Anda di halaman 1dari 10

Membuat Kliping Budaya Daerah

(Ragam Budaya Daerah Sulawesi Utara0

TUGAS PKN

Oleh:

Warda Shifa
Kelas 3

SEKOLAH DASAR NEGERI KOTA WETAN 5

1
Berikut ini beberapa Kebudayaan di Sulawesi Utara

1. Rumah Adat

Salah satu contoh rumah adat Sulawesi Utara dinamakan “Rumah


Pewaris”. Rumah ini dihuni oleh para pemimpin maupun rakyat biasa. Rumah
tersebut harus dibuat dari balok atau papak tanpa sambungan. Kayunya tak boleh
bengkok sebagai pelambang ketulusan lahir dan batin. Atapnya dari daun rumbia
dan dikanan kiri rumah terdapat tangga. Rumah pewaris mempunyai ruang tamu,
ruang keluarga, dan kamar kamar.

Kolong rumah tersebut dapat digunakan untuk tempat menyimpan alat alat
pertanian maupun alat alat perikanan.didepan rumahnya, pada bagian kanan dan
kiri masing masing terdapat sebuah tangga untuk memasuki rumah, kita harus
menaiki tangga yang sebelah kanan, sedangkan untuk keluar dari rumah, kita harus
menuruni tangga yang sebelah kiri. Seluruh rumah terbuat dari bahan kayu.

2
2. Pakaian Adat

A.Pakaian Adat Bolaang Mangondow

Bolaang Mangondow adalah sebuah etnis suku di Sulawesi Utara yang


dulunya pernah membentuk sebuah kerajaan dengan nama yang sama. Etnis suku
ini memiliki kebudayaan yang cukup maju di masa silam. Hal ini dibuktikan oleh
beragam jenis pakaian adat Sulawesi Utara yang dimiliki sesuai dengan
peruntukannya.

Untuk pakaian yang digunakan sehari-hari, masyarakat suku Bolaang


Mongondow menggunakan kulit kayu atau pelepah nenas yang diambil seratnya.
Serat –atau yang disebut oleh orang sana dengan nama “lanut” ini kemudian ditenun
sehingga menjadi kain. Kain inilah yang kemudian dijahit menjadi pakaian sehari-
hari. Kendati demikian, saat ini pakaian keseharian tersebut sudah sangat jarang
bahkan tidak bisa lagi ditemukan. Sebagian besar masyarakat telah ,mengikuti
perkembangan zaman sehingga lebih sering mengenakan pakaian dari bahan
kapas.

Adapun dalam perhelatan upacara adat, pakaian adat Sulawesi Selatan yang
digunakan masyarakat Bolaang Mangondow diberi nama baniang untuk pria dan
salu untuk para wanita. Baniang adalah pakaian dari perpaduan antara destar yang

3
diikat di kepala dan pomerus yang diikatkan dipinggang. Sedangkan salu adalah
baju dengan kelengkapan kain senket pelekat sebagai atasan dan bawahan serta
hiasan emas untuk bagian dada yang disebut hamunse.

B.Pakaian Adat Minahasa

Suku Minahasa menghuni daerah di sekitar semenanjung Sulawesi Utara.


Suku ini disebut memiliki peradaban yang lebih maju dibanding suku Bolaang
Mongondow di masa silam. Hal ini dibuktikan dengan pengetahuan dan
keterampilan mereka dalam memintal kapas untuk menghasilkan kain yang lebih
nyaman digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Pakaian tersebut bernama bajang.

Untuk upacara adat, masyarakat Minahasa umumnya mengenakan pakaian


adat Sulawesi Utara yang lebih modern. Kemeja dengan bawahan sarung, serta
dilengkapi dengan dasi dan destar penutup kepala berbentuk segitiga adalah pilihan
utama. Sementara pada wanita cenderung lebih sering menggunakan kebaya dan
bawahan kain dengan warna yang sama (yapon), serta hiasan pernik perhiasan lain
yang diselipkan di sanggulan rambut, leher, lengan dan telinga.

4
C.Pakaian Adat Sangihe dan Talaud

Pakaian adat Sulawesi Utara dari suku Sangihe Talaud adalah pakaian yang
umumnya hanya dikenakan pada saat upacara Tulude. Pakaian ini dibuat dari bahan
serat kofo atau sejenis tanaman pisang dengan serat batang yang kuat. Serat ini
dipintal, ditenun, dan dijahit menjadi selembar pakaian yang disebut pakaian laku
tepu.

Laku tepu adalah pakaian dengan baju lengan panjang dan untaiannya
sampai tumit. Pakaian ini dikenakan bersama perlengkapan lain yaitu popehe (ikat
pinggang), paporong (penutup kepala), bandang (selendang di bahu), dan kahiwu
(rok rumbai). Pakaian dan perlengkapan ini digunakan baik oleh wanita maupun
para pria dengan warna dasar kuning, merah, hijau, atau warna cerah lainnya.

5
3. Tarian Daerah Sulawesi Utara
A.Tari Maengket, merupakan tari pergaulan yang dilakukan secara
berpasang pasangan. Menggambarkan suasana kasih sayang dan cumbuan.

B.Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda mudi daerah


Gorontalo.
C.Tapi Panen, tari ini menggambarkan kegembiraan masyarakat
Minahasa yang secara gotong royong melaksanakan panen cengkeh dan
kopra. Ditarikan oleh sekelompok wanita, garapan tai ini didasarkan atas
unsur unsur gerak tari tradisi setempat.
D.Tari Cakalele, adalah tari yang melambangkan keprajuritan dan
kegagahan.

