Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN ASUHAN PERSALINAN

A. PENDAHULUAN
Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu dibanyak Negara berkembang terutama
disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan, eklamsia, sepsis dan komplika si keguguran
sebagian besar penyebab utama kesakitan dan kematian ibu tersebut sebenarnya dapat
dicegah melalui upaya pencegahan yang efektif, beberapa Negara berkembang dan hamper
semua Negara maju berhasil menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu ketingkat yang
sangat rendah.
B. LATAR BELAKANG
Persalinan yang bersih dan aman meru p a kan s alah satu upaya efektif untuk menceg
ah kesakitan dan kematian Ibu. Penatalaksanaan komplikasi yang terjadi sebelum, selama
dan setelah persalinan. Dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu perlu
diantisipasi adanya keterbatasan kemampuan untuk menatalaksanakan komplikasi pada
jenjang pelayanan tertentu. Kompetensi petugas, pengenalan jenis komplikasi dan
ketersediaan sarana pertolongan menjadi penentu bagi keberhasilan penatalaksanaan
komplikasi yang umumnya akan selalu berada menurut derajat keadaan dan tempat terjadinya
C. TUJUAN
Mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi
bagi ibu dan bayinya melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta dan
intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada
tingkat yang optimal.
D. TATANILAI

TATA HUBUNGAN KERJA

No Lintas Program / Lintas Sektor Peran

1. Lintas Program (petugas Memberikan pelayanan


promkes,gizi,KIA-KB) Pelaksanaan,dan penyuluhan kegiatan
.

