Infus Ammonium Klorida
Infus Ammonium Klorida
I. Tujuan percobaan
1. Menentukan formulasi yang tepat dalam pembuatan sediaan infus
Ammonium Klorida 0,5%
2. Dapat melakukan pembuatan sediaan infus dengan teknik sterilisasi
akhir dengan baik dan benar.
3. Menentukan hasil evaluasi sediaan infus Ammonium Klorida 0,5%
II. Dasar teori
Pengertian sediaan parenteral
Sediaan parenteral (menurut British Pharmacopea 2009 volume III
dalam parenteral preperation, hal. 1) merupakan sediaan steril yang
dimaksudkan untuk pemberian secara injeksi,infus atau implan pada tubuh
manusia atau hewan.
Karakteristik khusus dan persyaratan sediaan parenteral
Karakteristik sediaan parenteral yang penting diperhatikan adalah :
1. Aman secara toksilogi
2. Steril, bebas dari kontaminasi mokroorganisme, baik bentuk vegetative,
spora, patogen maupun nonpatogen
3. Bebas dari kontaminasi pirogenik (termasuk edotoksin)
4. Bebas dari partikel partikulat asing
5. Stabil, tidak hanya secara fisika dan kimia tetapi juga secara mikrobologi
6. Kompatible jika dicampur dengan sediaan parenteral lain yang akan
diberikan secara intravena
Pengertian infus
Infus (menurut British Pharmacopea 2009 volume III dalam parenteral
preperation, hal. 4) adalah sediaan steril berupa larutan atau emulsi
menggunakan air sebagai pelarut. Biasanya dibuat isotonis terhadap darah,
pada prinsipnya ditunjukkan untuk pemberian volume besar. Infus tidak
mengandung zat tambahan pengawet.
III. Alat dan bahan
1. Alat
a. Erlenmeyer
b. Beaker glass
c. Batang pengaduk
d. Kaca arloji
e. Spiritus
f. Botol injeksi
2. Bahan
a. Ammonium klorida
b. Na EDTA
c. Dextrose
d. Carbo adsorben
e. Aqua pro injeksi
IV. Hasil pengamatan
1. FORMULA YANG DIUSULKAN/FORMULA DASAR
No Nama Bahan Jumlah Fungsi/alasan penambahan zat
1 Ammonium Klorida 0,5% Zat aktif
2 Na EDTA 0,2% Pengelat
3 Dextrose 1,47% Pengisotonis
4 Carbo Adsorben 0,1% Penyerap pirogen
5 Aqua Pro Injeksi Ad 50 ml pelarut
4. STERILISASI
No Nama Alat Waktu Cara Sterilisasi
1 Kaca Arloji 1 jam Oven 170oC
2 Batang Pengaduk 1 jam Oven 170oC
3 Corong 1 jam Oven 170oC
4 Erlenmeyer 1 jam Oven 170oC
5 Beaker Glass 1 jam Oven 170oC
PERHITUNGAN TONISITAS/OSMOLARITAS
a. Tonisitas
Perhitungan :
Jumlah nilai NaCl agar isotonis dalam sediaan 50ml yaitu :
0,9
𝑋 50𝑚𝑙 = 0,45 𝑔
100
Sedangkan jumlah nilai NaCl dalam sediaan
(rumus EXW)
1. NH4Cl = 1,08 x 0,25g = 0,27g
2. Na EDTA = 0,48 x 0,10 = 0,048g
NH4Cl + Na EDTA = 0,27g + 0,048g = 0,318 gram
Jadi, total nilai kesetaraan NaCl dalam sediaan 0,318 gram
Sehingga agar isotonis
0,45g - 0,318g = 0,132 gram
Sehingga bila NaCl 0,132 gram diganti dengan dextrose maka perhitungan
dextrose sama dengan 0,18 gram NaCl
0,132𝑔
𝑋 1 = 0,73𝑔
0,18𝑔
b. Osmolaritas
Perhitungan :
1. NH4Cl =
0,25𝑔
0,05 𝐿 5𝑔/𝐿
𝑋 1000 𝑋 2 = 𝑋 1000 𝑋 2 = 186,9 𝑚𝑂𝑠𝑚𝑜𝑙/𝐿
53,50 53,50
2.