6
4. Senjata Tradisional

Keris merupakan senjata tradisional yang biasa dipakai oleh rakyat di


Sulawesi Utara. Bentuknya lurus tanpa berlekuk lekuk. Sedangkan senjata terkenal
lainnya adalah peda (semacam parang), sabel,tombak, dan perisai.
Pedan dan parang dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan, seperti untuk
bertani atau menyadap enau. Pedan ini bentuknya pendek dengan ukurun 50cm,
terbuat dari besi. Hulunya terbuat dari kayu yang keras dan ujungnya bercabang
dua.

Sabel termasuk jenis peda dengan ukuran lebih panjang, yaitu 1-1,5m.
Hulunya juga bercabang dua dan dipakai untuk perang, perisai sebagai penangkis
terbuat dari kayu, diberi ukiran dengan motif motif binatang atau daun daun.

5. Suku :

Minahasa suku terbesar di Provinsi Sulawesi Utara (30%)

1. Sangir (19.8%)
2. Mongondow (11.3%)
3. Gorontalo (7.4%)
4. Tionghoa (3%)
5. Lainnya ( Jawa, Sunda, Bugis, Makasar, Bali, dan kaum pendatang (29.5%)
7
Masyarakat Sulawesi Utara, khususnya Suku Minahasa mengenal adanya
adat - istiadat Mapalus. Mapalus adalah suatu sistem atau teknik kerja sama untuk
kepentingan bersama dalam budaya Suku Minahasa. Secara fundamental, Mapalus
adalah suatu bentuk gotong royong tradisional yang memiliki perbedaan dengan
bentuk-bentuk gotong royong modern, misalnya: perkumpulan atau asosiasi usaha.

Secara filosofis, MAPALUS mengandung makna dan arti yang sangat


mendasar. MAPALUS sebagai local spirit and local wisdom Masyarakat Minahasa
yang terpatri dan berkohesi di dalamnya: 3 (tiga) jenis hakikat dasar pribadi manusia
dalam kelompoknya, yaitu: Touching Hearts, Teaching Mind, dan Transforming
Life. Mapalus adalah hakikat dasar dan aktivitas kehidupan orang Minahasa
(Manado) yang terpanggil dengan ketulusan hati nurani yang mendasar dan
mendalam (touching hearts) dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab
menjadikan manusia dan kelompoknya (teaching mind) untuk saling menghidupkan
dan menyejahterakan setiap orang dan kelompok dalam komunitasnya (transforming
life).

Menurut buku, The Mapalus Way, mapalus sebagai sebuah sistem kerja yang
memiliki nilai-nilai etos seperti, etos resiprokal, etos partisipatif, solidaritas,
responsibilitas, gotong royong, good leadership, disiplin, transparansi, kesetaraan,
dan trust. Seiring dengan berkembangnya fungsi-fungsi organisasi sosial yang
menerapkan kegiatan-kegiatan dengan asas Mapalus, saat ini, Mapalus juga sering
digunakan sebagai asas dari suatu organisasi kemasyarakatan di Minahasa.

Mapalus berasaskan kekeluargaan, keagamaan, dan persatuan dan


kesatuan. Bentuk Mapalus, antara lain:

 Mapalus tani
 Mapalus nelayan
 Mapalus uang
 Mapalus bantuan duka dan perkawinan; dan,
 Mapalus kelompok masyarakat.

Dalam penerapannya, Mapalus berfungsi sebagai daya tangkal bagi resesi


ekonomi dunia, sarana untuk memotivasi dan memobilisasi manusia bagi
pemantapan pembangunan, dan merupakan sarana pembinaan semangat kerja
produktif untuk keberhasilan operasi mandiri, misalnya: program intensifikasi dan
ekstensifikasi pertanian. Prinsip solidaritas yang tercermin dalam Mapalus terefleksi
dalam perekonomian masyarakat di Minahasa, yaitu dikenalkannya prinsip ekonomi
Tamber.

8
Prinsip ekonomi Tamber merujuk pada suatu kegiatan untuk memberikan
sesuatu kepada orang lain, atau warga sewanua (sekampung) secara sukarela dan
cuma-cuma, tanpa menghitung-hitung atau mengharapkan balas jasa. Prinsip
ekonomi Tamber berasaskan kekeluargaan. Dari segi motivasi adat, prinsip ini
mengandung suatu makna perekat kultural (cagar budaya) yang mengungkapkan
juga kepedulian sosial, bahkan indikator keakraban sosial Faktor. kultural prinsip
ekonomi Tamber berdasarkan keadaan alam Minahasa yang subur dan berlimpah,
dan tipikal orang Minahasa yang cenderung rajin dan murah hati. Budaya Gotong
Royong yang terbentuk dalam satu ikatan persaudaran ini banyak dijumpai di
banyak Budaya Indonesia. Hal ini hampir serupa dengat adat istiadat Pela Gandong
di Maluku, yang terbentuk dalam suasana keberagaman dalam satu ikatan gotong
royong.

6. Daerah :
Gorontalo, Mongondow, Sangir, Minahasa, dan lain lain.

7. Lagu Daerah
 Esa Moka
 Gadis Teruna
 O Ina Ni Keke
 Si Patokan
 Sitara Tillo
 Tahanusangkara
 Tan Mahurang

Lagu Esa

Mokan Esa mokan genangku wia niko


Tea mo ma dua dua genang e karia
Mengale ngale uman wia si Opo Wailan Pakatuan pakalawiden kita nu waya
Mengale ngale uman wia si Opo Wailan Pakatuan pakalawiden kita nu waya

9
8. Alat Musik
Kolintang
Dipukul dengan menggunakan pemukul khusus

9. Makanan Khas

Tinutuan atau bubur Manado adalah makanan khas dari kota Manado,
Sulawesi Utara. Tetapi beberapa orang mengatakan bahwa bubur ini adalah
makanan yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara.

10

Anda mungkin juga menyukai