2. Lintas sktor
a.Kepala Desa Pelindung dan penggerak masyarakat
Mitra kerja pelaksanaan program
b. Kader

F.KEGIATAN POKOK
1Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua
Ibu mempunyai keinginan untuk meneran.
Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan atau vagina
Perineum menonjol
Vulva-vagina dan sfingter anal membuka
2. memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan esensial siap digunakan.
3. mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih.
4. Melepaskan semua perhiasan yang dipakai dibawah siku, mencuci kedua tangan dengan sabun
dan air bersih yang mengalir dan mengeringka tangan dengan handuk satu kali pakai/ yang
bersih.
5. Memakai sarung tangan dengan DTT atau steril
6. Menghisap oksitosin 10 unit kedalam tabung suntik dengan tehnik one hand.
7. Membersihkan vulva dan perineum.
8. Dengan menggunakan tehnik aseptik, melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan
bahwa pembukaan serviks sudah lengkap.
Bila selaput ketuban belum pecah, sedangkan pembukaan sudh lengkap, lakukan amniotomi
9. Mendekontaminasi sarung tanga
10.Memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi berakhir.untuk memastikan bahwa
DJJ dalam batas normal (100-180) kali/menit.
11. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dam keadaan janin baik.
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meeneran.
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran dan
istirahat makan / minum jika tidak ada keinginan untuk meneran,
14. jika kepala bayi sudah membuka vulva dengan dameter 5-6 cm, meletakkan handuk bersih
diatas perut ibu untuk mengeringkan bayi.
15. Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, dibawah bokong ibu
16. Membuka partus set.
17. Memakai saung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
18. Saat kepala byi membuka vulva dengan dimeter 5-6 cm, lindungi perineum dengan satu
tangan yang dilapisi kain tadi, leakkan tangan yang lain di kepala bayi dan lakukan tekanan
yang lembut dan tidak menghambat pada kepal bayi, membiarkan kepala keluar perlahan-
lahan . menganjurkan ibu untuk meneran perlahan lahanatau bernafas cepat saat kepal
lahir.jika ada mekonium dalam cairan ketuban, segera hisap mulut dan hidung setelah kapala
lahir menggunakan penghisap lendir DeLee
19. Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kain atau kassa yang bersih.
20. Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai.
21. Menunggu hingga kepal bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatka kedua tangan dimasing-masing sisi
muka bayi.
23. Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi yang berada di bagian
bawah kearah perineum tangan, membuarkan bahu dan lengan posterior lahir ketangan
tersebut.
24. Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang diatas (anterior) dari punggung
kearah kaki bayi untuk menyangganya saat punggung dari kaki lahir.
25. Menilai dengan cepat, kemudian letakkan bayi diatas perut ibu.
26. Sege mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badab bayi kecuali bagian pusat.
27. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi.
28. Memegang tali pusatdengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting dan memotong tali
pusat diantara dua klem tersebut.
28. Mengganti handuk yang basah dan menyelimuti bayi dengan kain.
30. Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkan ibu untuk memeluk byi nya dan memulai
pemberian asi jika ibu menghendaki.
31. Meletakkan kain yang bersih dan kering.
32. Memberitahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik.
33. Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, memberikan suntika oksitosin 10 unit Imdi 1.3
paha kanan atas ibu bagian luar, setelah mengaspirasinya terlebih dahulu.
34. Memindahkan kem tali pusat.
35. Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada diperut ibu, untuk melakukan palpasi kontraksi
dan me stabilkan uterus.
36. Menunngu uterus kontraksi dan melakukan tekanan dorsokranial pada saat kontraksi.
37. Setelah plaseta terlepas, minta ibu untuk meneran sambil menarik tali pusat kearah bawah
dan kemudian kearah atas, mengikuti kurve jalan lahir sambil mneruskan tekanan berlawanan
arah pada uterus.
38. Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanutka kelahiran plasenta dengan menggunakan
kedua tangan.
39. Jika selaput ketuban robek, memakai sarung tangan DTT dan memeriksa vagina, serviks ibu
dengan seksama.
40. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir melakukan massage uterus.
41. Memeriksa kedua sisi plasenta lenggkap atau tidak.
42. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera menjahit laserasi.
43. Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan baik.
44. Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan kedalam lautan klorin 0,5%
membilas dengan air DTT dan mengeringkan nya dengan kain yang kering dan bersih.
45. Menempatkan klem tali pusat DTT / steril atau mengikat tali DTT dengan simpul mati
sekeliling tali pusat sekitar 1 cm dari pusat.
46. Mengikat satu lagi simpul mati dibagian pusat yang berseberangan dengan simpul mati yang
pertama.
47. Melepaskan klem bedah dan meletakkan kedalam larutan klorin 0,5%.
48. Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepalanya. Memastikan handuk atau kainnya
bersih dan kering.
49. Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian asi.
50. Melanjutka pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam.
51. Mengajarkan pada ibu dan keluarga bagaimana melakukan massage uterus dan memeriksa
kontraksi uterus.
52. Mengevaluasi kehilangan darah.
53. Memeriksa tekanan darah, nadi dan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama
pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam ke2 pasca persalian.
54. Menempatka semua peralatan didalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10 menit).
Mencuci dan membilas peralatan setelah dekontaminasi.
55. Membuang bahan-bahan yang terkonntaminasi kedalam tempat sampah yang sesuai.
56. Membersihkan ibu dengan air DTT.
57. Memastikan ibu meras nyaman.
58Mendekontaminasi daerah yang digunakan untuk melahirkan dengan larutan klorin 0,5% dan
membilas demgan air bersih
59. Mencelupkan sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5%, Membalikkan bagian dalam
keluar dan merendam nya kedalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
60. Mencuci ke2 tangan dengan sabun dan air.
61. Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang).
G. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Pemantauan kala I
a. Beri dukungan dan dengarkan keluan ibu
b. Jika ibu tampak gelisah / kesakitan
- Biarkan ibu ganti posisi dan miring kekiri
- Biarkan ibu beraktifitas ringn sesuai keinginanya.
- Anjurkan suami / keluarga untuk memijat punggungnya.
c. Jaga privasi
d. Izinkan ibu mandi ataupun bab.
e. Jaga ruangan sejuk.
f. Berikan minum untuk mencegah dehidrasi.
g. Sarankan ibu sesering mungkin kencing.
2. Pemantauan kala 2,3 dan 4 sesuai 60 langkah APN.
H. SASARAN
Ibu hamil cukup bulan dalam pesalinan kala I,II,III dan IV.
I. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Persalinan normal 24 jam.
J. EVALLUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Monitoring pelaksanaan persalinan normal dengan menggunakan partograf. Hal-hal yang
melewati ketentuan akan dilakukan rujukan.
K. PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. Partograf
2. Buku register persalinan
3. Buku KIA

Anda mungkin juga menyukai