jika suatu perusahaan ngak, atau
individu membuat keputusan mengenai berapa banyak produksi atau konsumen yang akan dilakukan,
tanpa memperhitungkan limpahan kerugian bagi masyarakat. Maka biaya produksi yang dikeluarkan
peruahaan, menjadi lebih rendah, sehingga harga jual bisa menjadi lebih murah. Ekternalitas negative ini
berkaitan dengan pelaksanaan prinsip keadilan dalam bernegara di masyarakat. Hal ini terjadi karena
kurang berperangnya pemerintah dalam mengelola ekonomi politik, khususnya dalam menegakkan
keadilan ditengah masyarakat mengenai akses dan pemanfaatan sumber daya nasional. Ekternalitas
negative dapat terjadi karena kurangnya undang-undang atau peraturan dan ketegasan pemerintah dalam
melindungi hak dari hak masyarakat yang terambil atau diambil oleh perusahaan dalam melakukan
aktivitas bisnisnya, sehingga biaya atau beban yang seharusnya ditanggung perusahaan, dipindahkan
menjadi beban masyarakat. Bila ini terjadi, maka perusahaan berproduksi dengan biaya yang lebih rendah,
karena banyak menggunakan sumber daya publik yang tidak dibayar, atau sebagian biaya yang harusnya
dibayar oleh perusahaan, menjadi tanggungan masyarakat.

Dikarenakan perusahaan menggunakan sember daya atau fasilitas public untuk kepentingan
produksinya, maka biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan lebih rendah diri yang seharusnya, sehingga
kurva tambahan biaya (marginal cost, yang juga merupakan kurva supply) perusahaan kelihatan lebih
rendah dari yang seharusnya (pada gambar 5.14 terlihat S1, seharusnya adalah S2).

Dengan demikian, maka harga kesimbangan yang terjadi lebih rendah dari seharusnya (seharusnya
P2, tetapi ditetapkan P1). Bila biaya yang ditanggung masyarakat ini, ditanggungoleh perusahaan, maka
eksternalitas negative, tidak akan terjadi. Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar 5.14 berikut.
Gambar 5.14 ekternalitas negatif

Gambar 5.14 di atas dapat mengilustrasikan pencemaran lingkungan (air dan sungai ), disebabkan
oleh sebuah pabrik yang membuang lingkungan langsung ke sungai, sehingga mencemari lingkungan. Dari
gambar di atas, terlibat kurva supplynya adalah S1, yang merupakan penjumlahan dari marginal cost
perusahaan, tanpa memperhitungkan biaya untuk menghilangkan pencemaran lingkungan yang
ditimbulkannya. Biaya untuk memulihkan pencemaran (recovery) lingkungan ditujukkan oleh Cs ( cost on
society), yang seharusnya ditambahkan menjadi biaya perusahaan, sehingga kurva penawarannya
berubah dari S1 menjadi S2. Akibatnya perubahan kurva penawaran ini, maka harga keseimbangan harus
berubah dari titik D (P1 Q1) titik E (P2 Q2).

Untuk meminimalisir ekternalitas negative ini, maka peran pemerintah dalammenegakkan hak-hak
punlik dan hak pribadi perlu tegas. Penegakan hukum secara baik dan adil sangat diperlukan. Selama hal
ini belum dapat diwujudkan, maka eksternalisasi negatif ini akan tetap terjadi.

Contoh

Sebuah perusahaan kimia penghasil plastic, CV. Plastic nusantara, mempunyai fungsi permintaan Qd =
7.000 – 5 p dan fungsi penawaran Q2 = 2.000 + 10P adalah harga jual. Bila setiap unit (Kg) plastic yang
dihasilkan, menimbulkan biaya sosial (social cost guna membersihkannya agar tidak mencemari
lingkungan), sebesar Rp. 250, untuk setiap unit (Kg) plastic yang dihasilkan. Sehubung dengan informasi di
atas, saudara diminta :

a. Menggambarkan keseimbangan (equilibrium) pasar yang terjadi, dengan dan


tepatmemperhitungkan biaya sosail ke tunjukkan adanya eksternalitas negatif.
b. Berapa besarnya pajak yang dapat dikenakan pada produksi di atas, agar biaya sosial atau
eksternalitas negative dapat dioptimalkan?

Penyelesaian

Sebelum mempertimbangkan biaya sosial (cost on society, or social cost), didapat keseimbangan pasar
(dengan menyelesaikan persamaan di atas) pada harga (p) = Rp. 600 dan jumlah barang yang
ditransaksikan sebesar (Q) = 4000 unit. Kurva permintaan dan penawaran, serta keseimbangan pasar
sebelum (tanpa) memperhitungkan biaya sosial dapat dilihat pada gambar 5.14a, dan 5.14c, berikut.

Tabel 5.8 keseimbangan pasar komoditas plastic tanpa biaya sosial

P(Rp) Qd(unit) Qs(unit)


50 6750 -1500
100 6500 -1000
150 6250 -500
200 6000 0
250 5750 500
300 5500 1000
350 5250 1500
400 5000 2000
450 4750 2500
500 4500 3000
550 4250 3500
600 4000 4000
650 3750 4500
700 3500 5000
750 3250 5500
800 3000 6000
850 2750 6500
900 2500 7000
950 2250 7500
1000 2000 8000
1100 1500 9000
1200 1000 10000
1250 750 10500
1300 500 11000
1350 250 11500
1400 0 12000

Dengan memperhitungkan biaya sosial (cost on society), maka kurva penawaran (supply) akan
bergeser ke kiri, sehingga memotong kurva permintaan (demand) pada tempat yang lebih tinggi (jumlah
barang, atau Q makin sedikit) seperti terlihat pada gambar 5.14d, 514e dan tabel 5.8b berikut.

Gambar 5.14 c kurva keseimbangan pasar plastik tanpa memperhitungkan biaya sosial

Tabel 5.8 a. penawaran komoditas plastic tanpa dan dengan biaya sosial

P(Rp) Qs(tanpa biaya sosial unit) Qssc(penawaran dengan biaya sosial, unit)
0 2000 500
100 3000 1500
150 3500 2000
200 4000 2500
250 4500 3000
300 5000 3500
325 5250 3750
330 5300 3800
331 5310 3810
332 5320 3820
333 5330 3830
333,3 5333 3833
333,35 5333,5 3834
372 5720 4220
433,3 6333 4833
460 6600 5100
475 6750 5250
Qs : fungsi permintaan tanpa mempertimbangkan biaya sosial ke Qa = -2000 + 10 P

Qssc : fungsi permintaan dengan mempertimbangkan biaya sosial ke Qssc = -2000 + 10 (P+250) =

- 2000 + 10 P + 2500 = 500 +10 P

Dari gambar di atas dan tabel di bawah ini, dapat dilihat hal-hal berikut :

a. Bila mempertimbangkan biaya sosial, keseimbangan pasar untuk produk plastic terjadi pada harga
(P) = Rp 433,35 dengan jumlah barang yang ditransaksikan sebanyak 4.834 unit.
b. Sementara tanpa memperhitungkan biaya sosial, keseimbangan pasar terjadi pada harga (P) = Rp
333,35 dan jumlah barang yang ditransaksikan sebesar 5.334 unit dapat terjadi ekternalitas
negative.

Dengan demikian, maka besarnya pajak yang dikenakan pada produk plastic, agar biaya sosialnya
optimum, adalah sebesar (Rp 433,35 – Rp 100,00 per unit.

Tabel 5.8b. tabel keseimbangan pasar komoditas plastic tanpa dan dengan biaya sosial

P(Rp) Qd (permintaan unit) Qssc Qs


(penawaran dengan biaya (penawaran tanpa biaya
sosial, unit) sosial, unit)
0 7000 500 2000
100 6500 1500 3000
150 6250 2000 3500
200 6000 2500 4000
250 5750 3000 4500
300 5500 3500 5000
325 5375 3750 5250
330 5350 3800 5300
331 5345 3810 5310
332 5340 3820 5320
333 5335 3830 5330
333,3 5333,5 3833 5333
333,35 5333,25 3834 5333,5
333,355 5333,225 3834 5333,55
350 5250 4000 5500
375 5125 4250 5750
372 5140 4220 5720
373 5135 4230 5730
433 4835 4830 6330
433,3 4833,5 4833 6333
460 4700 5100 6600
475 4625 5250 6750
550 4250 6000 7500

Anda mungkin juga menyukai